Strategi Membaca Ok4r

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

STRATEGI MEMBACA OK4R

A. Definisi Strategi Membaca OK4R

OK4R merupakan singkatan dari overview, key ideas, read, recite, reflect, dan review.

OK4R merupakan sebuah strategi membaca yang meminta pembacanya melakukan


enam langkah dalam membaca sesuai dengan singkatannya.

B. Prosedur OK4R
Ada enam langkah untuk menggunakan strategi ini, berikut adalah langkah-langkahnya:

Melihat sejenak keseluruhan teks;

Mencari ide kunci setiap paragraf;

Membaca keseluruhan teks dan mencari ide-ide pendukung setiap ide kunci;

Mencatat ide-ide tersebut;

Mengaitkan ide tersebut pada pengetahuan atau kehidupan sehari-hari; dan

Mengulang kembali untuk menulis kembali ide-ide yang telah didapatkan dari teks.

Maka, akan dijelaskan dengan berikut:


1. Overview
Overview ini merupkan langkah awal dari strategi OK4R. Overview di sini maksudnya
adalah membaca sejenak teks yang bertujuan untuk memberi pengenalan atas isi bacaan
secara global atau umum.
2. Key Ideas
Setelah melakukan langkah pertama, kita beralih pada langkah kedua yaitu mencari ideide kunci yang terdapat dalam teks. Kenali secara pasti kata kunci dalam setiap paragraf.
3. Read
Setelah menemukan ide-ide kuncinya, maka langkah selanjutnya adalah membaca.
Membaca di sini bukan hanya sekedar membaca, tapi mencoba memahami bagian demi
bagian dalam teks.
4. Recite
Setelah membaca teks, lanjutkan langkah berikutnya yaitu recite. Recite ini adalah
menuliskan poin apa sajakah yang telah didapatkan dari teks selama membacanya.

5. Reflect
Setelah menemukan poin-poin dalam bacaan, selanjutnya adalah mengkaitkan atau
menghubungkan topiknya dengan kehidupan sehari-hari atau berdasarkan
pengalamannya.
6. Review
Setelah melakukan semua langkah tadi, ini adalah langkah terakhir dari strategi OK4R
yaitu me-review bacaan yang telah dibaca. Fungsinya adalah memahami betul isi bacaan
dan mengecek daya ingat kita terhadap apa yang sudah dipelajari.

C. Contoh Penerapan dari Strategi OK4R


Dari teks berikut akan dijelas bagaimana cara penerapan strategi OK4R
Static electricity and chemical industry
When different materials are brought together and then separated, an accumulation
of electric charge can occur which leaves one material positively charged while the other
becomes negatively charged. The mild shock that you receive when touching a grounded
object after walking on carpet is an example of excess electrical charge accumulating in
your body from frictional charging between your shoes and the carpet. The resulting
charge build-up upon your body can generate a strong electrical discharge. Although
experimenting with static electricity may be fun, similar sparks create severe hazards in
those industries dealing with flammable substances, where a small electrical spark may
ignite explosive mixtures with devastating consequences.
A similar charging mechanism can occur within low conductivity fluids flowing
through pipelinesa process called flow electrification. Fluids which have low electrical
conductivity (below 50 picosiemens per meter, where picosiemens per meter is a measure
of electrical conductivity), are called accumulators. Fluids having conductivities above 50
pS/m are called non-accumulators. In non-accumulators, charges recombine as fast as they
are separated and hence electrostatic charge generation is not significant. In the
petrochemical industry, 50 pS/m is the recommended minimum value of electrical
conductivity for adequate removal of charge from a fluid.
An important concept for insulating fluids is the static relaxation time. This is
similar to the time constant (tau) within an RC circuit. For insulating materials, it is the
ratio of the static dielectric constant divided by the electrical conductivity of the material.
For hydrocarbon fluids, this is sometimes approximated by dividing the number 18 by the
electrical conductivity of the fluid. Thus a fluid that has an electrical conductivity of 1
pS/cm (100 pS/m) will have an estimated relaxation time of about 18 seconds. The excess
charge within a fluid will be almost completely dissipated after 4 to 5 times the relaxation
time, or 90 seconds for the fluid in the above example.
Charge generation increases at higher fluid velocities and larger pipe diameters,
becoming quite significant in pipes 8 inches (200 mm) or larger. Static charge generation
in these systems is best controlled by limiting fluid velocity. The British standard BS PD

CLC/TR 50404:2003 (formerly BS-5958-Part 2) Code of Practice for Control of


Undesirable Static Electricity prescribes velocity limits. Because of its large impact on
dielectric constant, the recommended velocity for hydrocarbon fluids containing water
should be limited to 1 m/s.
Bonding and earthing are the usual ways by which charge buildup can be
prevented. For fluids with electrical conductivity below 10 pS/m, bonding and earthing are
not adequate for charge dissipation, and anti-static additives may be required.
Selanjutnya akan dijelakan penerapan OK4R
Tahap overview
Judul dari teks diatas adalah listrik statis dan industi kimia, maka akan kita ketahui bahwa
teks diatas membahas tentang hubungannya listrik statis dengan industri kimia. Pada tahap ini
kita diminta untuk melihat kalimat pertama pada setiap paragraf.
Berikut kalimat pertama dalam seetiap paragraf:
Paragraf 1:
Ketika bahan yang berbeda dibawa bersama-sama dan kemudian dipisahkan , akumulasi
muatan listrik dapat terjadi yang meninggalkan satu materi bermuatan positif, sedangkan
yang lain menjadi bermuatan negatif.
Paragraf 2:
Mekanisme pengisian serupa dapat terjadi dalam cairan konduktivitas rendah mengalir
melalui pipa proses yang disebut arus listrik.
Paragraf 3:
Sebuah konsep yang penting untuk isolasi cairan adalah waktu relaksasi statis.
Paragraf 4:
Meningkat generasi muatan pada kecepatan fluida yang lebih tinggi dan diameter pipa yang
lebih besar, menjadi sangat signifikan dalam pipa 8 inci (200 mm) atau lebih besar.

Paragraf 5:
Bonding and earthing are the usual ways by which charge buildup can be prevented.
Tahap key ideas
Pada tahap ini kita di suruh menuliskan kata kunci yang ada pada setiap paragraf
Berikut contohnya:

Paragraf 1:
Shock ringan, benda grounded, listrik statis, muatan listrik.
Paragraf 2:
Cairan konduktivitas, picosiemens, akumulator dan non-akumulator, industri petrokimia.
Paragraf 3:
Waktu relaksasi status, bahan isolasi.
Paragraf 4:
The British Standar BS PD CLC / TR 50404:2003 (sebelumnya BS - 5958 - Bagian 2 ) Kode
Praktek Pengendalian Listrik Statis.
Paragraf 5:
Bonding dan pembumian.
Tahap Read
Kita disuruh membaca teks secara keseluruhan secara teliti.
Tahap recite
Pada tahap ini kita disuruh menuliskan poin poin yang penting dari apa yang kita baca.
Contoh
Paragraf 1
a
b

akumulasi muatan listrik dapat terjadi yang meninggalkan satu materi bermuatan
positif sedangkan yang lain menjadi bermuatan negatif .
Shock ringan yang Anda terima ketika menyentuh benda grounded setelah berjalan di
karpet adalah contoh dari muatan listrik berlebih terakumulasi dalam tubuh Anda dari
pengisian gesekan antara sepatu dan karpet
Meskipun bereksperimen dengan listrik statis mungkin menyenangkan , percikan
serupa menciptakan bahaya parah pada industri-industri yang berhubungan dengan
bahan yang mudah terbakar , di mana percikan listrik kecil dapat memicu ledakan
campuran dengan konsekuensi yang menghancurkan .

Paragraf 2
a

Mekanisme pengisian serupa dapat terjadi dalam cairan konduktivitas rendah


mengalir melalui pipa - proses yang disebut arus listrik

Cairan yang memiliki konduktivitas listrik yang rendah (di bawah 50 picosiemens per
meter, di mana picosiemens per meter adalah ukuran konduktivitas listrik ), disebut
akumulator. Cairan memiliki konduktivitas atas 50 pS/m disebut non-akumulator.
Dalam industri petrokimia, 50 pS/m adalah nilai minimum yang disarankan
konduktivitas listrik yang memadai untuk menghilangkan biaya dari cairan.

Paragraf 3
a
b
c

Bahan isolasi, itu adalah rasio konstanta dielektrik statis dibagi dengan konduktivitas
listrik material.
Cairan yang memiliki konduktivitas listrik dari 1 pS/cm (100 pS/m) akan memiliki
waktu relaksasi diperkirakan sekitar 18 detik.
Kelebihan biaya dalam cairan akan hampir sepenuhnya hilang setelah 4 sampai 5 kali
waktu relaksasi, atau 90 detik untuk fluida dalam contoh di atas.

Paragraf 4
a
b

The British Standar BS PD CLC/TR 50404:2003 (sebelumnya BS-5958-Bagian 2 )


Kode Praktek Pengendalian Listrik Statis diinginkan menentukan batas kecepatan.
Meningkat generasi muatan pada kecepatan fluida yang lebih tinggi dan diameter pipa
yang lebih besar, menjadi sangat signifikan dalam pipa 8 inci ( 200 mm ) atau lebih
besar.

Paragraf 5
a

Bonding dan pembumian adalah cara yang biasa dimana biaya penumpukan dapat
dicegah. Untuk cairan dengan konduktivitas listrik bawah 10 pS/m, ikatan dan
pembumian tidak memadai untuk biaya disipasi dan aditif anti-statis mungkin
diperlukan.

Tahap Reflect
Pada tahap ini kita disuruh mengaitkan topik pada bacaan diatas dalam kehidupan sehari
hari
Contoh
Percikan api didalam kehidupan seharihari sangat membahayakan khususnya pada bahan
kimia. Maka pada sebuah industri dibutuhkan sebuah teknik untuk mencegah itu semua.
Baik bahan isolasinya maupun cairan isolasinya.

Tahap review
Pada tahap ini, kita disuruh untuk mengulang tentang apa yang kita baca. Supaya tetap
teringat tentang apa yang kita baca tadi.

SEKARANG COBA PRAKTIKAN DALAM TEKS BERIKUT INI,,,,,,


REASISTOR
A resistor is a passive two-terminal electrical component that implements electrical
resistance as a circuit element.
The ratio of the voltage applied across a resistor's terminals to the intensity of current
in the circuit is called its resistance, and this can be assumed to be a constant (independent of
the voltage) for ordinary resistors working within their ratings.
Resistors are common elements of electrical networks and electronic circuits and are
ubiquitous in electronic equipment. Practical resistors can be made of various compounds and
films, as well as resistance wire (wire made of a high-resistivity alloy, such as nickelchrome). Resistors are also implemented within integrated circuits, particularly analog
devices, and can also be integrated into hybrid and printed circuits.
The electrical functionality of a resistor is specified by its resistance: common
commercial resistors are manufactured over a range of more than nineorders of magnitude.
When specifying that resistance in an electronic design, the required precision of the
resistance may require attention to the manufacturing tolerance of the chosen resistor,
according to its specific application. The temperature coefficient of the resistance may also be
of concern in some precision applications. Practical resistors are also specified as having a
maximum power rating which must exceed the anticipated power dissipation of that resistor
in a particular circuit: this is mainly of concern in power electronics applications. Resistors
with higher power ratings are physically larger and may require heat sinks. In a highvoltage
circuit, attention must sometimes be paid to the rated maximum working voltage of the
resistor. While there is no minimum working voltage for a given resistor, failure to account
for a resistor's maximum rating may cause the resistor to incinerate when current is run
through it.
Practical resistors have a series inductance and a small parallel capacitance; these
specifications can be important in highfrequency applications. In alownoise
amplifier or preamp, the noise characteristics of a resistor may be an issue. The unwanted
inductance, excess noise, and temperature coefficient are mainly dependent on the technology
used in manufacturing the resistor. They are not normally specified individually for a
particular family of resistors manufactured using a particular technology. A family of discrete
resistors is also characterized according to its form factor, that is, the size of the device and
the position of its leads (or terminals) which is relevant in the practical manufacturing of
circuits using them.

Anda mungkin juga menyukai