Analisis Real
Analisis Real
Analisis Real
NIM
4151111029
Mata Kuliah
Analisis Real I
( a,b,c
R) (a + b) + c = a + (b + c) (Sifat asosiatif
penjumlahan)
(A3) ( a
R) (
R)
0+a=a
a+0=a
(-a) + a =
R, 1
0 a.1=a 1.a=
0)(
1
!
a
1
a
R a.
=1
1
a
.a
(b + c) . a = (b . a)
a) Jika a, z R z + a = a maka z = 0
Bukti :
a + (-a) = 0
(z + a) + (-a) = 0
z + (a + (-a)) = 0
z+0=0
z=0
(A4)
(Hipotesis z + a = a)
(A2)
(A4)
(A3)
b) Jika a, b R, a 0 a . b = 1 maka b =
Bukti :
b=b.1
b = b . (a .
b=1.
b=
(M3)
1
a
b = (b . a). a
1
a
(a 0, M4)
1
a
1
a
1
a (M3)
Bukti :
a + (-a) + b] = [a + (-a)] + b
(A2)
a + (-a) + b] = 0 + b
(A4)
a + (-a) + b] = b
(A3)
Hipotesis : a + x = b
Dari (1) dan (2)
a + (-a) + b] = a + x
(-a) + b = x
x = (-a) + b
Akan ditunjukkan bahwa x = (-a) + b merupakan
penyelesaian tunggal dari a + x = b. Misalkan sembarang
x1
a + x1 = b
-a + a + x1 = -a + b
0 + x1 = -a + b
x1 = -a + b
(A4)
(A3)
d) ( a R) maka a . 0 = 0
Bukti :
a=a.1
a+a.0=a.1+a.0
a + a . 0 = a. (1 + 0)
a+a.0=a.1
a+a.0=a
a.0+a=a
a.0=0
(M3)
(D)
(A3)
(M3)
(M1)
e) ( a,b,c R) a . b = 0 maka a = 0 b = 0
Andaikan a 0 dan b 0 berarti :
a . b = 0 ( hipotesis )
a . 0 = 0 (memenuhi teorema)
Kesimpulan a 0 dan b = 0
Catatan :
- Operasi
pengurangan
didefinisikan
ab=a+ (b ) , ( a ,b R ) .
sebagai
berikut
Operasi
pembagian
didefinisikan
sebagai
berikut
a
1
a , b R , b 0, =a ( ).
b
b
-
an +1=a n a , n N .
a0 =1 dan a1=a , a N a 0.
a 0,
1
a1
a ditulis
nN ,
1
a
()
ditulis a
3. Bilangan Rasional
Elemen bilangan Real yang dapat dituliskan dalam bentuk
Z, b
a
b , a, b
1
b
][
p . q = a .[
1
b
p . q = a .[ (
p . q = a .(
p . q = a .( c.
1
b
1
bd
1
bd
1
d
1
d
. c) ]
1
d
.c]
(M2)
). c) ]
. c)
)
(M1)
p . q = (ac) . (
p.q=
1
bd
ac
bd
(M2)
(Defenisi pembagian)
P atau a = 0 atau -a
(Sifat trikotomi
bilangan)
b. Defenisi
a P a adalah bilangan real positif murni, dan ditulis a > 0
a P atau a = 0 a adalah bilangan real positif, dan ditulis a
0
-a P a adalah bilangan real negatif murni, dan ditulis a < 0
-a P atau a = 0 a adalah bilangan real negatif, dan ditulis a
0
Misalkan a,b P
i.
(a - b) P ditulis a > b atau b < a
ii. (a - b) P {0} ditulis a b atau a b
Untuk kesepakatan :
a < b < c berarti a < b dan b < c
a b c berarti a b dan b c
5. Teorema
a. Jika a > b dan b > c maka a > c
Bukti :
Misalkan a, b, c R
Akan ditunjukkan: a > b b > c a > c
a > b dan b > c berarti (a - b) P dan (b - c) P
Sehingga [(a - b) + (b - c)] P
[(a + (- b)) + (b + (- c))] P
[a + ((- b) + b) + (- c)] P
[a + 0 + (- c)] P
[a + (- c)] P
(a - c) P
a>c
Terbukti bahwa: Jika a > b dan b > c maka a > c
b. Jika a > b dan c > 0 maka ac > bc
Bukti :
Bartle Bab 2
dan
sedemikian sehingga
terdapat elemen
0+a=a+ 0, a R
a R
sedemikian
1 R
sehingga
(D)
( 1a )=1
dan
( 1a ) a=1
(elemen kebalikan)
1.1 Teorema
(a) Jika z dan a adalah elemen dari
z = 0.
Bukti:
( z+ a ) + (a )=a+(a) , (jumlahkan kedua ruas dengan ( a ))
z+ ( a+ (a ) ) =a+(a) , (sifat asosiatif)
z+ 0=0 ,(sifat invers)
z=0 ,(sifat identitas). Terbukti
(b) Jika
dan
b0
adalah elemen di
sedemikian sehingga
1
b ( ) , (sifat invers)
b
1
u (b . )
b
1
(b . ) , (sifat asosiatif)
b
u 1
1 , (sifat invers)
= 1. Terbukti
1.2 Teorema
R sedemikian sehingga a +
b = 0, maka b = a .
Bukti:
b
= 0 + b; (sifat identitas)
= (( a) + a) + b; (sifat invers)
= ( a) + (a + b); (sifat assosiatif)
= ( a) + 0; (diketahui)
= ( a); (sifat identitas):Terbukti
(b) Jika a 0 dan b adalah elemen di R , sedemikian sehingga
a b = 1, maka b = 1/a
Bukti :
b
=
=
1 b , (sifat identitas)
b (a
( 1a ))
, (sifat invers)
1
( b . a) ( )
a , (sifat assosiatif)
1
( a . b) ( )
a , (sifat komutatif)
1
a
1
a
1.3 Teorema
R , maka
(1/a) b.
Bukti:
a. Perhatikan bahwa
a + (( a) + b) =
(a + ( a)) + b; (sifat
assosiatif)
= 0 + b; (sifat invers)
= b; (sifat identitas)
Ini berarti bahwa x = ( a) + b adalah solusi dari persamaan
a + x = b. Untuk menunjukkan ketunggalahnya, misalkan x1 adalah
sembarang solusi maka a + x1 = b, selanjutnya
( (a ) +a )+ x1 = (a ) +b , (sifat assosiatif)
0+ x 1
(a ) +b , (sifat invers)
x1
(a ) +b , (sifat identitas)
b. Perhatikan bahwa
1
a (( ) b)
=
a
1
. b , (sifat assosiatif)
a
( ( ))
a
= 1 b , (sifat invers)
= b , Terbukti
b adalah solusi dari persamaan a
( 1a ) (a x )
( 1a )+b ,
( 1a ) a) x
( 1a )+b
,(sifat assosiatif)
( 1a )+b ,
(sifat invers)
( 1a )+b
)
(
1 x 1
x1
1.4 Teorema
1.5 Teorema
, Terbukti
a.
a 0=0
b.
(1 ) a=a
c.
(a ) =a
d.
(1 ) (1 )=1
1
=a
1
a
()
Sebuah subset tak kosong P dari R, disebut bilangan real positif jika
memenuhi sifat-sifat berikut
(i) Jika a; b P , maka a + b P .
(iii)
Jika a
terpenuhi: a P; a = 0; a P .
(i) Jika S terbatas di atas, maka sebuah batas atas u dikatakan suprimum
(batas atas terkecil) dari S jika tidak terdapat bilangan yang lebih kecil
dari u yang meru-pakan batas atas dari S.
(ii) Jika S terbatas di bawah, maka sebuah batas bawah w dikatakan sebuah
infi-mum (batas bawah terbesar) dari S jika tidak ada bilangan yang
lebih besar dari w yang merupakan batas bawah dari S.
5. Himpunan - himpunan Takhingga
Tujuan utama dari bagian ini untuk membedakan himpunan bilangan
rasional dan bilangan real dengan menunjukkan bahwa dia takhingga
terhitung tetapi kemu-dian tidak. Konsekuensinya adalah himpunan
bilangan irasional tak terhitung, jadi bilangan irasional lebih banyak dari
pada bilangan rasional.
Defenisi : Jika n N, sebuah himpunan S dikatakan mempunyai n elemen
jika terdapat sebuah bijeksi dari subbagian asal Nn = {1;;; n} dari N pada
himpunan S. Sebuah himpunan dikatakan hingga jika dia himpunan kosong
atau mempunyai n elemen untuk suatu n N. Sebuah himpunan S dikatakan
infinit jika dia tak hingga.
Teorema :
1. Sebuah himpunan S1 mempunyai n elemen jika dan hanya jika terdapat
bijeksi dari S1pada himpunan S2yang mempunyai n elemen. Sebuah
himpunan T1adalah finitjika dan hanya jika terdapat bijeksi dari T1 pada T2
yang finite.
2. (a) Misalkan m; n N dengan mn. Maka terdapat sebuah injeksi dari
Nm
ke Nn.
(b) Misalkan m; n N dengan m > n. Maka tidak terdapat sebuah
fungsi injeksi dari NM ke Nn.
3. (a) Jika n N, maka terdapat sebuah injeksi dari Nm ke N.
(b) Jika m N, maka tidak terdapat sebuah injeksi dari N ke Nm.
Identifikasi Kajian Utama
Mengkaji antara kedua buku untuk mengetahui perbedaan antar buku tersebut
dan mengetahui kelebihan serta kekurangan dari buku diktat berdasarkan analisis yang
didapatkan .
Data Pendukung
Data yang mendukung hipotesis penulis adalah buku Introduction to Analysis
Real karangan Robert G. Bartle bab 2 yaitu Bilangan Riil, dimana dari hal 1-15
memiliki kesamaan materi dengan buku diktat walaupun ada beberapa teorema yang
sedikit berbeda . Buku diktat telah layak dijadikan pegangan mahasiswa sebab materi
yang sama pada buku diktat tidak memiliki perbedaan yang signifikan dengan buku
Bartle. Karena Buku Bartle juga telah banyak digunakan oleh kalangan mahasiswa baik
dosen untuk menjadi referensi buku Analisis Real yang lain.
Analisis Data
Buku (diktat) Analisis Real berisi tentang sifat-sifat aljabar pada sistem bilangan
real beserta teorema-teorema dan pembuktian dari teorema tersebut; bilangan rasional
dengan teorema-teorema dan pembuktiannya; sifat urutan pada bilangan real dengan
defenisi, teorema, corollary, dan pembuktian; serta beberapa contoh khusus tentang
ketidaksamaan rataan aritmetika geometri, ketidaksamaan Bernoulli, dan ketidaksamaan
Chauchy.
Buku Introduction to Analysis Real karangan Robert G. Bartle berisi tentang
sifat-sifat aljabar pada bilangan real, sifat-sifat terurut dari bilangan real , nilai mutlak ,
ketaksamaan segitiga, sifat kelengkapan dari bilangan real , sifat suprimum dari
bilangan real, aplikasi sifat suprimum, sifat Archimedes, interval dan desimal berisi sifat
interval bersarang, teorema, representasi biner dan decimal; himpunan-himpunan tak
hingga diman hamper keseluruhan topic yang diberikan dilengkapi dengan torema,
definisi, akibat, contoh contoh dan juga soal soal latihan.
Kesimpulan
Buku Diktat sebagai buku utama dan pembanding adalah Buku Bartle memiliki
materi yang hampir sama dan tidak jauh berbeda. Penyampaian materi yang jelas juga
sangat membantu pembaca dalam memahami isi materi yang disampaikan pada isi buku
tersebut. Sehingga dapat disimpulkan bahwa buku diktat memang sudah layak menjadi
pegangan mahasiswa dalam Mata Kuliah Analisis Real I tetapi dengan beberapa
perbaikan yang bias lebih dikaji lagi di kemudian hari agar buku Diktat juga bias
semakin menjadi pedoman di banyak kalangan yang ada.