Tata Tertib Musyawarah Besar Karang Taruna

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

TATA TERTIB MUSYAWARAH BESAR KARANG TARUNA (MUBESKAR)

PEMUDA PAKARTI
Nomor 01 Tahun 2013
Tentang
Tata Tertib Musyawarah Besar Karang Taruna Pemuda Pakarti Tahun 2013
Menimbang :
1. Bahwa tata tertib Musyawarah Besar Karang Taruna Pemuda Pakarti Tahun 2013

Perlu diselenggarakan secara lebih baik dan efisein demi terwujudnya organisasi
yang lebih baik berdasarkan asas luber dan jurdil.
2. Demi

tertibnya pelaksanaan Musyawarah Besar Karang Taruna Pemuda


PakartiTahun 2013
Mengingat :
1. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1947 Nomor 53
2. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1950
3. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004
4. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Nomor 125.
5. Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 83/HUK/2005
8. Peraturan Pemerintah No. 72 tentang Desa tertanggal 30 Desember 2005.
9. Peraturan Pemerintah No. 73 tentang Kelurahan tertanggal 30 Desember 2005.
10. Permendagri RI Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pedoman Penataan Lembaga tertanggal 5
Februari 2007.
11. PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 77 / HUK / 2010
12. SK Kepala Desa Purwojatii No :
1
Dengan Persetujuan bersama antara :
1. Ketua Dewan Permusyawaratan Desa
2. Kepala Desa Purwojati
3. Kepala Dusun
4. Ketua Tim 11
5. Ketua Karang Taruna

Memutuskan :
Menetapkan :
TATA TERTIB
MUSYAWARAH BESAR KARANG TARUNA (MUBESKAR) PEMUDA PAKARTI
DESEMBER 2013

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
NAMA
Persidangan ini disebut dengan nama Musyawarah besar Karang Taruna yang disingkat
MUBESKAR
Pasal 2
KEDUDUKAN
MUBESKAR berkedudukan ditingkat Desa yang merupakan kekuasaan tertinggi organisasi
Kepemudaan
Pasal 3
TUGAS WEWENANG
Tugas wewenang MUBESKAR adalah sebagai berikut :
1. Memusyawarahkan dan meng evaluasi laporan pertanggung jawaban Pengurus

Karang Taruna Pemuda Pakarti perionde tahun 2013


2. Menetapkan Keputusan Keputusan AD dan ART

Pasal 4
TEMA
DENGAN SEMANGAT PERBAIKAN KITA TINGKATKAN KEKOMPAKAN DEMI
KWALITAS ORGANISASI DAN KEPEMIMPINAN YANG LEBIH BAIK
BAB II
PESERTA DAN PENINJAU
Pasal 5
PESERTA
1. Anggota dan Pengurus Karang Taruna Purwojati
2. Udangan termasuk kedalam pemuda/pemudi Purwojati yang belum menikah dan

Minimal sudah SMA


Pasal 6
PENINJAU
Unsur pemerintahan Desa, Dusun dan Undangan dari luar/ mereka yang di undang
Pasal 7
KEWAJIBAN
1. Peserta harus hadir di tempat pelaksanaan MUBESKAR tepat pada waktunya
2. Peserta diwajibkan hadir tepat waktu dan sekurang-kurangnya 10 menit setelah

acara dimulai.

3. Perserta yang akan izin keluar harus meminta izin kepada pimpinan sidang atau

panitia yang bersangkutan.


4. Peserta yang tidak tertib Hak-hak nya dapat dicabut oleh pimpinan sidang.
5. Peserta dan Peninjau diwajibkan menghormati sidang yang sedang berlangsung

BAB III
WAKTU DAN TEMPAT
Pasal 8
WAKTU
Hari
: Minggu
Tanggal
: 12 Agustus 2013 M
Waktu
: 08.00 WIB s.d 17.00 WIB
Bertepatan dengan
: 3 Syawal 1434 H
Pasal 9
TEMPAT
Bertempat di Bale Dusun Karangsari, Desa Tegalsari, Kecamatan Maja, Kabupaten
Majalengka
BAB IV
HAK PESERTA DAN PENINJAU
Pasal 10
HAK PESERTA
1. Peserta memiliki hak suara, Baik Lisan maupun tulisan, Hak Mencalonkan dan

dicalonkan, Hak Memilih dan dipilih.


2. Peserta memiliki hak bicara, yaitu mengajukan usul, saran, pendapat, serta

pandangan lisan maupun tulisan


Pasal 11
HAK PENINJAU
Peninjau memiliki hak bicara, mengajukan usul, saran dan pendapat serta pandangan baik
secara lisan maupun tulisan tetapi tidak memiliki hak suara / hak pilih.

BAB V
KELENGKAPAN
Pasal 12
Kelengkapan MUBESKAR disusun Menurut pengelompokan kegiatan dalam rakngka
pelaksanaan sidang pleno pemilihan ketua Majelis Akbar Karang taruna dan ketua Umum
Karang Taruna.
Pasal 13
JENIS PERSIDANGAN

Persidangan dalam MUBESKAR terdiri dari sidang pleno, Komisi dan Paripurna
Pasal 14
BENTUK PERSIDANGAN
1. Sidang Pleno diikuti seluruh peserta MUBESKARuntuk memusyawarahkan secara

keseluruhan
2. Sidang Komisi diikuti bagian-bagian , Komisi A Membahas (AD), Komisi B

Membahas (ART)
3. Sidang Paripurna mengesahkan segala ketetapan dan keputusan yang dibahas didalam sidang
komisi
Pasal 15
TEKNIS PERSIDANGAN
Persidangan dilaksanakan sesuai dengan agenda acara dan tata tertib MUBESKAR sesuai
kesepakatan
Pasal 16
PIMPINAN PERSIDANGAN
1. MUBESKAR dipimpinan oleh ketua sidang, Sekretaris, anggota dari unsur Majelis

Akbar Karang Taruna


2. Sidang Pleno dipimpin oleh ketua sidang, Sekretaris dan anggota dari unsur unsur

Majelis Akbar Karang Taruna yang berkewajiban meminpin dan mengatur jalanya
persidangan .
3. Sidang Komisi dipimpin oleh seorang pimpinan dan dapat dibantu seorang Sekretaris Sidang
Komisi yang dipih berdasarkan kesepakatan komisi
4. Sidang Paripurna dipimpin oleh Presidium / Pimpinan Sidang Sekretaris dan

Anggota dari unsur Majelis Akbar Karang Taruna dan diikuti oleh seluruh peserta,
undangan dan atau peninjau
Pasal 17
HAK DAN KEWAJIBAN PIMPINAN PERSIDANGAN
1. Pimpinan persidangan mengatur jalanya persidangan.
2. Mengumpulkan dan menyimpulkan pendapat serta mengambil keputusan bersama
3. Pimpinan persidangan memiliki Hak menghentika persidangan bila menyimpang

dari pembahasan persidangan yang sedang berlangsung


4. Mencabut hak suara atau mengeluarkan peserta sidang bila dianggap tidak

menghormati persidangan
5. Memeriksa adnimistrasi persidangan

Pasal 18
PENGESAHAN
Rancangan keputusan MUBESKAR tentang agenda acara dan tata tertib Pleno pemilihan
ketua Majelis Akbar Karang Taruna dan Ketua Umum Karang Taruna disampaikan oleh
pimpinan sidang, pada peserta sidang untuk membahas dan di sahkan.
Pasal 19
INTRUPSI
1. Pimpinan sidang memperkenankan peserta sidang dan peninjau menyampaikan

intrupsi dengan jenis intrupsi sebagai berikut :


Interupsi (biasa)/
Dipakai untuk memotong pembicaraan baik itu pembicaraan pimpinan sidang,
maupu peserta sidang
Point Of Informatioan (PI)
Diucapkan apabila yang akan diajukan adalah untuk menginformasikan sesuatu
yang kurang jelas.
Point Of Order (PO)
Diucapkan apabila pembicaraan yang akan diajukan berkaitan langsung dengan
pokok pembicaraan
Point Of Clarification (PC)
Dikatakan dan terjadi jika yang akan diajukan adalah untuk memperjelas kembali
mengenai pernyataan yang sudah dikatakan sebelumnya
Point Of Personal Privilage (PP)
Diucapkan untuk membela diri karena pembicaraan yang berlangsung menyinggung
kepentingan pribadi atau orang tertentu
Point of Clearens
Diucapkan jika yang akan diajukan untuk meluruskan masalah ketika persoalan
mengenai persoalan point personal privilage/menyangkut pribadi
Point of Solution
Dikatakan dan terjadi jika yang akan diajukan untuk menyampaikan atau
menawarkan suatu solusi
Point of Justification
Dikatakan dan terjadi jika yang akan diajukan untuk menguatkan pendapat
sebelumnya
2. Jenis diatas harus dipergunakan ketika akan berbicara
3. Pimpinan sidang dapat menolak intrupsi jika melakukan interupsi menyimpang

dari peraturan
BAB VI
QUORUM DAN CARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 20

1. MUBESKAR dapat dilaksanakan apabila setengah plus satu dari peserta yang

hadir, apabila kurang maka MUBESKAR dapat dilaksanakan dengan status darurat
2. SIDANG PLENO dapat dikatakan syah apabila dihadiri minimal setengan plus

satu dari peserta yang seharusnya hadir


3. SIDANG PARIPURNA dapat dikatakan syah apabila dihadiri minimal setengan

plus satu dari peserta yang seharusnya hadir


4. Apabila belum tercapai maka sidang akan di tunda selama 5 menit, seandainya

tidak tercapai maka sidang dapat dilanjutkan dengan status sidang pleno darurat
Pasal 21
CARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pengambilan keputusan dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Keputusan dengan cara musyawarah mufakat
2. Bila tidak mencapai mufakat, maka dapat dialakukan pemungutan suara ( Voting) baik
terbuka maupun tertutup
3. Keputusan yang di ambil adalah suara terbanyak
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 22
Hal-hal yang belum di tentukan dalam tatatertib persidangan ini diputuskan oleh kesepakatan
bersama peserta sidang
Pasal 23
Rancangan ini bila di setujui oleh kuorum maka sekaligus dianggap sebagai keputusan resmi
Pasal 24
Peraturan dan tata tertib ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkannya.

Di tetapkan di
: Purwojati
Pada tanggal
: 12 Agustus 2012
Bertepatan dengan : 3 Stawal 1434
MUSYAWARAH BESAR KARANG TARUNA PEMUDA PAKARTI
PIMPINAN SIDANG

Ketua

Sekretaris

Anggota

KEPUTUSAN
MUSYAWARAH BESAR KARANG TARUNA (MUBESKAR) PEMUDA PAKARTI
DESEMBER 2012

Nomor : 01/KTMB-KRS/01-01/A-4/12/2012
Tentang :
Tata Tertib Musyawarah Besar
Karang Taruna Pemuda Pakarti
Bismillahirrahmanirrahim,
Pimpinan Sidang Musyawarah Besar Karang Taruna Pemuda Pakarti Purwojati, dengan ini :
Menimbang

1. Bahwa demi mewujudkan sistem gerak organisasi maka dipandang perlu adanya kaidah AD
dan ART, sebagai acuan utama gerak organisasi.
2. Bahwa untuk memberikan kepastian hukum, maka dipandang perlu untuk menetapkan
Keputusan MUBESKAR tentang AD dan ART
Mengingat

1. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1947 Nomor 53


2. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1950
3. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004
4. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Nomor 125.
5.

Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 83/HUK/2005

8. Peraturan Pemerintah No. 72 tentang Desa tertanggal 30 Desember 2005.


9. Peraturan Pemerintah No. 73 tentang Kelurahan tertanggal 30 Desember 2005.
10. Permendagri RI Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pedoman Penataan Lembaga tertanggal 5
Februari 2007.
11. PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 77 / HUK / 2010
1 AD/ART/ Karang Taruna
MEMUTUSKAN

Menetapkan

1. Tata Tertib Musyawarah Besar Karang Taruna


2. Keputusan ini akan di tinjau kembali jika kemudian hari terdapat kekeliruan.
3. keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Jazakumullah Khairon Katsiro
Ditetapkan di : Majalengka
Pada tanggal : 25 Desember 2012
PIMPINAN SIDANG

Ketua

Sekretaris

Anggota

Anda mungkin juga menyukai