Entamoeba Histolytica
Entamoeba Histolytica
Entamoeba Histolytica
Fuji Alvianti
Iis Masrkatul K.H
Syifa NurMaulani
Tegar M. rifki
EPIDEMIOLOGI Entamoeba
histolytica
Entamoeba histolytica terdapat di seluruh dunia ( kosmopolit )
terutama di daerah tropik dam daerah yang beriklim sedang.
Penyebaran Entamoeba histolytica terkait erat dengan buruknya kondisi
hygiene dan sanitasi masyarakat. Tidak tersedianya jamban yang rnemenuhi
persyaratan sanitasi, kebiasaan buang air besar bukan pada tempat yang
sebenarnya, pembuangan sampah sembarangan, pembuangan air kotor
yang tidak rnemenuhi persyaratan teknis kesehatan
Di Indonesia penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa (Entamoeba
histolytica) menyebar dan endemis di daerah perkotaan maupun perdesaan
dengan angka insidensi yang cukup tinggi berkisar antara 10-18%,
Penyebaran entamoeba
histolytica
Penyediaan air bersih, sumber air sering tercemar.
Tidak adanya jamban, defikasi disembarang tempat, memungkinkan amoeba
dapat dibawa oleh lalat atau kacoa.
Pembuangan sampah yang jelek merupakan tempat pembiakan lalat atau lipas
yang berperan sebagai vektor mekanik.
primer
Pada fase ini penderita mengalami amebiasis intestinal. Organ yang
diserangnya terutama bagian sekum dan bagian bagian lain yang
sangat bergantung pada resistensi hospes, virulensi dari strain ameba,
kondisi lumen usus/dinding usus (infeksi atau tidaknya dinding usus),
kondisi makanan (jika makanan banyak mengandung karbohidrat,
ameba tersebut menjadi patogen), dan keadaan flora normal usus.
Sekunder
Ini terjadi pada amebiasis ekstra intestinal.
Proses ekstra intestinal ini dapat terjadi akibat
penyebaran parasit secara hematogen. Organ
yang sering terkena adalah hati yang
menimbulkan amebik hepatis
Gejala klinis
Amebik diare, merupakan gejala yang terbanyak (50%), dengan sifat diare yang
sering, terutama berisi mukosa dan darah (jumlah feses hanya sedikit), kadang
kadang dapat terjadi obstipasi.
AmebAmebik disentri, defekasi sering, ada demam, ada tenesmus, feses terdiri
dari sel mukosa dan darah.
Amebik apendisitis, prosesnya akut/kronis, tanpa ada demam, pemberian
antibiotika tidak efektif, merupakan kontra indikasi untuk operasi.
Amebik pada sekum dan kolon asendens, amebik ini menimbulkan peradangan
pada sekum dan kolon asendens.
Amebik granuloma, terjadi karena adanya penebalan pada dinding kolon akibat
amebiasis kronis. Biasanya terjadi di sekum sampai rektum, dan ameba ini harus
dibedakan dengan karsinoma
pengobatan
Emetin hidroklorida
Obat ini berkhasiat terhadap bentuk histolitika. Toksisitasnya relative tinggi,
terutama pada otot jantung.
Klorokuin
Obat ini merupakan amebisid jaringan, berkhasiat terhadap bentuk histolitika
Metronidazol (Nitroimidazol)
Obat ini merupakan obat pilihan, karena efektif terhadap bentuk histolitika
dan bentuk kista. Efek sampingnya ringan, antara lain mual, muntah dan
pusing.
USAHA PENCEGAHAN
Tidak makan makanan mentah (sayuran,daging babi, daging sapi dan daging
ikan), buah dan melon dikonsumsi setelah dicuci bersih dengan air.
Minum air yang sudah dimasak mendidih baru aman.
Menjaga kebersihan diri, sering gunting kuku, membiasakan cuci tangan
menjelang makan atau sesudah buang air besar.
Tidak boleh buang air kecil/besar di sembarang tempat, tidak menjadikan
tinja segar sebagai pupuk; tinja harus dikelola dengan tangki septik, agar
tidak mencemari sumber air.
Entamoeba histolytica
Entamoeba coli
Ukuran (mikron)
20 (10-60)
25(10-50)
Pergerakan
Aktif, progresif
++
Vacuole
+=
Nucleus
Kadang-kadang jelas