Panen Dan Transportasi

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 83

PANEN DAN

TRANSPORTASI
TECHNICAL SESSION SANGATTA 2011

PERSILANGAN TENERA
Merupakan perkawinan dari Dura dan Pesifera Model persilangan sbb : Dura X Pesifera = TENERA

TIPE VARIETAS KELAPA SAWIT


Didasarkan pada kandungan minyak dalam buah dan tebal tipisnya cangkang Dura Pesifera : Cangkang tebal, minyak rendah : Tempurung sangat tipis hanya terbentuk bayangan cincin, hampir tidak ada tempurung Tenera : Tempurung tipis, minyak Tinggi

BUAH KELAPA SAWIT


Lapisan luar (Epicarpium) Lapisan tengah (Mesocarpium)

Lapisan dalam (Endocarpium)


Shell (Cangkang)

PANEN
Tujuan

Mengambil produksi pada batas standart kematangan yang ditentukan dengan mendukung kwantitas dan kwalitas

Waktu Panen Kondisi normal (tanah kelas I = 28 bulan, tanah kelas II = 30 bulan, tanah kelas III = 36 bulan) dan pelaksanaan lapangan dilakukan penilaian visual oleh pimpinan.

Kriteria Panen TBS yang dipanen (warna dan brondolan yang jatuh ke tanah), standart normal (2 brondolan/kg TBS), asumsi brondolan (712%/TBS).

PENGERTIAN
Bunga jantan : Tandan bunga sumber serbuk sari. Bunga betina : Tandan bunga menerima penyerbukan buah. Sistem penyerbukan/sarana : Suatu media penghantar untuk memindahkan tepung sari/ serbuk dari bunga jantan ke bunga betina. Masa penyerbukan ke panen : 5 - 6 bulan. Fraksi buah : Derajat kematangan panen. Buah partenocarpy : Pertumbuhan buah yang tidak normal akibat tidak sempurnanya penyerbukan.

PERSIAPAN PANEN
Pengerasan jalan Pembuatan pasar pikul 2 : 1. Pemasangan titi panen sesuai kebutuhan Pembuatan TPH 3 x 4 m dengan jumlah 3 rintis : 1 TPH Kastrasi/sanitasi Pengembangan Eladebius camerunicus (30 Ha : 1)

MUTASI TBM KE TM
Usia setelah tanam 28 bulan sampai dengan 36 bulan Minimum 60% dari pohon setelah berbuah Berat rata-rata tandan minimum 3,5 - 4,0 kg/tandan

KEBUTUHAN PEMANEN
Perhitungan berdasarkan: Produksi TBS Produktivitas pemanen (1,75 ton/HK) Rotasi pemanen yang ditentukan (6/7) atau hari efektif dalam setahun

KEBUTUHAN PEMANEN DIHITUNG :

Total produksi TBS setahun Rata-rata output pemanen x hari efektif setahun
Misalnya pada tanaman kelapa sawit umur 4 tahun (1.000 ha) Budget per tahun = 8 ton/ha/tahun Output = 1.75 ton/HK Total produksi = 8.000 ton Kebutuhan pemanen per tahun = 8.000/1.75 = 6.857 HKper tahun Per hari = 6.857 HK / 285 hari = 24. HK per hari Untuk keperluan pemanen pada areal baru, berhubung produktivitas pemanen secara rata-rata belum didapatkan, dapat dilakukan perkiraan sbb: Panen dengan dodos - 0.04 HK/ Ha, untuk areal datar manual Panen dengan dodos - 0.06 HK / Ha, uantuk areal gambut/berbukit

Kebutuhan Perumahan Pemanen

Untuk menghitung kebutuhan perumahan karyawan banyak faktor yang terkait, antara lain : 1. Lokasi Kebun 2. Ketersediaan tenaga kerja 3. Penerapan mekanisasi 4. Umur tanaman dan peningkatan produksi 5. Output pemanen 6. Kondisi sosial dan keamanan
Kebutuhan rumah G6 untuk karyawan dengan luasan 1000 ha adalah sebagai berikut : Areal 1.000 Ha Kebutuhan Pemanen (termasuk pembrondol) 0,06 Hk/ha Kebutuhan perawatan (Upkeep) dll 0,12 Hk/ha 0,18 Hk/ha Asumsi 70% tinggal di dalam (KHT) 0,126 Hk/ha Asumsi 30% tinggal di luar (KHL) 0,054 Hk/ha Karyawan yang perlu rumah 180 Org Asumsi 70% Istri bekerja atau 1,7 Org/pintu Maka kebutuhan rumah = 180 / 1,7 = 106 pintu = 18 Unit G6 Kebutuhan rumah untuk pemanen disesuaikan dengan peningkatan produksi seiring dengan bertambahnya umur tanaman dan disesuaikan juga dengan output pemanen.

SISTEM PEMANEN
Satu paket :
Pemanen dan pembrondol dilaksanakan secara bersamaan oleh penanggung jawab panen disebut juga dengan family sistem

Dua paket :
Pekerjaan dilaksanakan secara terpisah Pemanen satu geng khusus secara terpisah antara 1015 orang Pengutip brondol juga dalam satu geng yang lain dalam jumlah yang sama dengan pemanen diawasi oleh mandor produksi secara bersamaan atau mandor yang berbeda

KRITERIA PANEN
Prinsip panen didasarkan pada kandungan minyak tertinggi dan FFA terendah. Tanda-tanda umum Apabila telah terdapat 2 brondolan alami per kg tandan Tandan berat 15 kg, jumlah brondolan adalah 30 buah Contoh Ekstraksi CPO FFA = 23 - 24% = 3%

MUTU PANEN
Derajat kematangan dikenal dengan fraksi tandan dengan kriteria sbb : Derajat Kematangan TBS Fraksi Kematangan Jumlah Brondolan yang Lepas per Tandan Derajat Brondol lepas < 3 per tandan, buah warna hitam Mentah Diantara 3 per tandan s/d < standart minimum Kurang Matang 2 s.d 3. Membrondol > 50% dari total brondol di tandan Lewat Matang Antara 2 butir s/d 50% brondol lepas dari tandan Matang Brondol tersebar s/d tidak ada sama sekali Janjang Kosong

HAL YANG PERLU DI PERHATIKAN PADA PANEN


BJR yang dapat dipanen minimum 3 kg

Brondolan/TBS (2 butir/kg TBS)


Brondolan harus dikutip bersih secara total Gagang harus mepet dan bentuk V

TBS dikumpul di TPH Buah mentah tidak dibenarkan dipotong


Di TPH tidak dibenarkan ada janjangan kosong Pengangkutan TBS harus diselesaikan 1 x 24 jam Brondolan harus bersih dan tidak dibenarkan bercampur dengan kotoran

PENYEBARAN PANEN
Tujuan Ramalan Produksi Harian
Mengetahui produksi pada keesokan harinya Dasar penentuan jumlah pemanen harian Perhitungan truk yang dibutuhkan Dasar untuk penentuan waktu olah pabrik

Cara Pengamatan
Minimal sampel ancak 2 pemanen per mandoran Pencatatan atas buah masak yang dapat dipanen dan jumlah pokok yang diperiksa Pemeriksaan dilaksanakan 1 hari sebelum panen Perhitungan produksi didasarkan pada ha panen, jumlah pokok, dan angka kerapatan panen, dan BJR

Luas areal panen Jumlah tandan masak Jumlah pokok diperiksa BJR Populasi

: 150 Ha : 252 buah : 840 pokok : 15 kg/tandan : 140 pkk/ha

Taksasi produksi

CONTOH

150 Ha x 140 Pkk/Ha x 252 Jjg x 15 Kg/Jjg 840 pkk = 94.500 Kg TBS

PERHITUNGAN BUNGA & TANDAN UNTUK RAMALAN PRODUKSI


Tujuan untuk mengetahui persediaan tandan buah di kebun Kebutuhan tenaga panen Pengaturan transportasi produksi Rencana pengolahan di pabrik
Rencana penjualan produksi Penyusunan budget Waktu Pengamatan Jadwal Estimasi Bulan 01 - 15 April Mei, Juni, Juli, Agustus 01 - 15 Agustus Sept, Okt, Nov, Des 01 - 15 Desember Jan, Feb, Maret, April

Penetapan Jumlah Sampel


Dibutuhkan minimal 4-5% dari areal TM Pengambilan sampel setiap 5 baris dan jarak 5 pokok dalam barisan, jumlah pokok diperiksa baris 5, 10, 15, 20, dst dan nomor pohon 5, 10, 15, 20, dst.

Kebutuhan Tenaga
Tenaga harus trampil, dgn kebutuhan 0,03 HK - 0,05 HK/Ha

Perhitungan
Sensus dilaksanakan pada buah sesuai umur atas pokok sampel. Produksi per Ha adalah perkalian dari BJR dengan jumlah tandan rata-rata per pokok dan populasi pokok per Ha BJR ditentukan dengan mengambil kenyataan berat tandan rata-rata bulan terakhir.

CONTOH PERHITUNGAN
Tahun Tanam 1992 (JLh Pokok 35.000 pokok) Pokok dihitung Sensus buah usia 5 bulan BJR = 250 Ha
= 1.700 Pokok = 8.000 jjg = 18 kg/tandan

Estimasi produksi bulan depan

= 35.000 pkk/1.700 pkk x 8.000 jjg x 18 kg/jjg = 2.964.705 kg

PENGENALAN TANDAN BUAH SAWIT SECARA UMUR


Umur Sawit untuk setiap tahapan mempunyai kriteria yang Spesipik, hal ini dapat diketahui melalui Bunga Tandan Buah, Daging, Cangkang, Inti maupun Embrio seperti tabel dalam lampiran dibawah ini :

REKAPITULASI PERHITUNGAN TANDAN


Dengan mengetahui umur setiap tandan dalam pokok sawit, maka kita dapat mengestimasikan Produksi pada bulan tertentu seperti terlampir dalam tabel dibawah ini:

PENENTUAN RENCANA TAKSASI PRODUKSI


Jumlah inventaris pokok
Perbandingan realisasi potensi produksi selama 3 tahun & produksi s/d smt I tahun berjalan Trend Produksi selama 5 tahun, atau minimal 2 tahun Pemupukan Homogenitas tanaman Umur tanaman Daftar produksi Daftar produksi dari BPP Serangan hama, sejarah tanaman

ORGANISASI PANEN
Ka. Kebun Assisten Mandor I/FC Mandor Mandor
Mandor Transport

Kerani
Kerani Panen/ QA

Kerani Panen/ QA
Kerani Panen/ QA

Mandor

Karyawan Panen

PELAKSANAAN PANEN
Pembagian Ancak Panen
Disesuaikan dengan pusingan panen

Areal divisi dibagi 6, apabila pusingan 6/7


Areal dibagi menurut arah jarum jam atau berlawanan

Ancak panen adalah areal yang dipanen pada hari tertentu

PELAKSANAAN PANEN TERBAGI DALAM 2 SISTEM


Ancak panen tetap
Pemanen dalam tugasnya diberikan areal tetap, dikerjakan secara rutin setiap hari Biasanya diberikan untuk ancak panen dengan kerbau dan areal berbukit

Ancak giring
Panen dilaksanakan dengan menggiring para pemanen dengan penyelesaian baris demi baris, pembagian areal selalu berubah disesuaikan dengan tingkat kemampuan masing-masing pemanen

ANCAK GIRING
Keuntungan
Memudahkan pengawasan Kumpulan TBS terkonsentrasi dalam 1 hamparan TBS lebih awal keluar ke TPH Transport TBS lebih mudah

Kelemahan
Perpindahan tempat menambah waktu Jarak tempuh pemanen lebih panjang sehingga banyak berjalan Kesadaran pemanen kurang sehingga ancak kurang bersih

Manfaat

ANCAK TETAP

Pemanen lebih awas karena kesalah lbh mudah dideteksi, areal lebih bersih Pemanen tidak sering berpindah Kelemahan Buah lebih lambat keluar Kumpulan TBS selalu berpencar Menyulitkan transportasi TBS Menyulitkan pengawasan, karena jarak pemanen satu dengan yang lainnya berjauhan Menyulitkan pembagian areal bila ada pemanen yang tidak hadir

PEMBAGIAN ANCAK KERBAU


Luas areal/hari 5-6 HK/Ha atau 30 Ha/minggu/orang Sistem panen dengan ancak tetap Pelaksanaan panen dilaksanakan dengan pengaturan, pagi pemanen memotong buah dan kerbau makan di lahan, tengah hari dilakukan pengangkutan dengan gerobak secara bergantian

Prestasi sekitar 2,5 - 3 ton/HK


Pelaksanaan panen
Pukul 07.00 - 09.00 = Panen TBS (Kerbau makan)

Pukul 09.00 - 10.00 = Kerbau angkut TBS ke TPH


Pukul 10.00 - 12.00 = Panen TBS Pukul 12.00 - 12.30 = Istirahat Pukul 12.30 - 14.00 = Kerbau angkut TBS ke TPH

PEMBAGIAN ANCAK MANUAL


Luas areal 2 - 2,5 Ha/HK Kemampuan pemanen sangat terbatas sehingga produktivitas 1 -1,5 ton/HK sesuai dengan kesulitan areal Sistem panen dapat dilaksanakan secara giring atau ancak tetap disesuaikan dengan kesulitan areal Pelaksanaan Potong Buah Mandor membagi ancak, dimulai dari pasar tengah dan diberi ancak 2 baris Pemanen memeriksa buah masak dan memotongnya

Pelaksanaan panen untuk tanaman muda = songgo dua, sedangkan tanaman tua = songgo satu dengan potongan pelepah mepet
Potongan pelepah disusun rapi diantara pokok atau gawangan mati dengan bentuk L shape

TEMPAT PENGUMPULAN HASIL


Tempat pengumpulan hasil diujung rintis dekat Collection Road (CR) Ukuran 4 x 3 m2

Jumlah untuk 3 rintis = 1 TPH TPH selalu tetap dalam kondisi bersih Diberi nomor sebagai alat pembantu untuk cross check penerimaan buah

PUSINGAN PANEN
Definisi = jumlah hari panen yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu luasan areal panen dan jarak hari panen yang dibutuhkan untuk kembali panen berikutnya pada blok tersebut Sistem yang digunakan: 5/7 artinya 6/7 artinya : 5 hari memanen dengan interval pusingan 7 hr : 6 hari memanen dengan interval pusingan 7 hr

Rotasi panen adalah banyak panen yang dilakukan dalam 1 luasan tertentu per satuan waktu Contoh: 4,2 rotasi/bulan, atau 45 rotasi/tahun

PUSINGAN PANEN
Pusingan panen tergantung pada :
Jumlah & produktivitas tenaga kerja Kerapatan tandan buah yang dipetik Kebutuhan bahan olah pabrik Jam kerja dari pemanen

PERALATAN PANEN
Tanaman umur < 8 tahun Dodos disesuaikan dengan umur tanaman; lebar mata 7,5 - 12,5 cm untuk tanaman 5 tahun, lebar mata 14 cm untuk tanaman 5 -8 tahun

Tanaman umur > 8 tahun


Egrek, untuk model dan ukuran disesuaikan dengan umur tanaman. Bambu untuk tanaman remaja sampai dengan ketinggian < 9 m. Harvesting gold pole digunakan untuk tanaman > 9 m Peralatan lain disediakan sesuai dengan kebutuhan, seperti angkong, kampak, gancu, batu asah, gerobak, kerbau, dll

MEMOTONG BUAH
Dodos dan Egrek
Untuk pohon s.d. 2,5 m di atas tanah masih digunakan dodos, sedangkan > 2,5 m menggunakan egrek Potong Pelepah. Tanaman yg dipanen pertama s.d. ketinggian 90 cm hindari buang pelepah, harus dengan sistem curi buah. Tanaman muda, pelepah songgo 2 & Tanaman dewasa s.d. tua pelepah songgo 1. Prinsip, pelepah adalah dapur tanaman, hindari membuang pelepah yang berlebihan. Potongan pelepah mepet bentuk tapak kuda. Tidak boleh sengkleh. Sengkleh alami yg aktif tidak perlu dibuang, kecuali tlh kering & susun pelepah di gawangan mati, tanah pasir L shape.

CARA PANEN
Kriteria panen adalah matang yaitu 2 butir brondolan/tandan Pagi hari mandor membagi ancak untuk 4 baris setiap pemanen

Panen dimulai dari pasar tengah, rintis demi rintis untuk mencari buah matang, kemudian dipotong Pelepah dipotong rapat sesuai dengan ketentuan, & buah dipotong cover brondolan dari ketiak
Susun pelepah sesuai dengan ketentuan

Tangkai TBS potong bentuk V dan buah diletakkan disisi rintis


Mengutip brondolan oleh orang lain TBS dan brondolan dikumpul di TPH

PENGUMPULAN TBS DI TPH


TBS di bawa ke TPH dengan angkong/gerobak kerbau

Disusun rapi secara berbaris 5 - 10 buah/baris


Posisi gagang di atas Tidak dibenarkan ada TBS yang bergagang panjang Dilarang memotong gagang di TPH TPH harus bebas dari buah janjangan kosong

Brondolan dikumpul sesuai takaran beralaskan goni


diujung kumpulan TBS

PENGAWASAN DI LAPANGAN
Diawasi oleh 1 Mandor Produksi untuk sekitar 10 - 15 orang pemanen & 10 - 15 orang pembrondol Tanggung jawab untuk kegiatan potong buah & kutip brondolan Mandor harus dapat memastikan semua ancak panen telah terpanen 100% sesuai tingkat standart memuaskan

Pemeriksaan pasca-panen terhadap 2 pemanen secara


detail setiap hari bersama Mandor I dan Assisten Aspek yang diperiksa

- Buah tinggal
- Brondolan tidak dikutip - Kesalahan pemotongan pelepah - Mutu buah

PENGAWASAN DI TPH
Pelaksanaan : krani panen/produksi, mandor I dan FC Menghitung/mencatat hasil panen dari para pemanen, hasil per blok Memeriksa/mencatat penyimpangan mutu buah=finalty=bimbingan

Memisahkan janjangan kosong bila ada, antisipasi terbawa ke pabrik


Mengetek buah overripe sebelum dibuang

Memberi tanda penerimaan TBS oleh krani produksi dengan tanda stempel
Alat cross check, assisten mengumpul sampel pemeriksaan penerimaan & mutu buah sebanyak 100 Jjg setiap hari

SPEKSI PANEN DETAIL


L a t a r B e l a k a n g
Pekerjaan pemungutan hasil dilakukan oleh tenaga manusia, yang disiplin kerjanya sangat ditentukan oleh efektivitas pengawasannya Dengan mengawasi 15-18 orang pekerja, mandor produksi melakukan pengawasan dengan sistem cross zig zag dibelakang pekerja yang berarti tidak dapat mengawasi mutlak ancak pekerja orang per orang sejak mulai hingga selesai Maka perlu dievaluasi tingkat keberhasilan pengawasan mandor dengan melakukan speksi panen detail

Pengertian
Definisi = speksi atas hasil pekerjaan pemanen/pembrondol yg dilakukan secara detail Pelaksanaan Speksi panen detail dilakukan secara bersama-sama oleh Mandor panen, Mandor I/FC, Assisten Divisi, Askep, dan Estate Manager mengikuti pelaksanaannya secara bergilir pada masing-masing divisi. Tidak tertutup kemungkinan untuk mengikutsertakan pemanen dan pembrondol yang ancaknya dispeksi

Tujuan
Mengetahui tingkat disiplin kerja Mengetahui tingkat keberhasilan pengawasan oleh Mdr Merupakan sugesti pada pekerja Dapat menentukan langkah tindak lanjut Dapat mengetahui kwalitas losses

Syarat Produksi yang Terjadi Setiap Hari


Harus dilakukan secara jujur (obyektif) Si pekerja tidak mengetahui bahwa ancaknya akan dispeksi

Peralatan
Lembar data, alat tulis, Gancu, kampak, dodos, egrek, & goni eks. Pupuk

Pelaksanaan

Mempersiapkan peralatan & menentukan ancak yg akan dispeksi Melakukan pendataan setiap parameter yg ingin di data, dari setiap pohon yg ada, di ancak 1 hari si pemanen & pengutip Memperbaiki setiap kesalahan yang ada secara langsung oleh mandor seperti pelepah sengkleh, dll Mengutip setiap brondolan yang tertinggal & mengumpulkannya ke dalam goni Melakukan penjumlahan data Brondolan ditimbang untuk mengetahui beratnya.

LAPORAN INSPEKSI PANEN


Inspeksi Panen merupakan kegiatan rutin yang harus dilakukan oleh Mandor Panen, Mandor I dan FC/Asisten untuk mengetahui kinerja dari pemanen dan pembrondol yang dispeksi, Format Speksi terlampir :

ANALISA KERUGIAN BRONDOLAN TIDAK TERKUTIP


Kutip Brondolan Semua brondolan wajib dikutip pada semua lokasi---- mutu Setiap brondolan ---- 45% minyak Setiap brondolan ---- 6% kernel Berat brondolan ---- 15 gram Produksi brondol/TBS ---- 7 - 12%

Asumsi brondolan tinggal 2 brdl/pkk kehilangan/Thn 140 pkk x 50 R x 2 x 15 gram = 210 kg Minyak = 45% x 210 kg = 94,5 kg Inti = 6% x 210 kg = 12,6 kg Harga penjualan: - 94,5 kg x Rp 4.000,= Rp 378.000,- 12,6 kg x Rp 2.300,= Rp 28.980,Ha +/- 1000 Ha x Rp 406.980,- = Rp 406.980.000,-

FINALTY PEMANEN
Meningkatkan disiplin kerja Menaikkan moral kerja pemanen

Tujuan penetapan denda :

Diharapkan ada peningkatan mutu & rendemen minyak

Meningkatkan produktivitas pemanen

DENDA TERHADAP KESALAHAN PEMANEN


Setiap Peraturan mempunyai sanksi tersendiri apabila melanggar Peraturan tersebut. Pelanggaran yang dilakukan oleh pemanen ataupun Pembrondol harus dikenakan sanksi yang tegas untuk meningkatkan Displin terhadap Peraturan Ketentuan Denda berdasarkan kesalahan terlampir :

FINALTY UNTUK PENGAWASAN


Denda dilaksanakan 4% setiap hari dari jumlah premi panen setiap bulan atau premi pada hari itu yang semestinya dapat diterima dihilangkan apabila melaksanakan kesalahan berikut :

Mandor
Membiarkan buah masak tidak dipanen tanpa ditindak
Membiarkan pemanen memotong buah mentah tanpa ditindak

Membiarkan pelepah tidak disusun dengan baik & pelepah gantung


Membiarkan brondolan tidak dikutip dengan bersih di piringan & pasar pikul

Krani Panen Menerima buah mentah tanpa ditindak Tidak menindak pemanen yg meletakkan buah di luar TPH atau brondolan tanpa alas goni di TPH Manipulasi data penerimaan buah/brondolan oleh krani dapat diberikan sanksi PHK sepihak Khusus krani transport, tidak menindak atau melapor kesalahan atau ketidakakuratan jumlah TBS/brondolan di TPH dan kelancaran transport Tidak menindak pemanen yg memotong buah dengan gagang terlalu panjang Mandor I/FC Tidak menindak & memonitor kesalahan yang dilakukan oleh pemanen/pembrondol maupun mandor & krani

PREMI PANEN
Tujuan
Meningkatkan produktivitas pemanen Meningkatkan kwantitas dan kwalitas TBS Menanamkan rasa adil Tinggi tanaman Jam kerja 1 hari sesuai peraturan Dasar Kondisi areal pertimbangan Upah harian (UMR) penetapan basis & Harga CPO premi Berat rata-rata janjang

Jenis-jenis penetapan basis borong panen


Berdasarkan pencapaian hasil berat (kg)/ hari kerja (HK) Berdasarkan pencapaian hasil jumlah jjg/tandan / hari kerja

PREMI PANEN & BRONDOL


Perusahaan telah menetapkan besarnya Premi Panen berdasarkan Tinggi Pokok, Topografi, dan BJR.

Mandor I/FC

PREMI MANDOR DAN KRANI

1,5 x rata-rata mandor panen

Mandor Produksi
1,5 x rata-rata premi pemanen

Krani Produksi
1,25 x rata-rata premi pemanen

CONTOH PERHITUNGAN PREMI


Contoh golongan III D
Perhitungan premi --------- Pemanen Lebih basis : ( 120 - 55 ) Rp lebih basis, 65 jjg x Rp 230,Premi basis Premi insentif I Premi insentif II Hasil Basis Premi basis Lebih basis Premi insentif I Premi insentif II = = = = = =

= = = = =

65 jjg Rp 14.950,Rp 600,Rp 1.800,Rp 3.000,-

Total premi

= Rp 20.350,-

120 jjg, BJR > 23 kg/jjg 55 jjg Rp 600,Rp 230/jjg Rp 1.800,- (> 90 jjg) Rp 3.000,- (> 115 jjg)

TRANSPORT TBS
Umum TBS hasil pemanen harus sesegera mungkin diangkut ke PKS untuk diolah lebih lanjut. Pada buah yang tidak segera diolah, maka kandungan asam lemak akan meningkat dan OER akan turun. Hal - hal penting yang harus diperhatikan dalam transport buah Pengangkutan TBS dari lapangan ke PKS harus dilakukan sesegera mungkin untuk meningkatkan nilai jual produksi. Operasi pengangkutan harusnya saling mendukung karena sifatnya TRIANGLE (PAO) = Panen, Angkut, Olah.

TRANSPORTASI BUAH
Pengangkutan TBS adalah suatu sistem kerja berantai dimulai dari : Pengangkutan dari dalam blok ke TPH

Pemetikan

Pengangkutan dari TPH ke Loading Rump pabrik


Perebusan di pabrik

Apabila salah satu mata rantai ini terganggu akan menimbulkan hambatan proses lainnya

MANAGEMENT TRANSPORT
Semua produksi yang dipanen pada hari ini harus dapat diselesaikan pengangkutannya pada hari yang sama ke PKS. Beberapa hal penting agar pengangkutan dapat lebih maksimal dalam hubungannya dengan mutu olah, antara lain: Taksasi panen Kuantitas angkut Persiapan dan kualitas unit Administrasi transport angkut TBS

MANFAAT KELANCARAN PENGANGKUTAN TBS


Untuk mendapatkan mutu CPO yg baik (ALB rendah)TBS harus segera diolah Menghindari losses, akibat kehilangan TBS dan brondolan

Agar pabrik beroperasi lancar, TBS selalu tersedia

SYARAT PENGANGKUTAN TBS YANG EFEKTIF DAN EFESIEN


TBS diangkut dengan penanganan yang sedikit mungkin (efisien dan efektif). Dapat mengurangi harga pokok

Harus selaras dengan kemampuan olah pabrik

jumlah

panen

dan

HAMBATAN KELANCARAN TRANSPORTASI TBS


Penyediaan TBS di TPH Keadaan iklim Ukuran dan bobot TBS Jumlah dan kemampuan tukang muat

Keadaan areal Jumlah brondolan dan penanganannya


Tinggi dinding truk

Perkiraan jumlah produksi


Jumlah kendaraan alat angkut Komunikasi

KEBUTUHAN ALAT ANGKUT


Jarak tempuh truk dari TPH ke pabrik

Berdasarkan pada :

Taksasi produksi Kapasitas truk per trip

Kapasitas angkut rata-rata per truk per hari

SYSTEM TRANSPORT
Manual
Angkut sendiri, dgn sistem rel atau truk/traktor - kontraktor

Mekanik
Pengangkutan dgn menggunakan penggunaan tenaga muat crane, menghemat

Fastral Loading
Pengangkutan dengan sistem traktor roda besar dgn daya angkut tinggi Kecepatan tinggi 60-70 km/jam Daya muat tinggi 30 ton Kemampuan melewati jalan yang jelek System Langsir/Loading Rump Kebun Pengangkutan estafet, TBS dikumpulkan dulu di suatu tempat yg mudah dijangkau oleh truk guna mempercepat pengiriman TBS

HAL PENTING PADA TRANSPORT TBS


Truk harus tersedia dalam jumlah yg cukup Tenaga yang cukup dan kuat Jalan harus dalam kondisi baik untuk semua cuaca Hindari perlakuan yg berlebihan yg menimbulkan luka terhadap TBS, jangan gunakan sekop Hindari angkutan tercampur dengan material lain seperti; tanah, kerikil, sampah, dll. Hanya TBS dan brondolan yang siap untuk diangkut

ADMINISTRASI TRANSPORT TBS


Diawasi oleh petugas khusus, krani transport bertanggung jawab terhadap ; Akurasi pengiriman TBS dan brondolan Kebersihan pengiriman TBS dan brondolan tidak tercampur dengan raw material Memastikan pemasangan net dan rantai serta penyegelan pada ujung-ujungnya bagi kendaraan yang melewati pasar hitam Membuat SPB dan mengarsipkan data pendukung guna pengecekan

SURAT PENGANTAR BUAH


Untuk tertib Administrasi pengiriman buah ke Pabrik Kelapa Sawit ( PKS ) maka diperlukan Surat Pengantar buah yang di ketahui oleh Pimpinan setempat.

SPB ini menunjukan jumlah Janjang yang dikirim dari Kebun ke PKS.

SARANA JALAN
Jalan harus benar-benar diperhatikan karena sebagai urat nadi terpenting, sebagai sarana transport produksi, serta kegiatan lainnya di lapangan Beberapa hal yang harus diperhatikan agar kondisi jalan tetap baik, antara lain : Perawatan jalan manual

Perawatan dengan road greader diikuti oleh roller


Perawatan dengan mining bucket Penimbunan dengan sirtu

GREADING TBS
1. Prinsip
Memastikan TBS yang akan diolah berada pada kondisi yang optimum

2. Definisi
Memperoleh data yg representatif mengenai mutu TBS yg diterima di pabrik untuk analisa perbaikan pabrik & kebun

3. Tujuan
Penggolongan TBS berdasarkan tingkatan kematangan buah

4. Waktu Pelaksanaan
Bersamaan dgn waktu penerimaan TBS di PKS jam 08.00 s.d 22.00 WIB

5. Pelaksanaan
Team grading PKS terdiri dari 2 regu, masingmasing 2 orang Disaksikan oleh 2 orang dari estate

6. Tempat Pelaksanaan
Lantai loading rump pabrik

PENGAMBILAN SAMPEL
Acak berdasarkan nomor undian Nomor undian diambil dengan menggunakan 12 bola pimpong yang diberi nama 1-12 dan diambil 2 bola Interval nomor kedua bola tersebut merupakan interval nomor urut truk yang akan digrading Menggunakan schedule agar semua divisi terwakili secara representatif Setiap hari ditentukan divisi yg akan digreading sebagai truk dgn nomor pertama, sedangkan truk kedua mengikuti acak interval nomor bola undian Prestasi kerja team greading minimal sampel yy digreading 8 truk per hari atau 10% dari semua buah yang diterima di pabrik setiap harinya

TATA TERTIB GREADING


Petugas harus menggunakan APD yaitu sepatu boat & sarung tangan

Sebelum dilakukan greading, lantai loading rump harus dibersihkan sehingga penyusunan buah yg digreading tidak terganggu Siapkan peralatan yang diperlukan, yaitu tojok, kotak takaran brondol, form isian data, dll Pengambilan sampel berdasarkan acak nomor undian & schedule Pencatatan keterangan buah yang digreading sesuai yg tertera dalam SPB
Buah dituang dilantai loading rump & disusun menjadi tumpukan, masing-masing terdiri dari 10 janjang

Sisa buah yang tidak mencukupi 10 janjang dipisahkan & truk diarahkan ke loading rump Hitung jumlah tumpukan hasilnya di kali 10 lalu ditambahkan dgn sisa buah yang ada sehingga diperoleh total janjang yang diterima di pabrik Brondolan ditakar dgn kotak takaran, jumlah tumpukan hasil penakaran dikali dgn berat brondolan per takaran yaitu 40 kg sehingga diperoleh berat brondolan yg diterima di Pabrik Semua hasil pemeriksaan dicatat dalam form yang tersedia Hasil pemeriksaan apabila pengiriman TBS yg tidak sesuai dengan target seperti % kematangan buah, % brondolan, selisih Jjg segera diberitahukan kepada assisten yang bersangkutan untuk disaksikan bersama untuk membuat penjelasan & pertanggungjawaban serta laporan kepada Manager Estate dan Mill

STANDAR TINGKAT KEMATANGAN TBS


Standar tingkat kematangan TBS yang ditargetkan dalam lingkungan Sinar Mas Group adalah sebagai berikut

KLASIFIKASI
Buah mentah Buah kurang matang Buah matang Buah terlalu matang Janjang Kosong

% JANJANG
< > < < > < < < 0% 5% 85 % 5% 1% 96 % 1% 3% 4%

Total buah normal


Parthrnocarpic Buah keras ( Hordbunch )

Total buah abnormal Total

< 100 %

LAPORAN MINGGUAN
Laporan ringkasan hasil pemeriksaan greading dan per Estate selama satu minggu Dilengkapi data OER, KER, Oil losses, Kernel losses, FFA, dan hasil greading selama satu minggu Dilaporkan kepada Mill Manager, Estate Manager, dan RC setiap awal minggu berikutnya.

LAPORAN BULANAN
Merupakan ringkasan hasil pemeriksaan greading per divisi dan per Estate selama satu bulan dan year to date Dilengkapi data OER, KER, Oil losses, Kernel Losses, Hasil greading USB, total produksi TBS yang diterima dan diolah PKS, total produksi CPO dan PKO, distribuasi produksi TBS per divisi, per tahun tanam, & per Estate selama satu bulan & year to date Dilaporkan kepada Mill Manager, Estate Manager, RC, PC, Staff RC, Sekretaris PC, MAA, Staff CEO, paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya

TERIMA KASIH

Tugas : Buat kapveld panen untuk Divisi 1, 2, dan 3 PNE > hitung kebutuhan pemanen perharinya untuk rotasi 6 hari dan jumlah transfort yg dibutuhkan (1 Kelompok 3 siswa, diserahkan 23/4/08) Buat dalam peta divisi dgn warna tiap kapveldnya (peta asli minta ke estate/div) Gunakan data budget produksi sethn 2008 untuk tiap divisi dgn HK-E 280 hr/thn

Anda mungkin juga menyukai