Post Partum Dan Perawatan Vulva Hygiene
Post Partum Dan Perawatan Vulva Hygiene
Post Partum Dan Perawatan Vulva Hygiene
TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini diuraikan beberapa konsep yang mendasari penelitian ini,
yaitu tentang : pengetahuan, post partum dan perawatan vulva hygiene.
Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat sesuatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat
kembali (recall) terhadap sesuatu yang spesifik dari suatu bahan yang
dipelajari atau rangsangan yang diterima. Oleh sebab itu tahu ini merupakan
tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa
orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain : menyebutkan,
menguraikan, mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya.
2.
Memahami (Comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara
benar tentang obyek yang diketahui dan dapat menginterpetasikan materi
tersebut secara benar.
3.
Aplikasi (Aplication)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah
dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya. Aplikasi di sini dapat diartikan
penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip-prinsip siklus pemecahan
masalah (Problem Solving Sycle) di dalam pemecahan masalah.
4.
Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu obyek
ke dalam komponen-komponen tetapi masih satu struktur organisasi tersebut
dan masih ada kaitannya satu sama lain.
5.
Sintesis (Synthesis)
Sintesis menunjuk pada suatu kemampuan untuk menghubungkan bagianbagian ke dalam suatu bentuk yang baru. Dengan kata lain sintesis ini suatu
kemampuan untuk menyusun formasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.
6.
Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap
suatu materi atau obyek dengan menggunakan kriteria-kriteria sendiri atau
kriteria yang sudah ada.
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket
yang menanyakan tentang isi materi yang ingi diukurdari subyek penelitian atau
responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat
kita sesuaikan dengan tingkat-tingkat tersebut di atas.
Faktor Eksternal
a.
b.
c.
Sarana informasi
Semakin banyak panca indera yang digunakan manusia untuk menerima,
semakin banyak dan semakin jelas pengertian atau pengetahuan yang
diperoleh (Notoamtmodjo.S, 1997). Pengetahuan tidak hanya dapat
diperoleh dari bangku sekolah tetapi dapat pula diperoleh dari media
informasi baik media cetak maupun elektronik.
d.
Sosial Ekonomi
Seseorang dengan derajat ekonomi menengah ke atas tentunya akan
mengenyam pendidikan yang lebih tinggi bila merupakan kemauan dari
individu tersebut. Ini berarti pula pengetahuan yang dimiliki akan semakin
banyak pula.
e.
10
2.
Faktor Internal
a.
Usia
Keadaan seseorang yang masih berusia muda maka orang itu bisa lebih
cepat menerima suatu berita atau cepat lebih paham dibanding usia yang
lebih tua. (Notoatmodjo, 1998). Semakin tua usia seseorang maka akan
mengalami proses kemunduran fisik maupun mental sehingga juga akan
mengalami hambatan dalam proses menerima informasi/pengetahuan.
b.
Intelegensia
Daya membuat reaksi atau penyelesaian yang tepat dan cepat, baik secara
fisik maupun mental terhadap pengalaman baru, membuat pengalaman dan
pengetahuan yang dimiliki siap untuk dipakai apabila dihadapkan pada
fakta-fakta atau kondisi-kondisi baru. Semakin tinggi intelegensia
seseorang maka akan semakin mudah menerima informasi/pengetahuan
baru, jika dibandingkan orang yang memiliki intelegensia lebih rendah.
c.
Pemahaman
Kemampuan seseorang untuk menyelesaikan secara benar tentang obyek
yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar
(Notoatmodjo.S, 1997). Semakin paham seseorang tentang sesuatu hal
maka semakin besar pula pengetahuan yang dimiliki tentang hal tersebut.
d.
Keyakinan
Kepercayaan yang sungguh-sungguh, kepastian, ketentuan bagian agama /
religi
yang
terwujud
konsep-konsep
yang
menjadi
keyakinan
11
e.
Gaya Hidup
Gaya hidup di jaman modern seperti ini banyak sarana hiburan yang
memberikan contoh model pergaulan modern, biasanya mendorong
mereka kepada pemukiman berkelompok (Hasmi F, 2000).
2.2.
2.2.1. Pengertian
Post partum (masa nifas) terjadi setelah kelahiran bayi atau persalinan
(Dorland. 1995). Post partum adalah masa dimulai setelah plasenta lahir dan
berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil, post
partum berlangsung selama 6 minggu (Helen Farrer, 2001:225).
Ibu post partum primipara adalah ibu yang mengalami proses persalinan
dan post partum untuk pertama kali.
Menurut Rustam (1992) post partum dibagi dalam 3 periode, yaitu :
1.
Puerperium Dini, yaitu : masa kembali pulih dimana ibu telha boleh
berdiri dan berjalan-jalan.
2.
3.
Remote Puerperium, yaitu : waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat
sempurna terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai
komplikasi.
12
Involusi Rahim
Setelah plasenta lahir, uterus merupakan alat yang keras, karena kontraksi dan
rektraksi otot-ototnya. Fundus Uteri 3 jari bawah pusat. Selama 2 hari
berikutnya, besarnya tidak seberapa berkurang tetapi sesudah 2 hari ini uterus
mengecil dengan cepat, sehingga pada hari ke-10 tidak teraba lagi dari luar.
Setelah persalinan, tempat plasenta merupakan tempat dengan permukaan
kasar, tidak rata dan kira-kira sebesar telapak tangan. Dengan cepat luka ini
mengecil, pada akhir minggu ke-2 hanya sebesar 3 4 cm dan pada akhir nifas
tinggal 1 2 cm.
2.
3.
4.
13
5.
Saluran Kencing
Dinding kandung kencing memperlihatkan oedema dan hyperemia. Dilatasi
ureter dan pyelum normal kembali dalam waktu 2 minggu.
6.
Laktasi
Keadaan buah dada pada 2 hari pertama nifas sama dengan keadaan dalam
kehamilan. Pada waktu ini buah dada belum mengandung susu, melainkan
colostrum yang dapat dikeluarkan dengan memijat aerola mammae. Pada kirakira hari ke-3 post partum, buah dada menjadi besar, keras dan nyeri. Ini
menandai permulaan sekresi air susu dan apbila aerola mammae dipijat
keluarlah cairan putih dari puting susu.
2.3.
2.3.1. Pengertian
Vulva hygiene adalah membersihkan alat kelamin wanita bagian luar dan
sekitarnya. (Perry Potter, 2000 : 301).
2.3.2. Tujuan
Adapun tujuan dari perawatan vulva hygiene (Perry Potter, 2000 : 301
-308) antara lain :
1.
2.
3.
Meningkatkan kenyamanan.
4.
Mempertahankan kebersihan.
14
2.
15
3.
4.
5.
16
17
2.4.
Kerangka Konseptual
Faktor Eksternal :
Pendidikan Formal / Informal
Pergaulan / Lingkungan Sosial
Sarana informasi
Sosial, ekonomi, budaya
latar belakang pendidikan
keluarga
Faktor Internal :
Usia
Intelegensia
Pemahaman
Keyakinan
Sistem Nilai / Kepercayaan
Gaya Hidup
Baik
Cukup
Kurang
Keterangan :
: Diteliti
: Tidak diteliti