Perencanaan Proyek Industri Pangan Pemasaran

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 17

TUGAS TERSTRUKTUR

PERENCANAAN PROYEK INDUSTRI PANGAN


ASPEK PEMASARAN
PERENCANAAN PENDIRIAN INDUSTRI
GULA KELAPA KRISTAL FUNGSIONAL GENDHIS JAHE

Disusun Oleh :
Dwi Aprianti K

A1M012002

Chandra Murnihandayani A1M011036


Nila Nor Hidayah

A1M012006

Nurul Aeni

A1M012013

Risqiyatul Jannah

A1M012016

Siti Nurul Hidayah

A1M012068

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN
PURWOKERTO
2014

PENDAHULUAN
Studi Kelayakan Bisnis (SKB) adalah suatu kegiatan yang mempelajari
secara mendalam tentang suatu usaha atau bisnis yang akan dijalankan, dalam
rangka menentukan layak atau tidak usaha tersebut dijalankan dengan
menguntungkan secara terus menerus dengan menganalisis berbagai macam
aspek. Pihak yang berkepentingan dalam hal ini adalah Pelaku bisnis dan investor
yang berorientasi profit dan menambah kekayaan pemilik modal, Kreditur,
Pemerintah berkaitan dengan perluasan kesempatan kerja, penghematan devisa,
pendapatan masyarakat, serta Masyarakat.
Ada 3 gagasan utama dalam perencanaan bisnis yang dikemukakan oleh
Kotler-AB. Susanto (2000 : 80) ;
1. Bahwa bisnis perusahaan seharusnya seperti Portofolio Investment , yaitu
perlu diputuskan bisnis mana yang dapat dikembangkan, dipertahankan,
dikurangi atau bahkan mungkin dihentikan. Karena tiap bisnis memiliki
keuntungan masing-masing dan sumber daya perusahaan harus dikelola
sesuai dengan potensi yang menguntungkan.
2. Berorientasi pada potensi keuntungan

di

masa

depan

dengan

mempertimbangkan tingkat pertumbuhan pasar dan posisi serta kesesuaian


perusahaan. Tidak cukup dengan mengandalkan penjualan dan keuntungan
yang telah dicapai pada tahun sebelumnya sebagai panduan.
3. Strategi. Perusahaan harus memiliki dan menetapkan rencana kerja untuk
mencapai sasaran jangka panjang dengan melihat posisi industri (lihat
Identifikasi Pesaing), sasaran, peluang keahlian serta sumber daya
perusahaan.
Di samping tiga gagasan utama di atas, perlu pula dilakukan analisa atau
pendekatan-pendekatan untuk menanggapi adanya perubahan-perubahan pada
kondisi pasar yang bisa berdampak pada faktor biaya, Tjiptono (2000 : 7- 8).
Sehingga dengan melakukan analisa dapat dilakukan antisipasi agar tidak keluar
biaya yang tidak terkontrol yang dapat mempengaruhi kebijakan perusahaan.

Aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam pembangunan suatu industri


adalah aspek-aspek mengenai studi kelayakan. Studi kelayakan yang harus diperhatikan
antara lain : aspek pemasaran, aspek teknis dan teknologis, aspek organisasi,
aspek yuridis dan aspek finansial. Aspek-aspek tersebut digunakan untuk
memastikan agar produk yang dibuat dapat diterima oleh masyarakat luas.
Pendirian industri gula kelapa merupakan suatu peluang bagi pendiri usaha
untuk menciptakan produk yang tidak hanya menambah nilai ekonomi nira
kelapa, namun memiliki nilai kesehatan tinggi juga. Untuk mengetahui peluang
usaha industri gula kelapa perlu dikaji lebih lanjut mengenai bagaimana prospek
kelayakan pendirian industri gula kelapa yang ditinjau dari aspek pemasaran,
aspek teknis dan teknologi, aspek organisasi, aspek yuridis dan aspek finansial.

ASPEK PEMASARAN
Aspek pemasaran merupakan aspek pertama yang harus dianalisis dalam
kajian peluang

pendirian

proyek. Kotler (2000), mendefinisikan pemasaran

merupakan suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok


mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan

menciptakan,

menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan


pihak lain.
McCharthy dan Percaunt (1986), membagi pemasaran menjadi 2 yaitu,
pemasaran makro dan mikro. Pemasaran mikro adalah kenampakan dari aktivitasaktivitas

untuk

mencapai

tujuan

organisasi

atau

perusahaan

dengan

mengantisipasi kebutuhan konsumen atau pelanggan dengan cara mengendalikan


aliran barang dan jasa dari produsen ke konsumen atau pelanggan. Pemasaran
makro merupakan proses sosial dimana terjadi pengaturan arus barang-barang dan
jasa-jasa ekonomis dari produsen ke konsumen melalui interaksi penawaran dan
permintaan secara efektif dengan harapan mencapai tujuan masyarakat.

Oleh karena itu analisis pemasaran yang baik sangat menentukan maju
atau mundurnya suatu industri. Apabila pemasaran lancar maka akan semakin
mendorong berkembangnya industri tersebut.
1. Gambaran umum pasar
Gula semut merupakan gula merah versi bubuk dan sering pula disebut
orang sebagai gula kristal. Dinamakan gula semut karena bentuk gula ini mirip
rumah semut yg bersarang di tanah. Bahan dasar untuk membuat gula semut
adalah nira dari pohon kelapa dan pohon aren (enau). Karena kedua pohon ini
masuk jenis tumbuhan palmae maka dalam bahasa asing, secara umum gula
semut hanya disebut sebagai Palm Sugar atau Palm Zuiker. Gula kelapa
mengandung kalori, protein kasar, mineral, vitamin dan senyawa lainnya
Rancangan industri gula kelapa fungsional dengan tambahan rempah jahe
ini bernama Gendhis Jahe dengan slogan Sehatnya hidup, manisnya Gula
Kita.
Gula kelapa jahe terbuat dari nira kelapa dan laru (kulit manggis dan kapur
sirih). Gula kelapa dibuat dengan cara Nira disaring kemudian dimasak 7
sampai 8 jam, diaduk sampai kental dan ditambahkan ekstrak rempah jahe,
dikeringkan (bisa disebut proses pendinginan). Kemudian nira akan berbentuk
gumpalan dan dihancurkan dengan batok kelapa dan diayak. Penambahan
rempah jahe merupakan inovasi, memberikan banyak manfaat dalam bidang
kesehatan dan juga menambah cita rasa khas pada gula kelapa kristal
fungsional Gendhis Jahe.
Penawaran pada konsumen perlu dilakukan dan juga perlu diperhatikan
juga daya terima masyarakat terhadap gula kelapa jahe yang berkaitan dengan
rasa, warna, dan tekstur yang biasanya lebih sering menggunakan gula pasir
daripada gula kelapa dalam kebutuhan sehari-hari. Walaupun demikian gula
kelapa jahe Gendhis Jahe akan ditonjolkan dari segi rasa dan baik untuk
kesehatan yang akan menjadi daya tarik serta keunikan tersendiri bagi
konsumen dan akan menjadi daya tarik tersendiri untuk produk kami.

Produk gula kelapa kristal jahe Gendhis Jahe dipasarkan di wilayah


dalam negeri dan luar negeri. Untuk dalam negeri di pasarkan di cibitung,
semarang, berbagai superrmarket dan swalayan. Sedangkan di luar negeri di
pasarkan di singapura, slandia baru, australia, montana, mongaria, kanada, AS.
Pemilihan tersebut dikarenakan wilayah tersebut untuk dalam negeri
sebagai pusat pemasaran ekspor ke luar negeri juga dan sebagai pusat
perbelanjaan masyarakat, yang kadar peminat konsumsi gula kelapa tinggi.
Sedangkan di luar negeri memang berbagai negara tersebut sudah terbiasa
mengekspor gula kelapa Indonesia. Dalam perluasan pasar kami akan
memasok barang ke kota-kota besar luar jawa untuk menambah keuntungan
dan memperkenalkan produk kami ke masyarakat.
Dalam pemasaran yang dilakukan sangat perlu gula kelapa di pack dalam
kemasan yang menarik. Dalam hal ini kami membuat suatu kemasan yang
dapat menarik pembeli. Dalam kemasan ini kami pack dalam ukuran 2,5g ,
300g, 1kg, 20kg. Bentuk kemasan bervariasi sesuai beratnya. Dan untuk nama
dalam kemasan kami buat sebagai berikut:
2. Permintaan
Jumlah permintaan selalu berhubungan dengan jumlah penawaran.
Permintan adalah jumlah barang atau jasa yang ingin dan mampu dibeli oleh
konsumen, pada suatu pasar atau masyarakat tertentu dengan tingkat harga
tertentu pada tingkat pendapatan tertentu dan dalam periode tertentu.
Gula kristal kelapa fungsional merupakan produk olahan berbahan baku
nira kelapa dan laru (kapur sirih dan kulit manggis) dengan tambahan rempah
jahe alami yang baru akan dikembangkan di wilayah Kabupaten Banyumas
yang berpusat di Purwokerto, sehingga belum dapat ditentukan jumlah
permintaan secara pasti. Namun dapat diperkirakan bahwa jumlah permintaan
akan meningkat tiap tahunnya mengingat gula kristal kelapa fungsional ini
memiliki beberapa kelebihan.

Dengan kualitas yang baik dari produk gula kristal kelapa yang akan
diproduksi karena menggunakan bahan-bahan alami dan tanpa bahan
pengawet, serta mengingat bahwa gula kristal kelapa merupakan jenis produk
baru dari inovasi produk gula kelapa yang sudah ada di pasaran, maka peluang
untuk penawaran gula kristal kelapa masih sangat besar.
Gula kristal kelapa merupakan produk yang banyak digunakan untuk
berbagai campuran ataupun tambahan dalam pembuatan produk makanan dan
minuman. Produk pangan gula kristal kelapa ini masih mempunyai peluang
prospek yang baik. Hal ini dikarenakan konsumen gula kristal kelapa ingin
sesuatu yang baru dari gula kristal kelapa yang biasanya yaitu penggunaan
gula kristal kelapa memiliki resiko terkena diabetes lebih rendah dari gula
biasa. Selain itu, penambahan rempah jahe dalam gula kristal kelapa ini
memiliki banyak manfaat dalam bidang kesehatan.
Permintaan

pasar

baik

distributor

maupun

konsumen

langsung

perbulannya mencapai lebih dari total produk yang diproduksi. Dalam


sebulan, produsen menghasilkan 8-10 ton per bulan dan meningkat pada
waktu-waktu tertentu seiring dengan meningkatnya permintaan pasar.

1200
1000
800

f(x) = 118.2x + 248.13


R = 0.98

600
400
200

Series 1
Linear (Series 1)
Linear (Series 1)
Linear (Series 1)
Linear (Series 1)
Linear (Series 1)

0
2008 2009 2010 2011 2012 2013

Grafik: Permintaan Gula Kelapa Kristal Nasional Tahun 2008-2012


Berasarkan bentuk grafik permintaan gula kelapa ristal tersebut, kita
dapat memperkirakan bentuk data mendekati linier. Oleh karena itu, dari data
konsumsi tersebut kita dapat memproyeksikan permintaan pada tahun-tahun

berikutnya dengan metode regresi linier. Formulasi untuk linier sederhana


adalah sebagai berikut:
Dengan formulasi di atas, diperoleh persamaan regresi liniernya adalah
sebagai berikut:
Y = 0,475x + 23,29
Sehingga jika persamaa tersebut dipakai untuk memperkirakan permintaan
pada tahun-tahun mendatang, maka diperoleh proyeksi permintaan dengan
metode regresi linier hingga tahun 2013
Proyekai permintaan gula kelapa nasional
Tahun

Konsumsi (Ton)

2008

400

2009

480

2010

576

2011

691

2012

829

2013

995

3. Faktor yang Mempengaruhi Permintaan


Faktor yang mempengaruhi permintaan dalam produksi Gendhis jahe ini
meliputi:
1. Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk berdampak pada peningkatan kebutuhan
pangan. Semakin banyak jumlah penduduk yang sebagian besar
mengkonsumsi Gendhis Jahe setiap harinya, maka permintaan akan
produksi gula kristal jahe fungsional akan meningkat.
2. Penghasilan Konsumen

Penghasilan konsumen sangat mempengaruhi tingkat pemenuhan


kebutuhannya. konsumen yang memiliki penghasilan cukup akan lebih
cenderung memilih produk yang berkualitas tinggi untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya dan tidak segan dalam memilih jenis pangan
fungsional sebagai tambahan dalam pemenuhan gizinya, sehingga
kemungkinan akan tertarik pada gula kristal jahe fungsional ini.
Penyebaran dari mulut kemulut tentang Gendhis Jahe ini akan
memdorong peningkatan permintaan produksi gula kristal tersebut.
3. Kualitas Produk
Produk yang memiliki kualitas bagus akan mempengaruhi tingkat
produksi barang tersebut. Jika kualitas Gendhis Jahe sudah tidak
diragukan lagi, konsumen akan percaya dengan produk ini. Hal itu akan
meningkatkan tingkat produksi Gendhis Jahe. Semakin banyaknya
permintaan akan gula tersebut maka pemasokan bahan baku yang
berkualitas juga sangat dibutuhkan untuk menjaga kepercayaan
konsumen terhadap kualitas Gendhis Jahe.
4. Selera Konsumen
Setiap konsumen tidak seluruhnya memiliki tingkat kesukaan terhadap
jahe yang sama. Ada sebagian orang yang tidak menyukai jahe, akan
tetapi dengan adanya Gendhis Jahe ini rasa jahe pada gula tidak
mencapai 100% sehingga rasa jahe tidak mendominasi karena rasa jahe
tersamarkan oleh manisnya gula. Hal tersebut akan menambah selera
konsumen yang kurang menyukai jahe untuk mengkonsumsinya. Jika
konsumen yang kurang menyukai jahe tertarik pada Gendhis Jahe maka
akan menambah jumlah peminat gula ini. Semakin banyak peminat
Gendhis Jahe akan menyebabkan semakin tingginya permintaan
masyarakat akan gula kristal jahe fungsional tersebut.

4. Penawaran
Pengertian penawaran adalah jumlah barang atau jasa yang tersedia dan
dapat dijual oleh penjual pada suatu pasar atau masyarakat dan ditawarkan
produsen pada berbagai tingkat harga pada suatu waktu tertentu. Sedangkan
faktor faktor yang mempengaruhinya adalah
1. Harga barang
2. Harga barang lain yang memiliki hubungan (barang pengganti atau barang
lengkap).
3. Teknologi
4. Harga input (ongkos produksi)
5. Tujuan perusahaan
Produk gula kristal masih dapat bersaing di pasaran. Hal ini disebabkan
karena produk ini dibuat dengan berbagai tambahan pangan fungsional dan
mempunyai keunikan tersendiri dari segi warna yang berbeda dari jenis gula
pada umumnya.
Dengan adanya kebutuhan pasar untuk memenuhi keinginan konsumen
yang menginginkan gula kristal yang memiliki kualitas cukup baik, dengan
harga yang relatif bersaing dipasaran maka gula kristal merupakan produk
unggulan yang berpotensi untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam dan luar
negeri.
Ada tiga pertanyaan mendasar yang mewakili aspek pemasaran yang
harus dan penting untuk ditentukan, yaitu :
1. Bagaimana agar hasil produksi perusahaan betul-betul dapat diterima
konsumen?
2. Berapa jumlah produk yang akan di produksi dan dipasarkan?
3. Dimana produk akan dipasarkan?
Untuk itu kami malakukan survey ke salah satu produsen pemasok gula
kristal bernama CV Pondok Jaya di kecamatan Mrebet sebagai bahan dan
dasar untuk menjawab pertanyaan tersebut diatas.
Pemilik Home Industri Gula Kristal Asli ini bernama bapak Muhaimin.
Usaha dimulai dari tahun 1998 , dengan system produksi dari kelompok

usaha tani dari beberapa kecamatan di Banyumas dan Purbalingga, dan


dipasok ke CV Pondok daya untuk dikemas dan dipasarkan di dalam dan luar
negeri. Pada usaha home industri ini setiap harinya menghasilkan sekitar
10ton per hari dengan hari aktif kerja sebanyak 30 hari.
Gula semut organik memiliki peluang untuk mengisi kekurangan
kebutuhan gula (bahan pemanis) nasional yang selama ini sebagian masih
impor dan juga berpeluang untuk masuk di pasaran luar negeri (ekspor)
seperti ke Singapura, Jepang, Hongkong, USA dan Jerman (Kompas, 2007).
Berdasarkan survey pasar, permintaan gula kelapa untuk ekspor sangat besar
yakni sekitar 400 ton/tahun dan baru terpenuhi sekitar 50% dari total
permintaan.
Berdasarkan survey pasar diketahui pula bahwa permintaan gula semut
organik untuk pasar ekspor adalah sekitar 20 ton per bulan, tetapi kemampuan
produksi IKM gula semut hanya sekitar 5-10 ton per bulan. Disamping itu,
kualitas produk belum terstandar dan kurang stabil khususnya kadar air dan
kadar abu (kotoran) masih tinggi sehingga seringkali ditolak oleh buyer.
(Mustaufik, 2010)

Tahun

Konsumsi (Ton)/ Tahun

Penawaran (Ton) /
Tahun

Market Share
(Ton) /Tahun

2008

400

200

200

2009

480

250

230

2010

576

300

276

2011

691

325

366

2012

829

460

369

2013

995

680

315

Dengan data jumalah permintaan dan penawaran produsen akan jumlah


konsumsi gula kristal tiap tahun yang masih mengalami kekurangan dalam
penyediaan gula kristal diperoleh data market share sebagai acuan bahwa

usaha dibidang produksi pengembangan gula kristal masih berpeluang dengan


baik terlebih apabila ditambahkan dengan bahan pangan fungsional yang
dapat menjadi alternative pilihan bagi konsumen gula kristal.
Berdasarkan data permintaan dan market share yang ada, dapat dibuat
rancangan proyeksi untuk permintaan selama 3 tahun mendatang, dengan
menggunakan metode peramalan.
5. Rencana Penjualan dan Pangsa Pasar
Pemasaran yang dilakukan dapat melalui pesanan, penjualan langsung di
toko dan melalui distributor atau tengkulak yang menjual pada toko atau kota
lainbah.
Pangsa gula kelapa kristal jahe di Banyumas sangat berpotensi untuk
membangun sebuah industri. Industri ini dapat berkembang dibandingkan
gula kelapa kristal jahe jenis lainnya karena mempunyai ciri khas dari rasa
dan aroma jahenya serta keunggulan dari aspek gizi yang dapat meningkatkan
penjualan.
Dengan melihat bahan baku yang digunakan dan biaya produksi yang
dihabiskan, maka harga jual dapat ditentukan dan dipatok sesuai dengan
ukuran berat per kemasan. Untuk kemasan 2,5 gram dipasarkan ke konsumen
dengan harga Rp. 1.500,00 dan Rp. 1.000,00 ke distributor, untuk kemasan
300 gram dipasarkan ke konsumen dengan harga Rp. 7.000,00 dan
Rp.6.000,00 ke distributor, untuk kemasan 1 kg dipasarkan ke konsumen
dengan harga Rp.18.000,00 dan Rp.17.000,00 ke distributor, serta untuk
kemasan 20 kg dipasarkan ke konsumen dengan harga Rp. 355.000,00 dan
Rp. 335.000,00 ke distributor.
6. Perkembangan Harga
Dalam aspek pemasaran perkembangan harga seperti harga bahan baku,
biaya pembelian maupun perawatan alat serta pengemasan sangat perlu
diperhatikan untuk menentukan harga jual dan strategi pemasaran yang akan
dilakukan. Harga gula kristal tiap tahun berbeda beda.

Berikut perkembangan BPP, HPP dan Harga Lelang Gula pada tahun 2008
2012 :

Tahun

Harga (Rp/kg)
BPP

HPP

HL

HK

2008

*)

5,000

5,255

6,539

2009

5,103

5,350

7,056

8,440

2010

6,246

6,530

7,723

8,691

2011

6,891

7,000

8,142

10,624

2012

7,902

8,100

10,982

13,123

Keterangan : BPP = Biaya Pokok Produksi gula petani; HPP = Harga Patokan
Petani; dan HL = Harga Lelang gula; HK = Harga Konsumen; *) Tidak
diperoleh Data BPP Tahun 2008
Dari segi perkembangan harga tergolong mengalami kenaikan harga yang
cukup stabil. Harga gula kristal sangat ditentukan oleh pasar dan kualitas
produk. Gula kristal yang berwarna jernih harganya lebih mahal
dibandingkan dengan gula kristal yang berwarna kecoklatan.
7. Pesaing
Pesaing adalah perusahaan yang menghasilkan atau menjual barang/jasa
yang sama atau mirip dengan produk yang kita tawarkan. Analisa pesaing
adalah usaha mengidentifikasi ancaman, kesempatan atau permasalahan
strategis yang terjadi akibat perubahan persaingan potensial, serta kekuatan
dan kelemahan pesaing. Potensi persaingan produk gula kristal berbahan
dasar nira kelapa dan pangan fungsional dapat ditinjau dari aspek persaingan
produk gula sejenis. Persaingan produk gula kristal memang cukup tinggi
dilihat dari banyaknya home industri gula kristal di sekitar kabupaten
Banyumas yang menggunakan bahan baku pembuatan gula kristal yang
berbeda, serta variasi rasa yang diberikan, seperti bahan baku gula kristal ada

yang menggunakan nira kelapa dan menggunakan rempah-rempah yang lain,


kemudian adanya variasi rasa dan kemasan.
Akan tetapi gula kristal yang berbahan dasar gula kelapa , dengan variasi
tambahan jahe sebagai pangan fungsional, masih jarang ditemukan di pasaran
dan gula Kristal ini merupakan produk baru yang dikembangkan di kabupaten
Banyumas.

Banyumas

merupakan

wilayah

yang

mudah

untuk

membudidayakan kelapa dan jahe, sehingga bahan baku yang dibutuhkan


akan mudah didapat. Sehingga dapat diperkirakan bahwa produk gula kristal
akan diproduksi merupakan produk yang dapat bersaing dipasaran dan
berpotensi menjadi produk yang banyak dikonsumsi masyarakat sekitar
sebagai pelengkap pengolahan makanan atau minuman manis kopi, teh dan
susu, dan tidak hanya untuk oleh-oleh maupun hidangan pada acara tertentu.
Hal ini juga didukung oleh kondisi persaingan pasar untuk home industri gula
kristal bersifat statis, karena belum banyaknya inovasi yang dilakukan oleh
para pengusaha gula kristal baik dari segi proses, bahan baku, rasa dan
kemasan yang digunakan.
Pada produk ini, kami mempunyai keunggulan dibandingkan gula kristal
lainnya. Selain dari aspek rasa yang beraneka, kemasan yang kami tawarkan
cukup simple dan unik dan bervariasi ukurannya untuk menarik para
konsumen. Harga gula kristal

ini cukup terjangkau. Harga berkisar Rp

17.000/kg.
Potensi persaingan produk berbahan dasar gula kelapa dapat ditinjau dari
aspek persaingan produk sejenis. Persaingan produk sejenis tidak terdapat
persaingan yang begitu tinggi karena produk berbahan dasar gula kelapa
halus yang ditambahkan pangan fungsional merupakan produk baru yang
dikembangkan di kabupaten Banyumas. Namun ada beberapa pesaing dari
usaha ini yaitu gula kelapa, gula pasir, gula kristal dengan tambahan lainnya.

KONDISI PESAING

Kriteria

Pesaing I

Pesaing II

Produk

Gula kristal dengan

Gula kristal dengan

tambahan kulit manggis

tambahan dalam kemasan

dalam kemasan 300 g

250 g

Gula kristal dengan

Gula kristal dengan

tambahan kulit manggis

tambahan asam jawa dalam

dalam kemasan 4000 g

kemasan 1000 g

Dalam kemasan 300 g

Dalam kemasan 250 g

dengan harga Rp 4000

dengan harga Rp 6000

Dalam kemasan 4000 g

Dalam kemasan 1000 g

dengan harga Rp 64000

dengan harga Rp 7750

Tidak melakukan promosi,

Tidak melakukan promosi,

hanya melalui penitipan

hanya melalui penitipan

prodak ke distributor (toko /

prodak ke distributor (toko /

warung)

warung)

Wilayah purwokerto,

Wilayah purwokerto,

banyumas, eksport

banyumas

Harga

Promosi

Distribusi

8. Kapasitas Produksi
Jumlah produk gula semut Gendhis Jahe yang kami produksi
tergantung permintaan pasar. Target pasar kami dalam luar negeri meliputi
Singapura, Selandia baru, Australia, Montana, Mongaria, Kanada, dan AS,
serta dalam negeri meliputi swalayan dan supermarket daerah Cibitung,
Semarang. Dalam 1 bulan ini menghasilkan 8-10 ton. Bisa juga menghasilkan
16 ton, dengan berat kemasan 2,5 gram, 300 gram, 1kilogram dan 20
kilogram. Kemasan 2,5 gram untuk konsumsi siap seduh, sedangkan kemasan
20 kilogram untuk ekspor ke luar negeri.kemasan 2,5 gram, 300 gram dan 1
kilogram dipasarkan di Cibitung dan Semarang.

9. Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran menurut Philip Kotler (2003) adalah pendekatan ratarata yang akan digunakan oleh unit bisnis dalam mencapai keberhasilan
pemasaran. Untuk itu, ada 4 hal yang perlu diperhatikan yang dikenal sebagai
4P, yaitu: product, price, promotion, dan place.
1.

Produk (Product)
Dalam pemasaran, produk adalah segala sesuatu yang bisa
ditawarkan ke pasar dan dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Strategi
produk adalah suatu strategi yang berkaitan dengan produk yang akan
diproduksi dan dipasarkan oleh suatu perusahaan, sehingga strategi yang
tepat akan dapat menjadikan produk lebih unggul daripada dengan
produk saingannya. Menurut Subagyo (2007), spesifikasi produk
ditentukan sebagai standar kualitas. Standar kualitas ini meliputi bahan
baku yang akan digunakan, proses pembuatan, ukuran, warna, rasa,
tekstur, bentuk, dsb.
Strategi produk yang biasa digunakan oleh perusahaan untuk
mengembangkan suatu produk adalah sebagai berikut.

Menciptakan Merk
Merk merupakan hal terpenting yang digunakan sebagai pengenal
suatu produk yang ditawarkan. Merk yang akan digunakan untuk
produk gula kristal adalah Gendhis Jahe.

Menciptakan Kemasan
Kemasan merupakan pembungkus suatu produk sekaligus
meningkatkan daya tarik produk. Untuk menciptakan kemasan,
diharuskan

memenuhi

berbagai

persyaratan,

seperti

kualitas

kemasan, bentuk, warna dll. Kemasan luar yang digunakan dibuat


menarik, dilengkapi oleh label yang berisi informasi mengenai
produk seperti nama produk, nama industri atau produsen, alamat
industri, ijin usaha, rasa, berat bersih dan batas kadaluarsa,
pencantuman sertifikasi mutu dan instansi atau badan yang

berwenang juga sangat membantu bagi pembeli untuk menjamin


mutu barang.
2.

Harga (Price)
Harga merupakan aspek dalam strategi pemasaran yang dapat
memberikan penghasilan bagi suatu industri, juga dapat mempengaruhi
penilaian serta ketertarikan konsumen terhadap produk.
Strategi penetapan harga produk dilakukan sebelum produk dipasarkan.
Harga jual produk akan ditetapkan berdasarkan analisis biaya produksi,
biaya operasional, transportasi dan promosi serta laba yang diharapkan.
Besarnya biaya produksi sangat tergantung pada beberapa variabel
seperti bahan baku, tenaga kerja, alat dan bahan produksi, besarnya
investasi, perawatan, penyusutan dan kondisi pasar.
Berdasarkan analisis tersebut, harga jual untuk produk Gendis Jahe ini
akan dijual dengan harga Rp 18.000,-/kg.

3.

Promosi (Promotion)
Menurut Stanton (1996), promosi merupakan kombinasi dari
penjualan operasional, tenaga penjualan (penjual/sales), serta kehumasan
yang dapat membantu suatu industry/perusahaan untuk mencapai tujuan
pemasaran.. Sedangkan menurut Kotler (2003), promosi adalah semua
kegiatan dimana perusahaan berusaha untuk berkomunikasi dan
mempromosikan produknya. Promosi dikatakan berhasil jika promosi
tersebut membuat konsumen dan/atau calon pembeli mengetahui
informasi produk, mengenal produk, mempercayai produk serta
memutuskan untuk membeli dan menggunakannya. Beberapa cara
promosi yang akan digunakan untuk produk Gendhis Jahe adalah dengan
cara membagikan sample ke beberapa calon pembeli, memasang iklan di
internet, serta promosi dari mulut ke mulut.

4.

Tempat (Place)

Cara pendistribusian produk Gendhis Jahe adalah secara langsung


kepada para calon pembeli, seperti pedagang-pedagang besar di pasar
dan para perumah tangga. Sistem distribusi untuk produk ini
direncanakan dengan menggunakan sistem distribusi langsung. Hal ini
disebabkan karena saluran tidak terlalu panjang sehingga mudah untuk
mengontrol harga dan mutu produk yang dijual.

Anda mungkin juga menyukai