Telaah Kritis Jurnal-Terapi
Telaah Kritis Jurnal-Terapi
Telaah Kritis Jurnal-Terapi
Pembimbing :
J. Eko Wahono, dr., Sp.S., M.Kes
Peserta Pendidikan Dokter Spesialis I :
No
Nama
.
1.
2.
3.
Ady Irwansyah
4.
Imamuddin Arif W
5.
6.
Diana Murtiati K
NIM
Program Studi
011318116303
01131805630
6
01131818630
3
01131806630
2
01131816630
8
01131824630
I.
Pendahuluan.
Sindroma Koroner Akut adalah kegawatan kardiovaskuler yang merupakan
penyebab utama kematian. Kematian terbanyak terjadi di luar rumah sakit. Kematian
yang terjadi sebelum pasien tiba di rumah sakit berhubungan dengan aritmia maligna
( VF/VT ) dimana banyak terjadi setelah empat jam pertama setelah awal serangan.
Kematian di rumah sakit lebih banyak berhubungan dengan menurunnya curah
jantung, termasuk gagal jantung kongestif dan syok kardiogenik. Kematian
berhubungan pula dengan luasnya infark miokard. Oleh karena itu upaya untuk
membatasi luas infark akan menurunkan mortalitas.
Data yang dikumpulkan di Amerika menyebutkan bahwa sebanyak 12.200.000
orang mengalami infark miokard, angina pectoris atau keduanya. Sebanyak 5.315.000
orang Amerika datang ke IGD dengan keluhan nyeri dada pada tahun 1997. Sebanyak
225.000 orang meninggal karena serangan jantung sebelum ditangani di rumah sakit.
(WHO 2000, NCHS 2000 AHA - 2000 Heart and Stroke Statistical Update ).
Berbagai macam terapi dikembangkan untuk mengurangi angka kematian
akibat sindroma koroner akut. Dimulai dengan penggunaan kombinasi antara dua obat
antiplatelet dan kombinasi tiga obat antiplatelet, sampai dengan tindakan minimal
invasif. Pemasangan stent merupakan prosedur yang sudah banyak dilakukan untuk
mencegah oklusi arteri koroner. Akhir-akhir ini, Drug Eluting Stent (DES) sering
digunakan untuk terapi perkutan pada penyakit arteri koroner. Pelepasan lokal obat
antiproliferatif pada penggunaan DES secara signifikan mengurangi insiden in-stent
restenosis (ISR). Beberapa percobaan klinis acak menunjukkan bahwa hasil
pemasangan DES mengurangi kejadian ISR dibanding dengan Bare Metal Stent (BMS).
II.
Pertanyaan Klinis.
Pada pasien sindroma koroner akut setelah dilakukan implantasi stent, apakah
pemberian kombinasi tiga obat antiplatelet mengurangi kejadian re-stenosis lebih baik
bila dibanding dengan pemberian kombinasi dua obat antiplatelet ?
III.
Intervention/
Population
Indicator/
Comparison
Outcome
Index
1
Pasien sindroma
Pemberian tiga
Pemberian dua
Menurunkan
antiplatelet
antiplatet
kejadian re-
implantasi stent
IV.
stenosis
V.
VI.
Pertanyaan Klinis
Pasien sindroma koroner
akut paska implantasi stent
VII.
Desain Penelitian, Fokus dan Worksheet yang digunakan untuk telaah kritis dari
Jurnal yang diperoleh.
2
Desain Penelitian
: Eksperimental
Fokus Jurnal
: Terapi
Worksheet yang digunakan pada telaah kritis : Terapi
Validity
RAMMBO
1. Recruitment
Telaah Validity
Worksheet
Terapi
Apakah subjek
mewakili ?
3. Maintenance
Apakah kelompokkelompok
memperoleh
kointervensi yang
sama ? apakah ada
kecukupan tindak
lanjut?
allocation number.
Ya,
( Methods, pg. 1265-1266 )
A matching box of 100 mg cilostazol and
placebo (tablet identical to cilostazol) were
prepared with a patient allocation number.
From at least 24 h before the procedure and
thereafter, all patients received aspirin
(loading dose of 200 mg, followed by 200
mg daily indefinitely) and clopidogrel
(loading dose of 300 mg, followed by 75 mg
daily for at least 12 months). Patients also
received a loading dose of 2 study tablets
(cilostazol 200 mg or matching placebo, 2
tablets) within 1 h after the procedure,
followed by cilostazol 100 mg twice daily or
placebo 1 tablet twice daily for 8 months..
Follow-up. Repeat coronary angiography
every visit.
Ya,
(Methods, pg. 1266 )
QCA analysis. Pre-procedure, postprocedure, and follow-up angiograms
obtained after intracoronary nitroglycerin
administration were submitted to a core
analysis center (Asan Medical Center, Seoul,
Korea). Digital angiograms were analyzed
using an automated edge detection system
(CASS II, Pie Medical, Maastricht, the
Netherlands). QCA measurements were
obtained for both in-stent and in-segment
(stented segment and margins 5 mm
proximal and distal to stent). Patterns of
restenosis were assessed using the Mehran
classification
IVUS imaging and analysis. IVUS
imaging was performed after intracoronary
administration of 0.2 mg nitroglycerin using
motorized transducer pullback (0.5 mm/s)
and a commercial scanner consisting of a
30-MHz transducer within 3.2-F imaging
sheath (SCIMED, Boston Scientific Scimed
Inc., Freemont, California). Quantitative
5
Importancy
Telaah Importancy
Worksheet
Terapi
Apakah kemaknaan statistik &
kemaknaan klinis dari hasil
penelitian tergambar dengan
baik?
group.
Instent restenosis :
EER10,8%
CER19,1%
RR 0.57
ARR 8,3 %
RRR 41 %
NNT 12
( RR 0,57 ; 95 % CI: 0,35-0,91; p=0,016 )
Insegment restenosis :
EER12,2%
CER20,0%
RR 0.61
ARR 7,8 %
RRR 39 %
NNT 12
( RR 0,61; 95 % CI : 0,39-0,96; p=0,028 )
Ischemic Driven TLR :
EER 5,2 %
CER 10 %
RR 0,52
ARR 4,8 %
RRR 48 %
NNT 20
( RR 0,52; 95 % CI : 0,27-0,99; p=0,042 )
Ischemic Driven TVR :
EER 5,2 %
CER 10,4 %
RR 0,5
ARR 5,2 %
RRR 50 %
NNT 19
( RR 0,5; 95 % CI : 0,26-0,95; p=0,029 )
Headache :
EER 4,4 %
CER 0,8 %
RR 5,5
ARI 3,6 %
NNH 27
Gastrointestinal trouble :
EER 2,4 %
CER 0,8 %
RR 3
ARI 1,6 %
NNH 62
Tidak,
in-stent restenosis (10.8% vs. 19.1%, relative
risk: 0.57, 95% CI: 0.35 to 0.91, p = 0.016)
in-segment restenosis (12.2% vs. 20.0%, relative
risk: 0.61, 95% CI: 0.39 to 0.96, p = 0.028)
ischemic-driven TLR (5.2% vs. 10.0%, relative
risk: 0.52, 95% CI: 0.27 to 0.99, p = 0.042 )
ischemic-driven TVR (5.2% vs. 10.4%, relative
risk: 0.50, 95% CI: 0.26 to 0.95, p = 0.029) were
significantly lower in the triple versus the dual
group.
Applicability
No
Telaah Applicability
.
1.
2.
3.
klinis
Apakah pasien anda cukup mirip dengan pasien dalam penelitian ?
Apakah Intervensi / Indikator / Indeks dalam penelitian ini dapat
4.
5.
6.
Jawaban
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
VIII. Kesimpulan
1. Penelitian yang dilaporkan dalam jurnal tersebut Valid
2. IMPORTANCY dalam penelitian tersebut tergambar dalam jurnal.
3. Hasil penelitian yang dilaporkan dalam jurnal tersebut bersifat Aplicable untuk
pasien.