Makalah K3

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH K3 (KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA)

PENGERTIAN LABORATORIUM DAN CARA KERJA

Disusun Oleh:
1.
2.
3.
4.

Riski Ashari
Silvia Febriana A
Warih Pratitis
Yunita Sari

(A102.11.049)
(A102.11.058)
(A102.11.068)
(A102.11.070)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NASIONAL


PROGRAM STUDI D III ANALIS KESEHATAN
2016/2017

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
I. Latar belakang............................................................................................1
II.Rumusan masalah......................................................................................2
III.Tujuan makalah.........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................3
I.Pengertian laboratorium.............................................................................3
II.Penggolongan laboratorium......................................................................4
III.Jenis laboratorium....................................................................................5
IV.Syarat bangunan dan sarana laboratorium...............................................6
V.Kesehatan kerja di laboratorium................................................................9
VI.Penerapan k3 di laboratorium..................................................................9

BAB I
PENDAHULUAN

I.

Latar belakang
Laboratorium

kesehatan

adalah

sarana

kesehatan

yang

melaksanakan pengukuran, penetapan dan pengujian terhadap bahan yang


berasal dari manusia atau bahan bukan berasal dari manusia untuk penentuan
jenis penyakit, penyebab penyakit, kondisi kesehatan atau factor yang dapat
berpengaruh pada kesehatan perorangan dan masyarakat. Laboratorium yang ada
di klinik-klinik tentunya harus memiliki standar laboratorium yang baik, harus
memiliki fasilitas yang mencukupi agar para pasien merasakan nyaman berada di
laboratorium. Laboratorium di indonesia ada banyak ada laboratorium klinik,
laboratorium hematologi, laboratorium kimia.
Dengan laboratorium yang banyak tentunya standar keamanan di tiap
laboratorium dan cara pengerjaan nya juga berbeda beda. Makalah dibawah ini
membahas tentang apa itu laboratorium dan bagaimana cara kerja di tiap-tiap
laboratorium.

II.
A.
B.
C.
D.
E.
F.

Rumusan masalah
Apa yang dimaksud dengan laboratorium?
Bagaimana penggolongan laboratorium?
Berapa jenis laboratorium?
Bagaimana syarat bangunan sarta sarana laboratorium?
Bagaimana konsep kesehatan kerja di laboratorium?
Bagaimana penerapan k3 di laboratorium?

A.
B.
C.
D.
E.
F.

Tujuan makalah
Untuk mengetahui pengertian laboratorium
Untuk mengetahui penggolongan laboratorium
Untuk mengetahui jenis-jenis laboratorium
Untuk mengetahui syarat bangunan serta sarana laboratorium
Untuk mengetahui konsep kesehatan kerja di laboratorium
Untuk mengetahui penerapan k3 di laboratorium

III.

BAB II

PEMBAHASAN
I.

Pengertian Laboratorium
Berdasarkan (KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 364/MENKES/SK/III/2003) pengertian laboratorium
adalah sebagai berikut:
A. Laboratorium

kesehatan

adalah

sarana

kesehatan

yang

melaksanakan pengukuran, penetapan dan pengujian terhadap bahan


yang berasal dari manusia atau bahan bukan berasal dari manusia untuk
penentuan jenis penyakit, penyebab penyakit, kondisi kesehatan atau factor
yang dapat berpengaruh pada kesehatan perorangan dan masyarakat.
B. Laboratorium klinik adalah laboratorium kesehatan yang melaksanakan
pelayanan pemeriksaan di bidang hematologi, kimia klinik, mikrobiologi
klinik, parasitologi klinik, imunologi klinik, patologi anatomi, dan atau
bidang yang lain yang berkaitan dengan kepentingan kesehatan perorangan
terutama untuk menunjang upaya diagnosis penyakit, penyembuhan penyakit
dan pemulihan kesehatan.
C. Laboratorium kesehatan masyarakat adalah laboratorium kesehatan yang
melaksanakan pelayanan pemeriksaan di bidang mikrobiologi, fisika, kimia
dan atau bidang lain yang berkaitan dengan kepentingan kesehatan lingkungan
terutama untuk menunjang upaya pencegahan dan peningkatan kesehatan
masyarakat

II.

Penggolongan laboratorium kesehatan


A. Laboratorium patologi klinik
Bagian dari ilmu kedokteran klinik yang ikut mempelajari masalah
diagnostik dan terapi, ikut meneliti wujud dan perjalanan penyakit pada
seorang penderita atau bahan yang berasal dari seorang penderita.Untuk
itu patologi klinik merupakan pemeriksaan morfologis , mikroskopis,
kimia, mikrobiologis, serologis, hematologis, imunologis, parasitologis,
dan pemeriksaan laboratorium lainnya.
Laboratorium patologi klinik meliputi :
1. Kimia Klinik
2. Mikrobiologi Klinik
3. Parasitologi
4. Bakteriologi
5. Mikologi
6. Hematologi Klinik
7. Imunologi-Serologi Klinik
B. Laboratorium patologi anatomi
Spesialisasi medis yang berurusan dengan diagnosis penyakit
berdasarkan pada pemeriksaan kasar, mikroskoik, dan molekuler atas
organ, jarinagan, dan sel.Di banyak negara dokter berpraktik patologi
dilatih dalam patologi anatomi dan patologi klinik, diagnosis penyakit
melalui analisis laboratorium pada cairan tubuh.
Laboartorium
patologi
anatomi
meliputi

laboratorium

sitohistoteknologi.

III.

Jenis laboratorium kesehatan


Berdasarkan (STANDAR LABORATORIUM ANALIS KESEHATAN
PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN RI
BADAN

PPSDM

KESEHATAN

PUSAT

PENDIDIKAN

TENAGA

KESEHATAN TAHUN 2010) jenis laboratorium kesehatan dapat dibedakan


menjadi:
A. Standar Laboratorium D.III Analis Kesehatan terdiri dari :
4

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
B. Dalam

Laboratorium Kimia Dasar


Laboratorium Kimia Terapan
Laboratorium Kimia Klinik
Laboratorium Hematologi
Laboratorium Bakteriologi
Laboratorium Parasitologi/Mikologi
Laboratorium Serologi
Laboratorium Virologi/Sitohistoteknologi
implementasinya sesuai fungsi laboratorium, maka ruang

laboratorium tersebut dapat sebagai berikut :


1. Laboratorium Kimia Dasar
2. Laboratorium Kimia Terapan
3. Laboratorium Kimia Klinik dan Laboratorium Hematologi
4. Laboratorium Bakteriologi
5. Laboratorium Parasitologi/Mikologi, Laboratorium Serologi, dan
Laboratorium Virologi/Sitohistoteknologi

IV.

Syarat bangunan dan sarana laboratorium


Berdasarkan (PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2013/BAB II RUANGAN DAN
FASILITAS PENUNJANG) syarat bangunan dan sarana laboratorium
dapatdijelaskan sebagai berikut:
A. Persyaratan umum konstruksi ruang laboratorium sebagai berikut:
1. Dinding terbuat dari tembok permanen warna terang,menggunakan cat
yang tidak

luntur.Permukaan dinding

harus rata agar mudah

dibersihkan, tidak tembus cairan serta tahan terhadap desinfektan.


2. Langit-langit tingginya antara 2,70-3,30 m dari lantai, terbuat dari
bahan yang kuat, warna terang dan mudah dibersihkan.
3. Pintu harus kuat rapat dapat mencegah masuknya serangga dan
binatang lainnya, lebar minimal 1,20 m dan tinggi minimal 2,10 m.
4. Jendela tinggi minimal 1 m dari lantai.
5. Semua stop kontak dan saklar dipasang minimal 1,40 m dari lantai.
6. Lantai terbuat dari bahan yang kuat, mudah dibersihkan,
berwarna terang dan tahan terhadap perusakan oleh bahan kimia,
kedap air, permukaan rata dan tidak licin. Bagian yang selalu kontak
dengan air harus mempunyai kemiringan yang cukup kearah saluran
pembuanga air limbah. Antara lantai dengan dinding harus berbentuk
lengkung agar mudah dibersihkan.
B. Ruangan
Luas ruangan setiap kegiatan cukup menampung peralatan yang
dipergunakan, aktifitas dan jumlah petugas yang berhubungan dengan
spesimen/pasien untuk kebutuhan pemeriksaan laboratorium. Semua
ruangan harus mempunyai tata ruang yang baik sesuai alur pelayanan dan
memperoleh sinar matahari/cahaya dalam jumlah yang cukup.
Secara umum, tersedia ruang terpisah untuk:
1. Ruang penerimaan terdiri dari ruang
ruang pengambilan

spesimen.

kurangnya mempunyai luas 6 m2.


6

tunggu

Masing-masing

pasien

dan

sekurang-

2. Ruang pemeriksaan/teknis: luas ruangan tergantung jumlah dan jenis


pemeriksaan yang dilakukan (beban kerja), jumlah, jenis dan ukuran
peralatan, jumlah karyawan, faktor keselamatan dan keamanan kerja
serta

kelancaran

lalu

lintas

spesimen,

pasien,

pengunjung

dan karyawan, sekurang-kurangnya mempunyai luas 15 m2.


3. Untuk bank darah, pemeriksaan mikrobiologi dan molekuler
sebaiknya masing-masing memiliki ruangan terpisah.
4. Ruang
administrasi/pengolahan
hasil
sekurang-kurangnya
mempunyai luas 6 m2.
5. Meja terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, permukaan rata
dan mudah dibersihkan dengan tinggi 0,80-1,00 m.

Meja untuk

instrumen elektronik harus tahan getaran.


C. Fasilitas penunjang
Fasilitas penunjang secara umum meliputi:
1. Tersedia WC pasien dan petugas yang terpisah, jumlah sesuai
dengan kebutuhan.
2. Penampungan/pengolahan limbah laboratorium.
3. Keselamatan dan keamanan kerja.
4. Ventilasi: 1/3 x luas lantai atau AC 1 PK/20m2

yang disertai

dengan sistem pertukaran udara yang cukup.


5. Penerangan harus cukup (1000 lux di ruang kerja, 1000-1500
lux untuk pekerjaan yang memerlukan ketelitian dan sinar harus
berasal dari kanan belakang petugas).
6. Air bersih, mengalir, jernih, dapat menggunakan air PDAM atau
air bersih

yang

memenuhi

20 liter/karyawan/hari.
7. Listrik harus mempunyai

aliran

syarat.
tersendiri

Sekurang-kurangnya
dengan

tegangan

stabil, kapasitas harus cukup. Kualitas arus, tegangan dan frekuensi


sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Keamanan dan pengamanan
jaringan instalasi listrik terjamin, harus tersedia grounding/arde. Harus

tersedia cadangan listrik (Genset, UPS) untuk mengantisipasi listrik


mati.
8. Tersedia

ruang

makan

yang

terpisah

dari

ruang

pemeriksaan laboratorium.
D. Persyaratan fasilitas kamar mandi/WC secara umum sebagai berikut:
1. Harus selalu terpelihara dan dalam keadaan bersih.
2. Lantai terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, tidak licin,
berwarna terang dan mudah dibersihkan.
3. Pembuangan air limbah dari dilengkapi dengan penahan bau
(water seal).
4. Letak Kamar mandi/WC tidak berhubungan langsung dengan
dapur,kamar operasi, dan ruang khusus lainnya.
5. Lubang ventilasi harus berhubungan langsung dengan udara luar.
6. Kamar mandi/WC pria dan wanita harus terpisah.
7. Kamar mandi/WC karyawan harus terpisah dengan Kamar
mandi/WC pasien.
8. Kamar mandi/WC

pasien

harus

terletak

mudah terjangkau dan ada petunjuk arah.


9. Harus dilengkapi dengan slogan atau

di

tempat

peringatan

yang
untuk

memelihara kebersihan.
10. Tidak terdapat tempat penampungan atau genangan air yang
dapat menjadi tempat perindukan nyamuk.
V.
A.
B.
C.
D.

Kesehatan kerja di laboratorium


Setiap laboratorium harus memiliki buku keselamatan kerja.
Laboratorium harus memiliki kotak P3k.
Tidak boleh makan dan minum didalam laboratorium.
Gunakan pakaian pelindung dan tanggalkan pakaian tersebut sebelum

meninggalkan laboratorium.
E. Anggaplah selalu bahwa semua spesimen laboratorium berpotensi menjadi
infeksius.
F. Letakkan semua spesimen dengan aman.
VI.

Penerapan K3 di laboratorium
1. Laboratorium kimia

Menggunakan APD yang lebih spesifik karena kita berhadapan


langsung dengan bahan-bahan kimia seperti :
1. Kaca mata
2. Sepatu kedap air
3. Masker
4. Hanscoon
5. Penutup kepala
6. Jas laboratorium
2. Laboratorium hematologi
Di laboratorium hematologi kita harus menggunakan APD yang
lengkap juga, karena kita berhubungan langsung dengan spesimen yang
infeksius jadi kita harus menggunakan :
1. Jas laboratorium
2. Masker
3. Sarung tangan
Pada intinya saat kita memasuki laboratorium kita harus menggunakan
alat perlindungan diri agar diri kita terhindar dari bahya .

DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI Pusat Laboratorium Kesehatan,1999.Pedoman Praktek
Laboratorium yang Benar (Good Laboratory Practice).Jakarta:DepKes RI
9

http://bppt.jabarprov.go.id/assets/data/arsip/nspk_yanmed_PERMENKESLABKESK
LINIK.doc/ KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 364/MENKES/SK/III/2003
https://www.labcito.co.id/wpcontent/uploads/2015/ref/ref/PMK_No_43_ttg_Penyelen
ggaraan_Laboratorium_Klinik_Yang_Baik.pdf/

PERATURAN

MENTERI

KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2013 TENTANG


CARA PENYELENGGARAAN LABORATORIUM KLINIK YANG BAIK
http://www.pdpersi.co.id/diknakes/data/standar/std_lab/stdlab_analis_kesehatan.pdf/
(STANDAR LABORATORIUM ANALIS KESEHATAN PENDIDIKAN TENAGA
KESEHATAN,KEMENTRIAN KESEHATAN RI BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSAT PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN TAHUN 2010)
http://s3.amazonaws.com/ppt-download/k3dilaboratoriumhematologi-140509180305phpapp02.pptx?response-contentdisposition=attachment&Signature=s8TcxQN1mvy9ogY7HBBTljbs6%2F4%3D&Ex
pires=1474699323&AWSAccessKeyId=AKIAJ6D6SEMXSASXHDAQ

10

Anda mungkin juga menyukai