Laporan Perawatan-Gelas
Laporan Perawatan-Gelas
Laporan Perawatan-Gelas
TEKNIK PERAWATAN
SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2014/2015
MODUL
: Gelas
Disusun Oleh :
Kelompok 10
Sumiyati
(111411028)
Taopik Pratama S.
(111411029)
Kelas : 3A
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Dapat melakukan dan mengerti bahwa pipa gelas dapat dipotong
2. Dapat melakukan dan mengerti bahwa pipa gelas dapat dibengkokan
3. Dapat melakukan dan mengerti cara meniup, menyambung dan menarik gelas,
BAB II
LANDASAN TEORI
Salah satu upaya untuk menghasilkan produk reaksi bebas kontaminan adalah dengan
menggunakan reaktor dari gelas. Gelas merupakan gabungan dari bahan-bahan anorganik non
logam yang didinginkan menjadi kaku tanpa mengalami kristalisasi. Gelas juga diikenal
sebagai cairan yang kaku. Hal ini disebabkan karena tidak adanya perubahan struktur antara
gelas cair dan gelas kaku. Selain dapat memiliki sifat yang transparan, gelas juga tahan
terhadap sejumlah zat kimia. Bahan pembentuk gelas yang utama adalah kwarsa (SiO2).
Sebagai bahan baku tambahan adalah CaCO3 atau MgCO3 untuk mempermudah peleburan
dan Na3CO3 atau K2CO3 untuk menurunkan titik lebur. Kadang-kadang ditambahkan pula
NaNO3 atau Na2SO4 untuk membantu proses finning dan oksidator. Selain itu, kadang-kadang
ditambahkan oksida logam sebagai pewarna.
Gelas adalah benda yang transparan, lumayan kuat, biasanya tidak bereaksi dengan
barang kimia, dan tidak aktif secara biologi yang bisa dibentuk dengan permukaan yang
sangat halus dan kedap air. Oleh karena sifatnya yang sangat ideal gelas banyak digunakan di
banyak bidang kehidupan. Tetapi gelas bisa pecah menjadi pecahan yang tajam. Sifat kaca ini
bisa dimodifikasi dan bahkan bisa diubah seluruhnya dengan proses kimia atau dengan
pemanasan.
Ada beberapa sifat gelas yang bisa dikatakan memiliki kelebihan dibanding
dengan material lainnya, antara lain:
1. Sifat estetika atau keindahan
2. Sifat tembus pandang secara optik (transparan)
3. Sifat elastic
4. Sifat ketahanan terhadap zat/reaksi kimia
Namun kekurangan dari gelas adalah sifat nya yang getas dan mudah pecah.
Definisi Teknik
Gelas mempunyai beberapa definisi teknis yang tergantung dari proses pembentukan
gelas, struktur atom dan keadaan thermodinamis nya.
Secara empiris:
Gelas adalah material non-organik hasil dari proses pendingan tanpa melalui proses
kristalisasi.
Gelas adalah benda padat yang tidak mempunyai struktur seperti halnya keramik atau
logam.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa ada beberapa metode yang dapat
dilakukan untuk membuat gelas, yaitu:
1. proses pendinginan dengan cepat
2. proses polimerisasi
Peralatan gelas laboratorium merujuk pada berbagai peralatan laboratorium yang
terbuat dari kaca, yang digunakan dalam percobaan ilmiah, terutama dalam laboratorium
kimia dan biologi. Beberapa peralatan tersebut sekarang ada yang telah dibuat dari plastik,
namun peralatan kaca masih sering digunakan oleh karena sifat kaca yang inert, transparan,
dan tahan panas. Kaca borosilikat, dahulu dinamakan Pyrex, sering digunakan karena sifatnya
yang tahan dengan tegangan termal. Untuk beberapa aplikasi, kwarsa digunakan oleh karena
ia tahan panas dalam temperatur yang tinggi dan memiliki sifat terawang di beberapa
spektrum elektromagnetis. Di beberapa aplikasi, terutama pada botol penyimpanan, gelas
berwarna coklat tua biasanya digunakan untuk menghindarkan zat yang disimpan dari cahaya
luar. Peralatan yang terbuat dari material lainnya juga digunakan untuk tujuan tertentu,
misalnya asam hidroflorida yang disimpan dalam polietilena karena asam ini dapat
melarutkan kaca.
Prosedur memotong dan membengkokan kaca
1. Tidak berusaha untuk memecahkan kaca tabung menjadi potongan kecil kecuali telah
tergores (tergores) dengan pemotong kaca atau file
2. Menggunakan handuk kertas, tekan tabung dalam arah ke bawah dengan ibu jari Anda
pada setiap sisi dari garis terukir sampai istirahat kaca
3. Pegang tabunggelas di kedua tangan, panas merata dengan terus-menerus memutar /
rolling
4. Bersabar dan memungkinkan tabung untuk mendapatkan lembut dan mulai
membengkokkan dengan sedikit usaha
5. Bentuk tabung dan merapikan oleh (polishing-api) pemanasan
6. Kaca memungkinkan untuk mendinginkan dengan menempatkan gelas di rak atau
laboratorium counter jauh dari orang-orang dan item lainnya
PERHATIAN
BAB III
METODOLOGI
Batang gelas
Bunsen/pembakar
Gas oksigen
Gas elpiji
Kacamata pelindung
NamaAlat
Gas LPG
Sebagai sumber bahan bakar
Gas Oksigen
Sebagai bahan bakar pendukung, agar
proses pembakaran optimum sehingga
diperoleh api pijar dengan temperatur yang
tinggi.
Batang gelas
Sebagai bahan baku utama dalam
peraktikum gelas
Burner/Bunsen
Sebagai alat pembakar, dan membuat
bentuk api jadi terpusat ke satu titik
Kacamata Pelindung
Untuk melindung mata dari percikan api
dan pecahan gelas
Membengkokkan Gelas
Patahkan pipa gelas sesuai yang diinginkan. Panaskan ujung patahan sehingga tidak
tajam. Pegang kedua ujung pipa dengan kedua tangan. Sambil diputar-putar panaskan pipa
dengan api\burner sampai merah. Setelah agak lunak dengan hati-hati lengkungkan pipa
sesuai yang dikehendaki.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keterangan
Gambar hasil percobaan pemotongan pipa
gelas yang berdiameter 1 cm.
4.2 Pembahasan
Pada praktikum gelas dilakukan empat macam percobaan, yaitu pemotongan gelas,
pembuatan batang pengaduk, pembuatan tabung reaksi dan pembuatan pipet tetes dari pipa
kaca/gelas yang sebelumnya telah dilakukan pemotongan terlebih dahulu. Keempat percobaan
ini bertujuan untuk membuktikan bahwa gelas dapat dipotong, dibengkokan dan dibentuk
serta agar kita dapat melakukannya dengan benar.
Bentuk sisi dari gelas yang dipotong dapat dipengaruhi dari proses pemotongan gelas,
dengan dilakukan pemotongan yang tegak lurus dengan pipa gelas. Selain itu apabila
pemotongan tidak tegak lurus dan tidak beraturan, maka pada saat batang gelas ditekan akan
membahayakan tangan, karena sisi patahan tidak akan rapi dan tajam.
Pada percobaan pembuatan batang pengaduk, kecekatan dan ketelitian sangat
diperlukan. Gelas bisa dibengkokan pada saat dalam keadaan panas dan lentur. Gelas akan
kaku kembali dengan cepat sehingga diperlukan kecekatan untuk membengkokannya dan
ketelitian agar bengkokan tersebut baik setelah gelas tersebut telah bengkok kemudian
dilakukan penyambungan dengan gelas lurus.
Pada percobaan pembuatan tabung reaksi dibutuhkan teknik dan kesabaran. Karena
ujung pipa yang dipanaskan sulit untuk menutup dan membutuhkan waktu yang cukup lama.
Batang pembantu dapat mempercepat proses pembentukan namun dibutuhkan teknik untuk
melakukannya, karena batang pembantu tersebut dapat menempel pada tabung dan merusak
ujungnya. Peniupan juga harus dilakukan secara benar. Peniupan yang terlalu kencang dapat
menyebabkan ujung tabung terlalu menggembung sedangkan peniupan yang kurang dapat
menyebabkan ujung batang menggumpal tidak rata.
Pada percobaan pembuatan pipet dibutuhkan teknik dan kesabaran. Karena disaat
gelas kaca mulai meleleh maka praktikan harus dengan cepat menarik kedua ujung gelas kaca
tersebut. Hal ini dilakukan agar pipet yang dihasilkan mempunyai ujung yang panjang dan
tidak pendek.
KESIMPULAN
1. Pemotongan gelas harus tegak lurus dengan batang gelas
2. Proses pembengkokkan gelas dilakukan pada saat gelas melunak dan diperlukan
peniupan yang tepat
3. Batang pembantu dapat mempercepat penutupan ujung pipa gelas
4. Proses peniupan harus dilakukan dengan pas. Jika kelebihan udara dengan bantuan
peniupan maka pipa akan menggembung, dan apabila kurang peniupan ujung gelas
tidak akan rata.
DAFTAR PUSTAKA
Nur, Dwi Nirwantoro. Praktek Gelas. Politeknik Negeri Bandung : Bandung.
http://chestofbooks.com/home-improvement/woodworking/Handicraft-For-Boys/Howto-Bend-Glass-Tubing.html
http://www.mattk.com/lab_notes_heating_and_bending_glass_tubing_and_making_cap
illary_tubes.php
http://www.ul.ie/~childsp/CinA/Issue65/TOC26_ChemTips3.htm
http://id.wikipedia.org/wiki/Gelas