Laporan Anpertum

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

ANATOMI DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN

BENTUK DAN UKURAN SEL


Nama Dosen
Nama Asisten

:
:

Muhammad Efendi, M.Si


Dinda Sora Anisa

Nama
NIM
Kelas
Kelompok
Tanggal Praktikum
Tanggal Pengumpulan:

:
Nur Sadrina Ghaisani Rahayu
:
1147020047
:
3B
:
5
;
Senin, 19 September 2015
Rabu, 30 September 2015

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2015/1436 H

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


Foto Hasil Pengamatan

Literatur

Gambar 1
Batang melintang Manihot utilisima
(singkong)
4 x 10
(Dokumentasi pribadi, 2015)

Gambar 2
Batang melintang Manihot utilisima
(singkong)
10 x 10
(Kholidaziah,2012)
Keterangan :
1. Dinding sel
2. Ruang antar sel

Dari hasil praktikum kali ini dapat teramati bentuk empulur pada batang Manihot
utilisima (singkong), secara melintang berupa segi enam / hexagonal dengan sel yang
tersususun rapat dan teratur, Secara vertical sel tersebut akan berbentuk tabung segi enam
yang berfungsi sebagai transportasi unsur hara. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Syukri
(2013) bahwa bentuk empulur sel singkong berupa segi enam yang didalamnya ada titik
hitam. Dalam pengamatan teramati sel empulur yang berasal dari jaringan parenkim yang
sudah mati, dan tidak ditemui protoplasma, yang terlihat hanyalah dinding sel yang
membatasi tiap-tiap sel, dan adanya ruangan yang kosong antar sel.
Foto Hasil Pengamatan

Literatur

Gambar 3
Tangkai Daun
Carica papaya (Pepaya) melintang
4 x 0,25

Gambar 4
Tangkai Daun
Carica papaya (Pepaya) melintang
10 x 10
(Nurul, 2013)

(Dokumentasi pribadi, 2015)


Keterangan :

1. Dinding sel
2. Ruang kosong

Selanjutnya pengamatan dilakukan pada tangkai daun pepaya (Carica papaya).


Dalam pengamatan teramati dinding sel dan ruang antar sel. Berbeda dengan bentuk sel
dari tangkai singkong, sel pada tangkai daun pepaya yang disayat melintang berbentuk
kuboid, namun ukurannya hampir sama yakni berukuran kecil (mikroskopis) dan terdapat
ruang antar sel. Secara vertikal bentuk sel berupa balok memanjang yang berfungsi sebagai
jalur transportasi air dan hasil fotosintesis pada daun. Ruang antar sel merupakan sel mati
karena terlihat kosong dan tidak adanya protoplasma seperti pada batang singkong. Hal
tersebut sesuai dengan pendapat Tjitrosoepomo (2007), bahwa didalam ruang antar sel
pada tangkai daun pepaya adalah sel mati dengan bentuk kuboid. Maka dapat dikatakan
hasil pengamatan tersebut sesuai dengan literature.
Foto Hasil Pengamatan

Literatur

Gambar 5
Batang melintang
Colocasia esculenta (talas)
4 x 10
(Dokumentasi pribadi, 2015)

Gambar 6
Batang melintang
Colocasia esculenta (talas)
10 x 10
(Nurul, 2013)
Keterangan :
1. Dinding sel
2. Xylem
3. Floem
4. Ruang antar sel

Pada batang talas yang disayat melintang teramati bentuk sel yang hampir sama
dengan batang singkong dan berbeda dengan tangkai pepaya. Bentuk sel talas membulat
berukuran kecil tanpa ruang antar sel namun memiliki pori-pori berukuran besar yang
berfungsi sebagai jalur transportasi air. Pori-pori tersebut berbentuk seperti bulatan yang
berbentuk tabung apabila diamati secara vertikal. Berbeda dengan batang singkong dan
batang daun pepaya,terlihat jelas jaringan dalam pada sel tersebut yaitu xylem dan floem
sebagai jaringan pengangkut. Teramati pula ruangan sel yg kosong karena tidak terdapat
protoplasma. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Campbell (2002) bahwa terdapat ruang
antar sel yang terlihat kosong karena tidak adanya protoplasma.
Foto Hasil Pengamatan
Literatur

Gambar 6
Buah Carica papaya (Pepaya) melintang
4 x 0,25

Gambar 7
Buah Carica papaya (Pepaya) melintang.
10x 10

(Dokumentasi pribadi, 2015)

(Kholidaziah,2012)

Keterangan :
1. Dinding sel
2. Ruang kosong

Pada pengamatan sel buah pepaya, teramati bentuk sel memiliki bentuk sel bulat
kecil, baik dilihat dari arah membujur maupun melintang sel dari buah Carica
papaya tetap terlihat berbentuk bulat. Sel buah pepaya tersusun rapat isodiametrik. Disini,
menandakan perbedaan pada bentuk dengan singkong. Begitupun, ukuran selnya untuk
pepaya lebih besar. Sel ini, bukanlah sel mati karena didalamnya terdapat protoplasma
(Campbel dkk, 2002). Susuanan sel pada papaya (Carica papaya), yang diamati di bawah
mikroskop bentuk selnya tampak seperti bola yang tidak teratur. Selnya tersusun rapat dan
teratur seperti sel pada batang singkong yang telah diamati dibawah mikrokop, sel dari
batang singkong tersebut memiliki bentuk sel yang teratur seperti segi enam.
Foto Hasil Pengamatan

Literatur

Gambar 8
Rambut Biji Gossypium sp. (kapas)
melintang
4 x 10

Gambar 9
Rambut Biji Gossypium sp. (kapas)
melintang
10 x 10

(Dokumentasi pribadi, 2015)

(Ade, 2011)
Keterangan :
1. Dinding sel
2. Sigma
3. Ruang antar sel

Berikutnya dilakukan pengamatan pada rambut biji/kapas Gossypium sp. Sel biji
kapas memiliki batas-batas yang jelas yang disebut sigma. Sel Gossypium sp merupakan sel
mati karena tidak memiliki protoplasma lagi didalam selnya, bentuk kapas hampir sama
dengan rambut buah randu, tetapi yang membedakannya yaitu pada randu terdapat
gelembung udara sedangkan pada kapas tidak ada namun pada kapas terdapat torsi atau
pilinan. Menurut Agustina (2010), torsi pada kapas ini dapat membantu dalam memperkuat
serat-serat kapas, dan karena seratnya yang kuat kapas dapat dijadikan benang. Padas el
terdapat pula dinding sel yang berfungsi untuk memberi bentuk pada sel dan melindungi isi
sel serta memperkuat isi sel.

Foto Hasil Pengamatan

Literatur

Gambar 10
Rambut buah Ceiba pentandra
(Kapuk randu) melintang
4 x 10
(Dokumentasi pribadi, 2015)

Gambar 11
Rambut buah Ceiba pentandra
(Kapuk randu) melintang
10 x 10
(Ade, 2011)
Keterangan :
1. Dinding sel
2. Ruang udara
3. Ruang antar sel

Pengamatan yang terakhir dilakukan yaitu pengamatan terhadap kapuk randu. Kapuk
randu, seperti yang telah dijelaskan bahwa bentuk sel kapuk dan kapas hampir sama, yaitu
sel nya berbentuk panjang. Hanya saja, kapuk tidak memiliki pilinan, melainkan
mempunyai gelembung udara serta kapuk memiliki ukuran yang lebih panjang. Dimana,
gelembung tersebut dapat menyimpan udara seperti halnya berupa lumen (rongga sel) yang
dibatasi oleh dinding sel dengan lingkungan luar sehingga baik digunakan untuk isolasi.
Dalam sel kapuk randu terdapat dinding sel, ruang antar sel yang berfungsi untuk
pertukaran gas, serta terdapat gelembung udara untuk menyimpan udara (Agustina, 2010).
Dalam sel kapuk randu terdapat dinding sel, ruang antar sel yang berfungsi untuk
pertukaran gas, serta terdapat gelembung udara untuk menyimpan udara. Menurut Wibowo
(2005) Sel kapuk randu adalah sel mati yang membutuhkan udara lebih banyak maka dari
itu memiliki ruang antar sel dan gelembung udara didalam selnya.
KESIMPULAN
Pada praktikum kali ini, dapat disimpulkan bahwa bentuk batang singkong dengan
tangkai daun pepaya serta buah pepaya berbeda. Bentuk batang singkong hexagonal,
batang pepaya kuboid dan buah pepaya bulat . Begitu pula dengan kapuk dan kapas
memiliki bentuk sama memanjang namun pada bagian dalam berbeda pada kapas adanya
puntiran sebelah tengah atau torsi,berfungsi untuk memperkuat serat-serat kapas.
Sedangkan, pada kapuk randu memiliki gelembung udara yang berfungsi untuk
menyimpang udara yang lebih baik. Lalu untuk talas.
DAFTAR PUSTAKA
Ade. 2011. Anatomi Tumbuhan. (adesahy.blospot.co.id). [Diakses pada hari Minggu, 27
September 2015, pukul 07.44 WIB].
Agustina, Tri Wahyu. 2010. Materi Pokok Ajar Anatomi Tumbuhan. Bandung: UIN.
Campble, N. A. Reece dan Mitchel. 2002. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Kholidaziah.2012.Laporan Bentuk dan Ukuran Sel.Bandung:UIN Bandung.
Nurul, Fahmi. 2013. Laporan Hasil Penelitian Tumbuhan Dikotil dan Monokotil.
(kumpulantugassma.blogspot.co.id). [Diakses pada hari Minggu, 27 September
2015, pukul 08.00 WIB].
Syukri. 2013. Biologi. Jakarta: Pustaka.

Tjitrosoepomo, G. 2007. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: UGM.


Wibowo. 2005. Struktur Sel Tumbuhan dan Hewan. Fakultas MIPA UNY. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai