Stetoskop

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

Stetoskop

Sejarah

Kata ini berasal dari bahasa Yunani. Stethos berarti dada dan Skope berarti memeriksa.
Stetoskop adalah sebuah alat untuk memeriksa suara dalam tubuh. Banyak suara di dalam daerah
dada yang dapat dimanfaatkan untuk diagnosis penyakit. Suara suara itu terutama berasal dari
jantung dan paru paru. Sebelum adanya alat ini, untuk memeriksa dada cara yang digunakan
adalah perabaan dan mengetuk dengan tangan, dan menempelkan telinga ke dada.

Alat ini diciptakan oleh Rene-Theophile-Hyacinthae-Laennec pada tahun 1816. Seorang dokter
sering terlihat atau digambarkan dengan stetoskop tergantung pada bagian lehernya, sehingga
alat ini sering dianggap sebagai simbol pekerjaan dokter.

Pada waktu itu tempat Laennec kedatangan seorang


gadis dengan gejala umum sakit jantung. Konon pasien tersebut gemuk, muda, dan perempuan,
maka ia merasa bahwa metode pemeriksaan yang lazim tersebut tidaklah pantas. Ia punya ide
untuk menggulung beberapa lembar kertas membentuk silinder dan menempelkan salah satu
ujungnya ke telinganya dan ujung yang lain ke dada di atas jantung gadis tersebut. Ide ini
mendorongnya untuk menciptakan suatu silinder kayu berongga dengan panjang 30 cm dan
diameter bagian dalamnya sekitar 1 cm serta diameter bagian luarnya 4 cm.

Kalau saja yang menjadi pasien Laennec semuanya adalah para perempuan Prancis yang muda,
berparas cantik dan berbadan elok, mungkinkah Laennec membutuhkan stetoskop? Sempatkah
dia menciptakan stetoskop?

Informasi lengkap mengenai sejarah stetoskop dapat dilihat pada situs ini.

Prinsip Kerja

Stetoskop digunakan saat ini didasarkan pada karya asli Laennec, yakni terdiri dari 2 bagian
utama: Sungkup (bell) untuk menghimpun suara dari daerah yang akan diperiksa. Sungkup bisa
jadi terbuka atau tertutup oleh membran tipis. Bagian kedua adalah earpieces.
Sungkup atau mangkuk terbuka (open bell) berfungsi untuk menyesuaikan impedansi
antara kulit dan udara. Kulit manusia memiliki frekuensi resonansi alami yang efektif
untuk menghantarkan bunyi jantung. Kulit pasien yang bersentuhan dengan sungkup
terbuka berfungsi seperti diafragma. Frekuensi resonansi ditentukan oleh diameter
sungkup dan tekanan sungkup pada kulit. Semakin kencang kulit tertarik atau semakin
kecil diameter sungkup, semakin tinggi frekuensi resonansinya. Murmur jantung yang
frekuensinya rendah tidak akan terdengar apabila stetoskop terlalu kencang ditekan ke
kulit.

Sungkup atau mangkuk tertutup (closed bell), yaitu sebuah sungkup yang memiliki
diafragma dengan frekuensi resonansi tertentu. Frekuensinya biasanya tinggi sehingga
mampu menapis suara-suara berfrekuensi rendah. Frekuensi resonansinya ditentukan juga
oleh faktor-faktor yang sama dengan faktor yang mengatur frekuensi sungkup terbuka.
Stetoskop sungkup tertutup digunakan khususnya untuk mendengarkan bunyi paru yang
frekuensinya lebih tinggi daripada bunyi jantung.

Walaupun selang hanya berperan mengantarkan gelombang suara dari sungkup ke


earpieces, tetapi perhitungannya tidak sederhana. Suara termasuk dalam kategori
gelombang mekanik. Gelombang bunyi cenderung menyebar ke segala arah. Perhitungan
bunyi tidak hanya menyangkut energi, tetapi menyangkut intensitas, yaitu energi yang
menyebar pada semua bidang dalam suatu waktu. Bila diameter selang terlalu kecil,
banyak suara yang akan hilang akibat gesekan. Jika diameter terlalu besar, maka volume
udara yang dipindahkan menjadi terlalu banyak. Untuk frekuensi di atas 100 Hz
efisiensinya akan berkurang seiring dengan semakin panjangnya selang. Misalkan dengan
perubahan selang dari panjang 7,5 cm menjadi 66 cm menyebabkan frekuensi suara yang
sebesar 200 Hz akan hilang sebesar 15 dB selama perambatan. Biasanya agar didapatkan
hasil yang baik, stetoskop dibuat dengan panjang selang 25 cm dan lubang yang
berdiameter 0,3 cm. Ini boleh jadi merupakan hasil terbaik setelah ujicoba dari berbagi
ukuran.

Earpieces harus terpasang tepat di telinga karena kebocoran udara mengurangi suara
yang terdengar. Semakin rendah frekuensi suara tentunya semakin bermakna kebocoran
tersebut.

Jenis Stetoskop

Pada dasarnya ada 2 jenis stetoskop:

Stetoskop akustik.

Bagian penangkap suaranya biasanya terdiri dari dua sisi yang dapat
diletakkan pada badan pasien untuk memperjelas suara, yaitu sebuah diafragma (bagian tertutup
plastik) atau mangkok kosong. Bila diafragma diletakkan di pasien, suara tubuh menggetarkan
diafragma, menciptakan tekanan gelombang akustik yang berjalan sampai ke telinga pendengar.

Bila bagian mangkok diletakkan di tubuh pasien getaran kulit secara langsung memproduksi
gelombang tekanan akustik yang berjalan ke telinga pendengar. Stetoskop dua sisi ini diciptakan
oleh Rappaport dan Sprague pada awal abad ke-20. Kelemahan stetoskop akustik adalah
tingkatan suara sangat rendah, sehingga sulit dalam diagnosis.

Stetoskop elektronik.
Dengan perangkat elektronik, gelombang suara diperkuat dan suara yang
tidak diharapkan ditapis sehingga akan dihasilkan suara yang lebih baik untuk diagnosis.

Stetoskop sebenarnya juga dapat dimanfaatkan dalam bidang mekanik, yaitu untuk mengisolasi
suara tertentu dari mesin untuk diagnosa. Bahkan jika ditempelkan ke dinding kamar ternyata
dapat juga digunakan untuk menyadap suara tetangga kontrakan rumah atau kamar kost.

Stetoskop & Smartphone


Sudah ada telepon genggam cerdas yang memiliki aplikasi perangkat lunak berfungsi sebagai
stetoskop, istethoscope. Data dari sensor penerima secara digital dapat langsung dianalisa,
direkam dan dikirimkan ke tempat rujukan. Komentar mengenai perangkat tersebut dapat dilihat
di sini.
Diposkan oleh smarandana di 13.13
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke Twit

BAB I
GELOMBANG ULTRASONIK
A. Pengertian Gelombang Ultrasonik

Ultrasonik adalah suara atau getaran dengan frekuensi yang terlalu tinggi untuk bisa
didengar oleh telinga manusia, yaitu kira-kira di atas 20 kiloHertz. Hanya beberapa hewan,
seperti lumba-lumba menggunakannya untuk komunikasi,sedangkan kelelawar menggunakan
gelombang ultrasonik untuk navigasi. Dalam hal ini, gelombang ultrasonik merupakan
gelombang ultra (diatas) frekuensi gelombang suara(sonik).

Gelombang ultrasonik dapat merambat dalam medium padat, cair dan gas. Reflektivitas
dari gelombang ultrasonik ini di permukaan cairan hampir sama dengan permukaan padat, tapi
pada tekstil dan busa, maka jenis gelombang ini akan diserap.

Frekuensi yang diasosiasikan dengan gelombang ultrasonik pada aplikasi


elektronik dihasilkan oleh getaran elastis dari sebuah kristal kuarsa yang diinduksikan oleh
resonans dengan suatu medan listrik bolak-balik yang dipakaikan (efek piezoelektrik). Kadang
gelombang ultrasonik menjadi tidak periodik yang disebut derau (noise), dimana dapat
dinyatakan sebagai superposisi gelombang-gelombang periodik, tetapi banyaknya komponen
adalah sangat besar. Kelebihan gelombang ultrasonik yang tidak dapat didengar, bersifat
langsung dan mudah difokuskan. Jarak suatu benda yang memanfaatkan delay gelombang pantul
dan gelombang dating seperti pada sistem radar dan deteksi gerakan oleh sensor pada robot atau
hewan.
B. Aplikasi Gelombang Ultrasonik dalam Kesehatan

Saat ini perkembangan dunia teknologi sangat berkembang pesat terutama dalam dunia
IT (Informatic Technology). Perkembangan dunia IT berimbas pada perkembangan berbagai
macam aspek kehidupan manusia. Salah satu aspek yangt erkena efek perkembangan dunia IT
adalah kesehatan. Dewasa ini dunia kesehatan modern telah memanfaatkan perkembangan
teknologi untuk meningkatkan efisiensi serta efektivitas di dunia kesehatan. Salah satu contoh
pengaplikasian dunia IT di dunia kesehatan adalah penggunaan alat-alat kedokteran yang
mempergunakan aplikasi komputer, salah satunya adalah USG (Ultra sonografi).

USG adalah suatu alat dalam dunia kedokteran yang memanfaatkan gelombang
ultrasonik, yaitu gelombang suara yang memiliki frekuensi yang tinggi(250 kHz 2000 kHz)
yang kemudian hasilnya ditampilkan dalam layar monitor. Pada awalnya penemuan alat USG
diawali dengan penemuan gelombang ultrasonik kemudian bertahun-tahun setelah itu, tepatnya
sekira tahun 1920-an, prinsip kerja gelombang ultrasonik mulai diterapkan dalam bidang
kedokteran. Penggunaan ultrasonik dalam bidang kedokteran ini pertama kali diaplikasikan
untuk kepentingan terapi bukan untuk mendiagnosis suatu penyakit. Dalam hal ini yang
dimanfaatkan adalah kemampuan gelombang ultrasonik dalam menghancurkan sel-sel atau
jaringanberbahaya ini kemudian secara luas diterapkan pula untuk penyembuhan
penyakit- penyakit lainnya. Misalnya, terapi untuk penderita arthritis, haemorrhoids, asma,
thyrotoxicosis, ulcus pepticum (tukak lambung), elephanthiasis (kaki gajah), dan bahkan terapi
untuk penderita angina pectoris (nyeri dada).

Baru pada awal tahun 1940, gelombang ultrasonik dinilai memungkinkan untuk
digunakan sebagai alat mendiagnosis suatu penyakit, bukan lagi hanya untuk terapi. Hal tersebut
disimpulkan berkat hasil eksperimen Karl Theodore Dussik, seorang dokter ahli saraf dari
Universitas Vienna, Austria. Bersama dengan saudaranya, Freiderich, seorang ahli fisika, berhasil
menemukan lokasi sebuah tumor otak dan pembuluh darah pada otak besar dengan mengukur
transmisi pantulan gelombang ultrasonik melalui tulang tengkorak. Dengan menggunakan
transduser (kombinasi alat pengirim dan penerima data), hasil pemindaian masih berupa gambar
dua dimensi yang terdiri dari barisan titik-titik berintensitas rendah. Kemudian George Ludwig,
ahli fisika Amerika, menyempurnakan alat temuan Dussik.

Tahun 1949, John Julian Wild, ahli bedah Inggris yang bekerja di MedicoTechnological
Research Institute of Minnesota, berkolaborasi dengan John Reid, seorang teknisi dari National
Cancer Institute. Mereka melakukan investigasi terhadap sel-sel kanker dengan alat ultrasonik.
Beberapa jenis alat yang dibuat untuk kepentingan investigasi tersebut antara lain B-mode
ultrasound, transduser/alat pemindai jenis A-mode transvaginal, dan transrectal. Prinsip alat-alat
tersebut mengacu pada sistem radar. Oleh sebab itu mereka kemudian menyebutnya sebagai
Tissue Radar Machine (mesin radar untuk deteksi jaringan).

Beberapa hasil penelitian lanjutan yang cukup penting dalam bidang obstetriginekologi
antara lain ditemukannya metode penentuan ukuran janin (fetal biometry), teknologi
transduser/alat pemindai digital, transduser dua dimensi dan tiga dimensi modern penghasil
tampilan gambar jaringan yang lebih fokus, dan penentuan jenis kelamin janin dalam kandungan
(Fetal Anatomic Sex Assignment/FASA).

Teknologi transduser digital sekira tahun 1990-an memungkinkan sinyal gelombang


ultrasonik yang diterima menghasilkan tampilan gambar suatu jaringan tubuh dengan lebih jelas.
Penemuan komputer pada pertengahan 1990 jelas sangat membantu teknologi ini. Gelombang
ultrasonik akan melalui proses sebagai berikut, pertama, gelombang akan diterima transduser.
Kemudian gelombang tersebut diproses sedemikian rupa dalam komputer sehingga bentuk
tampilan gambar akan terlihat pada layar monitor. Transduser yang digunakan terdiri dari
transduser penghasil gambar dua dimensi atau tiga dimensi. Seperti inilah hingga USG
berkembang sedemikianrupa hingga saat ini.

Ultrasonografi medis (sonografi) adalah sebuah teknik diagnostik


pencitraanmenggunakan suara ultra yang digunakan untuk mencitrakan organ internal dan otot,
ukuran mereka, struktur, dan luka patologi, membuat teknik ini berguna untuk memeriksa organ.
Sonografi obstetrik biasa digunakan ketika masa kehamilan. Pilihan frekuensi menentukan
resolusi gambar dan penembusan ke dalam tubuh pasien. Diagnostik sonografi umumnya
beroperasi pada frekuensi dari 2 sampai 13 megahertz. Sedangkan dalam fisika istilah suara
ultra termasuk ke seluruh energi akustik dengan sebuah frekuensi di atas pendengaran manusia
(20.000 Hertz), penggunaan umumnya dalam penggambaran medis melibatkan sekelompok
frekuensi yang ratusan kali lebih tinggi.

Ultrasonografi atau yang lebih dikenal dengan singkatan USG digunakan luas dalam
medis. Pelaksanaan prosedur diagnosis atau terapi dapat dilakukan dengan bantuan
ultrasonografi (misalnya untuk biopsi atau pengeluaran cairan). Biasanya menggunakan probe
yang digenggam yang diletakkan di atas pasien dan digerakkan: gel berair memastikan
penyerasian antara pasien dan probe.

Dalam kasus kehamilan, Ultrasonografi (USG) digunakan oleh dokter spesialis


kedokteran (DSOG) untuk memperkirakan usia kandungan dan memperkirakan hari persalinan.
Dalam dunia kedokteran secara luas, alat USG (ultrasonografi) digunakan sebagai alat bantu
untuk melakukan diagnosa atas bagian tubuh yang terbangun dari cairan. Sonograf ini
menunjukkan citra kepala sebuah janin dalam kandungan.Ultrasonografi medis digunakan
dalam:

Kardiologi
Endokrinologi
Gastroenterologi
Ginaekologi
Obstetrik
Ophthalmologi
Urologi
Intravascular ultrasound
Contrast enhanced ultrasound

C. Manfaat Gelombang Ultrasonik dalam Bidang Medis

1. Memeriksa bagian dalam tubuh

Pemeriksaan dapat dilakukan dengan mengirim pulsa-pulsa ultrasonik ke bagian tubuh


yang hendak dianalisis. Pulsa-pulsa ini akan dipantulkan oleh organ-organ tubuh bagian dalam.
Masing-masing organ mempunyai struktur, kerapatan, dan kelentingan yang berbeda. Dengan
mengukur waktu relatif dari gelombang-gelombang pantul ini, maka didapat kedalaman-
kedalaman organ. Berdasarkan data kedalaman dan arah gelombang pantul, komputer akan
membentuk bayangan bagian dalam tubuh. Salah satunya dengan ultrasonic transducer.
Ultrasonic tranducer paling lazim dipakai untuk memantau janin pada wanita hamil, sistemarteri
pada penderita lemah jantung, mengamati gangleon pada pasien penderita lemah atau kelainan
otak, selain memanfaatannya pada bidang oceanographi, misalnya kedalaman laut, mengamati
terumbu karang dan tentu saja jenis dan jarak pesawat amphibi dan submarin, baik fihak kawan
maupun lawan disaat perang terutama, juga pada masa damai, mungkin juga untuk memantau
posisi satelit, atau posisi dan kecepatan suatu pesawat ruang angkasa, meteorit atau asteroid dan
gugus bintang yang relatif dekat dari Bima Sakti.

2. Kaca mata orang buta

Dengan menggunakan alat yang bisa mentranmisikan dan menerima gelombang


ultrasonik. Pulsa ultrasonik dikirim dan kemudian benda akan memantulkan pulsa tersebut dan
ditangkap kembali oleh alat tersebut. Pulsa pantul ini diubah menjadi bunyi yang
memberitahukan kepada orang tersebut berapa jauh suatu benda dengan dirinya.
BAB II
EFEK DOPPLER

A. Pengertian Doppler

Fetal dopler adalah alat diagnostik yang digunakan untuk mendeteksi denyut jantung bayi
yang menggunakan prinsip pantulan gelombang elektromagnetik. Alat ini sangat berguna untuk
mengetahui kondisi kesehatan janin, dan aman digunakan dan bersifat non invasif.

B. Sejarah Perkembangan Doppler

Prinsip doppler pertamakali diperkenalkan oleh Cristian Jhann Doppler dari Australia
pada tahun 1842. Di bidang kedokteran penggunakaan tekhnik Doppler Ultrasound pertamakali
dilakukan oleh Shigeo Satomura dan Yosuhara Nimura untuk mengetahui pergerakan katup
jantung pada tahun 1955. Kato dan Izumi pada tahun 1966 adalah yang pertama menggunakan
ociloscope pada penggunaan Doppler Ultrasound sehingga pergerakan pembulauh darah dapat
didokumentasikan.
Pada tahun 1968 H. Takemura dan Y. Ashitaka dari Jepang memperkenalkan penggunaan
Doppler velocimetri di bidang kebidanan dengan menggambarkan tentang spektrum Doppler dari
arteri umbilikalis. Sementara itu, di Barat penggunaann velocimetri Doppler di bidang
kebidanan baru dilakukan pada tahun1977. Pada awal penggunaan Doppler Ultrasound
difokuskan pada arteri umbilikalis, tetapi pada perkembangan selanjutnya banyak digunakan
untuk pembuluh darah lainnya.
Sedangkan untuk fetal dopler sendiri diciptakan pada tahun 1958 oleh Dr Edward
H.Hon, yakni sebuah Doppler monitor janin atau Doppler monitor denyut jantung janin dengan
transduser genggam ultrasound yang digunakan untuk mendeteksi detak jantung dari janin.
Edward menggunakan Efek Doppler untuk memberikan stimulasi terdengar dari detak jantung.
Untuk perkembangan selanjutnya, alat ini menampilkan denyut jantung janin per menit.
Penggunaan alat ini dikenal sebagai auskultasi doppler.

C. Aplikasi Klinis

Aplikasi klinis dari Doppler yaitu:


1. Mendeteksi dan mengukur kecepatan aliran darah dengan sel darah merah sebagai reflektor yang
bergerak.
2. Pada bidang kebidanan, fungsi alat ini dispesifikkan untuk menghitung jumlah dan menilai ritme
denyut jantung bayi.

D. Diagnostik Doppler

Pemeriksaan dengan menggunakan Doppler adalah suatu pemeriksaan dengan


menggunakan efek ultrasonografi dari efek Doppler. Prinsip efek doppler ini sendiri yaitu ketika
gelombang ultrasound ditransmisikan kearah sebuah reflektor stationer, gelombang yang
dipantulkan memiliki frekuensi yang sama. Jadi, jika reflektor bergerak kearah transmiter,
frekuensi yang dipantulakn akan lebih tinggi, sedangkan jika reflektor bergerak menjauhi maka
frekuensi yang dipantulkan akan lebih rendah. Perbedaan antara frekuensi yang ditransmisikan
dan yang diterima sebanding dengan kecepatan bergeraknya reflektor menjauhi atau mendekati
transmiter. Fenomena ini dinamakan efek Doppler dan perbedaan antar frekuensi tersebut
dinamakan Doppler shift.
Fetal Doppler hanya menggunakan teknik auskultasi tanpa teknik pencitraan seperti pada
velocimetri Doppler maupun USG. Untuk fetal Doppler, agar bisa menangkap suara detak
jantung, transduser ini memancarkan gelombang suara kearah jantung janin. Gelombang ini
dipantulkan oleh jantung janin dan ditangkap kembali oleh transduser. Jadi, transduser berfungsi
sebagai pengirim gelombang suara dan penerima kembali gelombang pantulnya (echo). Pantulan
gelombang inilah yang diolah oleh Doppler menjadi sinyal suara. Sinyal suara ini selanjutnya
diamplifikasikan. Hasil terakhirnya berupa suara cukup keras yang keluar dari mikrofon. Dengan
alat ini energi listrik diubah menjadi energi suara yang kemudian energi suara yang dipantulkan
akan diubah kembali menjadi energi listrik. Pada velocimetri Doppler maupun USG, pencitraan
yang diperoleh dan ditampilkan pada layar adalah gambaran yang dihasilkan gelombang
pantulan ultrasound.
Fetal Doppler memberikan informasi tentang janin mirip dengan yang disediakan oleh
stetoskop janin. Satu keuntungan dari fetal Doppler dibanding dengan stetoskop janin (murni
akustik) adalah output audio elektronik, yang memungkinkan orang selain pengguna untuk
mendengar detak jantung. Fetal dopler juga mempermudah seorang bidan dalam menghitung
denyut jantung janin tanpa harus berkonsentrasi penuh dalam menghitung DJJ.

BAB III
STETOSKOP
A. Pengertian Stetoskop

Stetoskop berasal dari bahasa Yunani: stethos dada dan skopeein, memeriksa.
Stetoskop adalah sebuah alat medis akustik untuk memeriksa suara dalam tubuh, digunakan
untuk mendengar suara jantung, pernafasan dan suara darah dan jantung. Stetoskop adalah alat
kedokteran yang paling banyak dipakai oleh dokter, bidan dan perawat. Tahukah kamu jika tanpa
stetoskop maka seorang dokter harus menempelkan telinga mereka ke dada seseorang untuk
mengetahui detak jantung dan bunyi nafas?

Alat kedokteran stetoskop ini mempunyai banyak macam warna, bentuk dan ukuran yang
berbeda-beda. Stetoskop adalah alat kedokteran yang diciptakan untuk mempermudah dokter
dan tenaga kesehatan untuk menegakkan diagnosis. Stetoskop ini terdiri dari selang kosong yang
berisi udara, bagian kepala yang terdiri dari dua sisi, diafragma atau bell. Bila bagian diafragma
ini diletakkan ke pasien, maka akan tercipta gelombak akustik yang menjalar dari selang ke
telinga. Inilah yang menjadi dasar dari teknologi stetoskop ini. Sekarang ada banyak sekali
teknologi yang berusaha untuk menciptakan stetoskop yang mampu menangkap gelombang
suara semaksimal mungkin.
Saat ini telah mulai digunakan stetoskop baru yang mempunyai
microphone didalam diafragmanya yang disebut sebagai stetoskop
elektronik. Stetoskop elektronik ini adalah jawaban sebagai alat kedokteran
terbaik untuk menangkap suara yang rendah dari dalam tubuh manusia.
Saya yakin, dalam jangka waktu beberapa tahun lagi, stetoskop elektronik ini
akan semakin umum digunakan.

Saat ini, seperti halnya aKsesoris perempuan, stetoskop bukan hanya


menjadi alat, tetapi menjadi lambang prestise dan kesuksesan dari sebuah
pekerjaan. Stetoskop yang mahal menunjukkan bahwa pekerjaan seseorang
tersebut sangat spesialistik. Terkadang juga, seorang dokter yang
mengalungkan stetoskop ke lehernya menunjukkan bahwa dokter tersebut
sangat pintar dan hebat dalam hal ilmu kedokteran.

B. Fungsi Stetoskop

Sungkup terbuka (open bell) berfungsi untuk menyesuaikan/menyamakan impedansi


antara kulit dan udara. Bagian ini menghimpun suara dari daerah yang berkontak. Kulit pasien
yang bersentuhan dengan sungkup terbuka berfungsi seperti diafragma. Kulit pasien memiliki
frekuensi resonan alami yang efektif untuk menghantarkan bunyi jantung.

Frekuensi resonan ditentukan oleh diameter sungkup dan tekanan sungkup pada kulit.
Semakin kencang kulit tertarik, semakin tinggi frekuensi resonan. Semakin besar diameter
sungkup, semakin rendah frekuensi resonan kulit. Rentang suara yang diinginkan dapat diperluas
dengan mengubah ukuran sungkup dan mengubah-ubah tekanan sungkup terbuka terhadap kulit
(sehingga ketegangan pada kulit juga berbeda). Murmur jantung berfrekuensi rendah tidak akan
terdengar apabila stetoskop terlalu kencang ditekan ke kulit.

Sungkup tertutup (closed bell) sebenarnya hanyalah sebuah sungkup yang memiliki
diafragma dengan frekuensi resonan tertentu, biasanya tinggi, dan menghambat suara-suara
berfrekuensi rendah. Frekuensi resonannya dikendalikan oleh faktor-faktor yang sama dengan
faktor yang mengatur frekuensi sungkup terbuka yang ditekankan ke kulit. Stetoskop sungkup
tertutup terutama digunakan untuk mendengarkan bunyi paru yang frekuensinya lebih tinggi
daripada bunyi jantung.

Apa bentuk sungkup yang terbaik? Karena kita menghadapi suatu sistem yang tertutup di
salah sate ujung jauhnya oleh diafragma peka tekanangendang telingasebaiknya digunakan
sungkup yang volumenya sekecil mungkin. Semakin kecil volume gas di dalam sungkup,
semakin besar perubahan tekanan yang ditimbulkan oleh gerakan diafragma di ujung lonceng
yang lain.

Volume selang juga harus kecil, dan seyogianya suara yang hilang akibat gesekan dengan
dinding selang sedikit. Restriksi oleh volume yang kecil menunjukkan selang pendek
berdiameter kecil, sedangkan restriksi oleh gesekan yang kecil menunjukkan selang berdiameter
besar. Oleh karena itu, apabila diameter selang terlalu kecil, banyak suara yang akan hilang
akibat gesekan. Apabila diameter terlalu besar, maka volume udara yang dipindahkan menjadi
terlalu banyak. Pada keduanya, efisiensi berkurang. Di bawah sekitar 100 Hz, panjang selang
tidak banyak memengaruhi efisiensi, tetapi di atas frekuensi ini, efisiensi berkurang seiring
dengan semakin panjangnya selang. Pada 200 Hz, perubahan selang dari panjang 7,5 cm menjadi
66 cm menyebabkan kehilangan 15 dB. Suatu keputusan yang disepakati adalah selang dengan
panjang sekitar 25 cm dan berdiameter 0,3 cm.
Earpiece harus terpasang pas di telinga karena kebocoran udara mengurangi suara yang
terdengar. Semakin rendah frekuensi, semakin bermakna kebocoran tersebut. Kebocoran juga
menyebabkan suara bising di sekitar kita masuk ke telinga. Earpiece biasanya dirancang untuk
mengikuti arah saluran telinga yang sedikit condong ke depan.

Stetoskop memiliki banyak fungsi di bidang kesehatan dan merupakan alat yang sangat
berguna untuk memiliki sekitar, jika Anda tahu apa yang Anda sedang mendengarkan, dan
tempat ke tempat itu.

Memeriksa Tekanan Darah

Sementara memeriksa tekanan darah Anda, perawat akan menempatkan ujung stetoskop
datar di bawah manset di tikungan lengan Anda sehingga ia dapat mendengar memompa darah
melalui pembuluh darah Anda dan menghitung detak jantung. telinga manusia normal, tentu saja,
tidak bisa mendengar ini, jadi stetoskop adalah alat yang sangat berharga untuk tugas ini.

Paru-paru

Dengan mendengarkan paru-paru Anda dengan stetoskop, dokter Anda dapat


memberitahu jika Anda bernapas dengan jelas, apakah Anda sesak dan bahkan jika ada terlalu
banyak cairan di paru-paru Anda. Sebagian besar dari kita yang menderita pilek kepala tidak
menyadari betapa banyak cairan sinus kami mengalir sepanjang leher kita, menyebabkan
kemacetan paru-paru.
Jantung

Sebuah stetoskop dapat digunakan untuk menemukan murmur jantung atau jantung
berdetak tidak teratur. Ini berarti bahwa alat kecil ini adalah langkah pertama dalam mendeteksi
dan memperbaiki kerusakan jantung. stetoskop dapat menyimpan, waktu, tenaga, stres dan uang
dalam mencari masalah lebih mudah daripada tes lainnya.

Pemeriksaan prenatal

Seorang dokter tidak hanya bisa mendengar detak jantung bayi di dalam rahim dengan
stetoskop, tetapi juga gerakan janin. Jadi stetoskop yang digunakan untuk memeriksa lebih dari
tanda-tanda vital ibu selama pemeriksaan kehamilan.

Gangguan Perut

Sebuah stetoskop di tangan seorang praktisi medis yang berpengetahuan dapat digunakan
untuk mendengarkan perut dan usus untuk mendiagnosis gangguan. Pencernaan suara,
penyumbatan di mana tidak ada yang bergerak dan bahkan menggelegak asam dapat didengar
melalui stetoskop.

Anda mungkin juga menyukai