PKL Perawatan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 54

Praktek Kerja Lapangan PT.

Marimas Putera Kencana

BAB I
PENDAHULUAN
1

Latar Belakang
Politeknik Negeri Semarang sebagai pendidikan tinggi vokasi telah
mencanangkan program pendidikan yang terdiri dari kuliah teori dan praktik.
Hal ini sesuai dengan Peraturan Akademik Politeknik Negeri Semarang
Nomor 456/N11/SK/2001, Pasal 10 ayat 2 yang menyebutkan bahwa :
Pelaksanaan pendidikan terdiri dari kuliah teori dan praktek sesuai dengan
kurikulum serta Kuliah Kerja Lapangan dan Praktik Kerja Lapangan dan
Pasal 12 ayat 7 : Syarat mengikuti ujian akhir harus sudah melakukan KKL
dan PKL.
Implementasi Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan suatu agenda
wajib yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa Politeknik Negeri Semarang
khususnya pada D3 Teknik Mesin. Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan
kegiatan akademis di luar jam kuliah / kampus yang dilaksanakan oleh
mahasiswa untuk melaksanakan pengamatan, observasi dan komparasi dari
proses industri yang sesuai dengan kompetensi program studi.
Ketel uap adalah pesawat untuk memproduksi uap atau steam pada suatu
jumlah tertentu pada setiap jamnya dengan suatu tekanan dan suhu yang
telah ditentukan besarnya. Boiler atau ketel uap adalah suatu bejana/wadah
yang di dalamnya berisi air atau fluida lain untuk dipanaskan. Uap panas
atau steam pada tekanan dan suhu tertentu yang telah dipanaskan mempunyai
nilai energi yang kemudian digunakan untuk mengalirkan panas dalam bentuk
energi kalor ke suatu proses. Salah satunya yang berada di PT. MARIMAS
PUTERA KENCANA menggunakan ketel uap sebagai mesin untuk produksi
mengolah produk-produknya.
Karena ketel uap terus bekerja untuk memenuhi kebutuhan produksi,
maka diperlukan keahlian khusus untuk para pekerja, khususnya untuk
mengetahui pengoperasian mesin boiler. Pengetahuan tentang prinsip kerja
dan keamanan kerja mesin boiler sangat penting dalam menunjang kelancaran
suatu produksi, kerena suatu produksi sangat tergantung pada lancarnya kerja
mesin boiler serta alat-alat yang digunakan.
Mechanical Engineering| State Polytechnic of Semarang

Praktek Kerja Lapangan PT. Marimas Putera Kencana 2016

Melihat dari peranan tersebut penulis tertarik untuk mengambil topik


PENGOPERASIAN MESIN BOILER.
2

Tujuan
1.2.1.

Tujuan Umum
Tujuan diadakan praktek kerja lapangan ini ditujukan agar
mahasiswa dapat mengetahui bagaimana proses produksi di PT.
MARIMAS PUTERA KENCANA dan hal hal lain yang
berhubungan dengan proses produksi.
Tujuan Khusus
a. Untuk memenuhi syarat pembuatan tugas akhir instasi

1.2.2.

tempat studi mahasiswa.


b. Menjalin hubungan anatar dunia pendidikan dengan dunia
dengan industri.
c. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang penerapan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada di industry.
d. Mmeperoleh gambaran tentang kondisi dunia kerja di suatu
perusahaan.
e. Sebagai bekal pengalaman untuk memasuki dunia kerja.
3

Manfaat
Bagi mahasiswa :
a Memperoleh pengalaman praktis tentang system operasi peralatan
yang digunakan di PT. MARIMAS PUTERA KENCANA, dapat
menilai kualitas pendidikan Politeknik Negeri Semarang.
b

Memberi masukan kompetensi yang sesuai, sehingga akan


membantu meningkatkan kemampuan lulusan yang dibutuhkan

dunia kerja dan menginkatkan peran terhadap dunia pendidikan.


Bagi Politeknik Negeri Semarang :
a Memperoleh masukan kompetensi yang diperlukan PT.
MARIMAS PUTERA KENCANA terhadap tenaga Ahli Madya
b

(DIII).
Dapat meningkatkan kualitas pendidikan agar menghasilkan
lulusan yang sesuai dan dibutuhkan oleh dunia kerja, sehingga

terjadi Link and Match


Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam laporan Praktek Kerja Lapangan ini sebagai berikut

Mechanical Engineering| State Polytechnic of Semarang

Praktek Kerja Lapangan PT. Marimas Putera Kencana 2016

1 Mengetahui bagaimana cara pengoperasian mesin boiler


Ruang Lingkup
Supaya permasalahan yang dihadapi lebih terarah maka penulis
membatasi pada proses pengoperasian mesin boiler dengan pengamatan
lapangan (observasi) yang menjadi bahan kajian dengan menggunakan data,
hasil wawancara dan diskusi dari beberapa karyawan PT. MARIMAS
PUTERA KENCANA.

6Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penyusunan laporan
Praktik Kerja Lapangan ini adalah sebagai berikut:
a

Observasi
Metode Observasi merupakan pengambilan data dengan cara langsung
mengamati dan mencatat pada obyek yang dipelajari. Penulis melakukan
peninjauan langsung (survey) ke PT. MARIMAS PUTERA KENCANA
untuk mendapatkan data-data dan gambaran tentang mesin boiler yang
terdapat pada perusahaan tersebut, data data dan gambaran tentang mesin
boiler inilah yang nantinya akan penulis kaji ulang untuk mengetahui
bagaimana proses pengoperasian mesin boiler dalam yang terdapat pada
PT. MARIMAS PUTERA KENCANA tersebut.

Interview
Metode Interview merupakan pengumpulan data dengan cara
melakukan tanya jawab langsung pada pihak bertugas perusahaan di
lapangan. Penulis melakukan tanya jawab dengan narumber untuk
mengetahui bagaimana cara merawat mesin boiler yang terdapat pada
perusahaan tersebut.

Literatur
Merote Literatur meruapakan pengambilan dengan mempelajari
literatur, yang berupa buku-buku, diktat ataupun bentuk lain yang
berhubungan dengan obyek yang dipelajari. Penulis menggali informasi

Mechanical Engineering| State Polytechnic of Semarang

Praktek Kerja Lapangan PT. Marimas Putera Kencana 2016

tentang boiler di internet untuk memperdalam pengetahuan tentang mesin


boiler.
7

Lokasi dan Waktu Kerja Praktek


Lokasi

: PT. MARIMAS PUTERA KENCANA Jalan Candi I /


D-21, kawasan Industri Candi Gatot Subroto,

Waktu Pelaksanaan

Semarang 50146, Jawa Tengah - INDONESIA


: Tanggal 01 Agustus 30 Agustus 2015

Waktu kerja biasa untuk 6 hari kerja:


1
2
3
4

Hari Kerja
Hari Libur
Jam Kerja Senin s.d. Jumat
Jam Kerja Sabtu

: Senin s.d. Sabtu


: Minggu
: 08.00 17.00 (waktu setempat)
: 08.00 13.00 (waktu setempat)

1.8 Sistematika Penulisan


Sistematika yang digunakan dalam penyusunan

laporan Praktik

Kerja Lapangan (PKL) ini adalah sebagai berikut :


A BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini menjelaskan tentang latar belakang, ruang lingkup,
tujuan, manfaat, waktu dan tempat pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
serta metodologi dan sistematika penulisan laporan Praktik Kerja
Lapangan

B BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN


Dalam bab ini berisi tentang gambaran umum PT. MARIMAS
PUTERA KENCANA, dimana menjelaskan tentang profil, sejarah, luasan
wilayah,visi dan misi, penentuan lokas, fasilitas, pemasaran hasil produksi,
sistem promosi dan produk - produk

PT. MARIMAS PUTERA

KENCANA.

Mechanical Engineering| State Polytechnic of Semarang

Praktek Kerja Lapangan PT. Marimas Putera Kencana 2016

C BAB III PENGOPERASIAN MESIN BOILER


Dalam bab ini menjelaskan tentang gambaran umum boiler, dan
cara pengoperasian mesin boiler.
D BAB IV PENUTUP
Dalam bab ini berisi tentang ringkasan atau kesimpulan dari
pokok bahasan yang telah diteliti dalam Praktik Kerja Lapangan.

BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Profil Perusahaan
PT. Marimas Putera Kencana merupakan salah satu perusahaan yang
memproduksi minuman serbuk. Perusahaaan ini didirikan oleh Harjanto
Kusuma Halim, MSc. Inspirasi berdirinya usaha ini adalah perusahaan

Mechanical Engineering| State Polytechnic of Semarang

Praktek Kerja Lapangan PT. Marimas Putera Kencana 2016

minuman serbuk rasa buah lain yang telah lebih dulu berdiri, tetapi PT.
Marimas Putera Kencana bertujuan agar masyarakat menengah bawah juga
dapat merasakan minuman rasa buah. Pada awal berdirinya, usaha ini
berbentuk industri rumah tangga yang di kelola dengan sistem manajemen
keluarga. Dengan semakin tingginya penerimaan produk yang dihasilkan
dimasyarakat, kemudian usaha ini berkembang menjadi Personal Terbatas yang
mendapatkan izin usaha pada tanggal 16 Agustus 1995.
Produksi pertama PT. Marimas Putera Kencana dilakukan pada
tanggal 19 Oktober 1995, dimana produk pertama yang dihasilkan oleh
perusahaan ini adalah marimas yang merupakan produk minuman serbuk rasa
buah. Pada mulanya PT.

Marimas Putera Kencana hanya memproduksi

marimas rasa jeruk segar, namun seiring berjalannya waktu sekarang produk
Marimas telah tersedia dalam 26 varian rasa. PT. Marimas Putera Kencana
terus melakukan inovasi untuk menghasilkan produk lainnya seperti minuman
susu dengan merek Milkimas Es Puter yang tersedia dalam 8 varian rasa,
minuman teh serbuk dengan merek Teh Arum dan Marimas Adem dengan 4
varian rasa, produk ice stick dengan merek Marimas Es Lilin, Indosedap Susu
Jahe, produk minuman serbuk buah premium 100 % gula asli dengan merek
Marimas Fruitz dan produk Kopi 3 in 1 dengan merek Koko Beluk Icepresso
produk makanan ringan dengan merek Kreker beras dengan 3 varian rasa serta
produk kongbap untuk campuran nasi putih. Pemasaran produk produk PT.
Marimas Putera Kencana dilakukan melalui berbagai media seperti media
cetak, media elektronik, pameran, bazar, sponsorship dan lain sebagainya.
Distribusi produk meliputi seluruh wilayah Indonesia dan Luar Negeri.
Perkembangan pasar menuntut pemenuhan kebutuhan konsumen
terhadapa minuman serbuk dan makanan ringan yang berkualitas, PT. Marimas
Putera Kencana didukung oleh tenaga- tenaga kerja yang handal yang terdiri
dari tenaga ahli, tenaga terampil dan tenaga terlatih diarahkan agar dapat
menghasilkan produk yang mampu bersaing terhadapa produk sejenis.
Kemampuan kinerja karyawan selalu ditingkatkan dengan adanya kegiatan
kegiatan seperti pelatihan, training, seminar, penyuluhan, studi banding dan
Mechanical Engineering| State Polytechnic of Semarang

Praktek Kerja Lapangan PT. Marimas Putera Kencana 2016

kunjungan kerja. Selain upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia yang
ada, PT. Marimas Putera Kencana juga berupaya untuk meningkatkan peralatan
produksi dan manajemen perusahaan, serta melakukan perluasan pemasaran.
Dalam rangka peningkatan kualiatas, PT. Marimas Putera Kencana. Telah
berhasil mendapatkan sertifikat standarisasi Internasional ISO 9001:2000 yang
telah disertifikasi oleh Badan Sertifikat dari Australia pada Mei 2002 dan saat
ini sedang dalam tahap penerapan ISO 22000. Semua produk PT. Marimas
Putera Kencana telah mendapatkan Sertifikasi Halal dari Majelis Ulama
Indonesia dan terdaftar pada Badan Pengawasan Obat Dan Makanan. Serta
konsep HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) yang bertujuan untuk
menganalisis bahaya pada titik pengendalian kritis dari tiap rantai tahapan
proses produksi mulai dari penerimaan bahan baku sampai pengiriman barang.
Hal ini menunjukkan bahwa PT. Marimas Putera Kencana selalu menjaga
kualitas produk dan meningkatkan mutu produk yang dihasilkan serta
meningkatkan kepercayaan konsumen kepada perusaahan. Sejalan dengan
perkembangan perusahaan serta berbagai wujud peran sosial perusahaan
terhadap masyarakat, MARIMAS memprakarsai program untuk kegiatan sosial
perusahaan yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan, bekerjasama dengan
komunitas dan memberi konstribusi yang optimal kepada masyarakat. Berbagai
kegiatan CSR yang telah dilakukan antara lain Penanaman Pohon Mangrove,
Faktory Visit, Marimas Peduli, Pelatihan Kemasan Daur Ulang, Warung Cantik
Marimas, Pemberian Kredit Tanpa Bunga, Beasiswa, dll.

Mechanical Engineering| State Polytechnic of Semarang

Praktek Kerja Lapangan PT. Marimas Putera Kencana 2016

Tabel Daftar Mesin Pada Proses Produksi Serbuk


No.
1

Ruang
R. Penerimaan

Mesin
Forklift, Troli

Fungsi
Memindahkan barang

Barang
R. Campur

Super Mixer

Mencampur bahan
bahan

Mechanical Engineering| State Polytechnic of Semarang

Praktek Kerja Lapangan PT. Marimas Putera Kencana 2016

R. Giling

Vibrator dan

Mengayak gula halus dan

Disk Mill

menggiling gula kristal

R. Timbang

Timbangan

menjadi serbuk
Menimbang bahan- bahan

R. Olahan

Digital
Super Mixer &

sesuai dengan takaran


Mencampur semua bahan

Ribbon Mixer

bahan dan gula menjadi


produk akhir yang siap

R. Isi

Corong

dikemas
Serbuk yang siap
dikemas dituangkan ke
corong yang terhubung

R. Packing

Packing

ke mesin packing
Produk yang telah

Horizontal

dikemas dikemas kembali

Singlelane &

dalam rentengan yang di

Multiline

tentukan sekali keluar


menghasilkan 1 sachet
dan 6 sachet

2.1.1 Alur Kerja dan Proses Produksi


a. Proses Pengolahan
Proses pengolahan minuman serbuk marimas bertujuan untuk mengubah
bahan baku dan bahan pembantu menjadi bahan setengah jadi, sesuai dengan
spesifikasi yang dipersyaratkan. Bahan setemgah jadi (disebut juga olahan)
adalah hasil utama pengolahan bahan baku sebelum dilakukan proses
pengemasan.
1. Premix
Tahap awal proses pengolahan minuman serbuk marimas dilakukan
dengan pengayakan bahan pemanis buatan, pewarna, dan flavouring agent
yang bertujuan untuk memperkecil ukuran dan menghilangkan kotoran yang

Mechanical Engineering| State Polytechnic of Semarang

Praktek Kerja Lapangan PT. Marimas Putera Kencana 2016

ada pada bahan pangan, kemudian dilakukan penimbangan untuk mendapatkan


perbandingan komposisi yang tepat. Setelah melakukan penimbangan,
dilakukan pencampuran menggunakan alat supermixer selama 4 menit
sebelum dicampur dengan gula pasir dalam jumlah yang sangat banyak.
Bahan dengan jumlah yang sangat sedikit akan sulit tercampur merata bila
langsung ditambahkan dalam bahan secara keseluruhan yang berjumlah
banyak, sehingga perlu dilakukan pencampuran bertahap. Bahan-bahan dalam
jumlah sedikit dicampur lebih dulu membentuk campuran dengan ukuran lebih
banyak dan kemudian dicampurkan kembali dengan bahan lain yang
jumlahnya lebih banyak lagi, yang hasil dari pencampuran itu disebut dengan
premix.

2. Penimbangan I dan Pencampuran I


Proses penimbangan I bertujuan mendapatkan perbandingan komposisi
flavouring agent, pemanis buatan dan pewarna yang tepat. Penimbangan
pemanis buatan, pewarna dan flavvoring agent yang kemudian dicampurkan
disebut premix. Pembuatan premix tersebut dilakukan oleh direktur Utama
selaku pemilik PT Marimas Putera Kencana dan dibantu oleh manajer produksi
di ruang khusus untuk menjaga kerahasiaan formula produk. Penimbangan
premix dilakukan setiap seminggu sekali yaitu pada hari Sabtu. Namun jika
permintaan pasar meningkat misalnya pada musim liburan dan musim kemarau
maka penimbangan premix dapat dilakukan dua kali dalam seminggu.
Premix kemudian dibungkus dengan plastik, diberi kode rasa, dan
disimpan dalam drum (setiap kantung plastic berisi 10 kg premix). Premix
dengan rasa yang sama diletakkan dalam drum yang sama, setiap drum berisi
beberapa bungkus premix. Drum kemudian diletakkan di gudang bahan baku
untuk menunggu proses selanjutnya yaitu pencampuran I.

Mechanical Engineering| State Polytechnic of Semarang

10

Praktek Kerja Lapangan PT. Marimas Putera Kencana 2016

Bahan-bahan penyusun premix terdiri dari pemanis buatan, pewarna, dan


flavoring agent dalam jumlah kecil (<5% dari berat minuman serbuk),
sehingga perlu dilakukan pencampuran I secara bertahap menggunakan alat
super mixer selama 4 menit sebelum dicampur dengan gula pasir dalam
jumlah yang sangat banyak. Bahan dengan jumlah yang sangat sedikit akan
sulit tercampur rata bila langsung ditambahkan dalam bahan secara
keseluruhan yang berjumlah banyak, sehingga perlu dilakukan pencampuran
bertahap. Bahan-bahan dalam jumlah sedikit dicampur lebih dulu membentuk
campuran dengan ukuran lebih banyak dan kemudian dicampurkan kembali
dengan bahan lain yang jumlahnya lebih banyak lagi.
3. Penggilingan Gula dan Penimbangan II
Penggilingan gula merupakan tahapan proses pertama terhadap bahan
baku gula pasir. Gula pasir yang diperoleh dari supplier hanya digiling
sebagian, sehingga bahan baku gula yang digunakan sebagian berasal dari hasil
penggilingan dan sebagian lainnya tetap berupa gula pasir utuh yang ukuran
partikelnya tidak terlalu besar. Penggilingan bertujuan untuk mengecilkan
ukuran partikel sehingga luas permukaan gula menjadi besar dan dapat
meningkatkan kelarutannya dalam air.
Penggunaan gula pasir dalam dua ukuran dimaksudkan untuk membantu
meningkatkan kelarutan produk sehingga produk memenuhi standar kualitas.
Jika semua gula digiling maka akan mempercepat proses penyerapan air
sehingga mudah menggumpal. Salah satu standar kualitas ditentukan oleh
tingkat kelarutannya, masing-masing produk (8 g produk) harus dapat larut
dalam 200 ml air dengan pengadukan selama waktu tertentu (15-20 detik).
Ukuran partikel gula yang kecil juga menjadikannya mudah bercampur dengan
bahan-bahan lainnya sehingga produk akhir yang dihasilkan menjadi lebih
homogen. Penggilingan gula dilakukan dengan menggunakan alat dry grinder.
Prinsip kerjanya adalah sebagai berikut: gula dimasukkan ke dalam alat
tersebut, kemudian digiling sehingga diperoleh ukuran partikel gula yang kecil
hingga ukurannya 50-70 mesh.
Mechanical Engineering| State Polytechnic of Semarang

11

Praktek Kerja Lapangan PT. Marimas Putera Kencana 2016

Penimbangan II bertujuan untuk menimbang gula yang telah digiling dan


tidak digiling. Penimbangan dilakukan oleh bagian bahan baku dan disesuaikan
dengan formulasi yang telah ditetapkan perusuhaan. Perbandingan gula pasir
yang digiling dan tidak digiling dalam formulasi produk adalah 1:1. Gula yang
tidak digiling memiliki ukuran partikel yang tidak terlalu besar sehingga
kelarutannya dalam air juga cukup mudah. Setelah ditimbang dengan
perbandingan gula digiling dan tidak digiling 1:1, gula tersebut kemudian
dimasukkan dalam super mixer bersama bahan-bahan lain (dry blending)
tergantung jenis minuman serbuknya selama 4 menit sehingga dihasilkan
produk setengah jadi.
Produk-produk PT Marimas Putera Kencana seperti Marimas rasa buah
membutuhkan penambahan asam sitrat sedangkan Maries dan es puter
membutuhkan

penambahan

non-dairycreamer.

Bahan-bahan

tambahan

ditimbang oleh bagian bahan tambahan. Frekuensi penimbangan disesuaikan


dengan pemesanan, semakin banyak pemesanan, semakin banyak pesanan
maka penimbangan semakin sering dilakukan. Penimbangan dilakukan setiap
kali proses produksi akan dilaksanakan sehingga bahan yang ditimbang dan
jumlahnya tergantung dari pemesanan.

4. Pencampuran Bahan (Dry Blending)


Premix yang telah ditimbang akan dicampur dalam supermixer dengan
bahan-bahan lain seperti asam sitrat, non-dairycreamer, kopi bubuk, ekstrak teh
(sesuai dengan produk yang akan dibuat), serta gula pasir selama 4 menit.
Produk hasil pencampuran ini disebut sebagai olahan setengah jadi yang
kemudian ditempatkan pada drum. Tiap produk olahan setengah jadi hasil
pencampuran akan dimasukkan dalam drum berbeda yang telah diberi
keterangan nomor mesin dan batch produksi.
Produk olahan setengah jadi akan diambil sampelnya untuk diuji oleh
bagian QC. Pengujian yang dilakukan meliputi analisa warna larutan, pH
Mechanical Engineering| State Polytechnic of Semarang

12

Praktek Kerja Lapangan PT. Marimas Putera Kencana 2016

larutan, % brix dan kadar air. Olahan yang telah diperiksa bagian QC dan
dinyatakan

memenuhi

standar

kemudian

dikemas

oleh

Departemen

Pengemasan.
Pemindahan drum dari produk setengah jadi ke ruang pengemasan
dilakukan secara manual oleh para pekerja. Proses pengemasan dilakukan
dengan menggunakan dua tipe mesin yaitu single line dan multi line. Produk
olahan yang tidak lolos pemeriksaan oleh QC maka akan dilakukan
pencampuran ulang (rework) dan dilakukan sampling ulang dari drum olahan
yang sama. Jika hasil sampling kedua tetap menyatakan produk tidak
memenuhi standar maka produk akan disingkirkan untuk kemudian dibagikan
ke karyawan.

b. Pengemasan Marimas
Proses pengemasan di PT Marimas Putera Kencana menggunakan 2 jenis
mesin yaitu mesin multiline dan mesin single line. Alasan mengapa PT
Marimas Putera Kencana menggunakan dua jenis mesin adalah karena jumlah
permintaan yang berbeda. Seperti telah disebutkan di atas pada bagian bahan
baku bahwa PT Marimas Putera Kencana memproduksi marimas dengan 26
jenis rasa berbeda namun jumlah permintaan terhadap masing-masing jenis
rasa tersebut berbeda-beda dan yang paling banyak jumlah permintaannya
(paling disukai) adalah rasa jeruk segar, mangga, dan sirsak. Jumlah
permintaan jeruk segar, mangga, dan sirsak yang besar itulah yang membuat
PT Marimas Putera Kencana menggunakan mesin multiline yang dapat
memproduksi marimas dalam jumlah yang lebih besar sehingga dapat
memenuhi permintaan konsumen.
PT Marimas Putera Kencana memiliki 7 buah mesin multiline. Mesin
multiline dapat memproduksi 60 sachet sekali produksi, sedangkan mesin
singleline hanya dapat memproduksi 10 sachet tiap produksi. Hal ini
menunjukkan bahwa mesin multiline dapat memproduksi 6 kali lebih banyak
daripada mesin single line. Berdasarkan hal tersebut maka perlu diketahui
Mechanical Engineering| State Polytechnic of Semarang

13

Praktek Kerja Lapangan PT. Marimas Putera Kencana 2016

efisiensi dari mesin multiline dan singleline berdasarkan SDM, jumlah barang
reject, dan jumlah produksinya.
Berdasarkan jumlah SDMnya, pada mesin single line kekurangan SDM
karena hanya ada dua orang yang menangani 3 mesin sekaligus. Sedangkan
pada mesin multiline SDMnya cukup karena ada dua orang yang menangani
satu mesin. Dari hal tersebut dapat dilihat bahwa lebih efisien mesin multiline.
c. Mesin Pengemasan Single line (SVCT-100 High Speed CK)
Mesin single line merupakan mesin vertical packaging yaitu pengemas
yang digunakan oleh PT. Marimas Putera Kencana untuk mengemas bahan
setengah jadi secara vertikal. Mesin ini memiliki kecepatan 120 sachet/menit.

2.2 Visi, Misi dan Kebijakan Mutu Perusahaan


Visi PT. Marimas Putera Kencana adalah menjadi produsen minuman
serbuk nomer satu di pasarnya. Setelah memperoleh sertifikat ISO 9001:2000,
PT. Marimas Putera Kencana memiliki kebijakan mutu sebagai berikut:
Manajemen PT. Marimas Putera Kencana menyatakan komitmennya
untuk senantiasa memenuhi harapan pelanggan secara terus menerus dengan
melaksanakan sistem mutu yang terdokumentasi melalui :
1
2
3

Penyertaan setiap individu karyawan secara terpadu


Penanaman sikap mental yang proaktif
Tindakan perbaikan yang berkesinambungan

2.3 Lokasi Perusahaan

Mechanical Engineering| State Polytechnic of Semarang

14

Praktek Kerja Lapangan PT. Marimas Putera Kencana 2016

PT. Marimas Putera Kencana pertama kali didirikan menempati lokasi


di Jalan Senjoyo II/I. Lalu pada tahun 1997, perusahaan ini dipindahkan ke
Jalan Majapahit 476. Pada tahun 2001 PT. Marimas Putera Kencana
memperbesar kapasitas produksinya dengan memindahkan lokasi usahanya di
Kawasan Industri Candi, Jalan Gatot Subroto, Semarang guna memenuhi
permintaan konsumen yang semakin meningkat PT. Marimas Putera Kencana
memiliki beberapa lokasi perusahaan ang seharusnya berada di Kawasan
Industri Candi, yaitu :
1 Kantor pusat yang terletak di Jalan Gatot Subroto blok D/21.
2 Unit Produksi 1(UP 1) terletak di Jalan Gatot Subroto blok 1/11-12
3 Unit Produksi 2 (UP 2) terletak di Jalan Gatot Subroto blok I/1-2
4 Unit Produksi 3 (UP 3) terletak di Jalan Gatot Subroto blok 18/a-b
5 Unit Pengolahan berada di Jalan Gatot Subroto blok 1.
6 Departemen Teknik berada di Jalan Gatot Subroto blok 6.
7 Departemen Umum berada di Jalan Gatot Subroto blok 7.
8 Gudang berada di Jalan Gatot Subroto blok 1.
Secara keseluruhan, PT. Marimas Putera Kencana memiliki luas lahan
sekitar 15.000 m2 yang terbagi menjadi pabrik ( 7.000 m2 ), kantor (2.000 m2),
dan gudang ( 6.000 m2).
2.4 Struktur Organisasi
Struktur organisasi PT. Marimas Putera Kencana mengikuti struktur
organisasi garis dimana wewenang tertinggi berada di tangan Direktur.

Mechanical Engineering| State Polytechnic of Semarang

15

Praktek Kerja Lapangan PT. Marimas Putera Kencana 2016

Mechanical Engineering| State Polytechnic of Semarang

16

Praktek Kerja Lapangan PT. Marimas Putera Kencana 2016

2.5 Job Description


a Direktur
Direktur bertanggung jawab dalam :
1 Memastikan bahwa kebijakan mutu perusahaan telah dipahami,
2

diimplementasikan dan dipelihara.


Menentukan sasaran peusahaan dan memastikan bahwa sasaran

perusahaan menjadi sasaran departemen.


Menyediakan sumber daya yang dibutuhkan untuk mendukung

kelangsungan sistem mutu yang diimplementasikan


Memprakarsai dan memimpin rapat tinjauan manajemen secara berkala
tentang sistem manajemen mutu, sehingga dapat memastikan

5
6

tercapainya kesesuaian dan efektivitas secara berkesinambungan.


Memberi persetujuan terdapat Daftar Pemasok dan disetujui.
Memberi validasi produk yang didesain internal oleh PT. Marimas
Putera Kencana.

Wakil Direktur
Wakil Direktur bertanggung jawab mengantikan fungsi direktur apabila
tidak ada ditempat dalam hal pemberian persetujuan surat pembelian (PO).

Manajer Penjualan dan Pemasaran


Manajer Sales dan Pemasaran bertangunggung jawab :
1 Memahami dan memenuhi permintaan dan harapan para pelanggan.
2 Membuat dokumen-dokumen yang dibutuhkan didalam mendukung
3
4
5
6

aktifitas pemasaran.
Mempromosikan produk perusahaan.
Memantau mutu dan status dari pesaing.
Membuat dan mengendalikan kontrak penjualan dan order.
Memantau dan menerima keluhan para pelanggan dan tindak

lanjutnya.
Mencari informasi pasar dan pengembangan dari industri minuman

serbuk.
Mengendalikan dan memonitor barang milik pelanggan diperusahaan .

Manajer Research and Development


Manajer R&D bertanggung jawab dalam :
1 Mempelajari, membuat dan menganalisa produk.
2 Melalukan uji dan percobaan terhadap formulasi produk.
3 Mengkoordinir kegiatan penyusunan rancangan desain produk.
4 Mencari informasi untuk memenuhi persyaratan legal.
5 Membuat perencanaan mutu sebagai acuan pembuatan instruksi kerja
atau standar inspeksi.
Mechanical Engineering| State Polytechnic of Semarang

17

Praktek Kerja Lapangan PT. Marimas Putera Kencana 2016

Manajer HRD (Human Resource Development)


Manajer HRD bertanggung jawab :
1 Memastikan bahwa seluruh personil yang ada telah dilatih atau
mempunyai pengalaman dalam bidangnya dan melalukan penilaian
hasil karya serta verifikasi terdapat pelatihan / aktifitas lain yang
2

diberikan untuk meningkatkan kompetesi.


Bersama dengan manajer departemen untuk menentukan kebutuhan

pelatihan bagi para staff dan karyawan.


Merekrut tenaga kerja yang dibutuhkan sesuai dengan prosedur yang

4
5

terdokumentasi.
Memelihara rekaman dan karyawan dan pelatihan dengan baik.
Menerapkan peraturan perusahaan agar setiap personil memahami dan
mengimplementasikan dengan baik.

Manajer PPIC (Product Planning and Inventory Control)


Manajer PPIC bertanggung jawab dalam :
1 Membuat rencana produksi.
2 Memantau realisasi produk harian maupun realisasi produksi setiap
3

order atau kontrak.


Melakukan sinkronisasi dengan Departemen Pemasaran tentang

4
5

kesiapan produk yang telah dapat dikirim kepada pembeli.


Melakukan studi peningkatan efektivitas kerja.
Menghitung dan merencanakan bahan sediaan.

Manajer Quality Control (QC)


Manajer QC melaksanakan aktivitas terhadap pengendalian mutu.
Aktivitas ini mencakup :
1 Mengkoordinir pelaksanaan inspeksi dan atau pengujian yang
diperlukan oleh prosedur penerimaan, penanganan dan pengujian

sampel, instruksi kerja atas rekaman mutu lainnya.


Memelihara status inspeksi dan pengujian yang baik terhadap produk

3
4

atau bahan setengah jadi.


Mengendalikan dan memonitor peralatan inspeksi dan pengukuran.
Mengawasi pelaksanaan tindakan koreksi dan pencegahan.

Manajer Keuangan
Manajer Keuangan bertanggung jawab dalam :
1 Menjaga keseimbangan arus kas masuk dan keluar.
2 Membuat laporan keuangan tiap bulan dan tiap tahun.

Mechanical Engineering| State Polytechnic of Semarang

18

Praktek Kerja Lapangan PT. Marimas Putera Kencana 2016

Mengambil keputusan pembelanjaan. Menyangkut masalah pemilihan


berbagai bentuk sumber dana yang tersedia untuk melakukan investasi,
memilih satu atau lebih alternativ pembelanjaan yang menimbulkan
biaya paling murah.

Manajer Produksi
Manajer produksi bertanggung jawab dalam :
1 Memastikan bahwa proses produksi masih dalam kondisi yang
2

terkendali.
Melaksanakan tindakan koreksi dan pencegahan yang baik bila

3
4
5
6

diperlukan mencegah timbulnya kembali ketidaksesuaian.


Mempersiapkan produksi sesuai jadwal.
Memastikan terlaksananya jadwal produksi.
Mengidentifikasi kebutuhan sumber daya.
Memastikan bahwa seluruh material dan peralatan atau mesin yang
dipergunakan spesifikasinya benar dan sesuai dengan prosedur yang

terdokumentasi
Memperbaharui dan memelihara seluruh rekaman mutu di dalam

bidang tanggung jawabnya.


Memastikan bahwa seluruh produk yang tidak sesuai diidentifikasi
dengan baik, dipisahkan dan diajukan untuk ditinjau oleh personil yang

berwenang.
Memberikan pelatihan ditempat kerja kepada para pengawas dan
karyawan serta memilih untuk kerja mereka secara berkesinambungan,

sehingga dapat dipastikan menghasilkan mutu kerja yang baik.


10 Memastikan lingkungan kerja yang sesuai untuk dapat memproduksi
produk yang bermutu sesuai standar yang ditentukan.
j

Manajer Teknik
Manajer Teknik bertanggung jawab dalam :
1 Melakukan koordinasi pelaksanaan tindakan perbaikan dan perawatan
2
3
4
5

mesin.
Memantau hasil realisasi perbaikan dan perawatan mesin.
Meningkatkan produktifitas dan efisiensi kerja mesin produksi.
Menyusun rencana perbaikan dan perawatan.
Melaksanakan verifikasi terhadap aktifitas perawatan dan perbaikan
rumah.

Mechanical Engineering| State Polytechnic of Semarang

19

Praktek Kerja Lapangan PT. Marimas Putera Kencana 2016

Melakukan kualifikasi dan evaluasi supplier yang berkaitan dengan


pembelian barang dan jasa untuk perbaikan dan perawatan mesin
produksi.

Manajer Umum
Manajer Umum bertanggung jawab dalam :
1 Membuat program pengendalian lingkungan dan K3.
2 Mengatur jadwal dan sarana transportasi.
3 Memelihara insfrastruktur dilingkungan perusahaan.

Manajer Pembelian
Manajer Pembelian bertanggung jawab dalam :
1 Mengevaluasi dan menentukan kualifikasi supplier.
2 Mengkoordinir pengadaan barang.
3 Mengesahkan surat pemberian (POA).
4 Menyampaikan
complain
ke
supplier
dan

memastikan

penyelesaiannya.

m Manajer Rekayasa Proses


Manajer Rekayasa Proses bertanggung jawab dalam :
Melakukan pengembangan dan efisiensi proses.
n Manajer Sarana dan Prasarana Lingkungan.
Manajer Sarana dan Prasarana Lingkungan bertanggung jawab dalam :
1 Melakukan perbaikan pada fasilitas gedung perusahaan.
2 Melakukan pengecekan fasilitas gedung secara berkala.
3 Mengkoordinir kegiatan rumah tangga, IPAL, laundry, pest control dan
cleaning service.

2.7 Peraturan dan Tata Tertib Perusahaan


Para karyawan diwajibkan datang 15 menit sebelum jam kerja dimulai
untuk mengikuti briefing. Pekerja diwajibkan menggunakan perlengkapan
kerja serta alat pelindung diri dengan lengkap dan benar. Pekerja dilarang
menggunakan perhiasan, kuku tidak boleh panjang, rambut harus rapi (diikat
untuk putri dengan rambut panjang) dan pendek ( putra). Pekerja wajib
mencuci tangan sebelum mulai bekerja, setelah bekerja dan setelah dari
kamar mandi. Pekerja tidak diperkenankan membawa makanan dan makan di
dalam area produksi. Pekerja wajib menjaga kebersihan lingkungan kerja
serta wajib merapikan perlengkapan kerja sesuai dengan tempatnya.

Mechanical Engineering| State Polytechnic of Semarang

20

Praktek Kerja Lapangan PT. Marimas Putera Kencana 2016

BAB III
PENGOPERASIAN MESIN BOILER
1

Diskripsi Pelaksanaan PKL

Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan di PT. MARIMAS PUTERA KENCANA


Semarang.
Kerja Praktik dilaksanakan selama satu bulan dengan waktu pelaksanaan mulai
dari tanggal 1 Agustus 2016 30 Agustus 2016 yang kemudian dilanjutkan
dengan penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan.
Kegiatan yang dilaksanakan selama praktik kerja lapangan dilakukan pencatatan
di dalam buku harian. Pencatatan yang dilakukan tidak secara mendetail tetapi
hanya garis besar dari kegiatan tersebut. Pencatatanpun dilakukan setiap hari yang
ditugaskan.
Secara garis besar kegiatan tersebut merupakan suatu sarana dalam penerapan
ilmu dan pengetahuan yang di dapat selama mengikuti perkuliahan.
2

Dasar Teori Boiler


Boiler/ketel uap merupakan bejana tertutup dimana panas pembakaran
dialirkan ke air sampai terbentuk air panas atau steam berupa energi kerja. Air
adalah media yang berguna dan murah untuk mengalirkan panas ke suatu
proses. Air panas atau steam pada tekanan dan suhu tertentu mempunyai nilai
energi yang kemudian digunakan untuk mengalirkan panas dalam bentuk
energi kalor ke suatu proses. Jika air didihkan sampai menjadi steam, maka
volumenya akan meningkat sekitar 1600 kali, menghasilkan tenaga yang
menyerupai bubuk mesiu yang mudah meledak, sehingga sistem boiler
merupakan peralatan yang harus dikelola dan dijaga dengan sangat baik.
Energi kalor yang dibangkitkan dalam sistem boiler memiliki nilai tekanan,
temperatur, dan laju aliran yang menentukan pemanfaatan steam yang akan
Mechanical Engineering| State Polytechnic of Semarang

21

Praktek Kerja Lapangan PT. Marimas Putera Kencana 2016

digunakan. Berdasarkan ketiga hal tersebut sistem boiler mengenal keadaan


tekanan-temperatur rendah (low pressure/LP), dan tekanan-temperatur tinggi
(high pressure/HP), dengan perbedaan itu pemanfaatan steam yang keluar
dari sistem boiler dimanfaatkan dalam suatu proses untuk memanasakan
cairan dan menjalankan suatu mesin (commercial and industrial boilers), atau
membangkitkan energi listrik dengan merubah energi kalor menjadi energi
mekanik kemudian memutar generator sehingga menghasilkan energi listrik
(power boilers). Namun, ada juga yang menggabungkan kedua sistem boiler
tersebut,

yang

memanfaatkan

tekanan-temperatur

tinggi

untuk

membangkitkan energi listrik, kemudian sisa steam dari turbin dengan


keadaan tekanan-temperatur rendah dapat dimanfaatkan ke dalam proses
industri.
Sistem boiler terdiri dari sistem air umpan, sistem steam, dan sistem
bahan bakar. Sistem air umpan menyediakan air untuk boiler secara otomatis
sesuai dengan kebutuhan steam. Berbagai kran disediakan untuk keperluan
perawatan dan perbaikan dari sistem air umpan, penanganan air umpan
diperlukan sebagai bentuk pemeliharaan untuk mencegah terjadi kerusakan
dari sistem steam. Sistem steam mengumpulkan dan mengontrol produksi
steam dalam boiler. Steam dialirkan melalui sistem pemipaan ke titik
pengguna. Pada keseluruhan sistem, tekanan steam diatur menggunakan kran
dan dipantau dengan alat pemantau tekanan. Sistem bahan bakar adalah
semua perlatan yang digunakan untuk menyediakan bahan bakar untuk
menghasilkan panas yang dibutuhkan. Peralatan yang diperlukan pada sistem
bahan bakar tergantung pada jenis bahan bakar yang digunakan pada sistem.
3

Material Penyusun Boiler


Bejana tekan yang digunakan pada boiler biasanya terbuat dari baja
atau campuran baja. Sedangkan untuk stainless steel dilarang penggunaannya
oleh ASME Boiler Code sebagai material utama bejana atau pun bagian
sambungan las dari bejana, namun masih bisa digunakan pada area
superheater yang tidak akan bersentuhan langsung dengan air boiler.

Mechanical Engineering| State Polytechnic of Semarang

22

Praktek Kerja Lapangan PT. Marimas Putera Kencana 2016

Sebelumnya, tembaga juga digunakan untuk material pembuat boiler karena


sifatnya yang mudah dibentuk dan memiliki nilai konduktifitas termal yang
tinggi, namun karena harga material tersebut cenderung meningkat dan
mahal, maka saa tini tembaga sudah jarang digunakan. Jaman dahulu, juga
sering digunakan wrought iron sebagai material boiler yang difabrikasi
dengan menggunakan prinsip paku keling (rivetting).
Terkadang di beberapa negara, boiler hanya digunakan untuk
memproduksi air panas saja, tanpa menghasil kan uap panas. Untuk kondisi
tersebut, biasanya material yang digunakan cukup dengan menggunakan besi
tuang (cast iron) karena lebih murah bila dibandingkan dengan baja. Namun,
apabila ingin menggunakan boiler tersebut untuk menghasilkan uap panas,
dianjurkan tidak menggunakan besi tuang. Hal ini disebabkan karena sifat
getas yang dimiliki oleh besi tuang berbahaya bila digunakan untuk boiler
penghasil uap yang beroperasi pada tekanan yang sangat tinggi.
4

Prinsip Kerja Boiler


Energi kalor yang dibangkitkan dalam sistem boiler memiliki nilai
tekanan, temperatur, dan laju aliran yang menentukan pemanfaatan steam
yang akan digunakan. Berdasarkan ketiga hal tersebut sistem boiler mengenal
keadaan tekanan-temperatur rendah (low pressure/LP), dan tekanantemperatur tinggi (high pressure/HP), dengan perbedaan itu pemanfaatan
steam yang keluar dari sistem boiler dimanfaatkan dalam suatu proses untuk
memanasakan cairan dan menjalankan suatu mesin (commercial and
industrial boilers), atau membangkitkan energi listrik dengan merubah energi
kalor menjadi energi mekanik kemudian memutar generator sehingga
menghasilkan energi listrik (power boilers). Namun, ada juga yang
menggabungkan kedua sistem boiler tersebut, yang memanfaatkan tekanantemperatur tinggi untuk membangkitkan energi listrik, kemudian sisa steam
dari turbin dengan keadaan tekanan-temperatur rendah dapat dimanfaatkan ke
dalam proses industri dengan bantuan heat recovery boiler.

Mechanical Engineering| State Polytechnic of Semarang

23

Praktek Kerja Lapangan PT. Marimas Putera Kencana 2016

Komponen-komponen Boiler
a Ruang Bakar (Furnace)
Furnace adalah suatu ruangan dapur sebagai penerima bahan
bakar untuk pembakaran, yang dilengkapi dengan fire grate pada bagian
bawah diletakan rangka bakar sebagai alas bahan bakar, dan pada
sekelilingnya adalah pipa-pipa air ketel yang menempel pada dinding
tembok dapur yang mendapat atau menerima panas dari bahan bakar.
Adapun pemindahan panas yang terjadi pada ketel uap ada 3 proses,
yaitu:
1

Pemindahan panas dengan pancaran atau radiasi dari nyala api dan
gas panas kepada dinding ketel dan pipa-pipa air.

Panas ini mengalir memalui hantaran atau konduksi dari sisi


dinding yang menerima panas ke sisi dinding yang memberi panas.

Selanjutnya panas ini dengan cara singgungan atau konveksi


diserahkan kepada air yang mengalir.

Ruang bakar terbagi 2 (dua) bagian, yaitu :


1

Ruang pertama berfungsi sebagai ruang pembakaran, sebagai


pemanas yg dihasilkan dan diterima langsung oleh pipa-pipa air yg
berada di dlm ruangan dapur tersebut (pipa-pipa air) dari drum ke
header samping kanan/kiri.

Ruang kedua merupakan ruang gas panas yg diterima dari hasil


pembakaran dalam ruang pertama. Di dalam ruang kedua ini
sebagian besar panas dari gas diterima oleh pipa-pipa air drum atas
ke drum bawah. Dalam ruang pembakaran pertama udara
pembakaran ditiupkan oleh Blower Forced Draft Fan (FDF)
melalui lubang-lubang kecil disekeliling dinding ruang pembakaran
dan melalui kisi-kisi bagian bawah dapur (Fire grates).

Mechanical Engineering| State Polytechnic of Semarang

24

Praktek Kerja Lapangan PT. Marimas Putera Kencana 2016

Jumlah udara yang diperlukan diatur melalui klep (Air Draft


Controller) yang dikendalikan dari panel saklar ketel. Sedangkan dalam
ruang kedua, gas panas dihisap Blower (Induced Draft Fan) sehingga
terjadi aliran panas dari ruangan pertama ke ruang kedua dapur.
Pembakaran Di dalam ruang kedua dipasang sekat-sekat sedemikian
rupa yang dapat memperpanjang permukaan yang dilalui gas panas,
supaya gas panas tersebut dapat memanasi seluruh pipa air, sebagian
permukaan luar drum atas dan seluruh bagian luar drum bawah.

Gambar 3.1. Ruang Bakar


Sumber : (Kouns, E. t.thn.)
b Steam Drum
Drum atas berfungsi sebagai tempat pembentukan uap yang
dilengkapi

dengan

sekat-sekat

penahan

butir-butir

air

untuk

memperkecil kemungkinan air terbawa uap. Steam drum terletak di


bagian atas, adalah suatu tabung atau bejana yang berisi air dan
sebagian uap dengan perbadingan 50%: 50%. Pada steam drum itulah
pembuatan uap pada ketel terjadi. Disamping sebagai tempat
pembuatan uap, juga digunakan sebagai tempat penerima air pengisi
ketel. Karena perbedaan suhu pada air pengisisan dan air yang berada
di dalam steam drum dan air yang berada di dalam pipa-pipa, maka
terjadilah sirkulasi air didalam ketel, sehingga air yang bersuhu rendah
akan mengalir kebawah melalui pipa-pipa dan down corner. Demikian
pula sebaliknya pada air yang bersuhu tinggi akan mengalir keatas
melalui pipa-pipa disekeliling dapur, akhirnya menguap pada
permukaan air dalam steam drum.

Mechanical Engineering| State Polytechnic of Semarang

25

Praktek Kerja Lapangan PT. Marimas Putera Kencana 2016

Gambar 3.2. Ilustrasi Steam Drum


Sumber : (Yunarto, D. P. 2013)
c

Water Drum
Drum bawah berfungsi sebagai tempat pemanasan air ketel
yang didalamnya di pasang plat-plat pengumpul endapan lumpur untuk
memudahkan pembuangan keluar (Blow Down). Water drum terletak
dibagian bawah, adalah suatu tabung atau bejana yang berisi air
sebagai penguhubung pipa-pipa ketel dari pisteam drum. Disamping
itu, Water drum juga berfungsi sebagai tempat pengendapan kotorankotoran air dalam ketel, yang tidak menempel pada dinding-dinding
ketel, melainkan terlarut dan mengendap. Dengan jalan atau perlakuan
Blow Down maka kotoran-kotoran tersebut akan dapat dibuang dan
dikeluarkan dari dalam ketel. Kotoran-kotoran tersebut misalnya :
SiO2 , Fe, dsb.

Mechanical Engineering| State Polytechnic of Semarang

26

Praktek Kerja Lapangan PT. Marimas Putera Kencana 2016

Gambar 3.3. Ilustrasi Water Drum


Sumber : (Apriyahanda, O. 2013)
d Super Heater
Uap yang berasal dari penguapan di dalam drum atas belum
dapat dipergunakan oleh turbin uap, oleh karenanya harus dilakukan
pemanasan uap lanjut melalui pipa uap pemanas lanjut (Superheater
Pipe), hingga uap benar-benar kering dengan temperatur 260 oC 340
oC. Pipa-pipa pemanas uap lanjut dipasang di dalam ruang
pembakaran kedua, hal ini mengakibatkan uap basah yang dialirkan
melalui pipa tersebut akan mengalami pemanasan lebih lanjut.
Prinsip Kerja pemanas lanjut (Super Heater)
Prinsip kerja Super Heater yaitu pada saat pemanasan, api
harus diatur sehingga suhu dari pipa Super Heater tidak melebihi batas
keamanan yang diizinkan. Suhu dari logam pipa pada waktu
pemanasan ketel biasanya dijaga supaya berada di bawah suhu pipa
pada saat ketel berada pada kapasitas penuh. Hal ini dapat
dilaksanakan dengan mengatur waktu dari saat pemanasan sampai saat
tekanan kerja tercapai, dengan maksud untuk membatasi suhu gas
masuk ke superheater pada 5000C untuk superheater dengan pipa
baja biasa.
Super heater yang tdak dilengkapi dengan pembuangan atau
drain akan selalu menympan air condensate apda saat pembakaran
dihentikan. Makin banyak condensate yang terkulmpul disitu, makin
banyak pula panas yang dibutuhkan untuk mendidihkan air dalam pipa
superheater, supaya pipa superheater bebar dari air. Pada saat
pemanasan pertama, biasanya membutuhkan waktu yang lama untuk
membersihkan pipa superheater dari air, karena banyak air yang
terjebak di pipa superheater sesudah diadakan hydrostatis test.
Mechanical Engineering| State Polytechnic of Semarang

27

Praktek Kerja Lapangan PT. Marimas Putera Kencana 2016

Cara termudah untuk membuang air tersebut adalah dengan


menguapkannya. Cara ini mengkibatkan kontrol dari suhu gas selama
penaikan tekana menjadi sangat penting, untuk mencegah panas
berlebihan pada pipa yang tidak dilalui oleh uap karena terhambat oleh
air. Hal tersebut juga mengharuskan pembukaan penuh katup pelepas
(air vent) pada superheater sebelum pemanasan ketel dumulai, dan
katub haruslah tatap terbuka sampai dicapai aliran uap dari ketel pada
pipa utama 10% dari kapasitas ketel.
Perlu menjadi catatan penting bahwa ada uap mengalir
memalui vent tidaklah berarti bahwa semua pipa superheater telah
dilalui uap, beberapa kemungkinan masih mengandung air yang
terjebak di dalamnya dan bila pemanasan berlangsung cepat, pada saat
itu pipa dapat mengalami panas berlebihan (pada bagian permukaan air
yang terjebak) karena tidak ada aliran uap didalamnya.
Saat penghentian operasi dai ketel katub pelepas superheater
harus dibuka sebelum menutup katub uap utama dan juga pada setiap
saat dimana dimana uap yang melewati katub utama lebih kecil dari
10% dari kapasitas ketel, seperti yang sudah tersebut diatas.
Kemungkinan pipa superheater mengalami panas berlebihan pada saat
katub uap ditutub bila :
1 Ketel masih sangat panas, yaitu pada saat baru berhenti.

Ketel masih mengandung banyak bagasse atau abu panas diatas


fire grate yang masih dapat terbakar.

Mechanical Engineering| State Polytechnic of Semarang

28

Praktek Kerja Lapangan PT. Marimas Putera Kencana 2016

Gambar 3.4. Ilustrasi Super Heater


Sumber : (Musteikis, P. t.thn.)
e

Pipa pipa Air


Pipa-pipa air berfungsi sebagai tempat pemanasan air ketel yg dibuat
sebanyak mungkin hingga penyerapan panas lebih merata dengan
efisiensi tinggi, pipa-pipa ini terbagi dalam:
1 Pipa air yang menghubungkan drum atas dengan header muka
atau belakang.
2 Pipa air yang menghubungkan drum dengan header samping
kanan atau samping kiri.
3 Pipa air yang menghubungkan drum atas dengan drum bawah.
4 Pipa air yang menghubungkan drum bawah dengan header
belakang.

Mechanical Engineering| State Polytechnic of Semarang

29

Praktek Kerja Lapangan PT. Marimas Putera Kencana 2016

Gambar 3.5. Pipa-pipa Air


Sumber : (Steinert, T. A. t.thn.)
f

Air Heater
Air heater adalah alat pemanas udara penghembus bahan bakar.
Prinsip kerja Air heater yaitu memanaskan udara yang lewat diselasela pipa dialirkan udara hembusan dari F.D.F yang lewat di sekitar
pipa-pipa yang di dalamnya mengalir gas bekas dari pembakaran
bahan bakar.
Udara hembus sebelum melalui Air heater mempunyai suhu yang
sama dengan udara luar yakni sekitar 380C, dan setelah melalui Air
heater dapat mencapai suhu antara 2000C-2300C. Keuntungan
penggunaan Air heater adalah :

Pemanfaatan kalor gas buang.

Pembuatan uap lebih cepat

Gambar 3.6. Ilustrasi Air Heater


Sumber : (Zulkarnain, K. E. 2015)
Dust Collector
Dust collector adalah alat pengumpul abu pada sepanjang aliran gas
pembakaran bahan bakar sampai kepada gas buang. Keuntungan
penggunaan dust colector adalah :

Mechanical Engineering| State Polytechnic of Semarang

30

Praktek Kerja Lapangan PT. Marimas Putera Kencana 2016

Gas buang akan menjadi bersih, sehingga tidak mengganggu


pencemaran udara.

Tidak menjadikan kerusakan alat-alat bantu lainnya, misalnya :


pipa-pipa Air heater, cashing I.D.F yang aus karena gesekan abu,
pasir, dsb.

Tidak mengganggu jalannya operasi.

Gambar 3.7. Dust Collector


Sumber : (Anggodo, W. 2011)
h Pembuang Gas Bekas
Gas bekas setelah ruang pembakaran kedua dihisap oleh Blower isap
(Induced Draft Fan) melalui saringan abu (Dast Colector) kemudian
dibuang ke udara bebas melalui cerobong asap (Chimney) Pengaturan
tekanan didalam dapur dilakukan pada corong keluar Blower (Exhaust)
dengan katup yang diatur secara otomatis oleh alat hidrolis (Furnace
Draft Control).

Gambar 3.8. Pembuang Gas Bekas


Sumber : (Admin, D. 2013)

Mechanical Engineering| State Polytechnic of Semarang

31

Praktek Kerja Lapangan PT. Marimas Putera Kencana 2016

Air Seal Damper


Air seal damper adalah alat yang terdiri dari dua buah damper atas dan
bawah yang bekerja membuka dan menutup secara bergantian yang
berfungsi ganda, yaitu untuk mengeluarkan abu pada Dust collector,
juga menjaga agar udara luar tidak masuk akibat tarikan I.D.F.

Ash Rotary Valve


Ash rotary valve adalah alat bantu yang berfungsi sama dengan Air
seal damper, yaitu untuk mengeluarkan abu pada Dust collector,juga
menjaga agar udara luar tidak masuk akibat tarikan I.D.F yang
membedakan yaitu Ash rotary valve bekerja berputar. Alat-alat
pengaman boiler Mengingat bahwa tekanan kerja dan temperatur ketel
yang sangat tinggi, maka ketel harus dilengkapi dengan alat-alat
pengaman sebagai berikut :
1

Katup Pengaman (Safety Valve) Alat ini bekerja membuang uap


apabila tekanan melebihi dari tekanan yang telah ditentukan
sesuai dengan penyetelan katup alat ini. Umumnya pada katup
pengaman tekanan uap basah (Saturated Steam) diatur pada
tekanan 21 kg/cm2, sedang pada katup pengaman uap kering
tekanannya 20,5 kg/cm2. Penyetelan dilakukan bersama dengan
petugas IPNKK setelah adanya pemeriksaan berkala.

Gelas Penduga (Sight Glass) Gelas penduga adalah alat untuk


melihat tinggi air di dalam drum atas, untuk memudahkan
pengontrolan air dalam ketel selama operasi. Agar tidak terjadi
penyumbatan-penyumbatan pada kran-kran uap dan air pada alat
ini, maka perlu diadakan penyepuan air dan uap secara periodik
pada semua kran minimal setiap 3 (tiga) jam. Gelas penduga ini
dilengkapi dengan alat pengontrolan air otomatis yang akan
membunyikan bell dan menalakan lampu merah pada waktu
kekurangan air. Pada waktu kelebihan air bell juga akan berbunyi
dan lampu hijau yang akan menyala.

Mechanical Engineering| State Polytechnic of Semarang

32

Praktek Kerja Lapangan PT. Marimas Putera Kencana 2016

Kran Spei air (Blow Down Valve) Kran spei air ini dipasang 2
(dua) tingkat, satu buah kran buka cepat (Quick Action Valve) dan
satu buah lagi kran ulir. Bahan dari kedua kran ini dibuat dari
bahan yang tahan tekanan dan temperatur tinggi.

Pengukur Tekanan (Manometer) Manometer adalah alat pengukur


tekanan uap di dalam ketel yang dipasang satu buah untuk
tekanan uap panas lanjut dan satu buah untuk tekanan uap basah.
Guna menguji kebenaran penunjukan alat ini, pada setiap
manometer dipasang kran cabang tiga yang digunakan untuk
memasang manometer penara (Manometer Tera).

Kran Uap Induk Kran uap induk berfungsi sebagai alat untuk
membuka dan menutup aliran uap ketel yang terpasang pada pipa
uap induk terbuat dari bahan tahan panas dan tekanan tinggi.

Kran Pemasukan Air Kran pemasukan air 2 (dua) buah yaitu satu
kran ulir dan lainnya kran satu arah (Non Return Valve). Kedua
alat ini terbuat dari bahan yang tahan panas dan tekanan tinggi.

Peralatan Lain Perlengkapan lain yang diperlukan untuk ketel uap


adalah : Alat penghembus debu pada pipa air ketel (Mechanical
Soot Blower).

Pemasukan air ketel otomatis (Automatic Feed Regulator).

Panel-panel listrik komplit dengan alat-alat ukur.

Meter pencatat tekanan dan temperature (manometer &


Temperatur Recorder).

Kran-kran buangan udara, air kondensat, dan header.

k Soot Blower
Soot Blower adalah alat yang berfungsi sebagai pembersih jelaga atau
abu yang menempel pada pipa-pipa. Alat ini berada pada dindingdinding samping kanan kiri ketel. Media pembersihnya adalah uap

Mechanical Engineering| State Polytechnic of Semarang

33

Praktek Kerja Lapangan PT. Marimas Putera Kencana 2016

yang diambilkan dari steam drum yang bertekanan 11-13 kg/cm2


setelah melalui steam reducer.
Soot Blower bekerja secara manual bekerja secara manual yang
biasannya dilakukan pada setiap 4 jam sekali atau pada saat setelah
dilakukan

damping

stocker

(pembuangan

abu

dapur).

Cara

pelaksanaan Soot blowing adalah berurutan dimulai dari depan atau


mengikuti jalannya gas asap. Hal tersebut dimaksudkan agar
mendapatkan hasil penyemprotan yang bersih dan sempurna.

Gambar 3.9. Soot Blower


Sumber : (LLC, F. E. t.thn.)
l

Burner
Burner adalah alat yang berfungsi sebagai penyemprot bahan bakar
cair misalnya solar, residu, dll. Pada pabrik gula penggunaan Burner
sangat

ditekan

karena

dengan

penggunaan

Burner

berarti

menggunakan bahan bakar yang beli, sedangkan pabrik gula adalah


produsen bahan bakar padat yaitu bagasse. Oleh karena itu harus
diupayakan agar mois atau kandungan air pada bagasse sekecil
mungkin. Namun demikian peralatan Burner harus tetap dipasang,
karena pada sebelum tersedia bahan bakar bagasse maka Burner harus
digunakan. Selain itu mungkin terjadi gangguan pada pada peralatan
bahan bakar bagasse pada saat operasi.

Mechanical Engineering| State Polytechnic of Semarang

34

Praktek Kerja Lapangan PT. Marimas Putera Kencana 2016

Gambar 3.10. Burner


Sumber : (Dinesh, A. t.thn.)
m Blow Down Continue
Blow Down continue adalah pembuangan air ketel yang dilakukan
secara terus menerus. Adapun air ketel yang dibuang tersebut
diambilkan dari steam drum yaitu pada permukaan air. Hal tersebut
dilakukan karena menyangkut beberapa hal :
1

Menghilangkan seandainya terjadi buih atau busa pada


permukaan air ketel, karena hal tersebut dapat mengganggu
pandangan pada gelas penduga yang memuliki peranan sangat
penting pada ketel.

Menurunkan electric conductivity yang terkandung pada air


ketel.

Aturan seberapa bukaan valve Blow Down continue adalah


bergantung pada bagaimana keadaan atau kondisi air ketel. Dalam
kondisi normal, flow rate Blow Down continue adalah sekitar 3% 5% dari kapasitas operasi ketel.

Bahan Bakar Boiler


Agar kualitas uap yang dihasilkan dari ketel uap sesuai dengan
yang diinginkan atau dibutuhkan maka dibutuhkan sejumlah panas untuk
menguapkan air tersebut, dimana panas tersebut diperoleh dari
pembakaran bahan bakar di ruang bakar ketel. Untuk mendapatkan
pembakaran yang sempurna di dalam ketel maka diperlukan beberapa
syarat, yaitu:
1 Perbandingan pemakaian bahan bakar harus sesuai (cangkang dan
2

fiber)
Udara yang dipakai harus mencukupi
Mechanical Engineering| State Polytechnic of Semarang

35

Praktek Kerja Lapangan PT. Marimas Putera Kencana 2016

3
4
5
6

Waktu yang diperlukan untuk proses pembakaran harus cukup.


Panas yang cukup untuk memulai pembakaran
Kerapatan yang cukup untuk merambatkan nyala api
Dalam hal ini bahan bakar yang digunakan adalah cangkang dan
fiber.
Adapun alasan mengapa digunakan cangkang dan fiber sebagai

bahan bakar adalah :


1 Bahan bakar cangkang dan fiber cukup tersedia dan mudah

diperoleh dipabrik.
Cangkang dan fiber merupakan limbah dari pabrik kelapa sawit

apabila tidak digunakan.


Nilai kalor bahan bakar

menghasilkan panas yang dibutuhkan.


Sisa pembakaran bahan bakar dapat digunakan sebagai pupuk

untuk tanaman kelapa sawit.


Harga lebih ekonomis.

persyaratan

untuk

Unit Boiler
Spesifikasi mesin boiler yang digunakan di PT. Marimas Putera Kencana
adalah sebagai berikut :
Buatan
Type
Tahun Pembuatan
Nomor Pabrik
Mak. Produksi Uap
Tekanan Kerja Maks
Luas Bidang Panas
Bahan Bakar

memenuhi

: PT. Rukha Mandiri (Indonesia)


: RM 2010
: 1999
: RM-158
: 2000 kg/jam
: 10 kg/cm2
: 40 m2
: Kayu dan limbah plastik

Pengoperasian Mesin Boiler


3.8.1 Tujuan Pengoperasian
Pengoperasian sangat penting karena kelancaran suatu
produksi

sangat

mengoperasikan

tergantung

pada

lancarnya

pekerja

yang

mesinmesin serta alasan alatalat yang

digunakan.
Adapun yang menjadi tujuan dari pengoperasian

suatu

peralatan dalam proses produksi atau operasional suatu perusahaan


adalah untuk menekan kerugian akibat kerusakan alat produksi,

Mechanical Engineering| State Polytechnic of Semarang

36

Praktek Kerja Lapangan PT. Marimas Putera Kencana 2016

dengan biaya yang rendah diharapkaan mendapat hasil yang tinggi.


Bila dijabarkan lagi, maka tujuan pengoperasian

yang paling

efektif dan optimal adalah tercapainya keadaankeadaan sebagai


berikut :
1

Produktivitas yang tinggi.

Efesiensi yang tinggi.

Ongkos produksi yang rendah.

Kualitas produksi yang baik serta memenuhi standar.

Keamanan produksi, operasi, mesin dan material terjamin.

Kerugian produksi sekecilkecilnya .

Kerusakan dan keausan yang minimum.

Umur mesin pabrik yang lama.

3.8.2

Flowchart Mesin Boiler

3.8.3

Persiapan Pengoperasian Boiler

Mechanical Engineering| State Polytechnic of Semarang

37

Praktek Kerja Lapangan PT. Marimas Putera Kencana 2016

Dalam persiapan pengoperasian boiler yang perlu dilakukan adalah


sebagai berikut :
1.

Pemeriksaan air yang ada di tandon

Pemeriksaan air yang ada di dalam tandon perlu dilakukan karena


supply air dalam boiler berasal dari air yang ada di dalam tandon. Untuk di
PPNS ITS menggunakan tandon atas sehingga air yang akan masuk
kedalam boiler dapat mengalir secara gravitasi ke dalam boiler. Dan dapat
terus menyuplay air ke dalam boiler saat level air dalam boiler
menunjukkan minimnya iar di dalam sehingga daoat menghindari
kerusakan boiler ataupun meledaknya boiler.
2. Pemeriksaan air di Feed Water Tank

Pemeriksaan ini perlu dilakukan untuk mengetahui persedian air yang


ada di dalam FWT.
3.

Pemeriksaan air yang ada di dalam boiler lewat Sight Glass

Mechanical Engineering| State Polytechnic of Semarang

38

Praktek Kerja Lapangan PT. Marimas Putera Kencana 2016

4.

Pemeriksaan Bahan bakar

5.

Pemeriksaan Listrik (Power Supply)

6.

Pengaturan Valve

7.

Start

Dalam proses pengoperasian boiler yang juga harus diperhatikan


adalah kualitas air yang akan digunakan sebagai feed water ke dalam
boiler. Karena air yang akan digunakan dalam boiler apabila tidak diolah
terlebih dahulu dapat menyebabkan korosi pada boiler. Dan hal ini dapat
menyebabkan turunnya performance (efisiensi) boiler. Korosi ini timbul
akibat bereaksinya H2O dengan FeC yang membentuk CO yang dapat
menimbulkan korosi. Korosi ini juga dapat menyebabkan penipisan logam
baik pada boiler ataupun saluran-saluran yang ada sehingga sangat
berbahaya sekali jika itu terjadi karena dapat menyebabkan hal-hal yang
tidak diinginkan seperti peledakan ataupun kebakaran dan lain sebagainya.

Mechanical Engineering| State Polytechnic of Semarang

39

Praktek Kerja Lapangan PT. Marimas Putera Kencana 2016

3.8.4

Proses Pengolahan Air Feed Water

Proses pengolahan (Treatment) air yang akan di gunakan sebagai feed


water adalah sebagai berikut, air PDAM dari tandon atas turun secara
gravitasi dan masuk kedalam Feed Water Tank (FWT) ketika Va dibuka.
Tetapi terlebih dahulu air PDAM tersebut masuk kedalam Softener.
Softener ini berfungsi untuk melunakkan air bahan baku bolier. Setelah itu
air tersebut akan mengalir masuk kedalam Feed Water Tank (FWT). Air
bahan baku boiler yang ada di dalam FWT harus ditreatment lagi untuk
menghilangkan mineral-mineralnya dan oksigen yang terkandung, yaitu
dengan menambahkan larutan Dosage atau larutan Housemen dengan cara
di-injectsikan. Baru setelah FWP diaktifkan dan Vb dan Vc dibuka maka
air bahan baku boiler yang telah ditreatment yang berada di FWT dapat
dialirkan masuk kedalam boiler.
Ada juga beberapa sistem treatment air bahan baku boiler yang
menggunakan Demin. Demin atau Demineralisasi digunakan untuk
menghilangkan mineral-mineral yang ada di dalam boiler, yaitu dengan
menggunakan Resin (pasir kering), Anion yang berupa (NaOH), Kation
yang berupa (HCl) dan penggunaan Mixbed.
Yang digunakan sebagai parameter air bahan baku boiler untuk
menghindari korosi atau untuk meningkatkan performance boiler, yaitu
dengan :

pH

Hardness

Conductivity
Mechanical Engineering| State Polytechnic of Semarang

40

Praktek Kerja Lapangan PT. Marimas Putera Kencana 2016

Kandungan Clorate (Cl)

Kandungan Silica, dll

3.8.5

Pemeliharaan Boiler

Boiler yang berperan dalam proses pengubahan air menjadi uap


memerlukan perlakuan dan perawatan khusus. Masalah yang timbul pada
boiler di PT. MARIMAS PUTERA KENCANA disebabkan oleh
perlakuan air umpan boiler yang tidak memenuhi persyaratan. Untuk
perawatan dan pemeliharaan boiler dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut :
1.

Proses Commisioning awal

Proses persiapan awal yang dilakukan baik terhadap boiler yang baru
ataupun boiler yang sudah lama adalah suatu pemeriksaan utama yang
terdiri dari proses penghilangan kerak ataupun material asing pada boiler
setelah uji hidrostatik dan pemeriksaan pada kebocoran boiler. Ketel
dioperasikan dengan cara pendidihan yang menggunakan larutan alkali
untuk menghilangkan material-material yang mengandung minyak dan
deposit-deposit yang lain. Selama pendidihan, boiler dioperasikan pada
tekanan rendah yang dijaga setengah dari tekanan penuh. Waktu
pendidihan lebih kurang 24 jam. Untuk boiler tekanan tinggi pembersihan
secara kmia dengan mengurangi zat-zat dilakukan untuk menghilangkan
kerak. Setelah pendidihan atau pembersihan secara asam (acid cleaning)
boiler dikosongkan, diisi kembali dan dicuci dengan air segar. Boiler
kemudian siap untuk beroperasi pada tekanan uap optimal dan
menggunakan tombol pengaman.
2.

Operasi pada keadaan normal dan emergency (darurat)

Pengoperasian pada keadaan normal dilakukan oleh pabrik-pabrik


ketel yang memerlukan pemeliharaan dan kondisi air ketel yang baik
untuk mencegah timbulnya kerak atau korosi. Untuk memeriksa secara
benar/baik perlu diperhatikan uap dan temperature uap yang dihasilkan
serta menjaga kebersihan gas. Jangka waktu untuk memulai dan untuk
pendinginan boiler setelah dimatikan, ditetapkan dalam petunjuk manual
ketel dan harus diikuti/ dipatuhi dengan baik.
Pengoperasian pada keadaan darurat, merupakan hal yang penting untuk
diperhatikan. Keadaan ini dapat berupa kesalahan pada sediaan air umpan
atau sediaan bahan bakar. Kehilangan udara atau kesalahan pada api
Mechanical Engineering| State Polytechnic of Semarang

41

Praktek Kerja Lapangan PT. Marimas Putera Kencana 2016

pembakaran. Unit boiler yang modern dilengkapi dengan kunci pengaman


yang otomatis untuk aliran sediaan bahan bakar dan pada saat ketel
berhenti beroperasi., jika terjadi keadaan yang membahayakan.
3.

Pengawasan dan perawatan

Pembersihan eksternal sering dilakukan dengan penyiaktan dan


pengaliran gas atau dengan air mengalir. Pembersihan internal dengan air
dan uap dilakukan dengan cara manual jika mungkn dan dapat juga
dengan menggunakan pembersih kimia secara otomatis untuk ketel yang
modern pada unit boiler terutama pada bagian ketel yang tidak semuannya
dapat dijangkau oleh tangan.
Pembersihan secara kimia harus dilakukan dibawah pengawasan
supervisor. Kebanyakan asam hidroklorik digunakan bersama-sama
dengan zat kimia untuk menghilangkan kerak-kerak yang keras.
Pembersihan asam jika dibuat oleh orang yang tidak kompeten dapat
menyebabkan kelebihan zat-zat kimai pada boiler. Setelah pencucian
dengan asam, dinetralkan dengan larutan alkali dan terakhir kali boiler
dioperasikan pada pemanasan tekanan rendah dengan larutan inert.
Pada saat ketel dihentikan uttuk periode yang lama sekitar 1 atau 2 bulan.
Metode storage kering dianjurkan untuk melindungi boiler dari serangan
korosi. Ini memerlukan pembersihan dan pengeringan yang seksama
terhadap boiler dan penutup semua lubang juga menghilangkan air dan
udara diruangan boiler dan alat-alat pengukur tekanan. Penampang
material penyerap air ditempatkan untuk membersihkan kelembapan yang
rendah.
3.8.6

Keamanan Boiler

Secara historis, boiler adalah sumber cedera serius dan kerusakan


properti karena prinsip teknik kurang dipahami. Kerang logam tipis dan
rapuh bisa pecah, sementara jahitannya buruk dilas dikeling atau bisa
membuka, mengarah ke letusan kekerasan terhadap uap bertekanan.
Ketika air diubah menjadi uap mengembang ke lebih dari 1.000 kali
volume awalnya dan bergerak ke bawah pipa uap pada lebih dari 100
kilometer per jam. Karena uap ini merupakan cara terbaik untuk
memindahkan energi dan panas di sekitar situs dari boiler sentral untuk
tempat yang membutuhkan, tapi tanpa pengobatan air umpan boiler yang
tepat, tanaman uap penggalangan akan menderita pembentukan kerak dan
korosi. Paling-paling, ini meningkatkan biaya energi dan dapat
menyebabkan uap berkualitas buruk, efisiensi berkurang, kehidupan
tanaman lebih pendek dan operasi tidak dapat diandalkan. Paling buruk,
Mechanical Engineering| State Polytechnic of Semarang

42

Praktek Kerja Lapangan PT. Marimas Putera Kencana 2016

dapat memicu terjadinya kerusakan fatal dan korban jiwa. Tabung boiler
Collapsed atau copot juga bisa menyemprotkan mendidih-panas uap dan
asap keluar dari asupan udara dan saluran menembak, melukai petugas
pemadam kebakaran yang memuat batubara ke dalam api ruang. Boiler
sangat besar menyediakan ratusan tenaga kuda untuk mengoperasikan
pabrik berpotensi dapat menghancurkan seluruh bangunan.

3.8.7

Flowchart Perawatan Boiler


Star

Mingguan

Harian

Bulanan

6 Bulan

Tahunan

Besihkan busi, penyebar


bahan bakar,
dan filter bahan bakar. (B).esin soterner (K).
Besihkan
ruang
kerjakontroln
Bersihkan
Periksa
panel
dan push button
operasi lorong
(S). api, ketel dan bersihkan
Ganti resin softener (K.).

Periksa air Besihkan sensor ultraviolet (K).


Test alarm system (A).
asap
Periksa dan bersihkan lorong pemanas (E).
Periksa alat bantu ketel
Periksa safty valve,gelas penduga,pressure switch (A).
Periksa fungsi termocouple dan pompa air (E).

Keterangan : A = Alat pengaman operasi.


Selesai

B = Burner.
E = Ekonomizer.
K = Ketel.

Mechanical Engineering| State Polytechnic of Semarang

43

Praktek Kerja Lapangan PT. Marimas Putera Kencana 2016

S = Sistem kontrol.

Guna mencapai perawatan di atas perlu diambil, langkah


langkah sebagai tersebut :
1

Peningkatan

hasil

kerja

(performace)

dari

personil

maintenance secar menyeluruh.


2

Pemanfaatan suku cadang secara efisiensi.

Pengembangan teknik modifikasi dalam penggantian.

3.8.8.

Perawatan Ketel Secara Umum


1 Pembersihan pada ketel uap

pastikan ketel uap selalu bersih,tidak ada sampah dan debu di


dalam dan di luar ketel uap.
2

Ventilasi

Pastikan ventilasi berfungsi dengan baik. Pastikan juga pipapipa yang ada tidak bocor. karena jika mengalami kebocoran
kemungkinan terbesar akan menimbulkan explosive (ledakan)
sehingga akan menimbulkan kerugian harta benda, kerusakan
komponen dan kematian.
3

Komponen komponen boiler

Pastikan komponen boiler berfungsi dengan baik. Reparasi


atau subtitusi dilakukan jika kondisi komponen sudah tidak
memenuhi standar. Setelah melakukan inspeksi, buatlah
laporan yang berfungsi untuk mengetahui kondisi boiler
sebelumnya.
3.8.9.

Jenis Perawatan

Mechanical Engineering| State Polytechnic of Semarang

44

Praktek Kerja Lapangan PT. Marimas Putera Kencana 2016

Jenis perawatan ada 2 macam


1

Perawatan Pada Waktu bekerja.


a

Setiap hari dilakukan pengecekan dan pengontrolan pada seluruh


ketel, mengisi ketel uap dengan kualitas air isian yang baik, karena
dengan mengisi ketel dengan air isian yang baik akan mengurangi
endapan dan kerak jika endapan dan kerak terlalu tebal maka
menggangu proses penyaluran panas dari dinding pemanas menuju
air.

Selalu mengecek dan memeriksa pompa pengisi air isian


memeriksa apakah pompa bekerja dengan baik atau tidak, serta
pengontrolan air pengisi ketel dijaga dengan kapasitas yang telah
ditentukan.

Memeriksa saluran air isian dari sumbatan atau kotoran yang akan
menghalangi jalannya aliran air isian.

Memasukkan atau menggunakan bahan bakar dengan kualitas


yang baik, sehingga proses pembakaran akan berlangsung dengan
baik dan lebih sempurna, bahan bakar disini dapat berwujud gas,
padat maupun cair.

e
2

Katub pengamanan dijaga dan disetel pada tekanan 8 kg/cm2.

Perawatan pada masa ketel uap tidak bekerja.


a

Pada saat akan dihentikannya maka air isian ketel dicampur soda
api agar kerak yang ada dalam ketel menjadi lunak dan mudah
dibersihkan.

Afsluiter uap induk pada uap ditutup agar uap yang dihasilkan
yang mengandung butiranbutiran air tidak masuk ke pipa-pipa
penyaluran uap.

Mechanical Engineering| State Polytechnic of Semarang

45

Praktek Kerja Lapangan PT. Marimas Putera Kencana 2016

Ketel dikosongkan kemudian dibersihkan dari lumpur dan kotoran


yang ada di dalam ketel uap.

Ketel dibiarkan dingin kemudian ketel dibersihkan dengan


melakukan penggosokkan dengan sikat dari kawat.

Pembersihan abu dari dapur ruang bahan bakar dengan jalan


menarik dari bawah pintu bahan bakar.
3.8.10. Perawatan Secara Berkala
Perawatan system berkala ini meliputi perawatan harian, perawatan

mingguan, perawatan bulanan, perawatan tahunan.


1

Perawatan harian
Perawatan harian adalah perawatan yang dilakukan setiap hari.
Adapun yang dilakukan adalah :

Membersihkan ruang kerja.

Memeriksa air dalam ketel.

Memeriksa alat bantu ketel.

Memeriksa pemakaian bahan bakar.

Membuang endapan air dalam ketel yang terbawa oleh air isian.

Memeriksa O2 dan CO2 yang terkandung dalam gas asap.

Perawatan Mingguan
Perawatan mingguan adalah perawatan yang dilakukan setiap
seminggu sekali. Adapun yang dilakukan adalah :
a

Membuka kran pembersih pada gelas penduga.

Menguji katup pengaman.

Menguji feed water control levels.


Mechanical Engineering| State Polytechnic of Semarang

46

Praktek Kerja Lapangan PT. Marimas Putera Kencana 2016

d
3

Mengecek penyumbatan pada saluran air ketel.

Perawata Bulanan
Perawatan bulanan adalah perawatan yang dilakukan setiap
sebulan sekali. Adapun yang dilakukan adalah :

Membersihkan saringan pompa isap.

Memeriksa tanada pada sambungan ruang asap .

Membersihkan alat bantu ketel dan bila perlu diadakan perbaikan.

Perawatan Quarterly
Perawatan yang dilakukan 6 bulan sekali dengan memeriksa
bagianbagian mesinya, kelistrikannya dan perlengkapan pembakaran.
Adapun yang dilakukan adalah :
a

Memeriksa kerapatan pintu ruang asap ( smoke box doors ).

Memeriksa kerapatan man hole.

Memeriksa katup keamanan dan memasang kembali.

Memeriksa LW alarm di bawah tingkat NW ( NW level ).

Memeriksa kerapatan safety valve flanges dan modulating valve


flange.

Memeriksa tingkat ketinggian air di water column.

Memeriksa gauge glasses (gelas penduga ) tidak terjadi


kebocoran.

Membersihkan kaca pengintai belakang

( rear sight glass ).

Memeriksa keamanan tinggi rendahnya CO2 .

Memeriksa pressure controller ( pengatur tekanan ).

Mechanical Engineering| State Polytechnic of Semarang

47

Praktek Kerja Lapangan PT. Marimas Putera Kencana 2016

Memeriksan semua panel dan menghilangkan bekas goresan.

Memeriksa keamanan power connection di panel.

m Memeriksa getaran kipas ( fan ).

Memeriksa keluaran asap.

Memeriksa fungsi main isolator switch.

Memeriksa saklar dan tombol di panel operasional.

Memeriksa jalanya gas dan sambungan pengaman.

Perawatan Tahunan
Perawatan tahunan adalah perawatan yang dilakukan setiap
setahun sekali dan dilakukan pemeriksaan tahunan oleh departemen
tenaga kerja. Adapun langkahlangkah yang dilakukan dalam
perawatan tahunan adalh sebagai berikut :
a

Menghentikan ketel yang sedang bekerja.

Ketel uap didinginkan denagn air dalam ketel jangan dibuang


dulu, bilan air dalam ketel sudah dingin baru dikeluarkan sedikit
demi sedikit.

Melepaskan alat bantu pada ketel uap.

Gantikan katupkatup pembuang denagn katup sementara.

Pasang pompa sirkulasi.

Isi ketel dengan air yang dicampur denagnlarutan kimia untuk


melepaskan kerakkerak yang menempel pada dinging ketel.

Jalankan pompa sirkulasi supaya air dalam ketel bersikulasi lau


buang air dalam ketel tersebut lau periksa kandungan air ( larutan
kimia ) dengan menggunakan kertas pH. Campurkan soda ash

Mechanical Engineering| State Polytechnic of Semarang

48

Praktek Kerja Lapangan PT. Marimas Putera Kencana 2016

dalam air yang hendak dibuang sampai kertas pH berwarna


kuning.
h

Isi ketel dengan air yang sudah dicampur denagn soda ash samapi
penuh dan diamakan selama 24 jam.

Buang air pembersih ketel.

Bersihkan ketel dengan menyemprotkan air lunak sampai dinding


ketel benarbenar bersih.

Setelah semua selesai diadakan pemeriksaan dari Departemen


Tenaga Kerja, bila dinyatakan siap, maka ketel siap dioperasikan
lagi.
3.8.11. Tabel Matrik Perawatan Mesin Boiler
Pemeliharaan mesin boiler

Waktu Periode

A Sistem Kontrol
1 Bersihkan dan priksa

1 minggu

panel kontrol
Bersihkan pust button

operasi
B Ketel
1 Periksa dan bersihkan
2

lorong api
Berihkan dari kerak dan

3
4
5
6

lumpur
Periksa pompo air
bersihkan resin softener
ganti resin softener
bersihkan dan periksa

switch water level


C Burner
1 Bersihkan busi
2 Bersihkan sensor
3

ultraviolet
Bersihkan penyebar

Keterangan

1 minggu
6 bulan

Di sesuaikan kondisi ai

6 bulan
1 minggu
6 bulan
1 tahun
1 minggu
1 bulan
1 minggu

Mechanical Engineering| State Polytechnic of Semarang

49

Praktek Kerja Lapangan PT. Marimas Putera Kencana 2016

bahan bakar
Bersihkan filter bahan

bakar
D Alat pengaman operasi
1 Priksa safety valve
2 Periksa dan tes kran gelas
penduga
3 Periksa pressure switch
4 Test alarm sistem
E Ekonomizer
1 Periksa fungsi
2

thermocoupel
Periksa dan bersihkan

lorong pemanas
Periksa fungsi pompa air

I bulan
1 bulan

1 minggu
1 minggu
1 minggu
1 bulan
1 bulan
6 bulan
1 bulan

Perbaikan Mesin Boiler


3.9.1.
Panel kontrol
1 Motor listrik tidak hidup
- Periksa tegangan listrik apakah sudah masuk dengan benar 3
-

phase 380 volt.


Periksa MCB,contactor.
Periksa kabel power button dengan menggunakan

multitester.
3.9.2.
Boliler
1 Pengapian tidak menyala (Alarm bunyi)
- Periksa tekanan LPG.
- Periksa busi (elektrode).
- Periksa bahan bakar.
- Periksa ultra violet (sensor).
- Periksa selenoid valve.
2 Pengapian tidak normal
- Periksa pintu udara.
- Periksa bahan bakar dan filter bahan bakar.
- Periksa tekanan bahan bakar.
- Periksa saluran dan lubang penyebar (Nozel).
- Periksa pengendali pengapian otomatis.
3 Boiler tidak bisa start
Mechanical Engineering| State Polytechnic of Semarang

50

Praktek Kerja Lapangan PT. Marimas Putera Kencana 2016

Periksa level air (gelas penduga).


Periksa fuse.
Periksa over load.
3.9.3.
Peralatan pengaman operasi
1 Water pump tidak normal
- Periksa limit switch level air (gelas penduga).
- Periksa pelampung level air
2 Safety valve bocor
- Bersihkan dan skur klep (valve)
10 Pengoperasian Mesin Boiler
3.10.1 Sebelum operasi
1 Periksa lingkungan disekitar Mesin boiler dan kondisi alat.
2 Periksa bak air (penanpung air boiler).
3 Periksa level air boiler (gelas penduga).
4 Periksa bahan bakar.
5 Periksa semua stop kran yang harus berfungsi.
6 Periksa water pump, test secara manual.
7 Untuk boiler dengan bahan bakar minyak, periksa tekanan
LPG.
8 Periksa dozing pump.
9 Periksa motor-motor pengerak boiler.
10 Periksa sistem elektrik panel boiler.
3.10.2 Selama operasi boiler
1 Hidupkan NFB (No Fuse Breaker).
2 Hidupkan switch start.
3 Periksa pembakaran api kecil.
4 Periksa tekanan bahan bakar.
5 Blow down paling lama 2 jam sekali.
6 Lakukan proses regenerasi resin sesuai dengan hasil test
7
8

kesadahan air.
Buka safety valve secara manual minimal 1 hari sekali.
Periksa gelas penduga ketinggian air dengan membuka kran

gelas penduga.
9 Monitor proses pembakaran selama operasi.
10 Lakukan pengaturan keluaran uap pada kran udara.
3.10.3. Setelah operasi
1 Matikan switch start boiler.
2 Tutup kran uap induk setelah uap habis.
3 Tambahkan air dalam boiler dengan cara manual.

Mechanical Engineering| State Polytechnic of Semarang

51

Praktek Kerja Lapangan PT. Marimas Putera Kencana 2016

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Setelah melakukan praktek di PT. MARIMAS PUTERA KENCANA, maka
dapat disimpulkan :
1. Proses utama yang terjadi pada unit boiler meliputi.
Pemanasan awal pada Heat Exchanger (HE).
Pemanasan dalam furnance .
Pemisahan dalam evaporator.
Pemisahan dalam kolom fraksinasi dan stripper berdasarkan trayek
titik didihnya.
Mechanical Engineering| State Polytechnic of Semarang

52

Praktek Kerja Lapangan PT. Marimas Putera Kencana 2016

Pengembunan dan peninginan dalam condesor dan cooler.


Pemisahan akhir dalam sparator.
2. Perawatan mempunyai pengaruh besar bagi kesinambungan operasional
produksi dan tercapainya tujuan perawatan di industri tergantung dari fasilitas
dan teknik perawatan serta manajemen perawatan.
2 Saran
1 Fasilitas produksi dan peranan perawatan mesin serta perawaatan lainya
sangat diperlukan maka perlu adanya pola optimalisasi kesiapan mesin dan
pengefektifaan kegiatan operasional sebagai tindakan perawatan prefentif
2

yang terencana.
Sebaiknya isolasi-isolasi yang terkelupas dan rusak segera diperbaiki atau

diganti untuk mencegah kehilangan panas.


Pencatatan data sebaiknya menggunakan sistem komputerisasi agar lebih
effisien dalam pengoperasian data.

DAFTAR PUSTAKA
Admin, D. (t.thn.). Pencemaran Lingkungan. Dipetik September 1,
2016, dari https://byantibyan.wordpress.com:
https://byantibyan.wordpress.com/2013/04/18/pencemaranlingkungan/
Anggodo, W. (t.thn.). Merancang Dust Collector. Dipetik September 1,
2016, dari www.rancangdustcollector.com:
http://www.rancangdustcollector.com/2011/08/sistem-controluntuk-bagfilter.html
Apriyahanda, O. (t.thn.). Komponen-komponen Boiler Pipa Air (Part 1).
Dipetik September 1, 2016, dari artikel-teknologi.com:
http://artikel-teknologi.com/komponen-komponen-boiler-pipa-air/
Dinesh, A. (t.thn.). Gas Burner. Dipetik September 2016, 1, dari
www.indiamart.com: http://www.indiamart.com/ecoflam-oil-gasburnerspares/gas-burner.html
Kouns, E. (t.thn.). Snow on the Roof, But a Fire in the Furnace. Dipetik
September 1, 2016, dari https://erickouns.com.
Mechanical Engineering| State Polytechnic of Semarang

53

Praktek Kerja Lapangan PT. Marimas Putera Kencana 2016

LLC, F. E. (t.thn.). AUTOMATIC BOILER TUBE CLEANERS /. Dipetik


September 1, 2016, dari www.fuelefficiencyllc.com:
http://www.fuelefficiencyllc.com/febet.html
Musteikis, P. (t.thn.). Pemanas Lanjut (Super Heater). Dipetik
September 1, 2016, dari filetubu.hexat.com:
http://filetubu.hexat.com/Boiler/Superheater
Steinert, T. A. (t.thn.). 380 v / 12 kw air ketel rambut panas pipa pipa
pemanas air listrik pemanas. Dipetik September 1, 2016, dari
https://indonesian.alibaba.com:
https://indonesian.alibaba.com/product-detail/380-v-12-kwwater-boiler-heating-pipe-hair-heat-pipe-electric-water-heater1843569369.html
Yunarto, D. P. (t.thn.). Bagian-bagian boiler. Dipetik September 1, 2016,
dari www.d-p-y.com: http://www.d-p-y.com/2013/05/bagianbagian-boiler.html
Zulkarnain, K. E. (t.thn.). HEAT EXCHANGER : ALAT PENUKAR PANAS.
Dipetik September 1, 2016, dari
chemicalengineeringnow.blogspot.co.id:
http://chemicalengineeringnow.blogspot.co.id/2015/03/heatexchanger-alat-penukar-panas.html

Mechanical Engineering| State Polytechnic of Semarang

54

Anda mungkin juga menyukai