Sistem Organ Tumbuhan

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 18

Jaringan epidermis pada tumbuhan terletak pada bagian paling luar sel.

Sel epidermis berbentuk


segienam, tidak memiliki ruang antarsel (sel rapat), dan transparan yang menandakan tidak
mengandung kloroplas. Modifikasi sel epidermis berupa stomata yang terletak pada bagian
bawah daun berfungsi sebagai tempat pertukaran gas, kultikula (lapisan lilin) berfungsi
mengurangi penguapan pada daun, trikoma berfungsi mencegah penguapan terlalu besar pada
daun dan bulu akar berfungsi memperluas area penyerapan pada akar.
Apakah terdapat perbedaan antara bentuk akar jagung dengan akar kacang hijau?
Ya terdapat perbedaan. Susunan jaringan pengangkut pada akar jagung (monokotil)
tersebar sedangkan pada akar kacang hijau (dikotil) teratur.
Jaringan
Xilem
Floem

Akar kacang hijau (Dikotil)


Berbentuk bintang di pusat, tersusun
radial/ membentuk jari-jari bersama
dengan floem
Di antara jari-jari yang dibentuk oleh
xilem, dipisahkan oleh kambium

Akar jagung (monokotil)


Berdekatan dengan floem
Berdekatan dengan xilem, tidak
dipisahkan oleh kambium

2. Dimanakah letak jaringan parenkima di dalam organ akar dan batang?


Batang : diantara jaringan epidermis dan empulur
Akar : terletak pada korteks dan empulur akar
3. Apakah terdapat perbedaan antara bentuk batang jagung dengan batang kacang hijau?
Ya terdapat perbedaan. Susunan berkas pengangkut pada batang kacang hijau teratur,
sedangkan pada batang jagung tersebar.
Batang kacang hijau (Dikotil)
Batang Akar jagung (monokotil)
Disebelah dalam epidermis terdapat korteks Disebelah dalam epidermis terdapat meristem
dan stele
dasar yang pembagiannya belum begitu jelas
Berkas pembuluh terletak di bagian dalam Berkas pembuluh tersebar pada meristem
perisikel, memiliki kambium
dasar, dilindungi sarung berkas pengangkut,
tidak memiliki kambium
4. Bagaimanakah letak jaringan pengangkut pada batang kacang hijau dengan batang jagung?
Pada batang jagung (monokotil) letak xylem berdampingan dengan floem (berselangseling).
pada batang kacang hijau (dikotil) xylem terletak disebelah dalam kambium dan floem
sebelah luar kambium.
5. Apakah yang dimaksud dengan mesofil daun? Apa jenis jaringan yang membentuk mesofil daun?
Jaringan dasar pengisi daun/daging daun yang terletak diantara epidermis atas dan
epidermis bawah.
Jaringan palisade (jaringan tiang) dan jaringan spons (bunga karang).

6. Rumuskan kesimpulanmu tentang percobaan ini!


Tumbuhan memiliki tiga organ penyusun tubuh yaitu akar, batang, dan daun. Pada organ akar
dan batang ada perbedaan letak berkas pengangkut (letak xylem dan floem) pada tumbuhan
dikotil dan monokotil. Mesofil Daun merupakan daging daun yang terletak diantara epidermis
atas dan bawah yang terbentuk dari jaringan palisade dan jaringan spons.

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tubuh makhluk hidup tersusun atas jutaan sel. Sel-sel yang memiliki
struktur dan fungsi yang sama membentuk suatu jaringan. Beberapa macam
jaringan akan membentuk suatu organ. Kumpulan bermacam-macam organ
membentuk suatu sistem organ. Akhirnya, beberapa macam sistem organ
saling melengkapi dan bekerja sama untuk membentuk suatu individu
makhluk hidup. Namun, pada tumbuhan tidak terdapat sistem organ.
Petumbuhan hanya sampai pada organ kemudian membentuk satu individu
tumbuhan.
Pada praktikum kali ini kami mencoba mengamati jaringan epidermis
dan organ pada tumbuhan. Kami ingin mengetahui berbagai macam bentuk
jaringan epidermis beserta modifikasinya dan bentuk organ pada tumbuhan
dikotil dan monokotil.
Dasar Teori
Jaringan adalah kumpulan sel yang mempunyai bentuk dan fungsi
yang sama. Untuk melakukan proses-proses hidup pada tumbuhan terdapat
bermacam-macam sel yang masing masing mmpunyai fungsi terentu.
Jaringan pada tumbuhan dapat di kelompokkan menjadi dua kelompok besar,
yaitu jaringan meristem dan jaringan dewasa.
1. Jaringan Meristem
Jaringan meristem terdiri dari sel-sel yang akif membleah (bersifat
embrional). Fungsinya memperpanjang pertumbuhan batang dan akar serta
memperbesar batang tumbuhan dikotil.
Berdasarkan asal usulnya, jaringan meristem dikelompokkan menjadi dua
yaitu:
1. Meristem primer, sel-slnya merupakan perkmbangan langsung dari sel-sel
embrional. Misalnya kuncup, ujung batang, dan ujung akar.
2. Meristem sekunder, berasal dari jaringan dewasa yang telah mengalami
diferenisasi. Misalnya kambium dan kambium gabus yang terdiri dari
parenkim atau jaringan dasar kolenkim.

Berdasarkan posisi dalam tubuh tumbuhan, meristem dibedakan menjadi


tiga, sebagai berikut.
1. Meristem apikal,terdapat di ujung akar, ujung pucuk utama, dan pucuk
lateral.
2. Meristem interkalar, terdapat diantara jaringan dewasa.
3. Meristem lateral, terletak sejajar dengan permukaan organ tempat
ditemukannya.
2. Jaringan Dewasa
Jaringan dewasa merupkan jaringan yang telah mengalami deferensiasi dan
tidak bersifat merisematik lagi. Jaringan dewasa dibedakan menjadi
beberapa macam, yaitu sebagai berikut.
a. Jaringan Epidermis (Jaringan Pelindung). Terdapat pada permukaaan
seluruh bagian tibih timbihan dan berfungsi untuk melindungi jarigan di
sebelah dalamnya. Sel-sel epidermis sebagian dapat berkembang menjadi
alat-alat tambahan lain (derivate epidermis), seperti stomata, trikoma, sel
kapas, sistolit, sel silica dan sel gabus.
b. Jaringan Parenkim (Jaringan Dasar), Terdapat hampir di semua bagian
tubuh tumbuhan dan mengisi jaringan tumbuhan. Contoh: sebagai korteks
diantara epidermis dan pembuluh angkut pada batang dan akar, sebagai
empulur batang, merupakan mesofil pada daun, dan penyimpan cadangan
makanan pada buah dan biji. Jringan parenkim berfungsi sebagai penyimpan
cadangan makanan dalam bentuk zat tepung, pada sel yang mengandung
klorofil mampu membentuk zat tepung, dan sebagai tempat untuk
menimbun atau menyimpan air.
c. Jaringan Penyokong
1. Jaringan Kolenkim, Terdapat pada tumbuhan muda, terdiri dari sel-sel yang
hidup dengan dinding sel dari selulosa. Contoh: terdapat pada bagian terluar
batang dan urat daun. Fungsinya sebagai penguat atau penunjang tubuh
tumbuhan karena dinding selnya telah mengalami penebalan.
2. Jaringan Sklerenkim, Terdapat pada tumbuhan yang sudah berkayu, selselnya mati dengan dinding sel dari zat lignin dan berfungsi sebagai alat
penyokong. Jaringan sklerenkim dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu
sebagai berikut
a. Serat sklerenkim, terdapat pada silinder pusat, korteks, xilem serta floem.
b. Sklereid (sel batu), bentuk dan ukuran berfariasi, terdapat pada semua
bagian tumbuhan, terutama di dalam kulit kayu, pembuluh tapis dan dalam
buah dan biji.
d. Jaringan Pengangkut

Jaringan pengangkut pada tumbuhan tingkat tinggi terdiri dari xylem dan
floem. Xylem dan floem bersama-sama disebut berkas pengangkutan
(berkas vaskuler).
1. Xilem, Komponen penyusun xilem terdiri dari : unsure trakeal (trakea dan
trakeid), serabut xilem dan parenkim xilem. Letaknya pada bagian kayu
tumbuhan dan berfungsi mengangkut air dan garam-garam mineral dari akar
menuju bagian atas tubuh tumbuhan
2. Floem, Komponen penyusun floem terdiri dari: unsure-unsur tapis, sel
pengiring, serabut floem, dan parenkim floem. Letaknya pada bagian kulit
kayu dan berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke sleuruh tubuh
tumbuhan.
Posisi xilem dan floem pada tumbuhan dapat menentukan tipe berka
pengangkutnya. Ada tiga tipe berkas pengangkut berdasarkan posisi/letak
xilem dan floem, yaitu sebagai berikut.
1. Tipe Kolateral, apabila xilem dan floem terletak berdampingan. Floem
berada di bagian luar dari xilem. Ada dua tipe kolateral yaitu
a. kolateral terbuka, apabila antara xilem dan floem terdapat kambium.
Terdapat pada dikotil.
b. Kolateral tertutup, apabila antara xilem dan floem tidak dijumpai
cambium. Terdapat pada monokotil.
2. Tipe Konsentris, apabila xilem dikelilingi floem atau sebaliknya. Ada dua
tipe konsentris, yaitu:
a. Konsentris amfikibral, apabila xilem berada di tengah dan floem
mengelilingi, dijumpai pada Pteridophyta.
b. Konsentris anfivasal, apabila floem berada di tengah dan xilem
mengililingi, dijumpai pada Cirdyline sp.
c. Tipe radial, apabila xilem dan floem letaknya bergantian menurut jari-jari
lingkaran, dijumpai pada akar tumbuhan monokotil.
e. Jaringan Gabus, Tersusun atas sel-sel gabus yang berfungsi melindungi
jaringan lain di bawahnya agar tidak terlalu banyak kehilangan air. Pada
tumbuhan dikotil, dibentuk oleh cambium gabus atau felogen di bawah
epidermis.
f. Jaringan Sekretoris, Jaringan sekretoris menghasilkan senyawa yang tidak
keluar dari tubuh. Beberapa bentuk penting jaringa sekretoris adlah sel
kelenjar, jaringa kelenjar, dan saluran getah.
Tujuan
Mengamati dan mengenali struktur akar, batang dan daun
Mengenali nama-nama struktur penyusun akar, batang dan daun
Menunjukkan letak jaringan epidermis, dan jaringan pengangkut pada akar,
batang dan daun
Membedakan secara anatomi bentuk akar dikotil dengan monokotil dan
batang dikotil dengan monokotil
Mengamati dan mengenali jaringan meristem

Rumusan masalah

Bagaimana struktur akar, batang, daun ?


Apa perbedaan struktur akar dikotil dengan monokotil ?

Apa perbedaan struktur batang dikotil dengan monokotil ?

Apa perbedaan struktur daun dikotil dan monokotil ?

Eksperimen Iii
jaringan dan organ tumbuhan
I. Alat dan Bahan
Tebu (tanaman monokotil)
Bayam (tanaman dikotil)
Pisau tajam
Mikroskop
Air
Pipet tetes
Kaca objek
Pinset
Tissue

II. Langkah-Langkah
a. Melihat akar tumbuhan
Monokotil
Ambil bagian akar pada tebu
Buat penampang melintang akar tebu dengan cara mengiris setipis mungkin
akar tebu
Letakkan irisan akar pada kaca objek, kemudian tetesi dengan air
Amati dibawah mikroskop dengan pembesaran perlahan-lahan dari yang
terendah
Gambar hasil pengamatan
Dikotil
Ambil bagian akar pada bayam
Buat penampang melintang akar bayam dengan cara mengiris setipis
mungkin akar bayam
Letakkan irisan akar pada kaca objek, kemudian tetesi dengan air
Amati dibawah mikroskop dengan pembesaran perlahan-lahan dari yang
terendah
Gambar hasil pengamatan
b. Melihat batang tumbuhan
Monokotil
Ambil bagian batang pada tebu
Buat penampang melintang batang dengan mengiris setipis mungkin batang
tebu
Letakkan pada kaca objek, lalu tetesi dengan air
Amati dibawah mikroskop dengan pembesaran perlahan-lahan dari yang
terendah
Gambar hasil pengamatan
Dikotil
Ambil bagian batang pada bayam
Buat penampang melintangnya dengan mengiris setipis mungkin batang
bayam

Letakkan pada kaca objek, lalu tetesi dengan air


Amati dibawah mikroskop dengan pembesaran perlahan-lahan dari yang
terendah
Gambar hasil pengamatan
c. Melihat daun tumbuhan
Monokotil
Ambil bagian daun pada tebu
Irislah setipis mungkin daun tebu
Letakkan pada kaca objek, lalu tetesi dengan air
Amati dibawah mikroskop dengan pembesaran perlahan-lahan dari yang
terendah
Gambar hasil pengamatan
Dikotil
Ambil bagian daun pada bayam
Irislah setipis mungkin daun bayam
Letakkan pada kaca objek, lalu tetesi dengan air
Amati dibawah mikroskop dengan pembesaran perlahan-lahan dari yang
terendah
Gambar hasil pengamatan

III. Tabel hasil pengamatan

I.
I. Pembahasan
Tumbuhan Monokotil
Akar

Pada dasarnya susunan jaringan


sama dengan yang terdapat pada
perbedaan yang tampak adalah :
a) Endodermis sering membentuk
mudah dikenali pada penampang
baik.

pada akar tumbuhan monokotil adalah


akar tumbuahan dikotil. Namun beberapa
dinding sekunder yang tebal sehingga
melintang akar dengan pewarnaan yang

b) Pertumbuhan xilem awal terhenti sebelum bagian pusat terbentuk sehingga


jalur-jalur xilem tidak berbentuk binang melainkan satu ikatan dengan
lainnya.
c)

Pada akar monokotil antara xilem dan floem tidak terdapat kambium,
sehingga xilem dan floem tersusun secara tidak teratur.

Batang

Add
caption

Pada batang monokotil, ukuran meristem apikalnya kecil. Jika dilihat, struktur
penampang melintangbatang tanaman monokotil, dapat dijumpai struktur
jaringan sebagai berikut.
a) Epidermis merupakan struktur terluar yang disusun oleh satu lapis sel.
Epidermis dilengkapi denganstomata dan bulu-bulu. Pada umumnya
epidermis tumbuhan monokotil sama dengan tumbuhan dikotil.

b)

KorteksJaringan korteks terdiri atas beberapa lapis sel dengan ronggarongga udara di antara sel-selnya. Fungsi jaringan ini yaitu sebagai tempat
pertukaran
gas.
Pada
tumbuhan
monokotil,
korteks
kadang-

kadangterdeferensiasi secara baik atau kadang sangat sempit, bahkan tidak


dapat dibedakan dengan stele.
c)

StelePada tumbuhan monokotil, batas korteks dan stele biasanya tidak


terlalu terlihat. Xilem dan floemterdapat pada lapisan stele ini dan susunan
berkas pengangkut yaitu bertipe kolateral tertutup, sehinggabatang pada
tumbuhan monokotil tidak mengalami pertumbuhan membesar.

d)

Empulur, terletak di bagian paling dalam dan tersusun dari jaringan


parenkim. Pada beberapa tumbuhan,empulur ada yang menghilang,
misalnya pada tumbuhan padi.-Pada batang dikotil ditemukan tiga daerah
yaitu epidermis yang tersusun atas selapis sel, banyakmengandung kitin,
dan mempunyai stomata. Korteks tersusun atas endodermis terdiri atas
selapis selyang mengelilingi stele dan mengandung banyak butir tepung.
Disebelah dalam epidermis umumnyaterdapat pita kolenkima yang
merupakan
modifikasi
parekima
dengan
dinding
selulosa
yang
menebaldisudut tempat pertemuan tiga atau lebih sel. Parenkima yang
berbentuk bulat dengan dinding tipis dantidak terlalu memanjang ke segala
arah, sel hidup dan mengandung cukup protoplasma, terdapat pulasel-sel
sklerenkima. Stele batang dikotil terdiri atas tiga daerah pokok yaitu perisikel
(sel-sel parenkimadan sklerenkima), berkas vaskular (xilem, floem dan
kambium) juga ada jejari empulur. Struktur anatomibatang monokotil
berbeda dengan batang dikotil. Pada stele batang monokotil mempunyai
berkasvaskular yang tidak teratur (tersebar diseluruh stele termasuk
empulur), bekas vaskular tidakmempunyai lapisan kambium dan umumnya
tidak mengalami penebalan sekunder

Daun
Jaringan Penyusun Daun Monokotil Beserta Letak, Fungsi, dan Ciri-Cirinya
Jaringa
No
Letak
Fungsi
Ciri - Ciri
n
Lapisan
Epidermi
permukaan
s
a)
atas
dan
dan bawah
kutikula
daun.

Melindungi lapisan sel


di bagian dalam dari
kekeringan.
Terdiri dari satu sel dengan
Mencegah penguapan penebalan
air
dari zat kutin.
melalui permukaan
daun.

Berderet di
b) Stomata antara urat
daun.

Sebagai jalan masuk


dan keluarnya udara.

Mulut daun dengan dua sel


penutup.

Tidak mengalami
diferensiasi, bentuknya
Pada
Membuat zat makanan seragam kecuali mesofil
cekungan di
c) Mesofil
melalui
berkas pengangkut lebih
antara urat
fotosintesis.
besar, kloroplasnya
daun.
lebih sedikit, dindingnya
lebih tebal.
Urat
Pada helai
daun
daun.
Tumbuhan Dikotil

d)

Transportasi zat.

Sejajar.

Akar

Akar tumbuhan dikotil pada umumnya tersusun atas bagian epidermis,


korteks, endodermis, dan silinder pusat(stele).
a) Epidermis, tersusun atas selapis sel, berdinding tipis, berkutikula, dan
tersusun dari rapat. Sebagian besar sel epidermis membentuk rambut akar
dengan jalan mengadakan perpanjangan ke arah lateral dari dinding luarnya.
Rambut ini bermanfaat untuk memperluas permukaan sehingga penyerapan
menjadi lebih efektif
b)

Korteks akar menempati sebagian besar akar. Terdiri beberapa lapis, di


dalam korteks terdapat ruang antar sel yang memanjang sepanjang akar.
c) Endodermis, satu atau beberapa lapis sel korteks di bawah epidermis
memiliki dinding sel yang dilapisi suberin, sejenis karbohidrat yang
menyebabkan bagian ini tampak berbeda dengan korteks yang lain. Lapisan
sel korteks yang paling dalam tersusun rapat tanpa ruang antar sel dan
terdiri atas sel=sel berbentuk kotak, disebut lapisan endodermis. Sel-sel
endodermis mengalami penebalan suberin pada dinding-dinding radial dan
vertikalnya sehingga membentuk semacam pita. Pita ini disebut pita
caspary, sesuai dengan nama penemunya, Caspary.
d)

Silinder pusat, tersusun atas lingkaran tepi dan jaringan pembuluh.


Lingkaran tepi terdapat di sebelah dalam dan berdampingan dengan
endodermis, tersusun atas sel-sel parenkim. Pada bagian ini tumbuhlah akar
lateral.

e) Jaringan pembuluh tersusun atas jaringan xilem dan floem yang tersusun
berselang-seling pada bidang radial. antara xilem dan floem dipisahkan oleh
sederetan sel parenkim yang dikenal sebagai kambium.

Batang

Pada jaringan primer batang dikotil terdapat bagian-bagian berikut.


a) Epidermis, lapisan ini terletak paling luar dari organ batang. Epidermis terdiri
atas lapis sel yang dinding selnyasudah mengalami penebalan yang disebut
kutikula. Lapisan kutikula ini berfungsi untuk melindungibatang terhadap
kekeringan. Sel-sel epidermis biasanya berbentuk rektanguler dan tersusun
rapat tanpaadanya ruang antarsel. Susunan ini menyebabkan terjadinya
pengurangan transpirasi dan dapatmelindungi jaringan di sebelah dalamnya
dari kerusakan dan serangan hama. Pada beberapa jenistumbuhan, di
sebelah dalam dari epidermis batang dijumpai satu atau beberapa lapis sel
yang berasaldari initial yang tidak sama dengan epidermis yang disebut
hipodermis. Struktur hipodermis ini berbeda dengan sel-sel penyusun
korteks. Epidermis dapat megalami deferensiasi membentuk derivat
epidermis,antara lain stomata, trikoma, dan lain-lain.
b)

Korteks, terdiri atas kolenkim yang susunannya berdesakan rapat dan


parenkim yang longgar denganbanyak ruang antarsel. Pada beberapa
tumbuhan, parenkim korteks bagian tepi mengandung kloroplas,sehingga
mampu mengadakan proses fotosintesis. Parenkim ini disebut klorenkim.

c)

Endodermis, sering disebut juga floeterma atau sarung amilum karena


banyak berisi butir-butir amilum.Pada beberapa tumbuhan, floeterma
mengalami penebalan membentuk pita caspary. Endodermis terdiri atas satu
lapisan sel saja danberfungsi sebagai pemisah antara korteks dan silinder
pusat.

d)

Silinder Pusat atau SteleLapisan silinder pusat ini terdiri atas dua bagian.

Perisikel atau perikambiumLapisan silinder pusat ini bersifat meristematis. Selsel pada lapisan perikambium aktif membelah danmenghasilkan sel-sel yang
baru. Kemampuan meristematis inilah yang mengakibatkan batang
tumbuhandikotil dapat tumbuh besar.
Berkas pengangkut, terdiri atas xilem dan floem.Di antara xilem dan floem
terdapat
kambium
intravaskuler.
Kambium
ini
menyebabkan
pertumbuhansekunder berlangsung terus-menerus, tetapi pertumbuhan
sangat ditentukan oleh keadaan lingkungan.Pada saat air dan zat hara
tersedia cukup, yaitu pada musim penghujan, maka pertumbuhan
sekunderterhenti. Jika keadaan lingkungan tidak mendukung, maka
pertumbuhan sekunder berlangsung lagi.Demikian silih berganti sehingga
menyebabkan pertumbuhan sekunder batang tampak berlapis-lapis.Setiap

lapis terbentuk selama satu tahun dengan bentuk melingkar konsentris


mengelilingi pusat.Lingkaran konsentris tersebut dinamakan lingkaran tahun
Daun
Jaringan Penyusun Daun Dikotil Beserta Letak, Fungsi, dan Ciri-Cirinya
No Jaringan
Letak
Fungsi
Ciri - Ciri
a) EpidermisMenyusun lapisan
permukaan
atas dan bawah
daun.

Melindungi lapisan
sel di
bagian dalam dari
kekeringan.
Menjaga bentuk
daun agar
tetap.

Terdiri dari satu lapis


sel kecuali
tanaman Ficus
(tanaman karet).

b) Kutikula

Zat kutin pada


kutikula
mencegah
penguapan air
melalui permukaan
daun.

Penebalan dari zat


kutin.

Sebagai jalan
masuk dan
keluarnya udara.
Sel penjaga
sebagai pengatur
membuka dan
menutupnya
stomata.

Mulut daun pada


epidermis
dengan dua sel
penutup

c)

Melapisi
permukaan
atas dan bawah
daun.

Melapisi
Stomata permukaan
atas dan bawah
daun

d) Rambut
dan
kelenjar

Permukaan atas
dan
bawah daun.

Alat pengeluaran.

Alat tambahan pada


epidermis

e) Mesofil

Di antara lapisan
epidermis
atas dan
bawah.

Tempat
berlangsungnya
fotosintesis.

Terdiri dari sel


parenkim,
banyak ruang antarsel.
Kebanyakan
berdiferensiasi
menjadi palisade
(jaringan
tiang) dan spons
(jaringan
bunga karang).
Sel-sel jaringan tiang
berbentuk
silinder, tersusun rapat,

dan mengandung
klorofil.
Sel-sel jaringan bunga
karang
bentuknya tidak
teratur, bercabangcabang dan berisi
kloroplas, susunannya
renggang.
f) Urat daunPada helai daun.

Transportasi zat.

Menyirip atau menjari.

penutup
Kesimpulan dan Saran-Saran
Kesimpulan
v Jaringan adalah sekumpulan sel yang mempunyai bentuk dan fungsi sama
v Pada tumbuhan monokotil dan dikotil terdapat perbedaan penyusunan
jaringannya, yaitu pada monokotil ikatan pembuluhnya menyebar,
sedangkan pada dikotil tersusun melingkar.
v Baik pada batang monokotil maupun dikotil, terdapat beberapa jaringan yaitu
epidermis, korteks dan jaringan ikatan pembuluh (xylem dan floem).
Sedangkan jaringan cambium hanya terdapat pada dikotil.
v Pada daun terdapat jaringan epidermis atas, epidermis bawah, jaringan
palisade, jaringan spon, berkas pembuluh dan stomata.
Saran-Saran
v Pastikan seluruh alat yang digunakan dalam keadaan bersih
v Buatlah irisan penampang setipis mungkin agar mudah diamati
v Setiap pengamatan harus dilakukan dengan teliti untuk mendapatkan hasil
yang maximal
v Dalam proses pengamatan objek dengan menggunakan microskop
pengaturan focus sebaiknya dilakukan dengan pelan-pelan.

BUNGA, BUAH DAN BIJI


1. BUNGA
Bunga (flos) atau kembang adalah struktur reproduksi seksual pada tumbuhan berbunga (divisio
Magnoliophyta atau Angiospermae, "tumbuhan berbiji tertutup"). Pada bunga terdapat organ
reproduksi (benang sari dan putik). Bunga secara sehari-hari juga dipakai untuk menyebut
struktur yang secara botani disebut sebagai bunga majemuk atau inflorescence. Bunga majemuk
adalah kumpulan bunga-bunga yang terkumpul dalam satu karangan. Dalam konteks ini, satuan
bunga yang menyusun bunga majemuk disebut floret.
Bunga berfungsi utama menghasilkan biji. Penyerbukan dan pembuahan berlangsung pada
bunga. Setelah pembuahan, bunga akan berkembang menjadi buah. Buah adalah struktur yang
membawa biji.
Fungsi bunga
Fungsi biologi bunga adalah sebagai wadah menyatunya gamet jantan (mikrospora) dan betina
(makrospora) untuk menghasilkan biji. Proses dimulai dengan penyerbukan, yang diikuti dengan
pembuahan, dan berlanjut dengan pembentukan biji.
Beberapa bunga memiliki warna yang cerah dan secara ekologis berfungsi sebagai pemikat
hewan pembantu penyerbukan. Beberapa bunga yang lain menghasilkan panas atau aroma yang
khas, juga untuk memikat hewan untuk membantu penyerbukan.
Manusia sejak lama terpikat oleh bunga, khususnya yang berwarna-warni. Bunga menjadi salah
satu penentu nilai suatu tumbuhan sebagai tanaman hias.
Morfologi bunga
Bagian-bagian bunga sempurna. 1. Bunga sempurna, 2. Kepala putik (stigma), 3. Tangkai putik
(stilus), 4. Tangkai sari (filament, bagian dari benang sari), 5. Sumbu bunga (axis), 6. artikulasi,
7. Tangkai bunga (pedicel), 8.Kelenjar nektar, 9. Benang sari (stamen), 10. Bakal buah (ovum),
11. Bakal biji (ovulum), 12. , 13. Serbuk sari (pollen), 14. Kepala sari (anther), 15. Perhiasan
bunga (periantheum), 16. Mahkota bunga (corolla), 17. Kelopak bunga (calyx)
Bunga adalah batang dan daun yang termodifikasi. Modifikasi ini disebabkan oleh dihasilkannya
sejumlah enzim yang dirangsang oleh sejumlah fitohormon tertentu. Pembentukan bunga dengan
ketat dikendalikan secara genetik dan pada banyak jenis diinduksi oleh perubahan lingkungan
tertentu, seperti suhu rendah, lama pencahayaan, dan ketersediaan air (lihat artikel Pembentukan
bunga).
Bunga hampir selalu berbentuk simetris, yang sering dapat digunakan sebagai penciri suatu
takson. Ada dua bentuk bunga berdasar simetri bentuknya: aktinomorf ("berbentuk bintang",
simetri radial) dan zigomorf (simetri cermin). Bentuk aktinomorf lebih banyak dijumpai.
Bunga disebut bunga sempurna bila memiliki alat jantan (benang sari) dan alat betina (putik)
secara bersama-sama dalam satu organ. Bunga yang demikian disebut bunga banci atau
hermafrodit. Suatu bunga dikatakan bunga lengkap apabila memiliki semua bagian utama
bunga. Empat bagian utama bunga (dari luar ke dalam) adalah sebagai berikut:
Kelopak bunga atau calyx;

Mahkota bunga atau corolla yang biasanya tipis dan dapat berwarna-warni untuk
memikat serangga yang membantu proses penyerbukan;

Alat kelamin jantan atau androecium (dari bahasa Yunani andros oikia: rumah pria)
berupa benang sari;

Alat kelamin betina atau gynoecium (dari bahasa Yunani gynaikos oikia: "rumah wanita")
berupa putik.

Organ reproduksi betina adalah daun buah atau carpellum yang pada pangkalnya terdapat bakal
buah (ovarium) dengan satu atau sejumlah bakal biji (ovulum, jamak ovula) yang membawa
gamet betina) di dalam kantung embrio. Pada ujung putik terdapat kepala putik atau stigma
untuk menerima serbuk sari atau pollen. Tangkai putik atau stylus berperan sebagai jalan bagi
pollen menuju bakal bakal buah.
Walaupun struktur bunga yang dideskripsikan di atas dikatakan sebagai struktur tumbuhan yang
"umum", spesies tumbuhan menunjukkan modifikasi yang sangat bervariasi. Modifikasi ini
digunakan botanis untuk membuat hubungan antara tumbuhan yang satu dengan yang lain.
Sebagai contoh, dua subkelas dari tanaman berbunga dibedakan dari jumlah organ bunganya:
tumbuhan dikotil umumnya mempunyai 4 atau 5 organ (atau kelipatan 4 atau 5) sedangkan
tumbuhan monokotil memiliki tiga organ atau kelipatannya.
2. BUAH
Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari bakal
buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk buah
tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji tumbuhan.
Pengertian buah dalam lingkup pertanian (hortikultura) atau pangan adalah lebih luas daripada
pengertian buah di atas dan biasanya disebut sebagai buah-buahan. Buah dalam pengertian ini
tidak terbatas yang terbentuk dari bakal buah, melainkan dapat pula berasal dari perkembangan
organ yang lain. Karena itu, untuk membedakannya, buah yang sesuai menurut pengertian botani
biasa disebut buah sejati.
Buah seringkali memiliki nilai ekonomi sebagai bahan pangan maupun bahan baku industri
karena di dalamnya disimpan berbagai macam produk metabolisme tumbuhan, mulai dari
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, alkaloid, hingga terpena dan terpenoid. Ilmu yang
mempelajari segala hal tentang buah dinamakan pomologi.
]

Pembentukan buah
Urutan perkembangan sejenis buah persik, Prunus persica, mulai dari kuncup bunga di awal
musim dingin hingga masaknya buah di pertengahan musim panas, lebih dari 7 bulan
kemudian.
Buah adalah pertumbuhan sempurna dari bakal buah (ovarium). Setiap bakal buah berisi satu
atau lebih bakal biji (ovulum), yang masing-masing mengandung sel telur. Bakal biji itu dibuahi
melalui suatu proses yang diawali oleh peristiwa penyerbukan, yakni berpindahnya serbuk sari
dari kepala sari ke kepala putik. Setelah serbuk sari melekat di kepala putik, serbuk sari

berkecambah dan isinya tumbuh menjadi buluh serbuk sari yang berisi sperma. Buluh ini terus
tumbuh menembus tangkai putik menuju bakal biji, di mana terjadi persatuan antara sperma yang
berasal dari serbuk sari dengan sel telur yang berdiam dalam bakal biji, membentuk zigot yang
bersifat diploid. Pembuahan pada tumbuhan berbunga ini melibatkan baik plasmogami, yakni
persatuan protoplasma sel telur dan sperma, dan kariogami, yakni persatuan inti sel keduanya.[2]
Setelah itu, zigot yang terbentuk mulai bertumbuh menjadi embrio (lembaga), bakal biji tumbuh
menjadi biji, dan dinding bakal buah, yang disebut perikarp, tumbuh menjadi berdaging (pada
buah batu atau drupa) atau membentuk lapisan pelindung yang kering dan keras (pada buah
geluk atau nux). Sementara itu, kelopak bunga (sepal), mahkota (petal), benangsari (stamen) dan
putik (pistil) akan gugur atau bisa jadi bertahan sebagian hingga buah menjadi. Pembentukan
buah ini terus berlangsung hingga biji menjadi masak. Pada sebagian buah berbiji banyak,
pertumbuhan daging buahnya umumnya sebanding dengan jumlah bakal biji yang terbuahi.[3]
Dinding buah, yang berasal dari perkembangan dinding bakal buah pada bunga, dikenal sebagai
perikarp (pericarpium). Perikarp ini sering berkembang lebih jauh, sehingga dapat dibedakan
atas dua lapisan atau lebih. Yang di bagian luar disebut dinding luar, eksokarp (exocarpium),
atau epikarp (epicarpium); yang di dalam disebut dinding dalam atau endokarp
(endocarpium); serta lapisan tengah (bisa beberapa lapis) yang disebut dinding tengah atau
mesokarp (mesocarpium).[4]
Pada sebagian buah, khususnya buah tunggal yang berasal dari bakal buah tenggelam, kadangkadang bagian-bagian bunga yang lain (umpamanya tabung perhiasan bunga, kelopak, mahkota,
atau benangsari) bersatu dengan bakal buah dan turut berkembang membentuk buah. Jika
bagian-bagian itu merupakan bagian utama dari buah, maka buah itu lalu disebut buah semu.
Itulah sebabnya menjadi penting untuk mempelajari struktur bunga, dalam kaitannya untuk
memahami bagaimana suatu macam buah terbentuk.

Tipe-tipe buah
Buah-buah itu sedemikian beragam, sehingga sukarlah rasanya untuk menyusun suatu skema
pengelompokan yang dapat mencakup semua macam buah yang telah dikenal orang. Belum lagi
adanya kekeliruan-kekeliruan yang mempertukarkan pengertian biji dan buah (misal: 'biji'
jagung, yang sesungguhnya adalah buah secara botani).
Baik buah sejati (yang merupakan perkembangan dari bakal buah) maupun buah semu, dapat
dibedakan atas tiga tipe dasar buah, yakni:[4]
buah tunggal, yakni buah yang terbentuk dari satu bunga dengan satu bakal buah, yang
berisi satu biji atau lebih.
buah ganda, yakni jika buah terbentuk dari satu bunga yang memiliki banyak bakal
buah. Masing-masing bakal buah tumbuh menjadi buah tersendiri, lepas-lepas, namun
akhirnya menjadi kumpulan buah yang nampak seperti satu buah. Contohnya adalah
sirsak (Annona).

3. BIJI

buah majemuk, yakni jika buah terbentuk dari bunga majemuk. Dengan demikian buah
ini berasal dari banyak bunga (dan banyak bakal buah), yang pada akhirnya seakan-akan
menjadi satu buah saja. Contohnya adalah nanas (Ananas), bunga matahari (Helianthus).

Biji (bahasa Latin:semen) adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang telah masak.
Biji dapat terlindung oleh organ lain (buah, pada Angiospermae atau Magnoliophyta) atau tidak
(pada Gymnospermae). Dari sudut pandang evolusi, biji merupakan embrio atau tumbuhan
kecil yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang sesuai untuk
pertumbuhan.

Anda mungkin juga menyukai