Laporan Inokulasi Bakteri

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN INOKULASI BAKTERI

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASI


JURUSAN FARMASI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKKES MAKASSAR

LAPORAN INOKULASI BAKTERI

OLEH :
KELOMPOK 4
KELAS REGULER A.

SITI ANIAH HARDIATY

SRY REZKY AMALIAH


SUPARMIN ROMI
TUTI ERNAWATI
VERA FEBRIANTI
YANTI SARI SYAM

JURUSAN FARMASI
POLITEKNIKKE SEHATAN KEMENKKES MAKASSAR
2011/2012

BAB I
PENDAHULUAN

I.1. LATAR BELAKANG


Dalam

teknik

biakan

murni

tidak

saja

diperlukan

bagaimana

memperoleh suatu biakan yang murni, tetapi juga bagaimana memelihara


serta mencegah pencemaran dari luar. Inokulasi dimaksudkan untuk
menumbuhkan, meremajakan mikroba dan mendapatkan populasi mikroba
yang murni. Inokulasi adalah pekerjaan memindahkan bakteri dari medium
yang lama ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat
tinggi.

Media

untuk

membiakkan

bakteri

haruslah

steril

sebelum

digunakan. Pencemaran terutama berasal dari udara yang mengandung


banyak mikroorganisme. Pemindahan biakan mikroba yang dibiakkan
harus sangat hati-hati dan mematuhi prosedur laboratorium agar tidak
terjadi kontaminasi. Oleh karena itu, diperlukan teknik-teknik dalam
pembiakan mikroorganisme yang disebut dengan teknik inokulasi biakan.

Isolasi bakteri merupakan suatu cara untuk memisahkan atau memindahkan


mikroba tertentu dari lingkungan sehingga diperoleh kultur atau biakan murni. ada
beberapa cara umum yang dapat dilakukan dengan cara goresan(steak plate), cara
taburan atau tuang(pour plate), serta mikromanipulator(the micromanipulator

methods). (lim,2001). Secar alami, bakteri di alam ditemukan dalam populasi


campuran. Hanya dalam keadaan tertentu saja populasi ini ditemukan dalam keadan
tertentu saja populasiini ditemukan dalam keadaan murni . Untuk dapat mempelajari
sifat biakan, morfologi, dan sifat faalinya, maka organisme yang akan diteliti harus
dapat dipisahkan. Ini berarti bahwa haruys ada biakan murni yang hanya
mengandung satu jenis bakteri saja.
Untuk memperoleh biakan murni dapat dilakukan pengenceran dengan
menggunakan bahan cair atau padat. Pada mulanya digunakan gelatin sebagai bahan
pemadat. Teknik untuk memperoleh biakan murni ada 3 cara, yaitu: teknik
penggoresan agar, teknik agar tuang, teknik agar sebar.
Teknik inokulasi merupakan suatu pekerjaan memindahkan bakteri dari
medium yang lama ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat
tinggi. Dengan demikian akan diperoleh biakan mikroorganisme yang dapat
digunakan untuk pembelajaran mikrobiologi. Pada praktikum ini akan dilakukan
teknik inokulasi biakan mikroorganisme pada medium steril untuk mempelajari
mikrobiologi dengan satu kultur murni saja.
Identifikasi biakan mikroorganisme seringkali memerlukan pemindahan ke
biakan segar tanpa terjadi pencemaran. Pemindahan mikroorganisme ini dilakukan
dengan teknik aseptik untuk mempertahankan kemurnian biakan selama pemindahan
berulang kali. Mikroorganisme dapat ditumbuhkan dalam biakan cair atau padat.
Kekeruhan dalam kaldu menunjukkan terjadinya pertumbuhan mikroorganisme. Bila
mikroorganisme menumpuk pada dasar tabung maka akan membentuk sedimen,
sedangkan pada permukaan kaldu pertumbuhannya terlihat sebagai pelikel.
Selain dalam media cair, mikroorganisme juga memperlihatkan pertumbuhan
dengan ciri tertentu dalam biakan padat seperti agar miring atau lempengan agar.
Agar miring lazimnya digunakan untuk menyimpan biakan murni sedangkan agar
lempengan lazimnya digunakan untuk memurnikan mikroorganisme.

I.2 RUMUSAN MASALAH


Bagaimana cara mengisolasi dan melihat mikroorganisme disekitar kita dan
bagaimana

cara

menginokulasi

mikroorganisme

yang

murni

dan

morfologinya ?
I.3 TUJUAN PRAKTIKUM
Untuk mengetahui dan memahami cara menginokulasi mikroorganisme.
Untuk mengamati hasil peremajaan mikroorganisme.

melihat

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Penanaman bakteri atau biasa disebut juga inokulasi adalah pekerjaan
memindahkan bakteri dari medium yang lama ke medium yang baru dengan tingkat
ketelitian yang sangattinggi. Untuk melakukan penanaman bakteri (inokulasi) terlebih
dahulu diusakan agarsemua alat yang ada dalam hubungannya dengan medium agar
tetap steril, hal ini agarmenghindari terjadinya kontaminasi (Dwijoseputro, 1998).
Ada beberapa tahap yang harus dilakukan sebelum melakukan teknik
penanaman bakteri (inokulasi) yaitu :
1. Menyiapkan ruangan
Ruang tempat penanaman bakteri harus bersih dan keadannya harus steril agar
tidak terjadi kesalahan dalam pengamatan atau percobaaan .dalam labotarium
pembuataanserum vaksin dan sebagainya. Inokulasi dapat dilakukan dalam sebuah
kotak kaca (encast ) udara yang lewat dalam kotak tersebut dilewatkan saringan
melalui suatu jalanagar tekena sinar ultraviolet (Pelczar, 1986).
2. Pemindahan dengan dengan pipet
Cara ini dilakukan dalam penyelidikan air minum atau pada penyelidikan untuk
diambil1 ml contoh yang akan diencerkan oleh air sebanyak 99 ml murni (Pelczar,
1986).
3. Pemindahan dengan kawat inokulasi
kawat inokulasi sebaliknya dari platina atau nikel .ujungnya boleh lurus jugaboleh
berupa

kolongan

yang

diametrnya

1-3mm.

Dalam

melakukuan

penanaman

bakterikawat ini terlebih dahulu dipijarkan sedangkan sisanya tungkai cukup


dilewatkan nyalaapi saja setelah dingin kembali kawat itu disentuhkan lagi dalam
nyala (Pelczar, 1986).
Teknik Inokulasi
Ada beberapa metode yang digunakan untuk mengisolasi biakan
murni mikroorganisme yaitu :
Metode gores

Teknik ini lebih menguntungkan jika ditinjau dari sudut ekonomi dan
waktu,

tetapi

memerlukan

ketrampilan-ketrampilan

yang

diperoleh

dengan latihan. Penggoresan yang sempurna akan menghasilkan koloni


yang terpisah. Inokulum digoreskan di permukaan media agar nutrien
dalam cawaan petri dengan jarum pindah (lup inokulasi). Di antara garisgaris goresan akan terdapat sel-sel yang cukup terpisah sehingga dapat
tumbuh menjadi koloni.
Cara penggarisan dilakukan pada medium pembiakan padat bentuk
lempeng. Bila dilakukan dengan baik teknik inilah yang paling praktis.
Dalam

pengerjaannya

laboratorium

tapi

terkadang

tujuannya

sama

berbeda
yaiitu

pada

untuk

masing-masing

membuat

goresan

sebanyak mungkin pada lempeng medium pembiakan. Ada beberapa


teknik dalam metode goresan, yakni :

a.

Goresan T

b. Goresan kuadran

c. Goresan radian

d. Goresan sinambung

Metode tebar

Setetes inokolum diletakan dalam sebuah medium agar nutrien dalam


cawan petridish dan dengan menggunakan batang kaca yang bengkok dan
steril. Inokulasi itu disebarkan dalam medium batang yang sama dapat
digunakan dapat menginokulasikan pinggan kedua untuk dapat menjamin
penyebaran bakteri yang merata dengan baik. Pada beberapa pinggan
akan muncul koloni koloni yang terpisah-pisah.

Metode tuang

Isolasi

menggunakan

melakukan

media

pengenceran

cair

adalah

dengan

cara

penurunan

pengenceran.

jumlah

Dasar

mikroorganisme

sehingga pada suatu saat hanya ditemukan satu sel di dalam tabung
(Winarni, 1997).

Metode tusuk
Metode tusuk yaitu dengan dengan cara meneteskan atau menusukan
ujung

jarum

ose

yang

didalamnya

terdapat

inokolum,

kemudian

dimasukkan ke dalam media (Winarni, 1997).


Perbedaan Inokulasi Jamur dan Bakteri
1. Inokulasi jamur menggunakan jarum ose bentuk batang. Hifa yang
berbentuk seperti benang mudah diambil dengan jarum ose batang dan
mudah sekali tumbuh di dalam suatu media.
2. Inokulasi bakteri menggunakan jarum ose bentuk bulat. Pada ujung jarum
ose yang berbentuk bulat, bakteri akan dapat terambil dalam jumlah yang
relatif banyak (Rohimat, 2002).

Teknik Isolasi Dan Pemurnian


Teknik isolasi mikroba untuk memisahkan dan mengidentifikasi, jenis mikroba dari
biakan dapat diklasifikasikan berdasarkan sifat pertumbuhan yang nampak pada
media.
Metode penanaman pada agar

Pada metode penanaman pada agar, jika sedikit saja sel diletakkan dalam medium
agar, maka tiap sel akan tumbuh menjadi koloni yang terpisah. Jika suspensi sel
cukup diencerkan, koloni akan terpisah dengan baik, sehingga masing-masing
memiliki kemungkinan tinggi untuk diturunkan menjadi sel tunggal. Namun untuk
membuat yang demikian, penting untuk mengambil satu tipe koloni yang diinginkan,
memasukkan ke dalam air dan menanamnya kembali ke agar. Dengan mengulangi
prosedur ini beberapa kali menjamin untuk memperoleh biakan murni.
Metode Pengenceran
Metode yang sedikit dapat dipercaya adalah pengenceran. Suspensi diencerkan seri
dan contoh masing-masing pengenceran ditanam pada agar. Jika hanya sedikit
contoh dari pengenceran tertentu menunjukkan pertumbuhan, diperkirakan bahwa
beberapa dari biakan tadi dimulai dari sel tunggal. Metode ini tidak digunakan kecuali
jika penanaman pada agar tidak dimungkinkan karena beberapa alasan. Gambaran
yang tidak diinginkan dari metode ini adalah bahwa metode ini hanya dapat
digunakan untuk isolasi tipe organisme yang dominan dalam populasi campuran.
Terdapat berbagai cara mengisolasi mikroba, yaitu:
1. Isolasi Pada Agar Cawan
Prinsip pada metode isolasi pada agar cawan adalah mengencerkan mikroorganisme
sehingga diperoleh individu spesies yang dapat dipisahkan dari organisme lainnya.
setiap koloni yang terpisah yang tampak pada cawan tersebut setelah diinkubasi
berasaldaris atu sel tunggal. Terdapat beberapa cara dalam metode isolasi pada agar
cawan,yaitu: metode gores kuadran dan metode agar cawan tuang. Bila metode
gores

kuadran

dilakukan

dengan

baik

akan

menghasilkan

terisolasinya

mikroorganisme, dimana setiap koloni berasaldari satu sel.


2. Isolasi Pada Medium Cair
Metode isolasi pada medium cair dilakukan bila mikroorganisme tidak dapat tumbuh
pada agar cawan (medium padat), tetapi hanya dapat tumbuh pada kultur cair.
Metode ini juga perlu dilakukan pengenceran dengan beberapa serial pengenceran.
Semakin tinggi pengenceran peluang untuk mendapatkan satu sel semakin besar.
3. Isolasi Sel Tunggal
Metode isolasi sel tunggal dilakukan untuk mengisolasi sel mikroorganisme
berukuran besar yang tidak dapat diisolasi dengan metode agar cawan/medium cair.
Sel mikroorganisme dilihat dengan menggunakan perbesaran sekitar 100 kali.
Kemudian sel tersebut dipisahkan dengan menggunakan pipet kapiler yang sangat
halus ataupun micromanipulator, yang dilakukan secara aseptis.

Macam-Macam Media
Ada beberapa macam media yang digunakan untuk inokulasi yaitu :
1.Mixed culture: berisi dua atau lebih spesies mikroorganisme

2. Plate culture: media padat dalam petridish

3. Slant culture : media padat dalam tabung reaksi

4.

Stap culture : media padat dalam tabung reaksi, tetapi penanamannya

dengan carapenusukan.

5. Liquid culture : media cair dalam tabung reaksi.


6. Shake culture: media cair dalam tabung reaksi yang penanamannya dikocok.

Cara menyelidiki Piaraan Murni


Dalam keadaan sebenarnya ( di alam bebas ) boleh dikatakan tidak ada bakteri yang
hidup sendiri terlepas dari spesies lainnya. Kerapkali bakteri patogen kedapatan
bersama-sama bakteri saproba. Untuk menyendirikan suatu spesies ada dikenal
beberapa cara, yaitu :
1. Dengan pengenceran

Suatu sampel dari suatu suspensi yang berupa campuran bermacam-macam spesies
diencerkan dalam suatu tabung tersendiri. Dari enceran ini kemudian diambil sampel
1 ml untuk diencerkan lebih lanjut. Jika dari pengenceran yang ketiga ini diambil 0,1
ml untuk disebarkan pada suatu koloni tumbuh dalam medium tersebut, tetapi
mungkin juga kita hanya memperoleh satu koloni saja. Dalam hal yang demikian ini
kita memperoleh satu koloni saja. Dalam hal yang demikian ini kita memperoleh satu
koloni murni. Kalau kita belum yakin, bahwa koloni tunggal yang kita peroleh itu
murni, kita dapat mengulang pengenceran dengan menggunakan koloni ini sebagai
sampel (Waluyo, 2005).

2. Dengan Penuangan
Robert koch ( 1943-905 ) mempunyai metode yang lain, yaitu dengan mengambil
sedikit sampel campuran bakteri yang sudah diencerkan, dan sampel ini kemudian
disebarluaskan di dalam suatu medium dari kaldu dan gelatin encer. Dengan
demikian diperoleh hanyalah suatu piaraan adukan. Setelah medium itu mengental,
maka selang beberapa jam kemudian nampaklah koloni koloni yang masing
masing dapat dianggap murni. Dengan mengulang pekerjaan seperti di atas, maka
akhirnya akan diperoleh piaraan murni yang lebih terjamin (Waluyo, 2005).
3. Dengan Penggesekan
Metode ini sekarang banyak digunakan, karena tidak begitu memakan waktu, hanya
sayang, dengan cara ini maka bakteri anaerob tidak dapat tumbuh. Jika ujung kawat
inokulasi dibengkokan, kemudian ujung kawat inokulasi itu setelah disentuhkan
suatu koloni lalu digesekkan pada permukaan medium padat, maka beberapa waktu
kemudian (kurang lebih 12 jam) akan nampaklah koloni-koloni yang letaknya tersebar
di permukaan medium. Jika diadakan pemindahan sampel dari suatu koloni yang
letaknya terpencil,maka akan diperoleh suatu piaraan murni (Waluyo, 2005).
4. Dengan Mengucilkan Satu Sel ( Single Cell Isolation )
Mikropipet adalah alat yang dapat memungut satu bakteri dari sekian banyak, dengan
tiada ikut sertanya bakteri lain. Mikropipet ditempatkan pada tangan tangan suatu
mikromanipulator. Dengan mikropipet dibuat beberapa tetesan bergantung pada
suatu kaca penutup. Pekerjaan ini dilakuan di bawah obyektif mikroskop. Jika
tampak suatu tetesan hanya mengandung satu bakteri, maka dengan lain mikropipet,
tetesan tersebut dipindahkan ke medium encer dengan maksud supaya bakteri
tersebut berkembang biak dulu. Kemudian dari sini dapat diperoleh piaraan murni.
Meode ini sangat memerlukan kesabaran, lagipula mikromanipulator sangat mahal
(Waluyo, 2005).
5. Dengan Inokulasi Hewan
Metode ini didasarkan atas suatu kenyataan, bahwa tidak semua bakteri dapat
tumbuh di dalam tubuh seekor hewan. Misal kita ambil dahak dari seseorang yang
disangka menderita tbc. Jika dahak ini disuntikkan ke dalam tubuh tikus putih, maka
bakteri bakteri aprobe yang ikut serta itu tidak akan bertahan, sehingga kemudian
kita peroleh semata mata hasil tbc saja. Piaraan pneumococcus murni dapat
diperoleh dengan jalan demikian juga. Bakteri yang ketinggalan dalam tubuh tikus
yang sakit atau mati akhirnya dapat dipindahkan ke dalam medium yang sesuai.
Inokulasi dapat dilakukan di dalam kulit ( intracutaneous ), dapat di bawah kulit
( subcutaneous), dapat di dalam otot ( intramuscular), dapat di rongga tubuh atau
lain-lain tempat lagi (Waluyo, 2005).

Teknik Aseptik
Sebelum benar-benar dilakukan proses kultur mikroorganisme, pertama kali kita
harus mempertimbangkan bagaimana agar tidak terjadi kontaminasi. Mikroorganisme
ada dimana-mana. Karena ukurannya yang sangat kecil, mereka mudah lepas dalam
udara dan permukaan. Maka dari itu, kita harus mensterilisasikan medium kultur
secepatnya setelah preparasi untuk pemindahan mikroorganisme siap
dikontaminasikan, ini biasanya terbunuh. Bagaimanapun, itu sama pentingnya untuk
tindakan pencegahan sampai penanganan berikutnya mediun kultur harus tetap
steril. Demikian materi yang lain yang akan kontak juga harus tetap terjaga
kesterilannya (Cappuccino, 1983).
Teknik yang digunakan dalam pencegahan kontaminasi hingga kultur manipulasidan
media kultur steril disebut teknik aseptik. Keunggulan itu dibutuhkan keberhasilan
dalam laboratorium mikrobiologi, dan salah satu cara belajar dengan pendamping
mikrobilogi. Kontaminasi udara paling sering menjadi masalah karena udara selalu
kontak dengan partikel debu dan umumnya banyak komunitas mikroorganisme
didalamnya.Ketika wadah dibuka maka segera ditangani agar tidak terkontaminasi
dengan udara sekitar. Transfer aseptik pada kultur dari salah satu medium ke
medium yang lain harus lihai dengan loop inokulasi atau jarum harus disterilkan oleh
pembakaran pada nyala api. Dalampertumbuhan kultur dibutuhkan tempat yang
mudah dipindahkan ke permukaan agar datar,dimana pertumbuhan suatu koloni
berasal dari pertumbuhan dan pembelahan sel tunggal (Cappuccino, 1983)

Gambar 2. Teknik Aseptik


Teknik Pembiakan
Pembiakan adalah proses perbanyakan organisme melalui penyediaan kondisi
lingkungan yang sesuai. Mikroorganisme yang sedang tumbuh membuat replica

dirinya, membutuhkan adanya elemen-elemen dalam komposisi kimia mereka. Nutrisi


harus menyediakan elemen ini dalam bentuk yang mudah dimetabolisme. Faktorfaktor yang harus dikontrol selama pertumbuhan meliputi nutrisi, pH, temperature,
aerasi, konsentrasi garam dan kekuatan ionic medium.
Teknik

pembiakan

dilakukan

berdasarkan

tujuan

melakukan

pembiakan

mikroorganisme. Umumnya tiga situasi dapat ditemukan yaitu :


1.

Memperbanyak atau menumbuhkan spesies tertentu

2.

Menentukan jumlah dan tipe organism yang ada pada sample

3.

Mengisolasi organisme tertentu dari sumber alami.


Untuk

memperbanyak

spesies

tertentu

harus

disiapkan

media

yang

mengandung bahan dan kondisi yang sesuai untuk pertumbuhan spesies tersebut.
Untuk hal ini cukup dibutuhkan satu jenis media tetapi bersifat selektif dan kaya
nutrient sehingga pertumbuhan akan berjalan baik.
Teknik Penggoresan Agar
Agar miring
Pembuatan agar miring tidak boleh menyentuh tutup tabung saat dimiringkan.
Agar

ini

mempunyai

permukaan

luas

sehingga

sering

digunakan

untuk

menumbuhkan atau menyimpan biakan murni. Beberapa teknik goresan yang biasa
digunakan adalah goresan T, goresan kuadran, goresan radix dan goresan
sinambung.
Agar tegak
Tabung yang berisi agar dibiarkan tegak hingga beku. Agar tegak ini digunakan
untuk membiakkan bakteri dengan cara tusuk.
Identifikasi
Setelah diperoleh koloni yang terpisah, dapat dilakukan berbagai uji biokimia. Uji
biokimiadidasarkan pada berbagai hasil metabolisme yang disebabkan oleh daya
kerja enzim. Jarang sekali dapat ditentukan suatu genus berdasarkan sifat morfologi
atau biakan saja. Karena uji biokimia memerlukan berbagai media, maka dari koloni
yang terpisah perlu dibuat dahulu biakan harian dari koloni tersebut.
Cara membuat preparat basah
1.

Kaca obyek dibersihkan dengan kapas yang diberi alkohol

2.

Pindahkan dua mata ose suspensi biakan ke kaca objek. Untuk preparat biasa
digunakan kaca obyek biasa.

3.

Tutuplah dengan kaca penutup

4.

Periksa dengan pembesaran 10x atau 40x

BAB III
METODE KERJA
III.1 ALAT DAN BAHAN
A.
Alat-alat yang digunakan
a.

Autoklaf

b.

Cawan petri

c.

Tabung reaksi

d.

Rak tabung

e.
B.

Ose bulat dan Ose lurus

g. Lampu spiritus
k. Korek api
l. Spoit
m. Tissue roll
n. Kapas

Bahan-bahan yang digunakan

a. Medium NA

e. Bakteri bisul

b. Medium PDA

g. Jamur panu

c. Medium PW

1.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.

III. 2 CARA KERJA


Metode Gores (Streak Plate Method) pada Media Agar Miring
Media agar miring yang telah disterilkan diletakkan pada telapak tangan kiri
Dipanaskan jarum ose pada nyala api lampu spiritus hingga membara
Dibuka sumbat kapas pada biakan induk dengan jari manis dan kelingking
Disumbat kapas pada biakan induk ditutup
Disumbat kapas media agar miring yang akan diinokulasi mikroorganisme dibuka
dengan cara yang sama dengan langkah
Kemudian ujung jarum ose yang sudah mengandung mikroorganisme digeserkan
dengan hati-hati di atas permukaan agar, dimulai dari dasar tabung secara zig-zag
menuju ke bagian atas tabung.
Disumbat kapas ditutup secepatnya pada media yang telah diinokulasi
Dipanaskan ujung jarum ose kembali sampai membara untuk memusnahkan
mikroorganisme yang masih menempel.
Disimpan biakan yang baru diinokulasi dalam inkubator
Diamati,digambar dan diberi keterangan pertumbuhan koloni bakteri.

2. Metode Gores (Streak Plate Method) pada Media Agar Datar


a. Media dalam tabung reaksi diletakkan pada telapak tangan kiri.
b. Dipanaskan jarum ose pada nyala api lampu spiritus hingga membara
c. Dibuka sumbat kapas pada biakan induk dengan jari manis dan kelingking.
d. Disumbat kapas pada biakan induk ditutup
e. Dipanaskan pinggiran cawan petri untuk proses sterilisasi cawan petri
f. Dibuka sedikit tutup cawan petri dengan tetap melakukannya di dekat api bunsen.

g.

Digeserkan ujung jarum ose yang sudah mengandung mikroorganismedengan hatihati di atas permukaan agar, dimulai dari atas permukaan secara zig-zag menuju ke
bagian bawah (goresan T dan kuadran).
h. Ditutup secepatnya pada media cawan petri yang telah diinokulasi.dipanaskan ujung
jarum ose kembali sampai membara untuk memusnahkan mikroorganisme yang
masih menempel.
i. Disimpan biakan yang baru diinokulasi dalam inkubator
j. Diamati,digambar dan diberi keterangan pertumbuhan koloni bakteri.
3. Metode taburan (Pour Plate Method)
Dicairkan medium bakteri di atas penagas air dan didinginkan sampai suhu
50C.Dituangkan ke dalam cawan petri secara aseptic dan dibiarkan sampai
padat.Diencerkan susupensi bahan yang mengandung mikroorganisme seencer
mungkin dan diteteskan secara aseptic
b. Diratakan dengan digoyang seperti angka delapan
c. Ditutup cawan petri dan diberi label, kemudian diinkubasi dalam keadaan terbalik
dalam incubator selama 24-48 jam masa inkubasi.
a.

Cara pemindahan suspensi biakan


1.

Goyangkan tabung sehingga bakteri tercampur merata dalam suspensi

2.

Pijarkan ose sampai merah

3.

Buka tutup tabung dan panaskan tabung di atas api

4.

Setelah ose dingin kembai, ambil 1 mata ose suspensi bakteri.

5.

Panaskan mulut tabung sebelum menutup tabung

6.

Tutup kembali tabung dan letakkan kembali pada tempatnya

7.

Letakkan ose yang berisi suspensi biakan di atas kaca objek

8.

Pijarkan ose setiap kali mengambil suspensi biakan.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1

HASIL PENGAMATAN

IV.2

PEMBAHASAN
Untuk penggunaan metode gores dengan medium agar miring, mula-mula
disiapkan media biakan induk dari jenis mikroorganisme bakteri bisul dan jamur
panu. Biakan induk berada di tabung reaksi yang berisi media agar miring yang
berwarna kuning, Pada medium biakan induk, koloni tampak berupa sebaran/
suspensi putih pada permukaan atas media. Disediakan tiga buah tabung reaksi
berisi medium agar padat. Medium agar miring berwarna kekuningan berfungsi
sebagai tempat menggoreskan jamur dan tempat pertumbuhan koloni jamur.
Jarum ose dipanaskan hingga membara berfungsi untuk mensterilsasi jarum
sebelum digunakan dari mikroorganisme lain, sumbat kapas tabung reaksi yang
berisi isolate biakan induk dibuka, kemudian bibir tabung di panaskan berfungsi
untuk mensterilisasi tabung dan biakan dari mikroorganisme lain. Setelah itu,
jarum ose dimasukan pada medium biakan induk,jarum ose bentuk bulat untuk
inokulasi bakteri. Pengambilan inokulum dengan dengan menggoreskan ujung
bulat jarum ke media biakan induk, memungkinkan bakteri dapat terambil banyak.
Mulut tabung reaksi yang berisi isolate biakan induk dipanaskan kembali,
berfungsi untuk mensterilisasi tabung dan biakan dari mokroorganisme lain.
Kemudian segera di tutup dengan sumbat kapas lemak bertujuan agar keadaan
mikroorganisme di dalam tabung reaksi tetap steril, apabila ada kontaminan yang
akan masuk, maka dapat terserap dengan sumbat kapas tanpa dapat
mempengaruhi mikroorganisme yang akan di biakan, (Anonim:2008)
Teknik inokulasi pada media miring
Setiap perlakuan diusahakan dilakukan secara aseptis ( di dekat api
Bunsen) berfungsi agar saat inokulasi, bahan serta alat gelas yang digunakan
tetap steril. Inokulum digoreskan di permukaan media agar miring di dalam
tabung reaksi yang telah di sediakan menggunakan metode gores mulai dari
samping arah zig-zag. Arah zig-zag. Arah zigzag di gunakan supaya
memungkinkan koloni terbentuk tersebar merata dan tampak jelas serta tidak
bertumpuk dari koloni yang akan terbentuk.Panaskan sekeliling mulut tabung dan
segera di tutup dengan sumbat kapas berfungsi untuk mensterilisasi tabung
reaksi dan biakan dari mikroorganisme lain. Inokulum disimpan dalam incubator
agar medium dapat tumbuh pada wadah yang steril dengzn menyeting suhu 370
C sebagai suhu opimum bakteri untuk tumbuh, kemudian di amati dan di foto

bentuk koloni yang terbentuk setelah di inkubasi selama 2x24 jam, Medium yang
digunakan adalah larutan nutrient agar yang sebelumnya dipanaskan agar bisa
membentuk medium miring yang didinginkan hingga memadat dengan
memiringkan tabung reaksi sehingga memebentuk agar miring dan berwarna
kuning muda. Medium agar miring adalah medium yang dibuat dalam tabung
reaksi yang diletakan miring pada waktu pendinginan. (Pelczar,m.1986)
Keuntungan media agar miring ini adalah luas permukaan yang kecil
sehingga peluang kontaminasi rendah dan dapat memperluas bidang untuk
digunakan strain murni (indukan murni). Sedangkan kerugiannya hanya memuat
sedikit mikroorganisme. Media agar untuk bakteri digunakan media NA (Nutrien
agar) karena yang komposisinya ekstrak daging sapi didalamnya mengandung
protein, karbohidrat, vitamin dan sedikit lemak juga terdapat adanya beberapa
factor pertumbuhan yang tidak mampu mensintesis mikroorganisme,
(Waluyo,L,2005)
Medium NA berfungsi untuk membiakan berbagai macam mikroorganisme
serta kultur bakteri. Pada praktikum ini kita mempelajari bagaimana melakukan
teknik inokulasi biakan mikroorganisme pada medium steril sehingga bisa
mendefinisikan bahwa teknik inokulasi adalah pekerjaan memindahkan bakteri
dari medium lama kemedium baru dengan tingkat ketelitian sangat tinggi dan
dituntut untuk bwekera secara aseptic yaitu bebas dari pengaruh kontaminan
mikroorganisme yang lain. Teknik aseptic dilakukan dengan penyediaan alat-alat
kerja yang steril dan bekerja didekat api Bunsen agar terhindar dari kontaminan
udara.pada waktu inokulasi jarum yang digunakan untuk meindahkan mikroba
harus dipijarkan diatas api segera sebelum dan sesudah melakukan pemindahan.
Pemanasan ini menghjancurkan semua bentuk kehidupan yang ada pada
permukaan jarum atau alat pemindahan, setelah di inokulasi biakan bakteri
disimpan dan diinkubasi dalam lingkungan yang sesuai untuk petumbuhan,
(Dwidjoseputro,D.1988)

BAB V
PENUTUP
V.1

KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan maka dapat diperoleh
kesimpulan bahwa teknik inokulasi merupakan teknik pemindahan bakteri ke
dalam media dengan perlakuan khusus untuk mempertahankan kemurnian
biakan bakteri. Teknik inokulasi dapat dilakukan dengan metode gores pada agar

datar dan metode gores pada agar miring.proses inokulasi harus benar-benar
aseptic atau steril agar tidak terjadi kontaminasi oleh organism lain. Pada hasil
pengamatan metode gores agar miring terlihat adanya garis zig-zag putih
menyebar yang menandakan koloni bakteri tumbuh begitu juga pada cawang
tuang dan gores.
V.2
SARAN
Dalam percobaan kali ini praktikan sangat mengharapkan petunjuk dari para
asisten, agar dapat berhati hati dalam melakukan praktikum mengingat bahan
percobaan yang mengandung mikroba yang bisa saja mengkontaminasi
praktikan.

DAFTAR PUSTAKA
Pakadang, Sesilia R. 2012. Buku Penuntun Praktikum Mikrobiologi Farmasi.
Jurasan Farmasi Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar : Makassar.
Anonymous. 2007.http://www.scrib.com/doc/ 15546953 Morfologi Koloni Bakteri
Anonim, http://www.scribd.com/teknik-inokulasi-mikroorganisme/d/18656107

Diposkan oleh yazura08 di 05.53


http://yazura08.blogspot.co.id/2012/03/laporan-inokulasi-bakteri.html

Anda mungkin juga menyukai