Gabcikovo-Nagymaros Projects, 1997
Gabcikovo-Nagymaros Projects, 1997
Gabcikovo-Nagymaros Projects, 1997
FAKTA HUKUM
16 September 1977, Republik Rakyat Hungaria dan Republik Rakyat Cekoslovakia (Chzechoslovak), menandatangani sebuah perjanjian pembangunan dan pengoperasian sistem pintu air Gabcikovo-Nagymaros The Construction And Operation Of The Gabcikovo-Nagymaros System of Locks (selanjutnya disebut Perjanjian 1977). Perjanjian 1977 ini mulai berlaku pada tanggal 30 Juni 1978.
Perjanjian 1977 menentukan prinsip-prinsip kerja yang digunakan dalam pembangunan proyek di sungai Danube. Perjanjian tersebut mengatur pembangunan dua seri pintu air, yaitu di Gabcikovo (di territorial Cekoslovakia) dan di Nagymaros (di Teritorial Hungaria) untuk membentuk sebuah sistem operasi karya yang tunggal dan tidak dapat dibagi
Yang bersengketa pada kasus ini adalah Hungaria dan Slovakia Pada 13 mei 1989, Sebagai akibat kritik yang hebat terhadap proyek yang dijalankan di Hungaria, Pemerintah Hungaria memutuskan untuk menangguhkan pekerjaan di Nagymaros. Dimana menunda penyelesaiannya sampai otoritas yang berkompeten menyelesaikan berbagai studi terhadap proyek itu yang harus selesai sebelum 31 July 1989.
Pada 23 July 1991, pemerintah Cekoslovakia memutuskan untuk memulai konstruksi untuk menjalankan proyek Gabcikovo berdasarkan solusi sementara. Pekerjaan berdasarkan Varian C dimulai November 1991. Diskusi berlanjut antara kedua belah pihak namun tidak berhasil.
Pada 19 Mei 1992 pemerintah Hungaria mengirim Nota pembatalan Perjanjian 1977 dengan akibat yang ditimbulkanya sejak 25 Mei 1992 . pada 15 Oktober 1992. Perkara diajukan ke mahkamah internasional pada 2 juli 1993 dengan special
PERMASALAHAN HUKUM
Apakah Republik Hungaria berhak menunda
dan memutusakan pengerjaan Proyek Nagymaros dan dalam bagian Proyek Gabcikovo pada tahun 1989 dimana Perjanjian Internasional melekatkan tanggungjawab pada Republik Hungaria? Apakah Ceko dan Slovakia berhak untuk beralih ke Provisional solution(solusi sementara) pada pada november 1991 dan melaksanakan sistem ini sejak oktober 1992? Apakah ada akibat hukum dari notifikasi pengakhiran perjanjian internasional oleh Hungaria pada 19 mei 1992?
a. Hungaria Hungaria mengajukan lima argumen dalam mendukung keabsahan, dan kemudian efektivitas pengakhiran perjanjian. Hal tersebut dikarenakan keberadaan kepentingan negara state of necessity, ketidakmungkinan pelaksanaan perjanjian imposibility of performance of the treaty, munculnya perubahan keadaan yang sangat mendasar fundamental changes of circumstances, pelanggaran material perjanjian oleh Cekoslovakia, dan perkembangan norma baru dalam hukum lingkungan internasional. Selain itu juga Hungaria dalam jawaban utamanya menyatakan bahwa,adanya pelanggaran terhadap isi dari perjanjian dalam pembuatan dan pelaksanaan dari varian C. hungaria mengajukan lima argumen dalam mendukung keabsaha. State necesity.
b. Cekoslovakia Cekoslovakia berpendapat bahwa keputusan Hungaria untuk menghentikan dan akhirnya membatalkan konstruksi pekerjaan di Dunakiliti membuat ketidakmungkinan untuk Cekoslovakia untuk menyelesaikan pekerjaan seperti pada awalnya dinyatakan dalam perjanjian 1977 dan kemudian berhak untuk mengajukan pemecahan masalah. Dalam hal pelaksanaan proyek, Cekoslovakia melibatkan Pinciple Of Approximate Application untuk membenarkan konstruksi
PUTUSAN PENGADILAN
Mengenai masalah hukum yang diajukan pada Pasal 2, ayat (1) Special Agreement:
Hungaria tidak berhak untuk menunda dan kemudian
meninggalkan pengerjaan Proyek Nagymaros yang merupakan bagian dari Proyek Gabcikovo dimana Perjanjian Internasional pada 16 September 1997 dan instrumen yang berhubungan dengan perjanjian itu melekatkan tanggungjawab padapara pihak. Cekoslovakia berhak untuk beralih ke solusi sementara provisional Solution sebagaimana dideskripsikan di dalam klausula klausula special agreement pada November 1991. Cekoslovakia tidak berhak untuk melaksanakan solusi sementara provisional solution ini, sejak Oktober 1992. Pemberitahuan pengakhiran Perjanjian 16 September 1997 dan instrumen yang berhubungan denganya oleh Hungaria, pada 19 Mei 1992 tidak memiliki akibat hukum pengakhiran perjanjian tersebut
Mengenai masalah hukum yang diajukan pada Pasal 2, ayat (2) dan pasal 5 Special Agreement:
Menemukan bahwa Slovakia sebagai suksesor cekoslovakia, menjadi pihak
situasi yang muncul, dan harus mengambil segala tindakan yang dibutuhkan untuk menjamin pencapaian tujuan Perjanjian 1977, sesuai dengan yang telah mereka sepakati sebelumnya.
Kecuali jika para pihak setuju sebaliknya, rezim Join Operation harus
Slovakia untuk kerusakan yang diderita Cekoslovakia dan oleh Slovakia dalam hal penundaan dan penelantaran pekerjaan oleh Hungaria yang merupakan tanggungjawabnya; dan Slovakia harus membayar kompensasi kepada Hungaria untuk kerugian yang dideritanya dalam hal menjalankan tindakan sementaraprovisional solution oleh Cekoslovakia dan pemeliharaan tindakan sementara tersebut oleh Slovakia.
Penyelesaian dari tanggungan untuk konstruksi dan operasi perkerjaan
harus dipengaruhi sesuai dengan ketentuan yang relevan dari perjanjian 1977 dan instrumen terkaitnya, tangungan seharunya dari tindakan seperti itu karena akan diambil oleh para pihak dalam aplikasi poin 2b dan c dari
Pengerjaan Proyek Nagymaros-Gabcikovo Pada Tahun 1989 Dimana Perjanjian Internasional Melekatkan Tanggungjawab Pada Republik Hungaria Pengadilan melihat dalam banyak keadaan berdasarkan ketetapan dalam VCLT 1969 berkenaan dengan pembatalan dan penghentian perjanjian. Berdasarkan pasal 60-62, dimana VCLT berlaku juga terhadap Protocol pada 6 February 1989. Dalam protokol ini Hungaria and Cekoslovaskia setuju untuk mempercepat jalannya proyek Gabcikovo-Nagymaros. Pengadilan tidak dapat menerima pendapat dari Hungaria dalam hal pengaruh yang terjadi pada pada 1989, berkaitan dalam hal penghentian dan sesudah itu penundaan proyek. Hal itu disebabkan Hungaria masih bertanggung jawab terhadap Nagymaros dan Dunakiliti. Hal tersebut tidak dapat dihentikan dalam kaitannya dengan aplikasi Perjanjian 1977 ataupun kemudian menolak Perjanjian 1977. Perbuatan Hungaria pada waktu itu dapat di tafsirkan sebagai ekspresi ketidakmauan untuk tunduk pada ketetapan dalam Perjanjian 1977 dan Protocol pada 6 Februari 1989, yang ditetapkan sebagai kontrak kerjasama. Pengaruh dari perbuatan Hungaria adalah
Pada 1989, Hungaria tidak berhak untuk untuk menghentikan dan akhirnya membatalkan proyek Gabcikovo-Nagymaros berdasarkan perjanjian 1977 dan instrument lain yang terkait. Pengadilan melihat bahwa kebutuhan sebagai dasar diakuinya sebagai kebiasaan hukum internasional untuk menghindari pelanggaran yang tidak sesuai dengan tanggung jawab internasional. Itu dipertimbangkan sebagai dasar untuk menghindari pelanggaran yang dapat diterima dalam hal pengecualian. berdasarkan kondisi yang tertera dalam pasal 33 dalam draft artikel Tanggung Jawab Internasional Negara yang dibuat oleh ILC. Itu harus disebabkan oleh kepentingan utama negara dimana adanya konflik dengan kewajiban internasional. Dimana kepentingan itu terancam oleh bahaya, dan pelanggaran dilakukan untuk menjaga kepentingan. Tindakan itu tidak boleh merusak kepentingan yang penting dari negara berdasarkan kewajiban yang ada. Kondisi ini menggambarkan kebiasaan hukum internasional. Pengadilan dalam hal ini menemukan kesulitan dalam menjawab mengenai kondisi lingkungan di dyang diakibatkan oleh proyek Gabcikovo-Nagymaros dikaitkan dengan kepentingan negara. Dalam kaitannya dengan hal ini, dengan melihat pada Gabcikovo-Nagymaros, bahaya yang dperlihatkan oleh Hungaria, tanpa menghukum sebelum memeriksa adanya kemungkinan kondisi berbahaya, tidak diberikan secara efektif pada 1989. Negoisasi merupakan jalan yang dapat diambil untuk melihat ulang proyek dan perpanjangan untuk berapa batasan, tanpa diperlukan adanya suatu penghentian. Lebih jauh lagi pengadilan melihat bahwa Hungaria ketika memutuskan untuk menarik kesimpulan dari perjanjian 1977, rupanya telah sadar akan situasi yang akan terjadi kemudian, dan itu dibutuhkan untuk menjamin perlindungan terhadap lingkungan oleh para pihak dalam perjanjian. Tidak dapat dinyatakan kegagalan yang diterima
`Pada november 1991, Cekoslovaskia Berhak Untuk Melaksanakan Varian C. Tetapi Dilain Pihak Cekoslovaskia Tidak Berhak Untuk Melaksanakan Solusi Sementara Provisional Solution Sejak Oktober 1992.
Cekoslovakia dalam hal melaksanakan pelaksanaan operasi varian C tidak menimbulkan pelanggaran terhadap hukum internasional. Cekoslovakia berpendapat bahwa keputusan Hungaria untuk menghentikan dan akhirnya membatalkan konstruksi pekerjaan di Dunakiliti membuat ketidakmungkinan untuk Cekoslovakia untuk menyelesaikan pekerjaan seperti pada awalnya dinyatakan dalam perjanjian 1977 dan kemudian berhak untuk mengajukan pemecahan masalah. Dalam hal pelaksanaan proyek, Cekoslovakia melibatkan Pinciple Of Approximate Application untuk membenarkan konstruksi dan pengoperasian varian C. Hal itu menjelaskan kemungkinan terpenuhinya tidak hanya tujuan dari perjanjian 1977 tetapi juga keberlangsungan dari kewajiban untuk mengimplementasikan prinsip itikad baik. Pengadilan melihat bahwa itu tidak dibutuhkan untuk menentukan apakah prinsip dalam hukum internasional atau prinsip umum hukum internasional dalam hal Pinciple Of Approximate Application. Karena walaupun prinsip itu ada, itu hanya dapat diartikan sebagai pekerjaan dengan batas waktu dalam hal pertanyaan perjanjian. Dalam pandangan pengadilan varian C tidak dijumpai adanya kondisi utama berdasarkan Perjanjian 1977. Pengadilan juga telah melihat dalam hal karakteristik Perjanjian 1977, berdasarkan pasal 1, dalam hal penyediaan konstruksi sistem pintu air Gabcikovo-Nagymaros sebagai kerjasama investasi yang utama dan sistem operasi yang tidak dapat dibagi. Elemen ini terlihat dalam pasal 8 dan pasal 10 dalam Perjanjian 1977 untuk kepemilikan proyek GabcikovoNagymaros dan untuk kerjasama property sebagai koordinasi dalam unit yang utama. Walaupun mempunyai kesamaan dengan proyek awal, varian C jelas berbeda karakteristiknya menurut hukum. Pengadilan mengambil kesimpulan bahwa Cekoslovakia dalam melaksanakan varian C tidak mempergunakan Perjanjian 1977 tetapi sebaliknya melanggar ketetapan yang telah ditentukan dan menimbulkan pelanggaran terhadap hukum internasional.
kewajiban untuk mengurangi kerugian yang diakibatkan oleh varian C. Hal itu dinyatakan dalam prinsip umum hukum internasional bahwa pihak yang menjadi korban dari tidak dilaksanakannya suatu perbuatan dari pihak lain dalam perjanjian dapat meminta untuk mengurangi kerugian yang mungkin ditimbulkan. Tetapi pengadilan menilai bahwa prinsip itu memberikan dasar untuk perhintungan kerugian, Itu tidak dapat dijadikan alasan pembenar dalam kaitan dengan kesalahan yang telah dilakukan. Pengadilan lebih jauh mempertimbangkan pengalihan dari hasil yang ditimbulkan Danube oleh Cekoslovakia tidak dibenarkan menurut hukum untuk melakukan tindakan balasan karena itu tidaksesuai
September 1997 Dan Instrumen Yang Berhubungan Denganya Oleh Hungaria, Pada 19 Mei 1992 Tidak Memiliki Akibat Hukum Pengakhiran Perjanjian Tersebut Hungaria mengajukan lima argumen dalam mendukung keabsahan, dan kemudian efektivitas pengakhiran perjanjian. Hal tersebut dikarenakan keberadaan kepentingan negara state of necessity, ketidakmungkinan pelaksanaan perjanjian imposibility of performance of the treaty, munculnya perubahan keadaan yang sangat mendasar fundamental changes of circumstances, pelanggaran material perjanjian oleh Cekoslovakia, dan perkembangan norma baru dalam hukum
ANALISIS
The Vienna Convention on the Law of Treaties
mempunyai penerapan yang terbatas dalam kasus sengketa Gabckovo-Nagymaros. Kedua belah pihak mengakui hanya untuk ketetapan yang sudah terkodifikasi sebelum adanya hukum kebiasaan internasional yang dapat diterapkan kedalam perjanjian 1977, dimana ada sebelum VCLT berlaku diantara kedua negara. Pengadilan mengidentifikasi pasal 60, 61, dan 62, berkaitan dengan penangguhan dan penghentian perjanjian, sebagai kodifikasi dari norma kebiasaan internasional
Ecological Necessity dan Tanggung Jawab Negara Pada saat memorial dan presentasi didepan mahkamah, baik
Hungaria maupun Cekoslovakia memberikan fakta berkenaan dengan hubungan antara hukum perjanjian dengan tanggung jawab negara. Pengadilan dalam hal ini menetapkan dengan menyatakan bahwa : Ketika suatu negara melakukan pelanggaran terhadap hukum internasional. Maka tanggung jawab internasional adalah mungkin berkaitan dengan kewajiban apapun yang telah gagal untuk dihormati. Hungaria tidak mempermasalahkan pelanggaran terhadap penangguhan dan pada akhirnya penghentian pekerjaan di Nagymaros. Hungaria menyatakan keinginannya atas dasar tanggung jawab negara yang berdasarkan atas kepentingan ekologi untuk menghindarkan timbulnya kesalahan. Berdasarkan kepada riset lingkungan, proyek di Gabckovo dan Dunakiliti dapat menimbulkan banjir dan endapan lumpur, punahnya flora dan fauna, turunnya kualitas dan pendangkalan air. Hal yang sama, terjadi juga dilihat dari kerangka bendungan di Nagymaros yang diperkirakan akan menimbulkan erosi pada dasar sungai, menyusutnya lapisan tanah dan sedimen deposit sungai, endapan lumpur,