Tugas Besar (4-8)

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

Pekerjaan 4

Topik: Penentuan Ultimate Pit Limit dengan Metode Manual.


-1. Buatlah resume mengenai Metode Penampang 2 Dimensi
Manual

Secara

Jawaban:
Metode penampang 2 dimensi merupakan salah satu dari beberapa
algoritma yang digunakan dalam perancangan terkhususnya dalam
penentuan pit limit. Penentuan pit limit secara manual.
1. Penentuan
batas penambangan secara manual membutuhkan
pertimbangan-pertimbangan yang sifatnya subjektif.
2. Deskripsi metode penampang (2-D Manual Cross Sectional Method)
a. Dimulai dengan blok model, tentukan sudut lereng keseluruhan.
Hitung BECOG serta buat tabel BESR untuk berbagai kadar batas.
b. Tentukan batas penambangan untuk setiap penampang pada
sudut lereng dan tentukan posisi lereng akhir dimana BESR
kumulatif dapat membayar pengupasan tanah penutup.
c. Pindahkan trial pit limit dari penampang vertikal ke horizontal.
Titik-titik yang mengalami perubahan perencanaan saja yang di
pindahkan.
d. Buat kontur batas penambangan pada penampang horizontal.
e. Untuk penampang-penampang di dekat ujung cebakan bijih, sudut
lereng dapat dibuat sedikit lebih landai.
f.

Kuantitas kadar cadangan yang terdapat dalam batas


penambangan dapat ditabulasikan dari jumlah, berat, dan kadar
blok di tiap jenjang.

3. Pedoman pokok dalam menentukan batas penambangan


a. Setiap blok bijih yang akan ditambang harus dapat membayar
pengupasannya (stripping) dirinya sendiri.
b. Jika seuah blok bijih dapat ditambang karena kontribusi dari blokblok bijih yang lain yang terletak di atasnya, maka blok ini harus
ditambang.
c. Jika dua blok bijih yang terpisah satu sama lain dapat ditambang
karena kontribusi simultan dari pengupasan waste yang sama,
maka keduanya harus ditambang.

d. Tidak ada blok waste yang boleh ditambang kecuali bila ia terletak
pada jalur penambangan dari suatu blok bijih yang terletak di
bawahnya.

Pekerjaan 5
Topik: Penentuan Ultimate Pit Limit dengan Metode Lerch Grossman
-Suatu penampang blok model dengan Net Value untuk tiap-tiap blok
sebagai berikut :
-2

-2

-2

-2

-2

-2

-2

-2

-8

-15

-15

-23

-7

-7

-7

-7

-7

-7

-23

a. Tulis prosedur dasar untuk penggunaan Metode Dynamic


Programming (Lerchs Grossman) bagi penentuan Ulltimate Pit Limit .
b. Berikan komentar atas hasil yang di peroleh.
Jawaban:
a. Prosedur dasar prosedur dasar untuk penggunaan Metode Dynamic
Programming (Lerchs Grossman) bagi penentuan Ulltimate Pit Limit
adalah sebagai berikut :
1. Sudut Lereng
i.
Jika suatu blok dalam model sudah pasti, tentukan jumlah
blok ke atas dan ke bawah untuk setiap blok (pada
penampang) yang paling mendekati kendala sudut lereng.
ii.
Jika ukuran blok masih dapat diatur, pilihlah sedemikian rupa
sehingga geometri ukuran blok sesuai dengan sudut lereng.

Gambar 1.1 Geometri Badan Bijih Untuk Contoh


2. Hitung nilai ekonomik dari tiap blok, yaitu pendapatan dari nilai
jual dikurangi ongkos penambangan blok tersebut, ongkos
pengolahan dan ongkos G&A. Nilai ekonomik ini kita sebut
sebagai nilai pertama dari blok atau mij. Pada penambangan 2
dimensi, blok (i,j) terletak pada baris i kolom j.

Gambar 1.2 Nilai Ekonomi Mula-mula dari Setiap Model Blok


3. Hitung jumlah nilai ekonomik dari blok-blok yang berada di satu
kolom dengan blok (i,j). Ini kita definisikan sebagai nilai kedua dari
blok atau Mij.
i

M ij = mkj
k=1

Gambar 1.3 Nilai Ekonomik Akhir dari Setiap Model Blok


3. Pada penampang kita tambahkan baris 0, lalu hitung nilai ketiga
dari blok atau Pij sebagai berikut:

Poj =0

Gambar 1.4 Kumulatif Penjumlahan Yang Lengkap


Tabel 1.1 Perhitungan dari Penjumlahan Kumulatif Untuk Kolom 0
Row

Current Value

Revised Value

I=0

-2

-2

J=1

-10

-10 = -2 + (-8)

K=2

-10

-10 = -2 + (-8) + 0

L=3

-48

-48 = -2 + (-8) + 0 + (-

38)

Kemudian untuk tiap kolom mulai dari kolom 1 :

Pij =M ij + Max ( Pi+k , j1 ) untuk k =1, 0, 1


4. Beri tanda panah untuk menandai maksimum dari blok (i,j) ke
blok (k + i, j 1) tanda panah ini harus mengarah dari kanan
kekiri.
i.
ii.

Untuk kolom pertama (j = 1), buatlah

Pi j

Pij =M ij

mewakili nilai paling besar yang dapat diperoleh dan

penambangan blok (i,j) dan semua blok di atasnya, serta


blok-blok di sebelah kirinya.
5. Pilih jalur optimal (yang akan menandai kontur permukaan
tambang atau batas penambangan) dengan mencari kolom j yang
memiiki nilai

Pij

positif dan terbesar di permukaan ( di baris 1)

i.

Kontur batas penambangan akan diperoleh dengan


mengikuti arah anak panah dari kanan ke kiri, mulai dari blok
ini.

ii.

Jika nilai

Pij

di permukaan (baris 1) semua negatif, berarti

tidak ada blok yang ekonomis untuk ditambang pada


penampang yang bersangkutan.
b. Berdasarkan data blok pada baris pertama, diketahui bahwa nilai

Pij

bernilai negatif semua. Bahkan nilai ore tidak berbeda tipis

dengan nilai blok di atasnya. Hal ini menunjukkan bahwa data blok
yang diberikan tidak ekonomis untuk ditambang pada penampang
yang dimaksudkan. Selain itu, geometri dari badan bijih dari
penampang juga tidak dapat ditentukan.

Pekerjaan 6
Topik: Evaluasi Ekonomi Pit dengan Metode Kerucut Mengambang (Floating
Cone)
-Wakil direktur operasi suatu perusahaan pertambangan emas skala
kecil meminta saudara untuk memeriksa kembali pit yang dihasilkan oleh
stafnya dengan menggunakan Metode Floating Cone. Data-data ekonomi
yang digunakan untuk Floating Cone adalah sebagai berikut :
Biaya penambangan per ton
total
Biaya pengolahan per ton bijih
Biaya umum dan administrasi
per ton bijih
Perolehan emas
Harga emas per ton troy ounce
Kemiringan lereng

$0.591
$1.80
$0.50
85.6 %
$ 400
45

Saudara melakukan perhitungan meggunakan Metode Floating Cone


dengan parameter yang sama dan mendapatkan geometri pit yang lebih
kecil. Gambar 1 menununjukkan pit klien anda dan gambar 2 menunjukkan
hasi perhitungan anda. Dengan perbandingan sebagai berikut :
Perbandingan Hasil Floating Cone
Dengan Cutt Of Grade 0.007 oz/ton
Emas
Kton Bijih
(oz/ton)
Total Kton
Pit Klien
3.160
0.0207
11.010
Pit Anda
2.656
0.219
7.686
Jawaban:
1. Perhitungan Kadar Selisih = 0,0144
Diketahui bahwa COG = 0.007; maka perhitungannya sebagai berikut:

Pit Klien=0.02070.007=0.0137 oz /ton

Pit Anda=0.02190.007=0.0149 oz /ton


Maka:

Pit Klien+ Pit Anda=0.0137+0.0149=0.0286 oz /ton


Jumlah ini kemudian diratakan untuk mendapatkan kadar
selisih, sehingga nilai yang diperoleh adalah:

Kadar Selisih=

0.0286 oz / n
2

Kadar Selisih=0.0143 0.0144 oz /ton

Kton Bijih
Kadar Emas
(oz/ton)
Emas Yang di
Kandung (koz)
Perolehan
pengolahan
Emas yang
diperoleh (koz)
Kton total yang
di tambang
Harga emas ($
per troy oz)
Pendapatan
kotor ($ x 1000)
Biaya
penambangan
per total ton
Biaya
pengolahan per
ton bijih
Biaya umum dan
administrasi per
ton bijih
Biaya
penambangan
total ($ x 1000)
Biaya
pengolahan total
($ x 1000)

Pit Klien
3160

Pit Anda
2656

Selisih
504

0.0207

0.0219

-0.0012

65.412

58.1664

7.2456

85.60%

85.60%

55.993

49.790

6.202

11010

7686

3324

$400

$22,397,069

$400
$19,916,175.3
6

$2,480,893.44

$0.591

$0.591

$0.00

$1.80

$1.80

$0.50

$0.50

$6,506,910.00

$4,542,426.00

$1,964,484.00

$19,818,000.00

$13,834.80

$19,804,165.20

Biaya umum dan


administrasi
total ($ x 1000)
Biaya Total ($ x
1000)
Keuntungan
Bersih ($ x 1000)
Biaya Total per
oz yang
diperoleh

$5,505,000.00

$3,843,000.00

$1,662,000.00

$31,829,912.89
($9,432,844.09)

$8,399,263.69
$11,516,911.6
7

$23,430,649.20
($20,949,755.7
6)

$1,782,241,872.2
9

$418,203,021.
41

$145,322,359.7
4

2. Berdasarkan keuntungan bersih yang diperoleh setelah adanya


perhitungan (sesuai tabel di atas) dapat disimpulkan bahwa baik Pit
Klien dan Pit Anda bernilai negatif. Hal ini menunjukkan bahwa baik
Pit Klien dan Pit Anda tidak ekonomis untuk ditambang pada harga
$400.

Pekerjaan 7
Topik: Penjadwalan Produksi
-Tabel di bawah ini menunjukkan banyaknya bijih dan waste pada
jenjang untuk 3 fase suatu tambang terbuka. Gambar terlampir
menunjukkan geometri bijih dan waste. Buat jadwal produksi untuk badan
bijih tersebut. Tandai gambar tersebut untuk menunjukkan jenjang yang
mana yang di tambang dari setiap fase pada periode fase tersebut.
Gunakan kriteria berikut ini :
1. Tingkat produksi bijih yang diinginkan adalah 7 unit pertahun untuk
jangka waktu proyek 10 tahun.
2. Pada tahap pra produksi tidak melakukan penambangan bijih tetapi
harus dapat menambang bijih mulai pada 1 tahun.
3. Seluruh fase harus di tambang berdasarkan urutan jenjang. Anda
tidak dapat menambang bijih pada fase 2 dari jenjang 7 sebelum
waste pada jenjang 106 ditambang.
4. Buat jadwal pemindahan waste sebaik mungkin (setelah target
pemindahan waste dari tahap pra produksi tercapai).
Data Tonase Fase Penambangan
JENJANG
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
TOTAL

ORE
0
0
7
7
7
7
0
0
0
0
0
0
28

FASE 1
WASTE
13
12
4
3
2
1
0
0
0
0
0
0
35

ORE
0
0
0
0
0
0
7
7
7
0
0
0
21

FASE 2
WASTE
3
3
3
3
3
3
3
2
1
0
0
0
24

ORE
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7
7
7
21

FASE 3
WASTE
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
1
33

ORE
0
0
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
70

TOTAL
WASTE
19
18
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
92

WASTE FASE
ORE FASE 1
ORE FASE 1

WASTE FASE
WASTE FASE

ORE FASE 1
Jawaban:
Untuk data penjadwalan produksi ini diasumsikan telah memiliki data
awal

dari hasil kajian kelayakan awal, dan diperoleh data sebagai berikut:
Net value tiap ore blok adalah $2
Biaya untuk menambang waste tiap blok adalah $1
Interest rate diasumsikan 10%
Tingkat produksi bijih yang diinginkan adalah 7 unit per tahun untuk

jangka waktu proyek 10 tahun


Pada tahap pra produksi tidak melakukan penambanga bijih tetapi

harus dapat menambang bijih mulai pada tahun 1


Seluuruh fase harus ditambang berdasarkan urutan jenjang. Bijih
pada fase 2 dari jenjang 7 tidak dapat ditambang sebelum waste

pada jenjang 1-6 ditambang.


Membuat jadwal pemindahan waste sebaik mungkin (setelah target
pemindahan waste dari tahap pra produksi tercapai).
Berdasarkan hasil perencanaan diperoleh 2 skenario umum
penjadwalan produksi yaitu:

a. Skenario 1

Gambar 1.1 Tahapan Penambangan (Pushback)


Tabel 1.1 Jadwal produksi Penambangan yang menunjukkan Distribusi
Material per Fase per Tahun
TAHUN
(N)
PP
1
2
3
4
5
6

FASE 1
OR
WASTE
E
0
20
7
8
7
3
7
4
7
1
0
0
0
0

FASE 2
OR
WASTE
E
0
0
0
4
0
5
0
6
0
3
7
2
7
1

FASE 3
OR
WASTE
E
0
0
0
3
0
6
0
3
0
6
0
0
0
2

TOTAL
OR
WASTE
E
0
20
7
15
7
13
7
13
7
10
7
2
7
3

7
0
0
8
0
0
9
0
0
10
0
0
TOTAL
28
36
Perhitungan NPV
Net Present Value (NPV)

NPV =

7
0
0
0
21

2
1
0
0
24

0
7
7
7
21

2
3
4
4
33

8
7
7
7
70

4
4
4
4
92

diperoleh menggunakan rumus :

$(OW )
N
(1+ir)

Ket :

NPV
$(O-W)

= Net Present Value


= net value ore

- biaya pengupasan

waste
Ir
N

= Interest rate
= tahun

Tabel 1.2 Hasil Perhitungan NPV


N

ORE

0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Total

0
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
70

WAST
E
20
15
13
13
10
2
3
4
4
4
4
92

$ ORE
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2

$
WASTE
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

$(ORE - WASTE)

$NVP

-20
-1
1
1
4
12
11
10
10
10
10

$ (20.00)
$ (0.91)
$
0.83
$
0.75
$
2.73
$
7.45
$
6.21
$
5.13
$
4.67
$
4.24
$
3.86
$ 14.95

Dari tabel diatas diketahui NPV jadwal produksi dengan interest rate
10% adalah $ 14.95.

b. Skenario 2

Gambar 1.2 Tahapan Penambangan (Pushback)

Tabel 1.3 Jadwal produksi Penambangan yang menunjukkan Distribusi


Material per Fase per Tahun
TAHUN
(N)
PP
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
TOTAL

FASE 1
OR
WASTE
E
0
20
7
7
7
4
7
4
7
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
28
36

FASE 2
OR
WASTE
E
0
0
0
4
0
3
0
6
0
3
7
2
7
1
7
2
0
1
0
0
0
0
21
24

FASE 3
OR
WASTE
E
0
0
0
3
0
6
0
3
0
6
0
0
0
2
0
2
7
3
7
4
7
4
21
33

Perhitungan NPV
Net Present Value (NPV) diperoleh menggunakan rumus :

TOTAL
OR
WASTE
E
0
20
7
14
7
14
7
13
7
10
7
2
7
3
7
4
7
4
7
4
7
4
70
92

NPV =

$(OW )
N
(1+ir)

Ket :

NPV
$(O-W)

= Net Present Value


= net value ore

- biaya pengupasan

waste
Ir
N

= Interest rate
= tahun

Tabel 1.4 Hasil Perhitungan NPV


N

ORE

0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Total

0
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
70

WAST
E
20
14
14
13
10
2
3
4
4
4
4
92

$ ORE
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2

$
WASTE
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

$(ORE - WASTE)

$NVP

-20
0
0
1
4
12
11
10
10
10
10

$ (20.00)
$
$
$
0.75
$
2.73
$
7.45
$
6.21
$
5.13
$
4.67
$
4.24
$
3.86
$ 15.04

Dari tabel diatas diketahui NPV jadwal produksi dengan interest rate
10% adalah $ 15.04.

Anda mungkin juga menyukai