7 Keunikan Pelayanan Mahasiswa
7 Keunikan Pelayanan Mahasiswa
7 Keunikan Pelayanan Mahasiswa
Keunikan berarti karakteristik, ciri khas dan memiliki gaya atau cara hidup orang yang
membedakanya dengan yang lain. Dengan demikian keunikan pelayanan mahasiswa adalah
karakteristik, ciri khas, gaya ataupun cara hidup yang membedakanya dengan pelayanan lain dan
gereja. Keunikan pelayanan mahasiwa bukanlah tujuan ataupun visi pelayanan mahasiswa itu
senddiri tetapi merupakan kerangka hidup pelayanan.
Bagi setiap orang yang ada dan sedang mengerjakan pelayanan mahasiswa, sangat penting
untuk memahami dengan jelas keunikan pelayanan mahasiswa. Memahami Keunikan pelayanan
mahasiswa tidak bersifat membandingkan pelayanan mahasiswa dengan yang lain tetapi akan
menolong kita focus pada pelayanan yang sedang kita kerjakan dan menolong kita untuk tetap ada
dalam jalur pelayanan mahasiswa. Sebaliknya ketidakjelasan pemahaman keunikan ini akan
membuat kita frustasi dan menjadi kehilangan semangat karena kita akan terjebak dalam pelayanan
yang reaktif.
Dalam pelayanan mahasiswa terdapat tujuh keunikan pelayanan mahasiswa. Dalam
pelayanan mahasiswa di kampus penterjemahan tujuh keunikan ini akan beragam tetapi secara
esensi dan semangat tetap sama. Tujuh keunikan ini merupakan kegerakan (movement) dalam
pelayanan mahasiswa itu sendiri. Hal ini sesuai dengan kondisi pelayanan mahasiswa yang dinamis.
7 keunikan pelayanan mahasiswa, yaitu :
1. Bible Movement
Gerakan yang mendorong dan melatih para mahasiswa untuk mau dan mampu mempelajari dan
mentaati Alkitab sepanjang hidup dalam mencapai kedewasaan iman dan mandiri dalam
menggali kebenaran Alkitab. (2 Tim 3:16-17). Kita tidak ingin menjadi demikian konservatif
dan tradisional sehingga kita menjadi kaku dan dogmatis dalam pemahaman kita akan
kebenaran Allah. Di pihak lain, kita juga tidak ingin menjadi demikian terbuka dan akseptif
terhadap segala pemikiran modern sehingga kita mengikuti dan tunduk kepada semangat atau
roh zaman. Kita berusaha untuk menggunakan metoda-metoda pengajaran yang berbeda guna
mendorong para mahasiswa bukan hanya untuk mendengar para ahli, tetapi juga untuk
menggunakan daya pikir mereka sendiri untuk menemukan kekayaan kebenaran Allah yang
dinyatakan dalam Kitab Suci. Karena itu bahan-bahan PA yang digunakan bukan dirancang
untuk memberikan semua jawaban, tetapi untuk memberikan pertanyaan-pertanyaan yang benar
dan tepat atau memberikan arah bagi para penggali Kitab Suci kepada jawaban-jawaban yang
benar.
Secara praktis kegiatan-kegiatan atau tindakan-tindakan yang perlu kita lakukan untuk kita
boleh mengalami akan kehidupan atau persekutuan Bible movement, yaitu meliputi :
• Saat teduh tiap hari atau baca Alkitab secara pribadi. PMK yang mempunyai keunikan
Bible movement adalah PMK yang terdiri dari pribadi-pribadi yang rajin saat teduh setiap
hari dan mengalami Tuhan mengajari melalui Firman Tuhan.
• PA pribadi (Observasi, Interpretasi dan Aplikasi).
• Baca buku rohani (belajar buku-buku yang mendalam yang membuat kita semakin
mengerti Firman Tuhan).
• Mendengar kotbah Firman Tuhan dengan baik sehingga dapat menangkap kebenaran
Firman Tuhan.
• PA kelompok (untuk kita boleh saling berdiskusi dan menerapkan dengan lebih praktis
dan lebih kaya akan kebenaran Firman Tuhan).
2. Prayer & Praise Movement
Pelayanan mahasiswa merupakan pelayanan yang dimulai dan dikerjakan di dalam doa. Kita
meyakini pelayanan mahasiswa adalah milik Allah oleh karena itu pelayanan mahasiswa hidup
dari mengandalkan Allah (Neh 1:4;Ef 6:10-20). Kehidupan yang berserah dan menggandalkan
Tuhan terlihat dalam kesetiaan dan ketekunan berdoa. Dan juga kesungguhan hati, kesukacitaan,
memuji Tuhan. Kehidupan pribadi/PMK yang akrab, intim, dekat dengan Tuhan ditandai
dengan doa dan pujian. Hal praktis yang baik kita lakukan secara pribagi ataupun sama-sama,
yaitu :
- Saat teduh ~ doa pribadi (syukur, mengaku dosa, berserah, doa syafaat)
- Persekutuan doa bersama-sama
- Ibadah atau pujian pribadi
- Ibadah atau pujian bersama
3. Holistic Movement
Gerakan pelayanan dalam rangka menhayati dan menghidupi keutuhan mandat Injil dan mandat
budaya. Mahasiswa merupakan kaum intelektual yang akan memasuki berbagai bidang. Untuk
itu, pelayanan mahasiswa mendorong setiap mahasiswa melihat misi yang luas atau holistic
sesuai bidang yang Tuhan percayakan pada mahasiswa itu sendiri.
4. Evangelism Movement
Manusia tanpa Kristus akan binasa dan sudah menjadi tanggungjawab setiap orang percaya
untuk memberitakan injil (Mat 28:19-20). Keunikan dan kondisi kampus atau mahasiswa yang
close society yang punya ikatan yang kuat sebagai sama-sama mahasiswa dimana friendship
evangelism (penginjilan persahabatan) dapat dilakukan terhadap sesama mahasiswa melalui
sharing dan teladan hidup mahasiswa yang memiliki teladan hidup Kristen yang baik, sehingga
terjadilah student reaching student. Student reaching student (mahasiswa menjangkau
mahasiswa) merupakan prinsip yang penting dalam suatu PMK.
Mahasiswa Kristen sendiri jelas berada pada posisi yang lebih baik daripada manusia-manusia
lainnya untuk menyampaikan berita Injil kepada rekan-rekan mahasiswa mereka. Melalui
persahabatan yang murni, yang bercirikan di antaranya saling percaya dan keterbukaan, berita
Injil dapat disampaikan melalui percakapan, sikap, dan perilaku sehari-hari. Dengan demikian,
Injil dapat lebih dipahami dan lebih dialami oleh para penerima berita. Tugas pemberitaan Injil
ini jelas menuntut kepekaan yang khusus. Mahasiswa Kristen harus sadar akan pertanyaan-
pertanyaan utama yang muncul di kalangan para mahasiswa, sehingga teologia yang dibagikan
benar-benar menjawab pertanyaan-pertanyaan utama tersebut. Mahasiswa Kristen juga harus
berusaha untuk memahami agama-agama dan ideologi-ideologi lain yang juga terdapat dalam
komunitas mahasiswa. Dalam hal ini dia harus mempelajari seni mendengar dan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan, serta harus mengerti bagaimana menyampaikan imannya dengan cara
yang paling tepat kepada mahasiswa-mahasiswa lainnya.
5. Discipleship Movement
Tujuan pelayanan adalah membentuk murid yang mengasihi dan melayani Kristus. Pelayanan
mahasiswa mengutamakan pembinaan melalui KK yang berkualitas.(Mat 28:19-20;Ef 4:13,15).
Pemuridan yang kita selenggarakan berbentuk kelompok-kelompok kecil pemuridan demi
berlangsungnya pembinaan yang bersifat intensif, ekstensif, dan interaktif terhadap setiap
mahasiswa yang dibina.
Pada kenyataannya setiap mahasiswa yang dibina perlu mengalami realitas yang ingin
disampaikan oleh seorang pembina kepada mereka. Ia membutuhkan teladan atau contoh
konkrit dari sang pembina sehingga kebenaran Allah menjadi nyata baginya. Ajaran-ajaran
Kitab Suci tentang kasih, kemurahan, kelemahlembutan, dsb, baru akan sungguh-sungguh
dihayatinya setelah ia menyaksikan dan merasakannya secara langsung melalui pelayanan sang
pembina. Setelah itu, sang mahasiswa perlu dilibatkan dalam pelayanan yang dilakukan oleh
sang pembina kapada orang lain, sehingga ia dapat menyaksikan dan mempelajari secara
langsung bagaimana melayani sesamanya. Pengalaman-pengalaman ini akan membawanya
menyadari kebutuhan orang lain akan pelayanan, dan sekaligus menumbuhkan rasa cinta dalam
dirinya terhadap orang lain. Selain itu, dengan menyaksikan dan mempelajari secara langsung,
ia akan memiliki gambaran bagaimana seharusnya melayani sesama manusia. Selanjutnya, sang
mahasiswa perlu beroleh kesempatan untuk mulai atau belajar melayani orang lin, tentunya
dengan pendampingan dan dukungan dari pemimpin, baik melalui kehadirannya, dorongannya,
maupun petunjuk-petunjuk praktisnya. Dalam hal ini kita perlu mengadopsi "model pemuridan
Barnabas" Barnabas adalah orang pertama yang mau menerima Paulus sebagai petobat baru dan
mendorong dia untuk menjadi pemimpin bagi jemaat Tuhan. Barnabas juga mendorong
Yohanes Markus yang masih sangat muda, bahkan ketika dia gagal atau menunjukkan
kelemahan tertentu dalam perjalanan misi yang pertama (Kis 13:13). Dorongannya ini
membuahkan hasil ang luar biasa di kemudian hari (2 Tim
4:11).
Demikian juga jika para mahasiswa yang dibina diberi kesempatan yang luas dan dorongan
yang penuh, maka mereka akan bertumbuh dan berkembang menjadi pekerja-pekerja Kristus
yang efektif. Melalui keterlibatan secara langsung dan pribadi, teladan pelayanan, serta
penyertaan dan tuntunan dari sang pembina, sang mahasiswa akan bertumbuh menuju tahap di
mana ia mampu melayani secara sendiri (tanpa bergantung sepenuhnya lagi dengan sang
pembina). Tentunya utnuk sampai kepada tahap ini diperlukan waktu yang tidak sedikit, kerja
keras, ketekunan, serta kesabaram dari pihak sang pembina
6. Interdenomination Movement
Pelayanan sebagai perpanjangan tangan gereja untuk menjangkau mahasiswa. Pelayanan
mahasiswa menggenapi Visi Keesaan Gereja (Yoh 17: 20-21; I Kor 12:13). PMK terdiri dari
para mahasiswa yang berasal dari berbagai denominasi gereja dan yang belum memiliki
keanggotaan gereja. Kita tidak bermaksud menjadikan para mahasiswa tersebut penganut fanatis
ajaran dari denominasi tertentu, sehingga cenderung merendahkan denominasi-denominasi
lainnya atau memandang diri dan ajarannya paling benar. Sebaliknya, kita ingin agar para
mahasiswa menghargai kepelbagaian denominasi dan memandangnya sebagai semacam
pendorong untuk mempelajari Kitab Suci sebaik-baiknya secara bersama-sama demi memiliki
ajaran-ajaran yang sehat serta bersikap kritis terhadap munculnya berbagai macam gerakan dan
fenomena berpredikat Kristen
7. Student Movement
Pelayanan mahasiswa adalah tanggungjawab mahasiswa, gerakan yang dimotori oleh dan untuk
mahasiswa (Student initiative and student responsibility) (2 Tim 2:1-7; Kis 1:8)