Askep Keluarga BGM FIX
Askep Keluarga BGM FIX
Askep Keluarga BGM FIX
KABUPATEN JEMBER
TAHUN 2013
Oleh
NIM 072311101014
UNIVERSITAS JEMBER
2013
1
LAPORAN AKHIR PROGRAM PENDIDIKAN NERS STASE
KABUPATEN JEMBER
TAHUN 2013
Oleh
NIM 072311101014
UNIVERSITAS JEMBER
2013
2ii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN
PRAKTIK PROFESI NERS KEPERAWATAN KELUARGA DI WILAYAH
KECAMATAN JELBUK DESA SUKOWIRYO
KABUPATEN JEMBER TAHUN 2013
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER
Kode Dokumentasi
Tanggal 04 Maret 2013
Diajukan oleh Penanggung Jawab Mata Kuliah
Pembimbing
iii
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas segala penyertaan dan
pertolonganNya, sehingga Laporan Akhir Praktek Profesi Ners Keperawatan Keluarga
dapat kami selesaikan.Dalam kesempatan ini, kami selaku penyusun mengucapkan terima
kasih kepada pihak pihak yang telah mendukung dalam penyelesaian laporan
pertanggungjawaban ini, yakni :
1. dr. Sujono Kardis, Sp., KJ selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
Universitas Jember;
2. Ns. Tantut Susanto, M. Kep., Sp. Kep. Kom selaku Penanggung Jawab Mata Kuliah
Keperawata Keluarga;
3. Ns. Hanny Rasni S.Kp., M.Kep selaku dosen pembimbing mata kuliah
Keperawatan Keluarga pada kelompok di Desa Sukowiryo dan Jelbuk;
4. Kepala Pemerintah Daerah Kecamatan Jelbuk beserta staf, dan keluarga di
5. Desa Sukowiryo Kecamatan Jelbuk Kabupaten Jember, yang telah memberikan izin
kepada kami untuk melakukan Praktek Profesi Ners Keperawatan Keluarga;
6. Temanteman yang telah membantu dalam pelaksanaan Praktek Profesi Ners
Keperawatan Keluarga;
7. Teman-teman kami yang telah memberikan semangat dan motivasi.
Penyusun menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Pertanggungjawaban ini
masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penyusun sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca sebagai penyempurnaan bahan penulisan
selanjutnya. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat dan tambahan ilmu
pengetahuan bagi kita semua.
Penyusun
iv
DAFTAR ISI
4
HALAMAN JUDULi
HALAMAN SAMPULii
LEMBAR PENGESAHAN.iii
KATA PENGANTAR.iv
DAFTAR ISIv
DAFTAR TABELvi
DAFTAR GAMBARvii
RINGKASAN.................................................................................................viii
LP (dan SAP).....................................................................................88
LEAFLET..........................................................................................125
DOKUMENTASI...............................................................................138
JURNAL.............................................................................................140
DAFTAR TABEL
v
Tabel 1. Komposisi Anggota Keluarga Kelolaan Tn. A...................................11
5
Tabel 2. Pemeriksaan Fisik Keluarga Kelolan Tn. A.......................................23
Tabel 3. Analisis Data pada Masalah Kesehatan Keluarga Kelolaan Tn. A......32
Tabel 10. Analisa Data pada Masalah Kesehatan Keluarga Resume 1..............51
Tabel 14. Analisa Data pada Masalah Kesehatan Keluarga Resume 2..............68
DAFTAR GAMBAR
vi
RINGKASAN
7
yaitu Puskesmas dengan melaksanakan asuhan keperawatan pada keluarga pada rentang
sehati dan sakit dengan penekanan pada upaya promotif, preventif dan tetap
memperhatikan aspek kuratif dan rehabilitative. Stase keperawatan keluarga ditempatkan
di Kecamatan Jelbuk, dan khususnya pada kelompok ini di tempatkan pada wilayah desa
Sukowiryo. Stase ini dimulai pada tanggal 04 Februari dan berakhir pada 02 Februari
2013. Setiap mahasiswa mengambil 3 kasus dalam keluarga yang terdiri dari dari 1 kasus
dan 2 resume keluarga selama 4 minggu dengan frekuensi kunjungan keluarga minimal 8
kali kunjungan dengan 3 diagnosa keperawatan keluarga.
Keluarga kelolaan utama adalah Bp. A yang saat ini sedanf berada dalam tahap
perkembengan keluarga tahap 3 yaitu anak pertama dengan Balita. Keluarga Bp. A
bertempat tinggal di Dusun Krajan II di Desa Sukowiryo. Keluarga Bp. A merupakan
keluarga besar dengan terdiri dari Bp. A, Ibu K, orangtua dari Ibu K dan adik ibu K, An. L
dan An. S. setelah dilakukan pengakajian ditemukan masalah pada An. S yaitu mengalami
berat badan dibawah garis merah (BGM). Kemudian adanya resiko terjadinya
keterlambatan tumbuh kembang pada An. S terkait dengan kondisi gizinya dan masalah
ketiga yang ditemukan adalah pemeliharaan rumah kurang baik. Sehingga dilakukan
implementasi dari permasalahan-permasalahan tersebut dengan kerjasama dari keluarga.
Implementasi yang dilakukan utama adalah mengatasi BGM pada An. S, telah dilakukan
adalah mengenalkan tentang gizi kurang dan men seimbang, mengajarkan keluarga untuk
mengolah dan memodifikasi makanan utama dan selingan untuk balita sebagai salah satu
cara untuk meningkatkan nafsu makan anak. Implementasi yang dilakukan pada masalah
resiko keterlambatan tumbuh kembang adalah menjelaskan tentang tumbuh kembang pada
keluarga dan terkait pada masalah gizi sehingga masalah tidak menjadi actual. Dan
implementasi yang terakhir adalah adanya penjelasan tentang pemeliharaan rumah yang
sehat.
Keluarga resume pertama adalah Bapak K yang juga bertempat tinggal di dusun
Krajan II. Keluarga merupakan extended family yang terdiri dari Bp K, Ny K, Bp M dan
Ny M, An. I adik kandung dari Ny. K. Masalah yang ditemukan dari tugas perkembangan
keluarga Tn. K saat ini adalah masalah peran tidak efektif pada keluarga Tn. K, masalah
viii
kedua adalah kurang pengetahuan tentang KB dan Alat kontrasepsi, serta masalah
perubahan pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
memutuskan untuk anggota keluarga yang memiliki kebiasaan merokok. Implementasi
8
pada diagnose yang pertama adalah dilakukan cara mendiskusikan dengan anggota
keluarga tentang peran masing-masing anggota keluarga pada pasangan baru. Pada
implementasi masalah yang kedua yaitu telah dilakukan langkah mengenalkan alat
kontrasepsi, menjelaskan masing masing kekurangan dan kelebihan alat kontrasepsi dan
cara menghitung masa subur, sehingga keluarga dapat memutuskan menggunakan alat
kontrasepsi yang dirasa paling cocok untuk pasangan baru tersebut dan sampai
menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan. Pada masalah ketiga, telah dilakukan
implementasi penyuluhan tentang rokok.
Keluarga resume kedua adalah Bp. Z yang bertempat tinggal di Dusun Krajan II
Desa Sukowiryo dan merupakan keluarga inti atau nuclear family. Bp. Z hanya tinggal
bersama istrinya dirumah, sedangkan anak-anaknya telah berkeluarga dan memiliki tempat
tinggal masing-masing. Masalah yang ditemukan pada keluarga Bp. Z adalah hipertensi
yang dialami oleh Bp. Z, masalah kebiasaan merokok Bp. Z dan Lingkungan didalam dan
luar rumah yang kurang baik/kotor. Implementasi yang dilakukan adalah tentang hipertensi
dengan cara memberikan informasi tentang hipertensi dan cara mengatasi dengan diit
rendah garam dan obat tradisional.
ix
9
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA
KECAMATAN JELBUK
TAHUN 2013
Oleh
NIM 072311101014
UNIVERSITAS JEMBER
2013
10
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
I. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga (KK) : Tn. A
2. Usia : 30 th
3. Pendidikan : SD
4. Pekerjaan : pedagang
5. Alamat : Dusun Krajan Timur (II) sukowiryo
11
Gambar 1. Genogram keluarga Tn. K
Keterangan Genogram :
: Sakit
Berdasarkan gambar 1.1 diketahui bahwa yang tinggal dalam keluarga Tn. A adalah
orangtua mertuanya, istri Tn. A, adik ipar Tn. A dan 2 orang anak laki-laki nya yang
berusia 4,5 tahun dan 21 bulan. An. S (21 bulan) mengalami kondisi berat badan
dibawah garis merah.
7. Tipe keluarga : Extended Family yaitu keluarga dengan orang tua tinggal serumah
dan saudara kandung dari istri kepala keluarga.
8. Suku bangsa : Tn. A dan Ny. A berasal dari jelbuk. Orang tua mereka juga berasal
dari jelbuk dan keturunan Madura sehingga suku bangsa keluarga Tn. A adalah
Madura. Keluarga tinggal di lingkungan yang secara etnis bersifat homogen.
Bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi sehari-hari adalah campuran yaitu
bahasa Madura.
9. Agama : Kepercayaan yang dianut oleh seluruh anggota keluarga Tn. A adalah
islam. Pelaksanaan sholat biasa dilakukan di rumah dekat rumah.
10. Status sosial ekonomi keluarga : Tn. A bekerja sebgaai pedagang cabai Dan
pendapatan sebulan 600.000,00 dan Ny. K sebagai ibu rumah tangga. Tn. J
bekerja sebagai pemecah batu dengan penghasilan tidak tentu dan Ny. S
terkadang membantu tetapi lebih banyak dirumah sebgaai ibu rumah tangga.
Menurut pengakuan Ny. A dan Ny. S, penghasilan yang diapatkan sudah cukup
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
11. Aktivitas rekreasi keluarga : Aktivitas rekreasi yang sering keluarga lakukan
12
biasanya keluarga menonton TV di ruang keluarga atau mengbrol bersama
keluarga. Menurut Ny. S hiburanya mengajak cucu bermain dirumah.
14. Riwayat keluarga inti: Tn. A dan Ny. K merupakan warga jelbuk, dengan suku
madura. Keduanya menikah sekitar 7 yang lalu. Tn. A dan Ny. K memiliki 2 anak
laki-laki. Anak yang pertama an. L dengan usia 4,5 tahun dan an. S (21 bulan).
Saat ini an. S mengalami BGM dengan berat badan 8 kg. An. S lahir pada tanggal
13 mei 2011 dengan berat badan 3000gram di bidan desa. Pada usia 7 bulan berat
badan an.s berada pada garis kuning di KMS dan terus turun sampai pada usia 10
bulan tambah menurun sampai di garis merah, kemudian 3 bulan kedepan naik
berada pada garis kuning, kemudian turun kembali sampai saat ini berada pada
jatuh BGM. 2 bulan terakhir an. S tidak dibawa ke posyandu dengan alasan tidak
mendapat informasi.
13
III. Lingkungan
16. Karakteristik rumah
a. Denah rumah :
TERAS
K RUAN
m G
1 TAMU
RUAN
G
TENG Km2
AH
Kan KM
dan 4
g
Sapi dapur Km.
Keterangan:
mAN
DI
Pintu jendela sumur
: tetangga
14
kandang sapi yang dipisahkan tembok dan jendela yang tebuat dri kayu.
Pencahayaan hanya baik pada ruang tamu, untuk ruang belakang gelap dan berdebu
serta penataan yang kurang baik. Lantai ruang tengah keramik, selain itu berlantai
plester. Keluarga memasak dengan menggunakan dapur tanah..
15
satu keluarga memiliki hajatan maka tetangga dengan sukarela membantunya.
18. Mobilitas geografis keluarga : Keluarga merupakan penduduk asli Sukowiryo
.Tn. A keluar rumah untuk mencari nafkah sebagai pdagang cabe dengan
mengendarai sepeda motor jika berdagang. Sedangkan Tn. J bekerja sebagai
pemecah batu dengan an berjalan kaki. Ny. S terkadang membantu Tn.J
memecah batu. Ny. K mengatakan bahwa keluarga melakukan mobilitas dengan
menggunakan sepeda motor. Apabila hanya disekitar rumah maka keluarga
berjalan kaki.
19. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyakarat
Ny. S mengikuti pengajian di lingkungan rumahnya. Ny K tidak ikut pengajian
karena alsan menjaga anaknya dirumah. Tn. A aktif dalam perkumpulan arisan
burung, sedangkan Tn. J tidak ikut perkumpulan apa-apa selain bekerja di tempat
kerjanya sebagai pemecah batu.hubungan keluarga Tn. A dengan tetangga sangat
baik dan jika ada waktu luang sering ngobrol bersama di teras.
20. Sistem pendukung keluarga
Keluarga Tn. A biasanya berkumpul dirumah setelah magrib setelah berjualan
cabe. Jika pagi hari ada kerjaan atau urusan arisan burung, Tn. A tidak ada
dirumah. Tn. J berada dirumah pada malam hari, karen bekerja seharian dan
pulang hanya istirahat makan dan sholat. Ny. K pada pagi hari setelah memasak
mengantarkan anaknya sekolah TK, tetapi jam 10.00 pagi sudah ada dirumah
bersama kedua anknya. Ny. S jika tidak bekerja memecah batu, maka diam
dirumah berkumpul bersama tetangga dan mengerjakan pekerjaan rumah tangga.
Untuk pelayanan kesehatan, keluarga sudah dapat menggunakan pelayanan
kesehatan yaitu ke puskesmas atau bidan desa.
tetangga
Pekerjaan pengajian
Yankes
16
Sekola
h Sekolah, teman
bermain&temp
at mengaji
: Hubungan Kuat
: Hubungan lemah
17
Tn. A : sebagai suami dari Ny. K, kepala keluarga, pencari nafkah, menantu dari Tn.
J dan Ny. S
Ny. K : sebagai istri dari Tn. A, anak dari Tn. J dan Ny. S
Tn. J : sebagai suami Ny. S, pencari nafkah, ayah dari Ny. K dan An. S, serta
mertua dari Tn. A
Ny. S : sebagai istri dari Tn. J, ibu dari Ny. K dan An. S, serta mertua dari Tn. A
An. S : sebagai anak dari Tn. J Dan Ny.S sert adik dari Ny. K Dan adik ipar dari
Tn. A
Menurut Ny. K ia berperan sebagai ibu rumah tangga yang menjaga anak-anaknya
selama suaminya mencari nafkah.
Tn. A mengatakan bahwa dirinya sebagai kepala rumah tangga yang berperan mencari
nafkah dan bertanggung atas anak dan istrinya.
Ny. S sebagai istri dari Tn. J dan ibu dari Ny. A dan an. S serta mertua dari Tn. A. saat
ini juga berperan sebagai nenek dari 2 cucunya. Ia berperan sebagai ibu rumah tangga
dan membnatu suaminya untuk mencari nafkah. Dan saat ini juga sering membantu
menjaga cucu nya , Ny. S juga pernah mengantarkan cucunya ke posyandu tiap bulan
jika Ny. K sibuk mengantarkan anaknya ke sekolah TK.
Tn. J sebagai mertua, ayah dan kakek yang bekerja sebagai pemecah batu dengan
penghasilan tidak tentu. Menurut Tn. A ia masih bertanggung jawab untuk mecari
nafakh untuk keluarganya saat ini.
Struktur Peran Informal
Tn.A sangat terlibat dalam kehidupan keluarga. Ia sebagai inisiator atau yang
mengemukakan ide dalam menangani suatu masalah sert mengabil keputusak
keluarga.
Ny. S sebagai penghubung keluarga yaitu yang menjembatani keinginan anak
maupun perkembangan keluarga kepada suami.
An. S, An. L dan An. S (21 bulan) sebagai penghibur yang biasanya membuat
tingkah lucu dalam keluarga.
24. Nilai dan norma budaya : Menganut nilai Agama Islam dan budaya yang berlaku
seperti halnya saat keluar rumah harus ijin suami, saling menghargai antar suami
dan istri, sholat berjamaah, pembagian tugas, istri mengurus rumah dan suami
mencari nafkah.
18
V. Fungsi Keluarga
25. Fungsi afeksi
1) Kebutuhan kebutuhan keluarga, pola pola respon
jika terdapat masalah dalam keluarga, langsung dibicarakan dan bersifat terbuka,
sehingga jika sudah terdapat jalan keluar maka diselesaikan dengan baik dan
secara bersama-sama.
2) Hubungan keakraban
menurut Ny. S semua anggota keluarga selalu menjalin hubungan yang baik
antar anggota keluarganya.
3) Pertalian hubungan (diagram kedekatan dalam keluarga)
Ny. K
Tn. K Tn. M
Ny. M
An. L
An. S
An. S
19
Kedua orang tua mengajarkan kepada An. L dan An. S untuk disiplin waktu,
misalnya waktu sekolah dan mandi untuk anak pertamanya. Sedangkan untuk An. S
masih 21 bulan jadi hanya bias di latih dan didampingi, karena masih belum
mengerti dengan hygiene.
20
Tn. A: saat ini kondisinya tidak ada keluahan apa-apa. Tn. A memiliki kebiasaan
merokok kira-kira 1-2 bungkus perhari.
Ny. S: saat ini tidak mengeluh apa-apa hanya terkadang kalau dingin merasa ada
nyeri pada dadanya.
Tn. M: tidak memiliki keluhan apa-apa, terkadang batuk-batuk tetapi tidak tiap
hari.
An. S: tidak memiliki keluhan apa-apa.
An. L: tidak memiliki keluahan apa-apa.
An. S(21 bulan): mengalami BGM pada bulan ini (Februari).
2). Kebersihan perorangan
Menurut Ny. S semua anggota keluarga selalu menjaga kebersihan diri mandi 2
kali/hari. Ny. S mengatakan bahwa semua anggota keluarga mandi di sumur yang
ada di rumah. Sedangkan untuk mencuci dan BAB semua anggota keluarga
melakukannya di sungai.
3). Penyakit yang sering diderita
Menurut Ny. S semua anggota keluarga tidak pernah mengalami penyakit yang
serius, hanya saja yang sering dialami adalah seperti pusing, flu, batuk dan panas.
Ny. S pernah mengalami sakit pada dada jika dingin sekitar 2 tahun yang lalu. Tapi
saat ini tidak kambuh lagi. An. L pernah mengalami sakit gigi dan demam saat
setelah di imunisasi.
4). Penyakit keturunan
Menurut Ny. S dari keluarga besarnya dan suami tidak terdapat penyakit keturunan
yang serius.
21
yaitu nasi, sayur (sop, bayam, kacang, lodeh, kacang panjang) dan lauk (tahu,
tempe, telur). Dalam memasak sayur dipotong dahulu sebelum dicuci.
8). Pola istirahat
Ny. K mengatakan bahwa pola tidur malamnya yaitu jam 21.00-05.00 sambil
menemani anaknya tidur malam, untuk tidur siang tidak rutin tapi biasanya tidur
siang dari jam 13.00 sampai jam 15.00 dengan anak-anaknya.
Ny. S mengatakan jika malam tidur dari jam 22.00-05.00 dan siang jarang tidur
siang. Menurut Ny. S anaknya yang bungsu An. S juga tidur malam dengan jam
yang sama dengannya hanya aja ia sering tidur siang jika tidak ada kegiatan di
sekolah.
Tn. A memiliki pola tidur malam jam 23.00-05.00 dan siang jarang tidur siang
karena mengurus burung.
Tn. J tidur malam pukul 21.00-05.00 dan siang tidak pernah tidur karena sibuk
bekerja memcah batu.
9). Ketergantungan obat atau bahan
Dalam keluarga Tn. K tidak memiliki ketergantungan mengkonsumsi obat. An. S
(21 bulan) diberikan syrup tambahan penambah nafsu makan mulai 1 bulan yang
lalu yaitu sirup curcuma.
10). Mencari pelayanan kesehatan
Pola pencarian pelayanan kesehatan keluarga ini lebih percaya kepada tenaga
kesehatan yaitu ibu bidan dan puskesmas.
22
31. Strategi adaptasi disfungsional
Sampai saat ini belum ditemukan adaptasi disfungsional.
VII. Pemeriksaan fisik
Hari Jumat, 6 April 2012
TB BB LLA TD N R
No Nama S C Keterangan keluhan
Cm Kg Cm mm/Hg x/ x/
23
An.S: postur tegak, cara berjalan normal lurus
ke depan (tidak pincang)
An.L: postur tegak, cara berjalan normal lurus
ke depan (tidak pincang)
An.Se: postur tegak, sudah bisa berjalan pada
usia 15 bulan yang lalu, cara berjalan normal
lurus ke depan (tidak pincang)
- Bentuk dan ukuran tubuh Bp. A: bentuk normal, tubuh sedang
Ib. K: bentuk normal, tubuh kurus
Bp.J: bentuk normal, tubuh kurus
Ib.K: bentuk normal, tubuh kurus
An.S: bentuk normal, tubuh sedang
An.L: bentuk normal, tubuh sedang
An. Se: bentuk normal, tubuh kurus
- Tanda-tanda vital Di table TTV
2. STATUS MENTAL DAN CARA
BERBICARA
- Status emosi Bp. A: emosi stabil, cenderung datar
Ib. K: emosi stabil, cenderung datar
Bp.J: emosi stabil, cenderung datar
Ib. S: emosi stabil, cenderung datar
An. S: emosi stabil, cenderung datar
An.L: emosi stabil, cenderung gembira
An. Se: sedikit rewel, cengeng
- Orientasi Bp. A: orientasi pada orang, waktu dan tempat
sesuai
Ib. K: orientasi pada orang, waktu dan tempat
sesuai
Ib. S: orientasi pada orang, waktu dan tempat
sesuai
Bp.J: orientasi pada orang, waktu dan tempat
sesuai
An.L: orientasi pada orang, waktu dan tempat
sesuai
An. S: belum terkaji.
- Proses berpikir Bp. A: pembicaraan terarah
Ib.S: pembicaraan terarah
Bp.J: pembicaraan terarah
Ib. S: pembicaraan terarah
An. S: pembicaraan terarah
- Gaya bicara Bp. A: jelas, intonasi kuat
Ib. S: jelas, intonasi kuat
Bp.J: jelas,intonasi kuat
Ib.S: jelas intonasi kuat.
An. S: jelas intonasi kuat
An.L: jelas intonasi kuat
An.Se: belum jelas, belum bisa berkata-kata
banyak.
PEMERIKSAAN KULIT Bp. A: Warna sawo matang, akral hangat, turgor
baik, edema tidak ada, lesi tidak ada, memar
tidak ada, pruritus tidak ada.
Ib. K: Warna kuning langsat, akral hangat,
turgor baik, edema tidak ada, lesi tidak ada,
memar tidak ada, pruritus tidak ada.
Bp.J: Warna kuning langsat, akral hangat, turgor
baik, edema tidak ada, lesi tidak ada, memar
tidak ada, pruritus tidak ada.
Ib.S: Warna kuning langsat, akral hangat, turgor
baik, edema tidak ada, lesi tidak ada, memar
24
tidak ada, pruritus tidak ada.
An. S: Warna kuning langsat, akral hangat,
turgor baik, edema tidak ada, lesi tidak ada,
memar tidak ada, pruritus tidak ada.
An.L: Warna kuning langsat, akral hangat,
turgor baik, edema tidak ada, lesi tidak ada,
memar tidak ada, pruritus tidak ada.
An.Se: Warna kuning langsat, akral hangat,
turgor baik, edema tidak ada, lesi tidak ada,
memar tidak ada, pruritus tidak ada.
- Kuku Bp. A: kuku pendek kotor, CRT < 2 detik
Ib. K: kuku pendek bersih, CRT < 2 detik
Bp.J: kuku pendek kotor, CRT < 2 detik
Ib. S: kuku pendek kotor, CRT < 2 detik
An.S: kuku pendek bersih, CRT < 2 detik
An.L: kuku panjang kotor, CRT < 2 detik
An. D: kuku pendek bersih, CRT < 2 detik
PEMERIKSAAN KEPALA
- Bentuk dan sensori Bp. A: simetris, tidak ada pembengkakan, tidak
ada luka
Ib. K: simetris, tidak ada pembengkakan, tidak
ada luka
Bp. J: simetris, tidak ada luka, tidak ada
pembengkakan
Ib.S: simetris, tidak ada luka, tidak ada
pembengkakan
An.S: simetris, tidak ada luka, tidak ada
pembengkakan
An.L: simetris, tidak ada luka, tidak ada
pembengkakan
An.Se: simetris, tidak ada luka, tidak ada
pembengkakan
- Rambut Bp. A: rambut merata, warna hitam, tertata rapi.
Ib. K: rambut merata, panjang, warna hitam,
tertata rapi
Bp.J: rambut merata, pendek, ada uban, tertata
rapi
Ny.S: rambut merata, panjang, warna hitam,
tertata rapi
An.S: rambut merata, panjang, warna hitam,
tertata rapi
An.L: rambut merata, pendek, warna hitam,
tertata rapi
An. Se: distribusi merata, pendek, rapi.
25
va bewarna merah muda, sklera tidak ikterik.
An.L: Pupil isokor, reaktif terhadap cahaya,
mata simetris, konjungti
va bewarna merah muda, sklera tidak ikterik.
An.Se: Pupil isokor, reaktif terhadap cahaya,
mata simetris, konjungti
va bewarna merah muda, sklera tidak ikterik.
- Hidung Bp. A Septum nasal paten, pernafasan cuping
hidung (-)
Ib. K: Septum nasal paten, pernafasan cuping
hidung (-)
Bp.J: Septum nasal paten, pernafasan cuping
hidung (-)
Ib.S: Septum nasal paten, pernafasan cuping
hidung (-)
An.S: Septum nasal paten, pernafasan cuping
hidung (-)
An.L: Septum nasal paten, pernafasan cuping
hidung (-)
An.Se: Septum nasal paten, pernafasan cuping
hidung (-)
- Telinga Bp. A: serumen (-/-)
Ib. K: serumen (-/-)
Bp.J: serumen (-/-)
Ib.S: serumen (-/-)
An.S: serumen (-/-)
An.L: serumen (-/-)
An.Se: serumen (-/-)
26
- Dada (pernafasan) Bp. M: Pernafasan lambat dan teratur. Tidak
ada batuk. Pergerakan dada simetris,
penggunaan otot bantu pernafasan (-), suara
nafas vesikuler
Ib. Q: Pernafasan lambat dan teratur. Tidak ada
batuk. Pergerakan dada simetris, penggunaan
otot bantu pernafasan (-), suara nafas vesikuler
An. D: Pernafasan sedikit cepat dan teratur.
Tidak ada batuk. Pergerakan dada simetris,
penggunaan otot bantu pernafasan (-), suara
nafas vesikuler
- Dada (kardiovaskuler) Bp. A: Ictus cordis (-), S1 S2 tunggal
Ib. K: Ictus cordis (-), S1 S2 tunggal
Bp. J: Ictus cordis (-), S1 S2 tunggal
Ib.J: Ictus cordis (-), S1 S2 tunggal
An.L: Ictus cordis (-), S1 S2 tunggal
An.S: Ictus cordis (-), S1 S2 tunggal
An.Se: Ictus cordis (-), S1 S2 tunggal
PERUT Bp. M: bentuk datar, simetris, tidak ada
distensi, bising usus (+), Suara timpani, turgor
baik, tidak ada defands muskuler, hepar tidak
teraba.
Ib K: bentuk datar, simetris, tidak ada distensi,
bising usus (+), Suara timpani, turgor baik,
tidak ada defands muskuler, hepar tidak teraba.
Ib. S: bentuk datar, simetris, tidak ada distensi,
bising usus (+), Suara timpani, turgor baik,
tidak ada defands muskuler, hepar tidak teraba.
Tn.J: bentuk datar, simetris, tidak ada distensi,
bising usus (+), Suara timpani, turgor baik,
tidak ada defands muskuler, hepar tidak teraba.
An.S: bentuk datar, simetris, tidak ada distensi,
bising usus (+), Suara timpani, turgor baik,
tidak ada defands muskuler, hepar tidak teraba.
An.L: bentuk datar, simetris, tidak ada distensi,
bising usus (+), Suara timpani, turgor baik,
tidak ada defands muskuler, hepar tidak teraba.
An.Se: bentuk datar, simetris, tidak ada distensi,
bising usus (+), Suara timpani, turgor baik,
tidak ada defands muskuler, hepar tidak teraba.
GENETALIA DAN ANUS Bp. A: Frekuensi buang air besar 1 kali sehari,
tidak ada konstipasi, diare. Kebiasaan
berkemih: BAK dalam sehari >5 kali, tidak ada
nyeri, dan tidak melakukan pemeriksaan testis
bulanan, tidak ada masalah.
Ib. Q: Frekuensi buang air besar 1 kali sehari,
tidak ada konstipasi dan diare. Berkemih tidak
ada kesulitan. Menstruasi teratur, tidak ada
keluhan selama menstruasi, rambut pubis (+),
perdarahan (-), keputihan (-)
Bp.J: Frekuensi buang air besar 1 kali sehari,
tidak ada konstipasi, diare. Kebiasaan
berkemih: BAK dalam sehari >5 kali, tidak ada
nyeri, dan tidak melakukan pemeriksaan testis
bulanan, tidak ada masalah.
Ib.S: Frekuensi buang air besar 1 kali sehari,
tidak ada konstipasi dan diare. Berkemih tidak
ada kesulitan. Menstruasi teratur, tidak ada
keluhan selama menstruasi, rambut pubis (+),
27
perdarahan (-), keputihan (-)
An.S: Frekuensi buang air besar 1 kali sehari,
tidak ada konstipasi, diare. Berkemih tidak nada
kesulitan, tidak ada nyeri.
An. L: Frekuensi buang air besar 1 kali sehari,
tidak ada konstipasi, diare. Berkemih tidak nada
kesulitan, tidak ada nyeri.
An.Se: Frekuensi buang air besar 1 kali sehari,
tidak ada konstipasi, diare. Berkemih tidak nada
kesulitan, tidak ada nyeri.
EKSTREMITAS
- Ekstremitas atas dan bawah Bp. A: Bengkak (-), lesi (-), kemerahan(-),
kekuatan otot
5 5
5 5
Edema pitting
(-/-)
Rentang gerak penuh, berdiri seimbang,
genggaman tangan kuat dan sama, otot kaki
kuat
Ib. K: Bengkak (-),lesi (-),
kemerahan(-), kekuatan otot
5 5
5 5
Edema pitting
(-/-)
Rentang gerak penuh, berdiri seimbang,
genggaman tangan kuat dan sama, otot kaki
kuat
Bp.J: Bengkak (-),lesi (-),
kemerahan(-), kekuatan otot
5 5
5 5
Edema pitting
(-/-)
Rentang gerak penuh, berdiri seimbang,
genggaman tangan kuat dan sama, otot kaki
kuat
Ib.S: Bengkak (-),lesi (-),
kemerahan(-), kekuatan otot
5 5
5 5
Edema pitting
(-/-)
Rentang gerak penuh, berdiri seimbang,
genggaman tangan kuat dan sama, otot kaki
kuat
An.S: Bengkak (-),lesi (-),
kemerahan(-), kekuatan otot
5 5
5 5
Edema pitting
(-/-)
Rentang gerak penuh, berdiri seimbang,
genggaman tangan kuat dan sama, otot kaki
kuat
An.L: Bengkak (-),lesi (-),
kemerahan(-), kekuatan otot
5 5
28
5 5
Edema pitting
(-/-)
Rentang gerak penuh, berdiri seimbang,
genggaman tangan kuat dan sama, otot kaki
kuat
An.Se: Bengkak (-),lesi (-),
kemerahan(-), kekuatan otot
5 5
5 5
Edema pitting
(-/-)
Rentang gerak penuh, berdiri seimbang,
genggaman tangan kuat dan sama, otot kaki
kuat
29
Ny. K mengatakan bahwa
anaknya di garis merah
pada KMS
Ny. Kh mengatakan bahwa
saat ini an.S sehat,
memang kurus.
Ny. Kh mengatakan bahwa
an. S makannya cukup, 2
kali sehari.
Ny. S mengatakan bahwa
an.s suka makan cemilan
seperti piatos.
DO:
BB an. S yaitu 8 kg dengan
usia 21 bulan.
TB anak 75cm
Anak tampak kurus.
Anak makan dengan menu
yang sama dengan anggota
keluarga.
2. DS: Aktual Resiko Ketidakmampuan
Ny. K mengatakan bahwa keterlambatan keluarga mengenal
berat badan anaknya di tumbuh kembang tentang masalah
bawah garis merah. pada an.s di tumbuh kembang
Ny. K mengatakan bahwa keluarga Tn. A An.S
kurang tahu tentang
masalah perkembangan
balita.
Ny. S mengatakan bahwa
di posyandu hanya
diberitahu kalau an. S berat
badannya kurang dari
umurnya, tidak dijelaskan
hal lainnya.
DO:
Ny. K memiliki anak
dibawah garis merah pada
KMS
Status imunisasi an. S
lengkap
BB an. S 8kg dengan usia
21 bulan.
An. S terlihat mudah
menangis/rewel.
30
Pencahayaan dan ventilasi kurang
baik.
31
1. Skoring
Diagnosa Keperawatan : Ketidakseimbangan pemenuhan kebutuhan nutrisi pada An. S pada
keluarga Tn. A berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota
keluarga An. S dalam pemenuhan kebutuhan nutrisinya.
32
No Kriteria Skala Penghitungan Skor Pembenaran
1 Sifat Masalah: 2 2/3 x 1 2/3 Jika tidak segera ditangani
ancaman kesehatan maka akan menimbulkan
masalah kesehatan yang lebih
lanjut
2 Kemungkinan 1/2x2 1 Pengetahuan keluarga masih
masalah dapat kurang.
diubah: sebagian
3 Potensial masalah 2/3 2/3 x 1 2/3 Masalah tidak terlalu pelik
untuk dicegah: karena sudah berlangsung lama
cukup keluarga kurang memelihara
lingkungan
4 Menonjolnya 0 0/2 x 1 0 Keluarga menganggap masalah
masalah: masalah lingkungan adalah hal yang
tidak dirasakan biasa saja, pemeliharaan rumah
terutama kandan tidak harus
tiap hari
Jumlah 2 1/3
33
INTERVENSI KEPERAWATAN
34
dalam menanyakan tentang
masalah nutrisi bagi balita.
35
nutrisi bagi balitanya.
a. Keluarga
f. Berikan reinforcement
menggunakan
positif atas tindakan
posyandu dalam
keluarga yang tepat.
memantau status
nutrisi balita.
a. Motivasi keluarga untuk
b. Keluarga mencari
Setelah dilakukan Respon selalu mengunjungi
informasi mengenai
asuhan keperawatan verbal posyandu balita.
nutrisi kepada kader
selama 3x45 menit b. Anjurkan keluarga untuk
kesehatan.
keluarga mampu selalu menanyakan
menggunakan perkembangan makan
fasilitas pelayanan anknya dan status gizi
kesehatan dalam balita pada kader
pemenuhan kesehatan di posyandu.
kebutuhan nutrisi c. Fasilitasi keluarga dalam
a. keluarga menjelaskan
pada balita. mengakses palayanan
tentang tumbuh
kesehatan dalam rangka
kembang balita.
b. Keluarga menjelaskan mendapatkan informasi
manfaat pertumbuhan tentang kesehatan masalah
Dan perkembangan nutrisi.
balita.
36
c. Keluarga menjelaskan
masalah yang terkait a. Kaji tingkat pengetahuan
Setelah Setelah dilakukan
dengan masalah keluarga tentang masalah
2. Resiko dilakukan asuhan keperawatan
tumbuh kembang tumbuh kembang balita.
pertumbuhan asuhan selama 3x45 menit
balita.
dan keperawatan diharapkan b. Jelaskan kepada keluarga
perkembangan selama 2 keluarga mampu tentang masalah kebutuhan
An. S pada minggu mengenal masalah tumbuh kembang bagi
keluarga Tn. A diharapkan tumbuh kembang balita.
terlambat tumbuh bagi An. S
c. Jelaskan pada keluarga
berhubungan kembang An.
tentang manfaat tumbuh
dengan S pada
kembang dan
ketidakmampua keluarga Tn.
keterlambatan tumbuh
n keluarga A sesuai a. Keluarga mampu
kembang bagi balita
dalam dengan umur memberikan stimulasi
kepada keluarga.
mengenal dan bagi tahap tumbuh
masalah kematangan kembang balita. d. Diskusikan bersama
tumbuh organ b. Keluarga mampu keluarga tentang
kembang. tubuhnya. memberikan kebutuhan tumbuh
permainan dalam kembang bagi balita.
memnuhi kebutuhan
e. beri kesempatan keluarga
tumbuh kembang
37
balita. dalam menanyakan tentang
c. Keluarga melakukan
masalah tumbuh kembang
tindakan pencegahan
bagi balita.
keterlambatan tumbuh
kembang. a. Kaji cara perawatan
Setelah dilakukan Respon keluarga pada balita terkait
asuhan keperawatan verbal, dengan masalah tumbuh
selama 3x45 menit respon kembangnya selama ini.
diharapkan motorik
b. Jelaskan pada keluarga
keluarga mampu
cara memilih mainan yang
merawat An. S
tepat bagi balita sesuai
dengan masalah
a. Keluarga dengan umurnya.
tumbuh kembang.
menggunakan
c. Jelaskan cara menstimulasi
posyandu dalam
keterlambatan tumbuh
memonitor status
kembang balita pada
tumbuh kembang
keluarga.
balita.
b. Keluarga mencari d. beri kesempatan keluarga
informasi mengenai dalam mendemonstrasikan
tumbuh kembang cara menstimulasi tumbuh
balita kepada kader kembang bagi balita.
38
kesehatan. e. Berikan reinforcement
positif atas tindakan
keluarga yang tepat.
39
a. Kaji pengetahuan keluarga
tentang rumah sehat dan
Setelah dilakukan manfaatnya.
asuhan keperawatan b. Diskusikan dengan
Kerusakan Setelah Respon
selama 3x45 menit keluarga rumah sehat.
pemeliharaan dilakukan verbal
3. diharapkan
lingkungan asuhan dan c. Jelaskan pada keluarga
keluarga dapat
rumah keluarga keperawatan motorik tantang syarat-syarat
mengenal masalah
Tn. A selama 2 rumah yang sehat serta
rumah yang sehat.
berhubungan minggu manfaat ventilasi bagi
lingkungan
dengan diharapkan kesehatan.
ketidakmampua keluarga Tn. Setelah dilakukan
d. Anjurkan keluarga untuk
n keluarga Tn. A dapat asuhan keperawatan
membuka jendela dan tirai
A dalam mengenal selama 3x45 menit
pada siang hari.
memodifikasi masalah diharapkan
lingkungan kerusakan keluarga dapat e. Anjurkan pada keluarga
rumah yang pemeliharaan memodifikasi untuk menganjurkan
sehat. rumah lingkungan. seluruh anggota keluarga
menggunakan alas kaki.
f. Diskusikan bersama
40
keluarga tentang penyakit-
penyakit yang disebabkan
oleh lingkungan yang
kotor.
EVALUASI
DIAGNOSA TANDA
TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN TANGAN
Sabtu, 9 Februari 2013 Ketidakseimbangan 1. Memperkenalkan diri pada keluarga. S:
nutrisi kurang pada An.S 2. Menjelaskan tujuan kehadiran perawat dan Ny. S dan Ny. K mengatakan bahwa
41
(21 bulan) di keluarga Tn. lama waktu yang dibutuhkan. menerima dengan kehadiran perawat dan
A berhubungan dengan 3. Melakukan pengkajian pada keluarga Tn. A menerima untuk bantuan perawat dalam
ketidakmampuan keluarga mengatasi masalah kesehatan keluarga.
dalam merawat An. S O:
dalam pemenuhan Ny. K dan Ny. S tampak senang dan
kebutuhan nutrisinya menerima kehadiran perawat.
Ny. K aktif ketika mengobrol dan perawat.
A:
Mulai tampak masalah kesehatan dalam
keluarga.
P:
Lakukan pengkajian lebih lanjut mengenai
masalah yang ada dan kontrak waktu.
Kamis, 14/02/2013 Ketidakseimbangan 1. Mengkaji tingkat pengetahuan keluarga S:
nutrisi kurang pada An.S tentang masalah nutrisi Ny. K mengatakan bahwa anaknya berat
(21 bulan) di keluarga Tn. 2. menjelaskan pada keluarga tentang masalah badannya kurang.
A berhubungan dengan nutrisi bagi balita Ny. K mengatakan sulit kalau membedakan
ketidakmampuan keluarga 3. menjelaskan pada keluarga tentang manfaat masakan antara an.s dengan anggota keluarga
dalam merawat An. S nutrisi dan akibat kekurangan gizi pada lainnya.
dalam pemenuhan keluarga O:
kebutuhan nutrisinya 4. mendiskusikan bersama keluarga tentang Ny. K dan Ny. S tampak masih kurang paham
kebutuhan nutrisi bagi balita dengan apa yang disampaikan perawat.
5. memberi kesempatan keluarga dalam A:
menanyakan tentang masalah nutrisi bagi Tujuan belum tercapai
balita. P:
Intervensi di ulangi (berikan penjelasan ulang
pada keluarga )
Jumat, 15/02/2011 Ketidakseimbangan nutrisi 1. menjelaskan pada keluarga tentang masalah S:
kurang pada An.S (21 nutrisi bagi balita Tn. A mengatakan bahwa mau mengusahakan
bulan) di keluarga Tn. A 2. memberikan kesempatan pada keluarga untuk agar an.s naik berat badannya.
berhubungan dengan bertanya tentang nutrisi pasien. O:
ketidakmampuan keluarga saat diskusi Ny. K kurang aktif
dalam merawat An. S saat diskusi Tn.A dan Ny. S aktif
dalam pemenuhan BB an.s 8 kg
kebutuhan nutrisinya
LLA 13cm
TB 75cm
A: tujuan tercapai sebagian
42
P: Lanjutkan intervensi dan motivasi keluarga
terutama ibu untuk lebih aktif.
Sabtu, 16 februari 2013 Ketidakseimbangan nutrisi 1. menjelaskan pada keluarga tentang manfaat S:
kurang pada An.S (21 nutrisi dan akibat kekurangan gizi pada Ny. S mengatakan bahwa sudah memberikan
bulan) di keluarga Tn. A keluarga makan an.s nasi 2 kadang 3 kali dan susu 2
berhubungan dengan 2. mendiskusikan bersama keluarga, terutama kali sehari.
ketidakmampuan keluarga pada ibu tentang kebutuhan nutrisi bagi balita Tn. A mengatakan bahwa penting supaya
dalam merawat An. S 3. memberi kesempatan keluarga dalam anaknya tidak kurang gizi.
dalam pemenuhan menanyakan tentang masalah nutrisi bagi O:
kebutuhan nutrisinya balita. Tn. A dan Ny. S aktif, Ny. K masih
tetap pasif dalam diskusi.
An. S tampak makan chiki.
An. S tampak kotor
A: tujuan tercapai sebagian
P: lanjutkan intervensi dan tetap motivasi
keluarga terutama ibu untuk aktif.
Senin, 18 Februari Ketidakseimbangan nutrisi 1. Mengkaji cara perawatan keluarga pada balita S:
2013 kurang pada An.S (21 terkait dengan masalah nutrisi selama ini. Ny. S mengatakan bahwa an.s
bulan) di keluarga Tn. A 2. Menjelaskan pada keluarga dalam penyajian makan 2 kali sehari dengan nasi 3
berhubungan dengan menu makanan bagi balita. sdm.
ketidakmampuan keluarga 3. Mendiskusikan bersama keluarga tentang Ny.K mengatakan bahwa akan
dalam merawat An. S jadwal daftar menu makanan untuk An. S mengikuti jadwal yang dibuat nanti.
dalam pemenuhan sesuai kebutuhan dan menyesuaikan dengan Ny. K mengatakan bahwa tidak ada
kebutuhan nutrisinya keadaan ekonomi keluarga uang untuk membeli makanan yang
4. memberikan kesempatan untuk bertanya. bervariasi untuk an.s
Ny.K mengatakan tidak tahu cara
mengolah makanan bergizi untuk
pengganti makanan ringan an.s
O:
BB an. S yaitu 8 kg dengan usia 21
bulan, TB 75cm
Anak tampak kurus.
Anak makan dengan menu yang
sama dengan anggota keluarga.
Ny. S dan Ny. K aktif dalam
43
menyusun daftar menu untuk an.s
A: masalah belum teratasi
P: ulangi intervensi dan lakukan kontrak
waktu
Selasa, 19 februari Ketidakseimbangan nutrisi 1. menanyakan perkembangan untuk pola makan S:
2012 kurang pada An.S (21 dari an. S dan memberikan jadwal menu makanan Ny. S mengatakan bahwa akan menyiapkan
bulan) di keluarga Tn. A yang telah dibuat bahan untuk membuat kolak pisang dan
berhubungan dengan 2. Melakukan pengukuran dan penimbangan berat masak sesuai dengan jadwal menu yang
ketidakmampuan keluarga badan an. S dibuat.
dalam merawat An. S 3. Menjelaskan jumlah kebutuhan an. S sesuai Ny.K akan mengatakan akan memberikan
dalam pemenuhan jadwal menu yang dibuat. makan anaknya sesuai jadwal menu yang
kebutuhan nutrisinya 4. Melakukan kontrak untuk membuat variasi dibuat.
makanan selingan yang bergizi, murah dan mudah O:
didapat dan diolah untuk an.S TB 75cm
LLA 13cm
An.s terlihat kurus dan sedikit rewel.
Ny. S dan Ny. K tampak senang
dengan pemberian jadwal menu
Ny.S aktif dalam diskusi.
A: tujuan tercapai sebagian
P:lanjutkan intervensi
Rabu, 20 februari 2012 Ketidakseimbangan nutrisi 1. Menyampaikan salam dan menjelaskan S:
kurang pada An.S (21 tujuan kehadiran. Ny. K mengatakan bahwa berat badan
bulan) di keluarga Tn. A 2. Menjelaskan pada keluarga tentang anaknya kurang lagi 2 kg.
berhubungan dengan masalah nutrisi An. S sesuai dengan berat Ny. K mengatakan akan melanjutkan kegiatan
ketidakmampuan keluarga badan terakhir pada KMS sampai berat badan anak naik.
dalam merawat An. S 3. Menjelaskan kebutuhan nutrisi bagi An.s Ny. K dan Ny. S mengatakan bahwa dapat
dalam pemenuhan dan mengevaluasi nutrisi an.s sesuai mengerti arti warna garis merah, hijau dan
kebutuhan nutrisinya jadwal menu yang telah dibuat. kuning pada KMS dan menyampaikan arti
4. Mendampingi keluarga dalam dari warna garis tersebut.
memodifikasi makanan selingan untuk Ny. S mengatakan bahwa mengikuti jadwal
an.s sesuai kebutuhan nutrisinya. pemberian makanan selingan sesuai jadwal
5. Mendampingi keluarga dalam menu.
memberikan makanan selingan kolak O:
pisang An.S BB an.s terakhir 8kg, LLA 13cm dan
6. Menyampaikan hasil tindakan dan TB 75cm
memberikan reinforcement positif Keluarga yaitu Ny. K dan Ny.S aktif
44
keluarga. berdiskusi
Ny.K dan Ny. S aktif mengikuti dan
mendengarkan penjelasan perawat.
An. S tampak makan kolak (1 gelas
belimbing dan pisang 1,5 potong
pisang dalam potongan kecil-kecil)
habis
A: tujuan tercapai sebagian
P: Lanjutkan intervensi
Pembuatan monitoring jadwal
makanan sesuai kebutuhan kalori
an.s
Pemantauan BB an. S setiap hari dan
kontrak waktu untuk ke kader hari
jumat untuk mengajarkan cara
menimbang an.s
Kamis, 22 februari Ketidakseimbangan nutrisi 1. Menyampaikan salam dan menyampaikan S:
2013 kurang pada An.S (21 maksud serta tujuan. Ny. S mengatakan bahwa an. S makan pisang
bulan) di keluarga Tn. A 2. Mengevaluasi modifikasi makanan rebus hari ini dan sudah makan nasi 3
berhubungan dengan selingan dan mendampingi pemberian sendok,telur, dan sayur kacang, susu 1 gelas.
ketidakmampuan keluarga makanan utama untuk an.s oleh keluarga. O:
dalam merawat An. S 3. Memberikan reinforcement positif atas An. S terlihat menghabiskan pisang
dalam pemenuhan kegiatan yang benar oleh keluarga. rebusnya dan An. S terlihat ceria.
kebutuhan nutrisinya 4. Melakukan kontrak terkait pemantauan Lauk pauk keluarga sesuai dengan
berat badan an.s yaitu penimbangan BB di yang dikatakan dan jadwal yang
kader/posyandu. dibuat, hanya beda variasi.
Keluarga terutama Ny. K dan Ny.S
antusias mengikuti program yang
diajarkan perawat.
Ny.S dapat menyebutkan arti garis
pada KMS.
A: tujuan tercapai sebagian
P: Lanjutkan Intervensi
Jumat. 22 februari 2013 Ketidakseimbangan nutrisi 1. Mengucapkan salam, menjelaskan maksud S:
kurang pada An.S (21 & tujuan kehadiran perawat. Ny. S mengatakan bahwa an. S hari ini
bulan) di keluarga Tn. A 2. Mengevaluasi pemberian makanan utama makanan cemilannya kacang hijau.
45
berhubungan dengan dan selingan An.S Ny.S mengatakan bahwa ingin cucunya pintar
ketidakmampuan keluarga 3. Memberikan media & menjelaskan lembar dan menyempatkan waktu untuk membuatkan
dalam merawat An. S pemantauan makan an.s setiap hari sesuai makanan.
dalam pemenuhan kebutuhan kalori an.s Ny.K mengatakan bahwa an.s sudah minum
kebutuhan nutrisinya 4. Mengantarkan Ny. K dan An.S ke kader susu, makan nasi 1 kali, dan air kacang hijau.
untuk menimbang berat badan an.s dan Ny.S mengatakan bahwa sekarang sudah tahu
mengajarkan Ny. K untuk menimbang BB kalau makanan seperti pepaya, kacang hijau
anaknya. bagus untuk cucunya.
5. Memberikan reinforcemet positif atas O:
kegiatan dan usaha yang dilakukan An. S BB naik 3 ons, sekarang
keluarga. menjadi 8,3 kg
An.s makan nasi sesuai porsinya
habis yaitu nasi 3sdm, sayur labu 2
sdm, pepaya 1 potong.
Ny.S sedang membuat bubur kacang
hijau
Ny. S dan Ny. K mengikuti program
menu makan yang dibuatkan
perawat.
Ny. K mencatat setiap pemberian
makan untuk an.s
A: tujuan tercapai sebagian
P: Lanjutkan intervensi.
Sabtu, 23 februari 2013 Ketidakseimbangan nutrisi 1. Mengucapkan salam, menjelaskan maksud S:
kurang pada An.S (21 & tujuan kehadiran perawat. Ny.S mengatakan bahwa hari ini an.s sudah
bulan) di keluarga Tn. A 2. Mengevaluasi pemberian makanan utama makan nasi 3sdm tempe 1ptg, sayur labu 2
berhubungan dengan dan selingan An.S sdm dan pepaya 1 ptg jam 9 tadi dan minum
ketidakmampuan keluarga 3. Mengevaluasi kembali pengetahuan ibu susu jam 6 pagi.
dalam merawat An. S tentang BB an. S yang ideal sesuai di Ny.K mengatakan bahwa arti garis merah
dalam pemenuhan KMS. pada kms itu jelek,berat badannya kurang dari
kebutuhan nutrisinya 4. Menganjurkan dan memotivasi ibu untuk normal.
tetap memantau BB anaknya ke pelayanan Ny. K dan Ny.S mengatakan bahwa akan
kesehatan seperti kader setiap minggu. menimbang berat badan an.s jumat minggu
5. Memberikan reinforcemet positif atas depan.
kegiatan dan usaha yang dilakukan O:
keluarga. Menu makanan untuk an.s
disesuaikan dengan jadwal dan
46
adanya makanan selingan.
BB an.S terakhir 8,3kg.
Keluarga aktif dan kooperatif
A: Tujuan tercapai sebagian
P: Lanjutkan intervensi
Beri motivasi keluarga untuk tetap
mengikuti program sampai masalah
kurang nutrisi teratasi
Senin, 25 februari 2013 Kerusakan pemeliharaan 1. mengkaji pengetahuan keluarga tentang S:
lingkungan rumah rumah sehat dan manfaatnya. Ny. K mengatakan bahwa kondisi didesa
keluarga Tn. A 2. mendiskusikan dengan keluarga tentang seperti ini, sulit untuk dibersihkan tiap hari
berhubungan dengan rumah sehat dan lingkungan rumah yang apalagi kandang.
ketidakmampuan keluarga sehat. Ny.S mengatakan bahwa rumah tiap hari
Tn. A dalam memodifikasi 3. Memberikan reinforcemet positif atas dibersihkan, kalau diruang tengah tidak ada
lingkungan rumah yang kegiatan dan usaha yang dilakukan jendela dan gelap.
sehat. keluarga Ny.S mengatakan akan membuka jendela
pada pagi dan siang hari agar kamar tidak
lembab.
O:
Ruang tengah tidak ada jendela dan
ventilasi, gelap dan berdebu.
Ruang tamu pencahayaan cukup
Kandang kotor dan banyak sampah
di sekitar lingkungan rumah.
A: tujuan teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
Selasa,26Februari 2013 Kerusakan pemeliharaan 1. Mengucapkan salam, menjelaskan maksud S:
lingkungan rumah & tujuan kehadiran perawat. Ny.K mengatakan bahwa telah membersihkan
keluarga Tn. A 2. mendiskusikan bersama keluarga tentang rumah, tapi kandang sapi dan di luar belum
berhubungan dengan penyakit-penyakit yang disebabkan oleh sempat untuk dibersihkan.
ketidakmampuan keluarga lingkungan yang kotor. O:
Tn. A dalam memodifikasi rumah tampak bersih, jendela
lingkungan rumah yang dibuka.
sehat. Lingkungan diluar masih banyak
tumpukan sampah dan kandang
masih kotor.
47
A:Tujuan tercapai sebagian
P: Lanjutkan intervensi
Selasa,26Februari 2013 Ketidakseimbangan 1. Mengevaluasi program menu jadwal S:
nutrisi kurang pada An.S makanan seimbang untuk an.s Ny.S mengatakan bahwa hari ini makanan
(21 bulan) di keluarga Tn. cemilannya adalah rebusan jagung dengan
A berhubungan dengan parutan kelapa.
ketidakmampuan keluarga O:
dalam merawat An. S Menu makanan yang disajikan sesuai
dalam pemenuhan dengan jadwal menu, hanya saja ada
kebutuhan nutrisinya variasi dari segi makanan selingan
an.s
A: Tujuan tercapai sebagian
P: Tetap berikan motivasi keluarga.
Selasa,26Februari 2013 Resiko pertumbuhan dan 1. Kaji tingkat pengetahuan keluarga tentang S:
perkembangan An. S pada masalah tumbuh kembang balita. Ny. S mengatakan bahwa sekarang mengerti
keluarga Tn. A terlambat 2. Jelaskan kepada keluarga tentang masalah bahwa pertumbuhan dan perkembangan anak
berhubungan dengan kebutuhan tumbuh kembang bagi balita. nya penting.
ketidakmampuan keluarga 3. Jelaskan pada keluarga tentang manfaat O:
dalam mengenal masalah tumbuh kembang dan keterlambatan Ny.K dan Ny.S aktif dalam diskusi
tumbuh kembang. tumbuh kembang bagi balita kepada dan mendengarkan penjelasan.
keluarga. A: Tujuan tercapai sebagian
4. Memberikan reinforcemet positif atas P: Lanjutkan intervensi.
kegiatan dan usaha yang dilakukan
keluarga
Kamis,28Februari 2013 Ketidakseimbangan 1. Mengucapkan salam, menjelaskan maksud S:
nutrisi kurang pada An.S & tujuan kehadiran perawat. Ny.K mengatakan bahwa akan hadir dalam
(21 bulan) di keluarga Tn. 2. Melakukan kontrak waktu untuk kegiatan acara tersebut.
A berhubungan dengan bersama dalam reka cipta menu makanan O:
ketidakmampuan keluarga untuk balita di posko sukowiryo. Keluarga terutama Ny.K dan Ny.s
dalam merawat An. S 3. Memberikan reinforcemet positif atas tampak senang dengan adanya
dalam pemenuhan kegiatan dan usaha yang dilakukan undangan tersebut.
kebutuhan nutrisinya keluarga A: tujuan tercapai sebagian
P: Lanjutkan intervensi.
Jumat,01 Maret 2013 Ketidakseimbangan 1. Mengucapkan salam dan menjemput Ny.S S:
nutrisi kurang pada An.S dalam mengikuti acara reka cipta menu Ny.S mengatakan bahwa senang dengan
(21 bulan) di keluarga Tn. makanan balita. kegiatan ini dan akan mencoba membuatkan
A berhubungan dengan 2. Mempersilahkan keluarga dalam makanan pada cucunya an.s
48
ketidakmampuan keluarga mengikuti kegiatan. O:
dalam merawat An. S 3. Memotivasi Dan memberikan materi Ny.S aktif dalam mengikuti kegiatan
dalam pemenuhan dalam kegiatan. Ny.S terlihat senang mengikuti kegiatan.
kebutuhan nutrisinya 4. Mengajak mendemonstrasikan kegiatan. A: Tujuan tercapai sebagian
5. Memberikan reinforcement positif pada P: Hentikan intervensi
seluruh anggota keluarga/undangan atas Memberikan motivasi untuk tetap
kehadiran dan mengikuti kegiatan. melanjutkan kegiatan yang telah
diajarkan.
49
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA
KECAMATAN JELBUK
TAHUN 2013
Oleh
NIM 072311101014
UNIVERSITAS JEMBER
2013
50
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA RESUME
A. Data Keluarga
Nama KK : Tn. K
Komposisi keluarga:
2. Tn. M L Orang tua Ny. K 45 tahun tidak tamat SD Islam Pedagang, Petani
3. Ny. M P Orang tua Ny. K 40 tahun tidak tamat SD Islam IRT, Petani
B. Analisis Data
Penjajakan Tahap 2
Ny. K mengatakan bahwa dirinya saat ini adalah berperan sebagai seorang istri, namun
dirinya belum memiliki rencana dan persiapan apapun untuk memiliki seorang anak
Ny. M mengatakan bahwa sering mengajarkan tentang rumah tangga pada Ny. K
Tn. K akan bekerja lebih giat sebagai pedagang dan petani agar siap memiliki anak
nanti.
Ny. K ingin menjadi istri yang lebih baik.
Penjajakan Tahap 1 Kurang pengetahuan
DS: terutama pada Ny. K
Ny. K mengatakan menstruasi teratur setiap bulan yaitu dengan jangka waktu 7 hari. berhubungan dengan
Ny. K mengatakan bahwa dirinya tidak mengikuti KB. ketidakmampuan
Ny. K mengatakan tidak tahu bedanya KB suntik dan Pil keluarga mengenal
Ny. K mengatakan takut menggunakan KB, kawatir susah melahirkan masalah KB dan masa
51
Tn. K mengatakan bahwa menggunakan KB dapat membuat tidak hamil. subur seorang wanita
DO: pada keluarga Tn. K
Ny. K dan Tn, K tidak dapat menjawab ketika ditanya mengenai KB dan mengenai terutama pada Ny. K
masa subur seorang wanita.
Ny. K tampak bingung saat ditanya mengenai KB.
Penjajakan Tahap 2:
Ny. K mengatakan bahwa dirinya tidak mengetahui mengenai masa subur seorang
wanita.
Ny. K juga mengatakan bahwa dirinya tidak tahu mengenai KB itu seperti apa.
Ny. K Mengatakan bahwa dirinya tidak mengetahui jenis-jenis KB.
Penjajakan Tahap 1 Perubahan
DS : pemeliharaan
Tn. M mengatakan bahwa setiap hari dirinya menghabiskan 2 pak rokok kesehatan terhadap
Tn. K mengatakan merokok 3-4 batang perhari keluarga Tn. K
Tn. M mengatakan bahwa kadang batuk-batuk tidak berdahak. khususnya pada Tn. K
DO : dan Tn. M
Tn. K dan Tn. Mmemiliki kebiasaaan merokok berhubungan dengan
Ny. K membiarkan Tn. K merokok di rumah ketidakmampuan
Terdapat asbak rokok di ruang tamu keluarga memutuskan
Saat pengkajian Tn. M tampak merokok bagaimana
Penjajakan Tahap 2 menghentikan
Menurut Tn. M dirinya mengetahui bahwa merokok tersebut tidak baik untuk kesehatan kebiasaan merokok
Ny. M dan Tn. M mengatakan dirinya mengetahui bahaya kesehatan yang disebabkan pada salah satu
oleh rokok yaitu dapat menyebabkan batuk dan sakit paru-paru. anggota keluarganya
Ny. M mengatakan dirinya tidak mengetahui apa yang harus dilakukan untuk mencegah
dan menghentikan kebiasaan merokok pada anggota keluarganya
Tn. M tidak pernah memeriksakan batuk jika kambuh ke tenaga kesehatan
52
C. RENCANA KEPERAWATAN
53
dari anak-anaknya,
ibu mempunyai
peranan untuk
mengurus rumah
tangga, sebagai
pengasuh dan
pendidik anak-
anaknya, pelindung
dan sebagai salah
satu kelompok dari
peranan sosialnya
serta sebagai
anggota masyarakat
dari lingkungannya,
disamping itu juga
ibu dapat berperan
sebagai pencari
nafkah tambahan
dalam keluarganya.
3. Anak-anak
melaksanakan
peranan psikosial
sesuai dengan
tingkat
perkembangannya
baik fisik, mental,
sosial, dan spiritual.
3. Anggota keluarga Tn. K Respon Berbagai peranan yang 1. Kaji kemampuan keluarga
mampu untuk melakukan verbal terdapat di dalam dalam mengidentifikasi
peran sesuai dengan funsinya dan keluarga adalah sebagai berbagai peran dalam keluarga
dalam keluarga motorik berikut : 2. Jelaskan mengenai peran
1. Ayah sebagai suami masing-masing individu dalam
dari istri dan ayah keluarga
dari anak-anak, 3. Perhatikan respon verbal dan
berperan sebagai nonverbal.
pencari nafkah, 4. Diskusikan bersama keluarga
pendidik, pelindung mengenai peran masing-masing
dan pemberi rasa anggota keluarga yang berjalan
aman, sebagai selama ini
kepala keluarga, 5. Beri reinforcemet positif atas
54
sebagai anggota dari kemampuannya
kelompok sosialnya 6. Kaji kemampuan anggota
serta sebagai keluarga tentang melakukan
anggota dari peran sesuai dengan tugasnya
kelompok sosialnya dalam keluarga
serta sebagai 7. Beri reinforcemet positif atas
anggota masyarakat kemampuannya
dari lingkungannya.[
2. Sebagai istri dan ibu
dari anak-anaknya,
ibu mempunyai
peranan untuk
mengurus rumah
tangga, sebagai
pengasuh dan
pendidik anak-
anaknya, pelindung
dan sebagai salah
satu kelompok dari
peranan sosialnya
serta sebagai
anggota masyarakat
dari lingkungannya,
disamping itu juga
ibu dapat berperan
sebagai pencari
nafkah tambahan
dalam keluarganya.
3. Anak-anak
melaksanakan
peranan psikosial
sesuai dengan
tingkat
perkembangannya
baik fisik, mental,
sosial, dan spiritual.
4. Memodifikasi masalah Respon Konflik peran terjadi 1. Kaji dan diskusikan bersama
konflik peran yang ada atau verbal ketika individu dari suatu keluarga dalam
yang timbul dalam peran di posisi merasa bahwa ia mengidentifikasi berbagai
keluarga berkonflik dengan konflik peran yang mungkin
55
harapan-harapan yang terjadi dalam keluarga
tidak sesuai. Hal tersebut 2. Jelaskan mengenai konflik
bisa terjadi akibat dari peran masing-masing individu
adanya perubahan- dalam keluarga
perubahan dalam harapan 3. Perhatikan respon verbal dan
yang terjadi dalam diri nonverbal.
pelaku, orang lain, atau 4. Diskusikan bersama keluarga
dalam lingkungan. mengenai cara mengatasi
konflik peran masing-masing
anggota keluarga yang mungkin
terjadi
5. Beri reinforcemet positif atas
kemampuannya
5. Menggunakan fasilitas Respon Fasilitas kesehatan: 1. Identifikasi bersama keluarga
pelayanan kesehatan dengan verbal 1. Praktek perawat tentang fasilitas yang dapat
keluarga mampu: 2. Dokter menjadi rujukan untuk
Menyebutkan manfaat 3. Posyandu peningkatan peran dalam
fasilitas pelayanan kesehatan 4. Puskesmas keluarga
5. Rumah sakit 2. Beri reinforcement positif atas
kemampuannya
2. Kurang pengetahuan Setelah Setelah pertemuan 1 45 Respon KB adalah perencanaan 1. Kaji kemampuan keluarga
terutama pada Ny. K dilakukan menit Keluarga Tn. K dapat: verbal jumlah keluarga. mengetahui tentang KB
berhubungan dengan tindakan 1. Mengenal masalah dengan Pembatasan bisa 2. Jelaskan tentang KB pada
ketidakmampuan keperawatan keluarga mampu: mengenal dilakukan dengan keluarga Tn. K terutama Ny. K
keluarga mengenal selama 2 minggu masalah KB dan masa subur penggunaan alat-alat 3. Perhatikan respon verbal dan
masalah KB dan diharapkan seorang wanita kontrasepsi atau nonverbal.
masa subur seorang keluarga Tn. K penanggulangan 4. Kaji ulang kemampuan
wanita pada keluarga dapat memiliki kelahiran seperti keluarga tentang KB
Tn. K terutama pada pengetahuan kondom, spiral, IUD dan 5. Beri reinforcemet positif atas
Ny. K tentang KB dan sebagainya. kemampuannya
masa subur Jumlah anak dalam 4. Kaji kemampuan tentang
seorang wanita sebuah keluarga yang pengertian alat kontrasepsi
dianggap ideal adalah 5. Jelaskan tentang pengertian alat
dua. Gerakan ini mulai kontrasepsi
dicanangkan pada tahun 6. Perhatikan respon verbal
akhir 1970'an. maupun non verbal
Kontrasepsi adalah suatu 7. Kaji ulang kemampuan
alat yang digunakan keluarga tentang pengertian alat
untuk mencegah kontrasepsi
kehamilan setelah 8. Beri reinforcement positif atas
56
berhubungan intim. kemampuannya
Syarat Kontrasepsi
1. Aman pemakaiannya
dan dapat dipercaya
2. Efek samping yang
merugikan tidak ada
3. Lama kerjanya dapat
diatur sesuai keinginan
4. Tidak mengganggu
hubungan
persetubuhan
5. Tidak memerlukan
bantuan medik atau
kontrol yang ketat
selama pemakaian
6. Cara penggunaan
sederhana
7. Harga murah agar
terjangkau dapat
dijangkau oleh
masyarakat luas
8. Dapat diterima oleh
pasangan suami istri
2. Mengambil keputusan Respon Jenis alat kontrasepsi: 1. Kaji kemampuan keluarga
dengan keluarga Tn. K verbal 1. AKDR/IUD ( alat mengenai jenis-jenis alat
mampu: memutuskan cara kontrasepsi dalam kontrasepsi dan tingkat
menanggulangi masalah rahim) kegagalan masing-masing alat
kesehatan reproduksi 2. Kontrasepsi Suntikan/ kontrasepsi
KB Suntik 2. Jelaskan mengenai jenis-jenis
3. Pil KB alat kontrasepsi dan tingkat
4. Kondom kegagalan masing-masing alat
5. Diafragma kontrasepsi
6. Susuk/norplant 3. Perhatikan respon verbal dan
7. Sterilisasi atau KB nonverbal.
mantap,dll 4. Kaji ulang kemampuan
Tingkat kegagalan keluarga tentang jenis-jenis alat
masing-masing alat kontrasepsi dan tingkat
kontrasepsi: kegagalan masing-masing alat
1. AKDR/IUD : kontrasepsi
0,1 0,8% 5. Beri reinforcemet positif atas
57
2. KB Suntik : kemampuannya
0 3,6%
3. Pil KB : 0,1%
4. Kondom : 5 21%
5. Diafragma : 6-20%
6. Susuk/norplant :
0,05%
7. Sterilisasi atau KB
mantap : 0%
3. Merawat anggota keluarga Respon Menangani efek samping 1. Kaji kemampuan tentang
yang mengalami gangguan verbal kontrasepsi: cara menangani efek samping
masalah pada alat kontrasepsi dan 1. Mengatasi alergi kontrasepsi
respon 2. Menggunakan bedak 2. Jelaskan tentang cara
motorik jika gatal-gatal menangani efek samping
3. Mengurangi rasa nyeri kontrasepsi
dengan back rubs 3. Perhatikan respon verbal
Perawatan anggota maupun non verbal
keluarga memakai alat 4. Kaji ulang kemampuan
kontrasepsi keluarga tentang cara
1. Jalin komunikasi & menangani efek samping
hubungan dengan kontrasepsi
pasangan 5. Beri reinforcement positif
2. Meletakkan alat atas kemampuannya
kontrasepsi ditempat
yang aman dan mudah
di ingat
3. Pola hubungan intim
secara teratur
4. Menjaga kebersihan
alat kelamin
4. Memodifikasi alat Respon Cara menghitung 1. Kaji kemampuan tentang
kontrasepsi verbal kesuburan wanita dapat seberapa jauh keluarga mampu
dan dilakukan dengan cara melakukan modifikasi alat
respon penghitungan kalender kontrasepsi secara alami dengan
motorik yang disesuaikan dengan menggunakan masa subur
pola menstruasi wanita. seorang wanita
Menghitung masa subur 2. Jelaskan tentang cara
merupakan cara yang menghitung masa subur seorang
aman, alami dan cukup wanita
efektif dalam 3. Perhatikan respon verbal dan
58
merencanakan jumlah nonverbal.
dan jarak kelahiran anak. 4. Kaji ulang kemampuan
keluarga terutama Ny. K
mengenai masa subur seorang
wanita dan cara penghitungan
masa subur
5. Beri reinforcement positif atas
kemampuannya
6. Diskusikan bersama dengan
Ny. K mengenai cara
menghitung masa suburnya
7. Beri reinforcemet positif atas
kemampuannya
5. Menggunakan fasilitas Respon Fasilitas kesehatan: 1. Identifikasi bersama keluarga
pelayanan kesehatan dengan verbal 1. Praktek perawat tentang fasilitas yang dapat
keluarga mampu: 2. Dokter menjadi rujukan untuk
Menyebutkan manfaat 3. Posyandu pelaksanaan KB
fasilitas pelayanan kesehatan 4. Puskesmas 2. Beri reinforcement positif atas
dalam pelaksanaan KB 5. Rumah sakit kemampuannya
3. Perubahan Setelah dilakukan Setelah pertemuan 2 45 Respon Menyebutkan dan 1. Kaji kemampuan tentang bahaya
pemeliharaan asuhan menit keluarga Tn. K dapat: verbal menjelaskan tentang merokok
kesehatan terhadap keperawatan a. Keluarga mampu bahaya dari merokok 2. Jelaskan tentang pengertian
keluarga Tn. K keluarga selama 2 memutuskan pentingnya merokok, kandungan rokok dan
khususnya pada Tn. minggu maka perawatan kesehatan bagi Respon Menjelaskan kandungan- dampak penyakit yang dapat
K dan Tn. M keluarga dapat anggota keluarga yang verbal kandungan dari rokok ditimbulkan dari rokok
berhubungan memutuskan sakit dan penyakit apa yang 3. Perhatikan respon verbal maupun
dengan bagaimana b. Keluarga mampu bisa di timbulkan dari non verbal
ketidakmampuan menghentikan merawat anggota merokok 4. Kaji ulang kemampuan keluarga
keluarga kebiasaan keluarga yang sakit tentang bahaya merokok
memutuskan merokok pada c. Keluarga mampu Redemo 5. Beri reinforcement positif atas
bagaimana salah satu anggota memodifikasi lingkungan nstrasika kemampuannya
menghentikan keluarganya. rumah untuk mencegah n 6. Ajarkan jenis terapi yang
kebiasaan merokok terjadinya penyakit bertujuan untuk menghentikan
pada salah satu d. Keluarga mampu mencari kebiasaan merokok
anggota pertolongan kesehatan 7. Identifikasi kondisi lingkungan
keluarganya yang dapat menunjang terapi yang
diberikan
8. Diskusikan dengan keluarga
mengenai keberhasilan dan
pemanfaatan terapi yang
59
dilakukan
9. Berikan informasi tentang
pelayanan kesehatan yang dapat
dimanfaatkan oleh keluarga untuk
meningkatkan status kesehatannya
60
EVALUASI
TANDA
TANGGAL DIAGNOSA KEPERAWATAN IMPLEMENTASI EVALUASI
TANGAN
Sabtu ,09/02/2013 Penampilan peran tidak efektif 4. mengkaji kemampuan keluarga mengenai S:
berhubungan dengan peran dalam keluarga Tn. K mengatakan bahwa
ketidakmampuan keluarga 5. menjelaskan mengenai peran individu dalam seharusnya dalam keluarga masing-
mengenal masalah peran dalam keluarga masing memiliki peran yang ada,
keluarga Tn. K 6. memperhatikan respon verbal dan nonverbal. tetapi tidak mudah.
7. mengkaji dan diskusikan bersama keluarga O:
tentang adanya hambatan dalam melakukan Ny. K tampak lebih sering diam
peran dalam keluarga saat diajak berdiskusi
8. memberi reinforcemet positif atas Tn. K aktif ketika diajak berdiskusi
kemampuannya A:
Masalah ada dan memerlukan
penanganan lebih lanjut
P:
Lakukan pengkajian lebih lanjut
mengenai masalah yang ada
Selasa, Penampilan peran tidak efektif 1. mengkaji kemampuan keluarga dalam S:
11/02/2013 berhubungan dengan mengidentifikasi berbagai peran dalam Tn. K mengatakan bahwa memiliki
ketidakmampuan keluarga keluarga peran sebagai kepala rumah tangga
mengenal masalah peran dalam 2. menjelaskan mengenai peran masing-masing yaitu pencari nafkah, menjaga istri
pada keluarga Tn. K individu dalam keluarga dan menyayangi istri.
3. memperhatikan respon verbal dan nonverbal. Ny. K mengatakan bahwa tugasnya
4. mendiskusikan bersama keluarga mengenai saat ini sebagai istri yang baik.
peran masing-masing anggota keluarga yang O:
berjalan selama ini Ny. K dan Tn. K aktif berdiskusi
5. mengkaji kemampuan anggota keluarga dengan perawat.
tentang memutuskan peran sesuai dengan A:
tugasnya dalam keluarga Masalah ada dan memerlukan
6. memberi reinforcemet positif atas penanganan lebih lanjut
kemampuannya P:
Lakukan konsultasi keluarga untuk
membuka komunikasi dua arah
Kamis, Penampilan peran tidak efektif 1. Kaji kemampuan keluarga dalam S:
14/02/2011 berhubungan dengan mengidentifikasi berbagai peran dalam Tn. K mengatakan bahwa saat ini
ketidakmampuan keluarga keluarga telah menjalankan perannya
mengenal masalah peran dalam 2. Jelaskan mengenai peran masing-masing sebagai suami yaitu mencari
61
pada keluarga Tn. K individu dalam keluarga nafkah dan menyayangi istri serta
3. Perhatikan respon verbal dan nonverbal. menjaganya.
4. Diskusikan bersama keluarga mengenai peran Tn. M mengatakan bahwa putrinya
masing-masing anggota keluarga yang sudah berusaha menjadi istri yang
berjalan selama ini baik, tetapi memang sedikit ada
5. Kaji kemampuan anggota keluarga tentang kendala pemalu sehingga jarang
melakukan peran sesuai dengan tugasnya bersosialisasi.
dalam keluarga Ny. K mengatakan memiliki peran
6. Beri reinforcemet positif atas kemampuannya sebagai ibu rumah tangga dan saat
ini sedang belajar lebih banyak dari
ibu.
O:
Tn. K dan Ny. K tampak kooperatif
dalam berdiskusi
Tn. M ikut memberikan pendapat
dan aktif.
A:
Masalah ada dan memerlukan
penanganan lebih lanjut
P:
Lakukan konsultasi keluarga untuk
membuka komunikasi dua arah
Jumat, Penampilan peran tidak efektif 1. mengkaji dan diskusikan bersama keluarga S:
15/02/2013 berhubungan dengan dalam mengidentifikasi berbagai konflik peran Tn. K mengatakan bahwa masalah
ketidakmampuan keluarga yang mungkin terjadi dalam keluarga peran di keluarganya saat ini
mengenal masalah peran dalam 2. menjelaskan mengenai konflik peran masing- adalah belum ada kesiapan
pada keluarga Tn. K masing individu dalam keluarga memiliki anak karena usia segini
3. memperhatikan respon verbal dan nonverbal. masih labil.
4. mendiskusikan bersama keluarga mengenai Tn. K mengatakan bahwa langkah
cara mengatasi konflik peran masing-masing yang dilakukan saat ini tidak hamil
anggota keluarga yang mungkin terjadi dulu dan tinggal untuk belajar
5. memberi reinforcemet positif atas berumah tangga dengan orangtua
kemampuannya (mertuanya).
Ny. M mengatakan bahwa sering
mengajarkan kepada Ny. K tentang
kehidupan berumah tangga dan
mengajak untuk bersosialisasi
seperti ikut pengajian.
O:
Tn. K dan Ny. K aktif berdiskusi.
62
Tn. K dan Ny. K masih tinggal
dirumah orangtua Ny. K
Tn. M dan Ny. M saat diskusi ikut
mendampingi dan kooperatif
dengan perawat.
A: Masalah mulai dapat
terselesaikan
P: memberikan motivasi untuk ke
pelayanan kesehatan
Sabtu, 16/02/2012 Penampilan peran tidak efektif 1. mengidentifikasi bersama keluarga tentang S:
berhubungan dengan fasilitas yang dapat menjadi rujukan untuk Tn. K mengatakan bahwa untuk
ketidakmampuan keluarga peningkatan peran dalam keluarga masalah peran dalam keluarga
mengenal masalah peran dalam 2. memberi reinforcement positif atas dapat diselesaikan bersama
pada keluarga Tn. K kemampuannya keluarga.
Tn. K dan Ny. M mengtakan
bahwa masalah yang perlu diatasi
oleh orang kesehatan adalah
berkaitan dengan masalah
penundaan kehamilan.
O: keluarga Tn. K aktif dan
kooperatif saat diskusi dengan
perawat
A:
Masalah mulai dapat terselesaikan
P: tetap berikan motivasi untuk ke
pelayanan kesehatan.
Sabtu, 16/02/2012 Kurang pengetahuan terutama 1. mengkaji kemampuan keluarga mengetahui S:
pada Ny. A berhubungan dengan tentang KB Tn. K dan Ny. K mengatakan
ketidakmampuan keluarga 2. menjelaskan tentang KB pada keluarga Tn. A bahwa saat ini sudah sedikit
mengenal masalah KB dan masa terutama Ny. A mengerti tentang KB dan alat
subur seorang wanita pada 3. memperhatikan respon verbal dan nonverbal. kontrasepsi untuk persiapan untuk
keluarga Tn. A terutama pada Ny. 4. mengkaji ulang kemampuan keluarga tentang menunda kehamilan hingga usia
A KB cukup.
5. memberi reinforcemet positif atas O:
kemampuannya Tn. K dan Ny. K mendengarkan
6. mengkaji kemampuan tentang pengertian alat penjelasan dengan baik dan aktif
kontrasepsi untuk memberikan feedback dari
7. menelaskan tentang pengertian alat penjelasan perawat
kontrasepsi A:
8. memperhatikan respon verbal maupun non Masalah mulai dapat terselesaikan
63
verbal namun masih memerlukan
9. mengkaji ulang kemampuan keluarga tentang penanganan lebih lanjut
pengertian alat kontrasepsi P:
10. memberi reinforcement positif atas Berikan penjelasan tentang jenis-
kemampuannya jenis alat kontrasepsi dan
contohnya agar keluarga dapat
mengambil keputusan untuk
mengatasi masalah reproduksi.
64
Selasa,26/02/2013 Kurang pengetahuan terutama 1. Menanyakan keadaan dan hasil diskusi Tn.K S:
pada Ny. A berhubungan dengan dan istrinya. Tn.K mengatakan bahwa tadi siang
ketidakmampuan keluarga 2. Mengidentifikasi bersama keluarga tentang mengantarkan istrinya KB suntik
mengenal masalah KB dan masa fasilitas yang dapat menjadi rujukan untuk bersama ibu mertuanya juga ikut
subur seorang wanita pada pelaksanaan KB mengantarkan.
keluarga Tn. A terutama pada Ny. 3. Beri reinforcement positif atas Tn.K mengatakan bahwa nanti
A kemampuannya setiap 3 bulan datang lagi ke bu
bidan untuk malanjutkan suntik KB
nya.
O:
Tn.K tampak lega dengan
keputusannya.
Tn.K mengucapkan
terimakasih pada perawat.
A: Tujuan tercapai
P: hentikan intervensi.
Kamis,28/02/2013 Perubahan pemeliharaan 1. mengkaji kemampuan tentang bahaya S:
kesehatan terhadap keluarga Tn. merokok Tn. M mengatakan bahwa akan
K khususnya pada Tn. K dan Tn. 2. menjelaskan tentang pengertian merokok, mencoba untuk mengurangi rokok
M berhubungan dengan kandungan rokok dan dampak penyakit yang Tn.K mengatakan bahwa sulit
ketidakmampuan keluarga dapat ditimbulkan dari rokok untuk berhenti merokok.
memutuskan bagaimana 3. memperhatikan respon verbal maupun non O:
menghentikan kebiasaan verbal Tn.K dan Tn.M antusias
merokok pada salah satu anggota 4. mengkaji ulang kemampuan keluarga tentang dalam mendengarkan
keluarganya bahaya merokok penjelasan.
5. mengajarkan jenis terapi yang bertujuan untuk Tn.K dan Tn.M aktif
menghentikan kebiasaan merokok bertanya.
6. mendiskusikan dengan keluarga mengenai A: Tujuan belum tercapai
keberhasilan dan pemanfaatan terapi yang P: Lanjutkan intervensi dengan
dilakukan memberikan motivasi pada Tn.K
7. memberikan informasi tentang pelayanan dan Tn.M
kesehatan yang dapat dimanfaatkan oleh
keluarga untuk meningkatkan status
kesehatannya
Sabtu,02/03/2013 Perubahan pemeliharaan 1. Memberi salam, menyampaikan maksud dan S:
kesehatan terhadap keluarga Tn. tujuan. Tn.M mengatakan bahwa keluarga
K khususnya pada Tn. K dan Tn. 2. Mengevaluasi dari kegiatan sebelumnya. berterimakasih dengan kehadiran
M berhubungan dengan 3. Memotivasi keluarga untuk tetap mengurangi mahasiswa dan akan berusaha tetap
ketidakmampuan keluarga kebiasaan merokok. mengikuti saran yang disampaikan.
memutuskan bagaimana 4. Memberikan reinforcement positif O:
65
menghentikan kebiasaan 5. Berpamitan pada keluarga bahwa kegiatan Mahasiswa dan keluarga
merokok pada salah satu anggota mahasiswa sampai hari ini. bersalaman
keluarganya Keluarga sangat
kooperatif dan
menyampaikan rasa
terimakasih.
A: Tujuan tercapai sebagian
P: Hentikan intervensi dan tetap
motivasi keluarga untuk menjaga
kesehatan keluarga dan
menggunakan pelayanan
kesehatan.
66
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA
KECAMATAN JELBUK
TAHUN 2013
Oleh
NIM 072311101014
UNIVERSITAS JEMBER
2013
67
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA RESUME
D. Data Keluarga
Nama KK : Tn. Z
Umur : 52 tahun
Komposisi keluarga:
E. Analisis Data
DO:
TTV Tn.Z yaitu TD 150/100; RR 18x/menit; Nadi 96x/menit
Wajah dan mata tampak merah; memegangi tengkuk
DS : Perubahan
Tn. Z dan Ny.K mengatakan bahwa setiap hari Tn.Z menghabiskan 2 pak rokok paling pemeliharaan
sedikit 1 pak. kesehatan terhadap
Tn. Z mengatakan bahwa sering batuk-batuk tetapi tidak mengeluarkan dahak. keluarga Tn. K
Ny.K mengatakan bahwa sudah menasehati Tn.Z untuk mengurangi rokok, tetapi tidak khususnya pada Tn. K
didengarkan oleh Tn.Z dan Tn. M
68
berhubungan dengan
DO : ketidakmampuan
Tn. Z memiliki kebiasaaan merokok sejak muda keluarga memutuskan
Ny. K membiarkan Tn. Z merokok di rumah bagaimana
Saat pengkajian Tn. M tampak merokok menghentikan
kebiasaan merokok
pada salah satu
anggota keluarganya
DS: Kerusakan
Ny.K mengatakan bahwa setiap hari membersihkan rumahnya, tetapi kalau sampah pemeliharaan
diluar dan kandang jarang dibersihkan, karena sibuk memecah batu untuk tambahan lingkungan rumah
uang. keluarga Tn. Z
berhubungan dengan
DO: ketidakmampuan
Kandang sapi berada didalam rumah hanya bersebelahan dengan pintu keluarga Tn. Z dalam
Kamar gelap dan lembab, lantai ruang tamu dan teras plester dapur tanah. memodifikasi
Kamar ada jendela, tapi tidak dibuka. lingkungan rumah
yang sehat.
69
F. RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosa
No Tujuan Umum Tujuan Khusus Kriteria Standar Intervensi
Keperawatan
1 Perubahan perfusi Setelah dilakukan Setelah pertemuan 3 x 45 Respon Hipertensi merupakan 1. Kaji kemampuan
jaringan pada Tn.Z tindakan asuhan menit keluarga Tn.Z dapat: Verbal peningkatan tekanan keluarga tentang hipertensi dan
di keluarga Tn.Z keperawatan 1) Mengenal masalah darah. pencegahannya.
berhubungan dengan selama 2 minggu, dengan keluarga mampu Hipertensi tidak dapat 2. Jelaskan tentang
ketidakmampuan keluarga mampu menyebutkan tentang disembuhkan namun hipertensi dan pencegahannya.
keluarga untuk untuk merawat konsep hipertensi dan dapat dikendalikan. 3. Jelaskan tentang diet
merawat Tn.Z yang anggota penanganannya. nutrisi dan diet rendah garam
menderita hipertensi. keluarganya yang pada penderita hipertensi.
terkena 4. Perhatikan respon
hipertensi. verbal dan nonverbal.
5. Kaji ulang
kemampuan keluarga tentang
yang telah diajarkan.
6. Beri reinforcemet
positif atas kemampuannya
2) Mengambil keputusan Respon Pengobatan tradisional 1. Kaji kemampuan
untuk melakukan Verbal hipertensi dilakukan tentang pengobatan tradisional,
perawatan pada Tn.Z. untuk menurunkan dan diet nutrisi, dan diet rendah
mengendalikan tekanan garam bagi penderita hipertensi.
darah. 2. Jelaskan tentang
Diet nutrisi digunakan pengobatan tradisional, diet
untuk mengendalikan nutrisi, dan diet rendah garam
tekanan darah. bagi penderita hipertensi.
3. Dukung keluarga
dalam mengambil keputusan.
4. Kaji ulang
kemampuan keluarga tentang
pengobatan tradisional, diet
nutrisi, dan diet rendah garam.
5. Beri reinforcemet
positif atas kemampuannya
3) Merawat anggota Respon Pengobatan tradisional 1. Kaji kemampuan tentang
keluarga yang verbal dan diet nutrisi dapa pengobatan tradisional, diet
mengalami hipertensi. dilakukan oleh keluarga nutrisi, dan diet rendah garam
untuk mengendalikan bagi penderita hipertensi.
tekanan darah. 2. Ajarkan dan demonstrasikan
70
pembuatan pengobatan
tradisional hipertensi bersama-
sama keluarga.
3. Ajarkan dan demonstrasikan diet
nutrisi dan diet rendah garam
yang tepat bagi hipertensi
bersama-sama keluarga.
4. Kaji ulang kemampuan keluarga
dalam membuat pengobatan
tradisional.
5. Perhatikan respon verbal dan
nonverbal.
6. Beri reinforcement positif atas
kemampuannya.
4) Memodifikasi dan Respon Memodifikasi lingkungan 1. Identifikasi bersama keluarga
memelihara lingkungan verbal sekitar rumah berkaitan lingkungan dapat menghindarkan
dengan keluarga mampu: dengan upaya pencegahan penyakit hipertensi.
memodifikasi penyakit. 2. Atur lingkungan bersama
lingkungan yang aman keluarga untuk menciptakan
bagi Tn.Z lingkungan yang dapat
menghindarkan penyakit
hipertensi.
3. Beri reinforcement positif atas
kemampuannya.
5) Menggunakan fasilitas Respon Fasilitas kesehatan: 1. Identifikasi bersama keluarga
pelayanan kesehatan verbal Bidan tentang fasilitas yang dapat
dengan keluarga mampu: Posyandu menjadi rujukan untuk
Menyebutkan manfaat Puskesmas peningkatan kesehatan penderita
fasilitas pelayanan hipertensi.
kesehatan 2. Beri reinforcement positif
atas kemampuannya.
2 Perubahan Setelah dilakukan Setelah pertemuan 2 45 Respon Menyebutkan dan 1. Kaji kemampuan tentang bahaya
pemeliharaan asuhan menit keluarga Tn. Z verbal menjelaskan tentang merokok
kesehatan terhadap keperawatan dapat: bahaya dari merokok 2. Jelaskan tentang pengertian
keluarga Tn. Z keluarga selama e. Keluarga mampu merokok, kandungan rokok dan
khususnya pada Tn. 1 bulan maka memutuskan pentingnya Respon Menjelaskan kandungan- dampak penyakit yang dapat
Z berhubungan keluarga dapat perawatan kesehatan verbal kandungan dari rokok dan ditimbulkan dari rokok
dengan memutuskan bagi anggota keluarga penyakit apa yang bisa di 3. Perhatikan respon verbal maupun
ketidakmampuan bagaimana yang sakit timbulkan dari merokok non verbal
keluarga menghentikan f. Keluarga mampu 4. Kaji ulang kemampuan keluarga
71
memutuskan kebiasaan merawat anggota Terapi untuk tentang bahaya merokok
bagaimana merokok pada keluarga yang sakit Redemons menghentikan merokok 5. Beri reinforcement positif atas
menghentikan salah satu g. Keluarga mampu trasikan (terapi SEFT) mulai kemampuannya
kebiasaan merokok anggota memodifikasi prosedur awal hingga 6. Ajarkan jenis terapi yang bertujuan
pada salah satu keluarganya. lingkungan rumah untuk akhir yang dipraktikkan untuk menghentikan kebiasaan
anggota keluarganya mencegah terjadinya secara mandiri merokok
penyakit 7. Identifikasi kondisi lingkungan yang
h. Keluarga mampu dapat menunjang terapi yang
mencari pertolongan diberikan
kesehatan 8. Diskusikan dengan keluarga
mengenai keberhasilan dan
pemanfaatan terapi yang dilakukan
9. Berikan informasi tentang pelayanan
kesehatan yang dapat dimanfaatkan
oleh keluarga untuk meningkatkan
status kesehatannya
72
EVALUASI
TANDA
TANGGAL DIAGNOSA KEPERAWATAN IMPLEMENTASI EVALUASI
TANGAN
Minggu, Perubahan perfusi jaringan pada 1. Memberikan salam, maksud dan tujuan dari S:
10/02/2013 Tn.Z di keluarga Tn.Z kedatangan perawat. Tn. Z mengatakan bahwa tidak
berhubungan dengan 2. Melakukan pemeriksaan TTV pada keluarga tahu bahwa darah tinggi berbahaya.
ketidakmampuan keluarga untuk 3. Mengkaji kemampuan keluarga tentang Tn.K mengatakan kepalanya masih
merawat Tn.Z yang menderita hipertensi dan pencegahannya. sakit dan tengkuknya sakit.
hipertensi 4. Memberi reinforcement positif atas O:
kemampuan keluarga. TD Tn.Z 150/100mmHg;
RR 20x/i; N 88x.i
Tn.Z dan Ny. K kooperatif
A: Tujuan belum tercapai
P: Lanjutkan intervensi
Penyuluhan tentang
hipertensi
Rabu, 13/02/2013 Perubahan perfusi jaringan pada 1. Memberi salam, maksud dan tujuan dari S:
Tn.Z di keluarga Tn.Z kedatangan perawat. Tn.Z dan Ny.K mengatakan bahwa
berhubungan dengan 2. menjelaskan tentang hipertensi dan saat ini sudah sedikit mengerti
ketidakmampuan keluarga untuk pencegahannya. tentang penyakit darah tinggi.
merawat Tn.Z yang menderita 3. menjelaskan tentang diet nutrisi dan diet Tn.Z masih belum jelas dengan
hipertensi rendah garam pada penderita hipertensi. takaran dan penjelasan tentang diet
4. memperhatikan respon verbal dan nonverbal. rendah garam.
5. mengkaji ulang kemampuan keluarga tentang O:
yang telah diajarkan. TD Tn.Z 150/90mmHg
6. memeri reinforcemet positif atas Tn.Z tampak aktif
kemampuannya bertanya dan Ny.K
mendengarkan penjelsan.
Tn.Z dapat menjawab
evaluasi yang
disampaikan perawat.
A: Tujuan tercapai sebagian
P: Lanjutkan intervensi
Kamis, Perubahan perfusi jaringan pada 1. Memberi salam, maksud dan tujuan dari S:
21/02/2013 Tn.Z di keluarga Tn.Z kedatangan perawat. Tn.Z mengatakan bahwa masih
berhubungan dengan 2. Melakukan pemantauan Tekanan darah pada belum melakukan apa-apa untuk
ketidakmampuan keluarga untuk Tn.Z menurunkan tekanan darah.
merawat Tn.Z yang menderita 3. Menjelaskan pada Tn.Z kondisi klien saat ini. Ny.K mengatakan bahwa cara
73
hipertensi 4. Memperhatikan respon verbal dan nonverbal untuk menurunkan dengan
5. Memberi reinforcement positif atas mengurangi garam masih kurang
kemampuannya. jelas, jadi tidak dilakukan saat
masak.
O:
TD Tn. Z 150/100mmHg
Memegangi tengkuk
Wajah Tn.Z tampak merah
A: Tujuan tercapai sebagian
P: Lanjutkan intervensi
Jumat, Perubahan perfusi jaringan pada 1. Memberi salam, menyampaikan maksud dan S:
22/02/2013 Tn.Z di keluarga Tn.Z tujuan. Ny.K mengatakan bahwa saat ini
berhubungan dengan 2. Melakukan pemantauan tekanan darah pada sudah mengerti ukuran garam dan
ketidakmampuan keluarga untuk Tn.Z makanan yang mengandung vetsin
merawat Tn.Z yang menderita 3. Menjelaskan tentang diit rendah garam pada tidak boleh untuk Tn.Z
hipertensi Tn.Z dan Ny.K Ny.K mengatakan akan mencoba
4. Menanyakan kembali cara menggunakan diit apa yang diajarkan.
rendah garam dalam masakan. O:
5. Melihat respon verbal dan nonverbal. TD Tn.Z 150/100mmHg
6. Memberi reinforcement positif atas Keluarga aktif dalam
kemampuan keluarga. berdiskusi dan
mendemonstrasikan
pengukuran garam.
A: Tujuan tercapai sebagian
P: Lanjutkan intervensi
Sabtu, 23/02/2013 Perubahan perfusi jaringan pada 1. mengkaji kemampuan tentang pengobatan S:
Tn.Z di keluarga Tn.Z diet nutrisi dan diet rendah garam bagi Ny.K mengatakan bahwa sulit mau
berhubungan dengan penderita hipertensi. masak dengan cara memakai
ketidakmampuan keluarga untuk 2. mengkaji ulang kemampuan keluarga dalam takaran garam yang diajarkan
merawat Tn.Z yang menderita diet nutrisi dan diet rendah garam. Tn.Z mengatakan bahwa meminta
hipertensi 3. memperhatikan respon verbal dan nonverbal. cara lain untuk menurukan tekanan
4. memberi reinforcement positif atas darah.
kemampuannya. O:
TD Tn.Z 150/100mmHg
Tn.Z meminta cara lain
untuk menurunkan TD
A: Tujuan tercapai sebagian
P: Lanjutkan intervensi
Senin, 25/02/2013 Perubahan perfusi jaringan pada 1. mengkaji kemampuan tentang pengobatan S:
74
Tn.Z di keluarga Tn.Z tradisional, diet nutrisi, dan diet rendah Ny.K mengatakan bahwa bisa
berhubungan dengan garam bagi penderita hipertensi. membuat rebusan daun salam tiap
ketidakmampuan keluarga untuk 2. mengajarkan dan demonstrasikan pembuatan hari untuk Tn.Z
merawat Tn.Z yang menderita pengobatan tradisional hipertensi bersama- Tn.Z mengatakan bahwa
hipertensi sama keluarga. dirumahnya banyak daun salam
3. mengkaji ulang kemampuan keluarga dalam yang bisa direbus untuk diminum.
membuat pengobatan tradisional. O:
4. memperhatikan respon verbal dan nonverbal. TD Tn. Z 150/90 mmHg
5. memberi reinforcement positif atas Ny.K dan Tn.Z langsung
kemampuannya. dapat mempraktekkan
cara pengobatan hipertensi
dengan rebusan daun
salam.
Ny.K dan Tn.Z aktif
dalam kegiatan
A: Tujuan tercapai sebagian
P: Lanjutkan intervensi
Selasa, Perubahan perfusi jaringan pada 1. Melakukan evaluasi terhadap program yang S:
26/02/2013 Tn.Z di keluarga Tn.Z telah diajarkan kepada keluarga. Tn.Z mengatakan bahwa senang
berhubungan dengan 2. Melakukan pemantauan tekanan darah pada dengan cara rebusan daun salam
ketidakmampuan keluarga untuk Tn.Z dan rutin diminum sesuai anjuran
merawat Tn.Z yang menderita 3. Mengajarkan alternatif selain dengan Tn.Z mengatakan bahwa juga mau
hipertensi rebusan daun salam, yaitu dengan bawang dengan cara menggunakan bawang
putih putih yang diminum.
4. Memperhatikan respon verbal dan nonverbal O:
5. Memberi reinforcement positif atas TD Tn.Z 140/90 mmHg
kemampuannya. Tn. Z minum rebusan
daun salam
Tn.Z memakan bawang
putih seperti pil
Ny.K membuatkan
rebusan daun salam
A: Tujuan tercapai sebagian
P: Lanjutkan intervensi
Rabu, 27/02/2013 Perubahan perfusi jaringan pada 1. Memberi salam, menjelaskan maksud dan S:
Tn.Z di keluarga Tn.Z tujuan. Ny.K mengatakan bahwa akan
berhubungan dengan 2. Melakukan pengukuran tekanan darah mengingatkan suaminya untuk
ketidakmampuan keluarga untuk 3. mengidentifikasi bersama keluarga tentang periksa ke puskesmas jika tanda-
merawat Tn.Z yang menderita fasilitas yang dapat menjadi rujukan untuk tanda darah tingginya kambuh.
75
hipertensi peningkatan kesehatan penderita hipertensi. Tn.Z mengatakan akan menurut
4. memberi reinforcement positif atas mengikuti apa yang telah diajarkan
kemampuannya untuk menurunkan darah tingginya.
O:
TD Tn.Z 140/90 mmHg
Keluarga dapat
memutuskan akan
menggunakan pelayanan
kesehatan untuk
mengontrol TD nya.
Tn.Z senang tekanan
darahnya turun
A: Tujuan tercapai sebagian
P: Lanjutkan Intervensi
Sabtu, 02/03/2013 Perubahan perfusi jaringan pada 1. Memberi salam, maksud dan tujuan S:
Tn.Z di keluarga Tn.Z kehadiran perawat Tn. Z mengatakan bahwa
berhubungan dengan 2. Melakukan pengukuran tekanan darah pada berterimakasih dengan kehadiran
ketidakmampuan keluarga untuk Tn.Z mahasiswa atas bantuannya.
merawat Tn.Z yang menderita 3. Memberikan motivasi pada keluarga untuk Tn.Z dan Ny.K akan memeriksakan
hipertensi tetap menggunakan cara yang diajarkan diri ke puskesmas jelbuk.
perawat dalam mengatasi hipertensi. O
4. Memotivasi untuk menggunakan pelayanan TD Tn.Z 130/90mmHg
kesehatan. Tn.Z senang tekanan
5. Memberi reinforcement positif pada darahnya turun
keluarga dan berpamitan untuk mengakhiri Tn.Z dan Ny.K kooperatif
kegiatan. A: Tujuan tercapai
P: Hentikan intervensi
76
TUGAS
ANALISIS JURNAL
Reka Cipta Menu Balita Sebagai Upaya Mengatasi Sulit Makan dan Kurang Gizi
pada Balita
Disusun Oleh:
77
ANALISIS JURNAL
ASPEK YANG
ITEM HASIL ANALISIS
DIANALISIS
78
dan kacang hijau. Setelah itu dilakukan
pengembangan produk bahan makanan
tersebut di uji 2-3 kali pada setiap hidangan
dengan makanan tersebut mengandung gizi,
murah dan mudah serta disenangi balita..
Kemudian dilakukan validasi dengan uji
organoleptik pada produk oleh 36 orang oleh
panelis terlatih dan agak terlatih dan dipatkan
hasil beberapa produk yang dapat dihidangkan
seperti bola-bola pisang, stik tahu atau bola-
bola singkong. Dari hasil analisi didapatkan
bebrapa hasil yaitu bahan makanan popular
yang dapat dikembangkan untuk aneka
hidangan bagi balita dengan criteria sehat,
disenangi murah dan mudah adalah tahu,
kemudian kacang hijau dan wortel.
79
Hasil yang diperoleh Hasil penelitian menunjukkan bahwa tahu
merupakan bahan makanan yang popular
untuk anak balita dengan karakteristik sehat,
disenangi balita murah harganya dan mudah
memperolehnya. Sebanyak 16 produk
dikembangkan dan 9 produk divalidasi dengan
melakukan uji organoleptik dengan hasil pada
umumnya disukai dengan mutu yang baik dari
segi bentuk, warna, aroma, tekstur dan rasa
sehingga dapat mengatasi sulit makan dan
kurang gizi pada balita.
Jumlah kata : 100- Jumlah jumlah kata dalam abstrak ini sudah
150 kata sesuai yaitu 141 kata.
80
Pendahuluan Latar belakang Latar belakang dari penelitian ini yaitu
masalah masalah gizi yang utama berkaitan dengan
balita menurut Atmarita 2005, yaitu sulit
makan yang menjadi fenomena umum
dimasyarakat, sehingga akan menyebabkan
masalah kurang gizi akibat dari sulit makan
tersebut. Usia balita merupakan usia sangat
penting dalam pertumbuhan fisik dan
psikologi seorang anak. Dimana masa balita
merupakan masa kritis dalam upaya
mencipatkan sumber daya yang berkualitas.
Masa tersebut disebut masa emas dimana sel-
sel otak sedang mengalami pertumbuhan dan
perkembangan yang optimal.
81
DIKRITISI
82
yang memiliki balita dan sampel nya
sebanyak 122 orang ibu balita.
83
36 orang panelis..
84
dicantumkan judul tabelnya.
85
dibuat dengan siklus 10 hari untuk
menghindari kebosanan pada anak
dalam mengatasi sulit makan dan
disuse dengan mengacu pada
ketentuan syarat diit untk anak
balita yaitu dapat meningkatkan
pertumbuhan dan perkembangan
badan, pemeliharaan badan dan
dapat menghasilkan kalori.
Uraian analisis Berdasarkan analisa terhadap data yang
temuan diperoleh bahwa bahan makanan popular
yang dapat dikembangkan untuk aneka
hidangan bagi anak dengan criteria sehat,
disennagi, murah dan mudah dihidangkan
seperti stik tahu, pangsit kacang hijau,
perkedel fantasi, bola bola singkong dan
bola-bola pisang. Berdasarkan hasil uji
hedonic seluruh hidangan termasuk
kategori disukai sehingga dapat
diimplementasikan dengan melakukan
beberapa revisi.
86
memiliki balita.
87
TIMUR DESA SUKOWIRYO KECAMATAN JELBUK
KABUPATEN JEMBER
Oleh
NIM 072311101014
UNIVERSITAS JEMBER
TAHUN 2013
1. LATAR BELAKANG
a. Karakteristik Keluarga
Keluarga Bp. A (32 tahun) adalah extended family yang terdiri dari suami,
istri, mertua, adik ipar dan 2 orang anak. Salah satu anggota keluarga yaitu An. S
(21 bulan) dengan BGM (bawah garis merah) dengan berat badan 8 kg.
Adapun riwayat kesehatan sekarang didapatkan data yaitu:
Data Objektif:
88
Ny. K mengatakan bahwa anaknya dulu nafsu makannya rendah, sekarang setelah
diberikan curucuma baru mau makan.
Ny. K mengatakan bahwa anaknya di garis merah pada KMS
Ny. Kh mengatakan bahwa saat ini an.S sehat, memang kurus.
Ny. Kh mengatakan bahwa an. S makannya cukup, 2 kali sehari.
Ny. S mengatakan bahwa an.s suka makan cemilan seperti piatos.
b. Data Pendukung Kegiatan
Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan
penggunaan zat-zat gizi (Almatsier, 2001). BGM (bawah garis merah) adalah
balita yang ditimbang berat badannya berada pada garis merah atau berada di
bawah garis merah pada KMS (Depkes RI, 2005).
Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi antara lain:
1) Secara langsung
a. Konsumsi makanan
Faktor makanan merupakan salah satu faktor yang berpengaruh langsung
terhadap keadaan gizi seseorang karena konsumsi makan yang tidak
sesuai dengan kebutuhan tubuh, baik kualitas maupun kuantitas dapat
menimbulkan masalah gizi (Khumaidi, 1996).
b. Infeksi
Anak yang makannya tidak cukup baik, daya tahan tubuh dapat melemah.
Dalam keadaan demikian mudah terserang infeksi, kurang nafsu makan,
dan akhirnya mudah terserang KEP (Soekirman, 2000).
2) Secara tidak langsung
a. Tingkat pendapatan
Pendapatan keluarga merupakan penghasilan dalam jumlah uang yang
akan dibelanjakan oleh keluarga dalam bentuk makanan. Kemiskinan
sebagai penyebab gizi kurang menjadi penyebab pertama.
b. Pengetahuan gizi
Pengetahuan gizi ibu merupakan proses untuk merubah sikap dan perilaku
masyarakat untuk mewujudkan kehidupan yang sehat jasmani dan rohani.
Pengetahuan ibu yang ada kaitannya dengan kesehatan dan gizi erat
kaitannya dengan pendidikan ibu. Semakin tinggi pendidikan akan
semakin tinggi pula pengetahuan akan kesehatan dan gizi keluarganya.
Hal ini akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas zat gizi yang
dikonsumsi oleh anggota keluarga (Soekirman, 2000).
c. Sanitasi lingkungan
Keadaan sanitasi lingkungan yang kurang baik memungkinkan terjadinya
berbagai jenis penyakit antara lain diare, kecacingan dan infeksi saluran
pencernaan. Apabila anak menderita infeksi saluran pencernaan,
penyerapan zat-zat gizi akan terganggu yang menyebabkan terjadinya
kekurangan zat gizi. Seseorang kekurangan zat gizi akan mudah terserang
penyakit dan pertumbuhan akan terganggu (Supariasa dkk, 2000)
89
2. RENCANA KEPERAWATAN
a. Diagnosis Keperawatan Keluarga
Ketidakseimbangan pemenuhan kebutuhan nutrisi pada An. S pada keluarga Tn. A
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga
An. S dalam pemenuhan kebutuhan nutrisinya.
b. Tujuan Umum
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 minggu pada keluarga Tn. A,
kebutuhan nutrisi An. S terpenuhi sesuai kebutuhannya.
c. Tujuan Khusus
Setelah pertemuan Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x45 menit
diharpakan keluarga mampu merawat An. S dengan masalah pemenuhan
kebutuhan nutrisi.
3. RANCANGAN KEGIATAN
a. Topik
Pendidikan kesehatan tentang Gizi Seimbang
b. Metode
Ceramah dan diskusi
c. Media
1) Laptop
2) Leaflet
d. Waktu dan Tempat
Waktu : Jumat, 15 Februari 2013 pukul 09.00 WIB
Tempat : Rumah keluarga Tn.A di Krajan Timur
Desa Sukowiryo Kecamatan Jelbuk Kabupaten Jember
e. Setting Tempat
Kegiatan dapat dilakukan di ruang tamu.
Keterangan:
1 2 1, 3 : keluarga
2 : dosen pembimbing
3 4 4 : pemateri
f. Pengorganisasian
Pengorganisasian kegiatan ini dilakukan oleh pemateri atau instruktur yaitu
Ana Nistiandani, S. Kep. yang didampingi oleh fasilitator dan dokumenter.
Pengorganisasian yang dilakukan meliputi:
1) Persiapan mahasiswa, pemateri hendaknya menyiapkan referensi materi dan
alat yang dibutuhkan dalam proses pendidikan kesehatan.
2) Persiapan klien, sebelum memulai proses pendidikan kesehatan hendak-nya
hubungan dari perawat keluarga sudah mencapai trust relationship; keluarga
telah menyatakan bersedia mengikuti proses dari pendidikan kesehatan; dan
teridentifikasi bahwa keluarga berada pada kondisi yang membutuhkan
pendidikan kesehatan untuk memfasilitasi penyelesaian masalah keluarga.
3) Persiapan lingkungan, diharapkan proses pendidikan kesehatan dapat
dilakukan di ruangan yang kondusif dan tenang.
90
4. KRITERIA EVALUASI
a. Evaluasi Struktur
1) Mahasiswa melaksanakan pengkajian yang akurat dari berbagai sumber
sebagai data dasar sebelum memulai proses pendidikan kesehatan.
2) Mahasiswa menganalisa masalah kesehatan yang dialami oleh keluarga
dengan mengumpulkan dan menyusun pengkajian berdasar wawancara dan
observasi.
3) Mahasiswa menyiapkan bahan referensi dan materi untuk pendidikan
kesehatan tentang perawatan anggota keluarga dengan Balita BGM.
4) Mahasiswa mengkonsultasikan rencana tindakan terkait permasalahan
kesehatan maksimal dua hari sebelumnya kepada dosen pembimbing.
5) Keluarga menyatakan bersedia mengikuti proses pendidikan kesehatan dan
telah melakukan kontrak waktu sebelum dilakukan tindakan.
6) Mahasiswa mampu menyiapkan diri dalam bersikap empati, netral,
menghargai, caring, menjaga kerahasiaan keluarga sebelum memulai
pendidikan kesehatan. Mahasiswa dan keluarga telah terjalin mutual
relationship dan trust relationship.
7) Tersedia ruangan yang tenang dan privacy keluarga terjaga.
b. Evaluasi Proses
1) Mahasiswa mampu menunjukkan sikap sebagai pemberi pendidikan
kesehatan, memberi kesempatan bertanya, reinforcement positif atas
kemampuan keluarga serta caring saat proses berlansung.
2) Mahasiswa mampu melaksanakan pendidikan kesehatan dengan jelas sesuai
rencana meliputi pengertian, tanda gejala, penyebab, penanganan asam urat.
3) Keluarga mengikuti proses pendidikan kesehatan sejak awal hingga selesai
dalam ruangan yang tenang dan kondusif.
4) Keluarga memberikan respon terhadap pendidikan kesehatan yang telah
diberikan.
c. Evaluasi Hasil
a. Keluarga mampu memberikan nutrisi bagi balita sesuai dengan kebutuhannya.
b. Keluarga mampu menghidangkan menu nutrisi yang baik sesuai kebutuhan
balita.
c. Keluarga melakukan tindakan pencegahan kekurangan nutrisi bagi balita.
DAFTAR PUSTAKA
91
Departemen Kesehatan RI. 2005. Angka Kecukupan Gizi yang DianjurkAn. Separtemen
Kesehatan RI
Oleh
NIM 072311101014
92
PENDIDIKAN PROFESI NERS
UNIVERSITAS JEMBER
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL RI
2013
UNIVERSITAS JEMBER
A. Latar Belakang
Dalam proses pertumbuhan serta perkembangannya, anak-anak membutuhkan
nutrisi yang mencukupi. Orang tua perlu mengetahui dan memenuhi nutrisi apa saja yang
diperlukan anak untuk memenuhi kebutuhannya, baik jenis dan jumlah nutrisinya. Setiap
nutrisi yang masuk ke dalam tubuh memiliki fungsi, sehingga setiap anak membutuhkan
makanan yang beragam untuk memenuhi semua kebutuhannya.
93
kepada keluarga yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan keluarga
tentang pentingnya nutrisi untuk tumbuh kembang An. S.
B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan pendidikan kesehatan, diharapkan Keluarga Bp. A dapat memenuhi
kebutuhan nutrisi An. S sesuai dengan tumbuh kembangnya.
F. Model Pembelajaran:
1. Jenis model pembelajaran: Pertemuan (tatap muka)
2. Landasan teori: Diskusi
3. Langkah pokok
a. Menciptakan suasana pertemuan yang baik
b. Mengajukan masalah
c. Mengidentifikasi pilihan tindakan
d. Memberi komentar
e. Menetapkan tindak lanjut
G. Persiapan
Penyuluh mencari materi tentang Pemenuhan Gizi Seimbang pada Anak dan
menyiapkan media yang digunakan untuk penyuluhan.
H. Kegiatan penyuluhan:
Tindakan
Proses Waktu
Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Anggota keluarga
94
anggota keluarga
3. Menjelaskan Manfaat Gizi
Seimbang Memperhatikan
4. Menjelaskan Jenis dan Jumlah
Kebutuhan Nutrisi Memperhatikan
5. Menjelaskan Jenis Bahan
Makanan yang dapat digunakan Memperhatikan
6. Mempraktikan Cara Pengolahan
Memperhatikan
dan Penyajian Makanan
Penutup 1. Meminta keluarga untuk Menjelaskan 20 menit
menjelaskan kembali tentang
nutrisi untuk anak D.
2. Meminta keluarg auntuk
mempraktikan pengukuran Mempraktikan
takaran makanan untuk anak D.
3. Menutup pertemuan dengan
mengundang pertanyaan atau
Menyampaikan pertanyaan
komentar dari anggota keluarga
4. Menampung jawaban dan Memperhatikan
memberi komentar tentang
pendapat dari anggota keluarga Memperhatikan
5. Menyimpulkan materi yang telah
dibahas bersama dengan anggota
keluarga
6. Menutup pertemuan dan memberi Memperhatikan dan membalas
salam salam
I. Evaluasi:
a. Jelaskan manfaat nutrisi seimbang bagi tumbuh kembang anak?
b. Jelaskan jenis dan jumlah kebutuhan nutrisi untuk An. S?
c. Jelaskan jenis bahan makanan yang dapat digunakan untuk An. S?
d. Jelaskan cara pengolahan dan penyajian makanan yang benar?
J. Referensi:
1. Almatsier, Sunita. 2002. Prinsip dasar ilmu gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama.
2. Azharflz. 2009. Kebutuhan Gizi Anak Usia 0-5 Tahun.
3. Wong, Donna L., etc. 2008. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik, Edisi 6, Volume 1.
Alih Bahasa Agus Sutarna, dkk. Jakarta : EGC.
4. Zainal. 2011. Cara Mengolah Makanan yang Sehat.
http://danahauses.blogspot.com/ 2011/10/cara-mengolah-makanan-yang-sehat.html
[10 Februari 2013]
Penyuluh
NIM 072311101014
Lampiran
1. Materi
2. Leaflet
95
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA
KELUARGA Bp. A DENGAN ANGGOTA KELUARGA
BALITA BGM (BAWAH GARIS MERAH) DUSUN KRAJAN
Oleh
NIM 072311101014
96
PENDIDIKAN PROFESI NERS
UNIVERSITAS JEMBER
TAHUN 2013
1. LATAR BELAKANG
a. Karakteristik Keluarga
Keluarga Bp. A (32 tahun) adalah extended family yang terdiri dari suami,
istri, mertua, adik ipar dan 2 orang anak. Salah satu anggota keluarga yaitu An. S
(21 bulan) dengan BGM (bawah garis merah) dengan berat badan 8 kg.
Adapun riwayat kesehatan sekarang didapatkan data yaitu:
Data Objektif:
Ny. S mengatakan bahwa an.s makan 2 kali sehari dengan nasi 3 sdm.
Ny.K mengatakan bahwa an.s makan tato sekitar 2 ribu perhari.
Ny. K mengatakan bahwa tidak ada uang untuk membeli makanan yang
bervariasi untuk an.s
Ny.K mengatakan tidak tahu cara mengolah makanan bergizi untuk pengganti
makanan ringan an.s
b. Data Pendukung Kegiatan
Menu seimbang adalah konsumsi makanan untuk memenuhi kebutuhan tubuh
akan zat gizi. Kekurangan gizi pada salah satu makanan dengan pemberian menu
seimbang dapat dicukupi oleh makanan lain. Untuk itu pemberian menu seimbang
dengan makanan yang beraneka ragam sangat dibutuhkan dalam memenuhi
kecukupan gizi (Almatsier, 2005). Menu seimbang adalah makanan yang beraneka
ragam yang memenuhi kebutuhan zat gizi sesuai dengan Pedoman Umum Gizi
Seimbang (PUGS). (Depkes RI, 2006).
Pedoman umum gizi seimbang harus diaplikasikan dalam penyajian hidangan
yang memenuhi syarat gizi yang dikenal dengan menu seimbang. Menu berasal
dari kata menu yang berarti suatu daftar yang tertulis secara rinci. Sedangkan
definisi menu adalah rangkaian beberapa macam hidangan atau masakan yang
disajikan atau dihidangkan untuk seseorang atau sekelompok untuk setiap kali
97
makan, yaitu dapat berupa hidangan pagi, siang, dan malam. Pola menu seimbang
mulai dikembangkan pada tahun 1950 dengan istilah Empat Sehat Lima
Sempurna (Sulistyoningsih, 2011). Pola menu 4 sehat 5 sempurna adalah pola
menu seimbang yang bila disusun dengan baik mengandung semua zat gizi yang
dibutuhkan oleh tubuh (Almatsier, 2005).
Pemberian gizi dapat terpenuhi dengan sempurna maka perlu diperhatikan syarat
bahan makanan yang akan digunakan sesuai dengan umur. Makanan tambahan
yang baik menurut WHO (2005) adalah sebagai berikut :
1. Kaya energi, protein dan mikronutrien (seperti zat besi, kalsium, zink, vitamin
A, C, dan folat).
2. Bersih dan aman :
a). Tidak ada pathogen.
c). Tidak ada potongan tulang atau bagian yang keras membuat anak tersedak.
Sesudah jumlah bahan makanan sehari dan frekuensi makan diketahui, kemudian
bahan makanan tersebut dibagi untuk tiap kali makan. Selanjutnya bahan
makanan tersebut dapat dimasak hidangan dan tersusunlah menu.
98
Cara memberikan makanan tambahan pada balita adalah sesuai dengan kebutuhan
balita dengan menu makanan seimbang. Menu yaitu susunan hidangan yang
terdiri atas satu atau beberapa macam masakan dan hidangkan pada suatu acara
makan, misalnya menu sehari, menu makan pagi, makan siang, makan malam
atau makan selingan.
Usia 1-5 tahun anak bersifat konsumen pasif yaitu makanannya tergantung pada
yang disediakan ibu, sehingga peran ibu sangat besar dalam menentukan menu
makanan yang bergizi lengkap dan seimbang. Pada usia ini rasa ingin tahu anak
sangat tinggi sehingga kesempatan ini harus ditangkap oleh ibu untuk
memperkenalkan sedini mungkin berbagai jenis makanan yang beraneka ragam
dalam rasa, warna dan tekstur. Perkenalkan makanan padat mulai bayi usia enam
bulan, tergantung kemampuan Balita (Sulistyoningsih, 2010).
Sesuai dengan karakteristik Balita, pola makan yang diberikan adalah porsi kecil
dengan frekuensi sering yaitu 7-8 kali sehari. Pola tersebut terdiri atas tiga kali
makan utama seperti orang dewasa (makan pagi, siang dan sore) serta 2-3 kali
makan sehingga ditambah 2-3 kali susu. Bagi balita maupun orang dewasa,
variasi makanan sangat mempengaruhi nafsu makan. Jadi selain menjamin agar
makanan balita sudah lengkap dengan makanan utama dan makanan penutup,
juga penting memberi beragam variasi makanan. Makanan dengan jenis berbeda,
walau masih dalam kelompok yang sama, mengandung nutrisi yang berbeda pula
(Almatsier, 2005).
2. RENCANA KEPERAWATAN
d. Diagnosis Keperawatan Keluarga
Ketidakseimbangan pemenuhan kebutuhan nutrisi pada An. S pada keluarga Tn. A
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga
An. S dalam pemenuhan kebutuhan nutrisinya.
e. Tujuan Umum
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 minggu pada keluarga Tn. A,
kebutuhan nutrisi An. S terpenuhi sesuai kebutuhannya.
f. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x45 menit diharapkan keluarga
mampu merawat An. S dengan masalah pemenuhan kebutuhan nutrisi.
3. RANCANGAN KEGIATAN
g. Topik
Pengolahan bahan makanan selingan untuk Balita
h. Metode
Diskusi dan Demonstrasi
i. Media
3) Leaflet
4) Bahan makanan yang akan diolah
j. Waktu dan Tempat
Waktu : Rabu, 20 Februari 2013 pukul 11.00 WIB
Tempat : Rumah keluarga Tn.A di Krajan Timur
99
Desa Sukowiryo Kecamatan Jelbuk Kabupaten Jember
k. Setting Tempat
Kegiatan dapat dilakukan di ruang tamu.
Keterangan:
1 2 1, 3 : keluarga
2 : dosen pembimbing
3 4 4 : pemateri
l. Pengorganisasian
Pengorganisasian kegiatan ini dilakukan oleh pemateri atau instruktur yaitu
Ana Nistiandani, S. Kep. yang didampingi oleh fasilitator dan dokumenter.
Pengorganisasian yang dilakukan meliputi:
4) Persiapan mahasiswa, pemateri hendaknya menyiapkan referensi materi dan
alat yang dibutuhkan dalam proses pendidikan kesehatan.
5) Persiapan klien, sebelum memulai proses pendidikan kesehatan hendak-nya
hubungan dari perawat keluarga sudah mencapai trust relationship; keluarga
telah menyatakan bersedia mengikuti proses dari pendidikan kesehatan; dan
teridentifikasi bahwa keluarga berada pada kondisi yang membutuhkan
pendidikan kesehatan untuk memfasilitasi penyelesaian masalah keluarga.
6) Persiapan lingkungan, diharapkan proses pendidikan kesehatan dapat
dilakukan di ruangan yang kondusif dan tenang.
4. KRITERIA EVALUASI
d. Evaluasi Struktur
8) Mahasiswa melaksanakan pengkajian yang akurat dari berbagai sumber
sebagai data dasar sebelum memulai proses pendidikan kesehatan.
9) Mahasiswa menganalisa masalah kesehatan yang dialami oleh keluarga
dengan mengumpulkan dan menyusun pengkajian berdasar wawancara dan
observasi.
10) Mahasiswa menyiapkan bahan referensi dan materi untuk pendidikan
kesehatan tentang perawatan anggota keluarga dengan Balita BGM.
11) Mahasiswa mengkonsultasikan rencana tindakan terkait permasalahan
kesehatan maksimal dua hari sebelumnya kepada dosen pembimbing.
12) Keluarga menyatakan bersedia mengikuti proses pendidikan kesehatan dan
telah melakukan kontrak waktu sebelum dilakukan tindakan.
13) Mahasiswa mampu menyiapkan diri dalam bersikap empati, netral,
menghargai, caring, menjaga kerahasiaan keluarga sebelum memulai
pendidikan kesehatan. Mahasiswa dan keluarga telah terjalin mutual
relationship dan trust relationship.
14) Tersedia ruangan yang tenang dan privacy keluarga terjaga.
e. Evaluasi Proses
100
5) Mahasiswa mampu menunjukkan sikap sebagai pemberi pendidikan
kesehatan, memberi kesempatan bertanya, reinforcement positif atas
kemampuan keluarga serta caring saat proses berlansung.
6) Mahasiswa mampu melaksanakan pendidikan kesehatan dengan jelas sesuai
rencana.
7) Keluarga mengikuti proses pendidikan kesehatan sejak awal hingga selesai
dalam ruangan yang tenang dan kondusif.
8) Keluarga memberikan respon terhadap pendidikan kesehatan yang telah
diberikan.
f. Evaluasi Hasil
d. Keluarga mampu memberikan nutrisi bagi balita sesuai dengan kebutuhannya.
e. Keluarga mampu menghidangkan menu nutrisi yang baik sesuai kebutuhan
balita.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI. 2005. Angka Kecukupan Gizi yang DianjurkAn. Separtemen
Kesehatan RI
101
PENDIDIKAN KESEHATAN PADA KELUARGA Bp. A
Oleh
NIM 072311101014
UNIVERSITAS JEMBER
2013
102
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL RI
UNIVERSITAS JEMBER
A. Latar Belakang
Menu seimbang adalah konsumsi makanan untuk memenuhi kebutuhan tubuh
akan zat gizi. Kekurangan gizi pada salah satu makanan dengan pemberian menu
seimbang dapat dicukupi oleh makanan lain. Untuk itu pemberian menu seimbang dengan
makanan yang beraneka ragam sangat dibutuhkan dalam memenuhi kecukupan gizi
(Almatsier, 2005). Menu seimbang adalah makanan yang beraneka ragam yang
memenuhi kebutuhan zat gizi sesuai dengan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS).
(Depkes RI, 2006). Usia 1-5 tahun anak bersifat konsumen pasif yaitu makanannya
tergantung pada yang disediakan ibu, sehingga peran ibu sangat besar dalam menentukan
menu makanan yang bergizi lengkap dan seimbang. Pada usia ini rasa ingin tahu anak
sangat tinggi sehingga kesempatan ini harus ditangkap oleh ibu untuk memperkenalkan
sedini mungkin berbagai jenis makanan yang beraneka ragam dalam rasa, warna dan
tekstur. Perkenalkan makanan padat mulai bayi usia enam bulan, tergantung kemampuan
Balita (Sulistyoningsih, 2010).
Sesuai dengan karakteristik Balita, pola makan yang diberikan adalah porsi kecil
dengan frekuensi sering yaitu 7-8 kali sehari. Pola tersebut terdiri atas tiga kali makan
utama seperti orang dewasa (makan pagi, siang dan sore) serta 2-3 kali makan sehingga
ditambah 2-3 kali susu. Bagi balita maupun orang dewasa, variasi makanan sangat
mempengaruhi nafsu makan. Jadi selain menjamin agar makanan balita sudah lengkap
dengan makanan utama dan makanan penutup, juga penting memberi beragam variasi
makanan. Makanan dengan jenis berbeda, walau masih dalam kelompok yang sama,
mengandung nutrisi yang berbeda pula (Almatsier, 2005).
B. Tujuan
3. Tujuan Instruksional Umum
103
Setelah diberikan pendidikan kesehatan dengan demonstrasi, diharapkan Keluarga Bp.
A terutama Ib. K dapat memenuhi kebutuhan nutrisi An. S dengan menyajikan menu
yang sehat dan seimbang serta bervariasi sesuai dengan tumbuh kembangnya.
F. Model Pembelajaran:
4. Jenis model pembelajaran: Demonstrasi
5. Landasan teori: Diskusi
6. Langkah pokok
f. Menciptakan suasana pertemuan yang baik
g. Mengajukan masalah
h. Mengidentifikasi pilihan tindakan
i. Memberi komentar
j. Menetapkan tindak lanjut
G. Persiapan
Mempersiapkan waktu, tempat dan bahan-bahan yang akan diolah sebagai menu
makanan seimbang dan sehat.
H. Kegiatan penyuluhan:
Proses Tindakan Waktu
104
Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Anggota keluarga
Demonstrasi
105
J. Referensi:
5. Sulistyoningsih, 2011. Gizi untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Jogjakarta: Graha
Ilmu.
6. Sunita Almatsier, 2005. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka.
7. Warisman, 2010. Ilmu Gizi. Jakarta: Pustaka Setia
Penyuluh
NIM 072311101014
Lampiran
1. Materi
2. Leaflet
106
SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI
Oleh :
UNIVERSITAS JEMBER
2013
107
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL R.I
UNIVERSITAS JEMBER
E. Kegiatan Penyuluhan
108
Tahap Media dan alat
Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
kegiatan Penyuluhan
109
bersama peserta. baik.
d. Membagikan
Memperhatikan
leaflet.
dan menjawab
salam.
e. Menutup
pertemuan dan memberi
salam.
F. Media Penyuluhan
1. Leaflet
2. Power point
G. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Demonstrasi
H. Evaluasi
1. Bagaimana cara menghitung kesuburan pada wanita ?
I. Lampiran
1. Materi
2. Media yang digunakan (leaflet)
J. Referensi
Anonim. 2010. http://besteasyseo.blogspot.com/2010/02/cara-hitung-masa-subur-
wanita-agar.html, didownload pada tanggal 8 Februari 2013.
Anonim. 20 10.http://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi?
newsid1091508209,59323. didownload pada tanggal 8 Februari 2013.
Lynda Juall Carpenito. Handbook Of Nursing Diagnosis. Edisi 8. Jakarta : EGC ;
2013.
Medicastore. 2010. http://medicastore.com/masa_subur/, didownload pada tanggal 8
Februari 2013
Penyuluh
NIM 072311101014
110
SATUAN ACARA PENYULUHAN ALAT KONTRASEPSI (KB)
Oleh :
UNIVERSITAS JEMBER
2013
111
Program Studi Ilmu Keperawatan
Universitas Jember
Waktu : 1x 45 menit
A. TUJUAN:
112
C. Sub Pokok Bahasan : 1. Pengertian KB secara umum
3. Syarat kontrasepsi
D. Kegiatan Penyuluhan :
Memperhatikan
113
Penutup 8. Menutup pertemuan, Memberi sumbang Power Point &
f. Memberikan komentar saran alat kontrasepsi
(5 menit) terhadap pertanyaan
peserta Memperhatikan
g. Menyimpulkan materi
keseluruhan bersama Menerima dengan
peserta. baik.
h. Membagikan leaflet.
i. Menutup pertemuan Memperhatikan dan
dan memberi salam. menjawab salam.
E. Evaluasi :
F. Referensi :
1. Materi (terlampir)
2. Media yang digunakan
(Power Point, leaflet)
Penyuluh
NIM 072311101014
114
Mahasiswa Program Pendidikan Ners
Program Studi Ilmu Keperawatan
Universitas Jember
Alamat : Jl. Kalimantan 1 No. 37 Telp./fax (0331) 487145 Jember
A. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum :
Setelah proses pengajaran, keluarga Tn. K mampu mengetahui bahaya
dan akibat merokok
2. Tujuan Instruksional Khusus :
Setelah mengikuti proses pengajaran, diharapkan Keluarga Tn. K mampu
a) menjelaskan zat yang terkandung dalam rokok minimal 90% benar.
b) menyebutkan akibat merokok minimal 90% benar
c) menyebutkan tips menghilangkan merokok minimal 90% benar
B. Pokok Bahasan : Bahaya Merokok
C. Sub Pokok Bahasan :
a) zat yang terkandung dalam rokok
b) akibat merokok
c) tips menghilangkan perilaku merokok
D. Kegiatan Penyuluhan :
Tahap Media dan Alat
Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Peserta
Kegiatan Penyuluhan
Pendahuluan 1. Memberi salam, Memperhatikan - Leaflet
(10 menit) memperkenalkan diri,
dan membuka
pengajaran
2. Menjelaskan materi
Memperhatikan
secara umum dan
115
manfaat bagi keluarga
Tn. K Memperhatikan
3. Menjelaskan tentang
TIU dan TIK.
Penyajian 1. Menanyakan keluarga Memberikan saran - Leaflet
(15 menit) Tn. K tentang dan jawaban.
pengetahuan yang
dimiliki tentang bahaya
merokok
2. Menerima jawaban dan
Memperhatikan
memberi komentar
dan mencatat
terhadap jawaban
komentar pengajar.
keluarga Tn. K
menjelaskan tentang
zat yang terkandung
dalam rokok, akibat
merokok, tips
menghilangkan
perilaku merokok
3. Menanyakan keluarga
Menjawab sesuai
Tn. K tentang materi
materi yang
yang baru dijelaskan.
dijelaskan
4. Memberikan
reinforcement positif
Menerima
atas jawaban keluarga
reinforcement
positif
116
komentar tentang
pendapat dari keluarga
Tn. K
2. Menyimpulkan materi Memperhatikan
yang telah dibahas dan mencatat
bersama dengan komentar pengajar.
keluarga Tn. K
3. Menutup pertemuan Memperhatikan
dan memberi salam. dan membalas
salam.
E. Evaluasi :
1. Evaluasi berupa pertanyaan terbuka berupa materi yang akan disampaikan:
a) Zat yang terkandung dalam rokok
b) Akibat merokok
c) Tips menghilangkan perilaku merokok
F. Referensi :
Aziz, M. 2007. Bahaya Merokok. http://www.kesehatan rokok.com [21
Februari 2013]
______, 2007. Menghilangkan Kebiasaan Merokok .www.sehatparu.com
didownload pada tanggal 21 Februari 2013
G. Lampiran :
- Materi
- Media pengajaran
Penyuluh
Topik/Materi : Hipertensi
117
Sasaran : Klien dan Keluarga Klien.
118
11. Men
jelaskan tentang TIU dan
Memperhatikan
TIK.
Penyajian Menjelaskan : Mendengarkan Lembar balik
dan bertanya dan Leaflet
(15 menit) a. Pengertian Hipertensi.
b. Etiologi Hipertensi.
c. Klasifikasi Hipertensi.
d. Tanda gejala Hipertensi.
e. Komplikasi Hipertensi.
f. Pencegahan Hipertensi.
Penutup Menutup pertemuan, Lembar balik
dan leaflet
(10 menit) a. Memberi Menjawab
pertanyaan pada pertanyaan
pada Klien dan
keluarga Klien
tentang materi yang
telah dijelaskan.
Memberi
b. Memberikan
sumbang saran
komentar terhadap
pertanyaan peserta. Memperhatikan
c. Menyimpulkan
materi keseluruhan
bersama peserta. Menerima
d. Membagikan
Memperhatikan
leaflet.
dan menjawab
e. Menutup
salam.
pertemuan dan
memberi salam.
F. Media Penyuluhan
1. Leaflet
2. Lembar balik
G. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
H. Evaluasi
1. Apa yang dimaksud dengan penyakit Hipertensi ?
2. Bagaimana cara pencegahan penyakit Hipertensi ?
119
G. Lampiran
3. Materi
4. Media yang digunakan (leaflet dan lembar balik)
H. Referensi
1. Guyton, Arthur C, 2005.
Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit. Jakarta: EGC Penerbitan Buku
Kedokteran.
2. Lynda Juall Carpenito.
Handbook Of Nursing Diagnosis. Edisi 8. Jakarta : EGC ; 2001.
3. Mansjoer, Arif. Kapita Selekta
Kedokteran. Jilid 1. Jakarta : Media Aesculapius ; 2000.
4. Price, S.A. & Wilson, L.M.
Pathophysiology: Clinical concept of disease processes. 4th Edition. Alih bahasa :
Anugerah, P. Jakarta: EGC; 1994 (Buku asli diterbitkan tahun 1992).
5. Sandra M. Nettina , Pedoman
Praktik Keperawatan, Jakarta, EGC, 2002.
Penyuluh
NIM 072311101014
120
Alokasi Waktu : 30 menit
121
b. Jenis obat tradisional
hipertensi.
c. Cara pembuatan obat
tradisional.
Penutup Menutup pertemuan, leaflet
122
2. Lynda Juall Carpenito.
Handbook Of Nursing Diagnosis. Edisi 8. Jakarta : EGC ; 2001.
3. Mansjoer, Arif. Kapita Selekta
Kedokteran. Jilid 1. Jakarta : Media Aesculapius ; 2000.
4. Price, S.A. & Wilson, L.M.
Pathophysiology: Clinical concept of disease processes. 4th Edition. Alih bahasa :
Anugerah, P. Jakarta: EGC; 1994 (Buku asli diterbitkan tahun 1992).
5. Sandra M. Nettina , Pedoman
Praktik Keperawatan, Jakarta, EGC, 2002.
Jember, 25 Februari 2013
Penyuluh
NIM 072311101014
123
Jadwal Menu
124
Leaflet
125
126
Leaflet
127
128
Leaflet
129
130
Leaflet
131
132
Leaflet
133
134
Leaflet
135
136
Dokumentasi Kegiatan
Gambar 2. Jadwal menu dan Lembar Pemantauan yang di pasang oleh mahasiswa
Ners PSIK Universitas Jember untuk An. S di Keluarga Bp. A Krajan II Desa
Sukowiryo Kecamatan Jelbuk Kabupaten Jember
137
Gambar 3. Monitoring dan mendampingi keluarga oleh mahasiswa Ners PSIK
Universitas Jember dalam memberikan makanana untuk An. S di Keluarga Bp. A
Krajan II Desa Sukowiryo Kecamatan Jelbuk Kabupaten Jember
138