14 Teori Biaya Islam
14 Teori Biaya Islam
14 Teori Biaya Islam
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keadilan ekonomi dan sosial, merupakan salah satu karakteristik yang
idealis bagi umat islam, yang harus diterapkan dalam cara hidupnya dan bukan
sebagai suatu fenomena. Konsep tersebut haruslah diimplementasikan pada
semua area dari hubungan interaksi antar umat manusia, sosial, ekonomi, dan
politik.
Di antara semua ajaran islam yang terpenting adalah untuk
mewujudkan keadilan dan meniadakan pemanfaatan ataupun eksploitasi dalam
transaksi bisnis yang diperbolehkan atas sumber daya yang ada yang
digunakan untuk melakukan perbaikan secara tidak adil (akl amwal an nas bi
al batil), Al-Quran memerintahkan umat islam tidak untuk mengingini barang
milik orang lain secara bil batil atau secara tidak benar.
Dalam literatur konvensional, teori produksi ditujukan
menggunakan masukan (input) untuk produksi dan menjual keluaran atau
produk. Seperti halnya dalam teori konsumsi, dalam teori konsumsi, dalam
teori produksi juga memberikan penjelasan tentang perilaku produsen
memaksimalkan keuntungannya maupun mengoptimalkan efisiensi
produksinya. Memaksimalkan keuntungan atau efisiensi produksi tidak akan
terlepas dari dua hal; yakni struktur biaya produksi dan revenue yang didapat.
Sehingga untuk memberikan pemahaman yang lebih dan dapat juga untuk
membedakan konsep syariah dan implikasinya dalam teori produksi, maka
dalam buku ini juga akan di bahas tentang dampak pemberlakuan strktur biaya
atau revenue. Sedang dalam kenyataannya, sering kali seorang produsen
beroperasi dari berbagai macam sumber modal, ada yang berasal dar qard
(pinjaman tanpa kompensasi), syirkah (sebagian menggunakan modal dari
pihak lain), ada yang berasal dari pinjaman bank yang berbasis bunga, dan
lain-lain.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan analisa biaya?
2. Apa yang dimaksud dengan minimalisasi biaya untuk memproduksi
jumlah yang sama?
3. Apa yang dimaksud dengan maksimalisasi produksi tanpa kenaikan atau
perubahan biaya?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui analisa biaya
2. Untuk mengetahui minimalisasi biaya untuk memproduksi jumlah yang
sama
3. Untuk mengetahui maksimalisasi produksi tanpa kenaikan atau perubahan
biaya
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Analisa Biaya
1. Fungsi Biaya
Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh
perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan
mentah yang akan digunakan untuk menciptakan barang barang yang
diproduksikan oleh perusahaan tersebut.
Fungsi Biaya Produksi, hubungan input dan output (besarnya biaya
produksi dipengaruhi jumlah output, besarnya biaya output tergantung
pada biaya atas input yang digunakan). Perilaku biaya produksi ,
dipengaruhi1;
a. Karakteristik fungsi produksi
b. Harga input yang digunakan dalam proses produksi.
Jenis biaya produksi, Biaya eksplisit adalah pengeluaran perusahaan
yang berupa pembayaran dengan uang untuk mendapatkan faktor
produksi dan bahan mentah yang dibutuhkan perusahaan, Biaya implisit
adalah perkiraan pengeluaran (biaya) atas faktor produksi yang dimiliki
oleh perusahaan itu sendiri.
Jangka waktu analisis, Jangka pendek, yaitu jangka waktu dimana
sebagian faktor produksi tidak dapat ditambah jumlahnya, Jangka panjang,
yaitu jangka waktu dimana semua faktor produksi bersifat variabel.
Beberapa pengertian biaya dalam jangka pendek:
a. Biaya tetap total (total fixed cost)
b. Biaya variabel total (total variable cost)
c. Biaya marjinal (marginal cost)
d. Biaya tetap rata-rata (per unit) atau average fixed cost
e. Biaya variabel rata-rata (per unit) atau average variable cost
f. Biaya total (total cost)
g. Biaya rata-rata (average cost)
3
Biaya tetap total (Total fixed cost/TFC) Adalah biaya tetap total
yaitu keseluruhan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk
memperolehfaktor produksi yang bersifat tetap. Contoh : pembelian mesin,
bangunan dan lain-lain.
Biaya variabel total (total variable cost/TVC) Biaya variabel total
yaitu keseluruhan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh
faktor produksi yang bersifat variabel. Misalnya biaya tenaga kerja,
pembelian bahan baku,bahan penolong,dan lain-lain.
Biaya marjinal (marginal cost/MC) Biaya marjinal yaitu
kenaikan biaya yang dikeluarkan perusahaan sebagai akibat kenaikan satu
unit output.
MCn = TCn - TCn-1
Biaya tetap rata-rata (average fixed cost/AFC), Biaya tetap rata-rata
yaitu biaya tetap yang dibebankan kepada satu unit output.
AFC = TFC / Q
Q = jumlah output yang dihasilkan dari penggunaan sejumlah biaya
tetap total tertentu.
Biaya variabel rata-rata (average variable cost/AVR) Biaya variabel
rata-rata yaitu biaya variabel yang dibebankan kepada kepada setiap unit
output.2
AVR = TVC/Q
Biaya total (total cost/TC) Biaya total yaitu keseluruhan biaya
produksi yang digunakan untuk menghasilkan sejumlah output tertentu
baik yang bersifat tetap maupun variabel.
TC = TFC + TVC
Biaya rata-rata (average cost/AR) Biaya rata-rata Yaitu biaya
diproduksi yang diperhitungkan untuk setiap unit output. AR = TC/Q.
4
2.
3 Gregory Mankiw, N., dkk. 2013. Pengantar Ekonomi Mikro. Jakarta : Salemba Empat. H 78
5
Adanya beban bunga yang harus dibayar produsen sama sekali
tidak akan memengaruhi kurva permintaan. Oleh karena itu, kurva total
penerimaan dalam system bunga adalah TRi = TR.
Berbeda dengan system bunga, pada system bagi hasil, kurva fixed
cost tidak terpengaruh, tetapi pemberlakuan system ini akan berpengaruh
terhadap kurva TR.4
Jadi, bila dalam system bunga yang berubah adalah kurva TC,
sedangkan dalam system bagi hasil adalah kurva TR akan berputar ke arah
jarum jam dengan titik 0 sebagai titik putarannya. Semakin besar nisbah
bagi hasil yang diberikan kepada pemodal (ekstremnya limit dari nisbah
0:100) maka kurva TR itu semakin mendekati horizontal sumbu X.
6
yang telah disepakati bersama, maka kerugian menjadi tanggung jawab si
pelaksana.
7
tinggi daripada total cost sistem bagi hasil. Secara grafis, total cost sistem bagi
hasil digambarkan dengan TC. Sedangkan total cost sistem bunga
digambarkan dengan TCi.
Ambillah titik mana saja pada sumbu X sebagai titik yang
menggambarkan tingkat produksi yang sama (Qyang sama). Kemudian
tariklah garis vertikal sampai memotong TC dan TCi. Untuk masing-masing
perpotongan antara garis vertikal dengan TCi dan TCrs/ps tariklah garis
horizontal ke sumbu Y.6
Ternyata untuk tingkat produksi yang sama (Qyang sama), total biaya
sistem bagi hasil TCrs/ps selalu lebih kecil dibandingkan total biaya dengan
sistem bunga (TC,). Jadi menurut kriteria ini, produksi dengan sistem bagi
hasil lebih efisien dibandingkan sistem bunga.
6 Rahardja, Pratama dan Mandala Manurung. 2010. Teori ekonomi mikro. Jakarta: LP-FEUI. H
57
8
Untuk melihat ini, kita gunakan kurva total cost yang membandingkan
antara total cost sistem bunga dengan total cost sistem bagi basil.
Sebagaimana telah dijelaskan terdahulu, total cost sistem bunga akan lebih
tinggi daripada total cost sistem bagi hasil. Secara grafis, total cost sistem bagi
hasil digambarkan dengan TC . Sedangkan total cost sistem bunga
digambarkan dengan TCi.
Ambillah titik mana saja pada sumbu Y sebagai titik yang menggambarkan
total biaya yang sama (TC yang sama), tentunya ambil titik yang di atas garis
FCi. Kemudian tariklah garis horizontal sampai memotong TC dan TCi. Untuk
masingmasing perpotongan antara garis horizontal dengan TC dan TCi,
tariklah garis vertikal ke bawah ke sumbu X.
Ternyata untuk total cost yang sama (TC yang sama), jumlah produksi
sistem bagi hasil (Q) selalu lebih besar dibandingkan jumlah produksi dengan
sistem bunga (Qi). Jadi menurut kriteria ini, produksi dengan sistem bagi basil
lebih efisien dibandingkan sistem bunga.7
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh
perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan
mentah yang akan digunakan untuk menciptakan barang barang yang
diproduksikan oleh perusahaan tersebut.
Fungsi Biaya Produksi, hubungan input dan output (besarnya biaya
produksi dipengaruhi jumlah output, besarnya biaya output tergantung pada
biaya atas input yang digunakan). Perilaku biaya produksi , dipengaruhi
Untuk melihat ini, kita gunakan kurva total cost yang membandingkan
antara total cost sistem bunga dengan total cost sistem bagi hasil.
Sebagaimana telah dijelaskan terdahulu, total cost sistem bunga akan lebih
tinggi daripada total cost sistem bagi hasil. Secara grafis, total cost sistem bagi
hasil digambarkan dengan TC. Sedangkan total cost sistem bunga
digambarkan dengan TCi.
Untuk melihat ini, kita gunakan kurva total cost yang membandingkan
antara total cost sistem bunga dengan total cost sistem bagi basil.
Sebagaimana telah dijelaskan terdahulu, total cost sistem bunga akan lebih
tinggi daripada total cost sistem bagi hasil. Secara grafis, total cost sistem bagi
hasil digambarkan dengan TC
10
B. Saran
Setelah memahami makalah ini, maka sebaiknya kita mempelajari sumber-
sumber hukum Islam, dalil-dalil yang shahih yang menunjukkan kepada kita
hukum Allah swt, apa syarat-syarat ijtihad, dan bagaimana metode berijtihad
yang benar sesuai batasan-batasan syariat. Kemidian mengapllikasikannya
dalam kehidupan kita sehari-hari.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan atas rahmat yang diberikan Allah SWT sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
11
Bengkulu, Maret 2017
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN
A. Analisa Biaya.........................................................................................3
B. Minimalisasi Biaya untuk Memproduksi Jumlah yang Sama...............8
C. Maksimalisasi Produksi tanpa Kenaikan atau Perubahan Biaya...........9
12
DAFTARiiPUSTAKA
13
iii
MAKALAH
EKONOMI MIKRO ISLAM
TEORI BIAYA DALAM ISLAM
Disusun Oleh :
Diko Agusran
1611130209
Dosen Pengempuh :
KATRA PRAMADEKA, SE.I, ME.I
14