Farmakognosi Tentang Falvonoid

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

SENYAWA FLAVANOID

KELOMPOK 2

Disusun Oleh :
Ahmad Anggara Sadewa

:G 701 15 004

Muaadzatul Izzah Sudarman

:G 701 15 024

Anabel Adrea Valeska Sanampe

:G 701 15 054

Jesicha Natania Talipuddin

:G 701 15 086

Sri Wahyuni Baharuddin

:G 701 15 111

Moh. Riski Aditya

:G 701 15 156

Geyke Gill Tania Alipa

:G 701 15 201

Anisa

:G 701 15 222

Niluh Clarita Sulastra

:G 701 15 266

JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
karunianya sehingga makalah Farmakognosi tentang Flavanoid dapat diselesaikan.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi nilai tugas mata farmakognosi.
Pada kesempatan kali ini kami tidak lupa menyampaikan rasa syukur dan
terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu selama penyusunan makalah ini
orang-orang yang telah banyak membantu dan memberikan dukungan kepada kami.
Dengan penuh kesadaran bahwa tidak ada yang sempurna didunia ini melainkan
Allah SWT, maka makalah ini pun tidak luput dari segala kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh karna itu kritik dan saran dari pembaca yang bersifat memperbaiki,
menyempurnakan, dan mengembangkan makalah ini sangat kami harapkan. Kami
berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Amin.

BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Flavonoid merupakan kandungan khas tumbuhan hijau dengan
mengecualikan alga dan hornwort, Flavonoid sebenarnya terdapat pada semua
bagian tumbuhan termasuk daun, akar, kayu, kulit, tepung sari, nectar, bunga,
buah buni, dan biji. Hanya sedikit saja catatan yang melaporkan adanya
flavonoid pada hewan, misalnya dalam kelenjar bau berang-berang, propolis
(sekresi lebah), dan di dalam sayap kupu-kupu; itu pun dengan anggapan
bahwa flavonoid tersebut berasal dari tumbuhan yang menjadi makanan
hewan tersebut dan tidak disimbiosis di dalam tubuh mereka.
indonesia juga diketahui memiliki kekayaan keanekaragaman hayati
terbesar di dunia dengan lebih kurang 30.000 jenis tumbuh-tumbuhan berikut
biota lautnya. Dari sekian besar jumlah tersebut baru sekitar 940 species yang
diketahui berkhasiat terapautik (mengobati) melalui penelitian ilmiah dan
hanya sekitar 180 spesies diantaranya yang dimanfaatkan dalam temuan obat
tradisional oleh industri obat tradisional Indonesia.
Hal ini disebabkan karena pemanfaatan tumbuhan di Indonesia untuk
mengobati suatu penyakit biasanya hanya berdasarkan pengalaman empiris
yang diwariskan secara turun-menurun tanpa disertai data penunjang yang
memenuhi persyaratan.
Bertit ik tolak dari sumber bahan alam hayati ini, yang mempunyai
peranan penting didalam penyediaan senyawa-senyawa kimia dalam bidang
obat-obatan maka pemerintah menghimbau para ahli untuk meningkatkan
penelitiannya dalam bidang tersebut, hal ini merupakan suatu tantangan bagi
para ahli untuk melibatkan diri dalam penelitian senyawa-senyawa baru yang
dihasilkan dari tumbuh-tumbuhan tersebut.

I.2 Rumusan masalah


1
2
3
4
5
6

Apa yang di maksud dengan senyawa flavoniod ?


Bagaimana struktur dasar senyawa flavonoid ?
Apa saja sifat-sifat dari senyawa flavonoid ?
Apa saja penggolongan senyawa flavonoid ?
Apa saja manfaat dari senyawa flavonoid ?
Apa saja contoh-contoh simplisia nabati yang mengandung senyawa
flavonoid?

I.3 Tujuan
1
2
3
4
5
6

Untuk memahami tentang senyawa flavonoid


Untuk memahami tentang struktur dasar dari senyawa flavonoid
Untuk memahami tentang sifat sifat dari senyawa flavonoid
Untuk memahami tentang penggolongan dari senyawa flavonoid
Untuk memahami tentang manfaat dari senyawa flavonoid
Untuk memahami tentang contoh-contoh simplisia nabati yang
mengandung senyawa flavonoid

BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Pengertian flavonoid

Senyawa flavanoid adalah senyawa-senyawa fenol yang berasal dari


senyawa aromatik yang terdapat dialam. Meski sering disebut senyawa
fenol namun sebagian besar senyawa flavanoid bersifat netral karena tidak
mengandung gugus fenol dalam keadaan bebas.
Senyawa flavonoid adalah suatu kelompok senyawa fenol yang
terbesar yang ditemukan di alam. Senyawa-senyawa ini merupakan zat
warna merah, ungu, biru, dan sebagai zat warna kuning yang ditemukan
dalam tumbuhan. Flavonoid merupakan senyawa metabolit sekunder yang
terdapat pada tanaman hijau, kecuali alga. Flavonoid yang lazim ditemukan
pada tumbuhan tingkat tinggi (Angiospermae) adalah flavon dan flavonol
dengan C- dan O-glikosida, isoflavon C- dan O-glikosida, flavanon C- dan
O-glikosida, khalkon dengan C- dan O-glikosida, dan dihidrokhalkon,
proantosianidin dan antosianin, auron O-glikosida, dan dihidroflavonol Oglikosida. Golongan flavon, flavonol, flavanon, isoflavon, dan khalkon juga
sering ditemukan dalam bentuk aglikonnya Menurut Markham (1988).
Flavonoid adalah senyawa yang terdiri dari 15 atom karbon yang
umumnya tersebar di dunia tumbuhan. Lebih dari 2000 flavonoid yang
berasal dari tumbuhan telah diidentifikasi, namun ada tiga kelompok yang
umum dipelajari, yaitu antosianin, flavonol, dan flavon. Antosianin (dari
bahasa Yunani anthos , bunga dan kyanos, biru-tua) adalah pigmen berwarna
yang umumnya terdapat di bunga berwarna merah, ungu, dan biru .Pigmen
ini juga terdapat di berbagai bagian tumbuhan lain misalnya, buah tertentu,
batang, daun dan bahkan akar. Flavnoid sering terdapat di sel
epidermis.Sebagian besar flavonoid terhimpn di vakuola sel tumbuhan
walaupun tempat sintesisnya ada di luar vakuola.
Antosianin dan flavonoid lainnya menarik perhatian banyak ahli
genetika karena ada kemungkinan untuk menghubungkan berbagai
perbedaan morfologi di antara spesies yang berkerabat dekat dalam satu
genus misalnya dengan jenis flavonoid yang dikandungnya.Flavonoid yang
terdapat di spesies yang berkerabat dalam satu genus memberikan informasi
bagi ahli taksonomi untuk megelompokkan dan menentukan garis evolusi
tumbuhan itu.

II.2 Struktur dasar flafonoid

Jika dilihat dari strutur dasarnya flavonoid terdiri dari dua cincin benzene
yang terikat dengan 3 atom carbon (propana). Dari kerangka ini flavonoid
dapat dibagi menjadi 3 struktur dasar yaitu flavonoid, isoflavonoid, dan
neoflafonoid.

II.3Sifat-sifat flavonoid
Flavonoid merupakan senyawa polifenol sehingga bersifat kimia
senyawa fenol yaitu agak asam dan dapat larut dalam basa, dan karena
merupakan senyawa polihidroksi (gugus hidroksil) maka juga bersifat polar
sehingga dapat larut dalan pelarut polar seperti metanol, etanol, aseton, air,
butanol, dimetil sulfoksida, dimetil formamida. Disamping itu dengan adanya
gugus glikosida yang terikat pada gugus flavonoid sehingga cenderung
menyebabkan flavonoid mudah larut dalam air. Senyawa-senyawa ini
merupakan zat warna merah, ungu, biru, dan sebagai zat berwarna kuning
yang ditemukan dalam tumbuh-tumbuhan. Perkembangan pengetahuan
menunjukkan bahwa flavonoid termasuk salah satu kelompok senyawa
aromatik yang termasuk polifenol dan mengandung antioksidan.
Aglikon flavonoid adalah polifenol dan karena itu mempunyai sifat kimia
senyawa fenol, yaitu bersifat agak asam sehingga dapat larut dalam basa.
Karena mempunyai sejumlah gugus hidroksil yang tak tersulih, atau suatu
gula, flavonoid merupakan senyawa polar dan seperti kata pepatah lama suatu
golongan akan melarutkan golongannya sendiri, maka umumnya flavonoid
larut cukupan dalam 11 pelarut polar seperti etanol (EtOH), metanol (MeOH),
butanol (BuOH), aseton, dimetilsulfoksida (DMSO), dimetilformamida

(DMF), air, dan lain-lain. Sebaliknya, aglikon yang kurang polar seperti
isoflavon, flavanon, dan flavon serta flavonol yang termetoksilasi cenderung
lebih mudah larut dalam pelarut seperti eter dan kloroform (Markham, 1988).
Flavonoid juga memiliki beberapa sifat seperti hepatoprotektif, antitrombotik,
antiinflamasi, dan antivirus . Sifat antiradikal flavonoid terutama terhadap
radikal hidroksil, anionsuperoksida, radikal peroksil, dan alkoksil Senyawa
flavonoid ini memiliki afinitas yang sangat kuat terhadap ion Fe (Fe diketahui
dapat mengkatalisis beberapa proses yang menyebabkan terbentuknya radikal
bebas). Aktivitas antiperoksidatif flavonoid ditunjukkan melalui potensinya
sebagai pengkelat Fe
Flavonoid terutama berupa senyawa yang larut dalam air. Mereka dapat
diekstraksi dengan etanol 70 % dan tetap ada dalam lapisan air setelah ekstrak
inidikocok dengan eter minyak bumi. Flavonoid berupa senyawa fenol,
karena ituwarnanya berubah bila ditambah basa atau amonia, jadi mereka
mudah dideteksipada kromatogram atau dalam larutan (Harborne, 1987 : 70).
Sifat-sifat kimia dari senyawa fenol adalah sama, akan tetapi dari segi
biogenetic senyawa senyawa ini dapat dibedakan atas dua jenis utama, yaitu:
1.

Senyawa fenol yang berasal dari asam shikimat atau jalur shikimat.

2.

Senyawa fenol yang berasal dari jalur asetat-malonat.


Ada juga senyawa-senyawa fenol yang berasal dari kombinasi antara

kedua jalur biosintesa ini yaitu senyawa-senyawa flanonoida. Tidak ada


benda yang begitu menyolok seperti flavonoida yang memberikan kontribusi
keindahan dan kesemarakan pada bunga dan buah-buahan di alam. Flavin
memberikan warna kuning atau jingga, antodianin memberikan warna merah,
ungu atau biru, yaitu semua warna yang terdapat pada pelangi kecuali warna
hijau. Secara biologis flavonoida memainkan peranan penting dalam kaitan
penyerbukan tanaman oleh serangga. Sejumlah flavonoida mempunyai rasa
pahit sehingga dapat bersifat menolak sejenis ulat tertentu.
II.4 Penggolongan flavonoid

Flafonoid dapat diolongkan menjadi


1. Flavon.
Flavon lazim sebagai konstituen tanaman yang tinggi, dan terdapat dalam
berbagai bentuk terhidroksilasi. Senyawa flavonoid ini memiliki kerangka dasar :
Flavonol alami yang paling sederhana adalah galangin, 3,5,7 tri-hidroksiflavon;
sedangkan

yang

paling

rumit,

hibissetin

adalah

3,5,7,8,3,4,5

heptahidroksiflavon. Bentuk khusus hidroksilasi (C 6(A)-C3-C6(B), dalam mana


C6(A) adalah turunan phloroglusional, dan cincin B adalah 4-atau 3,4-dihidroksi.
Beberapa contoh senyawa ini adalah apigenin, luteolin, dan tangeritin.
Semua senyawa ini memiliki peran hampir sama yaitu sebagai antioksidan, atau
penangkap radikal bebas. Selain itu senyawa ini juga dapat digunakan sebagai
peningkat daya tahan tubuh karena memiliki sifat memperkuat diding sel
sehingga tubuh dapat lebih bertahan ari serangan agen penyebab penyakit.
2. Flavonol
Senyawa jenis ini paling banyak terdapat di alam daripada jenis flavonoid
yang lain. Senyawa-senyawa ini beragam sebagai akibat perbedaan pada posisi
Gugus OH pada phenolnya. Contoh senyawa adalah quarcetin yang terdapat di
buah apel sebagai antioksidan dan antiaging. Selain itu ada juga senyawa
myricetin yang terdapat di anggur dan sayuran senyawa ini juga sebagai
antioksidan.
3. Flavonon
Jenis flavonoid ini mirip dengan jenis flavonoid flavon tetapi pada flavanol
tidak memiliki ikatan rangkap pada cincin C. Bebepara senyawa yang termasuk
kedalam jenis ini adalah hespertin yang terdapat pada buah jeruk yang diperoleh
dalam bnetuk glikosidanya, senyawa ini merupakan suatu aglikon. Senyawa ini
juga memiliki efek sebagai antioksidan dan anti inflamantory pada tubuh
manusia.
4. Flavononol
Sama halnya dengan flavonoid flavanone, jenis ini mirip dengan flavonol
tetapi dengan struktur dasar flavan yang tidak memiliki ikatan rangkap pada
cincin C.
5.

Isoflavon

Isoflavon merupakan golongan flavonoida yang jumlahnya sangat sedikit,


dan sukar dicirikan karena reaksinya tidak khas dengan pereaksi warna manapun
isoflavon. Beberapa isoflavon berwarna biru muda bila dilihat dibawah sinar
ultraviolet setelah diberi uap ammonia. Senyawa isoflavon mempunyai aktivitas
sebagai antioksidan yang dapat mengurangi resiko penyakit kanker, jantung
koroner, dan osteoporosis. Senyawa ini mempunyai aktifitas biologis sebagai
penangkap radikal bebas penyebab kanker karena berkaitan dengan struktur dan
gugus-gugus yang berikatan pada struktur molekulnya. Adanya gugus OH ganda,
gugus OH pada atom C3 ataupun C5 yang berdekatan dengan gugus C=O pada
struktumya berhubungan terhadap aktifitas biologisnya
6.

Antosianin
Antosianin adalah pigmen berwarna merah, ungu, dan biru yang terdapat

pada seluruh tumbuhan kecuali fungi.


7.

Auron dan Khalkon


Auron berupa pigmen kuning yang terdapat pada bunga tertentu dan

Bryofita. Auron ditandai dengan adanya struktur 2-benzilidenekumaranon.


Khalkon tidak mempunyai inti pusat heterosiklik tetapi ditandai oleh adanya 3
rantai karbon dengan gugus keton dan a,p tidak jenuh. Dikenal hanya lima
aglikon, tetapi pola hidroksilasinya serupa dengan pola pada flavonoida lain
begitu pula bentuk yang dijumpai adalah bentuk glikosida dan eter metil .

II.5 Manfaat senyawa flafonoid

1. flavanoid Sebagai antioksidan


seperti yang sudah disebutkan manfaat secara umum dari senyawa Flavanoid
adalah untuk mengusir Radikal Bebas. Radikal Bebas dapat berkembang dengan
melakukan oksidasi terhadap sel sel sehat. Oleh karena itu tubuh perlu manfaat
antioksidan yang cukup untuk mencegah terjadinya oksidasi. Flavanoid
bereperan sebagai oksidasi. Contohnya dari wortel dan bawang putih
2. Flavonoid mengusir polusi dalam tubuh
Terciptanya polusi di lingkuangan kita tinggal memang memberi dampak yang
buruk secara perlahan terhadap tubuh kita. Manfaat Senyawa Flavanoid sangat
efektif untuk masalah yang satu ini. Ia akan mengusir polusi dalam tubuh kita
seperti dari asap rokok dan asap kendaraan yang jelas beracun
3. Senyawa flavonoid dapat mencegah penuaan dini

Selain untuk dalam tubuh, Flavanoid juga memberi manfaat pada kesehatan kulit
kita. Salah satunya mencegah terjadinya penuaan dini. Kulit yang terpapar polusi
memang menyebabkan kulit menjadi mudah kusam dan mengalami penuaan yang
lebih cepat. Maka dari itu Flaavanoid akan meregenerasi kulit dan
mengencangkat juga menghilangkan kerutan akibat penuaan dini

4. Senyawa flavonoid untik menghindari penyakit mematikan


Penyakit penyakit mematikan seperti penyakit jantung, kanker, dan tumor
memang patut untuk dihindari. Dua penyebab timbulnya penyakit ini ialah pola
hidup yang buruk dan faktor genetik. Flavanoid akan membantu kita terhindar
dari penakit penyakit mematikan tersebut karena membantu Radikal Bebas agar
dapat hidup secara stabil dan tidak merusak sel.
5. Flavonoid dapat mencegah penyakit aterosklorosis
Penyakit ateroklorosis adalah penyakit yang menyerang dinding arteri di mana
adanya pertumbuhan lemak berlebih dalam bagian tersebut. Tumbuhnya lemak
dalam dinding arteri dapat menyebabkan aliran darah terhambat dan tidak
mengalir sempura ke otak dan jantung kita
6. Sebagai anti diare
Diare yang merupakan penyakit yang sering menghinggapi anak anak dan
orang lanjut usia ini memang menjadi masalah yang cukup serius karena sering
menghilangkan nyawaa seseorang. Diare yang dapat menyebabkan tubuh
kekurangan cairan memang wajib dihindari dengan memakan makanan yang
bersih dan bergizi. Salah satunya makanan yang mengandung sneyawa
Flavanoid. Selain itu dijaga juga kebersihan diri sendiri dan lingkungan.
Contohnya daun jambu biji, sirih dan delima

II.6 Contoh simplisia nabati yang mengandung senyawa flavonoid


1. Kembang Sepatu
Nama simplisia
Radix

: Hibiscus rosa-sinensidis Folium, Hibiscus rosa- sinensidis

Nama Tanaman Asal : Hibiscus rosa-sinensis L.


Keluarga

: Malvaceae

Zat berkhasiat

: Lendir, flavonoid, dan zat samak

Penggunaan
: Akar : Batuk, bronkitis, demam, haid tidak teratur, infeksi
saluran kemih,keputihan, pelembut kulit, radang kemih dan sariawanbisul
(obat luar), radang kulit bernanah (obat luar), radang payudara(obat luar)Anti
inflamasi, diuretik, analgesik, sedatif, dan ekspectoran.
2.

Mahoni

Nama simplisia

: Swieteniae Radix

Nama Tanaman Asal : Swietenia mahaboni Jacq.


Keluarga

: Meliaceae

Zat berkhasiat

: Saponin dan flavonoida

Penggunaan
: Tekanan darah tinggi (hipertensi),kencing manis (diabetes
militus),kurang nafsu makan,masuk angin, demam, rematik, ,
3. Nangka
Nama simplisia

: Artocarpi Lignum

Nama Tanaman Asal : Artocarpus integra Merr. Thumb.


Keluarga

: Moraceae

Zat berkhasiat

: Morin, flavon, sianomaklurin (zat samak), dan tanin

Penggunaan

: Anti spasmodik dan sedatif

4. Remak Daging
Nama simplisia

: Hemigraphis coloratae Folium

Nama Tanaman Asal : Hemigraphis colorata Hall.


Keluarga

: Euphorbiaceae

Zat berkhasiat

: Flavonoid, natrium, senyawa kalium

Penggunaan

: Disentri, wasir, perdarahan sesudah melahirkan


Diuretik dan hemostatik

5. Temu Putih
Nama simplisia

: Zedoariae Rhizoma

Nama Tanaman Asal : Curcuma zedoaria Berg. Roscoe.


Keluarga

: Zingiberaceae

Zat berkhasiat
: Minyak atsiri zingiberin, sineol, prokurkumenol,
kurkumenol, kurkumol isofuranolgermakrena,kukumadeol, hars, zat
pati lendir,minyak lemak, saponin, polivenol danflavonoid.
Penggunaan
: Kanker rahim, kanker kulit, pencernaan tidak baik, nyeri
hamil rahim membesar, sakit maag, memar (obat luar), pelega
perut.Antineoplastik, kholeretik, stomakik, antiflogostik, dan antipiretik.
6. Kulit kina

Nama simplisia

: Cinchonae Cortex

Nama Tanaman Asal : Cinchona succirubra


Keluarga

: Rubiaceae

Zat berkhasiat

: alkaloida kinina, saponin, flavonoida dan politenol

Penggunaan
7.

: anti malaria

Gandarusa

Nama simplisia

: Gendarusa Folium ; Gendarusa Radix

Nama Tanaman Asal : Justicia gendarussa Burm. F.


Keluarga

: Acanthaceae

Zat berkhasiat

: Alkaloid,saponin, flavonoid, polifenolAlkaloid yustisina

dan minyak atsiri


Penggunaan

: Haid tidak teratur, bisul (obat luar), memar (obat luar),

patah tulang (obat luar), radang kulit bernanah (obat luar), rematik

(obat luar)

dan sakit kepala (obat luar) Analgesik, antipiretik, diaforetik, diuretik dan
sedatif
8. Sidaguri
Nama simplisia

: Sidae Folium

Nama Tanaman Asal : Sida rhombifolia L.


Keluarga

: Malvaceae

Zat berkhasiat

: flavonoid, sterol Alkaloid hipaforina,gula, triterpenoid.

Penggunaan

: Batuk darah, batu ginjal,cacing keremi, demam,disentri,

malaria, sakit perut, rematik, radang amandel, selesma,

usus buntu, Bisul (obat

luar), Eksem (obat luar), gatal (obat luar), ketombe (obat luar) Anti inflamasi,
diuretik, dan analgesik.

BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas maka dapat di simpulkan bahwa :
1. Senyawa flavanoid adalah senyawa-senyawa fenol yang berasal dari
senyawa aromatik yang terdapat dialam. Meski sering disebut
senyawa fenol namun sebagian besar senyawa flavanoid bersifat
netral karena tidak mengandung gugus fenol dalam keadaan bebas

2. Strutur dasarnya flavonoid terdiri dari dua cincin benzene yang


terikat dengan 3 atom carbon (propana). Dari kerangka ini flavonoid
dapat dibagi menjadi 3 struktur dasar yaitu flavonoid, isoflavonoid,
dan neoflafonoid.
3. Flavonoid merupakan senyawa polifenol sehingga bersifat kimia
senyawa fenol yaitu agak asam dan dapat larut dalam basa, dan
karena merupakan senyawa polihidroksi (gugus hidroksil) maka juga
bersifat polar sehingga dapat larut dalan pelarut polar seperti metanol,
etanol, aseton, air, butanol, dimetil sulfoksida, dimetil formamida
4. Tanin terbagi menjadi 7 golongan yaitu flavon, flavonol, flavonon,
flavononol, isoflavon, antosianin, auron dan khalkon
5. Tanin mempunyai beberapa manfaat yaitu sebagai antioksidan,
mengusir polusi dalam tubuh, penyembuhan diare, mencegah penuaan
dini, menghindari penyakit mematikan, dan mencegah penyakit
aterosklorosis

6. Contoh-contoh simplisia nabati antara lain yaitu kembang sepatu,


mahoni, nangka, remak daging, temu putih, kulit kina, gandarusa, dan
sidaguri .
III.2 Saran
Penulis menyarankan kepada pembaca khususnya pribadi penulis
sendiri sebagai mahasiswa farmasi agar lebih dapat memahami dan
mengetahui tentang flavonoid ,sifat-sifatnya, struktur dasarnya, jenisjenisnya, manfaatnya serta contoh simplisia yang mengandung senyawa
teesebut agar hal ini dapat diterapkan dalam bidang kefarmasian
khususnya dalam pengobatan

DAFTAR PUSTAKA
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30132/5/Chapter%20I.pdf
https://id.wikipedia.org/wiki/Flavonoid
http://sitiraihan93.blogspot.co.id/2012/09/senyawa-flavonoid.html
http://www.slideshare.net/fitriasaid/flavonoid-23682576
http://nikenprawesty.blogspot.co.id/2011/12/v-behaviorurldefaultvmlo.html

http://manfaat.co.id/10-manfaat-senyawa-flavonoid-kesehatan-tubuh

Anda mungkin juga menyukai