Ciri-Ciri Hewan "Porifera Dan Coelenterata"
Ciri-Ciri Hewan "Porifera Dan Coelenterata"
Ciri-Ciri Hewan "Porifera Dan Coelenterata"
Di kehidupan kita ini terdapat berbagai macam makhluk hidup. Di darat dan dilaut terdapat
berbagai macam jenis dan spesies, hewan di dunia ini terbagi atas 2, yaitu hewan yang
bertulang belakang (vertebrata) serta hewan tak bertulang belakang (invertebrata). Porifera atau
hewan berpori merupakan hewan yang termasuk invertebrate, dimana hewan ini hidup
menempel pada suatu substrat di laut. Telah diketahuin kira-kira 2500 spesies, ada beberapa
yang hidup di air tawar dan sebagian besar hidup di laut. Filum ini tubuhnya mempunyai
banyak pori. Air beserta makanan masuk melalui pori ke dalam rongga di dalam tubuh dari
hewan dan akhirnya keluar melalui oskulum. Air yang telah disaring ini akan dibuang melalui
oskulum.
Seperti yang kita ketahui suatu organisme yang melekat pada subtract harus mempunyai cara
untuk menyebar keturunanya ketempat lain. Untuk tujuan itu sponsa menghasilkan larva kecil
yang dapat berenang dengan bebas. Larva tersebut memisahka diri dari induknya dan setelah
menemukan tempat hidup yang sesuai larva akan melekat disitu dan berkembang menjadi
hewan dewasa.
Kingdom animalia biasanya dibagi-bagi menjadi kelompok kelompok yang dirancang untuk
merefleksikan hubungan-hubungan evolusioner garis-garis keturunan utama. Spons biasanya
ditempatkan dalam sebuah subkingdom terpisah yang dinamakan Parazoa., sedangkan semua
hewan lainnya yang diduga berasal dari protista yang termodifikasi seara terpisah, di
kelompokkan dalam subkingdom Eumetazoa. (Fried, 2006).
Invertebrate atau avertebrata adalah hewan yang tidak berdarah merah dan tidak memiliki
tulang belakang. Adapun lawannya adalah vertebrata atau yang memiliki darah merah dan
bertulang belakang. Yang terdiri atas mamalia, aves, pisces, dan amphibian. Hewan yang
Page |2
termasuk invertebrate sangat banyak jumlahnya, baik secara kualitas maupun kuantitas.
Diperkirakan dari seluruh spesies yang hidup, merupakan hewan invertebrata sedangkan
hewan vertebrata hanya menduduki 7% dalam persentase banyaknya spesies. di laut, Mollusca
(hewan lunak), merupakan kelompok terbesar dalam keanekaragaman spesies. adapun
perincian (Kuncoro, 2004).
Spons adalah organisme-organisme seperti kantung yang sesil ( hidup melekat secara permanen
dan karenanya tidak motil) dan tergolong dalam filum porifera. Nama filum terebut beasal dari
anatomi spons. Terdapat banyak pori-pori di permukaan tubuh spons. Air hisap masuk melalui
pori-pori tersebut, bergerak melalui rongga interior. Di dalam tubuh spons, dan keluar melalui
lubang lubang pengeluaran arus. Partikel-partikel makanan dalam air disaring keluar oleh-selsel khusus, dikenal sebagai sel leher atau koanosit. (Fried, 2006).
Spons adalah hewan metazoa multiseluler, yang tergolong ke dalam filum Porifera, yang
memiliki perbedaan struktur dengan metazoan lainnya. Hal ini disebabkan seluruh tubuh spons
terbentuk dari sistem pori, saluran dan ruang-ruang, sehingga air dapat dengan mudah mengalir
keluar dan masuk secara terus menerus. Hewan ini mencari makan dengan mengisap dan
menyaring air yang melalui seluruh permukaan tubuhnya secara aktif. Secara umum spons
terdiri dari beberapa jenis sel yang menyusun struktur tubuh dan biomassanya.
Sel-sel tersebut memiliki fungsi yang berperan dalam organisasi tubuh spons. Dinding tubuh
spons terorganisasi secara sederhana. Lapisan luar dinding tubuh disusun oleh sel-sel pipih
yang disebut pinacocytes. Pada dinding tubuh spons juga terdapat pori-pori tempat masuknya
air ke dalam tubuh, yang dibentuk oleh porocyte. Sel-sel ini dapat membuka dan menutup
dengan adanya kontraksi. Pada bagian dalam pinacoderm terdapat mesohyl, yang terdiri dari
matriks protein bergelatin yang mengandung skeleton dan sel-sel amoeboid. Lapisan ini
berfungsi seperti jaringan ikat pada metazoa lainnya. Skeleton spons demospongia terbentuk
dari spikula bersilika dan serat protein spongin. Spikula spons memiliki jenis yang beragam,
sehingga dijadikan dasar untuk identifikasi spons. Spikula berada di dalam mesohyl, namun
sering juga ditemukan pada lapisan pinacoderm. Sel-sel amoeboid dapat ditemukan pada
mesohyl, dan tersusun dari beberapa jenis sel. Archaeocyt adalah sel berukuran besar dengan
nukleus yang besar pula. Sel ini merupakan sel fagositosis dan berperan dalam digesti
makanan, serta bersifat totipotent. Sel-sel lainnya adalah collencytes, sclerocytes, dan
spongocytes, serta choanocytes, terdapat pada bagian dalam mesohyl, sejajar dengan
Page |3
spongocoel. Sel ini berperan dalam pergerakan air dalam tubuh spons dan untuk menyediakan
makanan (Ismet, 2011).
uniseluler
2.
diploblastik
3.
aselomata
4.
5.
6.
7.
Belum memiliki jaringan. struktur tubuh tersusun atas spongocoel (pori) dan oskulum.
Spongocoel merupakan pori yang terdapat pada bermukaan tubuh, sedangkan oskulum
merupakan lubang yang terdapat di bagian atas tubuh (berdiameter lebih panjang
dibandingkan spongocoel). Pada spongocoel, terdapat sel koanosit berflagel. Sel koanosit
tersebut berfungsi dalam pencernaan, yaitu menggerakkan air sehingga terjadi gerakan air
dari luar ke dalam Porifera dan keluar melalui oskulum.
8.
9.
Page |4
yang hidup di air tawar. Coelenterata mengalami pergiliran keturunan/metagenesis antara fase
polip dan medusa. Polip berbentuk silindris dan pada bagian proksimal melekat di suatu
tempat, bagian distal terdapat mulut yang dikelilingi tentakel. Medusa umumnya berbentuk
seperti payung, sisi bawah bagian tengah terdapat mulut. Ruang digesti berupa saluran-saluran
radial dengan empat cabang utama yang bermuara pada saluran sirkul
Page |5
1. Leucosolenia sp.
Gambar Pembanding
Gambar Pengamatan
Keterangan
1.
Oskulum
2.
Pori-pori
3.
Substrat
Klasifikasi
Kingdom
: Animalia
Filum
: Porifera
Kelas
: Calcarea
Ordo
: Asconosa
Famili
: Leucosolenidae
Genus
: Leucosolenia
Spesies
: Leucosolenia sp.
2. Spongilla sp.
Gambar Pembanding
Gambar Pengamatan
Keterangan
1.
Ostium
2.
Substrat
Page |6
Klasifikasi
Kingdom
Filum
Kelas
Ordo
Famili
Genus
Spesies
3.
: Animalia
: Porifera
: Demospongia
: Dicticeratidae
: Disticeratidaceae
: Spongilla
: Spongilla sp.
Pheronema sp.
Keterangan
Sumber: www.pustakasekolah.com
Klasifikasi
Kingdom
Filum
Kelas
Ordo
Famili
Genus
Spesies
: Animalia
: Porifera
: Hexatinellida
: Amphidiscosida
: Pheronemasiidae
: Pheronema
: Pheronema sp.
1.
Oskulum
2.
Sel epidermis
3.
Sel leher
4.
Spikula
5.
Pori-pori
6.
Amebosit
7.
Spongosol
8.
Pori inkuren
9.
Oskulum
Page |7
4.
Fungia sp.
Gambar Pembanding
Gambar Pengamatan
Keterangan
1.
Rongga
ekstravask
uler
Klasifikasi
Kingdom
Filum
Kelas
Ordo
Famili
Genus
Spesies
5.
: Animalia
: Coelenterata
: Anthozoa
: Scleratinia
: Fungiidae
: Fungia
: Fungia sp.
Aurelia aurita
Gambar Pembanding
Gambar Pengamatan
Keterangan
1.
Ostium
2.
Substrat
Page |8
Klasifikasi
Kingdom
Filum
Kelas
Ordo
Famili
Genus
Spesies
6.
: Animalia
: Porifera
: Demospongia
: Dicticeratidae
: Disticeratidaceae
: Spongilla
: Spongilla sp.
Obelia sp.
Keterangan
1.
Rongga
gastrovascul
ar
2.
Gastrodermi
s
Sumber : http://biologigonz.blogspot.com/2009/11/coelenteratatheory.htm
Klasifikasi
Kingdom
Filum
Kelas
Ordo
Famili
Genus
Spesies
: Animalia
: Coelenterata
: Hidrozoa
: Leptomedusae
: Campanulariidae
: Obelia
: Obelia sp.
3.
Mesoglea
4.
Epidermis
5.
Body stalk
6.
Tentakel
7.
Mulut
Page |9
1.
Leucosolenia sp.
a)
Morfologi
pada hewan porifera ini memiliki zat kapur, bentuk tubuhnya kurang jelas sehingga bersifat
asimetri. Pada bagian tubuhnya terdapat lubang-lubang atau por-pori yang merupakan lubang air
masuk ke spongosol untuk akhirnya keluar melaluioskulum.
b) Anatomi
Dinding porifera ini terdiri dari tiga lapis. Memiliki tipe saluran asconod yaitu memiliki saluran
sederhana dimana air masuk membawa oksigen dan makanan dan eluar membuang sisa dari
pencernaan tersebut.
c)
Habitat
Leucosolenia sp. Ini dapat ditemukan di bawah batas air surut terendah dan memiliki habitat di air
laut dangkal.
1.
Spongilla sp.
a)
Morfologi
Spesies Spongilla sp. memiliki tubuh yang lembut dan rapuh dengan warna umumnya kehijauan.
Permukaan tidak rata dan tertutup spikula kasar (paku). Spongilla sp. termasuk ke dalam kelas
Demospongiae yang memiliki ciri khas yaitu tubuh yang tidak beraturan dan bercabang-cabang
dengan rangka yang tersusun dari serabut spongin.
b) Reproduksi
Spongilla sp. memiliki kemampuan untuk bereproduksi secara seksual dan aseksual. Seksual
atau aseksualnya reproduksi biasanya tergantung pada musim. Bila pada menjelang musim
dingin, biasanya spons ini akan bereproduksi secara aseksual. Sebaliknya bila sedang musim
panas, spons ini biasanya akan bereproduksi secara seksual.
c) Habitat
Berbeda dari porifera pada umumnya yang hidup di air laut, genus Spongilla hidup di air tawar
dengan arus yang tenang dan beberapa mampu hidup di arus yang lumayan kuat.
2.
Pheronema sp.
a)
Morfologi
Ciri yang membedakannya dari kelas lain adalah kerangkanya yang disusun oleh silikat serta
kerangka spons pada kelas ini tidak memiliki jaringan spongin. Ukuran dari kelasini rata-rata 1030 cm serta berwarna pekat
P a g e | 10
b) Anatomi
Pada hewan kelas ini memiliki oskulum, sel epidermis, sel leher, spikula, pori-pori, amebosit,
spongosol. Sistem reproduksi pada hewan spesies ini masih menjadi misteri karena keberadaannya
berada di dasar laut dalam.
c)
Habitat
Hewan ini tersebar luas pada semua lautan pada kedalaman 200-1.000 meter.
3.
Fungia sp.
a)
Morfologi
Tubuh dari Fungia sp. Ini seperti mangkuk. Tubuhnya radial simetri dengan warna pitih keruh.
Panjang tubuhnya sekitar 7-`10 cm tetapi ada juga yang berukuran raksasa hingga 1 meter.
b) Anatomi
Tubuh Fungia sp. Ini terdapat skeleton yang dibuat oleh (ektoderm) dan CaCO3. Bagian oral agak
melebar seperti orong yang fihiasi dengan tentakel-tentakel yang membentuk seperti daun bunga.
c)
Habitat
Fungia sp. ini dapat ditemukan di air laut hangat dan jernih dengan meletakkan diri pada suatu
objek yang terdapat pada dasar laut.
4.
Aurelia aurita
a)
Morfologi
Ubur-ubur ini memiliki bentuk seperti paying dan memiliki tentakel yang berfungsi sebagai
menangkap mangsa dan tubuhnya bersifat diploblastic dan merupakan hewan yang simetri radial.
b) Anatomi
Hewan ini memiliki mesoglea yang tebal sebagai sumber nutrisi. Pada siklus hidupnya fase
medusa lebih dominan dibandingkan dengan polip, dimana polip bersifat setil atau menempel pada
substrat.
c)
Habitat
5.
Obelia sp.
a)
Morfologi
P a g e | 11
Obelia sp. merupakan hewan yang termasuk dalam keals coelenterata dimana hewan ini hidup
secara berkoloni di lautan. Hewan ini juga berbentuk seperti mangkuk tetapi bagian mesoglea tida
terlalu tebal dan barsifat diploblastik serta radial simetri.
b) Anatomi
Hewan ini memiliki rongga gastrovaskuler untuk pencernaanya.. Bentuk Obelia sp. dan Aurelia
aurita hanya saja pada hewan ini fase polip lebih dominan dibandingan dengan fase medusa
c)
Habitat