Bronkopneumonia Anak

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 21

B.RANG P.RT.:.64. Nama Peserta : dr. Ahimsa Yoga Anindita Nama Wahana : RSUD Dr.

Soeratno Gemolong Topik : Bronkopneumonia Tanggal kasus! : "# April #$"% Nama pasien : An. A & th! No. R' : $"()%& Tanggal Presentasi : Nama Pendamping : dr. *ndah Sri P.+., '.-es. Tempat Presentasi : RSUD Dr.Soeratno Gemolong ./0ekti1 Presentasi : -eilmuan 2 -eterampilan Pen3egaran Tin0auan Pustaka 2 Diagnostik Neonatus Deskripsi : 2 Ba3i 'ana0emen Anak 2 'asalah Rema0a De5asa 4stime5a 6ansia Bumil

Alloanamnesis dengan a3ah dan i/u penderita dilakukan pada tanggal "# April #$"% pukul "$.$$ W4B di Poliklinik Umum RSUD Dr. Soeratno Gemolong dan didukung dengan 7atatan medis. Pasien datang dengan keluhan demam tinggi se0ak tadi malam. Pasien re5el, tidak /isa tidur dengan n3en3ak, dan /atuk. A5aln3a se/elum demam tinggi pasien /atuk pilek /iasa dan di/eri o/at 3ang di /eli di toko o/at /e/as tetapi tidak kun0ung /aik, % hari kemudian tadi malam! pasien men0adi /atuk /erdahak dan diikuti demam tinggi. Pasien dapat mengeluarkan dahak, dahak saat ini /er5arna kekuningan dan kental. Tu0uan : o 'enegakkan diagnosis Bronkopneumonia o 'engatasi kega5atdaruratan pada pasien Bronkopneumonia o Penatalaksanaan dan *dukasi pada pasien dan keluarga pasien mengenai Audit Pos Bronkopneumonia Bahan Bahasan : Tin0auan Pustaka 2 8ara 'em/ahas : Diskusi

Riset Presentasi dan diskusi 2

-asus 2 *mail

Data pasien:

Nama: An. A laki9laki!

Nomor Registrasi: $"()%&

Nama klinik: RSUD Dr. Soeratno Gemolong Data utama untuk /ahan diskusi:

Telp: 9

Terda1tar se0ak: 9

". Diagnosis;Gam/aran -linis : Pasien datang dengan keluhan demam tinggi se0ak tadi malam. Pasien re5el, tidak /isa tidur dengan n3en3ak, dan /atuk. A5aln3a se/elum demam tinggi pasien /atuk pilek /iasa dan di/eri o/at 3ang di /eli di toko o/at /e/as tetapi tidak kun0ung /aik, % hari kemudian tadi malam! pasien men0adi /atuk /erdahak dan diikuti demam tinggi. Pasien dapat mengeluarkan dahak, dahak saat ini /er5arna kekuningan dan kental. Pasien tampak susah untuk /ernapas, saat menarik napas tulang rusuk terlihat, 7uping hidung 0uga tampak /ergerak, pola /ernapas pasien tampak 7epat dan dangkal. Di sekitar hidung dan mulut tampak pu7at ke/iruan. Pasien tidak memiliki ri5a3at ke0ang demam se/elumn3a. #. Ri5a3at Pengo/atan : Pasien han3a mem/eli o/at /atuk pilek /iasa di toko o/at dan /elum di/a5a ke dokter.

%. Ri5a3at

-esehatan;Pen3akit

Pasien

/elum

pernah

sakit

seperti

ini

se/elumn3a. Riwayat Perinatal : Pasien lahir dari 4/u G"P"A$, aterm, ri5a3at AN8 <!, ANB 9!, pen3akit selama kehamilan 9!, lahir spontan per=aginam, langsung menangis setelah lahir, ditolong oleh Bidan. Berat Badan 6ahir %&$$ gram, pan0ang /adan, lingkar kepala i/u lupa. -esan : neonatus aterm, Berat Ba3i 6ahir Normal. Riwayat Makan-Minum : Se0ak lahir sampai /erumur " tahun pasien mendapat AS4 dan susu 1ormula, mulai " tahun keatas pasien minum susu 1ormula dan makanan pendamping AS4. Saat ini pasien sudah dapat ikut mengkonsumsi makanan keluarga dengan porsi 3ang le/ih sedikit. -esan : kualitas dan kuantitas makan dan minum sesuai sesuai umur. Riwayat Imunisasi Dasar : Pasien mengikuti imunisasi dasar rutin di pos3andu terakhir 7ampak. -esan : imunisasi dasar lengkap. Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan : 'iring & /ulan, tengkurap ) /ulan, duduk > /ulan dan merangkak ? /ulan, /er0alan "% /ulan . -esan : pertum/uhan dan perkem/angan sesuai umur. &. Ri5a3at -eluarga : Di keluarga pasien tidak ada 3ang menderita pen3akit 3ang sama dengan pasien. ). Ri5a3at peker0aan : Pasien tidak /eker0a

(. -ondisi lingkungan sosial dan 1isik RU'A+, 64NG-UNGAN, P*-*R@AAN! : Pasien tinggal /ersama dengan a3ah dan i/un3a. Pasien merupakan anak satu9 satun3a pasangan suami9istri terse/ut. -ondisi rumah pasien /erlantai keramik, tidak di/ersihkan setiap hari, terdapat 0endela, =entilasi, kamar mandi seminggu sekali dikuras dan W8 menggunakan septic tank , tersedia tempat pem/uangan sampah. >. 6ain9lain: WA+ANA di/eri 7ontoh : P*'*R4-SAAN :4S4-, P*'*R4-SAAN

6AB.RAT.R4U' dan TA'BA+AN YANG ADA, sesuai dengan :AS464TAS

P*'*R4-SAAN :4S4Pemeriksaan 1isik dilakukan pada tanggal "# April #$"% A. -eadaan Umum Sakit sedang, 7ompos mentis, re5el, giAi kesan 7ukup, /erat /adan "% kg B. Tanda Bital Tensi : 9 mm+g Nadi : ?$C; menit, irama reguler Frekuensi Respirasi : 50 x/menit uhu : !"#5 0$ 8. -ulit Warna 7oklat, turgor menurun 9!, hiperpigmentasi 9!, kering 9!, teleangiektasis 9!, pete7hie 9!, ikterik 9!, ekimosis 9!, ikterik 9! D. *. -epala 'ata Bentuk meso7ephal dan ram/ut tidak /eru/an 'ata 7ekung 9;9!, kon0ungti=a pu7at 9;9!, sklera ikterik 9;9!, perdarahan su/kon0ugti=a 9;9!, pupil isokor dengan diameter % mm;% mm!, re1lek 7aha3a <;<!, edema palpe/ra 9;9!, stra/ismus 9;9! :. Telinga 'em/ran timpani intak, sekret 9!, darah 9!, n3eri tekan mastoid 9!, n3eri tekan tragus 9! G. +idung %apas &uping hidung '(/(), sekret 9!, epistaksis 9!, 1ungsi

penghidu sulit dinilai, sian*sis '(/() +. 'ulut ian*sis '(), gusi /erdarah 9!, /i/ir kering 9!, pu7at 9! 4. 6eher @BP R<#7m tidak meningkat!, trakea di tengah, simetris, 9!, lidah

ti1oid 9!, papil lidah atro1i 9!, stomatitis 9!, luka pada sudut /i/ir

pem/esaran kelen0ar tiroid 9!, pem/esaran lim1onodi 7er=i7al 9!, distensi =ena9=ena leher 9! @. ThoraC Bentuk normo7hest, simetris, pengem/angan dada kanan D kiri, retraksi 9;9! +antung : 4nspeksi Palpasi Perkusi 4ktus kordis tidak tampak 4ktus kordis tidak kuat angkat Batas 0antung kanan atas : S48 44 linea sternalis deCtra Batas 0antung kanan /a5ah : S48 4B linea parasternalis dekstra Batas 0antung kiri atas : S48 44 linea parasternalis sinistra Batas 0antung kiri /a5ah : S48 B " 7m medial linea mediokla=i7ularis sinistra Pinggang 0antung : S48 449444 parasternalis sinistra E kon1igurasi 0antung kesan tidak mele/ar Auskultasi Bun3i 0antung 4944 murni, intensitas normal, reguler, /ising 9!, gallop 9!. Bun3i 0antung 4 F Bun i 0antung 44, di S48 B " 7m medial linea mediokla=ikula sinistra dan S48 4B linea parasternal sinistra. Bun3i 0antung 44 F Bun3i 0antung 4 di S48 44 linea parasternal deCtra et sinistra. Pulm* : 4nspeksi Normo7hest, simetris, sela iga mele/ar 9!, iga mendatar 9!. Pengem/angan dada kanan D kiri, sela iga mele/ar, retraksi '() : subk*stal dan interk*stal '() : subk*stal dan interk*stal, pernapasan torakoa/dominal, sela iga mele/ar 9!, pem/esaran -GB aCilla

Palpasi Perkusi Auskultasi

Simetris. Pergerakan dada kanan D kiri, peran0akan dada kanan D kiri, 1remitus ra/a kanan D kiri Sonor ; Sonor Suara dasar =esikuler intensitas normal, suara tam/ahan 5heeAing 9;9!, ron7hi /asah kasar 9;9!, r*n&hi basah halus paru '(/() , krepitasi 9;9! ki1osis 9!, lordosis 9!, skoliosis 9!, n3eri ketok kosto=erte/ra 9!,

-. 6.

Punggung A/domen : 4nspeksi Auskultasi Perkusi Palpasi

Dinding perut se0a0ar dari dinding thorak, distended 9!, =enektasi 9!, sikatrik 9! Bising usus <! normal Timpani, pekak alih 9! Supel, n3eri tekan daerah suprapu/ik 9!, terasa ingin ken7ing 9! Ulkus 9!, sekret 9!, tanda9tanda radang 9! -repitasi 9! Akral dingin G G G G .edema G 9 G 9

' N.

Genitourinaria *kstremitas

P*'*R4-SAAN P*NUN@ANG A. Pemeriksaan 6a/oratorium Darah "#9$&9"% "#.) %) Satuan g;dl % Ru0ukan "%9"( &$9&? Pemeriksaan +/ +8T

RB8 WB8 AT '8B '8+ '8+8 *osino1il Baso1il Netro1il 6im1osit 'onosit

&.) ,#(& ?>.# #H.> %& $.$) $.$) .. ,,/." $.$"

"$(;l "$%;l "$%;l ;um pg g;d6 I I I I I

&.)9).) )9"$ ")$9&$$ ?$.$9H(.$ #?.$9%%.$ %%.$9%(.$ $.$$9&.$$ $.$$9#.$$ )).$9?$.$ ##.$$9&&.$$ $.$$9>.$$

B.

Pemeriksaan Radiologis :oto Thoraks AP;6ateral -esan : 9 tra7hea di tengah 9 8or : tidak =alid die=aluasi, kesan tidak mem/esar 9 Pulmo : tampak 7orakan /ronko=askuler meningkat dengan in1iltrat terse/ar di1us di kedua lapang paru -esimpulan : menun0ang diagnosis klinis /ronkopneumonia.

P*NATA6A-SANAAN 9 .ksigen % lpm 9 Ne/ulisasi =entolin ";# ampul ",#) mg! ditam/ah Na8l sampai % 77 per ? 0am 9 4n1us R6 ## tpm makro 9 4n0eksi Bi7illin #) mg;kg//;( 0am! D %#) mg per ( 0am

9 Para7etamol ") mg;kg//;( 0am! D "H) mg per ( 0am DA:TAR PUSTA-A Bennete '.@. #$"%. Pediatric Pneumonia. http:;;emedi7ine.meds7ape.7om;arti7le;H(>?##9 o=er=ie5. H 'aret #$"%! Bradle3 @.S., B3ington 8.6., Shah S.S, Al=erson B., 8arter *.R., +arrison 8., -aplan S.6., 'a7e S.*., '78ra7ken @r G.+., 'oore '.R., St Peter S.D., Sto7k5ell @.A., and S5anson @.T. #$"". The 'anagement o1 8ommunit39A7Juired Pneumonia in 4n1ants and 8hildren .lder than % 'onths o1 Age : 8lini7al Pra7ti7e Guidelines /3 the Pediatri7 4n1e7tious Diseases So7iet3 and the 4n1e7tious Diseases So7iet3 o1 Ameri7a. Clin Infect Dis. )% >!: (">9(%$ 4katan Dokter Anak 4ndonesia. #$"$. Panduan Pelayanan Medis. @akarta : Pener/it 4DA4 +AS46 P*'B*6A@ARAN A. De1inisi Pneumonia B. *pidemiologi Pneumonia 8. *tiologi Pneumonia D. -lasi1ikasi Pneumonia *. Patogenesis Pneumonia :. 'ani1estasi -linik Pneumonia G. Pemeriksaan Radiologi Pneumonia +. Pemeriksaan 6a/oratorium Pneumonia 4. @. -riteria Diagnosis Pneumonia pada Anak -omplikasi Pneumonia pada Anak

-. Penatalaksanaan Pneumonia pada Anak

R4NG-ASAN +AS46 P*'B*6A@ARAN P%01M2%I3 P3D3 3%34 A. P*NDA+U6UAN

Pneumonia adalah in1eksi saluran perna1asan akut /agian /a5ah 3ang mengenai parenkim paru. Pneumonia pada anak di/edakan men0adi Bennete, #$"%! : ". Pneumonia lo/aris #. Pneumonia interstisial /ronkiolitis! %. Bronkopneumonia Pneumonia adalah salah satu pen3akit 3ang men3erang saluran na1as /agian /a5ah 3ang ter/an3ak kasusn3a didapatkan di praktik9praktik dokter atau rumah sakit dan sering men3e/a/kan kematian ter/esar /agi pen3akit saluran na1as /a5ah 3ang men3erang anak9 anak dan /alita hampir di seluruh dunia. Diperkirakan pneumonia /an3ak ter0adi pada /a3i kurang dari # /ulan, oleh karena itu pengo/atan penderita pneumonia dapat menurunkan angka kematian anak Bennete, #$"%!. Bronkopneumonia dise/ut 0uga pneumonia lo/ularis 3aitu suatu peradangan pada parenkim paru 3ang terlokalisir 3ang /iasan3a mengenai /ronkiolus dan 0uga mengenai al=eolus disekitarn3a, 3ang sering menimpa anak9anak dan /alita, 3ang dise/a/kan oleh /erma7am9ma7am etiologi seperti /akteri, =irus, 0amur dan /enda asing. -e/an3akan kasus pneumonia dise/a/kan oleh mikroorganisme, tetapi ada 0uga se0umlah pen3e/a/ non in1eksi 3ang perlu dipertim/angkan. Bronkopneumonia le/ih sering merupakan in1eksi sekunder terhadap /er/agai keadaan 3ang melemahkan da3a tahan tu/uh tetapi /isa 0uga se/agai in1eksi primer 3ang /iasan3a kita 0umpai pada anak9anak dan orang de5asa. B. D*:4N4S4 Bronkopneumonia adalah peradangan pada parenkim paru 3ang meli/atkan /ronkus atau /ronkiolus 3ang /erupa distri/usi /er/entuk /er7ak9/er7ak patchy distribution! Bennete, #$"%!. Pneumonia merupakan pen3akit peradangan akut pada paru 3ang dise/a/kan oleh in1eksi mikroorganisme dan se/agian ke7il dise/a/kan oleh pen3e/a/ non9 in1eksi 3ang akan menim/ulkan konsolidasi 0aringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat Bradle3 et.al., #$""! 8. *P4D*'4.6.G4 4nsiden pen3akit ini pada negara /erkem/ang hampir %$I pada anak9anak di /a5ah

umur ) tahun dengan resiko kematian 3ang tinggi, sedangkan di Amerika pneumonia menun0ukkan angka "%I dari seluruh pen3akit in1eksi pada anak di /a5ah umur # tahun Bradle3 et.al., #$""! D. *T4.6.G4 Pen3e/a/ /ronkopneumonia 3ang /iasa di0umpai adalah Bradle3 et.al., #$""! : ". :aktor 4n1eksi a. Pada neonatus: Streptokokus group B, Respiratory Sincytial Virus RSB!. /. Pada /a3i : "! Birus: Virus parainfluensa, virus influen a, !denovirus, RSB, Cytomegalovirus. #! .rganisme atipikal: Chlamidia trachomatis, Pneumocytis. %! Bakteri: Streptokokus pneumoni, "aemofilus influen a, Mycobacterium tuberculosa, Bordetella pertusis. 7. Pada anak9anak : "! Birus : Parainfluensa, Influensa Virus, !denovirus, RSB #! .rganisme atipikal : Mycoplasma pneumonia %! Bakteri: Pneumokokus, Mycobakterium tuberculosis d. Pada anak /esar K de5asa muda : "! .rganisme atipikal: Mycoplasma pneumonia, C# trachomatis #! Bakteri: Pneumokokus, Bordetella pertusis, M# tuberculosis #. :aktor Non 4n1eksi. Ter0adi aki/at dis1ungsi menelan atau re1luks esophagus meliputi a. Bronkopneumonia hidrokar/on : Ter0adi oleh karena aspirasi selama penelanan muntah atau sonde lam/ung Aat hidrokar/on seperti pelitur, min3ak tanah dan /ensin!. /. Bronkopneumonia lipoid : Ter0adi aki/at pemasukan o/at 3ang mengandung min3ak se7ara intranasal, termasuk 0eli petroleum. Setiap keadaan 3ang mengganggu mekanisme menelan seperti palatoskiAis, pem/erian makanan dengan posisi horiAontal, atau pemaksaan pem/erian makanan seperti min3ak ikan pada anak 3ang sedang

menangis. -eparahan pen3akit tergantung pada 0enis min3ak 3ang terinhalasi. @enis min3ak /inatang 3ang mengandung asam lemak tinggi /ersi1at paling merusak 7ontohn3a seperti susu dan min3ak ikan. Selain 1aktor di atas, da3a tahan tu/uh sangat /erpengaruh untuk ter0adin3a /ronkopneumonia. 'enurut sistem imun pada penderita9penderita pen3akit 3ang /erat seperti A4DS dan respon imunitas 3ang /elum /erkem/ang pada /a3i dan anak merupakan 1aktor predisposisi ter0adin3a pen3akit ini. *. -6AS4:4-AS4 Pem/agian pneumonia sendiri pada dasarn3a tidak ada 3ang memuaskan, dan pada umumn3a pem/agian /erdasarkan anatomi dan etiologi. Be/erapa ahli telah mem/uktikan /ah5a pem/agian pneumonia /erdasarkan etiologi ter/ukti se7ara klinis dan mem/erikan terapi 3ang le/ih rele=an Bradle3 et.al., #$""!. ". Berdasarkan lokasi lesi di paru a. Pneumonia lo/aris /. Pneumonia interstitialis 7. Bronkopneumonia #. Berdasarkan asal in1eksi a. Pneumonia 3ang didapat dari mas3arkat community ac$uired pneumonia D 8AP! /. Pneumonia 3ang didapat dari rumah sakit hospital%based pneumonia! %. Berdasarkan mikroorganisme pen3e/a/ a. Pneumonia /akteri /. Pneumonia =irus 7. Pneumonia mikoplasma d. Pneumonia 0amur &. Berdasarkan karakteristik pen3akit a. Pneumonia tipikal /. Pneumonia atipikal ). Berdasarkan lama pen3akit a. Pneumonia akut

/. Pneumonia persisten :. PAT.G*N*S4S Normaln3a, saluran perna1asan steril dari daerah su/laring sampai parenkim paru. Paru9 paru dilindungi dari in1eksi /akteri melalui mekanisme pertahanan anatomis dan mekanis, dan 1aktor imun lokal dan sistemik. 'ekanisme pertahanan a5al /erupa 1iltrasi /ulu hidung, re1leks /atuk dan mukosilier aparatus. 'ekanisme pertahanan lan0ut /erupa sekresi 4g A lokal dan respon in1lamasi 3ang diperantarai leukosit, komplemen, sitokin, imunoglo/ulin, makro1ag al=eolar, dan imunitas 3ang diperantarai sel. 4n1eksi paru ter0adi /ila satu atau le/ih mekanisme di atas terganggu, atau /ila =irulensi organisme /ertam/ah. Agen in1eksius masuk ke saluran na1as /agian /a5ah melalui inhalasi atau aspirasi 1lora komensal dari saluran na1as /agian atas, dan 0arang melalui hematogen. Birus dapat meningkatkan kemungkinan ter0angkitn3a in1eksi saluran na1as /agian /a5ah dengan mempengaruhi mekanisme pem/ersihan dan respon imun. Diperkirakan sekitar #)9 >) I anak dengan pneumonia /akteri didahului dengan in1eksi =irus. 4n=asi /akteri ke parenkim paru menim/ulkan konsolidasi eksudati1 0aringan ikat paru 3ang /isa lo/ular /ronkhopneumoni!, lo/ar, atau intersisial. Pneumonia /akteri dimulai dengan ter0adin3a hiperemi aki/at pele/aran pem/uluh darah, eksudasi 7airan intra9al=eolar, penumpukan 1i/rin, dan in1iltrasi neutro1il, 3ang dikenal dengan stadium hepatisasi merah. -onsolidasi 0aringan men3e/a/kan penurunan compliance paru dan kapasitas =ital. Peningkatan aliran darah 3amg mele5ati paru 3ang terin1eksi men3e/a/kan ter0adin3a pergeseran 1isiologis ventilation%perfusion missmatching! 3ang kemudian men3e/a/kan ter0adin3a hipoksemia. 0antung. Stadium /erikutn3a terutama diikuti dengan penumpukan 1i/rin dan disintegrasi progresi1 dari sel9sel in1lamasi hepatisasi kela/u!. Pada ke/an3akan kasus, resolusi konsolidasi ter0adi setelah ?9"$ hari dimana eksudat di7erna se7ara enAimatik untuk selan0utn3a direa/sor/si dan dan dikeluarkan melalui /atuk. Apa/ila in1eksi /akteri menetap dan meluas ke ka=itas pleura, supurasi intrapleura men3e/a/kan ter0adin3a emp3ema. Resolusi dari reaksi pleura dapat /erlangsung se7ara spontan, namun ke/an3akan men3e/a/kan pene/alan 0aringan ikat dan pem/entukan perlekatan Bennete, #$"%!. Selan0utn3a desaturasi oksigen men3e/a/kan peningkatan ker0a

Se7ara patologis, terdapat & stadium pneumonia, 3aitu Bradle3 et.al., #$""!: ". Stadium 4 &9"# 0am pertama atau stadium kongesti! Dise/ut hiperemia, menga7u pada respon peradangan permulaan 3ang /erlangsung pada daerah /aru 3ang terin1eksi. +al ini ditandai dengan peningkatan aliran darah dan permea/ilitas kapiler di tempat in1eksi. +iperemia ini ter0adi aki/at pelepasan mediator9mediator peradangan dari sel9sel mast setelah pengakti1an sel imun dan 7edera 0aringan. 'ediator9mediator terse/ut men7akup histamin dan prostaglandin. Degranulasi sel mast 0uga mengakti1kan 0alur komplemen. -omplemen /eker0a sama dengan histamin dan prostaglandin untuk melemaskan otot polos =askuler paru dan peningkatan permea/ilitas kapiler paru. +al ini mengaki/atkan perpindahan eksudat plasma ke dalam ruang interstisium sehingga ter0adi pem/engkakan dan edema antar kapiler dan al=eolus. Penim/unan 7airan di antara kapiler dan al=eolus meningkatkan 0arak 3ang harus ditempuh oleh oksigen dan kar/ondioksida maka perpindahan gas ini dalam darah paling /erpengaruh dan sering mengaki/atkan penurunan saturasi oksigen hemoglo/in. #. Stadium 44 &? 0am /erikutn3a! Dise/ut hepatisasi merah, ter0adi se5aktu al=eolus terisi oleh sel darah merah, eksudat dan 1i/rin 3ang dihasilkan oleh pen0amu host ! se/agai /agian dari reaksi peradangan. 6o/us 3ang terkena men0adi padat oleh karena adan3a penumpukan leukosit, eritrosit dan 7airan, sehingga 5arna paru men0adi merah dan pada pera/aan seperti hepar, pada stadium ini udara al=eoli tidak ada atau sangat minimal sehingga anak akan /ertam/ah sesak, stadium ini /erlangsung sangat singkat, 3aitu selama &? 0am. %. Stadium 444 %9? hari /erikutn3a! Dise/ut hepatisasi kelabu, 3ang ter0adi se5aktu sel9sel darah putih mengkolonisasi daerah paru 3ang terin1eksi. Pada saat ini endapan 1i/rin terakumulasi di seluruh daerah 3ang 7edera dan ter0adi 1agositosis sisa9sisa sel. Pada stadium ini eritrosit di al=eoli mulai diresor/si, lo/us masih tetap padat karena /erisi 1i/rin dan leukosit, 5arna merah men0adi pu7at kela/u dan kapiler darah tidak lagi mengalami kongesti. &. Stadium 4B >9"" hari /erikutn3a!

Dise/ut 0uga stadium res*lusi, 3ang ter0adi se5aktu respon imun dan peradangan mereda, sisa9sisa sel 1i/rin dan eksudat lisis dan dia/sorsi oleh makro1ag sehingga 0aringan kem/ali ke strukturn3a semula. G. 'AN4:*STAS4 -64N4Pneumonia khususn3a /ronkopneumonia /iasan3a didahului oleh in1eksi saluran na1as /agian atas selama /e/erapa hari. Suhu dapat naik se7ara mendadak sampai %H9&$$8 dan mungkin disertai ke0ang karena demam 3ang tinggi. Anak sangat gelisah, dispnu, perna1asan 7epat dan dangkal disertai perna1asan 7uping hidung dan sianosis di sekitar hidung dan mulut. Batuk /iasan3a tidak di0umpai pada a5al pen3akit,anak akan mendapat /atuk setelah /e/erapa hari, di mana pada a5aln3a /erupa /atuk kering kemudian men0adi produkti1 Bennete, #$"%!. Dalam pemeriksaan 1isik penderita pneumonia khususn3a /ronkopneumonia ditemukan hal9hal se/agai /erikut Bennete, #$"%!: ". Pada inspeksi terlihat setiap na1as terdapat retraksi otot epigastrik, interkostal, suprasternal, dan pernapasan 7uping hidung. Tanda o/0ekti1 3ang mere1leksikan adan3a distres pernapasan adalah retraksi dinding dadaL penggunaan otot tam/ahan 3ang terlihat dan 7uping hidungL orthopneaL dan pergerakan perna1asan 3ang /erla5anan. Tekanan intrapleura 3ang /ertam/ah negati1 selama inspirasi mela5an resistensi tinggi 0alan na1as men3e/a/kan retraksi /agian9/agian 3ang mudah terpengaruh pada dinding dada, 3aitu 0aringan ikat inter dan su/ kostal, dan 1ossae suprakla=ikula dan suprasternal. -e/alikann3a, ruang interkostal 3ang melenting dapat terlihat apa/ila tekanan intrapleura 3ang semakin positi1. Retraksi le/ih mudah terlihat pada /a3i /aru lahir dimana 0aringan ikat interkostal le/ih tipis dan le/ih lemah di/andingkan anak 3ang le/ih tua. -ontraksi 3ang terlihat dari otot sternokleidomastoideus dan pergerakan 1ossae suprakla=ikular selama inspirasi merupakan tanda 3ang paling dapat diper7a3a akan adan3a sum/atan 0alan na1as. Pada in1ant, kontraksi otot ini ter0adi aki/at M head bobbingN, 3ang dapat diamati dengan 0elas ketika anak /eristirahat dengan kepala disangga tegal lurus dengan area su/oksipital. Apa/ila tidak ada tanda distres pernapasan 3ang lain pada Mhead bobbingN, adan3a kerusakan sistem sara1 pusat

dapat di7urigai. Pengem/angan 7uping hidung adalah tanda 3ang sensiti1 akan adan3a distress pernapasan dan dapat ter0adi apa/ila inspirasi memendek se7ara a/normal 7ontohn3a pada kondisi n3eri dada!. Pengem/angan hidung memper/esar pasase hidung anterior dan menurunkan resistensi 0alan napas atas dan keseluruhan. Selain itu dapat 0uga mensta/ilkan 0alan napas atas dengan men7egah tekanan negati1 1aring selama inspirasi. #. Pada palpasi ditemukan =okal 1remitus 3ang simetris. -onsolidasi 3ang ke7il pada paru 3ang terkena tidak menghilangkan getaran 1remitus selama 0alan napas masih ter/uka, namun /ila ter0adi perluasan in1eksi paru kolaps paru;atelektasis! maka transmisi energi =i/rasi akan /erkurang. %. Pada perkusi tidak terdapat kelainan &. Pada auskultasi ditemukan crackles sedang n3aring. Crackles adalah /un3i non musikal, tidak kontin3u, interupsi pendek dan /erulang dengan spektrum 1rekuensi antara #$$9#$$$ +A. Bisa /ernada tinggi ataupun rendah tergantung tinggi rendahn3a 1rekuensi 3ang mendominasi!, keras atau lemah tergantung dari amplitudo osilasi! 0arang atau /an3ak tergantung 0umlah crackles individual! halus atau kasar tergantung dari mekanisme ter0adin3a!. Crackles dihasilkan oleh gelem/ung9gelem/ung udara 3ang melalui sekret 0alan napas;0alan napas ke7il 3ang ti/a9ti/a ter/uka. +. P*'*R4-SAAN RAD4.6.G4 Gam/aran radiologis mempun3ai /entuk di1us /ilateral dengan peningkatan 7orakan /ronkho=askular dan in1iltrat ke7il dan halus 3ang terse/ar di pinggir lapang paru. Ba3angan /er7ak ini sering terlihat pada lo/us /a5ah Bennete, #$"%!. 4. P*'*R4-SAAN 6AB.RAT.R4U' Pada pemeriksaan la/oratorium terdapat peningkatan 0umlah leukosit. +itung leukosit dapat mem/antu mem/edakan pneumoni =iral dan /akterial. 4n1eksi =irus leukosit normal atau meningkat tidak mele/ihi #$.$$$;mm% dengan lim1osit predominan! dan /akteri leukosit meningkat ").$$$9&$.$$$ ;mm% dengan neutro1il 3ang predominan. Pada hitung

0enis leukosit terdapat pergeseran ke kiri serta peningkatan 6*D. Analisa gas darah menun0ukkan hipoksemia dan hipokar/ia, pada stadium lan0ut dapat ter0adi asidosis respiratorik. 4solasi mikroorganisme dari paru, 7airan pleura atau darah /ersi1at in=asi1 sehingga tidak rutin dilakukan Bennete, #$"%!. @. -R4T*R4A D4AGN.S4S PN*U'.N4A PADA ANADiagnosis ditegakkan /ila ditemukan % dari ) ge0ala /erikut Bradle3 et.al., #$""!: ". #. %. &. ). Sesak napas takipnea! disertai dengan perna1asan 7uping hidung dan tarikan dinding dada Panas /adan Ronkhi /asah halus9sedang n3aring crackles! :oto thoraC menin0ikkan gam/aran in1iltrat di1us 6eukositosis pada in1eksi =irus tidak mele/ihi #$.$$$;mm% dengan lim1osit predominan, dan /akteri ").$$$9&$.$$$;mm% neutro1il 3ang predominan! -. -.'P64-AS4 PN*U'.N4A PADA ANA-omplikasi /iasan3a se/agai hasil langsung dari pen3e/aran /akteri dalam rongga thoraC seperti e1usi pleura, empiema dan perikarditis! atau pen3e/aran /akteremia dan hematologi. 'eningitis, artritis supurati1, dan osteomielitis adalah komplikasi 3ang 0arang dari pen3e/aran in1eksi hematologi Bradle3 et.al., #$""!. 6. P*NATA6A-SANAAN PN*U'.N4A PADA ANAPenatalaksanaan pneumonia khususn3a /ronkopneumonia pada anak terdiri dari # ma7am, 3aitu penatalaksanaan umum dan khusus 4DA4, #$"$L Bradle3 et.al., #$""! ". a. /. 7. #. Penatalaksaan Umum Pem/erian oksigen lem/a/ #9& 6;menit sampai sesak na1as hilang atau Pa.# pada analisis gas darah O ($ torr. Pemasangan in1us untuk rehidrasi dan koreksi elektrolit. Asidosis diatasi dengan pem/erian /ikar/onat intra=ena. Penatalaksanaan -husus a. 'ukolitik, ekspektoran dan o/at penurun panas se/aikn3a tidak di/erikan pada >#

0am pertama karena akan menga/urkan interpretasi reaksi anti/ioti a5al. /. ./at penurun panas di/erikan han3a pada penderita dengan suhu tinggi, takikardi, atau penderita kelainan 0antung 7. Pem/erian anti/iotika /erdasarkan mikroorganisme pen3e/a/ dan mani1estasi klinis. Pneumonia ringan amoksisilin "$9#) mg;kgBB;dosis di 5ila3ah dengan angka resistensi penisillin tinggi dosis dapat dinaikkan men0adi ?$9H$ mg;kgBB;hari!. :aktor 3ang perlu dipertim/angkan dalam pemilihan terapi : ". -uman 3ang di7urigai atas dasas data klinis, etiologis dan epidemiologis #. Berat ringan pen3akit %. Ri5a3at pengo/atan selan0utn3a serta respon klinis &. Ada tidakn3a pen3akit 3ang mendasari Pemilihan anti/iotik dalam penanganan pneumonia pada anak harus dipertim/angkan /erdasakan pengalaman empiris, 3aitu /ila tidak ada kuman 3ang di7urigai, /erikan anti/iotik a5al #&9># 0am pertama! menurut kelompok usia. ". Neonatus dan /a3i muda P # /ulan! : a. Ampi7illin < Aminoglikosid /. Amoksisillin dengan asam kla=ulanat 7. Amoksisillin < Aminoglikosid d. Se1alosporin generasi ke9% #. Ba3i dan anak usia pra sekolah # /l9) thn! a. Penisillin /eta9laktam amoksisillin, ampi7illin, dan lain9lain! /. Amoksisillin dengan asam kla=ulanat 7. Golongan se1alosporin d. -otrimoksaAol e. 'akrolid eritromisin! %. Anak usia sekolah F ) thn! a. Amoksisillin atau makrolid eritromisin, klaritromisin, aAitromisin! /. Tetrasiklin pada anak usia F ? tahun!

Se7ara le/ih ringkas, 4DA4 mem/erikan pedoman pentalaksanaan pneumonia /erdasarkan /atasan usia. @ika pasien /erusia kurang dari atau sama dengan # /ulan, di/erikan kom/inasi ampi7illin "$$ mg;kgBB;hari di/agi & kali pem/erian! dan gentamisin ? mg;kgBB;hari pada hari pertama kemudian dosis diturunkan men0adi ( mg;kgBB;hari dalam " kali pem/erian!. @ika pasien /erusia le/ih dari # /ulan, lini pertama adalah ampi7illin dan 0ika dalam % hari tidak mem/aik, di/erikan tam/ahan kloram1enikol "$$ mg;kgBB;hari di/agi & kali pem/erian!, untuk lini kedua adalah 7e1triaCon mg;kgBB;kali maksimal # gram! di/erikan " kali per hari 4DA4, #$"$!. -arena dasar anti/iotik a5al di atas adalah 7o/a97o/a trial and error! maka harus dilaksanakan dengan pemantauan 3ang ketat, minimal tiap #& 0am sekali sampai hari ketiga. Bila pen3akit /ertam/ah /erat atau tidak menun0ukkan per/aikan 3ang n3ata dalam #&9># 0am ganti dengan anti/iotik lain 3ang le/ih tepat sesuai dengan kuman pen3e/a/ 3ang diduga se/elumn3a perlu di3akinkan dulu ada tidakn3a pen3ulit seperti emp3ema, a/ses paru 3ang men3e/a/kan seolah9olah anti/iotik tidak e1ekti1!. )$

S.AP A. SUB@*-T4: Pasien anak laki9laki, usia & tahun! datang dengan keluhan demam tinggi se0ak tadi malam. Pasien re5el, tidak /isa tidur dengan n3en3ak, dan /atuk. A5aln3a se/elum demam tinggi pasien /atuk pilek /iasa dan di/eri o/at 3ang di /eli di toko o/at /e/as tetapi tidak

kun0ung /aik, % hari kemudian tadi malam! pasien men0adi /atuk /erdahak dan diikuti demam tinggi. Pasien dapat mengeluarkan dahak, dahak saat ini /er5arna kekuningan dan kental. Pasien tampak susah untuk /ernapas, saat menarik napas tulang rusuk terlihat, 7uping hidung 0uga tampak /ergerak, pola /ernapas pasien tampak 7epat dan dangkal. Di sekitar hidung dan mulut tampak pu7at ke/iruan. Pasien tidak memiliki ro5a3at ke0ang demam se/elumn3a. B. .B@*-T4: Dari pemeriksaan 1isik, diperoleh a/normalitas se/agai /erikut : ". :rekuensi respirasi: )$ kali ; menit takipnea! #. Suhu tu/uh: %H.) o8 1e/ris! %. Napas 7uping hidung <;<! &. Sianosis di sekitar hidung dan mulut ). 4nspeksi dinding thoraks anterior tampak retraksi interkostal dan su/kostal (. Auskultasi dinding thoraks anterior terdapat ron7hi /asah halus <;<! Dari pemeriksaan penun0ang, diperoleh a/normalitas se/agai /erikut: 1. Pada pemeriksaan la/oratorium darah, diperoleh anthal leukosit ">C"$ %;l leukositosis! dan neutro1il ??I neutro1ilia! #. Pada pemeriksaan radiologi thoraks AP;6ateral, diperoleh gam/aran peningkatan 7orakan /ronko=askuler dan in1iltrat 3ang terse/ar di1us di kedua lapang paru, hal ini menun0ang diagnosis klinis /ronkopneumonia

8. ASS*SS'*NT Bronkopneumonia atau dise/ut 0uga pneumonia lo/ularis 3aitu suatu peradangan pada parenkim paru 3ang terlokalisir 3ang /iasan3a mengenai /ronkiolus dan 0uga mengenai al=eolus disekitarn3a, 3ang sering menimpa anak9anak dan /alita, 3ang dise/a/kan oleh /erma7am9ma7am etiologi seperti /akteri, =irus, 0amur dan /enda asing. -e/an3akan kasus pneumonia dise/a/kan oleh mikroorganisme. Pasien terse/ut terdiagnosis /ronkopneumonia

/erdasarkan atas kriteria klinis se/agai kriteria minimal, 3aitu demam, takipnea, dan retraksi. Ditam/ah dengan adan3a napas 7uping hidung dan pemeriksaan penun0ang 3ang sangat menguatkan diagnosis /erdasarkan kriteria klinis. Pasien /ronkopneumonia terse/ut harus memperoleh ra5at inap se/agai

penatalaksanaan utama karena adan3a takipnea dan retraksi 3ang mengarah pada distres pernapasan 3ang harus memperoleh terapi oksigen se7ara umum. Untuk mengurangi sesak napas 3ang dialami, dilakukan ne/ulisasi dengan /eta agonis, 3aitu =entolin dan untuk mem/ersihkan ram/ut getar sepan0ang saluran pernapasan di/erikan ne/ulisasi menggunakan Na8l. Penatalaksanaan utama adalah dengan pem/erian anti/iotik /erspektrum luas se7ara empiris untuk anak usia & tahun, 3aitu dengan penisillin /eta9 laktam, dalam kasus ini digunakan ampisillin dengan dosis #) mg;kg//;( 0am. Demam harus diturunkan dengan koreksi 7airan melalui intra=ena dan o/at penurun demam. *dukasi perlu dilakukan kepada kedua orang tua pasien agar men0auhkan anak mereka dari paparan asap rokok, polusi udara, dan tempat keramaian 3ang /an3ak terdapat mikroorganisme patogen misaln3a rumah sakit! di sekitarn3a. Selain itu diperlukan edukasi mengenai pentingn3a imunisasi in1luenAa tahunan dan imunisasi khusus pneumonia di samping imunisasi 5a0i/ dari Departemen -esehatan, seperti rekomendasi dari 4katan Dokter Anak 4ndonesia. D. P6ANN4NG ". Diagnosis : Bronkopneumonia #. Penatalaksanaan : a. .ksigen % lpm /. Ne/ulisasi =entolin ";# ampul ",#) mg! ditam/ah Na8l sampai % 77 per ? 0am 7. 4n1us R6 ## tpm makro d. 4n0eksi Bi7illin #) mg;kg//;( 0am! D %#) mg per ( 0am e. Para7etamol ") mg;kg//;( 0am! D "H) mg per ( 0am

Anda mungkin juga menyukai