Cooler

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

Nama: Danny Armeidian

NIM: 53071003001

Cooler
Cooler berfungsi untuk mendinginkan suhu pakan sesaat setelah menjalani
proses pelleting. Kondisi pakan setelah melalui proses cetak oleh die (pelleting)
adalah bersuhu tinggi (85 - 90oC) akibat perlakuan penambahan steam sewaktu
berada dalam conditioner sebelum masuk ke ruang die (die chamber), cukup lembek
karena banyak mengandung air (kandungan air bisa mencapai 17 - 18 %). Kondisi
partikel pakan menjadi sangat peka terhadap perlakuan mekanis berikutnya seperti
crumbling (pemecahan), transfer menggunakan conveyor maupun elevator dan
screening (pengayakan).
Dengan proses pendinginan maka partikel pakan menjadi lebih keras dan
kompak sehingga dapat memperbaiki atau mempertahankan durabilitas pelletnya.
Prinsip kerja cooler adalah membuang udara panas dari partikel pellet dengan
menggunakan blower yang menghisap udara dan mengalirkan ke luar bangunan
feedmill lewat peralatan yang disebut cyclone. Proses cooling akan menurunkan
kandungan uap air dari 17 - 18 % menjadi 13 - 14 % (atau turun sebanyak 4 %). Suhu
partikel pellet diturunkan dari semula 85 - 90 oC menjadi suhu kamar.
Tipe cooler berkembang seiring dengan perkembangan teknologi
manufakturing pakan, yaitu dari semula cooler horizontal yang berukuran besar dan
berkapasitas rendah menjadi berukuran lebih kecil, kompak dan kapasitas besar
mengikuti kapasitas pelletmill yang semakin besar. Ada 3 tipe cooler yaitu :
1. Cooler horizontal. Bentuk memanjang ke samping sehingga lebih banyak
digunakan untuk feedmill dimana ketinggian menjadi faktor pembatas. Dilengkapi
conveyor belt lebar yang berukuran panjang, bergerak perlahan mengangkut pakan
pellet. Udara yang dihasilkan dari blower mengeluarkan udara panas pakan pellet
sepanjang pergerakannya di atas conveyor belt, sehingga pakan pellet sudah dalam
keadaan dingin sekeluarnya dari cooler.
2. Cooler vertikal. Bentuk memanjang ke atas sehingga lebih cocok untuk
feedmill dengan luasan sempit tetapi dibangun bertingkat ke atas. Partikel pakan
selepas dari pelletmill jatuh bebas ke dalam cooler dan tertahan oleh air lock di atas
cooler yang berputar dengan kecepatan diatur. Sedotan udara panas datang dari
samping dinding cooler untuk dibuang ke luar bangunan pabrik. Pada tipe manual,
buka tutup pintu dasar cooler setelah partikel pakan pelet sudah didinginkan dalam
waktu yang cukup diatur secara manual yaitu adanya tanda lampu menyala
menandakan ketinggian isi pellet dalam cooler sudah tercapai. Pada tipe otomatis,
buka tutup pintu dasar cooler berupa pergerakan menyamping dari kisi-kisi di bagian
dasar cooler. Pada saat ketinggian isi pellet di dalam ruang cooler sudah terpenuhi
akan memberikan sinyal untuk mulai menggerakkan kisi-kisi bawah. Pakan pellet
akan keluar dengan sendirinya pada saat jarak kisi-kisi merenggang.
3. Cooler counterflow. Bentuk vertikal. Keistimewaan dari tipe ini adalah
bahwa udara panas ditarik ke dasar cooler di titik pengeluaran dan mengalir
sepanjang lapisan partikel pelet untuk proses pendinginan dan pengeringan. Cooler
counterflow hanya membutuhkan setengah jumlah udara yang diperlukan untuk
pendinginandibandingkan cooler horiazontal sehingga bisa menggunakan fan
berukuran lebih kecil dan penghematan energi.
Kegagalan kerja cooler bisa terjadi dalam beberapa hal :
1. Pintu pengeluaran cooler (discharge) dalam posisi membuka sejak pertama
kali partikel pellet memasuki ruang cooler, sehingga menyebabkan proses
pendinginan dan pengeringan yang tidak sempurna dan partikel pellet panas yang
masuk ke bin produk maupun crumbler mempunyai durabilitas yang rendah. Ini bisa
terjadi pada cooler vertikal.
2. Cooler macet karena kepenuhan akibat tidak bisa membukanya tutup pintu
pengeluaran cooler disebabkan oleh gangguan sensor indikator pada cooler otomatis.
Diperlukan kontrol rutin setiap beberapa jam oleh operator pellet.
3. Cooler penuh karena pengembalian butiran ukuran besar (over size) terlalu
banyak . Ini disebabkan oleh penggunaan ukuran screen atas (pada screener) terlalu
kecil sehingga banyak partikel besar yang sebenarnya masuk standar terbuang
kembali masuk ke cooler.
4. Proses cooling tidak sempurna karena blower fan tidak bekerja semestinya.
Cyclone penuh oleh debu yang terikut dari isapan udara yang dihasilkan blower
karena pipa pengembalian sudah penuh dan kepenuhan naik mencapai ruang cyclone
menghalangi isapan udara panas dari ruang cooler. Biasanya ditandai oleh banyak
keluarnya debu-debu dari cerobong cyclone di luar bangunan pabrik.

Cooler dengan menggunakan pendingin udara meliputi bundle tube, yang


biasanya mempunyai sirip spiral di atas tube, dan sebuah kipas, yang mana udara
digerakkan melewati tube dengan sebuah driver. Motor elektrik merupakan driver
yang digunakan di mana pengaturan driver memerlukan sebuah V sabuk atau suatu
sudut siku-siku. Suatu plenum struktur pendukung adalah komponen dasar. Louvers
juga sering digunakan.
Cooler biasanya hanya digunakan untuk mendinginkan fluida dari mulai 8.3 oC
sampai suhu kamar (25o C). Di harapkan pada poses melewatkan fluida padsa cooler
didapat fluida yang dingin sehingga dapat digunakan dalam proses kembali.
Jenis-jenis Cooler dibagi atas :
- Forced and Induced Draft
- Tube Bundle
- Finned-Tube Construction
- Fans
- Fan Ring and Plenum Chambers
- Air-Flow Control
- Air Recirculation
- Trim Coolers
- Humidification Chambers
- Evaporative Cooling
Jenis yang banyak digunakan dalam industri adalah Fans, Trim Cooler, Tube
Bundle, dan Air Recirculation.
Cooling System

Ada beberapa macam cooler :


COOLER TURBINE VENTILATOR

COOLER TURBINE VENTILATOR dapat berputar hanya dengan


menggunakan hembusan angin yang lemah sekalipun, tetapi juga mampu menahan
angin berkecepatan tinggi. Berputarnya COOLER TURBINE VENTILATOR juga
dapat disebabkan adanya perbedaan tekanan udara didalam dan diluar ruangan,
dimana secara alamiah udara panas didalam ruangan akan mengalir dan menekan
keluar melalui sirip-sirip turbine dan membuat cooler akan berputar. Dengan
demikian ada atau tidak ada angin, cooler akan selalu berputar menghisap udara
panas dalam ruangan.

COOLER TURBINE VENTILATOR adalah alat sejenis exhaust fan atau roof
fan yang berfungsi untuk menghisap udara panas dan debu. Selain itu alat ini juga
berfungsi sebagai ventilasi / sirkulasi udara.

COOLER TURBINE VENTILATOR otomatis tidak memakai tenaga listrik,


bebas perawatan, dan dapat bekerja selama 24 jam, sehingga lebih efisien
dibandingkan dengan exhaust fan dan roof fan. Telah terbukti mampu mengatasi
masalah udara panas, pengap, dan kotor dari dalam ruangan, serta mengurangi
kelembaban. Lalu ada beberapa kelebihan dari cooler tersebut :

* Bebas biaya listrik (Operational Free).

* Bebas biaya perawatan (Maintenance Free).

* Kuat dan ringan.

* Tidak berkarat, tidak berisik.


* Membuat ruangan kerja lebih nyaman (sirkulasi udara normal / layak),
sehingga dapat meningkatkan produktivitas karyawan.

* Cocok untuk berbagai aplikasi jenis atap.

OIL COOLER

Prinsip kerja dari oli cooler adalah menerima panas dari oli bersuhu tinggi
yang telah ditekan oleh pompa oli. Kemudian saat melewati saluran di dalam oil
cooler, sebagian panas dari pelumas berpindah ke bahan seluran. Dari sini, panas
diserap oleh udara yang melewati oil cooler. Akibatnya suhu oli setelah keluar dari oil
cooler menjadi turun. Disinilah letak kelebihan oil cooler. Berfungsi untuk
mendinginkan oli atau menjaga suhu pelumas agar tidak terlalu tinggi. Oli harus
dijaga suhunya, Hal ini dikarenakan agar kinerja oli tetap maksimal karena semua
bahan dapat terpengaruh oleh suhu. Malah sifat oli seperti berubah jika temperaturnya
naik. Ketika suhu terlalu tinggi maka oli menjadi terlalu encer. Saat encer inilah
lapisan film pelumas menjadi terlalu tipis untuk menahan gaya gesek pada
komponen. Akibatnya menjadi gampang aus. Keadaan lain yang terjadi akibat
temperatur terlalu tinggi adalah terbentuknya gelembung-gelembung gas pada aliran
oli. Itu terjadi karena penguapan sebagian pada pelumas, akibatnya sirkulasi
terganggu. Sedangkan kasus overhead atau terlalu panas pada pelumas disebabkan
karena suhu kerja oli yang terlalu tinggi. Ini terjadi karena lingkungan panas seperti
di Indonesia, apalagi di Semarang. Dapat pula terjadi akibat mesin itu sendiri yang
terlalu panas.

Oli yang keluar dari oil cooler memang menjadi dingin sehingga muncul
pemikiran bahwa mesin jadi adem karena panas mesin dibuang oleh oil cooler.
Namun sebenarnya bukan seperti itu. Dengan oli yang lebih dingin, memang panas
mesin bisa terserap, tapi itu hanya sebagian kecil. Dinginnya mesin lebih disebabkan
karena performa pelumas terjaga, sehingga gesekan pun minim dan komponen dapat
bekerja dengan lancar.

Sistem pendingin yang menguapkan instalasi tergantung terutama pada di


mana akan dipasang. Harus dicatat bahwa menambahkan pendingin menyebabkan
penurunan tekanan tambahan pada inlet saluran. Peningkatan ini terbatas Namun,
untuk sekitar 15 mm H2O. Sistem ini membutuhkan pasokan air yang diperlakukan
sesuai, oleh karena itu, sebuah sistem pengolahan air harus dijaga jika sudah tidak
tersedia. Pada temperatur rendah, sistem harus dinonaktifkan.

Sebuah sistem pendingin menguapkan inlet turbin udara adalah pilihan yang
berguna, instalasi di mana ambient tinggi temperatur dan relatif renda pada
kelembaban adalah umum. Dengan menguapkan dingin, air ditambahkan ke udara
inlet turbin gas. Bagian air menguap menyerap panas laten dari udara. Akibatnya,
udara, yang memberikan panas, dan meningkatkan densitas. Ini memberikan mesin
aliran massa yang lebih tinggi rate dan rasio tekanan yang mengakibatkan
peningkatan output dan turbin efisiensi.

Sebagai contoh, mempertimbangkan bola lampu pada suhu 40 C dengan 20%


kelembaban relatif, daya keluaran dapat meningkat sekitar 12% jika 80% efektif
menguapkan pendingin. Sejalan dengan itu, tingkat panas berkurang sekitar 4%.
Manfaat dari sebuah sistem pendingin menguapkan sebuah sudut pandang ekonomi
secara ketat terkait dengan potensi rata-rata peningkatan output. Cooler dapat
diterapkan untuk semua Tugas Berat turbin gas.

Menguapkan pendingin hanya menggunakan sebagian kecil dari energi


tradisional sistem pendingin udara. Dalam iklim yang sangat kering, mereka dapat
meningkatkan kelembaban ke tingkat yang membuat penumpang tidak nyaman. Dua
tahap pendingin menguapkan kelembaban tidak menghasilkan tingkat setinggi yang
diproduksi oleh satu-tahap pendingin. Pada tahap pertama dari dua tahap pendingin,
udara yang hangat didinginkan secara tidak langsung tanpa menambahkan
kelembaban (dengan melewatkan di dalam penukar panas yang didinginkan oleh
penguapan di luar).

Pada tahap langsung, udara yang precooled melewati sebuah pad yang
direndam air dan mengangkat kelembaban ketika mendingin. Karena pasokan udara
ke evaporator tahap kedua adalah pra-cooled, kurang kelembaban akan ditambahkan
ke udara (karena udara dingin tidak dapat menahan uap air sebanyak udara yang lebih
hangat). Hasilnya, menurut para produsen, udara sejuk dengan kelembaban relatif
antara 50 dan 70 persen, tergantung pada iklim, dibandingkan dengan system
tradisional yang menghasilkan sekitar 80 persen kelembaban relatif udara.

Tube Bundle

Di bawah ini adalah cara kerja dari Evaporator Cooler :


Menguapkan pendinginan adalah fenomena fisik di mana penguapan cairan,
biasanya ke udara sekitarnya, mendinginkan suatu benda atau cairan yang
bersentuhan dengannya. Panas laten menggambarkan jumlah panas yang dibutuhkan
untuk menguapkan cairan, panas ini berasal dari cairan itu sendiri dan gas di
sekitarnya dan permukaan. Ketika mempertimbangkan air yang menguap ke udara,
dibandingkan dengan udara kering, adalah ukuran dari potensi untuk menguapkan
pendinginan. Semakin besar perbedaan antara dua suhu, semakin besar menguapkan
efek pendinginan. Ketika suhu adalah sama, tidak ada penguapan air bersih di udara
terjadi, sehingga tidak ada efek pendinginan. Contoh sederhana menguapkan alam
pendinginan adalah keringat, atau keringat, yang mengeluarkan tubuh untuk
mendinginkan diri. Jumlah perpindahan panas bergantung pada laju penguapan, yang
pada gilirannya tergantung pada kelembaban udara dan suhu, itulah sebabnya
keringat seseorang mengakumulasi lebih pada panas, lembab hari: keringat tidak bias
menguap.

Aplikasi baru-baru ini menguapkan pendinginan adalah "self-pendingin".


Kompartemen terpisah di dalam dapat berisi pengering dan pendinginan cair.
Pengering berhubungan dengan cairan pendingin, serta merangsang penguapan.

Menguapkan pendinginan adalah bentuk yang sangat umum pada pendinginan


termal bangunan untuk kenyamanan, karena relatif murah dan memerlukan lebih
sedikit energi daripada bentuk lainnya pendinginan. Namun, menguapkan
pendinginan memerlukan sumber air yang berlimpah sebagai menguap, dan hanya
efisien apabila kelembaban relatif rendah, membatasi penggunaan yang efektif untuk
iklim kering. Menguapkan pendingin adalah bahasa sehari-hari disebut sebagai
pendingin di AS. Di tempat lain mereka dikenal sebagai pendingin gurun.
Pendinginan penguapan biasanya digunakan dalam aplikasi kriogenik. Uap di atas
yaitu cadangan dari cairan kriogenik lalu dipompa, dan cairan menguap terus-
menerus sepanjang tekanan uap cairan bernilai signifikan. Pendinginan penguapan
membentuk helium biasa pada 1K, yang dapat naik setidaknya 1,2 K. pendinginan
penguapan helium-3 dapat memberikan suhu di bawah 300 mB. Masing-masing dari
teknik ini dapat digunakan untuk membuat cryocoolers, atau sebagai komponen dari
suhu yang lebih rendah seperti pengenceran cryostats lemari pendingin. Ketika
temperatur berkurang, tekanan uap cairan juga jatuh, dan pendinginan menjadi
kurang efektif. Ini menetapkan batas yang lebih rendah suhu dicapai dengan cairan
tertentu.

Anda mungkin juga menyukai