Mesin DIESEL
Mesin DIESEL
Mesin DIESEL
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah_Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan praktikum
ini. Tujuan penulis membuat laporan ini adalah memenuhi tugas yang diberikan dosen
pembimbing. Penulis sadar bahwa laporan ini banyak kekurangan.
Laporan ini saya persembahkan untuk semua orang ingin membacanya, semoga
laporan saya bermanfaat, terima kasih. Wassalam.
I.
II.
TUJUAN PRAKTIKUM
a. Mahasiswa mampu membongkar mesin diessel
b. Mahasiswa mampu mengukur komponen mesin diessel
c. Mahasiswa mampu merakit mesin diessel
TEORI DASAR
Energi yang dihasilkan pada motor bakar adalah merupakan hasil
pembakaran bahan bakar didalam ruang bakar atau silinder mesin. Berdasarkan
tempat terjadinya proses pembakaran pada motor bakar, maka mesin kalor dapat
dibedakan menjadi dua golongan yaitu :
1. Mesin pembakaran dalam ( Internal Combustion Engine-ICE)
2. Mesin pembakaran luar (External Combustion Engine-ECE)
Mesin pembakaran dalam adalah mesin dimana tempat berlangsungnya proses
pembakaran dan tempat berubahya energi panas hasi pembakaran menjadi energi
mekanik, terjadi pada tempat yang sama (satu tempat). Misalnya : Motor bakar
torak, dimana tempat terjadinya pembakaran adalah didalam silinder dan pada
saat yang bersamaan energi panas diubah menjadi gerakan bolak-balik oleh
mekanisme torak yang selanjutnya diubah menjadi gerak putar oleh poros engkol.
Sedangkan mesin pembakaran luar adalah mesin dimana tempat berlangsungnya
proses pembakaran dan tempat berubahnya energi panas hasil pembakaran
menjadi energi mekanik, terjadi pada tempat yang berbeda (lain tempat).
Misalnya : Turbin uap, dimana tempat terjadinya proses pembakaran adalah di
ruang bakar ketel kemudian dialirkan ke sudu-sudu turbin yang selanjutnya
energi uap hasil pemanasan diiubah menjadi gerak putar oleh sudu-sudu turbin.
II.1.
Mesin Diesel
Mesin diesel adalah sejenis mesin pembakaran dalam; lebih spesifik lagi, sebuah
mesin pemicu kompresi, dimana bahan bakar dinyalakan oleh suhu tinggi gas
yang dikompresi, dan bukan oleh alat berenergi lain (seperti busi).Mesin ini
ditemukan pada tahun 1892 oleh Rudolf Diesel, yang menerima paten pada 23
Februari 1893. Diesel menginginkan sebuah mesin untuk dapat digunakan dengan
berbagai macam bahan bakar termasuk debu batu bara. Dia mempertunjukkannya
pada Exposition Universelle (Pameran Dunia) tahun 1900 dengan menggunakan
minyak kacang (biodiesel). Kemudian diperbaiki dan disempurnakan oleh
Charles F. Kettering.
Ada dua kelas mesin diesel: dua-stroke dan empat-stroke. banyak mesin
dieselbesar beroperasi dalam dua-stroke cycle. Mesin yang lebih kecil
biasanyamenggunakan
empat-stroke
cycle.
prinsip
kerja
dari
mesin
diesel
langkah
Yang perlu diperhatikan adalah, ada beberapa macam ruang bakar yang ada pada
motor diesel, diantaranya ada mesin diesel yang menggunakan ruang bakar utama
ditambah ruang bakar tambahan, tetapi ada juga mesin diesel yang mengguanak
ruang bakar utama saja atau disebut ruang bakar langsung (direct injection). Nah,
dibawah ini merupakan cara kerja mesin diesel yang menggunakan ruang bakar
langsung (direct injection). Untuk yang menggunakan ruang bakar tambahan
mungkin akan saya share lain kali. Langsung saja berikut ini cara kerja mesin
diesel 4 langkah :
1. Langkah Hisap
Selama langkah pertama, yakni langkah hisap, piston bergerak ke bawah (dari
TMA ke TMB) sihingga membuat kevakuman di dalam silinder, kevakuman
ini membuat udara terhisap dan masuk ke dalam silinder. Pada saat ini katup
hisap membuka dan katup buang menutup.
Langkah Pembakaran
Pada akhir langkah kompresi, injector nozzle menyemprotkan bahan bakar
dengan tekanan tinggi dalam bentuk kabut ke dalam ruang bakar dan
selanjutnya bersama sama dengan udara terbakar oleh panas yang dihasilkan
pada langkah kompresi tadi. Diikuti oleh pembakaran tertunda, pada awal
langkah usaha akhirnya pembentukan atom bahan bakar akan terbakar sebagai
hasil pembakaran langsung dan membakar hampir seluruh bahan bakar.
Mengakibatkan panas silinder meningkat dan tekanan silinder yang bertambah
besar. Tenaga yang dihasilkan oleh pembakaran diteruskan ke piston. Piston
terdorong ke bawah (TMA) dan tenaga pembakaran dirubah menjadi tenaga
mekanik. Pada saat ini kedua katu juga dalam posisi tertutup.
2.2.
1. Pengertian Pelumasan
bersinggunan satu dengan yang lain, bagian yang merupakan tonjolan dan
lekukan pada kedua benda akan saling mengait. Sehingga apabila kedua
permukaan tadi bergerak satu dengan yang lain maka terjadi suatu
tahanan yang besar karena tonjolan dan lekukan yang saling mengait
harus saling mematahkan. Patah nya tonjolan dan lekukan tadi akan
menimbulkan panas, dan tahanan tadi disebut tahanan gesekan. Dam
gesekan yang tadi di sebut gesekan kering.
Permukaan yang kasar tidak dapat dihaluskan seluruhnya dengan cara
digosok atau diampelas, karena tonjolan dan lekukan tadi sangat tidak
teratur, sehingga efek keausan akan berjalan terus.
Kalau pemisahan antara kedua permukaan dengan menggunakan
pelumas, gesekan masih tetap ada, yang di sebut gesekan cair. Nilai
gesekan cair jauh lebih kecil dibandingkan gesekan kering.
2.2.1. PERAWATAN SISTEM PELUMASAN
1. Bak minyak pelumas.
Bukalah
bak
minyak
pelumas
setiap
500
jam,
dan
III.
IV.
MEDIA PRAKTIKUM
1 unit mesin diessel
ALAT DAN BAHAN
- 1 unit mesin Diesel
- Kunci shock satu set
- Kunci pas-ring satu set (no. 8 s.d 32)
- Obeng plus dan minus
- Kunci moment
- Piston ring compressor
- Piston ring expander
- Valve group remover dan installer
VI.
Palu plastik/karet
Fuller gauge
Vernier caliper
Inside dan outside micrometer
Dial indicator
Pisau perata
Majun
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Agar supaya kegiatan praktikum ini terlaksanakan sesuai dengan tujuan yang
hendak dicapai maka praktikan/mahasiswa harus bekerja dalam kondisi yang
tepat. Untuk itu harus diperhatikan hal-hal berikut :
a. Jagalah kebersihan
b. Cegahlah terjadinya tumpahan pelumas, bila ada pelumas dilantai segera
bersihkan
c. Gunakalah alat sesuai standar pekerjaan
d. Sebelum membongkar dan merakit komponen-komponen mesin, perharikan
posisi komponen-komponen tersebut. Bila perlu sebelum dibongkar berikan
tanda.
e. Tempatkanlah komponen-komponen mesin yang telah dibongkar pada
tempat yang telah disediakan, sesuai dengan urutan pembongkaran
f. Bongkar dan rakitlah komponen-komponen mesin sesuai dengan petunjuk
kerja.
g. Bekrjalah secara berkelompok
h. Gunakanlah bahan bakar premium yang langsung dibeli dari pertamina
Bila ada yang tidak jelas, tanyakan ada pembimbing dan hadirilah sistem
coba-coba
PLAKSANAAN PRAKTIKUM
3.2.Proses dis-assembly komponen-komponen mesin
Langkah kerja
Cylinder head
- Lepas cylinder cover
- Lepas intake dan exhaust manifold
10
Cylinder blok
- Lepas oil pan
- Lepas penyaring oli (oil screen)
- Lepas rantai timing cover
- Lepas tensioner rantai
- Lepas rantai timing
- Lepas camshaft
- Lepas main bearing connecting rod
- Lepas crankshaft
- Keluarkan connecting rod dan piston dari cyinder liner
- Lepas bantalan crankshaft
- Lepas connecting rod dari piston
- Lepas ring piston dari piston menggunakan piston ring expander
3.3. Mengukur komponen-komponen pada mesin
a. Cylinder head
Mengukur kerataan cylinder head menggunakan pisau perata
Tabel 4.1. Hasil Pengukuran Cylinder Head
No
1
2
3
4
5
6
Posisi
pengukuran
A-A
B-B
C-C
D-D
E-E
F-F
limit (mm)
0,05
keterangan
Rusak
Rusak
Rusak
Batas
Rusak
Batas
Hasil pengukuran(mm)
Limit(mm)
0,2
0,1
Mengukur celah oli batang katup
11
keterangan
rusak
Tabel
4.3. Hasil
Buang
7,93
7,94
7,94
7,93
Diameter
lubang katup
(mm)
Hisap
Buang
7,85
7,83
7,87
7,85
7,86
7,84
7,86
7,84
Buang
0,10
0,09
0,10
0,09
Keterangan
rusak
baik
baik
baik
Buang : 0,9
Mengukur kelurusan pegas katup
Keterangan
Rusak
Rusak
Rusak
Rusak
keterangan
1
2
3
4
Rusak
Rusak
Rusak
Rusak
13
1
2
3
4
silinder
1
2
3
4
diameter penumbuk
diameter poros
celah oli (mm)
keterangan
katup (mm)
penumbuk katup (mm)
Hisap
buang
hisap
Buang
hisap
buang
16,04
16,06
16,00
16,01
0,04
0,05
Baik
16,04
16,04
16,00
16.00
0,04
0,04
Baik
15,93
16,04
15.90
16,00
0,03
0,04
Baik
16,04
15,95
16,00
15,90
0,04
0,05
Baik
STD : 0,02 s.d 0,04 mm
Limit : 0,06 mm
Mengukur celah oli pengangkat katup
Tabel 4.8. Hasil PengukuranCelah Oli Pengangkat Katup
diameter pengangkat
diameter lubang
pengangkat katup
katup (mm)
(mm)
Hisap
buang
hisap
Buang
15,5
15,4
15,00
14,08
15,5
15,5
14,09
14,09
15,4
15,5
14,09
14,09
15,4
15,5
14,08
14,09
STD : 0,02 s.d 0,04 mm
Limit : 0,06 mm
Mengukur rantai timing
hisap
0,5
0,6
0,5
0,6
buang
0,6
0,6
0,6
0,6
Keterangan
Baik
Baik
Baik
Baik
14
VII.
PENUTUP
a. Kesimpulan
Dari praktek yang sudah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa
overhoul sangat diperlukan ketika mesin sudah tak dapat ditangani dengan
mesin
b. Saran
1. Alat dan bahan praktikum lebih ditingkatkan.
2. Bahan seperti masker diadakan
15
DAFTAR PUSTAKA
http://infotambang.com/cara-kerja-mesin-diesel-bagian-i-p232-148.htm
http://ki-tapunya.blogspot.com/2013/12/prinsip-cara-kerja-mesin-diesel-4-langkah.html
http://conectingwillys.blogspot.com/2013/04/komponen-utama-sistem-bahan-bakardiesel.html
http://www.bppp-tegal.com/v1/index.php?
option=com_content&view=article&id=227:sistem-pelumasan-pada-motordiesel&catid=44:artikel&Itemid=85
http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/artikel-coba-2/otomotif/908-sistempendinginan-air-pada-mesin-mobil
16
17