PKL Perawatan
PKL Perawatan
PKL Perawatan
BAB I
PENDAHULUAN
1
Latar Belakang
Politeknik Negeri Semarang sebagai pendidikan tinggi vokasi telah
mencanangkan program pendidikan yang terdiri dari kuliah teori dan praktik.
Hal ini sesuai dengan Peraturan Akademik Politeknik Negeri Semarang
Nomor 456/N11/SK/2001, Pasal 10 ayat 2 yang menyebutkan bahwa :
Pelaksanaan pendidikan terdiri dari kuliah teori dan praktek sesuai dengan
kurikulum serta Kuliah Kerja Lapangan dan Praktik Kerja Lapangan dan
Pasal 12 ayat 7 : Syarat mengikuti ujian akhir harus sudah melakukan KKL
dan PKL.
Implementasi Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan suatu agenda
wajib yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa Politeknik Negeri Semarang
khususnya pada D3 Teknik Mesin. Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan
kegiatan akademis di luar jam kuliah / kampus yang dilaksanakan oleh
mahasiswa untuk melaksanakan pengamatan, observasi dan komparasi dari
proses industri yang sesuai dengan kompetensi program studi.
Ketel uap adalah pesawat untuk memproduksi uap atau steam pada suatu
jumlah tertentu pada setiap jamnya dengan suatu tekanan dan suhu yang
telah ditentukan besarnya. Boiler atau ketel uap adalah suatu bejana/wadah
yang di dalamnya berisi air atau fluida lain untuk dipanaskan. Uap panas
atau steam pada tekanan dan suhu tertentu yang telah dipanaskan mempunyai
nilai energi yang kemudian digunakan untuk mengalirkan panas dalam bentuk
energi kalor ke suatu proses. Salah satunya yang berada di PT. MARIMAS
PUTERA KENCANA menggunakan ketel uap sebagai mesin untuk produksi
mengolah produk-produknya.
Karena ketel uap terus bekerja untuk memenuhi kebutuhan produksi,
maka diperlukan keahlian khusus untuk para pekerja, khususnya untuk
mengetahui pengoperasian mesin boiler. Pengetahuan tentang prinsip kerja
dan keamanan kerja mesin boiler sangat penting dalam menunjang kelancaran
suatu produksi, kerena suatu produksi sangat tergantung pada lancarnya kerja
mesin boiler serta alat-alat yang digunakan.
Mechanical Engineering| State Polytechnic of Semarang
Tujuan
1.2.1.
Tujuan Umum
Tujuan diadakan praktek kerja lapangan ini ditujukan agar
mahasiswa dapat mengetahui bagaimana proses produksi di PT.
MARIMAS PUTERA KENCANA dan hal hal lain yang
berhubungan dengan proses produksi.
Tujuan Khusus
a. Untuk memenuhi syarat pembuatan tugas akhir instasi
1.2.2.
Manfaat
Bagi mahasiswa :
a Memperoleh pengalaman praktis tentang system operasi peralatan
yang digunakan di PT. MARIMAS PUTERA KENCANA, dapat
menilai kualitas pendidikan Politeknik Negeri Semarang.
b
(DIII).
Dapat meningkatkan kualitas pendidikan agar menghasilkan
lulusan yang sesuai dan dibutuhkan oleh dunia kerja, sehingga
Observasi
Metode Observasi merupakan pengambilan data dengan cara langsung
mengamati dan mencatat pada obyek yang dipelajari. Penulis melakukan
peninjauan langsung (survey) ke PT. MARIMAS PUTERA KENCANA
untuk mendapatkan data-data dan gambaran tentang mesin boiler yang
terdapat pada perusahaan tersebut, data data dan gambaran tentang mesin
boiler inilah yang nantinya akan penulis kaji ulang untuk mengetahui
bagaimana proses pengoperasian mesin boiler dalam yang terdapat pada
PT. MARIMAS PUTERA KENCANA tersebut.
Interview
Metode Interview merupakan pengumpulan data dengan cara
melakukan tanya jawab langsung pada pihak bertugas perusahaan di
lapangan. Penulis melakukan tanya jawab dengan narumber untuk
mengetahui bagaimana cara merawat mesin boiler yang terdapat pada
perusahaan tersebut.
Literatur
Merote Literatur meruapakan pengambilan dengan mempelajari
literatur, yang berupa buku-buku, diktat ataupun bentuk lain yang
berhubungan dengan obyek yang dipelajari. Penulis menggali informasi
Waktu Pelaksanaan
Hari Kerja
Hari Libur
Jam Kerja Senin s.d. Jumat
Jam Kerja Sabtu
laporan Praktik
KENCANA.
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Profil Perusahaan
PT. Marimas Putera Kencana merupakan salah satu perusahaan yang
memproduksi minuman serbuk. Perusahaaan ini didirikan oleh Harjanto
Kusuma Halim, MSc. Inspirasi berdirinya usaha ini adalah perusahaan
minuman serbuk rasa buah lain yang telah lebih dulu berdiri, tetapi PT.
Marimas Putera Kencana bertujuan agar masyarakat menengah bawah juga
dapat merasakan minuman rasa buah. Pada awal berdirinya, usaha ini
berbentuk industri rumah tangga yang di kelola dengan sistem manajemen
keluarga. Dengan semakin tingginya penerimaan produk yang dihasilkan
dimasyarakat, kemudian usaha ini berkembang menjadi Personal Terbatas yang
mendapatkan izin usaha pada tanggal 16 Agustus 1995.
Produksi pertama PT. Marimas Putera Kencana dilakukan pada
tanggal 19 Oktober 1995, dimana produk pertama yang dihasilkan oleh
perusahaan ini adalah marimas yang merupakan produk minuman serbuk rasa
buah. Pada mulanya PT.
marimas rasa jeruk segar, namun seiring berjalannya waktu sekarang produk
Marimas telah tersedia dalam 26 varian rasa. PT. Marimas Putera Kencana
terus melakukan inovasi untuk menghasilkan produk lainnya seperti minuman
susu dengan merek Milkimas Es Puter yang tersedia dalam 8 varian rasa,
minuman teh serbuk dengan merek Teh Arum dan Marimas Adem dengan 4
varian rasa, produk ice stick dengan merek Marimas Es Lilin, Indosedap Susu
Jahe, produk minuman serbuk buah premium 100 % gula asli dengan merek
Marimas Fruitz dan produk Kopi 3 in 1 dengan merek Koko Beluk Icepresso
produk makanan ringan dengan merek Kreker beras dengan 3 varian rasa serta
produk kongbap untuk campuran nasi putih. Pemasaran produk produk PT.
Marimas Putera Kencana dilakukan melalui berbagai media seperti media
cetak, media elektronik, pameran, bazar, sponsorship dan lain sebagainya.
Distribusi produk meliputi seluruh wilayah Indonesia dan Luar Negeri.
Perkembangan pasar menuntut pemenuhan kebutuhan konsumen
terhadapa minuman serbuk dan makanan ringan yang berkualitas, PT. Marimas
Putera Kencana didukung oleh tenaga- tenaga kerja yang handal yang terdiri
dari tenaga ahli, tenaga terampil dan tenaga terlatih diarahkan agar dapat
menghasilkan produk yang mampu bersaing terhadapa produk sejenis.
Kemampuan kinerja karyawan selalu ditingkatkan dengan adanya kegiatan
kegiatan seperti pelatihan, training, seminar, penyuluhan, studi banding dan
Mechanical Engineering| State Polytechnic of Semarang
kunjungan kerja. Selain upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia yang
ada, PT. Marimas Putera Kencana juga berupaya untuk meningkatkan peralatan
produksi dan manajemen perusahaan, serta melakukan perluasan pemasaran.
Dalam rangka peningkatan kualiatas, PT. Marimas Putera Kencana. Telah
berhasil mendapatkan sertifikat standarisasi Internasional ISO 9001:2000 yang
telah disertifikasi oleh Badan Sertifikat dari Australia pada Mei 2002 dan saat
ini sedang dalam tahap penerapan ISO 22000. Semua produk PT. Marimas
Putera Kencana telah mendapatkan Sertifikasi Halal dari Majelis Ulama
Indonesia dan terdaftar pada Badan Pengawasan Obat Dan Makanan. Serta
konsep HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) yang bertujuan untuk
menganalisis bahaya pada titik pengendalian kritis dari tiap rantai tahapan
proses produksi mulai dari penerimaan bahan baku sampai pengiriman barang.
Hal ini menunjukkan bahwa PT. Marimas Putera Kencana selalu menjaga
kualitas produk dan meningkatkan mutu produk yang dihasilkan serta
meningkatkan kepercayaan konsumen kepada perusaahan. Sejalan dengan
perkembangan perusahaan serta berbagai wujud peran sosial perusahaan
terhadap masyarakat, MARIMAS memprakarsai program untuk kegiatan sosial
perusahaan yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan, bekerjasama dengan
komunitas dan memberi konstribusi yang optimal kepada masyarakat. Berbagai
kegiatan CSR yang telah dilakukan antara lain Penanaman Pohon Mangrove,
Faktory Visit, Marimas Peduli, Pelatihan Kemasan Daur Ulang, Warung Cantik
Marimas, Pemberian Kredit Tanpa Bunga, Beasiswa, dll.
Ruang
R. Penerimaan
Mesin
Forklift, Troli
Fungsi
Memindahkan barang
Barang
R. Campur
Super Mixer
Mencampur bahan
bahan
R. Giling
Vibrator dan
Disk Mill
R. Timbang
Timbangan
menjadi serbuk
Menimbang bahan- bahan
R. Olahan
Digital
Super Mixer &
Ribbon Mixer
R. Isi
Corong
dikemas
Serbuk yang siap
dikemas dituangkan ke
corong yang terhubung
R. Packing
Packing
ke mesin packing
Produk yang telah
Horizontal
Singlelane &
Multiline
10
11
penambahan
non-dairycreamer.
Bahan-bahan
tambahan
12
larutan, % brix dan kadar air. Olahan yang telah diperiksa bagian QC dan
dinyatakan
memenuhi
standar
kemudian
dikemas
oleh
Departemen
Pengemasan.
Pemindahan drum dari produk setengah jadi ke ruang pengemasan
dilakukan secara manual oleh para pekerja. Proses pengemasan dilakukan
dengan menggunakan dua tipe mesin yaitu single line dan multi line. Produk
olahan yang tidak lolos pemeriksaan oleh QC maka akan dilakukan
pencampuran ulang (rework) dan dilakukan sampling ulang dari drum olahan
yang sama. Jika hasil sampling kedua tetap menyatakan produk tidak
memenuhi standar maka produk akan disingkirkan untuk kemudian dibagikan
ke karyawan.
b. Pengemasan Marimas
Proses pengemasan di PT Marimas Putera Kencana menggunakan 2 jenis
mesin yaitu mesin multiline dan mesin single line. Alasan mengapa PT
Marimas Putera Kencana menggunakan dua jenis mesin adalah karena jumlah
permintaan yang berbeda. Seperti telah disebutkan di atas pada bagian bahan
baku bahwa PT Marimas Putera Kencana memproduksi marimas dengan 26
jenis rasa berbeda namun jumlah permintaan terhadap masing-masing jenis
rasa tersebut berbeda-beda dan yang paling banyak jumlah permintaannya
(paling disukai) adalah rasa jeruk segar, mangga, dan sirsak. Jumlah
permintaan jeruk segar, mangga, dan sirsak yang besar itulah yang membuat
PT Marimas Putera Kencana menggunakan mesin multiline yang dapat
memproduksi marimas dalam jumlah yang lebih besar sehingga dapat
memenuhi permintaan konsumen.
PT Marimas Putera Kencana memiliki 7 buah mesin multiline. Mesin
multiline dapat memproduksi 60 sachet sekali produksi, sedangkan mesin
singleline hanya dapat memproduksi 10 sachet tiap produksi. Hal ini
menunjukkan bahwa mesin multiline dapat memproduksi 6 kali lebih banyak
daripada mesin single line. Berdasarkan hal tersebut maka perlu diketahui
Mechanical Engineering| State Polytechnic of Semarang
13
efisiensi dari mesin multiline dan singleline berdasarkan SDM, jumlah barang
reject, dan jumlah produksinya.
Berdasarkan jumlah SDMnya, pada mesin single line kekurangan SDM
karena hanya ada dua orang yang menangani 3 mesin sekaligus. Sedangkan
pada mesin multiline SDMnya cukup karena ada dua orang yang menangani
satu mesin. Dari hal tersebut dapat dilihat bahwa lebih efisien mesin multiline.
c. Mesin Pengemasan Single line (SVCT-100 High Speed CK)
Mesin single line merupakan mesin vertical packaging yaitu pengemas
yang digunakan oleh PT. Marimas Putera Kencana untuk mengemas bahan
setengah jadi secara vertikal. Mesin ini memiliki kecepatan 120 sachet/menit.
14
15
16
5
6
Wakil Direktur
Wakil Direktur bertanggung jawab mengantikan fungsi direktur apabila
tidak ada ditempat dalam hal pemberian persetujuan surat pembelian (PO).
aktifitas pemasaran.
Mempromosikan produk perusahaan.
Memantau mutu dan status dari pesaing.
Membuat dan mengendalikan kontrak penjualan dan order.
Memantau dan menerima keluhan para pelanggan dan tindak
lanjutnya.
Mencari informasi pasar dan pengembangan dari industri minuman
serbuk.
Mengendalikan dan memonitor barang milik pelanggan diperusahaan .
17
4
5
terdokumentasi.
Memelihara rekaman dan karyawan dan pelatihan dengan baik.
Menerapkan peraturan perusahaan agar setiap personil memahami dan
mengimplementasikan dengan baik.
4
5
3
4
Manajer Keuangan
Manajer Keuangan bertanggung jawab dalam :
1 Menjaga keseimbangan arus kas masuk dan keluar.
2 Membuat laporan keuangan tiap bulan dan tiap tahun.
18
Manajer Produksi
Manajer produksi bertanggung jawab dalam :
1 Memastikan bahwa proses produksi masih dalam kondisi yang
2
terkendali.
Melaksanakan tindakan koreksi dan pencegahan yang baik bila
3
4
5
6
terdokumentasi
Memperbaharui dan memelihara seluruh rekaman mutu di dalam
berwenang.
Memberikan pelatihan ditempat kerja kepada para pengawas dan
karyawan serta memilih untuk kerja mereka secara berkesinambungan,
Manajer Teknik
Manajer Teknik bertanggung jawab dalam :
1 Melakukan koordinasi pelaksanaan tindakan perbaikan dan perawatan
2
3
4
5
mesin.
Memantau hasil realisasi perbaikan dan perawatan mesin.
Meningkatkan produktifitas dan efisiensi kerja mesin produksi.
Menyusun rencana perbaikan dan perawatan.
Melaksanakan verifikasi terhadap aktifitas perawatan dan perbaikan
rumah.
19
Manajer Umum
Manajer Umum bertanggung jawab dalam :
1 Membuat program pengendalian lingkungan dan K3.
2 Mengatur jadwal dan sarana transportasi.
3 Memelihara insfrastruktur dilingkungan perusahaan.
Manajer Pembelian
Manajer Pembelian bertanggung jawab dalam :
1 Mengevaluasi dan menentukan kualifikasi supplier.
2 Mengkoordinir pengadaan barang.
3 Mengesahkan surat pemberian (POA).
4 Menyampaikan
complain
ke
supplier
dan
memastikan
penyelesaiannya.
20
BAB III
PENGOPERASIAN MESIN BOILER
1
21
yang
memanfaatkan
tekanan-temperatur
tinggi
untuk
22
23
Komponen-komponen Boiler
a Ruang Bakar (Furnace)
Furnace adalah suatu ruangan dapur sebagai penerima bahan
bakar untuk pembakaran, yang dilengkapi dengan fire grate pada bagian
bawah diletakan rangka bakar sebagai alas bahan bakar, dan pada
sekelilingnya adalah pipa-pipa air ketel yang menempel pada dinding
tembok dapur yang mendapat atau menerima panas dari bahan bakar.
Adapun pemindahan panas yang terjadi pada ketel uap ada 3 proses,
yaitu:
1
Pemindahan panas dengan pancaran atau radiasi dari nyala api dan
gas panas kepada dinding ketel dan pipa-pipa air.
24
dengan
sekat-sekat
penahan
butir-butir
air
untuk
25
Water Drum
Drum bawah berfungsi sebagai tempat pemanasan air ketel
yang didalamnya di pasang plat-plat pengumpul endapan lumpur untuk
memudahkan pembuangan keluar (Blow Down). Water drum terletak
dibagian bawah, adalah suatu tabung atau bejana yang berisi air
sebagai penguhubung pipa-pipa ketel dari pisteam drum. Disamping
itu, Water drum juga berfungsi sebagai tempat pengendapan kotorankotoran air dalam ketel, yang tidak menempel pada dinding-dinding
ketel, melainkan terlarut dan mengendap. Dengan jalan atau perlakuan
Blow Down maka kotoran-kotoran tersebut akan dapat dibuang dan
dikeluarkan dari dalam ketel. Kotoran-kotoran tersebut misalnya :
SiO2 , Fe, dsb.
26
27
28
29
Air Heater
Air heater adalah alat pemanas udara penghembus bahan bakar.
Prinsip kerja Air heater yaitu memanaskan udara yang lewat diselasela pipa dialirkan udara hembusan dari F.D.F yang lewat di sekitar
pipa-pipa yang di dalamnya mengalir gas bekas dari pembakaran
bahan bakar.
Udara hembus sebelum melalui Air heater mempunyai suhu yang
sama dengan udara luar yakni sekitar 380C, dan setelah melalui Air
heater dapat mencapai suhu antara 2000C-2300C. Keuntungan
penggunaan Air heater adalah :
30
31
32
Kran Spei air (Blow Down Valve) Kran spei air ini dipasang 2
(dua) tingkat, satu buah kran buka cepat (Quick Action Valve) dan
satu buah lagi kran ulir. Bahan dari kedua kran ini dibuat dari
bahan yang tahan tekanan dan temperatur tinggi.
Kran Uap Induk Kran uap induk berfungsi sebagai alat untuk
membuka dan menutup aliran uap ketel yang terpasang pada pipa
uap induk terbuat dari bahan tahan panas dan tekanan tinggi.
Kran Pemasukan Air Kran pemasukan air 2 (dua) buah yaitu satu
kran ulir dan lainnya kran satu arah (Non Return Valve). Kedua
alat ini terbuat dari bahan yang tahan panas dan tekanan tinggi.
k Soot Blower
Soot Blower adalah alat yang berfungsi sebagai pembersih jelaga atau
abu yang menempel pada pipa-pipa. Alat ini berada pada dindingdinding samping kanan kiri ketel. Media pembersihnya adalah uap
33
damping
stocker
(pembuangan
abu
dapur).
Cara
Burner
Burner adalah alat yang berfungsi sebagai penyemprot bahan bakar
cair misalnya solar, residu, dll. Pada pabrik gula penggunaan Burner
sangat
ditekan
karena
dengan
penggunaan
Burner
berarti
34
fiber)
Udara yang dipakai harus mencukupi
Mechanical Engineering| State Polytechnic of Semarang
35
3
4
5
6
diperoleh dipabrik.
Cangkang dan fiber merupakan limbah dari pabrik kelapa sawit
persyaratan
untuk
Unit Boiler
Spesifikasi mesin boiler yang digunakan di PT. Marimas Putera Kencana
adalah sebagai berikut :
Buatan
Type
Tahun Pembuatan
Nomor Pabrik
Mak. Produksi Uap
Tekanan Kerja Maks
Luas Bidang Panas
Bahan Bakar
memenuhi
sangat
mengoperasikan
tergantung
pada
lancarnya
pekerja
yang
digunakan.
Adapun yang menjadi tujuan dari pengoperasian
suatu
36
yang paling
3.8.2
3.8.3
37
38
4.
5.
6.
Pengaturan Valve
7.
Start
39
3.8.4
pH
Hardness
Conductivity
Mechanical Engineering| State Polytechnic of Semarang
40
3.8.5
Pemeliharaan Boiler
Proses persiapan awal yang dilakukan baik terhadap boiler yang baru
ataupun boiler yang sudah lama adalah suatu pemeriksaan utama yang
terdiri dari proses penghilangan kerak ataupun material asing pada boiler
setelah uji hidrostatik dan pemeriksaan pada kebocoran boiler. Ketel
dioperasikan dengan cara pendidihan yang menggunakan larutan alkali
untuk menghilangkan material-material yang mengandung minyak dan
deposit-deposit yang lain. Selama pendidihan, boiler dioperasikan pada
tekanan rendah yang dijaga setengah dari tekanan penuh. Waktu
pendidihan lebih kurang 24 jam. Untuk boiler tekanan tinggi pembersihan
secara kmia dengan mengurangi zat-zat dilakukan untuk menghilangkan
kerak. Setelah pendidihan atau pembersihan secara asam (acid cleaning)
boiler dikosongkan, diisi kembali dan dicuci dengan air segar. Boiler
kemudian siap untuk beroperasi pada tekanan uap optimal dan
menggunakan tombol pengaman.
2.
41
Keamanan Boiler
42
dapat memicu terjadinya kerusakan fatal dan korban jiwa. Tabung boiler
Collapsed atau copot juga bisa menyemprotkan mendidih-panas uap dan
asap keluar dari asupan udara dan saluran menembak, melukai petugas
pemadam kebakaran yang memuat batubara ke dalam api ruang. Boiler
sangat besar menyediakan ratusan tenaga kuda untuk mengoperasikan
pabrik berpotensi dapat menghancurkan seluruh bangunan.
3.8.7
Mingguan
Harian
Bulanan
6 Bulan
Tahunan
B = Burner.
E = Ekonomizer.
K = Ketel.
43
S = Sistem kontrol.
Peningkatan
hasil
kerja
(performace)
dari
personil
3.8.8.
Ventilasi
Pastikan ventilasi berfungsi dengan baik. Pastikan juga pipapipa yang ada tidak bocor. karena jika mengalami kebocoran
kemungkinan terbesar akan menimbulkan explosive (ledakan)
sehingga akan menimbulkan kerugian harta benda, kerusakan
komponen dan kematian.
3
Jenis Perawatan
44
Memeriksa saluran air isian dari sumbatan atau kotoran yang akan
menghalangi jalannya aliran air isian.
e
2
Pada saat akan dihentikannya maka air isian ketel dicampur soda
api agar kerak yang ada dalam ketel menjadi lunak dan mudah
dibersihkan.
Afsluiter uap induk pada uap ditutup agar uap yang dihasilkan
yang mengandung butiranbutiran air tidak masuk ke pipa-pipa
penyaluran uap.
45
Perawatan harian
Perawatan harian adalah perawatan yang dilakukan setiap hari.
Adapun yang dilakukan adalah :
Membuang endapan air dalam ketel yang terbawa oleh air isian.
Perawatan Mingguan
Perawatan mingguan adalah perawatan yang dilakukan setiap
seminggu sekali. Adapun yang dilakukan adalah :
a
46
d
3
Perawata Bulanan
Perawatan bulanan adalah perawatan yang dilakukan setiap
sebulan sekali. Adapun yang dilakukan adalah :
Perawatan Quarterly
Perawatan yang dilakukan 6 bulan sekali dengan memeriksa
bagianbagian mesinya, kelistrikannya dan perlengkapan pembakaran.
Adapun yang dilakukan adalah :
a
47
Perawatan Tahunan
Perawatan tahunan adalah perawatan yang dilakukan setiap
setahun sekali dan dilakukan pemeriksaan tahunan oleh departemen
tenaga kerja. Adapun langkahlangkah yang dilakukan dalam
perawatan tahunan adalh sebagai berikut :
a
48
Isi ketel dengan air yang sudah dicampur denagn soda ash samapi
penuh dan diamakan selama 24 jam.
Waktu Periode
A Sistem Kontrol
1 Bersihkan dan priksa
1 minggu
panel kontrol
Bersihkan pust button
operasi
B Ketel
1 Periksa dan bersihkan
2
lorong api
Berihkan dari kerak dan
3
4
5
6
lumpur
Periksa pompo air
bersihkan resin softener
ganti resin softener
bersihkan dan periksa
ultraviolet
Bersihkan penyebar
Keterangan
1 minggu
6 bulan
Di sesuaikan kondisi ai
6 bulan
1 minggu
6 bulan
1 tahun
1 minggu
1 bulan
1 minggu
49
bahan bakar
Bersihkan filter bahan
bakar
D Alat pengaman operasi
1 Priksa safety valve
2 Periksa dan tes kran gelas
penduga
3 Periksa pressure switch
4 Test alarm sistem
E Ekonomizer
1 Periksa fungsi
2
thermocoupel
Periksa dan bersihkan
lorong pemanas
Periksa fungsi pompa air
I bulan
1 bulan
1 minggu
1 minggu
1 minggu
1 bulan
1 bulan
6 bulan
1 bulan
multitester.
3.9.2.
Boliler
1 Pengapian tidak menyala (Alarm bunyi)
- Periksa tekanan LPG.
- Periksa busi (elektrode).
- Periksa bahan bakar.
- Periksa ultra violet (sensor).
- Periksa selenoid valve.
2 Pengapian tidak normal
- Periksa pintu udara.
- Periksa bahan bakar dan filter bahan bakar.
- Periksa tekanan bahan bakar.
- Periksa saluran dan lubang penyebar (Nozel).
- Periksa pengendali pengapian otomatis.
3 Boiler tidak bisa start
Mechanical Engineering| State Polytechnic of Semarang
50
kesadahan air.
Buka safety valve secara manual minimal 1 hari sekali.
Periksa gelas penduga ketinggian air dengan membuka kran
gelas penduga.
9 Monitor proses pembakaran selama operasi.
10 Lakukan pengaturan keluaran uap pada kran udara.
3.10.3. Setelah operasi
1 Matikan switch start boiler.
2 Tutup kran uap induk setelah uap habis.
3 Tambahkan air dalam boiler dengan cara manual.
51
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah melakukan praktek di PT. MARIMAS PUTERA KENCANA, maka
dapat disimpulkan :
1. Proses utama yang terjadi pada unit boiler meliputi.
Pemanasan awal pada Heat Exchanger (HE).
Pemanasan dalam furnance .
Pemisahan dalam evaporator.
Pemisahan dalam kolom fraksinasi dan stripper berdasarkan trayek
titik didihnya.
Mechanical Engineering| State Polytechnic of Semarang
52
yang terencana.
Sebaiknya isolasi-isolasi yang terkelupas dan rusak segera diperbaiki atau
DAFTAR PUSTAKA
Admin, D. (t.thn.). Pencemaran Lingkungan. Dipetik September 1,
2016, dari https://byantibyan.wordpress.com:
https://byantibyan.wordpress.com/2013/04/18/pencemaranlingkungan/
Anggodo, W. (t.thn.). Merancang Dust Collector. Dipetik September 1,
2016, dari www.rancangdustcollector.com:
http://www.rancangdustcollector.com/2011/08/sistem-controluntuk-bagfilter.html
Apriyahanda, O. (t.thn.). Komponen-komponen Boiler Pipa Air (Part 1).
Dipetik September 1, 2016, dari artikel-teknologi.com:
http://artikel-teknologi.com/komponen-komponen-boiler-pipa-air/
Dinesh, A. (t.thn.). Gas Burner. Dipetik September 2016, 1, dari
www.indiamart.com: http://www.indiamart.com/ecoflam-oil-gasburnerspares/gas-burner.html
Kouns, E. (t.thn.). Snow on the Roof, But a Fire in the Furnace. Dipetik
September 1, 2016, dari https://erickouns.com.
Mechanical Engineering| State Polytechnic of Semarang
53
54