Praktikum Struktur Benih
Praktikum Struktur Benih
Praktikum Struktur Benih
Benih
BAB I
STRUKTUR BENIH DAN KECAMBAH
A. Latar Belakang
Pertumbuhan
dan
perkembangan
pada
adalah
kecil
dari
munculnya
biji).
plantula
Embrio
yang
menunjang
dan
serta
sertifikasi
benih.
Benih
tanaman
monokotil
merupakan
suatu
tahap
tumbuhan,
awal
khususnya
proses
perkecambahan
dikenal
akibatnya
kotiledon
dan
plumula
bagaimana
struktur
benih
dan
Benih matang pada umumnya terdiri dari tiga struktur dasar, yaitu embrio, jaringan
penyimpanan bahan makanan dan kulit benih. Embrio terdiri dari sumbu embrio yang
mengandung daun lembaga atau kotiledon, plumula, hipokotil dan bahan akar. Jaringan
penyimpanan bahan makanan dari suatu benih mungkin dalam bentuk daun lembaga,
endosperma atau perisperma. Kulit benih dapat terdiri dari dua lapisan, yaitu lapisan luar
yangrelatif kuat dan lapisan dalam yang lebih tipis. Pada benih tertentu dapat pula hanya
merupakan lapisan tunggal saja. Tipe perkecambahan benih mungkin saja hypogeal atau
mungkin pula epigeal. Pada kecambah hypogeal kotiledon tetap tinggal dalam tanah, tetapi
pada kecambah yang epigeal kotiledon terangkat ke atas karena hipokotil bertambah panjang
lebih cepat dari epikotil (Kartasapoetra, 1986).
Perkecambahan adalah permulaan munculnya pertumbuhan aktif yang menghasilkan
pecahnya kulit biji dan munculnya semai. Perkecambahan meliputi peristiwa-peristiwa
fisiologis dan morfologis. Peristiwa fisiologis meliputi imbibisi dan absorbsi air,hidrasi
jaringan pencernaan, absorbsi oksigen, pengaktifan enzim dan pencernaan, transpor molekul
yang terhidrolisis ke sumbu embrio, dan peningkatan respirasi serta asimilasi.Peristiwa
morfologis meliputi inisiasi pembelahan dan munculnya pembelahan (Gardner et al., 1991).
Dalam pengembangan tanaman berbunga, perkecambahan biji adalah transisi dari
embrio diam yang telah berkembang dari bakal biji yang dibuahi, menjadi tanaman aktif
baru. Tanda terlihat bahwa perkecambahan telah selesai adalah penonjolan radikula, cikal
bakal akar melalui kulit biji. Proses perkecambahan diawali denganpenyerapan air oleh benih
(imbibisi) dan berakhir dengan dimulainya perpanjangan sumbu embrio di dalam benih. Hasil
perkecambahan dari kombinasi banyak peristiwa seluler dan metabolisme dikoordinasikan
oleh jaringan peraturan yang kompleks yang meliputi dormansi benih, kemampuan intrinsik
untuk memblokir sementara radikula perpanjangan untuk mengoptimalkan waktu
perkecambahan (Bove,2001cit.Anonim.2014).
Kualitas benih yang baik memiliki daya tumbuh dan indeks vigor yang tinggi. Indeks
vigor merupakan keserampakan benih dalam berkecambah. Indeks vigor yang tinggi dapat
diperoleh dengan cara menjaga kondisi lingkungan saat penyimpanan. Perkecambahan dan
pertumbuhan embrio merupakan proses penting pada tanaman untuk pertanian dan ekosistem
alami (Morla et al.,2011).
Dalam konteks agronomi, benih dituntut berkualitas tinggi. Benih yang baik akan
menghasilkan tanaman yang berkualitas baik. Benih yang baik hanya didapatkan melalui
pengujian kualitas benih. Hasil dari pengujian dapat memberikan jaminan kepada petani dan
masyarakat untuk mendapatkan benih sesuai
(Sutopo,1988 cit.Lesilolo dkk.,2012).
E. Pelaksanaan Praktikum
Benih cabe
Benih buncis
Benih kedelai
Benih jagung.
Alat yang digunakan :
Pasir
Bak pasir
Air
Kaca pembesar
a.
Pertama siapkan benih yang akan di praktekkan seperti benih cabe, buncis, kedelai, kacang
merah, dan jagung.
b. Lalu rendam benih tersebut kedalam air yang telah disiapkan di dalam wadah, selanjutnya
amati dan gambarkan tampak luar benih tersebut.
c.
Selanjutnya belah benih yang sudah direndam dengan secara melintangdan membujur untuk
mengetahui yang terdapat di dalam benih tersebut.
d. Selanjutnya amati dan gambar, serta gunakan kaca pembesar jika diperlukan untuk
mengamatinya, beri keterangan pada gambar struktur benih tersebut.
e.
Lalu masing-masing benih yang tersisa ditanamkan pada bak pengecambah yang telah diisi
media pasir, lakukan pengamatan 7 hari setelah ditanam. Lalukan penyiraman setiap hari agar
kecambahnya bisa tumbuh secara maksimal.
f.
Setelah 7 hari amati dan gambarkan struktur kecambah serta beri keterangan pada bagianbagian strukturnya.
Warna
Bentuk
Ukuran
Permukaan
Gambar
Cabe
Cream
Pipih
Kecil
(0.5cm)
Kasap
Buncis
Putih
Seperti
Ginjal
Kecil
(1,3cm)
Licin
Kedelai
Cream
Bulat
Lonjong
Kecil
(1,7cm)
Licin
Kacang
Merah
Merah
Marun
Seperti
Ginjal
Kecil
(1,5cm)
Licin
Jagung
Orange
Seperti
Gigi
Kecil
(1,25cm)
Licin
b. Dalam Benih
No
Nama Benih
Keterangan
.
Dikotil
1
2
Cabe
Buncis
Kedelai
Dikotil
Kacang
Dikotil
Merah
5
Jagung
Monokotil
Pembahasan
Identifikasi benih merupakan langkah penting untuk mengetahui karakteristik benih
dan kualitasnya.Identifikasi benih dapat memberikan gambaran fisik benih sehingga
karakteristik untuk menentukan kualitas dapat diketahui.Identifikasi secara fisik dilakukan
dengan melihat kenampakan benih,ukuran,dan berat benih.
Cabe ( Capsicum annum L. )
Biji cabe berkeping dua (dikotil ), berwarna cream,putih. Berukuran kecil pnjangnya
sekitar 0,5cm, lebar 0.4cm. struktur permukaannya sedikit agak kasar dan berbentuk seperti
pipih lonjong.
Buncis (Phaseolus vulgaris)
Biji buncis berbentuk seperti ginjal, berwarna putih, hitam, ungu, coklat atau merah
berbintik-bintik putih.
generatif(Rukmana,1994). Biji buncis terdapat di dalam polong. Polong yang pendek berisi 26 butir biji. Panjang >12 butir. Biji yang tua beragam warnanya seperti putih, cokelat atau
hitam tergantung varietasnya. Bila biji telah masak maka kulit polong mongering dan biji
mengeras (Pitojo, 2004). Buncis yang tua agak berbiji keras. Biji buncis berukuran agak
besar, berbentuk bulat lonjong dengan bagian tengah (mata biji) agak meelengkung (cekung),
berat 100 biji berkisar 16-40,6 gr tergantung jenis varietas (Cahyono,2003). Benih buncis
memiliki warna coklat dan warna endosperm putih kecoklatan dan memiliki bagian
endosperm, embrio, dan testa.
Kedelai (Glycine max)
Biji kedelai berkeping dua, terbungkus kulit biji dan tidak mengandung jaringan
endospperma. Embrio terletak diantara keping biji. Warna kulit biji kuning, hitam, hijau,
coklat. Pusar biji (hilum) adalah jaringan bekas biji melekat pada dinding buah. Bentuk biji
kedelai umumnya bulat lonjong tetapi ada pula yang bundar atau bulat agak
pipih. biji kedelai mempunyai ukuran bervariasi, mulai dari kecil (sekitar 7-9 g/100
biji), sedang (10-13g/100 biji), dan besar (>13 g/100 biji).
Bentuk biji bervariasi, tergantung pada varietas tanaman, yaitu bulat, agak gepeng,
dan bulat telur. Namun demikian, sebagian besar biji berbentuk bulat telur. Biji kedelai tidak
mengalami masa dormansi sehingga setelah prosespembijian selesai, biji kedelai dapat
langsung ditanam. Namun demikian, biji tersebut harus mempunyai kadar air berkisar 1213% (Anonim,2013). Berdasarkan pengamatan, benih kedelai memiliki bentuk agak bulat,
berwarna cream, panjang 1.7cm, lebar 1.2cm, tebal 5 mm, dan permukaan licin.
Pada benih kedelai embrio berwarna cream, endosperm berwarna kuning kecoklatan,
dan memiliki bagian kotiledon, embrio, dan testa. Biji kedelai berkeping dua, terbungkus
kulit biji dan tidak mengandung jaringan endosperma. Embrio terletak di antara keping biji.
Kacang Merah (Vigna angularis )
Biji kacang merah berkeping dua (dikotil), mempunyai permukaan licin, berbentuk
seperti ginjal serta berwarna merah marun. Ukuran benih kacang merah ini panjang sekitar
1.5cm, lebar 1cm serta berukuran kecil.
Jagung (Zea mays)
Biji jagung disebut kariopsis, dinding ovari atau perikarp menyatu dengan kulit biji
atau testa, membentuk dinding buah. Biji jagung terdiri atas tiga bagian utama, yaitu pericarp
berupa lapisan luar yang tipis, berfungsi mencegah embrio dari organisme pengganggu dan
kehilangan air, endosperm sebagai cadangan makanan, mencapai 75% dari bobot biji yang
mengandung 90% pati dan 10% protein, mineral, minyak, dan lainnya serta embrio (lembaga)
sebagai miniatur tanaman yang terdiri atas plamule, akar radikal, scutelum, dan koleoptil
(Hardman and Gunsolus 1998 cit.Subekti dkk.,2011). Berdasarkan pengamatan, benih jagung
memiliki bentuk tapak kuda, berwarna orange, panjang 1.25cm, lebar 10 mm, tebal 0,3cm,
dan permukaan halus. Benih jagung memiliki embrio berwarna coklat dan endosperm putih
serta memiliki bagian endosperm, embrio, dan testa.
Perkecambahan adalah proses pengaktifan kembali aktivitas pertumbuhanembryonic
axis di dalam biji yang terhenti untuk kemudian membentuk bibit. Selama proses
pertumbuhan dan pemasakan biji, embryonic axis juga tumbuh. Secara visual dan morfologis,
suatu biji yang berkecambah umumnya ditandai dengan terlihatnya radikel atau plumula yang
menonjol keluar dari biji.
epigeal adalah kedelai dan timun karena keduanya memiliki akar tunggang yang tergolong
tanaman dikotil.
Pada perkecambahan hypogeal awalnya muncul akar utama dari suatu biji tumbuhan
monokotil. Akar utama tersebut terus tumbuh memanjang mencari daerah yang kaya zat hara
untuk menopang pertumbuhannya. Kemudian plumulanya tumbuh memanjang sehingga
mencapai permukaan tanah sementara dikotilnya tetap berada dibawah tanah (tidak ikut naik
keatas permukaan tanah bersama plumula). Setelah plumula naik keatas permukaan tanah,
dari akar utama keluarlah cabang-cabang akar yang amat banyak yang kemudian bergerak
kedaerah yang memiliki sumber makanan yang diperlukan bagi pertumbuhannya, dengan
begitu tumbuhan dapat tumbuh semakin kokoh.
KESIMPULAN
1
Setiap benih memiliki fisik yang berbeda bergantung pada jenis benih.
Embrio setiap benih ada yang memiliki warna yang serupa dengan endosperm dan tidak.
Tipe perkecambahan ada dua yaitu epigeal dan hypogeal yang ditentukan oleh jenis
penyimpanan cadangan makanan pada tanaman.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2011.Botani Tanaman. <http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19699/4/Chapter
%20II.pdf>. Diakses tanggal 20 Febuari 2015.
Anonim.2011.Tanaman
Caisism.
<http://sosek09fpus01.blogspot.com/2011/06/tanamancaisim.html>. Diakses tanggal 20 Febuari 2015.
Anonim.2011.Sorgum. <http://digilib.unila.ac.id/1081/3/BAB%20II.pdf>. Diakses tanggal 20
Febuari 2015.
Anonim.
2012. Jenis-Jenis
Anonim.2013.Klasifikasi
dan
Morfologi
Tanaman
Timun.
<http://om-
tani.blogspot.com/2013/10/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-timun.html.>
Diakses tanggal 20 Febuari 2015.
Anonim.2013.Morfologi
Tanaman
Kedelai
<http://agroekoteknologi08.wordpress.com/2013/07/18/morfologi-tanaman-kedelai/>.
Diakses tanggal 20 Febuari 2015.
Anonim.2014.
Functional
Genomics
in
the
Study
of
Seed
Germination.
<http://genomebiology.com/content/3/1/REVIEWS1002.>. Diakses tanggal 20 Febuari 2015.
Cahyono,Bambang.2002.Wortel,Teknik Budidaya dan Analisis Usaha Tani.Kanisius,Yogyakarta.
Cahyono,Bambang.2003.Kacang Buncis.Kanisius,Yogyakarta.
Gardner, F. B., R. B. Pearce dan R. L Mitchell. 1991. Physiology of Crop Plant.State University
Press,New York.
Kartasapoetra,A. G. 1986. Teknologi Benih Pengolahan Benih dan Tuntunan Praktikum. PT Bina
Aksara. Jakarta.
Khair,Aboe.2012.Kangkung.<http://aboealkhair.blogspot.com/2012/05/kangkung.html>.
tanggal 20 Febuari 2015.
Diakses