Rencana Kerja & Syarat2 (RKS)

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 45

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)

PASAL 1
STANDAR RUJUKAN
1)

SNI 03- 2847-2002, Tata cara perhitungan struktur beton untuk bangunan
gedung.

2)

SNI S-05-1989-F, Standar spesifikasi bahan bangunan bagian A (bahan


bangunan bukan besi/baja).

3)

SNI S-05-1989-F, Standar spesifikasi bahan bangunan bagian B (bahan


bangunan dari besi/baja).

4)

SNI 03 2492 1991, Metode pengambilan benda uji beton inti

5)

SNI 03-1726-1989, Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk rumah


dan gedung.

6)

SNI 03-1727-1989-F, Tata cara perencanaan pembebanan untuk rumah dan


gedung.

7)

SNI 03-1974-1990, Metode pengujian kuat tekan beton.

8)

JIS A 1106 (1999), Method of test for flexural strength of concrete,

9)

SNI 03-2458-1991, Metode pengujian pengambilan contoh untuk campuran


beton segar.

10)

SNI 03-2492-1991, Metode pembuatan dan perawatan benda uji beton di


laboratorium.

11)

SNI 03-2834-1992, Tata cara pembuatan rencana campuran beton normal.

12)

SNI 03-3403-1991-03, Metode pengujian kuat tekan beton inti pemboran.

13)

SNI 03-3403-1994, Metode pengujian kuat tekan beton inti.

14)

SNI 03-4433-1997, Spesifikasi beton siap pakai.

15)

SNI 03-4810-1998, Metode pembuatan dan perawatan benda uji di


lapangan.

16)

SNI 07-0722-1989, Baja canai panas untuk konstruksi umum.

17)

SNI 07-3014-1992, Baja untuk keperluan rekayasa umum.

18)

SNI 07-3015-1992, Baja canai panas untuk konstruksi dengan pengelasan.

19)

SNI 15-2049-1994, Semen portland.

Halaman 1
Spesifikasi Teknis ----------------------------------------------------------------------------------------------Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

20)

Pd T-14-2003, Pedoman Konstruksi dan bangunan - Perencanaan


perkerasan jalan beton semen.

21)

ASTM A 184M, Standar spesifikasi untuk anyaman batang baja ulir yang
difabrikasi untuk tulangan beton bertulang.

22)

ASTM A 242M, Standar spesifikasi untuk baja struktural campuran rendah


mutu tinggi.

23)

ASTM A 36M-94, Standar spesifikasi untuk baja karbon stuktural.

24)

ASTM A 496-94, Standar spesifikasi untuk kawat baja untuk beton


bertulang.

25)

ASTM A 615M, Standar spesifikasi untuk tulangan baja ulir dan polos gilas
untuk beton bertulang

26)

ASTM C78, Test method for flexural strength of concrete (Using simple
beam with three-point loading)

27)

ASTM A 616M-96a, Standar spesifikasi untuk rel baja ulir dan polos untuk,
bertulang termasuk keperluan tambahan S1.

28)

ASTM A 617M, Standar spesifikasi untuk serat baja ulir dan polos untuk
beton bertulang.

29)

ASTM A 645M-96a, Standar spesifikasi untuk baja gilas ulir and polos Tulangan baja untuk beton bertulang.

30)

ASTM A 82, Standar spesifikasi untuk kawat tulangan polos untuk


penulangan beton.

31)

ASTM C 1017, Standar spesifikasi untuk bahan tambahan kimiawi untuk


menghasilkan beton dengan kelecakan yang tinggi.

32)

ASTM C 109, Metode uji kuat tekan untuk mortar semen hidrolis.

33)

ASTM C 109-93, Standar metode uji kuat tekan mortar semen hidrolis
(menggunakan benda uji kubus 50 mm).

34)

ASTM C 31-91, Standar praktis untuk pembuatan dan pemeliharaan benda


uji beton di lapangan.

35)

ASTM C 33-93, Standar spesifikasi untuk agregat beton.

36)

ASTM C 39-93a, Standar metode uji untuk kuat tekan benda uji silinder
beton.

Halaman 2
Spesifikasi Teknis ----------------------------------------------------------------------------------------------Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

37)

ASTM C 42-90, Standar metode pengambilan dan uji beton inti dan
pemotongan balok beton.

38)

ASTM C 494, Standar spesifikasi bahan tambahan kimiawi untuk beton.

39)

ASTM C 595, Standar spesifikasi semen blended hidrolis.

40)

ASTM C 685, Standar spesifikasi untuk beton yang dibuat melalui


penakaran volume dan pencampuran menerus.

41)

ASTM C 94-94, Standar spesifikasi untuk beton jadi.

PASAL 2
PEKERJAAN PERSIAPAN
Lingkup pekerjaan persiapan adalah pembersihan lahan. Kontraktor pelaksana
diwajibkan menyingkirkan/membuang pohon, semak-perdu, rumput yang ada di
atas permukaan areal yang akan dikerjakan/ditata, termasuk membuang sisa-sisa
akar tanaman yang dipindahkan/ditebang dan batu-batuan/puing-puing yang
tersisa akibat pekerjaan bongkaran dan dibuang ke luar lokasi pekerjaan dengan
kendaraan kapasitas 45 m3.
Kontraktor harus memulai pekerjaan-pekerjaan dari patok-patok yang telah
disetujui Konsultan Pengawas dan bertanggung jawab penuh atas pengukuranpengukuran yang dibuatnya.
Sebelum memulai, Kontraktor harus mengumpulkan semua data mengenai
kondisi-kondisi bawah tanah (sub soil) serta sifat-sifat pekerjaan yang ada di
sekitar lapangan serta ijin-ijin yang diperlukan untuk bekerja. Sistem
pembongkaran harus sistematis sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan
pencemaran

lingkungan,

pengrusakan

bangunan/instalasi,

dan

tidak

membahayakan pekerjaan itu sendiri dan agar diusahakan bentuk bongkaran


sedemikian rupa sehingga mudah untuk dilakukan penyambungan dengan
bangunan

baru.

Semua

sarana

yang

dapat

dipakai

kembali

atau

ditambah/dikurangi harus terpasang kembali sesuai dengan standar serta petunjuk


Konsultan Pengawas sehingga dapat berfungsi dengan baik. Konstruksikonstruksi sementara harus dibuat dimana perlu atas petunjuk Konsultan
Pengawas tanpa adanya biaya penambahan. Apabila terjadi kerusakan akibat
Halaman 3
Spesifikasi Teknis ----------------------------------------------------------------------------------------------Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

kelalaian Kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan tersebut, Kontraktor


diharuskan mengganti atau memperbaikinya dengan biaya dari Kontraktor.
Kontraktor wajib membuat laporan harian dan mingguan mengenai situasi
pekerjaannya, yang hasilnya diserahkan kepada Konsultan Pengawas.
1.

Pengukuran dan Pemasangan Bowplank


a)

Pengukuran
(1)

Kontraktor pelaksana harus mengadakan pengukuran/pematokan


untuk penerapan rencana di lapangan dan harus menyediakan
peralatan-peralatan yang diperlukan serta tenaga kerja/juru
ukur/surveyor untuk setiap bagian pekerjaan yang akan
dilaksanakan.

Hasil

pengukuran/pematokan

yang

berupa

penentuan titik/as dan peil serta kemiringan dari apa yang


diukur berpatokan pada gambar kerja dan harus mendapat
pengesahan/persetujuan atas kebenaran hasil ukurnya dari
Konsultan Pengawas.
(2)

Bilamana dalam pelaksanaan ada penyimpangan dari gambar


rencana/gambar

kerja

(tidak

sesuai),

maka

Kontraktor

diwajibkan membuat gambar perubahan yang tidak sesuai


rencana tersebut dan mengajukannya

kepada Konsultan

Pengawas untuk dimintakan persetujuan, setelah Konsultan


Pengawas mendapat persetujuan/ petunjuk dari pihak Pemberi
Tugas tentang perubahan yang diusulkan tersebut.
(3)

Kontraktor diwajibkan memelihara patok-patok serta tugu-tugu


utama selama masa pelaksanaan.

b)

Pemasangan Bowlpank
Bahan papan bangunan harus dibuat dari kayu Borneo (kelas III) ukuran
3/20 yang kering dan kuat, tiang-tiang dari kayu sejenis dipasang setiap
1 m, papan harus diketam dahulu bagian atasnya dan tiangnya harus
benar-benar kuat dengan ukuran 5/7.

Halaman 4
Spesifikasi Teknis ----------------------------------------------------------------------------------------------Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

Cara Pemasangan :
a. Papan ini harus benar-benar rata (waterpass) dan saling tegak lurus,
dalam hal ini harus dibantu dengan alat ukur.
b. Selama pekerjaan masih berlangsung papan bangunan ini harus
dijaga dan dipelihara jangan sampai berubah letak maupun
tingginya.
c. Papan harus menunjukan tinggi 0.00 serta sumbu-sumbu dinding
tersebut disetujui oleh Konsultan.
2.

Visual Foto Proyek


Setiap jenis pekerjaan harus dibuatkan foto-foto visual minimal 3 (tiga)
phase yaitu pada saat pekerjaan dimulai hingga selesai (0%, 50%, dan 100%)
dengan posisi pengambilan foto pada tempat yang sama. Foto-foto ini harus
disusun sesuai urutan pengambilan sehingga akan terlihat jelas hasil
pekerjaan yang telah dilaksanakan, dan dibuat rangkap 3 (tiga), 1 set untuk
dokumen proyek, 1 set untuk dokumen Konsultan Pengawas dan 1 set untuk
Kontraktor untuk keperluan pembayaran/tagihan yang harus dilampirkan pada
setiap pengajuan tahapan pembayaran.

3.

Papan Proyek
Papan nama proyek harus dibuat dengan menggunakan bentuk dan ukuran
sesuai standar yang berlaku didaerah setempat sebanyak 2 buah, ditempatkan
pada lokasi yang dapat dibaca/dilihat oleh umum.

4.

Gudang dan Barak Kerja


Kantor Direksi, Konsultan Pengawas dan gudang kerja harus dibuat dengan
ukuran minimal 6 m x 6 m (36m2), kantor dan gudang dipisahkan dengan
dinding penyekat, dengan syarat minimal bahan (baru/layak pakai) sebagai
berikut :
1) Rangka/tiang balok/kaso kayu Borneo
2) Dinding tripleks dan jendela nako
3) Pintu rangka papan dilapis tripleks
4) Atap seng gelombang 0,25mm

Halaman 5
Spesifikasi Teknis ----------------------------------------------------------------------------------------------Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

5) Lantai (tanah) ditinggikan dan dipadatkan Untuk kebutuhan operasi


kantor, ruang kantor harus dilengkapi peralatan : meja-kursi/bangku dan
perlengkapan kantor lainnya.
5.

Penerangan dan Air Kerja


Kontraktor harus menjamin penerangan proyek selama masa pelaksanaan,
menyediakan air kerja (sumur pantek dan pompa tangan), serta listrik untuk
kerja.

6.

Mobilisasi dan Demobilisasi Alat Berat


Dalam penawarannya Kontraktor harus memasukkan usulan alat-alat berat
yang akan dipakai serta usulan jadwal pemakaiannya, sesuai dengan jenis dan
lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan.
Biaya untuk alat-alat berat ini dianggap sudah diperhitungkan dalam
penawaran pekerjaan. Mobilisasi alat-alat berat ini harus terlebih dahulu
mendapat persetujuan Konsultan Pengawas. Contoh alat berat yang bisa
dipakai antara lain:
Excavator
Buldozer
Grader
Mesin Gilas
Dump truck, max. 6 Roda
Vibrator
Vibro Roller
Water Tangker
Wheel Leader
Generator set
Asphalt Finisher
Tandem Roller
Tyre Roller
Asphalt Sprayer
Compressor
Alat ukur TO/Theodolit, waterpass dan rambunya

Halaman 6
Spesifikasi Teknis ----------------------------------------------------------------------------------------------Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

Stamper
Alat pembengkok tulangan atau alat-alat lain yang diusulkan
oleh Kontraktor dan disetujui Konsultan Pengawas.

7.

Penyimpanan Barang-Barang dan Material


Pelaksana pekerjaan/Kontraktor dan Sub-Sub Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor
diwajibkan untuk menempatkan barang-barang dan material-material
kebutuhan pelaksanaan baik di luar (terbuka) ataupun di dalam gudanggudang, sesuai dengan sifat- sifat dari barang-barang dan material tersebut,
dan atas persetujuan Konsultan Pengawas sehingga akan terjamin
keamanannya dan terhindar dari kerusakan-kerusakan yang diakibatkan
karena penyimpanan yang salah.
Barang-barang dan material-material yang tidak akan digunakan untuk
kebutuhan langsung pada pekerjaan yang bersangkutan, tidak diperkenankan
untuk disimpan di dalam site.

8.

Fasilitas-fasilitas Lapangan
Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor dan Sub Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor
diwajibkan menyediakan sendiri :
1) Listrik dan penerangan, untuk kebutuhan pelaksanaan dan keamanan.
2) Air minum atau air bersih yang dapat diminum, untuk kebutuhan
pelaksanaan pekerjaan dan semua petugas-petugas yang ada di proyek.
3) Alat-alat pemadam kebakaran.
4) Alat-alat PPPK (P3K)
5) Kamar mandi dan WC untuk pekerja lapangan.

9.

Kesejahteraan dan Keselamatan Kerja/Astek


Kontraktor harus mengasuransikan staf dan pekerja termasuk tenaga lapangan
dan tenaga Konsultan Pengawas yang terlibat dalam pekerjaan ini, sesuai
dengan masa berlakunya pekerjaan yang disepakati.

10. Barang Contoh (Sample)


Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor dan Sub Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor
diwajibkan menyerahkan barang-barang contoh (sample) dari material yang
Halaman 7
Spesifikasi Teknis ----------------------------------------------------------------------------------------------Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

akan dipakai/dipasang/ditanam, untuk mendapat persetujuan dari Konsultan


Pengawas.
Barang-barang contoh (sample) tertentu harus dilampiri dengan tanda bukti/
sertifikat pengujian dan spesifikasi teknis dari barang/material tersebut.
Untuk barang-barang dan material yang akan didatangkan ke site (melalui
pemesanan), maka Pelaksana Pekerjaan/Kotraktor dan Sub Pelaksana
Pekerjaan/Kontraktor diwajibkan menyerahkan :

-lain yang dianggap perlu oleh Konsultan Pengawas dan harus


mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.
11. Pengujian Atas Mutu Pekerjaan
Pengujian Atas Mutu Pekerjaan Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor dan Sub
Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor diwajibkan mengadakan pengujian atas mutu
pekerjaan yang telah diselesaikan sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
12. Perubahan, Penambahan dan Pengurangan
Setiap perubahan, penambahan dan pengurangan pekerjaan atau bahan harus
melalui persetujuan pemilik proyek/Konsultan Pengawas dengan terlebih
dahulu membuat surat kepada pemilik proyek/Konsultan Pengawas yang
kemudian akan diterbitkan surat instruksi/site instruction (SI) kepada
Kontraktor untuk melaksanakan pekerjaan tersebut. Apabila perubahan,
penambahan dan pengurangan pekerjaan dilakukan tanpa adanya site
instruction (SI), maka segala resiko yang timbul menjadi tanggung jawab
Kontraktor.

Halaman 8
Spesifikasi Teknis ----------------------------------------------------------------------------------------------Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

PASAL 3
PEKERJAAN TIMBUNAN
1.

Pekerjaan yang tercakup dalam bab spesifikasi teknik ini meliputi


kelengkapan peralatan konstruksi, tenaga kerja, alat-alat, bahan material,
pengujian, perlengkapan dan penyelenggaraan yang berkaitan dengan
pekerjaan penimbunan sesuai dengan tempat-tempat yang telah ditentukan di
gambar rencana.

2.

Pekerjaan Timbunan (baik untuk pekerjaan saluran, gorong-gorong, untuk


Taman dan Hamparan Parkir untuk Paving Block untuk pekerjaan Tanah
Timbunan Pilihan A, B dan C) harus menggunakan tanah yang bersih dan
terbebas dari kotoran organik yang mudah lapuk. Kadar air dari material
tanah urug harus selalu diperhatikan (jangan terlalu basah dan jangan terlalu
kering) sehingga memungkinkan tercapainya kepadatan yang diinginkan.
Pengurugan tanah dilakukan lapis demi lapis dan dipadatkan sehingga
mencapai kepadatan 95% kepadatan kering standard proctor. Alat pemadat
harus menggunakan stemper, dilakukan dengan sangat hati-hati, agar tidak
menimbulkan tekanan yang berlebihan terhadap konstruksi yang telah
selesai. Bahan urugan harus disebar merata dengan ketebalan lapis tidak
boleh lebih dari 20 (duapuluh) cm pada tanah gembur. Gumpalan-gumpalan
tanah harus digemburkan terlebih dahulu sebelum dilakukan pemadatan.
Setiap lapisan harus diarahkan pada kepadatan yang dibutuhkan dan diperiksa
melalui pengujian lapangan sebelum dimulai dengan lapisan yang berikutnya.
Bilamana bahan tersebut tidak mencapai kepadatan yang dikehendaki, lapisan
tersebut harus dikerjakan ulang atau diganti guna mendapatkan kepadatan
yang dibutuhkan.

3.

Jadwal dan titik lokasi pengujian akan ditentukan/ditempatkan oleh


Konsultan Pengawas. Setelah pemadatan dari back filling selesai, volume
tanah kelebihan harus dipindahkan ke suatu tempat yang akan ditentukan
Konsultan Pengawas. Elevasi harus sesuai dengan gambar rencana.

4.

Semua bahan harus bebas dari segala macam bahan-bahan yang merusak,
seperti misalnya daun-daunan, rumput, akar pohon, dan lain-lain.

Halaman 9
Spesifikasi Teknis ----------------------------------------------------------------------------------------------Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

5.

Meskipun memenuhi syarat dalam spesifikasi ini apabila menurut Konsultan


Pengawas dan Direksi ada persyaratan lain menurut standar yang ada tidak
terpenuhi, maka Konsultan Pengawas dan Direksi berhak untuk menolak
material tersebut dan Kontraktor harus mengeluarkan dari lokasi pekerjan atas
biaya sendiri serta menggantinya dengan material yang memenuhi syarat.

PASAL 4
PEKERJAAN PARKIRAN
1.

Pekerjaan Galian
Pekerjaan ini meliputi :
a) Penentuan Tinggi (Elevasi) dan Ukuran
b) Pekerjaan galian untuk pengaspalan jalan/parkir dimulai dengan yang
tertera pada gambar pelaksanaan
c) Pematokan dilakukan pada saat

pengukuran Hasil pematokan harus

disetujui oleh Konsultan, sebelum pekerjaan dilanjutkan


Setelah patok-patok disetujui konsultan pengawas, dilakukan pembersihan
jalan dan segala sesuatunya yang berhubungan dengan jalan/parkir, seperti
rumput, penebangan pohon dan lain-lain.
Urugan tanah merah yang baik untuk badan jalan, dipadatkan tiap lapisan
maksimum 20 (duapuluh) cm sesuai petunjuk direksi dengan memperhatikan
kemiringan jalan (1%) ke arah saluran.
2.

Pasangan Pondasi 1 : 3
a)

Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pemasangan aanstamping dan pondasi batu kali
yang pemasangannya dapat dimulai apabila pekerjaan galian tanah dan
pengurugan pasir telah diperiksa/disetujui oleh Konsultan Pengawas.

b)

Persyaratan
(1) PUBI - NI 1970/Peraturan Umum
(2) NI - 19 1973 NI - 10 1973
(3) SII - 0021 1978/Standar Industrial Indonesia

Halaman 10
Spesifikasi Teknis ----------------------------------------------------------------------------------------------Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

c)

Bahan
Semen Portland/PC
Semen untuk pekerjaan batu dan plesteran sama dengan yang
digunakan untuk pekerjaan beton.
Pasir yang digunakan harus pasir yang berbutir tajam, keras dan kekal.
Kadar lumpur yang terkandung dalam pasir tidak boleh lebih dari 5%.
Air adukan harus bersih, bebas dari bahan-bahan yang merusak atau
campuran-campuran yang mempengaruhi daya lekat semen dan
dilakukan pengujian air/test laboratorium.

d)

Batu Kali
Batu kali yang dipergunakan harus batu kali/belah berkualitas baik dan
tidak poreus, ukuran penampang batu maksimal 25 cm dengan
minimum 3 muka pecahan, berwarna abu-abu hitam dan tidak keropos.

e)

Pedoman Pelaksanaan
a.

Sebelum pelaksanaan pekerjaan pemasangan, harus dibuat profilprofil/bentuk pondasi dari bambu atau kayu pada setiap ujung yang
bentuk dan ukurannya sesuai dengan Gambar Kerja dan telah
mendapat persetujuan dari Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan/
Perencana.

b.

Dasar Galian harus diurug pasir urug setebal 10 cm, disiram


sampai jenuh, diratakan dan dipadatkan sampai benar-benar padat.

c.

Di atas lapisan pasir tersebut diberi pasangan batu kali kosong tebal
20 cm atau lantai kerja setebal 5 cm dari adukan 1 PC : 3 pasir
: 6 kerikil atau sesuai Gambar Kerja.

d.

Pasangan batu kali untuk pondasi menggunakan adukan dengan


campuran 1 PC dan 5 Pasir, terkecuali disyaratkan kedap air seperti
tercantum dalam Gambar Kerja. Untuk kepala pondasi digunakan
aduk kedap air dengan campuran 1 PC : 3 Pasir setinggi 20 cm
dihitung dari permukaan atas pondasi ke bawah.

Halaman 11
Spesifikasi Teknis ----------------------------------------------------------------------------------------------Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

e.

Adukan harus membungkus batu kali sedemikian rupa sehingga


tidak ada bagian dari pondasi yang berongga atau tidak padat
khususnya pada bagian tengah.

f.

Apabila di atas pasangan batu kali akan dipasang dinding bata,


maka setiap jarak 100 cm as-as harus ditanam stek 10 mm untuk
sloof dan dinding pasangan yang tercantum dalam Gambar
Kerja.

g.

Pada perletakan kolom beton atau kolom praktis harus ditanam


stek-stek tulangan kolom dengan diameter dan jumlah besi sama
dengan tulangan pokok pada kolom beton atau kolom praktis
tersebut.

h.

Stek-stek harus tertanam dengan baik dalam pondasi sedalam


minimal 40 kali diameter tulangan pokok atau sesuai dengan
ukuran dalam Gambar Kerja. Demikian pula dengan bagian stek
yang tidak tertanam atau mencuat ke atas sepanjang 40 kali
diameter tulangan pokok atau sesuai dengan ukuran dalam Gambar
Kerja. Jarak antara stek-stek ini adalah setiap 3.00 m dan/atau
seperti yang tercantum dalam Gambar Kerja.

f)

Ukuran dan adukan


Ukuran-ukuran serta letak pondasi tercantum dalam gambar yang mana
mutlak harus ditepati, kecuali ada hal-hal lain segalanya harus seizin
Konsultan Pengawas.
Pada waktu pemasangan pondasi, untuk daerah pemasangan air kotor,
kabel-kabel dan lain-lain pada ketinggian tertentu dipasang bahan lunak
yang mudah dibongkar untuk memudahkan waktu pemasangan pipapipa kabel tersebut (sparing).
Adukan yang dipakai : spesifikasi 1 pc : 3 pasir.
Sebelum pondasi dipasang terlebih dahulu dibuat profil-profil pondasi
dari bambu/kayu pada setiap galian, yang bentuk serta ukuranya sesuai
dengan penampang pondasi.

Halaman 12
Spesifikasi Teknis ----------------------------------------------------------------------------------------------Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

Segala sesuatunya mengenai pasangan pondasi batu kali harus


mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.
3.

Pekerjaan Plesteran
a.

B a h a n.
Semen PC (Setara Tonasa) dan Pasir Pasangan yang bebas dari humus
dan kotoran

b.

Persiapan
Permukaan yang akan di plester harus diberi waktu cukup untuk
mengering dan semua pipa, saluran-saluran harus sudah terpasang pada
tempatnya. Siar-siar sudah harus dikeruk.

c.

Pelaksanaan.
Tebal plesteran 20 mm dan harus menghasilkan permukaan sesuai
persetujuan Direksi.

Harus dipasang aduk-adukan patokan untuk

mendapatkan permukaan yang rata dengan campuran 1 : 3 (Semen :


Pasir)
Plesteran diratakan dengan menggunakan papan kayu yang lurus.
Plesteran harus dijaga agar tetap dalam keadaan lembab selama
minimum 7 hari setelah dipasang. Pembasahan permukaan plesteran
harus segera dimulai pasa saat plesteran mulai mengeras untuk
mencegah terjadinya cacat-cacat pada keadaan cuaca panas plesteran
harus dilindungi terhadap pengeringan yang tidak merata atau
berlebihan.
d.

Memperbaiki dan Membersihkan.


Pemborong wajib memperbaiki plesteran dinding yang kurang
sempurna dengan cara membuang bagian-bagian tersebut dengan
bentuk persegi panjang serta diplester kembali.
Pekerjaan plesteran yang telah selesai harus bebas dari retak-retak, noda
dan cacat lain.
Pada waktu-waktu tertentu selama pelaksanaan, dan bila pekerjaan telah
selesai semua plesteran yang tampak harus dibersihkan dari kotorankotoran akibat pekerjaan.

Halaman 13
Spesifikasi Teknis ----------------------------------------------------------------------------------------------Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

4.

Pek. Timbunan Pasir Dibawah Paving T=5 cm


a. Lapisan Subgrade
Subgrade atau lapisan tanah paling dasar harus diratakan terlebih dahulu,
sehingga mempunyai profil dengan kemiringan sama dengan yang di
perlukan untuk kemiringan Drainage (Water run off) yaitu minimal 1,5 %.
Subgrade atau lapisan tanah dasar harus dipadatkan dengan kepadatan
minimal 90 % MDD (Modified Max Dry Density) sebelum pekerjaan
subbase dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi teknis yang di butuhkan.
Ini sangat penting untuk kekuatan landasan area paving nantinya.

b. Lapisan Subbase
Pekerjaan lapisan sub-base harus disesuaikan dengan gambar dan
spesifikasi teknis yang dibutuhkan. Profil lapisan permukaan dari subbase
juga harus mempunyai minimal kemiringan 2 %, dua arah melintang kekiri
dan kekanan. Kemiringan ini sangat penting untuk jangka panjang
kestabilan paving.
c. Kanstin/Penguat Tepi
Kanstin atau Penguat tepi atau Kerb harus sudah harus terpasang sebelum
pemasangan paving dilakukan. Hal ini harus dilakukan untuk menahan
paving pada tiap sisi agar paving tidak bergeser sehingga paving akan
lebih rapi pada hasil akhirnya.
d. Drainase/Saluran Air
Drainage atau Saluran air ini juga harus sudah harus terpasang sebelum
pemasangan paving dilakukan. Hal ini sangat wajib dilakukan untuk
effisiensi waktu/kecepatan pekerjaan.
5.

Pek. Pasangan Kansteen


Pekerjaan Pemasangan Kansteen beton menggunakan sesuai dengan ukuran
jenis dan bentuk berdasarkan gambar.

6.

Pek. Lantai Kerja Beton K-100 T = 5 cm


Pekerjaan Lantai kerja pada pekerjaan Parkiran menggunakan Mutu beton K100 dengan ketebalan 5 cm dan sesuai dengan persyaratan beton.

Halaman 14
Spesifikasi Teknis ----------------------------------------------------------------------------------------------Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

7.

Pek. Plat Beton K-350 Parkir


7.1

Lingkup Pekerjaan
Yang dimaksud dengan pekerjaan Plat beton adalah :
a. Seluruh pekerjaan konstruksi Plat beton yang terbuat dari
campuran beton dan besi beton dengan mutu beton K-300 yang
akan difungsikan sebagai tempat parkir. Yang pelaksanaannya
sesuai dengan gambar rencana maupun penjelasan-penjelasan
lainnya.
b. Jenis-jenis pekerjaan Plat beton, sesuai gambar.

7.2

Persyaratan Umum
Kecuali ditentukan lain dalam persyaratan-persyaratan selanjutnya,
maka sebagai dasar pelaksanaan digunakan peraturan sebagai berikut :
a.

Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia, (PUBI-1982) NI-3.

b.

Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 (NI-2).

c.

Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia 1961 (NI-5).

d.

Tata Cara Perencanaan struktur beton untuk gedung SK SNI-032847-2001.

e.

Peraturan Portland Cement Indonesia 1972 (NI-8).

f.

Petunjuk Perencanaan Beton 1987.

g.

Tata Cara Perencanaan Struktur baja untuk gedung SK SIN-031729-2002.

h.

Standar Perencanaan ketahanan tahan gempa untuk struktur


gedung SK SNI-03-1726-2002.

i.

Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah setempat.

j.

Peraturan Bangunan Nasional tahun 1978.

k.

Standard besi beton SII No. 0136 - 84.

l.

Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung thn 1989.

m. Petunjuk-petunjuk dan peringatan-peringatan lisan maupun


tertulis yang diberikan oleh Konsultan MK.
n.

Peraturan-peraturan
Kontraktor di "Site".

yang

diperlukan

supaya

disediakan

Halaman 15
Spesifikasi Teknis ----------------------------------------------------------------------------------------------Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

8.

Pek. Pas. Paving Blok K-300 T= 8 cm


8.1

Sebelum

lapisan

penetrasi

digelar, bidang-bidang jalan

harus

dibersihkan dahulu dari debu-debu/bahan-bahan kotoran, rumputrumput sampai akarnya untuk kemudian digali atau diuruq permukaan
tanah 5 cm lebih dalam dari kedalaman setebal paving block yang akan
digunakan
8.2

Area tanah yang akan dipasang paving blok dipadatkan ke hingga


ketebalan 5 cm untuk alas paving blok, type dan pola paving block
disesuaikan gambar atau setara dengan ketebalan paving blok 8 cm
dengan kekuatan K-300.

8.3

Setelah ini baru diatas permukaan paving block ditaburkan pasir kering
dan halus dan kemudian disapu hingga mengisi atau menutup semua
celah-celah antara paving block tersebut.

8.4

Bagi area yang agak luas tumbuk melalui kayu perata atau
mempergunakan Powered Vibrator untuk meratakan permukaan dan
memperkokoh kedudukan paving block.

9.

Pek. Pengecatan Kansteen


9.1

Bahan dan Syarat-syarat ;


Semua bahan cat harus dari penyalur yang disetujui Konsultan
Pengawas. Pengerjaan pengecatan harus mengikuti petunjuk-petunjuk
dari pabrik yang bersangkutan. Sebelum pengecatan, maka cat dalam
kaleng harus diaduk secara baik sebelum dituangkan dalam tempat cat
yang disediakan. Tanpa petunjuk dari pabrik maka penggunaan zat-zat
pengering dan lain-lain tidak dibenarkan.

9.2

Cat Tembok
Cat tembok untuk tembok dalam adalah cat jenis emulsi merk Mowilex
dan luar jenis emulsi dengan kandungan Acrylic 100% Weathercoat
merk Mowilex

9.3

Daftar Bahan
Secepat setelah penandantanganan kontrak, tetapi paling lambat 2 bulan
sebelum pekerjaan cat dimulai, pemborong wajib menyerahkan kepada

Halaman 16
Spesifikasi Teknis ----------------------------------------------------------------------------------------------Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

Konsultan Pengawas, daftar bahan yang akan dipergunakan, semua


bahan yang dipakai harus disetujui oleh Konsultan Pengawas.
9.4

Pemilihan Warna
Semua jenis warna yang dipakai akan ditentukan dan disetujui oleh
pemberi tugas dan Konsultan Pengawas.

9.5

Persiapan
Sebelum pekerjaan pengecatan dimulai, Kansteen harus dicuci serta
debu sedapat mungkin dicegah. Semua permukaan yang akan di cat
harus dipersiapkan sesuai dengan bestek tertulis dan sesuai dengan
persyaratan pabrik
PASAL 5
PEKERJAAN JALAN

1.

Pekerjaan Galian
Pekerjaan ini meliputi :
a) Penentuan Tinggi (Elevasi) dan Ukuran
b) Pekerjaan pengaspalan jalan/parkir dimulai dengan yang tertera pada
gambar pelaksanaan
c) Pematokan dilakukan pada saat pengukuran Hasil pematokan harus
disetujui oleh Konsultan, sebelum pekerjaan dilanjutkan
Setelah patok-patok disetujui direksi pengawas, dilakukan pembersihan
jalan dan segala sesuatunya yang berhubungan dengan jalan/parkir, seperti
rumput, penebangan pohon dan lain-lain.
Urugan tanah merah yang baik untuk badan jalan, dipadatkan tiap lapisan
maksimum

20

(duapuluh)

cm

sesuai

petunjuk

direksi

dengan

memperhatikan kemiringan jalan (1%) ke arah saluran.


2.

Pek. Lantai Kerja Beton K-100 T= 5 cm


Pekerjaan Lantai kerja pada pekerjaan Parkiran menggunakan Mutu beton
K-100 dengan ketebalan 5 cm dan sesuai dengan persyaratan beton.

3.

Pek. Jalan Beton K-350


3.1

Lingkup Pekerjaan
Yang dimaksud dengan pekerjaan jalan beton adalah :

Halaman 17
Spesifikasi Teknis ----------------------------------------------------------------------------------------------Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

a.

Seluruh pekerjaan konstruksi jalan beton yang terbuat dari


campuran beton dan besi beton. Yang pelaksanaannya sesuai
dengan gambar rencana maupun penjelasan-penjelasan lainnya.

b. Jenis-jenis pekerjaan jalan beton, sesuai gambar.


3.2

Persyaratan Umum
Kecuali ditentukan lain dalam persyaratan-persyaratan selanjutnya,
maka sebagai dasar pelaksanaan digunakan peraturan sebagai berikut :
a.

Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia, (PUBI-1982) NI-3.

b.

Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 (NI-2).

c.

Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia 1961 (NI-5).

d.

Tata Cara Perencanaan struktur beton untuk gedung SK SNI-032847-2001.

e.

Peraturan Portland Cement Indonesia 1972 (NI-8).

f.

Petunjuk Perencanaan Beton 1987.

g.

Tata Cara Perencanaan Struktur baja untuk gedung SK SIN-031729-2002.

h.

Standar Perencanaan ketahanan tahan gempa untuk struktur


gedung SK SNI-03-1726-2002.

i.

Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah setempat.

j.

Peraturan Bangunan Nasional tahun 1978.

k.

Standard besi beton SII No. 0136 - 84.

l.

Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung thn 1989.

m. Petunjuk-petunjuk dan peringatan-peringatan lisan maupun


tertulis yang diberikan oleh Konsultan MK.
n.

4.

Peraturan-peraturan
Kontraktor di "Site".

yang

diperlukan

supaya

disediakan

Pek. Lapisan Perekat (tack Out)


4.1

Persyaratan Bahan
Bahan aspal dengan penetrasi 80/100 atau penetrasi 60/70 yang
dicairkan dengan minyak tanah. Volume yang digunakan berkisar
antara 0,4 sampai dengan 1,3 liter/ m 2 untuk lapis pondasi agregat

Halaman 18
Spesifikasi Teknis ----------------------------------------------------------------------------------------------Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

kelas A dan 0,2 sampai 1 liter/m2 untuk pondasi tanah semen. Setelah
pengeringan selama 4 sampai 6 jam, bahan pengikat harus telah
meresap kedalam lapis pondasi. lapis resap pengikat yang berlebih
dapat mengakibatkan pelelehan (bleeding) dan dapat menyebabkan
timbulnya bidang geser, untuk itu pada daerah yang berlebih ditabur
dengan pasir dan dibiarkan agar pasir tersebut diselimuti aspal.
4.2

Cara Pemasangan
Pemasangan lapis resap pengikat dan lapis perekat digunakan alat
asphalt distributor. Asphalt Distributor adalah truk atau kendaraan lain
yang dilengkapi dengan aspal, pompa, dan batang penyemprot.
Umumnya truk dilengkapi juga dengan pemanas untuk menjaga
temperatur aspal dan juga penyemprot tangan (hand sprayer). Hand
sprayer digunakan untuk daerah daerah yang sulit dicapai dengan
batang penyemprot.
Sebelum dilakukan pemasangan harus dipastikan bahwa daerah yang
akan disemprot bebas dari kotoran dan debu debu. lalu asphalt
distributor harus dikalibrasikan terlebih dahulu, seperti sudut nosel,
ketinggian dan kecepatan kendaraan. Ketinggian batang penyemprot
diatur sedemikian rupa disesuaikan dengan jarak nosel agar diperoleh
penyemprotan yang tumpang tindih sebanyak 2

3 kali.

penyemprotan dilakukan secara merata sepanjang jalan. Agar tidak


menggangu pekerjaan, pastikan pelaksana mengalihkan arus lalu lintas
jika dirasa perlu.
5.

Pek. Lapisan Aspal Jalan - Laston (AC-BC) T = 5 cm


Laston adalah lapis permukaan atau lapis fondasi yang terdiri atas laston
lapis aus (AC-WC), laston lapis permukaan antara (AC-BC) dan laston lapis
fondasi (AC-Base). Pembuatan Lapis Aspal Beton (LASTON) dimaksudkan
untuk mendapatkan suatu lapisan permukaan atau lapis antara pada
perkerasan jalan raya yang mampu memberikan sumbangan daya dukung
yang terukur serta berfungsi sebagai lapisan kedap air yang dapat
melindungi konstruksi dibawahnya. Sebagai lapis permukaan, Lapis Aspal

Halaman 19
Spesifikasi Teknis ----------------------------------------------------------------------------------------------Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

Beton harus dapat memberikan kenyamanan dan keamanan yang tinggi


(Petunjuk Pelaksanaan Lapis Aspal Beton Untuk Jalan Raya, SKBI
2.4.26.1987)
Laston adalah aspal campuran panas yang bergradasi tertutup (bergradasi
menerus) yang berfungsi sebagai berikut:
a. Sebagai pendukung beban lalu lintas.
b. Sebagai pelindung konstruksi dibawahnya.
c. Sebagai lapisan aus.
d. Menyediakan permukaan jalan yang rata dan tidak licin.
Sedangkan sifat-sifat dari Laston antara lain:
a. Kedap air.
b. Tahan terhadap keausan akibat lalu lintas.
c. Mempunyai nilai struktural.
d. Mempunyai stabilitas tinggi
e. Peka terhadap penyimpangan perencanaan dan pelaksanaan
Ketentuan Sifat-Sifat Campuran Laston

Halaman 20
Spesifikasi Teknis ----------------------------------------------------------------------------------------------Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

PASAL 6
PEKERJAAN DRAINASE
1.

Pekerjaan Galian
Pekerjaan ini meliputi :
a)

Penentuan Tinggi (Elevasi) dan Ukuran Drainase

b)

Pekerjaan pengaspalan jalan/parkir dimulai dengan yang tertera pada


gambar pelaksanaan

c)

Pematokan dilakukan pada saat pengukuran Hasil pematokan harus


disetujui oleh Konsultan, sebelum pekerjaan dilanjutkan

Setelah patok-patok disetujui direksi pengawas, dilakukan pembersihan


jalan dan segala sesuatunya yang berhubungan dengan jalan/parkir, seperti
rumput, penebangan pohon dan lain-lain.
Urugan tanah merah yang baik untuk badan jalan, dipadatkan tiap lapisan
maksimum

20

(duapuluh)

cm

sesuai

petunjuk

direksi

dengan

memperhatikan kemiringan jalan (1%) ke arah saluran.


2.

Pasangan Pondasi 1 : 3
2.1 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pemasangan aanstamping dan pondasi batu kali
yang pemasangannya dapat dimulai apabila pekerjaan galian tanah dan
pengurugan pasir telah diperiksa/disetujui oleh Konsultan Pengawas.
2.2 Persyaratan
a) PUBI - NI 1970/Peraturan Umum
b) NI - 19 1973 NI - 10 1973
c) SII - 0021 1978/Standar Industrial Indonesia
2.3 Bahan
Semen Portland/PC, Pasir dan Batu Kali/Gunung
Semen untuk pekerjaan batu dan plesteran sama dengan yang
digunakan untuk pekerjaan beton.
Pasir yang digunakan harus pasir yang berbutir tajam, keras dan kekal.
Kadar lumpur yang terkandung dalam pasir tidak boleh lebih dari 5%.
Air adukan harus bersih, bebas dari bahan-bahan yang merusak atau

Halaman 21
Spesifikasi Teknis ----------------------------------------------------------------------------------------------Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

campuran-campuran yang mempengaruhi daya lekat semen dan


dilakukan pengujian air/test laboratorium.
2.4 Batu Kali
Batu kali yang dipergunakan harus batu kali/belah berkualitas baik dan
tidak poreus, ukuran penampang batu maksimal 25 cm dengan
minimum 3 muka pecahan, berwarna abu-abu hitam dan tidak keropos.
2.5 Pedoman Pelaksanaan
a.

Sebelum pelaksanaan pekerjaan pemasangan, harus dibuat profilprofil/bentuk pondasi dari bambu atau kayu pada setiap ujung yang
bentuk dan ukurannya sesuai dengan Gambar Kerja dan telah
mendapat persetujuan dari Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan/
Perencana.

b.

Dasar Galian harus diurug pasir urug setebal 10 cm, disiram


sampai jenuh, diratakan dan dipadatkan sampai benar-benar padat.

c.

Di atas lapisan pasir tersebut diberi pasangan batu kali kosong tebal
20 cm atau lantai kerja setebal 5 cm dari adukan 1 PC : 3 pasir
: 6 kerikil atau sesuai Gambar Kerja.

d.

Pasangan batu kali untuk pondasi menggunakan adukan dengan


campuran 1 PC dan 5 Pasir, terkecuali disyaratkan kedap air seperti
tercantum dalam Gambar Kerja. Untuk kepala pondasi digunakan
aduk kedap air dengan campuran 1 PC : 3 Pasir setinggi 20 cm
dihitung dari permukaan atas pondasi ke bawah.

e.

Adukan harus membungkus batu kali sedemikian rupa sehingga


tidak ada bagian dari pondasi yang berongga atau tidak padat
khususnya pada bagian tengah.

f.

Apabila di atas pasangan batu kali akan dipasang dinding bata,


maka setiap jarak 100 cm as-as harus ditanam stek 10 mm untuk
sloof dan dinding pasangan yang tercantum dalam Gambar
Kerja.

g.

Pada perletakan kolom beton atau kolom praktis harus ditanam


stek-stek tulangan kolom dengan diameter dan jumlah besi sama

Halaman 22
Spesifikasi Teknis ----------------------------------------------------------------------------------------------Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

dengan tulangan pokok pada kolom beton atau kolom praktis


tersebut.
h.

Stek-stek harus tertanam dengan baik dalam pondasi sedalam


minimal 40 kali diameter tulangan pokok atau sesuai dengan
ukuran dalam Gambar Kerja. Demikian pula dengan bagian stek
yang tidak tertanam atau mencuat ke atas sepanjang 40 kali
diameter tulangan pokok atau sesuai dengan ukuran dalam Gambar
Kerja. Jarak antara stek-stek ini adalah setiap 3.00 m dan/atau
seperti yang tercantum dalam Gambar Kerja.

2.6 Ukuran dan adukan


Ukuran-ukuran serta letak pondasi tercantum dalam gambar yang mana
mutlak harus ditepati, kecuali ada hal-hal lain segalanya harus seizin
Konsultan Pengawas.
Pada waktu pemasangan pondasi, untuk daerah pemasangan air kotor,
kabel-kabel dan lain-lain pada ketinggian tertentu dipasang bahan lunak
yang mudah dibongkar untuk memudahkan waktu pemasangan pipapipa kabel tersebut (sparing).
Adukan yang dipakai : spesifikasi 1 pc : 3 pasir.
Sebelum pondasi dipasang terlebih dahulu dibuat profil-profil pondasi
dari bambu/kayu pada setiap galian, yang bentuk serta ukuranya sesuai
dengan penampang pondasi.
Segala sesuatunya mengenai pasangan pondasi batu kali harus
mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.
3.

Plesteran 1 : 3 ( t = 20 mm)
3.1

B a h a n.
Semen PC (Setara Tonasa) dan Pasir Pasangan yang bebas dari humus
dan kotoran

3.2

Persiapan
Permukaan yang akan di plester harus diberi waktu cukup untuk
mengering dan semua pipa, saluran-saluran harus sudah terpasang
pada tempatnya. Siar-siar sudah harus dikeruk.

Halaman 23
Spesifikasi Teknis ----------------------------------------------------------------------------------------------Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

3.3

Pelaksanaan.
Tebal plesteran 20 mm dan harus menghasilkan permukaan sesuai
persetujuan Direksi.

Harus dipasang aduk-adukan patokan untuk

mendapatkan permukaan yang rata dengan campuran 1 : 3 (Semen :


Pasir)
Plesteran diratakan dengan menggunakan papan kayu yang lurus.
Plesteran harus dijaga agar tetap dalam keadaan lembab selama
minimum 7 hari setelah dipasang. Pembasahan permukaan plesteran
harus segera dimulai pasa saat plesteran mulai mengeras untuk
mencegah terjadinya cacat-cacat pada keadaan cuaca panas plesteran
harus dilindungi terhadap pengeringan yang tidak merata atau
berlebihan.
3.4

Memperbaiki dan Membersihkan.


Pemborong wajib memperbaiki plesteran dinding yang kurang
sempurna dengan cara membuang bagian-bagian tersebut dengan
bentuk persegi panjang serta diplester kembali.
Pekerjaan plesteran yang telah selesai harus bebas dari retak-retak,
noda dan cacat lain.
Pada waktu-waktu tertentu selama pelaksanaan, dan bila pekerjaan
telah selesai semua plesteran yang tampak harus dibersihkan dari
kotoran-kotoran akibat pekerjaan.

4.

Pas. Pipa Weephole PVC Type D 2" Tiap 2 mtr


Pek. Pasangan Pipa Weephole berbahan PVC Type D 2 setara Wavin,
dengan panjang dan jarak setiap pipa disesuaikan di lokasi pekerjaan.

Halaman 24
Spesifikasi Teknis ----------------------------------------------------------------------------------------------Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

PASAL 7
PEKERJAAN DUICKER
1.

Pekerjaan Galian
1.1

Pekerjaan Galian
Pekerjaan ini meliputi :
a)

Penentuan Tinggi (Elevasi) dan Ukuran Drainase

b) Pekerjaan pengaspalan jalan/parkir dimulai dengan yang tertera


pada gambar pelaksanaan
c)

Pematokan dilakukan pada saat

pengukuran Hasil pematokan

harus disetujui oleh Konsultan, sebelum pekerjaan dilanjutkan


Setelah

patok-patok

disetujui

direksi

pengawas,

dilakukan

pembersihan jalan dan segala sesuatunya yang berhubungan dengan


jalan/parkir, seperti rumput, penebangan pohon dan lain-lain.
Urugan tanah merah yang baik untuk badan jalan, dipadatkan tiap
lapisan maksimum 20 (duapuluh) cm sesuai petunjuk direksi dengan
memperhatikan kemiringan jalan (1%) ke arah saluran.
2.

Pek. Urugan Kembali


2.1

Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan, dan alat-alat bantu lainnya yang diperlukan untuk
terlaksananya pekerjaan ini dengan baik.
Pekerjaan ini meliputi semua pekerjaan urugan kembali bekas galian,
yaitu bekas galian pondasi, septictank dan semua pekerjaan yang
ditunjukkan

dalam

gambar

struktur

atau

sesuai

petunjuk

Direksi/Pengawas.
2.2

Persyaratan Bahan
Persyaratan bahan harus sesuai dengan yang diuraikan dalam pasal
terdahulu.

Halaman 25
Spesifikasi Teknis ----------------------------------------------------------------------------------------------Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

2.3
1.

Syarat-syarat Pelaksanaan
Pengurugan tidak boleh dilaksanakan sebelum pondasi atau lain-lain
yang dibangun yang akan ditutup atau tersembunyi oleh tanah urugan
diperiksakan dahulu oleh Direksi/Pengawas.

2.

Kayu-kayu bekas bekisting atau lain-lain tidak boleh dibiarkan


tertinggal pada waktu pengurugan dilaksanakan, kecuali jika ada
persetujuan dari Direksi/Pengawas.

Syarat-syarat lain harus sesuai dengan yang diuraikan dalam pekerjaan


urugan tanah.

3.

Pasangan Pondasi 1 : 3
3.1 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pemasangan aanstamping dan pondasi batu kali
yang pemasangannya dapat dimulai apabila pekerjaan galian tanah dan
pengurugan pasir telah diperiksa/disetujui oleh Konsultan Pengawas.
3.2 Persyaratan
a)

PUBI - NI 1970/Peraturan Umum

b)

NI - 19 1973 NI - 10 1973

c)

SII - 0021 1978/Standar Industrial Indonesia

3.3 Bahan
Semen Portland/PC, Pasir dan Batu Kali/Gunung
Semen untuk pekerjaan batu dan plesteran sama dengan yang
digunakan untuk pekerjaan beton.
Pasir yang digunakan harus pasir yang berbutir tajam, keras dan kekal.
Kadar lumpur yang terkandung dalam pasir tidak boleh lebih dari 5%.
Air adukan harus bersih, bebas dari bahan-bahan yang merusak atau
campuran-campuran yang mempengaruhi daya lekat semen dan
dilakukan pengujian air/test laboratorium.

Halaman 26
Spesifikasi Teknis ----------------------------------------------------------------------------------------------Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

3.4 Batu Kali


Batu kali yang dipergunakan harus batu kali/belah berkualitas baik dan
tidak poreus, ukuran penampang batu maksimal 25 cm dengan
minimum 3 muka pecahan, berwarna abu-abu hitam dan tidak keropos.
3.5 Pedoman Pelaksanaan
a) Sebelum pelaksanaan pekerjaan pemasangan, harus dibuat profilprofil/bentuk pondasi dari bambu atau kayu pada setiap ujung yang
bentuk dan ukurannya sesuai dengan Gambar Kerja dan telah
mendapat persetujuan dari Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan/
Perencana.
b) Dasar Galian harus diurug pasir urug setebal 10 cm, disiram
sampai jenuh, diratakan dan dipadatkan sampai benar-benar padat.
c) Di atas lapisan pasir tersebut diberi pasangan batu kali kosong tebal
20 cm atau lantai kerja setebal 5 cm dari adukan 1 PC : 3 pasir
: 6 kerikil atau sesuai Gambar Kerja.
d) Pasangan batu kali untuk pondasi menggunakan adukan dengan
campuran 1 PC dan 5 Pasir, terkecuali disyaratkan kedap air seperti
tercantum dalam Gambar Kerja. Untuk kepala pondasi digunakan
aduk kedap air dengan campuran 1 PC : 3 Pasir setinggi 20 cm
dihitung dari permukaan atas pondasi ke bawah.
e) Adukan harus membungkus batu kali sedemikian rupa sehingga
tidak ada bagian dari pondasi yang berongga atau tidak padat
khususnya pada bagian tengah.
f)

Apabila di atas pasangan batu kali akan dipasang dinding bata,


maka setiap jarak 100 cm as-as harus ditanam stek 10 mm untuk
sloof dan dinding pasangan yang tercantum dalam Gambar
Kerja.

g) Pada perletakan kolom beton atau kolom praktis harus ditanam


stek-stek tulangan kolom dengan diameter dan jumlah besi sama
dengan tulangan pokok pada kolom beton atau kolom praktis
tersebut.
Halaman 27
Spesifikasi Teknis ----------------------------------------------------------------------------------------------Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

h) Stek-stek harus tertanam dengan baik dalam pondasi sedalam


minimal 40 kali diameter tulangan pokok atau sesuai dengan
ukuran dalam Gambar Kerja. Demikian pula dengan bagian stek
yang tidak tertanam atau mencuat ke atas sepanjang 40 kali
diameter tulangan pokok atau sesuai dengan ukuran dalam Gambar
Kerja. Jarak antara stek-stek ini adalah setiap 3.00 m dan/atau
seperti yang tercantum dalam Gambar Kerja.
3.6 Ukuran dan adukan
Ukuran-ukuran serta letak pondasi tercantum dalam gambar yang mana
mutlak harus ditepati, kecuali ada hal-hal lain segalanya harus seizin
Konsultan Pengawas.
Pada waktu pemasangan pondasi, untuk daerah pemasangan air kotor,
kabel-kabel dan lain-lain pada ketinggian tertentu dipasang bahan lunak
yang mudah dibongkar untuk memudahkan waktu pemasangan pipapipa kabel tersebut (sparing).
Adukan yang dipakai : spesifikasi 1 pc : 3 pasir.
Sebelum pondasi dipasang terlebih dahulu dibuat profil-profil pondasi
dari bambu/kayu pada setiap galian, yang bentuk serta ukuranya sesuai
dengan penampang pondasi.
Segala sesuatunya mengenai pasangan pondasi batu kali harus mendapat
persetujuan Konsultan Pengawas.

4.

Plesteran 1 : 3 ( t = 20 mm)
4.1

B a h a n.
Semen PC (Setara Tonasa) dan Pasir Pasangan yang bebas dari humus
dan kotoran

4.2

Persiapan
Permukaan yang akan di plester harus diberi waktu cukup untuk
mengering dan semua pipa, saluran-saluran harus sudah terpasang
pada tempatnya. Siar-siar sudah harus dikeruk.

Halaman 28
Spesifikasi Teknis ----------------------------------------------------------------------------------------------Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

4.3

Pelaksanaan.
Tebal plesteran 20 mm dan harus menghasilkan permukaan sesuai
persetujuan Direksi.

Harus dipasang aduk-adukan patokan untuk

mendapatkan permukaan yang rata dengan campuran 1 : 3 (Semen :


Pasir)
Plesteran diratakan dengan menggunakan papan kayu yang lurus.
Plesteran harus dijaga agar tetap dalam keadaan lembab selama
minimum 7 hari setelah dipasang. Pembasahan permukaan plesteran
harus segera dimulai pasa saat plesteran mulai mengeras untuk
mencegah terjadinya cacat-cacat pada keadaan cuaca panas plesteran
harus dilindungi terhadap pengeringan yang tidak merata atau
berlebihan.
4.4

Memperbaiki dan Membersihkan.


Pemborong wajib memperbaiki plesteran dinding yang kurang
sempurna dengan cara membuang bagian-bagian tersebut dengan
bentuk persegi panjang serta diplester kembali.
Pekerjaan plesteran yang telah selesai harus bebas dari retak-retak,
noda dan cacat lain.

Pada waktu-waktu tertentu selama pelaksanaan, dan bila pekerjaan telah


selesai semua plesteran yang tampak harus dibersihkan dari kotoran-kotoran
akibat pekerjaan.
5.

Pek. Plat Beton K-350 Duicker


5.1

Lingkup Pekerjaan
Yang dimaksud dengan pekerjaan jalan beton adalah :
a.

Seluruh pekerjaan Plat

beton duicker

yang terbuat dari

campuran beton dan besi beton. Yang pelaksanaannya sesuai


dengan gambar rencana maupun penjelasan-penjelasan lainnya.
b. Jenis-jenis pekerjaan plat beton, sesuai gambar.

Halaman 29
Spesifikasi Teknis ----------------------------------------------------------------------------------------------Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

5.2

Persyaratan Umum
Kecuali ditentukan lain dalam persyaratan-persyaratan selanjutnya,
maka sebagai dasar pelaksanaan digunakan peraturan sebagai berikut :
a)

Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia, (PUBI-1982) NI-3.

b) Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 (NI-2).


c)

Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia 1961 (NI-5).

d) Tata Cara Perencanaan struktur beton untuk gedung SK SNI-032847-2001.


e)

Peraturan Portland Cement Indonesia 1972 (NI-8).

f)

Petunjuk Perencanaan Beton 1987.

g) Tata Cara Perencanaan Struktur baja untuk gedung SK SIN-031729-2002.


h) Standar Perencanaan ketahanan tahan gempa untuk struktur
gedung SK SNI-03-1726-2002.
i)

Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah setempat.

j)

Peraturan Bangunan Nasional tahun 1978.

k) Standard besi beton SII No. 0136 - 84.


l)

Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung thn 1989.

m) Petunjuk-petunjuk dan peringatan-peringatan lisan maupun


tertulis yang diberikan oleh Konsultan Pengawas.
Peraturan-peraturan yang diperlukan supaya disediakan Kontraktor di
"Site".
6.

Pek. Plat Beton K-350 Jalan


6.1

Lingkup Pekerjaan
Yang dimaksud dengan pekerjaan jalan beton adalah :
a.

Seluruh pekerjaan Plat beton jalan yang terbuat dari campuran


beton dan besi beton. Yang pelaksanaannya sesuai dengan gambar
rencana maupun penjelasan-penjelasan lainnya.

b. Jenis-jenis pekerjaan jalan beton, sesuai gambar.


6.2

Persyaratan Umum
Kecuali ditentukan lain dalam persyaratan-persyaratan selanjutnya,
maka sebagai dasar pelaksanaan digunakan peraturan sebagai berikut :

Halaman 30
Spesifikasi Teknis ----------------------------------------------------------------------------------------------Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

a)

Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia, (PUBI-1982) NI-3.

b) Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 (NI-2).


c)

Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia 1961 (NI-5).

d) Tata Cara Perencanaan struktur beton untuk gedung SK SNI-032847-2001.


e)

Peraturan Portland Cement Indonesia 1972 (NI-8).

f)

Petunjuk Perencanaan Beton 1987.

g) Tata Cara Perencanaan Struktur baja untuk gedung SK SIN-031729-2002.


h) Standar Perencanaan ketahanan tahan gempa untuk struktur
gedung SK SNI-03-1726-2002.
i)

Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah setempat.

j)

Peraturan Bangunan Nasional tahun 1978.

k) Standard besi beton SII No. 0136 - 84.


l)

Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung thn 1989.

m) Petunjuk-petunjuk dan peringatan-peringatan lisan maupun


tertulis yang diberikan oleh Konsultan Pengawas
Peraturan-peraturan yang diperlukan supaya disediakan Kontraktor di
"Site".

PASAL 8
PEKERJAAN TAMAN
1.

Pekerjaan Urugan Tanah Subur


a. Persyaratan Bahan :
1)

Tanah yang digunakan harus terdiri dari tanah gembur, tidak


berbatu atau tidak terdapat puing-puing bekas bangunan, tidak ada
sampah dan rumput/tanaman liar.

2)

Tanah yang digunakan harus bebas dari bibit hama, kutu maupun
rayap.

3)

Digunakan pupuk kandang yang bermutu baik yang telah melalui


masa penimbunan selama minimum 6 bulan, sebagai campuran

Halaman 31
Spesifikasi Teknis ----------------------------------------------------------------------------------------------Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

tanah gembur dengan perbandingan 2 : 1 (tanah : pupuk), atau


campuran tanah humus.
4)

Air siraman digunakan air tawar yang bersih dan tidak


mengandung minyak, asam alkali dan bahan-bahan organis
lainnya.

5)

Apabila dipandang perlu, Konsultan Pengawas dan atau Pemberi


Tugas dapat meminta kepada Kontraktor, supaya air yang dipakai
untuk keperluan ini, diperiksa di Laboratorium Pemeriksaan
Bahan yang resmi dan sah atas biaya Kontraktor.

6)

Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus memenuhi syarat-syarat


yang ditentukan di atas dengan persetujuan Konsultan Pengawas
dan atau Pemberi Tugas .

b. Syarat syarat Pelaksanaan :


1)

Tanah dan pupuk kandang yang digunakan harus dengan


persetujuan pihak Konsultan Pengawas dan atau Pemberi Tugas.

2)

Campuran tanah dan pupuk kandang harus merata, warna dan


campurannya, demikian pula dengan campuran humus.

3)

Lapisan tanah subur harus sama ketebalannya sesuai yang


disyaratkan dalam detail gambar, diratakan dan disiram air.

4)

Tebal lapisan tanah subur minimum 30 cm atau sesuai dengan


gambar.

Pekerjaan selanjutnya dapat dikerjakan bilamana sudah mendapat


persetujuan dari pihak Konsultan Pengawas dan atau Pemberi Tugas.
2.

Penanaman pohon Tape Buya 2-3 meter


2.1

Persyaratan Bahan :
Pohon Tape Buya 2-3 meter, dimana ketinggian pohon adalah 2-3
meter setelah ditanam.

2.2

Syarat-syarat pelaksanaan :
Lubang Pohon yang akan ditanam minimal memiliki kedalaman
0,75-1 meter, dengan diameter lubang minimal 1 meter, serta tanah

Halaman 32
Spesifikasi Teknis ----------------------------------------------------------------------------------------------Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

yang digunakan untuk menimbun pohon dicampur dengan pupuk


sesuai jenis tanaman dengan perbandingan 2 : 1 (Tanah : Pupuk).
3.

Penanaman pohon Bintaro 2-3 meter


3.1

Persyaratan Bahan :
Pohon Bintaro 2-3 meter, dimana ketinggian pohon adalah 2-3 meter
setelah ditanam.

3.2

Syarat-syarat pelaksanaan :
Lubang Pohon yang akan ditanam minimal memiliki kedalaman
0,75-1 meter, dengan diameter lubang minimal 1 meter, serta tanah
yang digunakan untuk menimbun pohon dicampur dengan pupuk
sesuai jenis tanaman dengan perbandingan 2 : 1 (Tanah : Pupuk).

4.

Tanaman Perdu Asoka


4.1

Persyaratan Bahan :
Tanaman jenis Asoka, dimana ketinggian pohon adalah sekitar 30
50 cm meter setelah ditanam.

4.2

Syarat-syarat pelaksanaan :
Lubang Pohon yang akan ditanam minimal memiliki kedalaman 30
cm, dengan diameter lubang minimal 50 cm, serta tanah yang
digunakan untuk menimbun pohon dicampur dengan pupuk sesuai
jenis tanaman dengan perbandingan 2 : 1 (Tanah : Pupuk).

5.

Tanaman Perdu - Pucuk Merah


5.1

Persyaratan Bahan :
Tanaman jenis Pucuk merah, dimana ketinggian pohon adalah
sekitar 30 50 cm meter setelah ditanam.

5.2

Syarat-syarat pelaksanaan :
Lubang Pohon yang akan ditanam minimal memiliki kedalaman 30
cm, dengan diameter lubang minimal 50 cm, serta tanah yang
digunakan untuk menimbun pohon dicampur dengan pupuk sesuai
jenis tanaman dengan perbandingan 2 : 1 (Tanah : Pupuk).

Halaman 33
Spesifikasi Teknis ----------------------------------------------------------------------------------------------Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

6.

Tanaman Perdu - Puring Bali


6.1

Persyaratan Bahan :
Tanaman jenis Puring Bali, dimana ketinggian pohon adalah sekitar
30 50 cm meter setelah ditanam.

6.2

Syarat-syarat pelaksanaan :
Lubang Pohon yang akan ditanam minimal memiliki kedalaman 30
cm, dengan diameter lubang minimal 50 cm, serta tanah yang
digunakan untuk menimbun pohon dicampur dengan pupuk sesuai
jenis tanaman dengan perbandingan 2 : 1 (Tanah : Pupuk).

7.

Vegetasi Penutup - Rumput Gajah Mini


7.1

Persyaratan Bahan :
Rumput Gajah Mini,

7.2

Syarat-syarat pelaksanaan :
Lahan yang akan ditanam/dihampari oleh Rumput Gajah dimana
hamparan lahan yang akan ditanami telah digemburkan serta telah
diberikan pupuk.

PASAL 9
PEKERJAAN INSTALASI LAMPU JALAN

1.

URAIAN SINGKAT PEKERJAAN


Pekekerjaan Pemasangan Lampu penerangan jalan yang ditunjukkan dalam
gambar atau yang ditetapkan oleh Konsultan Pengawas dan Direksi yang
terdiri dari :

Pengadaan material

Pemasangan tiang dan lampu

Pemasangan kabel dan pipa pelindung kabel

Halaman 34
Spesifikasi Teknis ----------------------------------------------------------------------------------------------Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

2.

LINGKUP PEKERJAAN
2.1 Umum
Lingkup pekerjaan meliputi Pemasangan Lampu dan perlengkapannya
pada Jalan masuk dermaga dan lampu pada dermaga, termasuk
pemasangan

pipa

pelindung

kabel

dalam

beton,

pengujian

peralatansetelah sebelum dan setelah pemasangan, pembuatan As


Build Drawing dan garansi pekerjaan sesuai ketentuan setelah serah
terima pekerjaan tahap pertama
Semua bahan-bahan pelengkap pekerjaan yang tidak diuraikan dalam
dokumen ini, akan tetapi ternyata diperlukan untuk pemasangan dan
pengoperasian yang baik, maka harus dianggap termasuk ruang
lingkup pekerjaan.

2.2

Uraian Lingkup Pekerjaan


Meliputi sebagai berikut :

Pengadaan dan pemasangan Tiang galvanis Doble Lamp

Pengadaan dan pemasangan Kabel

Pengadaan dan pemasangan Panel Waktu

Testing

Pembuatan as build drawing

2.3 Gambar Lingkup Pekerjaan


Gambar-gambar

yang

terlampir

dalam

dokumen

penawaran

merupakan bagian dari spesifikasi pekerjaan ini.

2.4 Uraian Material Pekerjaan


Yang meliputi Pengadaan material, disyaratkan semua bahan yang
terbuat dari Metal (logam mudah berkarat) harus telah digalvanis
sebelum dan sesudah terpasang, antara lain.

Pengadaaan Tiang Lampu Galvanis 2 Cabang yang tingginya 7 m


termasuk angker bautnya dan perlengkapan lainnya

Halaman 35
Spesifikasi Teknis ----------------------------------------------------------------------------------------------Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

Pengadaan Panel Bagi termasuk angker bautnya dan perlengkapan


lainnya

3.

Dan Assesoris lain sebagai pelengkap pekerjaan.

RANCANG BANGUN
Bila tidak dinyatakan dalam dokumen ini, dengan anggapan bahwa rancang
bangun dan tata letak peralatan/pekerjaan adalah cukup untuk menjamin
pengoperasian yang handal dan aman. Kontrak ini mencakup keseluruhan
pekerjaan yang diuraikan dalam Dokumen, bila ada item yang tidak
dinyatakan dalam Dokumen Kontrak, tetapi nyata-nyata diperlukan untuk
pengoperasian peralatan dengan baik dan efisien, harus dianggap termasuk
dalam kontrak harga pemborongan.
Segala sesuatu yang terdapat pada gambar rencana, tetapi tidak terdapat
dalam spesifikasi atau sebaliknya maka harus dianggap bahwa hal tersebut
sudah termasuk dalam harga penawaran borongan.

4.

KETENTUAN PELAKSANAAN
4.1 Peraturan dan Standar
a. Bahasa
Bahasa Inggris dan/atau bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi yang
dipakai dalam dokumen Kontrak, dan lain-lain antara pemborong dan
Konsultan Pengawas dan Direksi semua gambar-gambar, buku
manual operasi dan pemeliharaan ditulis dengan memakai Bahasa
Inggris dan/atau bahasa Indonesia.
b. Satuan Pengukuran
Satuan Pengukuran metrik (system International) dipakai dalam semua
surat-menyurat, gambar- gambar dan rencana pekerjaan.
c. Standar International
Semua standar terbaru baik dari IEC maupun SPLN serta PUIL
2000 berlaku untuk semua pemasangan peralatan yang ada.

Halaman 36
Spesifikasi Teknis ----------------------------------------------------------------------------------------------Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

Bilamana standar lain yang dipakai dapat dianggap sama atau lebih
baik dari pada standar di atas, maka hal ini dapat diterima dan standar
tersebut harus dinyatakan dalam dokumen.
d. Peraturan Perundangan setempat
Semua pekerjaan, peralatan, material dan lain-lain yang merupakan
bagian dari Kontrak harus tunduk pada peraturan perundangan yang
berlaku di Indonesia.

4.2 Sistem Tegangan


Sitem tegangan yang digunakan adalah 220 Volt dan 380 Volt,
disuplai/dihubungkan dari sumber listrik terdekat (pada panel existing).
Peralatan yang disuplai dalam kontrak ini harus mampu beroperasi
secara baik pada tegangan 80% di bawah nominal, kecuali bila
ditentukan lain.

4.3

Pengujian Di Lapangan
Pengujian di Lapangan yang meliputi pengujian individu, pengujian
fungsi, serta pengoperasian untuk pertama kali dilakukan, menjadi
tanggung jawab Kontraktor dan disaksikan oleh Pengawas dan
Konsultan Pengawas dan Direksi.
Termasuk dalam ruang lingkup ini adalah modifikasi dan pengujian pada
instalasi "existing" yang ada hubungannya dengan pekerjaan ini.

4.4 Penyangga/Dudukan
Pekerjaan struktur/tiang besi, panel bagi, baut pondasi, baut pengikat
dan lain-lain kesemuanya harus digalvanis dan harus disediakan oleh
Kontraktor.

4.5 Sistem Pembumian/Pentanahan


Sistem pembumian adalah dengan cara pembumian langsung dan semua
Halaman 37
Spesifikasi Teknis ----------------------------------------------------------------------------------------------Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

peralatan

yang

dipasang

harus

dihubungkan

system

pembumian/pengetanahan existing yang ada, atau dengan memasang


langsung disekitar panel.

5.

PEMASANGAN PERALATAN
5.1 Pemasangan tiang
a. Lingkup Pekerjaan

Pengadaan tiang

Pengecoran pondasi dan angker baut untuk penyangga tiang

Pendirian tiang

b. Pengadaan Tiang

Tiang besi yang digalvanis untuk satu mata lampu dan untuk dua
lampu

Tinggi Tiang Galvanis 2 Cabang Tinggi 7 meter

Diameter kaki tiang 4-5 inchi dan diameter ujung atas 3 inchi

Model lengan atas untuk satu lampu adalah model parabola

Galvanis mengacu pada PUIL 2000 pasal 8.6 dan pasal 8.9 serta
yang berlaku pada pekerjaan setempat

Sitiap pembelian harus dilengkapi dengan spesifikasi pabrik dan


dilengkapi dengan kartu garansi

Sebelum tiang dipesan harus disetujui terlebih dahulu dengan


Konsultan Pengawas dan Direksi

c. Cara-cara dan urutan pekerjaan

Pastikan posisi angker baut dalam keadaan level

Angkat dan dirikan tiang, tiang untuk satu lampu lengan atas
(untuk lampu) harus nejulan masuk ke jalan, dan tiang untuk dua
lampu, kedua lengannya diposisiska sejajar dengan jalan

Pengerasan mur baut dilakukan secara diagonal sehingga diperoleh


pengerasan yang simetris dan harus menggunakan kunci torsi

Halaman 38
Spesifikasi Teknis ----------------------------------------------------------------------------------------------Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

5.2

Pemasangan Lampu

a. Lingkup Pekerjaan

Pengadaan Lampu

Pemasangan Armatur Lampu

Pemasangan Instalasi

b. Pengadaan Armatur Lampu merek Philips atau yang setara

Pas. Body Lampu + Lampu Philips 250 Watt,

Trafo lampu 150 250 Watt

Bolhan lampu 250 Watt

Pengadaan Lampu tersebut harus sesuai peruntukannya dan


mengacu pada peraturan PUIL 2000 pasal 8.6 dan pasal 8.11

Sitiap pembelian harus dilengkapi dengan sertifikat dan spesifikasi


pabrik serta dilengkapi dengan kartu garansi

Sebelum lampu dipesan harus disetujui terlebih dahulu Konsultan


Pengawas dan Direksi

c. Cara-cara dan urutan pekerjaan

Pastikan lampunya sudah terhubung dengan baik antara pitting,


bohlan dan trafonya

Naikka ke atas dan pasang pada ujung tiang dan kabel diturunkan
dalam tiang

Untuk satu lampu harus dipsang dengan menerangi masuk ke jalan,


dan untuk dua lampu harus dipasang/diposisiska untuk menerangi
dermaga dengan sudut kemiringan tertentu.

Pengerasan mur baut untuk wiring kabel power lampu dan


pengamannya dilakukan secara baik sehingga diperoleh pengerasan
yang tidak dapat menimbulkan pemanasan (percikan bunga api).

Tiap satu lampu harus dipasang satu pengaman otomatis

Halaman 39
Spesifikasi Teknis ----------------------------------------------------------------------------------------------Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

5.3 Pemasangan PANEL Waktu


a. Lingkup Pekerjaan

Pengecorang pondasi dan angker bout untuk penyangga PANEL

Pemasangan Panel Waktu

Wiring Kabel

b. Pengadaan PANEL Waktu

Panel harus berupa lemari hubung bagi yang harus tertutup, harus
kedap air, harus tahan terhadap kerusakan mekanis, harus tahan
karat.

PANEL Waktu harus digalvanis sesuai peruntukannya dan


mengacu pada peraturan PUIL 2000 pasal 8.6, pasal 8.9 dan pasal
8.11

Ukuran panel adalah tinggi 60 cm lebar 40 cm tebal 30 cm yang


terbuat dari plat menimal tebal 2 mm

Sitiap pembelian harus dilengkapi dengan sertifikat dan spesifikasi

Panel Bagi ini harus bisa berfungsi sebagai saklar otomatis, bisa
mengatur penyalaan lampu denga dua waktu nyala dan dua waktu
mati

Sebelum panel dipesan harus disetujui terlebih dahulu Konsultan


Pengawas dan Direksi.

c. Cara-cara dan urutan pekerjaan

Pastikan posisi angker baut dalam keadaan level

Pastikan wiringnya sudah terhubung dengan baik dan benar

Angkat dan pasang PANEL di atas pondasi

Sambungkan/hubungkan kabel lampu satu persatu ke mcb


pengaman dengan setiap ujung kabel harus diberi sepatu kabel

Hubungkan bodi PANEL ke bumi (pembumian) terdekat

Pengerasan mur baut untuk wiring kabel power dilakukan secara


baik sehingga diperoleh pengerasan yang tidak dapat menimbulkan
pemanasan (percikan bunga api).

Halaman 40
Spesifikasi Teknis ----------------------------------------------------------------------------------------------Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

5.4 Pemasangan KABEL POWER


a. Lingkup Pekerjaan

Pengkabelan antara peralatan

Pemasangan/penarikan kabel

Pemasangan Pipa pelindung kabel dalam beton

Wiring Kabel ke Panel Baru dan Panel Existing

b.

Pengadaan Kabel Power

Kabel Power adalah berkualitas kelas satu, seperti merek Kabel


Metal, atau yang setara

Kabel

Power

harus dapat

melayani

beban yang sesuai

peruntukannya dan mengacu pada peraturan PUIL 2000 pasal 7.3,


pasal 7.13 dan pasal 9.7

Untuk kabel power dari panel existing ke panel Bagi adalah kabel
jenis NYFGbY 2 x 40 mm2

Untuk kabek power dari Panel bagi ke tiang lampu adalah jenis
kabel NYY 4 x 4 mm2, NYY 4 x 2,5 mm2 dan NYY 3 x 2.5 mm2

Setiap pembelian harus dilengkapi dengan sertifikat dan spesifikasi


pabrik serta dilengkapi dengan kartu garansi

Sebelum Kabel dipesan harus disetujui terlebih dahulu Konsultan


Pengawas dan Direksi

c.

Pekerjaan Pemasangan Jalur/pipa pelindung Kabel

Sebelum men-Cor jalanan, harus dipasang pipa pelindung kabel


disepanjang jalur yang untuk pemasanga lampu.

Setiap titik antara tiang lampu saling berhubungan satu sama lain
dan harus disiapkan lubang dengan diameter 4 inchi untu jalur
kabel dari dan ke sitiap tiang dan PANEL.

Pastikan pipa pelindung telah terpasang dengan baik dan benar

Pada saat pengeCoran maka harus perhatikan dan dipastikan posisi


pipa tidak bergeser dari tempatnya.

Halaman 41
Spesifikasi Teknis ----------------------------------------------------------------------------------------------Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

d. Pekerjaan Pemasangan Kabel

Pemasangan kabel harus mengacu pada PUIL 2000 pasal 7.13,


7.15 dan pasal 9.7

Masukkan kabel dalam lubang pipa yang telah ada dengan menarik
ujungnya menggunakan alat bantu secara perlahan-lahan

Kabel ditarik sesuai dengan lingkup pekerjaan atau cable


schedule

Gunakan roda rol penarikan kabel pada setiap ujung lubang pipa
supaya permukaan kulit isolasi kabel tidak rusak

Penarikan kabel dibantu dengan memutar haspel agar kabel tidak


dibebani dengan tarikan yang terlalu berat

Setiap ujung kabel diberi tanda sesuai daftar yang tercantum pada
Cable Schedule

Pada Cable Duck yang membelok pemasangan kabel kontrol


dilaksanakan sedemikian sehingga pengumpulan kabel pada
belokan terhindari.

e. Pekerjaan Pengawatan/Wiring

Sambungkan/hubungkan kabel satu persatu ke mcb pengaman


dalam PANEL dan pada terminal dalam tiang dengan setiap ujung
kabel harus diberi sepatu kabel

Material kelengkapan seperti : cable gland, electrical tape,


lubricating compound, wire nut, splicing connector, pipa PVC, dan
material lainnya, sehingga kabel dapat terpasang dengan sempurna
menjadi tanggung jawab dan beban Pemborong.

Pemasangan kabel ditempatkan di dalam cable duct atau pipa,


pemasangan harus

rapih dan dihindari pemasangan yang

bertumpuk

bersimpang

atau

siur/penyilangan

sehingga

memudahkan pada waktu pengecekan berikutnya.

Pemasangan kabel sedapat mungkin dihindari adanya sambungan


di tengah, dan bila sulit dihindari sebelumnya harus, mendapat

Halaman 42
Spesifikasi Teknis ----------------------------------------------------------------------------------------------Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

persetujuan dari Konsultan Pengawas dan Direksi. Bila hal ini


terjadi karena kesalahan pemotongan kabel oleh Pemborong,
maka Pemborong bertanggungjawab sepanjang kabel yang
digunakan atas biaya Pemborong.

Pemasangan kabel ini tidak boleh dibebani dengan tegangan tarik


yang melebihi ketentuan Pabrik, dimana dapat merusak isolasi atau
sampai putus. Bila kabel ini diperlukan melengkung, maka jarijari lengkungan sesuai rekomendasi Pabrik untuk menghindari
rusaknya isolasi.

Pada setiap ujung kabel yang keluar masuik conduit atau keluar
masuk boxes agar diberi identifikasi. ldentifikatsi adalah sesuai
dengan daftar kabel.

Setelah instalasi ini selesai pemasangannya, maka diadakan


pengetesan yang disaksikan oleh Konsultan Pengawas dan Direksi
antara lain :

Pemborong

melaksanakan

pengetesan

circuit

sebelum

penyambungan kabel-kabel ke peralatan apakah sudah baik dan


betul.

Agar diteliti pula apakah semua sambungan klem sudah baik


dan sempurna.

Pemborong akan memeriksa apakah identifikasi kabel telah


sesuai dengan daftar kabel.

Memeriksa tahanan isolasi dengan megger

Semua kabel di test apakah terjadi hubung singkat antara kabel


sate dengan yang lain atau antara kabel dengan body atau
instalasi pentanahan.

Bila dalam pengetesan ini diketahui terdapat kesalahan


pada instalasi kabel, Pemborong wajib mencari kesalahan
tersebut dan memperbaikinya, kemudian di test ulang sampai
instalasi kabel ini baik dan sempurna.

Halaman 43
Spesifikasi Teknis ----------------------------------------------------------------------------------------------Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

Semua interface wiring harus disesuaikan dengan existing


sehingga tidak menimbulkan gangguan sesudah penyambungan
ke sistem.

PASAL 10
PEMBERSIHAN
Pembersihan harus dilaksanakan secara menyeluruh pekerjaan yang telah
dilaksanakan, Jangan dibiarkan puing-puing, sampah, sampai tertimbun,
pembersihan harus dilakukan secara baik dan teratur.

Pasal 11
PEKERJAAN SELESAI
Pekerjaan dianggap selesai jika;
1.

Pembersihan lapangan telah dilaksanakan dengan baik.

2.

Pekerjaan telah diperiksa secara bersama oleh Konsultan Pengawas atau


Direksi, Pemilik/Pengguna Jasa (Owner), Tim Teknis dan Kontraktor dan
dinyatakan dalam suatu Berita Acara

PASAL 12
KETENTUAN TAMBAHAN

1.

Selain Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) ini, maka sesuai dengan
ketentuan administrasi, pemeriksaan bahan/mutu pekerjaan serta ketentuan
lain dari pemeriksaan yang menyangkut pelaksanaan pekerjaan ini
termasuk pula syarat-syarat yang harus dipenuhi dan ditaati.

2.

Hal-hal lain yang tidak tercantum/tidak jelas dalam RKS ini akan dibuat
tersendiri, serta peraturan-peraturan pemerintah yang berlaku menjadi
kewajiban Kontraktor.

3.

Semua akibat yang timbul dari pelaksanaan pekerjaan yang keliru/kelalaian


Kontraktor adalah menjadi tanggung jawab Kontraktor.

Halaman 44
Spesifikasi Teknis ----------------------------------------------------------------------------------------------Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

4.

GAMBAR-GAMBAR REVISI
Kontraktor diwajibkan membuat gambar-gambar revisi (bila diperlukan)
serta gambar-gambar detail dari pekerjaan yang dilaksanakan. Gambargambar tersebut diajukan kepada Direksi Teknik untuk disetujui.

5.

PERUBAHAN RKS DAN GAMBAR RENCANA


Semua ketentuan dalam RKS maupun gambar rencana dapat dirubah,
ditambah atau dihilangkan sesuai kebutuhan di bawah ini :
a.

Untuk perubahan yang dianggap perlu sebelum pelelangan, akan


dilakukan pada waktu aanwijzing dan dituangkan dalam Berita Acara.

b.

Perubahan yang dianggap perlu untuk penyelesaian dengan kondisi


lapangan atau menyangkut perubahan desain, dilakukan dengan
pemberitahuan secara tertulis kepada Direksi Teknik

untuk

mendapatkan persetujuan. Dalam hal ini, jika oleh Direksi Teknik


dianggap perlu, Kontraktor harus membuat Gambar Terlaksana (As
Build Drawing) dengan persetujuan Direksi Teknik.

Demikian uraian syarat-syarat tersebut diatas dan merupakan satu kesatuan


gambar dan uraian jenis pekerjaan.

Makassar,

Maret 2015

Halaman 45
Spesifikasi Teknis ----------------------------------------------------------------------------------------------Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

Anda mungkin juga menyukai