Paper Farmako Semester 3
Paper Farmako Semester 3
Paper Farmako Semester 3
dikenal
sebagai
pseudopods
yang
membantunya
dalam
saat
amuba
memakan
makanan
disebut
sebagai
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu penyakit amubiasis.
1
2.
3.
4.
5.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat penulisan paper ini adalah sebagai berikut :
1. Melalui paper ini diharapkan kalangan mahasiswa Universitas
Udayana, khususnya Kedokteran Hewan memiliki wawasan lebih
mengenai anti amuba.
2. Hasil tugas ini dapat menjadi arsip yang dapat membantu untuk
mengerjakan tugas yang
kasus abses hati amuba dan amoebiasis ekstraintestinal lain, oleh karena
tidak didapatkan tropozoit dan kista dalam feses. Beberapa uji serologik
yaitu indirect
immunofluorence, countercurrent
immunoelectrophoresis, complement
fixation danagar gel diffusion. IHA merupakan uji serologik yang paling
sensitive (Lorrington, 1998).
Pada kasus abses amuba hati didapatkan 90-100% mempunyai titer
1:128 atau lebih. Uji serologik juga digunakan untuk diagnosis banding
antara inflammatory bowel disease dengan amoebiasis usus. Pada kolitis
ulseratif dan enteritis regional hanya 1% yang mempunyai titer IHA 1:128
atau lebih. Titer antibodi biasanya kembali normal dalam 12 bulan (6
bulan-3tahun) sejak ditegakkan diagnosis dan pengobatan. Hasil serologis
ditemukan positif dalam 95% dari pasien dengan gejala nyata dari
penyakit yang telah berlangsung dalam 7 hari atau lebih dan pada
kebanyakan karier asimptomatik dari strain patogen Entamoeba. E.
dispar tidak menimbulkan respon humoral. Test serologis yang paling
sensitif, indiret hemagglutination, memunculkan hasil yang positif bahkan
setelah bertahun-tahun infeksi invasif terjadi.
Complement-fixation (CF) test positif pada 85% kasus amoebiasis
berat,
56%
kasus
amoebiasis
simtomatik,
dan
58%
kasus
asimptomatik. Agar gel diffusion (AGD) test positif pada 86% amoebiasis
berat,
54%
pada
kasus
simptomatik,
dan
52%
pada
kasus
serta
kebersihan
diri
sendiri
sering
gunting
kuku,
membiasakan cuci tangan menjelang makan atau sesudah buang air besar.
Tidak boleh buang air kecil/besar di sembarang tempat, tidak menjadikan
tinja segar sebagai pupuk; tinja harus dikelola dengan tangki septik, agar
tidak mencemari sumber air. Di Taman Kanak Kanak dan Sekolah Dasar
harus secara rutin diadakan pemeriksaan parasit, sedini mungkin
menemukan anak yang terinfeksi parasit dan mengobatinya dengan obat
cacing. Bila muncul serupa gejala infeksi parasit usus, segera periksa dan
berobat ke rumah sakit.
Meski kebanyakan penderita parasit usus ringan tidak ada gejala
sama sekali, tetapi mereka tetap bisa menularkannya kepada orang lain,
dan telur cacing akan secara sporadik keluar dari tubuh bersama tinja,
hanya diperiksa sekali mungkin tidak ketahuan, maka sebaiknya secara
teratur memeriksa dan mengobatinya (Naval, 2008).
2.5 Kemoterapi
Organisme kuratif merupakan organisme yang mempunyai daya
untuk mengobati atau dapat menolong menyembuhkan penyakit. Pada
tahun 1928 Fleming mengamati bahwa organisme-organisme tertentu
menghentikan
pertumbuhan
organisme
lain,
mencemari
yaitu
pada
suatu
koloni
kultur
dengannya.
Dapat
dilihat
bahwa
organisme
tersebut
10
11
3.2 saran
Amubiasis merupakan penyakit yang disebabkan oleh beberapa
spesies amuba, dimana penyakit ini dapat menyerang usus besar hewan
yang menyebabkan diareoleh karena itu perlu diperhatikan kebersihan
dari pakan yang akan diberikan kepada hewan kita.
12
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013. http://www.amazine.co/17817/apa-itu-amuba-15-faktatentang-amuba/. Diakses tanggal 10 desember 2013
Anonim. 2013. http://www.scribd.com/search?query=tentang+tinidazole.
Diakses tanggal 10 desember 2013
Anonim. 2012. http://cara-mengobati.com/search/artikel-obat-anti-amuba.
Diakses tanggal 10 desember 2013
Andy. 2010. Kemoterapi dan Antimikrobia. http://apotik.medicastore.com.
Diakses pada tanggal 10 desember 2013
Anonim.2009. Amoebiasis. http://kumpulanartikelkesehatan.wordpress.co
m. Diakses pada tanggal 10 desember 2013
Anonim. 2011. Kemoterapi. http://creativecommons.org. Diakses pada
tanggal 10 desember 2013
Beckenham, Kent. 1982. Experimental Amoebiasis and The Development
of Anti-amoebic Compounds. http://journals.cambridge.org. Diakses
pada 10 desember 2013
Dinar, Aghata. 2009. Diagnosis dan Patofisiologi Doare Akut terkait
dengan Infeksi.http://agathariyadi.wordpress.com. Diakses pada
tanggal 10 desember 2013
Ditto.
2009. Entamoeba
histolytica. http://ditochan.wordpress.com.
13
Espinosa,
Avelina.
2004. Entamoeba
histolytica Alkohol
Diakses
pada
chitinases:
an
encystation
specific
Yulfi.
2006. Protozoa
Intestinalis. http://library.usu.ac.id .
Fred.
R.
1998. Kemoterapi
amuba. http://www.icp.ucl.ac..html.
Diakses
pada
Antitanggal
desember 2013.
Sutadi, S. Maryani. 2003. Diare Kronik. http://Doctorgaul.wordpress.com.
Diakses pada tanggal 7 desember 2013
Thatha, Ira. 2009. Entamoeba histolytica. http://iranthatha.wordpress.com.
Diakses pada tanggal 7 desember 2013.
Tona, Lorrington. 1998. Antiamoebic and Phytochemical Screening of
Some Congolese Medicinal Plants. http://linkinghub.elsevier.com.
Diakses pada tanggal 7 desember 2013.
14
15