Audit Internal
Audit Internal
Audit Internal
I. Pendahuluan
Pengorganisasian
Perencanaan
Checklist Audit
Tehnik Audit
Komunikasi dalam Audit
Pelaksanaan/Implementasi Audit
Pendahuluan
1. Ruang lingkup
2. Acuan Normatif
3. Istilah dan Definisi
4. Persyaratan Manajemen (15 butir)
5. Persyaratan Teknis (10 butir )
BBIA
4. Persyaratan Manajemen
4.1 Organisasi
4.2 Sistem Manajemen
4.3 Pengendalian Dokumen
4.4 Kaji Ulang Permintaan, Tender dan Kontrak
4.5 Subkontrak Pengujian
4.6 Pembelian Jasa dan Perbekalan
4.7 Pelayanan Kepada Pelanggan
4.8 Pengaduan
4.9 Pengendalian Pekerjaan yang Tidak Sesuai
4.10 Peningkatan
BBIA
Tindakan Perbaikan
Tindakan Pencegahan
Pengendalian Rekaman
Audit Internal
Kaji Ulang Manajemen
BBIA
5. Persyaratan Teknis
5.1
5.2
5.3
5.4
Umum
Personel
Kondisi Akomodasi dan Kondisi Lingkungan
Metode Pengujian/Kalibrasi dan Validasi
Metode
5.5 Peralatan
5.6 Ketertelusuran Pengukuran
5.7 Pengambilan Contoh (Sample)
5.8 Penanganan Barang Yang Diuji/kalibrasi
5.9 Jaminan Mutu Hasil Pengujian/kalibrasi
5.10 Pelaporan Hasil
BBIA
Definisi Audit
Sebuah proses yang sistematik, independen, dan didokumentasikan, untuk memperoleh
dan mengevaluasi fakta secara obyektif untuk menentukan sejauh mana kriteria audit
dapat dipenuhi
Pemeriksaan sistematik
Pengumpulan fakta
Evaluasi fakta (secara obyektif)
DEFINISI
Sistem
Set unsur-unsur yang saling terkait atau interaksi (ISO 9000).
Sistem Manajemen
Sistem untuk menetapkan kebijakan, tujuan dan untuk mencapai tujuan
itu (ISO 9000).
Manajemen Mutu
Sistem manajemen untuk mengarahkan dan mengendalikan organisasi dalam
hal mutu (ISO 9000).
Pemastian Mutu
Bagian manajemen mutu yang memperhatikan pencapaian persyaratan mutu
(ISO 9000).
DEFINISI
Audit Mutu
Aspek teknis
Audit internal untuk aspek ini lebih di arahkan pada kegiatan teknis yang
berkaitan dengan kinerja dalam pelaksanaan pengujian/kalibrasi.
Kegunaan
Merumuskan bidang yang kuat dan lemah dari
laboratorium.
BBIA
14
KEBIJAKAN AUDIT
Pimpinan harus menjelaskan/memberi tahu
Mengapa audit diperlukan
Bagaimana kebijakannya akan diterapkan
Bagimana tindakan akan diambil terhadap temuan-temuan.
Jenis Audit
Audit Pihak Pertama
Audit yang dilakukan oleh suatu organisasi terhadap dirinya sendiri
(AUDIT INTERNAL)
oleh pihak ketiga yang tidak memihak, yang biasanya digunakan untuk kepentingan
sertifikasi, registrasi atau kesesuaian terhadap regulasi tertentu
Audit Internal
Pengorganisasian
Perencanaan
Checklist Audit
Tehnik Audit
Komunikasi dalam Audit
Pelaksanaan/Implementasi Audit
PENGORGANISASIAN
1.
2.
3.
PENGORGANISASIAN
4.
5.
6.
7.
PERENCANAAN
PERENCANAAN
3. Dokumen yang dibutuhkan saat audit :
SNI ISO/IEC 17025: 2008 sebagai acuan
Panduan Mutu laboratorium dan dokumen-dokumen lain
Checklist yang digunakan mengevaluasi elemen sistem
manajemen
Form pelaporan observasi audit, misal : form ketidak sesuaian
atau form permintaan tindakan perbaikan (CAR - Correcttion
action request).
4. Jadwal waktu audit disusun oleh tiap auditor dan disepakati oleh
Checklist Audit
Merupakan
Refleksi tujuan audit
Mencakup semua aspek fungsi aktifitas yang akan diaudit.
Bisa berbentuk standar, atau spesifik
Maksud Penggunaan Checklist
Untuk mempersiapkan rancangan kerja audit
Mengenal dan menghubungkan lingkup audit
Untuk meyakinkan bahwa semua aspek teraudit
Persiapan Checklist
Temukan :
Keperluan standar internal
Unsur-unsur kunci dari kebijakan atau prosedur internal
Tindakan-tindakan kunci
Catatan-catatan mutu yang dipelihara
Dokumentasi sistem manajemen yang diperlukan
TEHNIK AUDIT
Apa
Dimana
Kapan
Mengapa
Bagaimana
Siapa
Mana
Tanya :
Selanjutnya
Segitiga audit
Periksa
Amati
Tanya
BENTUK PERTANYAAN
Pertanyaan Terbuka
Pertanyaan Menyelidik
Pertanyaan Tertutup
Pertanyaan Terbuka
PERTANYAAN MENYELIDIK
Jangan bercakap-cakap
Jangan takut karena diam
Hindarkan selingan-selingan
Mahir dalam mengembangkan pertanyaan-petanyaan
Berikan dukungan untuk perolehan informasi yang lebih
mendalam
6. Feedback, Uji Kembali pemahaman anda
7. Periksa
8. Rangkumkan untuk memeriksa saling pengertian
9. Rangkaian persetujuan
10. Amati dengan cermat
11. Capai target
12. Netralkan perasaan anda
Sekitar 70% waktu dipakai untuk mendengarkan dan
mengumpulkan informasi
MUTU AUDITOR
Auditor harus :
Komunikator yang baik
Bijaksana dan diplomatis
Tetapi
Tegas dan ulet
Dapat menimbang penyimpangan temuan yang berarti.
Mampu memutuskan prioritas temuan
AUDITOR HARUS
Cerdik
Bijaksana dan diplomatis
TINGKAH LAKU PERORANGAN
RINTANGAN PSIKOLOGIS
Keadaan konfrontasi
Faktor-faktor pribadi
Faktor- faktor komunikasi
Auditor
Auditor
Auditor
Peran.
Sesuai dengan fungsinya, auditor mempunyai
kewenangan untuk melakukan verifikasi terhadap
auditi.
Dan auditi mempunyai kewajiban
memberikan informasi dan melayani auditor
Situasi ini memberikan keuntungan bagi
auditor berupa conformity pressure
kepada auditi
BBIA
40
lanjutan
Image.
Image positif adalah bahwa seorang auditor harus
jujur, tegas dan menjunjung tinggi kebenaran. Namun
image ini akan buruk bila pihak auditi selama ini selalu
menjumpai auditor yang tidak jujur serta mentolerir
penyimpangan
Atribut Pribadi.
Pangkat/Jabatan, pendidikan, usia, penampilan,
pengalaman dan prestasi merupakan atribut pribadi
yang dapat memberikan pengaruh positif ataupun
negatif dalam hubungan auditor dan auditi
BBIA
41
lanjutan
Atribut Organisasi.
Atribut 1. kedudukan hirarkis organisasi.
Semakin tinggi kedudukan organisasi pemeriksaan
(unit auditor), makin tinggi pula nilai yang diberikan
oleh auditi.
Atribut 2. prestasi kerja organisasi yang terkait
dengan prestasi auditor (atribut pribadi).
Organisasi pemeriksa yang berprestasi tinggi,
akan memberikan keuntungan positif.
Atribut 3. reputasi organisasi.
Auditi akan lebih hormat pada auditor yang datang
dari organisasi pemeriksa yang
reputasinya baik.
BBIA
42
lanjutan
Perilaku.
Perilaku sopan, halus dalam tutur kata dan gerakgerik, hormat pada orang lain, sikap rukun, tahu diri,
simpatik dan mudah menolong akan memberikan
dampak positif bagi auditor.
Jenis-jenis pemeriksaan.
General audit akan memberikan respon yang
sewajarnya dari auditi daripada audit khusus
yang diarahkan untuk menemukan
kecurangan.
BBIA
43
lanjutan
Temuan pemeriksaan.
Apabila selama pemeriksaan auditor menemukan
sesuatu yang dapat mengancam kedudukan auditi maka
besar kemungkinan auditi akan bersikap bermusuhan.
Kebijaksanaan pemerintah/pemegang saham.
Dalam hal ini kebijakan yang menekankan pentingnya
pengawasan melekat dan pengawasan fungsional
berdampak conformity pressure.
BBIA
44
lanjutan
Suasana setempat.
Auditor yang menghadapi auditi di daerah (dimana
kepatuhan terhadap birokrasi masih sangat tinggi)
umumnya akan diterima dan dilayani dengan baik.
BBIA
45
lanjutan
Apa Yang Harus Dilakukan Auditor ?
Kadar pengaruh faktor-faktor diatas berbeda-beda
menurut situasi dan orang-orang yang terlibat.
Bagi auditor yang baru mengenal auditi, atribut
pribadi dan organisasi memegang pengaruh yang
sangat besar,
sebaliknya bila sudah saling kenal faktor
perilaku akan lebih dominan.
BBIA
46
Sikap Auditor
Terus memikirkan dan berusaha untuk mencapai
tujuan audit.
Melakukan audit dengan pendekatan obyektif dan
adil.
Selalu berada dalam lingkup wewenang yang
ditentukan.
Tidak bersifat menyerang, sopan dan mengikuti
etika.
Menggunakan protokol yang normal.
Memperlihatkan sikap yang menimbulkan
perasaan pada auditi bahwa audit bermanfaat.
BBIA
47
Pelaksanaan / Implementasi
Langkah Pokok
Perencanaan,
Pertemuan Pembukaan
Investigasi : untuk mengumpulkan bukti obyektif dengan cara
bertanya, observasi kegiatan, pemeriksaan fasilitas, dan memeriksa
rekaman.
Analisis : setelah kegiatan audit dilakukan, tim audit mengkaji dan
melakukan analisis seluruh pengamatan yang dilakukan
Pelaporan :
harus jelas dan teliti didukung bukti yang objektif
berbentuk ketidak sesuaian atau rekomendasi untuk perbaikan
dan perkembangan
Tindak lanjut tindakan perbaikan dan
Semua rekaman (rekaman ketidak sesuaian, tindakan perbaikan,
daftar hadir, hasil pertemuan penutup, dll) harus disimpan
Pertemuan Penutupan.
Pelaksanaan / Implementasi
Dalam Pertemuan Pembukaan, Lead auditor:
memperkenalkan tim audit,
konfirmasi kriteria audit, dan kajian ruang lingkup,
penjelasan prosedur audit,
klarifikasi rincian yang terkait,
konfirmasi jadwal, waktu, tanggal, dan peserta untuk pertemuan
penutup.
Selama audit :
auditor mencari bukti obyektif bahwa persyaratan sistem
manajemen dipenuhi,
dokumen sistem manajemen yang digunakan dibandingkan
dengan keadaan sebenarnya,
ketidak sesuaian diidentifikasi berdasarkan persyaratan yang
dinyatakan dalam Panduan Mutu dan dokumen terkait
bukti dikumpulkan seefisien mungkin, tanpa prasangka atau
membuat auditi kecewa.
Pelaksanaan / Implementasi
Ketidaksesuaian dan observasi harus direkam dan harus diinvestigasi lebih lanjut
untuk mengidentifikasi masalah
Pertemuan Penutup
diselenggarakan dengan manajemen senior laboratorium dan personel
yang bertanggung jawab terhadap fungsi yang diaudit
tujuan utama untuk menyampaikan fakta yang ditemukan untuk
dipahami oleh manajemen
menyampaikan
hasil pengamatan selama audit,
pendapat tim audit,
aspek positif dan negatifnya,
kesimpulan sehubungan dengan kesesuaian terhadap penerapan
sistem manajemen dan dokumen sistem manajemen
Batas waktu untuk melakukan Tindakan perbaikan atas Ketidak sesuaian
yang ditemukan harus disetujui auditi dan keseluruhannya dicatat
dalamsatu form.
Pelaporan &
Verifikasi
Susunan prioritas.
TERIMA KASIH