Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 29
ARTIFICIAL LIFT METHOD
(METODE PENGANGKATAN BUATAN)
Jenis artificial lift yang akan dibahas adalah Electrical Submersible Pump (ESP) Gas Lift Hydraulic Pump Sucker Rod Pump (SRP) Types of Artificial Lift Method ESP Sering disebut Reda Pump : pompa dengan prinsip sentrifugal dimana rotor melemparkan fluida ke samping dan ditangkap sudu sudu stator untuk diarahkan kembali ke bagian tengah yang diterima oleh rotor berikutnya (stage di atas nya) hingga ke permukaan. Centrifugal pump terdiri dari bagian yang bergerak , biasa disebut impeller dan bagian yang tetap disebut diffuser. Impeller bergerak berputar dan terkunci pada shaft dan bergerak bersama-sama shaft. Diffuser terpaku / terkunci pada housing sehingga tidak bergerak . Setiap impeller dan diffuser disebut satu stage., dan biasanya ESP terdiri dari beberapa stage / multi stage. Pekerjaan impeller adalah untuk memutar fluida secara centrifugal pada arah horizontal, dan kemudian oleh Diffuser diputar arahkan gerak horizontal menjadi vertical searah dengan shaft nya masuk ke bagian impeller atasnya . Proses ini diulang beberapa kali tergantung kepada jumlah stage yang terpasang. Centifugal pump dibagi dua type stage . yaitu radial flow dan mixed flow.
Radial flow dimana impeller mengerakan fluida pada sudut 90 dari shaftnya , sedangkan mixed flow sudut impeller adalah mendekati 45 dari shaftnya. Untuk menanggulangi masalah rate yang tinggi mengunakan mixed flow. ESP Kemampuan laju produksi dan head suatu susunan pompa tertentu akan dibatasi oleh besarnya daya motor yang terpasang sehingga semakin besar laju produksi semakin rendah pula headnya. Besarnya head merupakan fungsi dari kedalaman pompa dan densitas fluida, semakin dalam dan semakin berat fluida maka head juga akan semakin besar. Gambar 18. Kurva Kelakuan ESP Gambar 19. Head Fungsi dari Kedalaman Pompa dan Densitas Fluida ESP Besarnya laju produksi harus sesuai dengan PI reservoir sehingga tidak terjadi Downthrust dimana laju terlalu kecil dengan head terlalu besar atau Upthrust karena laju yang terlalu besar. Konfigurasi ESP terdiri dari motor, seal protector, intake, pump, well head, junction box, switchboard, transformer. Gambar 20. Efisiensi Fungsi dari Laju Gambar 21. Konfigurasi dari ESP ESP Motor sebagai penggerak utama diletakkan terendam dalam fluida sehingga terdinginkan. Seal Protector sebagai penghubung putaran motor ke pompa serta memisahkan motor dari fluida agar motor tetap kering. Intake : tempat masuknya fluida untuk diisap pompa, dapat dipasang Gas separator untuk memisahkan gas. Gambar 22. Bentuk Motor Listrik yang umum dipakai Gambar 23. Sealer Protector Gambar 24. Lubang Intake ESP Rangkaian pompa termasuk impeller dan diffuser ditunjukkan dalam gambar selanjutnya. Kabel ESP harus mampu mengalirkan arus besar yang diperlukan motor dan tidak mudah rusak akibat benturan. Gambar 25. Diffuser dan Impeller Gambar 26. Bentuk Kabel Pompa ESP Gambar 27. Protector Pada Pompa ESP DESAIN ESP Tentukan Pwf lebih besar 100 psi dari Pb Tentukan laju alir fluida total dari Pwf dan PI : Q = (Ps - Pwf)PI Pilih Pompa yang sesuai dengan laju produksi (Q) Tentukan SG rata-rata fluida : SG = Wc * SG w + (1 - Wc) SG o
DESAIN ESP Menentukan gradien tekanan sepanjang tubing Gradien = SG rata-rata x 0.433 Tentukan pump intake pressure PIP = Pwf - Gradien(D - Dsetting) Tentukan Total Dynamic Head (TDH)
DESAIN ESP Tentukan jumlah tingkat pompa N = TDH/ (Head/stage) Tentukan HP pompa HP = Q.TDH.SG/(135770.eff) Pilih jenis motor (Tabel 1) Gambar 28. Reda Pump Performance Curve Gambar 29. Friction Loss Gambar 30. Pemilihan Tegangan Kabel Tabel 1. Jenis Motor Tabel 2. Pemilihan Travo Tabel 3. Pemilihan Switchboiard