Sistem Organ Tumbuhan
Sistem Organ Tumbuhan
Sistem Organ Tumbuhan
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tubuh makhluk hidup tersusun atas jutaan sel. Sel-sel yang memiliki
struktur dan fungsi yang sama membentuk suatu jaringan. Beberapa macam
jaringan akan membentuk suatu organ. Kumpulan bermacam-macam organ
membentuk suatu sistem organ. Akhirnya, beberapa macam sistem organ
saling melengkapi dan bekerja sama untuk membentuk suatu individu
makhluk hidup. Namun, pada tumbuhan tidak terdapat sistem organ.
Petumbuhan hanya sampai pada organ kemudian membentuk satu individu
tumbuhan.
Pada praktikum kali ini kami mencoba mengamati jaringan epidermis
dan organ pada tumbuhan. Kami ingin mengetahui berbagai macam bentuk
jaringan epidermis beserta modifikasinya dan bentuk organ pada tumbuhan
dikotil dan monokotil.
Dasar Teori
Jaringan adalah kumpulan sel yang mempunyai bentuk dan fungsi
yang sama. Untuk melakukan proses-proses hidup pada tumbuhan terdapat
bermacam-macam sel yang masing masing mmpunyai fungsi terentu.
Jaringan pada tumbuhan dapat di kelompokkan menjadi dua kelompok besar,
yaitu jaringan meristem dan jaringan dewasa.
1. Jaringan Meristem
Jaringan meristem terdiri dari sel-sel yang akif membleah (bersifat
embrional). Fungsinya memperpanjang pertumbuhan batang dan akar serta
memperbesar batang tumbuhan dikotil.
Berdasarkan asal usulnya, jaringan meristem dikelompokkan menjadi dua
yaitu:
1. Meristem primer, sel-slnya merupakan perkmbangan langsung dari sel-sel
embrional. Misalnya kuncup, ujung batang, dan ujung akar.
2. Meristem sekunder, berasal dari jaringan dewasa yang telah mengalami
diferenisasi. Misalnya kambium dan kambium gabus yang terdiri dari
parenkim atau jaringan dasar kolenkim.
Jaringan pengangkut pada tumbuhan tingkat tinggi terdiri dari xylem dan
floem. Xylem dan floem bersama-sama disebut berkas pengangkutan
(berkas vaskuler).
1. Xilem, Komponen penyusun xilem terdiri dari : unsure trakeal (trakea dan
trakeid), serabut xilem dan parenkim xilem. Letaknya pada bagian kayu
tumbuhan dan berfungsi mengangkut air dan garam-garam mineral dari akar
menuju bagian atas tubuh tumbuhan
2. Floem, Komponen penyusun floem terdiri dari: unsure-unsur tapis, sel
pengiring, serabut floem, dan parenkim floem. Letaknya pada bagian kulit
kayu dan berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke sleuruh tubuh
tumbuhan.
Posisi xilem dan floem pada tumbuhan dapat menentukan tipe berka
pengangkutnya. Ada tiga tipe berkas pengangkut berdasarkan posisi/letak
xilem dan floem, yaitu sebagai berikut.
1. Tipe Kolateral, apabila xilem dan floem terletak berdampingan. Floem
berada di bagian luar dari xilem. Ada dua tipe kolateral yaitu
a. kolateral terbuka, apabila antara xilem dan floem terdapat kambium.
Terdapat pada dikotil.
b. Kolateral tertutup, apabila antara xilem dan floem tidak dijumpai
cambium. Terdapat pada monokotil.
2. Tipe Konsentris, apabila xilem dikelilingi floem atau sebaliknya. Ada dua
tipe konsentris, yaitu:
a. Konsentris amfikibral, apabila xilem berada di tengah dan floem
mengelilingi, dijumpai pada Pteridophyta.
b. Konsentris anfivasal, apabila floem berada di tengah dan xilem
mengililingi, dijumpai pada Cirdyline sp.
c. Tipe radial, apabila xilem dan floem letaknya bergantian menurut jari-jari
lingkaran, dijumpai pada akar tumbuhan monokotil.
e. Jaringan Gabus, Tersusun atas sel-sel gabus yang berfungsi melindungi
jaringan lain di bawahnya agar tidak terlalu banyak kehilangan air. Pada
tumbuhan dikotil, dibentuk oleh cambium gabus atau felogen di bawah
epidermis.
f. Jaringan Sekretoris, Jaringan sekretoris menghasilkan senyawa yang tidak
keluar dari tubuh. Beberapa bentuk penting jaringa sekretoris adlah sel
kelenjar, jaringa kelenjar, dan saluran getah.
Tujuan
Mengamati dan mengenali struktur akar, batang dan daun
Mengenali nama-nama struktur penyusun akar, batang dan daun
Menunjukkan letak jaringan epidermis, dan jaringan pengangkut pada akar,
batang dan daun
Membedakan secara anatomi bentuk akar dikotil dengan monokotil dan
batang dikotil dengan monokotil
Mengamati dan mengenali jaringan meristem
Rumusan masalah
Eksperimen Iii
jaringan dan organ tumbuhan
I. Alat dan Bahan
Tebu (tanaman monokotil)
Bayam (tanaman dikotil)
Pisau tajam
Mikroskop
Air
Pipet tetes
Kaca objek
Pinset
Tissue
II. Langkah-Langkah
a. Melihat akar tumbuhan
Monokotil
Ambil bagian akar pada tebu
Buat penampang melintang akar tebu dengan cara mengiris setipis mungkin
akar tebu
Letakkan irisan akar pada kaca objek, kemudian tetesi dengan air
Amati dibawah mikroskop dengan pembesaran perlahan-lahan dari yang
terendah
Gambar hasil pengamatan
Dikotil
Ambil bagian akar pada bayam
Buat penampang melintang akar bayam dengan cara mengiris setipis
mungkin akar bayam
Letakkan irisan akar pada kaca objek, kemudian tetesi dengan air
Amati dibawah mikroskop dengan pembesaran perlahan-lahan dari yang
terendah
Gambar hasil pengamatan
b. Melihat batang tumbuhan
Monokotil
Ambil bagian batang pada tebu
Buat penampang melintang batang dengan mengiris setipis mungkin batang
tebu
Letakkan pada kaca objek, lalu tetesi dengan air
Amati dibawah mikroskop dengan pembesaran perlahan-lahan dari yang
terendah
Gambar hasil pengamatan
Dikotil
Ambil bagian batang pada bayam
Buat penampang melintangnya dengan mengiris setipis mungkin batang
bayam
I.
I. Pembahasan
Tumbuhan Monokotil
Akar
Pada akar monokotil antara xilem dan floem tidak terdapat kambium,
sehingga xilem dan floem tersusun secara tidak teratur.
Batang
Add
caption
Pada batang monokotil, ukuran meristem apikalnya kecil. Jika dilihat, struktur
penampang melintangbatang tanaman monokotil, dapat dijumpai struktur
jaringan sebagai berikut.
a) Epidermis merupakan struktur terluar yang disusun oleh satu lapis sel.
Epidermis dilengkapi denganstomata dan bulu-bulu. Pada umumnya
epidermis tumbuhan monokotil sama dengan tumbuhan dikotil.
b)
KorteksJaringan korteks terdiri atas beberapa lapis sel dengan ronggarongga udara di antara sel-selnya. Fungsi jaringan ini yaitu sebagai tempat
pertukaran
gas.
Pada
tumbuhan
monokotil,
korteks
kadang-
d)
Daun
Jaringan Penyusun Daun Monokotil Beserta Letak, Fungsi, dan Ciri-Cirinya
Jaringa
No
Letak
Fungsi
Ciri - Ciri
n
Lapisan
Epidermi
permukaan
s
a)
atas
dan
dan bawah
kutikula
daun.
Berderet di
b) Stomata antara urat
daun.
Tidak mengalami
diferensiasi, bentuknya
Pada
Membuat zat makanan seragam kecuali mesofil
cekungan di
c) Mesofil
melalui
berkas pengangkut lebih
antara urat
fotosintesis.
besar, kloroplasnya
daun.
lebih sedikit, dindingnya
lebih tebal.
Urat
Pada helai
daun
daun.
Tumbuhan Dikotil
d)
Transportasi zat.
Sejajar.
Akar
e) Jaringan pembuluh tersusun atas jaringan xilem dan floem yang tersusun
berselang-seling pada bidang radial. antara xilem dan floem dipisahkan oleh
sederetan sel parenkim yang dikenal sebagai kambium.
Batang
c)
d)
Silinder Pusat atau SteleLapisan silinder pusat ini terdiri atas dua bagian.
Perisikel atau perikambiumLapisan silinder pusat ini bersifat meristematis. Selsel pada lapisan perikambium aktif membelah danmenghasilkan sel-sel yang
baru. Kemampuan meristematis inilah yang mengakibatkan batang
tumbuhandikotil dapat tumbuh besar.
Berkas pengangkut, terdiri atas xilem dan floem.Di antara xilem dan floem
terdapat
kambium
intravaskuler.
Kambium
ini
menyebabkan
pertumbuhansekunder berlangsung terus-menerus, tetapi pertumbuhan
sangat ditentukan oleh keadaan lingkungan.Pada saat air dan zat hara
tersedia cukup, yaitu pada musim penghujan, maka pertumbuhan
sekunderterhenti. Jika keadaan lingkungan tidak mendukung, maka
pertumbuhan sekunder berlangsung lagi.Demikian silih berganti sehingga
menyebabkan pertumbuhan sekunder batang tampak berlapis-lapis.Setiap
Melindungi lapisan
sel di
bagian dalam dari
kekeringan.
Menjaga bentuk
daun agar
tetap.
b) Kutikula
Sebagai jalan
masuk dan
keluarnya udara.
Sel penjaga
sebagai pengatur
membuka dan
menutupnya
stomata.
c)
Melapisi
permukaan
atas dan bawah
daun.
Melapisi
Stomata permukaan
atas dan bawah
daun
d) Rambut
dan
kelenjar
Permukaan atas
dan
bawah daun.
Alat pengeluaran.
e) Mesofil
Di antara lapisan
epidermis
atas dan
bawah.
Tempat
berlangsungnya
fotosintesis.
dan mengandung
klorofil.
Sel-sel jaringan bunga
karang
bentuknya tidak
teratur, bercabangcabang dan berisi
kloroplas, susunannya
renggang.
f) Urat daunPada helai daun.
Transportasi zat.
penutup
Kesimpulan dan Saran-Saran
Kesimpulan
v Jaringan adalah sekumpulan sel yang mempunyai bentuk dan fungsi sama
v Pada tumbuhan monokotil dan dikotil terdapat perbedaan penyusunan
jaringannya, yaitu pada monokotil ikatan pembuluhnya menyebar,
sedangkan pada dikotil tersusun melingkar.
v Baik pada batang monokotil maupun dikotil, terdapat beberapa jaringan yaitu
epidermis, korteks dan jaringan ikatan pembuluh (xylem dan floem).
Sedangkan jaringan cambium hanya terdapat pada dikotil.
v Pada daun terdapat jaringan epidermis atas, epidermis bawah, jaringan
palisade, jaringan spon, berkas pembuluh dan stomata.
Saran-Saran
v Pastikan seluruh alat yang digunakan dalam keadaan bersih
v Buatlah irisan penampang setipis mungkin agar mudah diamati
v Setiap pengamatan harus dilakukan dengan teliti untuk mendapatkan hasil
yang maximal
v Dalam proses pengamatan objek dengan menggunakan microskop
pengaturan focus sebaiknya dilakukan dengan pelan-pelan.
Mahkota bunga atau corolla yang biasanya tipis dan dapat berwarna-warni untuk
memikat serangga yang membantu proses penyerbukan;
Alat kelamin jantan atau androecium (dari bahasa Yunani andros oikia: rumah pria)
berupa benang sari;
Alat kelamin betina atau gynoecium (dari bahasa Yunani gynaikos oikia: "rumah wanita")
berupa putik.
Organ reproduksi betina adalah daun buah atau carpellum yang pada pangkalnya terdapat bakal
buah (ovarium) dengan satu atau sejumlah bakal biji (ovulum, jamak ovula) yang membawa
gamet betina) di dalam kantung embrio. Pada ujung putik terdapat kepala putik atau stigma
untuk menerima serbuk sari atau pollen. Tangkai putik atau stylus berperan sebagai jalan bagi
pollen menuju bakal bakal buah.
Walaupun struktur bunga yang dideskripsikan di atas dikatakan sebagai struktur tumbuhan yang
"umum", spesies tumbuhan menunjukkan modifikasi yang sangat bervariasi. Modifikasi ini
digunakan botanis untuk membuat hubungan antara tumbuhan yang satu dengan yang lain.
Sebagai contoh, dua subkelas dari tanaman berbunga dibedakan dari jumlah organ bunganya:
tumbuhan dikotil umumnya mempunyai 4 atau 5 organ (atau kelipatan 4 atau 5) sedangkan
tumbuhan monokotil memiliki tiga organ atau kelipatannya.
2. BUAH
Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari bakal
buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk buah
tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji tumbuhan.
Pengertian buah dalam lingkup pertanian (hortikultura) atau pangan adalah lebih luas daripada
pengertian buah di atas dan biasanya disebut sebagai buah-buahan. Buah dalam pengertian ini
tidak terbatas yang terbentuk dari bakal buah, melainkan dapat pula berasal dari perkembangan
organ yang lain. Karena itu, untuk membedakannya, buah yang sesuai menurut pengertian botani
biasa disebut buah sejati.
Buah seringkali memiliki nilai ekonomi sebagai bahan pangan maupun bahan baku industri
karena di dalamnya disimpan berbagai macam produk metabolisme tumbuhan, mulai dari
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, alkaloid, hingga terpena dan terpenoid. Ilmu yang
mempelajari segala hal tentang buah dinamakan pomologi.
]
Pembentukan buah
Urutan perkembangan sejenis buah persik, Prunus persica, mulai dari kuncup bunga di awal
musim dingin hingga masaknya buah di pertengahan musim panas, lebih dari 7 bulan
kemudian.
Buah adalah pertumbuhan sempurna dari bakal buah (ovarium). Setiap bakal buah berisi satu
atau lebih bakal biji (ovulum), yang masing-masing mengandung sel telur. Bakal biji itu dibuahi
melalui suatu proses yang diawali oleh peristiwa penyerbukan, yakni berpindahnya serbuk sari
dari kepala sari ke kepala putik. Setelah serbuk sari melekat di kepala putik, serbuk sari
berkecambah dan isinya tumbuh menjadi buluh serbuk sari yang berisi sperma. Buluh ini terus
tumbuh menembus tangkai putik menuju bakal biji, di mana terjadi persatuan antara sperma yang
berasal dari serbuk sari dengan sel telur yang berdiam dalam bakal biji, membentuk zigot yang
bersifat diploid. Pembuahan pada tumbuhan berbunga ini melibatkan baik plasmogami, yakni
persatuan protoplasma sel telur dan sperma, dan kariogami, yakni persatuan inti sel keduanya.[2]
Setelah itu, zigot yang terbentuk mulai bertumbuh menjadi embrio (lembaga), bakal biji tumbuh
menjadi biji, dan dinding bakal buah, yang disebut perikarp, tumbuh menjadi berdaging (pada
buah batu atau drupa) atau membentuk lapisan pelindung yang kering dan keras (pada buah
geluk atau nux). Sementara itu, kelopak bunga (sepal), mahkota (petal), benangsari (stamen) dan
putik (pistil) akan gugur atau bisa jadi bertahan sebagian hingga buah menjadi. Pembentukan
buah ini terus berlangsung hingga biji menjadi masak. Pada sebagian buah berbiji banyak,
pertumbuhan daging buahnya umumnya sebanding dengan jumlah bakal biji yang terbuahi.[3]
Dinding buah, yang berasal dari perkembangan dinding bakal buah pada bunga, dikenal sebagai
perikarp (pericarpium). Perikarp ini sering berkembang lebih jauh, sehingga dapat dibedakan
atas dua lapisan atau lebih. Yang di bagian luar disebut dinding luar, eksokarp (exocarpium),
atau epikarp (epicarpium); yang di dalam disebut dinding dalam atau endokarp
(endocarpium); serta lapisan tengah (bisa beberapa lapis) yang disebut dinding tengah atau
mesokarp (mesocarpium).[4]
Pada sebagian buah, khususnya buah tunggal yang berasal dari bakal buah tenggelam, kadangkadang bagian-bagian bunga yang lain (umpamanya tabung perhiasan bunga, kelopak, mahkota,
atau benangsari) bersatu dengan bakal buah dan turut berkembang membentuk buah. Jika
bagian-bagian itu merupakan bagian utama dari buah, maka buah itu lalu disebut buah semu.
Itulah sebabnya menjadi penting untuk mempelajari struktur bunga, dalam kaitannya untuk
memahami bagaimana suatu macam buah terbentuk.
Tipe-tipe buah
Buah-buah itu sedemikian beragam, sehingga sukarlah rasanya untuk menyusun suatu skema
pengelompokan yang dapat mencakup semua macam buah yang telah dikenal orang. Belum lagi
adanya kekeliruan-kekeliruan yang mempertukarkan pengertian biji dan buah (misal: 'biji'
jagung, yang sesungguhnya adalah buah secara botani).
Baik buah sejati (yang merupakan perkembangan dari bakal buah) maupun buah semu, dapat
dibedakan atas tiga tipe dasar buah, yakni:[4]
buah tunggal, yakni buah yang terbentuk dari satu bunga dengan satu bakal buah, yang
berisi satu biji atau lebih.
buah ganda, yakni jika buah terbentuk dari satu bunga yang memiliki banyak bakal
buah. Masing-masing bakal buah tumbuh menjadi buah tersendiri, lepas-lepas, namun
akhirnya menjadi kumpulan buah yang nampak seperti satu buah. Contohnya adalah
sirsak (Annona).
3. BIJI
buah majemuk, yakni jika buah terbentuk dari bunga majemuk. Dengan demikian buah
ini berasal dari banyak bunga (dan banyak bakal buah), yang pada akhirnya seakan-akan
menjadi satu buah saja. Contohnya adalah nanas (Ananas), bunga matahari (Helianthus).
Biji (bahasa Latin:semen) adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang telah masak.
Biji dapat terlindung oleh organ lain (buah, pada Angiospermae atau Magnoliophyta) atau tidak
(pada Gymnospermae). Dari sudut pandang evolusi, biji merupakan embrio atau tumbuhan
kecil yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang sesuai untuk
pertumbuhan.