Askep LBP
Askep LBP
Askep LBP
BAB I
PENDAHULUAN
1.
DEFINISI
Low Back Pain
punggung bawah dimana sumber nyeri tersebut bisa berasal dari otot,
punggung, saraf, atau struktur lain pada regio punggung. Sumber nyeri
juga bisa berasal dari area lain seperti pikiran (psikologis), harnia, atau
masalah pada testis / ovarium.
B. TANDA DAN GEJALA
Pasien biasanya mengeluh nyeri punggung akut maupun kronis
(lebih dari 2 bulan tanpa perbaikan) dan kelemahan.
Karakteristik LBP diantaranya :
- Nyeri punggung paraspinal
- Nyeri diperhebat oleh pembebanan punggung
- Nyeri alih ke regio gluteus atau paha
- Nyeri hilang bila istirahat
C. ETIOLOGI
Sebagian besar nyeri punggung bawah tidak dapat ditentukan
penyebabnya secara jelas.
Beberapa penyebab LBP:
1. Keseleo otot (muscle strain)/ otot yang tertarik.
2. Spasme otot.
3. Osteoartritis.
4. Sciatica.
5. Osteoporosis.
6. Hernia bantalan.
7. Fibromyalgia.
8. Luka pada usus 12 jari.
9. Lainnya : infeksi kandung kemih, endometriosis (jaringan
endometrium dari kandungan /uterus yang berada diluar
uterus), kanker ovarium (indung telur), kista ovarium, testis yang
terputar dan sebagainya.
D. PATOFISIOLOGI
Konstruksi
punggung
yang
unik
memungkinkan
fleksibilitas
bagian yang
sakit sehingga
mencegah
di
bagian
punggung,
dapat
menjalar
ke
kecil
di
ruas
tulang
belakang,
atau
rapuh
tergencet
(compression fracture).
6. Hernia bantalan. Suatu sobekan atau tekanan pada bantalan
dapat menyebabkan bantalan menggembung atau pecah
sehingga menekan saraf.
7. Fibromyalgia. Sakit punggung karena kekakuan otot dan
tendon.
Ginjal. Sakit punggung juga dapat disebabkan gangguan dari
organ dalam misalnya ginjal, antara lain pada penyakit infeksi
baik akut maupun kronis, batu ginjal, bendungan pada ginjal
dan sebagainya. Melalui pemeriksaan urin rutin di laboratorium
biasanya diperoleh informasi penting tentang gangguan ginjal.
8. Luka pada usus 12 jari yang terletak di bagian belakang, tidak
jarang dirasakan sebagai nyeri yang menembus ke tulang
belakang.
9. Sakit punggung dapat juga berasal dari organ dalam panggul
(pelvis)
misalnya:
infeksi
kandung
kemih,
endometriosis
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan antara lain:
1. Pemeriksaan Rontgen tulang belakang,
2. pemeriksaan EMG (Electro Myography), bila saraf terlibat,
untuk memeriksa konduksi saraf,
3. menemukan iritasi pada saraf.
4. MRI (Magnetic Resonance Imaging)
5.
BAB II
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN
LOW BACK PAIN
A. MASALAH KEPERAWATAN YANG LAZIM MUNCUL
1. Nyeri akut
Definisi
sensori
tidak
menyenangkan
dan
pengalaman
Gerakan melindungi
Muka topeng
Perencanaan
outcome
Nyeri klien berkurang, dengan kriteria:
Rencana tindakan
Pain Management (Manajemen Nyeri)
1.
1.
2.
2.
3.
3.
4.
5.
5.
6.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
8.
Skala:
kebisingan
1: Tidak pernah
9.
2: Jarang
10.
3: Kadang-kadang
4: Sering
5: Selalu
2.
3.
Frekuensi nyeri
4.
5.
Pernyataan nyeri
6.
7.
8.
Kurangnya istirahat
9.
Ketegangan otot
10.
11.
12.
12.
13.
14.
15.
Tingkatkan istirahat
16.
17.
2.
13.
3.
14.
Keringat berlebih
4.
15.
Skala:
1: Berat
2: Agak Berat
beratnya nyeri
6.
3: Sedang
4: Ringan
7.
2.
Putus asa
3.
4.
Tidak sabar
5.
Gangguan tidur
6.
7.
8.
1.
5: Tidak ada
Mengganggu)
9.
10.
8.
9.
Kesulitan makan
10.
Gangguan eliminasi
Skala:
1: Berat
2: Agak Berat
3: Sedang
4: Ringan
Keterbatasan
kemampuan
untuk melakukan
keterampilan
kemampuan
untuk melakukan
keterampilan
motorik kasar
Keterbatasan
motorik halus
Keterbatasan ROM
Usaha
yang
gerak (peningkatan
Perencanaan
outcome
Rencana tindakan
klien dapat mencapai tingkat mobilitas yang diharapkan, Bed rest-care (Perawatan Tirah Baring)
dengan kriteria:
1.
2.
1. Keseimbangan tubuh
2. Posisi tubuh
3.
3. Gerakan otot
4.
4. Gerakan sendi
5.
5. Kemampuan berpindah
6.
7.
Skala:
1: ketergantungan total
terjangkau
8.
3: bantuan orang
9.
10.
5: mandiri
11.
12.
13.
14.
Janggut
2.
Leher
15.
3.
Jari kanan
4.
Jari kiri
5.
Jempol kanan
6.
Jempol kiri
Sendi)
7.
Pergelangan kanan
1.
8.
Pergelangan kiri
9.
Siku kanan
10.
Siku kiri
11.
Pundak kanan
12.
Pundak kiri
13.
14.
15.
Lutut kanan
5.
16.
Lutut kiri
6.
17.
Paha kanan
18.
Paha kiri
kondisi paru
2.
3.
4.
kegiatan
7.
Skala:
8.
9.
2: Gerakan terbatas
latihan persendian
3: Pergerakan sedang
10.
11.
5: Pergerakan penuh
sendiri
12.
13.
14.
15.
16.
3. Resiko infeksi
Definisi : resiko munculnya organisme patogen
Faktor yang berhubungan :
Penyakit kronis
Imunosupresi
Tindakan invasif
Malnutrisi
Kerusakan jaringan
Perencanaan
outcome
Rencana tindakan
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama x24 1.
Kontrol Infeksi
jam pasien dapat memperoleh :
1.
Pengetahuan
kontrol
infeksi
dengan
indikator :
Menerangkan cara-cara penyebaran
Batasi pengunjung
infeksi
berkunjung
Menerangakan
faktor
yang
2.
2.
Batasi pengunjung
4. Kurang pengetahuan
Definisi : kurangnya atau tidak adanya informasi kognitif yang spesifik
Faktor yang berhubungan :
Keterbatasan kognitif
Interprestasi terhadap informasi yang salah
Kurangnya keinginan untuk mencari informasi
Tidak mengetahui sumber informasi
Batasan karakteristik :
Perilaku tidak sesuai
Ketidakakuratan mengikuti instruksi
Memverbalisasi adanya masalah
Perencanaan
outcome
NOC : setelah dilakukan asuhan keperawatan selama NIC :
x24 jam pasien memperoleh :Knoledge : Desease 1.
Process, helth behaviour, Infection control
bagaimana
tingkat
hal
ini
patofisiologi
berhubungan
penyakit
dengan
dan
anotomi
fisiologinya
Ganbarkan tanda dan gejala yang biasa
Jelaskan
tentang
spesifik
pengobatan.
penilaian
Berikan
Rencana tindakan
yang tepat
Identifikasi
kemungkinan
penyebab
Sediakan
bagi
keluarga
informasi
2.
Informasikan
klien
waktu
pelaksanaan
prosedur
perawatan
Instruksikan
klien
berpartisipasi
selama
prosedur
perawatan
perawatan
Perencanaan
Outcome
Self-care: Activities of Daily Living (Perawatan Diri:
Rencana tindakan
Self care-assistance (Bantuan Perawatan Diri): mandi,
1.
Makan
2.
Berpakaian
3.
Toileting
4.
Mandi
5.
Berhias
6.
Higiene
7.
Kebersihan mulut
1.
mandiri
2.
3.
4.
5.
Skala:
1: ketergantungan total
6.
5: mandiri
8.
DAFTAR PUSTAKA
1. Back Care, the UK charity for healthier backs. Date accessed:
February, 18 2005. Available at : http://www.backcare.org.uk/
2. Back pain-low. ADAM Editorial. Update Date: 9/14/2003. Date
accessed: February, 18 2005. Available at :
http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/003108.htm
3. Brunner dan Suddarths. 1997. Buku ajar keperawatan medical bedah.
Edisi 8. Vol.3. EGC. Jakarta.
4. Exercise beats back pain. BBC News, 30 Jul 1999. Date accessed:
February, 18 2005. Available at :
http://news.bbc.co.uk/2/hi/health/407153.stm
5. Low back pain. Medinfo article. Date accessed: February, 18 2005.
Available at : http://www.medinfo.co.uk/
6. Low back pain. American Academy of Orthopaedic Surgeons. Date
accessed: February, 18 2005. Available at : http://orthoinfo.aao
7. McCloskey, J.C,
Bulechek,
Intervention
2001-2002, Philadelphia
9. Sjamsuhidrajat R dan Jong Wd. 1997. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi
revisi. EGC, Jakarta
10. The Royal College of General Practitioners Guidelines on the
Management of Acute Back Pain. 1999. Date accessed: February, 18
2005. Available at :
http://www.rcgp.org.uk/clinspec/guidelines/backpain/