Modul Praktikum Pumping Test
Modul Praktikum Pumping Test
Modul Praktikum Pumping Test
PENDAHULUAN :
Dalam pemetaan hidrogeologi, pemahama kualitas dan kuantitas airtanah
menjadi informasi yang penting untuk didapatkan. Kualitas airtanah bisa kita
dapatkan dengan menguji sampel air di laboratorium. Sedangkan untuk
mengetahui kuantitas dapat ditentukan berdasarkan uji pemompaan (pumping
test). Uji pemompaan (Pumping Test) biasanya dilaksanakan dengan dua metode,
yaitu : 1.) Uji pemompaan bertahap (Step-drawdown test); 2.) Uji pemompaan
debit konstan (Long-term constant rate test).
Dalam praktikum ini, akan dibahas fungsi uji pompa (pumping test) untuk
mendapatkan parameter-parameter hidraulik dari suatu akifer (K, T, S, S c). Perlu
diketahui pula, fungsi lain dari uji pompa adalah untuk mengetahui berapa banyak
air yang bisa diambil dari suatu sumur (discharge ratio of the well), jenis pompa
yang akan digunakan, dan untuk menghitung biaya pemompaan.
Prinsip uji pemompaan adalah melakukan pengambilan air dari suatu
sumur dengan debit tertentu, dan mengukur penurunan muka air (drawdown).
Adapun sasaran utama pelaksanaan uji pemompaan ini adalah sebagai berikut:
1. Pengujian Akuifer (Aquifer Test)
Pengujian akuifer atau lebih dikenal dengan metode long-termConstant
rate test
untuk
menetapkan
kemampuan
sumur
dan
tidak
vertikal. Dari debit dan muka air tanah yang diukur, dapat diperoleh kapasitas
jenis (specific capacity) sumur, yang dinyatakan oleh besarnya
satuan penurunan dan dapat diperoleh
penurunan
debit setiap
Metoda Theis
Metoda ini dapat digunakan dengan asumsi asumsi sebagai berikut :
a. Akuifer homogen, isotrofik, ketebalan merata, dan luas akuifer tak
terbatas.
b. Sebelum pemompaan, muka airtanah / piezometric surface adalah
horizontal.
c. Pemompaan dengan debit konstan.
d. Sumur sepenuhnya menembus akuifer, dan aliran dari akuifer ke sumur
adalah horizontal di semua tempat.
e. Diameter sumur adalah kecil sehingga storage dalam sumur dapat
diabaikan.
f. Sesaat dengan pengambilan air, terjadi penurunan head (drawdown).
g. Aliran yang masuk ke dalam sumur adalah unsteady state.
Keterangan :
s
Q
T
W(u)
=
=
=
=
W(u) =
e u
r2S
du;
u
u u
4Tt
Keterangan :
S
= storativity (M3/M/M2).
r
= jarak dari titik observasi ke
pusat sumur yang dipompa (meter).
t
= waktu pemompaan (hari).
Langkah-langkah perhitungannya adalah :
Pada kertas logaritma plot harga-harga W(u) terhadap u (type curve).
Pada ukuran kertas yang sama dibuat juga kurva h0-h terhadap r2/t.
Kedua
kurva
yang
diperoleh
saling
ditumpangtindihkan
Metode COOPER-JACOB
Jacob mendapatkan kesimpulan bahwa u adalah kecil bila r kecil
dan t besar, maka sesudah dua suku pertama dari deretan suku-suku non
equilibrium equation dapat diabaikan, sehingga :
h0 h
Q
r2S
(0,5772 ln
)
4T
4Tt
2.30Q
2.25Tt
log
4T
r2S
logarima
t,
maka
didapatkan
kurva
linier.
Dengan
2.25Tt0
2.30Q
log
4T
r2S
sehingga diperoleh :
2.25Tt0
1
r2S
atau
2.25Tt0
r2
2.30Q
4s
Keterangan :
T
= transmisiviti
Q
= debit pemompaan
S
= drawdown dalam satu siklus log
T
B
Keterangan :
K
= permeabilitas
T
= Transmisivitas
B
= Tebal akifer
Dari
uraian
di
atas,
telah
diketahui
bahwa
harga-harga
Q
Sw
Keterangan :
Sc
= specific capacity (M3/hari/Mdd).
Q
= debit pemompaan (M3/hari).
Sw
= drawdown (M).
TUGAS
MODUL : ANALISIS DATA UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST)
Nama
NPM
Kelas
Hari / Tanggal
:
:
:
:
: ...................................
: ...................................
: ...................................
Tanda Tangan: