Perencanaan Proyek Industri Pangan Pemasaran
Perencanaan Proyek Industri Pangan Pemasaran
Perencanaan Proyek Industri Pangan Pemasaran
Disusun Oleh :
Dwi Aprianti K
A1M012002
A1M012006
Nurul Aeni
A1M012013
Risqiyatul Jannah
A1M012016
A1M012068
PENDAHULUAN
Studi Kelayakan Bisnis (SKB) adalah suatu kegiatan yang mempelajari
secara mendalam tentang suatu usaha atau bisnis yang akan dijalankan, dalam
rangka menentukan layak atau tidak usaha tersebut dijalankan dengan
menguntungkan secara terus menerus dengan menganalisis berbagai macam
aspek. Pihak yang berkepentingan dalam hal ini adalah Pelaku bisnis dan investor
yang berorientasi profit dan menambah kekayaan pemilik modal, Kreditur,
Pemerintah berkaitan dengan perluasan kesempatan kerja, penghematan devisa,
pendapatan masyarakat, serta Masyarakat.
Ada 3 gagasan utama dalam perencanaan bisnis yang dikemukakan oleh
Kotler-AB. Susanto (2000 : 80) ;
1. Bahwa bisnis perusahaan seharusnya seperti Portofolio Investment , yaitu
perlu diputuskan bisnis mana yang dapat dikembangkan, dipertahankan,
dikurangi atau bahkan mungkin dihentikan. Karena tiap bisnis memiliki
keuntungan masing-masing dan sumber daya perusahaan harus dikelola
sesuai dengan potensi yang menguntungkan.
2. Berorientasi pada potensi keuntungan
di
masa
depan
dengan
ASPEK PEMASARAN
Aspek pemasaran merupakan aspek pertama yang harus dianalisis dalam
kajian peluang
pendirian
menciptakan,
untuk
mencapai
tujuan
organisasi
atau
perusahaan
dengan
Oleh karena itu analisis pemasaran yang baik sangat menentukan maju
atau mundurnya suatu industri. Apabila pemasaran lancar maka akan semakin
mendorong berkembangnya industri tersebut.
1. Gambaran umum pasar
Gula semut merupakan gula merah versi bubuk dan sering pula disebut
orang sebagai gula kristal. Dinamakan gula semut karena bentuk gula ini mirip
rumah semut yg bersarang di tanah. Bahan dasar untuk membuat gula semut
adalah nira dari pohon kelapa dan pohon aren (enau). Karena kedua pohon ini
masuk jenis tumbuhan palmae maka dalam bahasa asing, secara umum gula
semut hanya disebut sebagai Palm Sugar atau Palm Zuiker. Gula kelapa
mengandung kalori, protein kasar, mineral, vitamin dan senyawa lainnya
Rancangan industri gula kelapa fungsional dengan tambahan rempah jahe
ini bernama Gendhis Jahe dengan slogan Sehatnya hidup, manisnya Gula
Kita.
Gula kelapa jahe terbuat dari nira kelapa dan laru (kulit manggis dan kapur
sirih). Gula kelapa dibuat dengan cara Nira disaring kemudian dimasak 7
sampai 8 jam, diaduk sampai kental dan ditambahkan ekstrak rempah jahe,
dikeringkan (bisa disebut proses pendinginan). Kemudian nira akan berbentuk
gumpalan dan dihancurkan dengan batok kelapa dan diayak. Penambahan
rempah jahe merupakan inovasi, memberikan banyak manfaat dalam bidang
kesehatan dan juga menambah cita rasa khas pada gula kelapa kristal
fungsional Gendhis Jahe.
Penawaran pada konsumen perlu dilakukan dan juga perlu diperhatikan
juga daya terima masyarakat terhadap gula kelapa jahe yang berkaitan dengan
rasa, warna, dan tekstur yang biasanya lebih sering menggunakan gula pasir
daripada gula kelapa dalam kebutuhan sehari-hari. Walaupun demikian gula
kelapa jahe Gendhis Jahe akan ditonjolkan dari segi rasa dan baik untuk
kesehatan yang akan menjadi daya tarik serta keunikan tersendiri bagi
konsumen dan akan menjadi daya tarik tersendiri untuk produk kami.
Dengan kualitas yang baik dari produk gula kristal kelapa yang akan
diproduksi karena menggunakan bahan-bahan alami dan tanpa bahan
pengawet, serta mengingat bahwa gula kristal kelapa merupakan jenis produk
baru dari inovasi produk gula kelapa yang sudah ada di pasaran, maka peluang
untuk penawaran gula kristal kelapa masih sangat besar.
Gula kristal kelapa merupakan produk yang banyak digunakan untuk
berbagai campuran ataupun tambahan dalam pembuatan produk makanan dan
minuman. Produk pangan gula kristal kelapa ini masih mempunyai peluang
prospek yang baik. Hal ini dikarenakan konsumen gula kristal kelapa ingin
sesuatu yang baru dari gula kristal kelapa yang biasanya yaitu penggunaan
gula kristal kelapa memiliki resiko terkena diabetes lebih rendah dari gula
biasa. Selain itu, penambahan rempah jahe dalam gula kristal kelapa ini
memiliki banyak manfaat dalam bidang kesehatan.
Permintaan
pasar
baik
distributor
maupun
konsumen
langsung
1200
1000
800
600
400
200
Series 1
Linear (Series 1)
Linear (Series 1)
Linear (Series 1)
Linear (Series 1)
Linear (Series 1)
0
2008 2009 2010 2011 2012 2013
Konsumsi (Ton)
2008
400
2009
480
2010
576
2011
691
2012
829
2013
995
4. Penawaran
Pengertian penawaran adalah jumlah barang atau jasa yang tersedia dan
dapat dijual oleh penjual pada suatu pasar atau masyarakat dan ditawarkan
produsen pada berbagai tingkat harga pada suatu waktu tertentu. Sedangkan
faktor faktor yang mempengaruhinya adalah
1. Harga barang
2. Harga barang lain yang memiliki hubungan (barang pengganti atau barang
lengkap).
3. Teknologi
4. Harga input (ongkos produksi)
5. Tujuan perusahaan
Produk gula kristal masih dapat bersaing di pasaran. Hal ini disebabkan
karena produk ini dibuat dengan berbagai tambahan pangan fungsional dan
mempunyai keunikan tersendiri dari segi warna yang berbeda dari jenis gula
pada umumnya.
Dengan adanya kebutuhan pasar untuk memenuhi keinginan konsumen
yang menginginkan gula kristal yang memiliki kualitas cukup baik, dengan
harga yang relatif bersaing dipasaran maka gula kristal merupakan produk
unggulan yang berpotensi untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam dan luar
negeri.
Ada tiga pertanyaan mendasar yang mewakili aspek pemasaran yang
harus dan penting untuk ditentukan, yaitu :
1. Bagaimana agar hasil produksi perusahaan betul-betul dapat diterima
konsumen?
2. Berapa jumlah produk yang akan di produksi dan dipasarkan?
3. Dimana produk akan dipasarkan?
Untuk itu kami malakukan survey ke salah satu produsen pemasok gula
kristal bernama CV Pondok Jaya di kecamatan Mrebet sebagai bahan dan
dasar untuk menjawab pertanyaan tersebut diatas.
Pemilik Home Industri Gula Kristal Asli ini bernama bapak Muhaimin.
Usaha dimulai dari tahun 1998 , dengan system produksi dari kelompok
Tahun
Penawaran (Ton) /
Tahun
Market Share
(Ton) /Tahun
2008
400
200
200
2009
480
250
230
2010
576
300
276
2011
691
325
366
2012
829
460
369
2013
995
680
315
Berikut perkembangan BPP, HPP dan Harga Lelang Gula pada tahun 2008
2012 :
Tahun
Harga (Rp/kg)
BPP
HPP
HL
HK
2008
*)
5,000
5,255
6,539
2009
5,103
5,350
7,056
8,440
2010
6,246
6,530
7,723
8,691
2011
6,891
7,000
8,142
10,624
2012
7,902
8,100
10,982
13,123
Keterangan : BPP = Biaya Pokok Produksi gula petani; HPP = Harga Patokan
Petani; dan HL = Harga Lelang gula; HK = Harga Konsumen; *) Tidak
diperoleh Data BPP Tahun 2008
Dari segi perkembangan harga tergolong mengalami kenaikan harga yang
cukup stabil. Harga gula kristal sangat ditentukan oleh pasar dan kualitas
produk. Gula kristal yang berwarna jernih harganya lebih mahal
dibandingkan dengan gula kristal yang berwarna kecoklatan.
7. Pesaing
Pesaing adalah perusahaan yang menghasilkan atau menjual barang/jasa
yang sama atau mirip dengan produk yang kita tawarkan. Analisa pesaing
adalah usaha mengidentifikasi ancaman, kesempatan atau permasalahan
strategis yang terjadi akibat perubahan persaingan potensial, serta kekuatan
dan kelemahan pesaing. Potensi persaingan produk gula kristal berbahan
dasar nira kelapa dan pangan fungsional dapat ditinjau dari aspek persaingan
produk gula sejenis. Persaingan produk gula kristal memang cukup tinggi
dilihat dari banyaknya home industri gula kristal di sekitar kabupaten
Banyumas yang menggunakan bahan baku pembuatan gula kristal yang
berbeda, serta variasi rasa yang diberikan, seperti bahan baku gula kristal ada
Banyumas
merupakan
wilayah
yang
mudah
untuk
17.000/kg.
Potensi persaingan produk berbahan dasar gula kelapa dapat ditinjau dari
aspek persaingan produk sejenis. Persaingan produk sejenis tidak terdapat
persaingan yang begitu tinggi karena produk berbahan dasar gula kelapa
halus yang ditambahkan pangan fungsional merupakan produk baru yang
dikembangkan di kabupaten Banyumas. Namun ada beberapa pesaing dari
usaha ini yaitu gula kelapa, gula pasir, gula kristal dengan tambahan lainnya.
KONDISI PESAING
Kriteria
Pesaing I
Pesaing II
Produk
250 g
kemasan 1000 g
warung)
warung)
Wilayah purwokerto,
Wilayah purwokerto,
banyumas, eksport
banyumas
Harga
Promosi
Distribusi
8. Kapasitas Produksi
Jumlah produk gula semut Gendhis Jahe yang kami produksi
tergantung permintaan pasar. Target pasar kami dalam luar negeri meliputi
Singapura, Selandia baru, Australia, Montana, Mongaria, Kanada, dan AS,
serta dalam negeri meliputi swalayan dan supermarket daerah Cibitung,
Semarang. Dalam 1 bulan ini menghasilkan 8-10 ton. Bisa juga menghasilkan
16 ton, dengan berat kemasan 2,5 gram, 300 gram, 1kilogram dan 20
kilogram. Kemasan 2,5 gram untuk konsumsi siap seduh, sedangkan kemasan
20 kilogram untuk ekspor ke luar negeri.kemasan 2,5 gram, 300 gram dan 1
kilogram dipasarkan di Cibitung dan Semarang.
9. Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran menurut Philip Kotler (2003) adalah pendekatan ratarata yang akan digunakan oleh unit bisnis dalam mencapai keberhasilan
pemasaran. Untuk itu, ada 4 hal yang perlu diperhatikan yang dikenal sebagai
4P, yaitu: product, price, promotion, dan place.
1.
Produk (Product)
Dalam pemasaran, produk adalah segala sesuatu yang bisa
ditawarkan ke pasar dan dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Strategi
produk adalah suatu strategi yang berkaitan dengan produk yang akan
diproduksi dan dipasarkan oleh suatu perusahaan, sehingga strategi yang
tepat akan dapat menjadikan produk lebih unggul daripada dengan
produk saingannya. Menurut Subagyo (2007), spesifikasi produk
ditentukan sebagai standar kualitas. Standar kualitas ini meliputi bahan
baku yang akan digunakan, proses pembuatan, ukuran, warna, rasa,
tekstur, bentuk, dsb.
Strategi produk yang biasa digunakan oleh perusahaan untuk
mengembangkan suatu produk adalah sebagai berikut.
Menciptakan Merk
Merk merupakan hal terpenting yang digunakan sebagai pengenal
suatu produk yang ditawarkan. Merk yang akan digunakan untuk
produk gula kristal adalah Gendhis Jahe.
Menciptakan Kemasan
Kemasan merupakan pembungkus suatu produk sekaligus
meningkatkan daya tarik produk. Untuk menciptakan kemasan,
diharuskan
memenuhi
berbagai
persyaratan,
seperti
kualitas
Harga (Price)
Harga merupakan aspek dalam strategi pemasaran yang dapat
memberikan penghasilan bagi suatu industri, juga dapat mempengaruhi
penilaian serta ketertarikan konsumen terhadap produk.
Strategi penetapan harga produk dilakukan sebelum produk dipasarkan.
Harga jual produk akan ditetapkan berdasarkan analisis biaya produksi,
biaya operasional, transportasi dan promosi serta laba yang diharapkan.
Besarnya biaya produksi sangat tergantung pada beberapa variabel
seperti bahan baku, tenaga kerja, alat dan bahan produksi, besarnya
investasi, perawatan, penyusutan dan kondisi pasar.
Berdasarkan analisis tersebut, harga jual untuk produk Gendis Jahe ini
akan dijual dengan harga Rp 18.000,-/kg.
3.
Promosi (Promotion)
Menurut Stanton (1996), promosi merupakan kombinasi dari
penjualan operasional, tenaga penjualan (penjual/sales), serta kehumasan
yang dapat membantu suatu industry/perusahaan untuk mencapai tujuan
pemasaran.. Sedangkan menurut Kotler (2003), promosi adalah semua
kegiatan dimana perusahaan berusaha untuk berkomunikasi dan
mempromosikan produknya. Promosi dikatakan berhasil jika promosi
tersebut membuat konsumen dan/atau calon pembeli mengetahui
informasi produk, mengenal produk, mempercayai produk serta
memutuskan untuk membeli dan menggunakannya. Beberapa cara
promosi yang akan digunakan untuk produk Gendhis Jahe adalah dengan
cara membagikan sample ke beberapa calon pembeli, memasang iklan di
internet, serta promosi dari mulut ke mulut.
4.
Tempat (Place)