Panen Dan Transportasi
Panen Dan Transportasi
Panen Dan Transportasi
TRANSPORTASI
TECHNICAL SESSION SANGATTA 2011
PERSILANGAN TENERA
Merupakan perkawinan dari Dura dan Pesifera Model persilangan sbb : Dura X Pesifera = TENERA
PANEN
Tujuan
Mengambil produksi pada batas standart kematangan yang ditentukan dengan mendukung kwantitas dan kwalitas
Waktu Panen Kondisi normal (tanah kelas I = 28 bulan, tanah kelas II = 30 bulan, tanah kelas III = 36 bulan) dan pelaksanaan lapangan dilakukan penilaian visual oleh pimpinan.
Kriteria Panen TBS yang dipanen (warna dan brondolan yang jatuh ke tanah), standart normal (2 brondolan/kg TBS), asumsi brondolan (712%/TBS).
PENGERTIAN
Bunga jantan : Tandan bunga sumber serbuk sari. Bunga betina : Tandan bunga menerima penyerbukan buah. Sistem penyerbukan/sarana : Suatu media penghantar untuk memindahkan tepung sari/ serbuk dari bunga jantan ke bunga betina. Masa penyerbukan ke panen : 5 - 6 bulan. Fraksi buah : Derajat kematangan panen. Buah partenocarpy : Pertumbuhan buah yang tidak normal akibat tidak sempurnanya penyerbukan.
PERSIAPAN PANEN
Pengerasan jalan Pembuatan pasar pikul 2 : 1. Pemasangan titi panen sesuai kebutuhan Pembuatan TPH 3 x 4 m dengan jumlah 3 rintis : 1 TPH Kastrasi/sanitasi Pengembangan Eladebius camerunicus (30 Ha : 1)
MUTASI TBM KE TM
Usia setelah tanam 28 bulan sampai dengan 36 bulan Minimum 60% dari pohon setelah berbuah Berat rata-rata tandan minimum 3,5 - 4,0 kg/tandan
KEBUTUHAN PEMANEN
Perhitungan berdasarkan: Produksi TBS Produktivitas pemanen (1,75 ton/HK) Rotasi pemanen yang ditentukan (6/7) atau hari efektif dalam setahun
Total produksi TBS setahun Rata-rata output pemanen x hari efektif setahun
Misalnya pada tanaman kelapa sawit umur 4 tahun (1.000 ha) Budget per tahun = 8 ton/ha/tahun Output = 1.75 ton/HK Total produksi = 8.000 ton Kebutuhan pemanen per tahun = 8.000/1.75 = 6.857 HKper tahun Per hari = 6.857 HK / 285 hari = 24. HK per hari Untuk keperluan pemanen pada areal baru, berhubung produktivitas pemanen secara rata-rata belum didapatkan, dapat dilakukan perkiraan sbb: Panen dengan dodos - 0.04 HK/ Ha, untuk areal datar manual Panen dengan dodos - 0.06 HK / Ha, uantuk areal gambut/berbukit
Untuk menghitung kebutuhan perumahan karyawan banyak faktor yang terkait, antara lain : 1. Lokasi Kebun 2. Ketersediaan tenaga kerja 3. Penerapan mekanisasi 4. Umur tanaman dan peningkatan produksi 5. Output pemanen 6. Kondisi sosial dan keamanan
Kebutuhan rumah G6 untuk karyawan dengan luasan 1000 ha adalah sebagai berikut : Areal 1.000 Ha Kebutuhan Pemanen (termasuk pembrondol) 0,06 Hk/ha Kebutuhan perawatan (Upkeep) dll 0,12 Hk/ha 0,18 Hk/ha Asumsi 70% tinggal di dalam (KHT) 0,126 Hk/ha Asumsi 30% tinggal di luar (KHL) 0,054 Hk/ha Karyawan yang perlu rumah 180 Org Asumsi 70% Istri bekerja atau 1,7 Org/pintu Maka kebutuhan rumah = 180 / 1,7 = 106 pintu = 18 Unit G6 Kebutuhan rumah untuk pemanen disesuaikan dengan peningkatan produksi seiring dengan bertambahnya umur tanaman dan disesuaikan juga dengan output pemanen.
SISTEM PEMANEN
Satu paket :
Pemanen dan pembrondol dilaksanakan secara bersamaan oleh penanggung jawab panen disebut juga dengan family sistem
Dua paket :
Pekerjaan dilaksanakan secara terpisah Pemanen satu geng khusus secara terpisah antara 1015 orang Pengutip brondol juga dalam satu geng yang lain dalam jumlah yang sama dengan pemanen diawasi oleh mandor produksi secara bersamaan atau mandor yang berbeda
KRITERIA PANEN
Prinsip panen didasarkan pada kandungan minyak tertinggi dan FFA terendah. Tanda-tanda umum Apabila telah terdapat 2 brondolan alami per kg tandan Tandan berat 15 kg, jumlah brondolan adalah 30 buah Contoh Ekstraksi CPO FFA = 23 - 24% = 3%
MUTU PANEN
Derajat kematangan dikenal dengan fraksi tandan dengan kriteria sbb : Derajat Kematangan TBS Fraksi Kematangan Jumlah Brondolan yang Lepas per Tandan Derajat Brondol lepas < 3 per tandan, buah warna hitam Mentah Diantara 3 per tandan s/d < standart minimum Kurang Matang 2 s.d 3. Membrondol > 50% dari total brondol di tandan Lewat Matang Antara 2 butir s/d 50% brondol lepas dari tandan Matang Brondol tersebar s/d tidak ada sama sekali Janjang Kosong
PENYEBARAN PANEN
Tujuan Ramalan Produksi Harian
Mengetahui produksi pada keesokan harinya Dasar penentuan jumlah pemanen harian Perhitungan truk yang dibutuhkan Dasar untuk penentuan waktu olah pabrik
Cara Pengamatan
Minimal sampel ancak 2 pemanen per mandoran Pencatatan atas buah masak yang dapat dipanen dan jumlah pokok yang diperiksa Pemeriksaan dilaksanakan 1 hari sebelum panen Perhitungan produksi didasarkan pada ha panen, jumlah pokok, dan angka kerapatan panen, dan BJR
Luas areal panen Jumlah tandan masak Jumlah pokok diperiksa BJR Populasi
Taksasi produksi
CONTOH
150 Ha x 140 Pkk/Ha x 252 Jjg x 15 Kg/Jjg 840 pkk = 94.500 Kg TBS
Kebutuhan Tenaga
Tenaga harus trampil, dgn kebutuhan 0,03 HK - 0,05 HK/Ha
Perhitungan
Sensus dilaksanakan pada buah sesuai umur atas pokok sampel. Produksi per Ha adalah perkalian dari BJR dengan jumlah tandan rata-rata per pokok dan populasi pokok per Ha BJR ditentukan dengan mengambil kenyataan berat tandan rata-rata bulan terakhir.
CONTOH PERHITUNGAN
Tahun Tanam 1992 (JLh Pokok 35.000 pokok) Pokok dihitung Sensus buah usia 5 bulan BJR = 250 Ha
= 1.700 Pokok = 8.000 jjg = 18 kg/tandan
ORGANISASI PANEN
Ka. Kebun Assisten Mandor I/FC Mandor Mandor
Mandor Transport
Kerani
Kerani Panen/ QA
Kerani Panen/ QA
Kerani Panen/ QA
Mandor
Karyawan Panen
PELAKSANAAN PANEN
Pembagian Ancak Panen
Disesuaikan dengan pusingan panen
Ancak giring
Panen dilaksanakan dengan menggiring para pemanen dengan penyelesaian baris demi baris, pembagian areal selalu berubah disesuaikan dengan tingkat kemampuan masing-masing pemanen
ANCAK GIRING
Keuntungan
Memudahkan pengawasan Kumpulan TBS terkonsentrasi dalam 1 hamparan TBS lebih awal keluar ke TPH Transport TBS lebih mudah
Kelemahan
Perpindahan tempat menambah waktu Jarak tempuh pemanen lebih panjang sehingga banyak berjalan Kesadaran pemanen kurang sehingga ancak kurang bersih
Manfaat
ANCAK TETAP
Pemanen lebih awas karena kesalah lbh mudah dideteksi, areal lebih bersih Pemanen tidak sering berpindah Kelemahan Buah lebih lambat keluar Kumpulan TBS selalu berpencar Menyulitkan transportasi TBS Menyulitkan pengawasan, karena jarak pemanen satu dengan yang lainnya berjauhan Menyulitkan pembagian areal bila ada pemanen yang tidak hadir
Pelaksanaan panen untuk tanaman muda = songgo dua, sedangkan tanaman tua = songgo satu dengan potongan pelepah mepet
Potongan pelepah disusun rapi diantara pokok atau gawangan mati dengan bentuk L shape
Jumlah untuk 3 rintis = 1 TPH TPH selalu tetap dalam kondisi bersih Diberi nomor sebagai alat pembantu untuk cross check penerimaan buah
PUSINGAN PANEN
Definisi = jumlah hari panen yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu luasan areal panen dan jarak hari panen yang dibutuhkan untuk kembali panen berikutnya pada blok tersebut Sistem yang digunakan: 5/7 artinya 6/7 artinya : 5 hari memanen dengan interval pusingan 7 hr : 6 hari memanen dengan interval pusingan 7 hr
Rotasi panen adalah banyak panen yang dilakukan dalam 1 luasan tertentu per satuan waktu Contoh: 4,2 rotasi/bulan, atau 45 rotasi/tahun
PUSINGAN PANEN
Pusingan panen tergantung pada :
Jumlah & produktivitas tenaga kerja Kerapatan tandan buah yang dipetik Kebutuhan bahan olah pabrik Jam kerja dari pemanen
PERALATAN PANEN
Tanaman umur < 8 tahun Dodos disesuaikan dengan umur tanaman; lebar mata 7,5 - 12,5 cm untuk tanaman 5 tahun, lebar mata 14 cm untuk tanaman 5 -8 tahun
MEMOTONG BUAH
Dodos dan Egrek
Untuk pohon s.d. 2,5 m di atas tanah masih digunakan dodos, sedangkan > 2,5 m menggunakan egrek Potong Pelepah. Tanaman yg dipanen pertama s.d. ketinggian 90 cm hindari buang pelepah, harus dengan sistem curi buah. Tanaman muda, pelepah songgo 2 & Tanaman dewasa s.d. tua pelepah songgo 1. Prinsip, pelepah adalah dapur tanaman, hindari membuang pelepah yang berlebihan. Potongan pelepah mepet bentuk tapak kuda. Tidak boleh sengkleh. Sengkleh alami yg aktif tidak perlu dibuang, kecuali tlh kering & susun pelepah di gawangan mati, tanah pasir L shape.
CARA PANEN
Kriteria panen adalah matang yaitu 2 butir brondolan/tandan Pagi hari mandor membagi ancak untuk 4 baris setiap pemanen
Panen dimulai dari pasar tengah, rintis demi rintis untuk mencari buah matang, kemudian dipotong Pelepah dipotong rapat sesuai dengan ketentuan, & buah dipotong cover brondolan dari ketiak
Susun pelepah sesuai dengan ketentuan
PENGAWASAN DI LAPANGAN
Diawasi oleh 1 Mandor Produksi untuk sekitar 10 - 15 orang pemanen & 10 - 15 orang pembrondol Tanggung jawab untuk kegiatan potong buah & kutip brondolan Mandor harus dapat memastikan semua ancak panen telah terpanen 100% sesuai tingkat standart memuaskan
- Buah tinggal
- Brondolan tidak dikutip - Kesalahan pemotongan pelepah - Mutu buah
PENGAWASAN DI TPH
Pelaksanaan : krani panen/produksi, mandor I dan FC Menghitung/mencatat hasil panen dari para pemanen, hasil per blok Memeriksa/mencatat penyimpangan mutu buah=finalty=bimbingan
Memberi tanda penerimaan TBS oleh krani produksi dengan tanda stempel
Alat cross check, assisten mengumpul sampel pemeriksaan penerimaan & mutu buah sebanyak 100 Jjg setiap hari
Pengertian
Definisi = speksi atas hasil pekerjaan pemanen/pembrondol yg dilakukan secara detail Pelaksanaan Speksi panen detail dilakukan secara bersama-sama oleh Mandor panen, Mandor I/FC, Assisten Divisi, Askep, dan Estate Manager mengikuti pelaksanaannya secara bergilir pada masing-masing divisi. Tidak tertutup kemungkinan untuk mengikutsertakan pemanen dan pembrondol yang ancaknya dispeksi
Tujuan
Mengetahui tingkat disiplin kerja Mengetahui tingkat keberhasilan pengawasan oleh Mdr Merupakan sugesti pada pekerja Dapat menentukan langkah tindak lanjut Dapat mengetahui kwalitas losses
Peralatan
Lembar data, alat tulis, Gancu, kampak, dodos, egrek, & goni eks. Pupuk
Pelaksanaan
Mempersiapkan peralatan & menentukan ancak yg akan dispeksi Melakukan pendataan setiap parameter yg ingin di data, dari setiap pohon yg ada, di ancak 1 hari si pemanen & pengutip Memperbaiki setiap kesalahan yang ada secara langsung oleh mandor seperti pelepah sengkleh, dll Mengutip setiap brondolan yang tertinggal & mengumpulkannya ke dalam goni Melakukan penjumlahan data Brondolan ditimbang untuk mengetahui beratnya.
Asumsi brondolan tinggal 2 brdl/pkk kehilangan/Thn 140 pkk x 50 R x 2 x 15 gram = 210 kg Minyak = 45% x 210 kg = 94,5 kg Inti = 6% x 210 kg = 12,6 kg Harga penjualan: - 94,5 kg x Rp 4.000,= Rp 378.000,- 12,6 kg x Rp 2.300,= Rp 28.980,Ha +/- 1000 Ha x Rp 406.980,- = Rp 406.980.000,-
FINALTY PEMANEN
Meningkatkan disiplin kerja Menaikkan moral kerja pemanen
Mandor
Membiarkan buah masak tidak dipanen tanpa ditindak
Membiarkan pemanen memotong buah mentah tanpa ditindak
Krani Panen Menerima buah mentah tanpa ditindak Tidak menindak pemanen yg meletakkan buah di luar TPH atau brondolan tanpa alas goni di TPH Manipulasi data penerimaan buah/brondolan oleh krani dapat diberikan sanksi PHK sepihak Khusus krani transport, tidak menindak atau melapor kesalahan atau ketidakakuratan jumlah TBS/brondolan di TPH dan kelancaran transport Tidak menindak pemanen yg memotong buah dengan gagang terlalu panjang Mandor I/FC Tidak menindak & memonitor kesalahan yang dilakukan oleh pemanen/pembrondol maupun mandor & krani
PREMI PANEN
Tujuan
Meningkatkan produktivitas pemanen Meningkatkan kwantitas dan kwalitas TBS Menanamkan rasa adil Tinggi tanaman Jam kerja 1 hari sesuai peraturan Dasar Kondisi areal pertimbangan Upah harian (UMR) penetapan basis & Harga CPO premi Berat rata-rata janjang
Mandor I/FC
Mandor Produksi
1,5 x rata-rata premi pemanen
Krani Produksi
1,25 x rata-rata premi pemanen
= = = = =
Total premi
= Rp 20.350,-
120 jjg, BJR > 23 kg/jjg 55 jjg Rp 600,Rp 230/jjg Rp 1.800,- (> 90 jjg) Rp 3.000,- (> 115 jjg)
TRANSPORT TBS
Umum TBS hasil pemanen harus sesegera mungkin diangkut ke PKS untuk diolah lebih lanjut. Pada buah yang tidak segera diolah, maka kandungan asam lemak akan meningkat dan OER akan turun. Hal - hal penting yang harus diperhatikan dalam transport buah Pengangkutan TBS dari lapangan ke PKS harus dilakukan sesegera mungkin untuk meningkatkan nilai jual produksi. Operasi pengangkutan harusnya saling mendukung karena sifatnya TRIANGLE (PAO) = Panen, Angkut, Olah.
TRANSPORTASI BUAH
Pengangkutan TBS adalah suatu sistem kerja berantai dimulai dari : Pengangkutan dari dalam blok ke TPH
Pemetikan
Apabila salah satu mata rantai ini terganggu akan menimbulkan hambatan proses lainnya
MANAGEMENT TRANSPORT
Semua produksi yang dipanen pada hari ini harus dapat diselesaikan pengangkutannya pada hari yang sama ke PKS. Beberapa hal penting agar pengangkutan dapat lebih maksimal dalam hubungannya dengan mutu olah, antara lain: Taksasi panen Kuantitas angkut Persiapan dan kualitas unit Administrasi transport angkut TBS
jumlah
panen
dan
Berdasarkan pada :
SYSTEM TRANSPORT
Manual
Angkut sendiri, dgn sistem rel atau truk/traktor - kontraktor
Mekanik
Pengangkutan dgn menggunakan penggunaan tenaga muat crane, menghemat
Fastral Loading
Pengangkutan dengan sistem traktor roda besar dgn daya angkut tinggi Kecepatan tinggi 60-70 km/jam Daya muat tinggi 30 ton Kemampuan melewati jalan yang jelek System Langsir/Loading Rump Kebun Pengangkutan estafet, TBS dikumpulkan dulu di suatu tempat yg mudah dijangkau oleh truk guna mempercepat pengiriman TBS
SPB ini menunjukan jumlah Janjang yang dikirim dari Kebun ke PKS.
SARANA JALAN
Jalan harus benar-benar diperhatikan karena sebagai urat nadi terpenting, sebagai sarana transport produksi, serta kegiatan lainnya di lapangan Beberapa hal yang harus diperhatikan agar kondisi jalan tetap baik, antara lain : Perawatan jalan manual
GREADING TBS
1. Prinsip
Memastikan TBS yang akan diolah berada pada kondisi yang optimum
2. Definisi
Memperoleh data yg representatif mengenai mutu TBS yg diterima di pabrik untuk analisa perbaikan pabrik & kebun
3. Tujuan
Penggolongan TBS berdasarkan tingkatan kematangan buah
4. Waktu Pelaksanaan
Bersamaan dgn waktu penerimaan TBS di PKS jam 08.00 s.d 22.00 WIB
5. Pelaksanaan
Team grading PKS terdiri dari 2 regu, masingmasing 2 orang Disaksikan oleh 2 orang dari estate
6. Tempat Pelaksanaan
Lantai loading rump pabrik
PENGAMBILAN SAMPEL
Acak berdasarkan nomor undian Nomor undian diambil dengan menggunakan 12 bola pimpong yang diberi nama 1-12 dan diambil 2 bola Interval nomor kedua bola tersebut merupakan interval nomor urut truk yang akan digrading Menggunakan schedule agar semua divisi terwakili secara representatif Setiap hari ditentukan divisi yg akan digreading sebagai truk dgn nomor pertama, sedangkan truk kedua mengikuti acak interval nomor bola undian Prestasi kerja team greading minimal sampel yy digreading 8 truk per hari atau 10% dari semua buah yang diterima di pabrik setiap harinya
Sebelum dilakukan greading, lantai loading rump harus dibersihkan sehingga penyusunan buah yg digreading tidak terganggu Siapkan peralatan yang diperlukan, yaitu tojok, kotak takaran brondol, form isian data, dll Pengambilan sampel berdasarkan acak nomor undian & schedule Pencatatan keterangan buah yang digreading sesuai yg tertera dalam SPB
Buah dituang dilantai loading rump & disusun menjadi tumpukan, masing-masing terdiri dari 10 janjang
Sisa buah yang tidak mencukupi 10 janjang dipisahkan & truk diarahkan ke loading rump Hitung jumlah tumpukan hasilnya di kali 10 lalu ditambahkan dgn sisa buah yang ada sehingga diperoleh total janjang yang diterima di pabrik Brondolan ditakar dgn kotak takaran, jumlah tumpukan hasil penakaran dikali dgn berat brondolan per takaran yaitu 40 kg sehingga diperoleh berat brondolan yg diterima di Pabrik Semua hasil pemeriksaan dicatat dalam form yang tersedia Hasil pemeriksaan apabila pengiriman TBS yg tidak sesuai dengan target seperti % kematangan buah, % brondolan, selisih Jjg segera diberitahukan kepada assisten yang bersangkutan untuk disaksikan bersama untuk membuat penjelasan & pertanggungjawaban serta laporan kepada Manager Estate dan Mill
KLASIFIKASI
Buah mentah Buah kurang matang Buah matang Buah terlalu matang Janjang Kosong
% JANJANG
< > < < > < < < 0% 5% 85 % 5% 1% 96 % 1% 3% 4%
< 100 %
LAPORAN MINGGUAN
Laporan ringkasan hasil pemeriksaan greading dan per Estate selama satu minggu Dilengkapi data OER, KER, Oil losses, Kernel losses, FFA, dan hasil greading selama satu minggu Dilaporkan kepada Mill Manager, Estate Manager, dan RC setiap awal minggu berikutnya.
LAPORAN BULANAN
Merupakan ringkasan hasil pemeriksaan greading per divisi dan per Estate selama satu bulan dan year to date Dilengkapi data OER, KER, Oil losses, Kernel Losses, Hasil greading USB, total produksi TBS yang diterima dan diolah PKS, total produksi CPO dan PKO, distribuasi produksi TBS per divisi, per tahun tanam, & per Estate selama satu bulan & year to date Dilaporkan kepada Mill Manager, Estate Manager, RC, PC, Staff RC, Sekretaris PC, MAA, Staff CEO, paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya
TERIMA KASIH
Tugas : Buat kapveld panen untuk Divisi 1, 2, dan 3 PNE > hitung kebutuhan pemanen perharinya untuk rotasi 6 hari dan jumlah transfort yg dibutuhkan (1 Kelompok 3 siswa, diserahkan 23/4/08) Buat dalam peta divisi dgn warna tiap kapveldnya (peta asli minta ke estate/div) Gunakan data budget produksi sethn 2008 untuk tiap divisi dgn HK-E 280 hr/thn