Lapkas Abortus
Lapkas Abortus
Lapkas Abortus
II.
IDENTITAS PASIEN
Nama
Jenis Kelamin
Umur
Alamat
Agama
Pekerjaan
Pendidikan
Tanggal Masuk
Mondok di bangsal
Nomor CM
Nama suami
Pendidikan
: Ny. W
: perempuan
: 24 tahun
: jl.Sukoharjo No.65 , Pekanbaru
: Islam
: Ibu Rumah Tangga
:: 30 desember 2014
: khadijah no 319 kelas 1
: 141000746
: Tn. Anggara Putra
: Lain-lain
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Sejak 2 hari yang lalu pasien mengeluhkan keluar darah berwarna
merah gelap dari jalan lahir sebelum masuk rumah sakit.
Riwayat Penyakit Sekarang
Sejak 2 hari yang lalu pasien mengeluhkan keluar darah berwarna
III.
Riwayat perkawinan
Kawin
Umur waktu kawin
Umur suami waktu kawin
Lama perkawinan
::::-
Riwayat Menstruasi
Menarche
Menstruasi
Jumlah darah menstruasi
Rasa sakit saat menstruasi
Perdarahan diluar siklus
HPM
Riwayat fertilitas
Riwayat kehamilan sekarang
HPM
HPL
Mual-mualan
Sesak nafas
Gangguan BAK/BAB
Hipertensi
Kejang
Riwayat keluarga berencana
: usia 13 tahun
: siklus teratur 1 x 28 hari
: 2-3 kali ganti duk/ hari
:::::::::::::-
PEMERIKSAAN FISIK
Status generalis
KU
Vital sign
Berat badan
Gizi
Kepala
Leher
Dada
Abdomen
Extremitas
: Composmentis
: TD
: 133/84
Suhu
: 370C
Nadi
: 92x/menit
Respirasi
: 16x/menit
:: Baik
: DBN
: DBN
: DBN
: Status obstetrik
: DBN
Status obstetri
Inspeksi
: perut tampak datar
Palpasi
:
Uterus teraba lunak
Besar uterus masih sesuai dengan umur kehamilan
TFU : dibelakang simfisis
2
Leopold I
Leopold II
Leopold III
Leopold IV
Auskultasi
Lain-lain
his
TBJ
Periksa I
7-8 minggu
Dibelakng simfisis
133/84 mmHg
-
Status Genitalia
Inspeksi
:V/U
: tenang
Inspekulo
VT bimanual
Vagina
Portio
IV.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
Hb
leukosit
Hmt
eritrosit
trombosit
V.
VI.
VII.
: 10,6 gr/dL
: 10,3 103/mm3
: 32,7 %
: 3,77 %
: 243 106/mm6
::: DBN
: DBN
: DBN
: DBN
: DBN
Malaria
Golongan darah
Rhesus
:::-
Urin
pH
Albumin
Gula
Urobilin
BJ
Keton
Darah samar
Epithel
Leucocyte
Erythrocyte
: DBN
: DBN
: DBN
: DBN
: DBN
: DBN
: DBN
: DBN
: DBN
: DBN
: DBN
USG
Radiologi
:
:-
Bilirubin Total
Bilirubin Direk
Bilirubin Indirek
Protein Total
Albumin
: DBN
: DBN
: DBN
: DBN
: DBN
Globulin
SGOT
SGPT
Alkali phosphatase
Ureum
Creatinin
Uric
: DBN
: DBN
: DBN
: DBN
: DBN
: DBN
: DBN
DIAGNOSIS
G1P0A0H0 gr 7-8 minggu suspect abortus imminens
DIAGNOSA BANDING
Mola hidatidosa
Kehamilan ektopik terganggu
TERAPI
Non farmakologis
: Bedrest total
Farmakologis
VIII.
IX.
EDUKASI
Jangan melakukan aktivitas fisik berlebihan
Jangan berhubungan seksual dulu sampai lebih kurang 2 minggu
PROGNOSIS
Quo ad vitam
: Ad bonam
Quo ad fungtionam
: Ad bonam
Quo ad sanationam
: Ad bonam
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DEFINISI
Abortus adalah pengeluaran hasil konsespi/ janin sebelum janin cukup
berkembang untuk hidup diluar janin dengan berat kurang dari 500 gram dengan
kehamilan kurang dari 20 minggu .
2.2 ETIOLOGI
Penyebab abortus (early pregnancy loss) bervariasi dan sering diperdebatkan.
Umumnya lebih dari satu penyebab . penyebab terbanyak diantaranya adalah
sebagai berikut :
a. Faktor genetik. Translokasi parental keseimbangan genetik
o Mendelian
o Multifaktor
o Robertsonian
o Resiprokal
b. Kelainan kongenital uterus
5
Abortus Imminens
abortus imminens adalah peristiwa terjadinya perdarahan dari uterus pada
kehamilan sebelum dua minggu dimana hasil konsepsi masih dalam uterus, dan
tanpa adanya dilatasi serviks. Abortus imminiens dapat didiagnosis bila pada
kehamilan muda ditemukan :
o
o
o
o
2.4 PATOGENESIS
Pada awal abortus terjadi pendarahan dalam desidua basalis, kemudian
diikuti oleh nekrosis jaringan disekitarnya yang menyebabkan hasil konsepsi
terlepas dan dianggap benda asing dalam uterus. Kemudian uterus berkontraksi
untuk mengeluarkan benda asing tersebut. Pada kehamilan kurang dari 8 minggu
vili korialis belum menembus desidua secara dalam, jadi hasil konsepsi dapat
dikeluarkan seluruhnya. Pada kehamilan 8 sampai 14 minggu penembusan sudah
lebih dalam hingga plasenta tidak dilepaskan sempurna dan menimbulkan banyak
pendarahan. Pada kehamilan lebih 14 minggu, janin dikeluarkan lebih dahulu dari
pada plasenta. Pendarahan tidak banyak jika plasenta segera dilepas dengan
lengkap.
Peristiwa abortus ini menyerupai persalinan dalam bentuk miniatur. Hasil
konsepsi pada abortus dapat dikeluarkan dalam berbagai bentuk. Ada kalanya
kantong amnion kosong atau tampak kecil tanpa bentuk yang jelas, mungkin pula
janin telah mati lama, mola kruenta, maserasi, fetus kompresus.
Uterus berkontraksi
Mengeluarkan benda
asing tsb
< 8 minggu
8-14 minggu
Lebih 14
minggu
Perkembangan
> dalam
Plasenta tidak
dilepaskan
sempurna
Perdarahan >
banyak
Skema patogenesis abortus
2.5 DIAGNOSA
Janin
dikeluarkan >
dulu
Menurut WHO (1994), setiap wanita pada usia reproduktif yang mengalami
dua daripada tiga gejala seperti di bawah harus dipikirkan kemungkinan terjadinya
abortus:
o Perdarahan pada vagina.
o Nyeri pada abdomen bawah.
o Riwayat amenorea.
Ultrasonografi penting dalam mengidentifikasi status kehamilan dan
memastikan bahwa suatu kehamilan adalah intrauterin. Apabila ultrasonografi
transvaginal menunjukkan sebuah rahim kosong dan tingkat serum HCG
kuantitatif lebih besar dari 1.800 mIU per mL (1.800 IU per L), kehamilan ektopik
harus dipikirkan. Ketika ultrasonografi transabdominal dilakukan, sebuah rahim
kosong harus menimbulkan kecurigaan kehamilan ektopik jika kadar hCG
kuantitatif lebih besar dari 3.500 mIU per mL (3.500 IU per L). Rahim yang
ditemukan kosong pada pemeriksaan USG dapat mengindikasikan suatu abortus
kompletus, tetapi diagnosis tidak definitif sehingga kehamilan ektopik
disingkirkan
Menurut Sastrawinata dan kawan-kawan (2005), diagnosa abortus menurut
gambaran klinis adalah seperti berikut:
a) Abortus Iminens (Threatened abortion)
o Anamnesis perdarahan sedikit dari jalan lahir dan nyeri perut
tidak ada atau ringan.
o Pemeriksaan fisik bentuk dan ukuran uterus sesuai masa gestasi,
o
10
11
12
lagi dan dapat mempertahankan hasil konsepsi. Pemeriksaan USG perlu untuk
memeriksa viabilitas janin.
2.8 PROGNOSIS
Macam dan lamanya perdarahan menentukan prognosis kelangsungan
kehamilan. Prognosisnya menjadi kurang baik bila perdarahan berlangsung lama,
nyeri perut bawah disertai perdarahan dan pembukaan serviks. Jika kehamilan
terus berlanjut, maka sering diikuti dengan persalinan preterm, plasenta
previaadan IUGR.
13