Disaster Plan Tanah Longsor Pekalongan
Disaster Plan Tanah Longsor Pekalongan
Disaster Plan Tanah Longsor Pekalongan
DISUSUN OLEH :
Tarash Burhanuddin
030. 10. 265
PEMBIMBING :
Dr. Gita Tarigan, MPH
KEPANITERAAN KLINIK
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT SEMARANG
PERIODE 30 NOVEMBER 2015- 30 JANUARI 2016
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
Sebelah Utara
Sebelah Selatan
: Kabupaten Banjarnegara
Sebelah Barat
: Kabupaten Pemalang
Iklim
Curah hujan pada tahun 2006 rata-rata per tahun 2.954 mm dengan rata-rata hari
hujan 113 hari.
Curah hujan tertinggi terjadi di Kecamatan Lebakbarang rata-rata per tahun 5.945
mm, terendah Kecamatan Buaran rata-rata per tahun 1.283 mm dengan rata-rata
hari hujan 64 hari.
Kondisi tanah berdasarkan luas daerah Kabupaten Pekalongan 83.613,068 ha
yang terdiri atas tanah sawah 25.472,069 ha atau 30.46%, tanah kering 58.140,999
ha (69,54%).
Luas areal lahan sawah di Kabupaten Pekalongan pada tahun 2006 seluruhnya
seluas 25.472,069 ha, yang terdiri dari:
Petungkriyono,
Talun
dan
Wonopringgo.
Potensi
yang
perlu
: 448.327 jiwa
Kandangserang,
Paninggaran,
Petungkriono,
dan
Kecamatan
B. Air Baku
Kondisi prasarana air bersih di Kabupaten Pekalongan antara lain adalah sumur
gali, sumur pompa, sumur artetis, air bersih perpipaan dan pelanggan PDAM.
C. Listrik
Program listrik masuk desa telah berhasil menambah fasilitas jaringan tegangan
menengah ( TM ) dari 563.656 KMS di tahun 2013 meningkat menjadi 906.600
KMS di tahun 2014 dan tegangan rendah ( TR ) dari 896.855 KMS pada tahun
2003 menurun menjadi 896.650 KMS di tahun 2014. adapun jumlah desa di
Kabupaten Pekalongan pada tahun 2014 yang belum berlistrik sebanyak 18 desa
dari 283 desa / kelurahan.
II. Hazard
Pekalongan selatan terletak di daerah dataran tinggi, jalan utama pun banyak
melewati lereng gunung, serta penduduk banyak yang tinggal di kaki gunung.
Pohon-pohon yang memegang tanah secara kuat (contoh, pohon bambu) tidak
banyak tertanam. Selain itu, pengamanan tambahan seperti pembuatan pagar
penahan tanah belum semua terpasang.
1. Hujan
Ancaman tanah longsor biasanya dimulai pada bulan November karena
meningkatnya intensitas curah hujan. Musim kering yang panjang akan
menyebabkan terjadinya penguapan air di permukan tanah dalam jumlah besar.
Hal ini mengakibatkan munculnya pori-pori atau rongga tanah hingga terjadi
retakan dan merekahnya tanah permukaan. Ketika hujan, air akan menyusup ke
bagian yang retak sehingga tanah dengan cepat mengembang kembali. Pada awal
musim hujan, intesitas hujan yang tinggi biasanya sering terjadi, sehingga
kandungan air pada tanah menjadi jenuh dalam waktu singkat. Hujan lebat pada
awal musim dapat menimbulkan longsor, karena melalui tanah yang merekah air
akan masuk dan terakumulasi di bagian dasar lereng, sehingga menimbulkan
gerakan lateral. Bila ada pepohonan di permukaanya, tanah longsor dapat dicegah
karena air akan diserap oleh tumbuhan. Akar tumbuhan juga akan berfungsi
mengikat tanah.
2. Lereng Terjal
Lereng atau tebing yang terjal akan memperbesar gaya pendorong. Lereng yang
terjal terbentuknya karena pengikisan air sungai, mata air, air laut dan angin.
Kebanyakan sudut lereng yang menyebabkan longsor adalah 180 apabila ujung
lerengnya terjal dan bidang longsorannya mendatar.
3. Tanah yang kurang padat dan tebal
Jenis tanah yang kurang padat adalah tanah lempung atau tanh liat dengan
ketebalan lebih dari 2.5 m dan sudut lereng lebih dari 220. Tanah jenis ini memilki
potensi untuk terjadinya tanah longsor terutama bila terjadi hujan. Selain itu tanah
ini sangat rentan terhadap pergerakan tanah karena menjadi lembek terkena air
dan pecah ketika hawa terlau panas.
4. Batuan yang kurang kuat
Batuan endapan gunung api dan batuan sedimen berukuran pasir dan campuran
antara kerikil, pasir dan lempung umumnya kurang kuat. Batuan tersebut akan
mudah menjadi tanah bila mengalami proses pelapukan dan umumnya rentan
terhadap tanah longsor bila terjadi pada lereng yang terjal.
5. Jenis tata lahan
Tanah longsor banyak terjadi di daerah tata lahan persawahan, perladangan dan
adanya genangan air di lereng yang terjal. Pada lahan persawahan akarnya kurang
kuat untuk mengikat butir tanah dan membuat tanah menjadi lembek dan jenuh
dengan air sehingga mudah menjadi longsor. Sedangkan untuk daerah
perladangan penyebabnya adalah karena akar pohonnya tidak dapat menembus
bidang longsoran yang dalam dan umumnya terjadi di daerah longsor lama.
6. Getaran
Getaran yang terjadi biasanya diakibatkan oleh gempa bumi, ledakan, getaran
mesin dan getaran lalu lintas kendaraan. Akibat yang ditimbulkannya adalah
tanah, badan jalan, lantai dan dinding rumah menjadi retak.
7. Susut muka air danau atau bendungan
Akibat susutnya muka air yang cepat di danau maka gaya penahan lereng menjadi
hilang, dengan sudut kemiringan waduk 220 mudah terjadi lonsoran dan penuruna
tanah yang biasanya diikuti oleh retakan.
8. Adanya beban tambahan
Adanya beban tambahan seperti beban bangunan pada lereng dan kendaraan akan
memperbesar gaya pendorong terjadinya longsor, terutama disekitar tikungan
jalan pada daerah lembah. Akibatnya adalah sering terjadinya penurunan dan
retakan yang arahnya kea rah lembah.
9. Pengikisan/erosi
Pengikisan banyak dilakukan oleh air sungai kearah tebing, selain itu akibat
penggundulan hutan di sekitar tikungan sungai, tebing akan menjadi terjal.
10. Adanya material timbunan pada tebing
Untuk mengembangkan dan memperluas lahan pemukiman umumnya dilakukan
pemotongan tebing dan penimbunan lembah. Tanah timbunan pada lembah
tersebut belum terpadatkan sempurna seperti tanah asli yang berada dibawahnya.
III.Vulnerability
A. Fisik
Bagian utara Kabupaten Pekalongan merupakan dataran rendah; sedangkan di
bagian selatan berupa pegunungan, bagian dari rangkaian Dataran Tinggi Dieng.
Sungai-sungai besar yang mengalir diantaranya adalah Kali Sragi dan Kali
Sengkarang beserta anak-anak sungainya, yang kesemuanya bermuara ke Laut
Kecamatan
atau
issue
utama
kependudukan
Pekalongan
adalah
NAMA RS
RSUD Kraton
JENIS
RSUD
RSUD Bendan
RSUD
RS Budi Rahayu
RS Siti Khodijah
RS Islam Karomah
Holistic
RSU H.Ahmad
Djunaid
RS BEDAH ARO
RS
Swasta
RS
Swasta
RS
Swasta
RSUD
RS
RS Anugerah
RSIA
10
RS Bhakti Waluyo
11
RS Islam PKU
Muhammadiyah
Pekajangan
RS
Swasta
RS
Swasta
RS
ALAMAT
Jl. Veteran No. 31Pekalongan
Utara
Jl. Sriwijaya No.2, Bendan,
Pekalongan Barat
Jl. Barito No. 5 Pekalongan
Jl. Bandung No.3947,Pekalongan
Jl. Gajah Mada Barat
No.124,Pekalongan
Jl.Pelita II Kel. Buaran
Pekalongan Selatan
Jl. dr. Soetomo Gamer
Pekalongan
Jl. Patriot No.5, Dukuh,
Pekalongan Utara
Jl. Perintis Kemerdekaan No.
3, Kramat Sari, Pekalongan
Barat
Jl. Dr. Soetomo no. 32, Desa
Sokorejo
Jl. Raya Ambokembang No.
42-44, Pekajangan
Puskesmas
1 KANDANG
SERANG
Kode
Puskesmas
P332601010
1
2 PANINGGARAN
P332602010
1
3 LEBAK BARANG
P332603020
1
4 PATUNG
KRIONO
P332604010
1
Alamat
Jl. Raya Kandang
Serang,
Kec.Kandang
Serang
Jl. Raya .
Paninggaran,
Kec.
Paninggaran
Jl. Raya Lebak
Barang, Kec.
Lebak Barang
Jl. Raya
Petungkrino,
Jenis
Puskesmas
Perawatan
Perawatan
Non
Perawatan
Perawatan
5 TALUN
6 DORO I
7 DORO II
8 KARANG ANYAR
P332605020
1
P332606010
1
P332606020
2
P332607020
1
9 KAJEN I
P332608020
1
10 KAJEN II
P332608020
2
P332609010
1
11 KESESI I
12 KESESI II
13 SRAGI I
14 SRAGI II
P332609020
2
P332610010
1
P332610020
2
15 SIWALAN
P332610120
1
16 BOJONG I
P332611020
1
17 BOJONG II
P332611020
2
18 WONOPRINGG
O
P332612020
1
19 KEDUNG WUNI
I
P332613020
1
20 KEDUNG WUNI
II
P332613020
2
21 KARANG
DADAP
P332613110
1
22 BUARAN
P332614020
Kec. Patung
Kriono
Jl. Raya Kalirejo,
Kec. Talun
Jl. Jend. A Yani,
Kec. Doro
Jl. Raya Larikan,
Kec. Doro
Jl. Raya
Kebonsari, Kec.
Karanganyar
Jl. Raya
Diponegoro 773,
Kec.Kajen
Ds. Sokoyoso,
Kec.Kajen
Jl. Raya
Kaibahan, Kec.
Kesesi
Jl. Raya Jagung,
Kec. Kesesi
Jl. Raya Sragi,
Kec. Sragi
Jl. Raya
Kalijambe No
728, Kec. Sragi
Jl. Raya Pait
Sragi, Kec.
Siwalan
Jl. Raya Bojong
No.191, Kec.
Bojong
Jl. Raya
Kalipancur, Kec.
Bojong
Jl. Raya Pegaden
No. 112, Kec.
Wonopringgo
Jl. Raya
Capgawen No.
104, Kec.
Kedung Wuni
Ds Tangkil Kulon,
Kec. Kedung
Wuni
Jl. Raya Pegadon
No. 14, Kec.
Karangdadap
Jl. Raya
Non
Perawatan
Perawatan
Non
Perawatan
Non
Perawatan
Non
Perawatan
Non
Perawatan
Perawatan
Non
Perawatan
Perawatan
Non
Perawatan
Non
Perawatan
Non
Perawatan
Non
Perawatan
Non
Perawatan
Non
Perawatan
Non
Perawatan
Perawatan
Non
1
23 TIRTO I
24 TIRTO II
25 WIRADESA
26 WONOKERTO
P332615020
1
P332615020
2
P332616020
1
P332616020
2
Wonoyoso No.
73, Kec. Buaran
Jl. Raya Pacar
Tirto, Kec. Tirto
Jl. Tegaldowo,
Kec. Tirto
Jl. Raya A Yani,
Kec. Wiradesa
Wonokerto, Kec.
Wiradesa
Perawatan
Non
Perawatan
Non
Perawatan
Non
Perawatan
Non
Perawatan
maupun karena penurunan tekanan air tanah pada sistem aquifer di bawahnya
akibat pengaruh kegiatan manusia di atas permukaan tanah dan pengambilan air
tanah. Masalahnya jika ada orang atau pemukiman di atas tanah yang longsor atau
di bawah tanah yang jatuh maka sangat berbahaya. Tidak hanya tanah saja yang
longsor karena batu, pohon, pasir, dan lain sebagainya bisa ikut longsor
menghancurkan apa saja yang ada di bawahnya.
serta
jajaran
dibawahnya
(RT/RW)
untuk
memberikan
(Puskesmas Ciangsana)
longsor.
Dihimbau kepada masyarakat yang tinggal di lokasi rawan longsor agar
mencari tempat aman/mulai evakuasi diri dan begitu hujan deras dalam
jangka waktu lama turun.
Checklist
perlengkapan yang harus disiapkan dalam tas siaga dan bunker persediaan
dapat dilihat pada lampiran.
Perubahan geometri lereng ini pada prisnsipnya bertujuan untuk mengurangi gaya
pendorong dari masa tanah atau gaya-gaya yang menggerakan yang menyebabkan
gerakan lereng. Perbaikan dengan perubahan geometri lereng ini meliputi
pelandaian kemiringan lereng dan pembuatan trap-trap/bangku/teras (benching)
dengan perhitungan yang tepat.
telah disiapkan.
Jika berada di dalam bangunan seperti rumah, gedung perkantoran,
sekolah, rumah sakit, pabrik, pusat perbelanjaan, gedung pencakar
langit, maka yang harus dilakukan adalah segera pergi ketempat
yang aman ( pengungsian ) dan lakukan pemindahan korban
dengan hati-hati.
Bila tidak memungkinkan untuk mencari tempat perlindungan,
maka lingkarkan tubuh anda seperti bola dengan kuat dan lindungi
kepala anda. Posisi ini akan memberikan perlindungan terbaik
untuk badan anda.
Post Bencana
berwenang.
Periksa keadaan pondasi rumah dan tanah di sekitar lokasi longsor.
Rehabilitasi : membuat tempat pengungsian sementara selama
bencana
Menentukan tempat yang aman untuk pengungsian, misalnya balai desa,
puskesmas.
Membuat jalur dan lokasi evakuasi bencana.
Mengumpulkan obat - obatan dan alat-alat medis penunjang.
Meminta bantuan dinas kesehatan setempat bila ada obat - obatan atau alat
penunjang yang kurang.
Meminta bantuan dari mantri - mantri desa dan bidan - bidan desa untuk
atau kegawatdaruratannya.
Membagi ruangan/tempat khusus di puskesmas untuk pasien berdasarkan
triase tersebut
Membuat traffic flow dari pintu masuk puskesmas ke ruang - ruang yang
sudah ditentukan sesuai dengan keadaan korban, sampai pintu keluar yang
berbeda dengan pintu masuk awal.
masyarakat.
Membuat daftar RS yang dekat dengan lokasi bencana untuk merujuk
pasien yang tidak dapat ditangani di puskesmas.
dan
jaga
kebersihan
bekas
luka
serta
aff
hecting.
Fraktur
Cedera Kepala
Diare
Tetanus
Trauma berat