Penyakit Degeneratif

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

PENYAKIT DEGENERATIF ADALAH

Penyakit degeneratif adalah penyakit yang menyebabkan terjadinya kerusakan atau penghacuran
terhadap jaringan atau organ tubuh. Proses dari kerusakan ini dapat disebabkan oleh penggunaan seiring
dengan usia maupun karena gaya hidup yang tidak sehat.
Di dunia, angka kejadian penyakit degeneratif semakin meningkat terutama di negara - negara maju. Hal
tersebut disebabkan oleh meningkatnya angka harapan hidup, gaya hidup tidak sehat, dan tingkat
kesembuhan terhadap penyakit - penyakit infeksi semakin tinggi. Dulu, sebelum penemuan antibiotik
angka kejadian dan angka kematian karena penyakit - penyakit infeksi masih tinggi. Di Indonesia,
penyakit - penyakit degeneratif mulai menjadi perhatian karena meningkatnya angka kejadian dan angka
kematian.

GEJALA
Beberapa contoh penyakit degeneratif yang sering dapat ditemui adalah:
1. Kencing manis atau diabetes mellitus (DM) tipe 2
Kencing manis atau diabetes mellitus adalah penyakit yang ditandai dengan tingginya kadar glukosa atau
gula dalam darah yang disebabkan oleh tubuh tidak dapat menggunakan glukosa atau gula dalam darah
sebagai sumber energi. Penyakit ini terdiri dari beberapa tipe, tipe tersering yang dapat ditemui adalah
diabetes mellitus tipe 2.
Gejala klasik :

Cepat merasa haus. Penderita akan cepat merasa haus dan sering minum. Sering kali penderita
tidak menyadari ini sebagai gejala karena merasa banyak minum baik untuk fungsi ginjal.

Sering buang air kecil (BAK). Seringkali penderita mengira penyebab sering BAK karena
penderita sering minum air dan bukan akibat dari suatu penyakit. Selain itu, gejala ini juga dapat
mengganggu tidur di malam hari karena bolak balik terbangun untuk BAK.

Cepat merasa lapar. Hal ini terjadi karena tubuh tidak dapat menggunakan gula di dalam darah
sebagai sumber energi, padahal kadar gula di dalam darah sudah tinggi. Karena tidak adanya
sumber energi maka tubuh merasa kelaparan sehingga selalu ingin makan.

Gejala akibat komplikasi dari penyakit ini muncul sebagai akibat dari kelaparan pada sel - sel
tubuh. Kelaparan dalam jangka panjang menyebabkan sel tersebut mati.

Kesemutan pada ujung - ujung jari tangan dan kaki. Apabila gejala ini muncul artinya telah terjadi
kerusakan pada ujung - ujung saraf. Keluhan lama - lama akan bertambah berat sehingga

merasa baal atau mati rasa. Apabila sudah baal penderita sering tidak sadar apabila kakinya
terluka.

Pengelihatan menjadi buram. Hal tersebut dapat diakibatkan oleh kelainan dari retina, kornea,
maupun lensa dari mata.

Luka yang sulit sembuh. Sel - sel pada tubuh sulit untuk memperbaiki diri untuk menutup luka
yang terjadi. Selain itu, kadar gula yang tinggi disukai oleh kuman - kuman sehingga mudah
terjadi infeksi dan mempersulit penutupan luka.

Faktor resiko yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit ini antara lain:

Kebiasaan makan makanan manis

Kelebihan berat badan

Genetik

Jarang berolah raga

2. Osteoartritis (OA)
OA merupakan penyakit degeneratif yang menyebabkan kerusakan jaringan tulang rawan pada sendi
yang ditandai dengan perubahan pada tulang. Faktor resiko terjadinya penyakit ini adalah genetik,
perempuan, riwayat benturan pada sendi, usia dan obesitas.
Gejala yang dapat ditemukan pada penyakit ini adalah:

Nyeri pada sendi terutama setelah beraktivitas dan membaik setelah beristirahat

Kadang dapat ditemukan kekakuan di pagi hari, durasi tidak lebih dari 30 menit.

Gejala tersebut menyebabkan kesulitan untuk melakukan aktivitas sehari - hari dan bekerja. Umumnya
sendi yang terkena adalah sendi - sendi yang menopang tubuh seperti lutut, panggul, dan punggung.

3. Osteoporosis

Osteoporosis adalah penyakit degeneratif pada tulang yang ditandai dengan rendahnya massa tulang
dan penipisan jaringan tulang. Hal tersebut dapat menyebabkan tulang menjadi rapuh dan mudah patah.
Diagnosis dari penyakit ini berdasarkan massa tulang. Disebut osteoporosis apabila massa tulang <-2,5
standar deviasi (SD) massa tulang normal, dan disebut osteopenia apabila massa tulang antara -1 hingga
-2,5 SD. Karena penyakit ini tidak memberikan gejala hingga terjadi patah tulang, maka penting untuk
dilakukan skrining untuk mencegah penyakit ini. Selain itu, penderita juga harus menjadi diri dan
melakukan penyesuaian agar tidak mudah jatuh, misalnya kamar mandi menggunakan lantai yang kasar.
4. Penyakit jantung koroner (PJK)
Penyakit jantung koroner adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh adanya sumbatan pada
pembuluh darah koroner. Pembuluh darah koroner adalah pembuluh darah yang memperdarahi jantung.
Sumbatan dari pembuluh darah tersebut diakibatkan oleh adanya proses aterosklerosis atau
penumpukan lemak/plak di pembuluh darah sehingga diameter pembuluh darah makin kecil dan
mengeras/kaku. Proses aterosklerosis terjadi perlahan - lahan seiring dengan waktu, tetapi pada orang orang dengan kadar kemak di dalam darah yang tinggi, proses ini di pembuluh darah menjadi semakin
cepat dan banyak.

Sumbatan dalam pembuluh darah dapat bersifat:


1. Parsial, di mana pembuluh darah masih dilalui oleh darah walaupun alirannya sudah mengecil.
Keluhan dapat dirasakan pada saat terjadi kebutuhan akan oksigen yang meningkat. Contohnya pada
saat emosi dan aktivitas berjalan jauh kebutuhan tubuh akan oksigen meningkat tetapi jantung tidak
dapat memenuhi kebutuhan tersebut sehingga timbul nyeri pada dada.
2. Total, di mana pembuluh darah sudah tidak dapat dilalui oleh darah karena tertutup total. Penutupan
total tersebut dapat disebabkan oleh lepasnya tumpukan lemak dipembuluh darah dan menyumbat di
pembuluh darah yang ukurannya lebih kecil. Sumbatan total menyebabkan keluhan nyeri dada yang
dirasakan lebih berat dan tajam seperti dada ditimpa benda berat.
Pembuluh darah jantung yang tersumbat dapat menyebabkan kematian dari sel jantung karena tidak
mendapatkan asupan nutrisi dan oksigen yang cukup. Sel jantung yang sudah mati tidak dapat diperbaiki
lagi.
Gejala yang dapat ditemukan pada penyakit ini :
1. Nyeri di dada, dengan ciri khas nyeri di dada kiri, nyeri menjalar ke tangan kiri dagu. Pada beberapa
kasus, nyeri dada dapat bersifat tidak khas seperti nyeri di ulu hati, nyeri menjalar ke punggung, dan nyeri
menjalar ke lengan kanan.

2. Sensasi berat di dada seperti ditimpa benda berat, nyeri yang tajam dan menusuk di dada, dan seperti
diremas - remas.
3. Jantung berdebar - debar
4. Nyeri dan sesak napas timbul apabila beraktivitas berat dan mereda setelah beristirahat.
Kadang, pada awalnya penderita tidak sadar mengalami PJK karena nyeri yang dirasakan hanya
sebentar dan hilang dengan beristirahat

PENYEBAB
Penyebab dari masing-masing penyakit tersebut adalah:
1. Kencing manis atau diabetes mellitus (DM) tipe 2
Penyebab glukosa tidak dapat digunakan di dalam tubuh pada diabetes tipe 2 adalah:

Resistensi insulin pada sel - sel.

Agar sel dapat menggunakan glukosa dari dalam darah diperlukan insulin. Pada penderita dengan
penyakit ini, ditemukan bahwa sel - sel tersebut menjadi kurang sensitif terhadap insulin. Walaupun
terdapat insulin di dalam tubuh, tetapi sel tersebut tidak dapat menggunakannya. Hal tersebut
menyebabkan kadar gula dalam darah menjadi tinggi.

Produksi insulin yang rendah oleh pankreas

Insulin dihasikanl oleh sel beta pankreas. Produksi insulin yang tidak mencukupi kebutuhan
menyebabkan tubuh tidak dapat menggunakan glukosa di dalam darah.
2. Osteoartritis (OA)
Untuk mendiagnosis penyakit ini diperlukan pemeriksaan fisik terhadap sendi yang terkena dan
pemeriksaan penunjang untuk menyingkirkan kemungkinan penyakit lain. Pemeriksaan penunjang yang
dapat dilakukan berupa rontgen pada sendi yang terkena dan laboratorium. Pada Roentgen dapat
ditemukan perubahan bentuk dari sendi yang terkena.
3. Osteoporosis
Osteoporosis dapat disebabkan oleh:

Penyerapan kalsium yang menurun pada wanita post menopause;

Usia lebih dari 70 tahun;

Penyakit kronis;

Defisiensi zat pembentu tulang seperi kalsium, viatamin D.

4. Penyakit jantung koroner (PJK)


Untuk diagnosis dapat dilakukan pemeriksaan di bawah ini:

Elektrokardiografi (EKG) untuk melihat kelistrikan jantung;

Enzim jantung, meningkat terutama saat serangan jantung;

Tes treatmil untuk melihat kondisi kelistrikan jantung saat beraktivitas. Tes ini dilakukan pada tes
EKG yang normal tetapi gejala khas dan berulang;

Rontgen dada untuk melihat ukuran dari jantung;

CT scan dengan angiografi koroner untuk melihat kondisi pembuluh darah jantung;

Echokardiografi berupa pemeriksaan USG pada jantung untuk melihat fungsi jantung untuk
memompakan darah dan melihat luas daerah sel jantung yang terkena.

PENGOBATAN
1. Kencing manis atau diabetes mellitus (DM) tipe 2
Penyakit ini didiagnosis apabila pada pemeriksaan kadar gula di dalam darah ditemukan melewati kadar
gula darah normal. Hingga saat ini, penyakit ini belum dapat disembuhkan. Tetapi dapat dikontrol dengan
mengubah pola makan, mengurangi berat badan, rajin berolah raga, dan kontrol teratur.
1

Osteoartritis (OA)

Untuk pengobatan, prinsipnya memulai terapi yang paling aman dan murah lalu ke terapi yang invasif
apabila keluhan belum dapat di atasi. Pengobatan terbagi dalam 4 kategori :

Non - farmakologi berupa olahraga untuk mengurangi berat badan, menguatkan otot, dan sendi;
menggunakan tongkat untuk membantu berjalan

Farmakologi berupa penggunaan obat - obat anti nyeri untuk mengontol nyeri. Obat yang
digunakan dimulai dari obat anti nyeri paling ringan hingga ke paling kuat.

Komplementer berupa suplementasi kondroitin dan glukosamin

Alternatif berupa terapi akupuntur

Apabila keempat terapi tersebut gagal untuk mengontol keluhan, dapat dilakukan pembedahan
mengganti sendi yang terkena. Hingga saat ini sudah dapat dilakukan penggantian terhadap sendi
panggul, lutut, dan bahu.
1

Osteoporosis

Untuk pengobatan terbagi dalam

Non - farmakologi : suplementasi kalsium dan vitamin D

Farmakologi : obat - obatan yang mencegah proses osteoporosis, terapi hormon pada wanita
post menopause

Penyakit jantung koroner (PJK)

Untuk pengobatan, prinsipnya adalah untuk menyelamatkan dan menjaga sebanyak mungkin sel jantung
yang dapat berfungsi dengan baik. Selain itu, setelah terdiagnosis PJK perlu dilakukan perubahan gaya
hidup dan melakukan penyesuaian terhadap keterbatasan yang ditemui. Tekanan darah dan berat badan
harus dijaga agar tidak tinggi.
Sumber
1. Doll, R. Chronic and Degenerative Disease : Major Causes of Morbidity and Death. American Society
for Clinical Nutrition. 1995
2. Patel, P. Macerollo, A. Diabetes Mellitus : Diagnosis and Screening. 2010.
3. Sinusas, K. Osteoarthritis : Diagnosis and Treatment. 2012.
4. Sweet, MG. Sweet, JM. Jeremiah, MP. Diagnosis and Treatment of Osteoporosis. 2009.
5. Scottish Intercollegiate Guidelines Network. Acute Coronary Syndrome. 2013.

Penyakit Degeneratif: Penyebab dan Gejala

By Engz Efendi Categories : Info Penyakit

Apakah anda tahu, apa itu penyakit degeneratif ? Penyakit degeneratif adlah jenis penyakit yang dapat
menyerang seiring bertambahnya usia seseorang, sehingga semakin bertambah tua nya umur seseorang
maka akan semakin rentan terkena penyakit ini. Jenisjenis penyakit degeneratif banyak sekali jenisnya,
namun penyakit yang paling ditakutkan oleh semua orang yaitu penyakit jantung, penyakit stroke,
penyakit diabetes, Parkinson, Alzheimer yang termasuk kedalam jenis penyakit paling mematikan di
dunia.
Penyakit degeneratif dapat disebabkan oleh karena terjadinya penurunan fungsi sel saraf secara
bertahap seiring bertambahnya usia seseorang, sehingga penyakit ini dapat datang secara tiba-tiba tanpa
sebab yang diketahui. Pada kondisi seperti ini, akan terjadi kerusakan pada sel saraf yang sebelumnya
dapat berfungsi dengan baik, sehingga jika dibiarkan terlalu lama dapat mengakibatkan sel saraf tidak
dapat berfungsi sama sekali.

Penyebab umum terjadinya penyakit degeneratif, diantaranya yaitu :


Penyakit ini secara umum dapat disebabkan oleh yang memiliki gangguan kesehatan seperti tekanan
darah tinggi, penyakit gula, kanker dan jenis-jenis penyakit kardiovaskular lainnya.
Pola makan yang tidak sehat juga dapat mengakibatkan terjangkitnya penyakit tersebut seperti sering
mengkonsumsi makanan siap saji, makanan yang kaya akan kandungan lemak dan gula, makanan
instan dan jenis makanan lainnya yang mengandung bahan pengawet lainnya.
Kurangnya melakukan aktivitas fisik
Seseorang yang jarang melakukan aktivitas fisik setiap harinya dapat beresiko terkena penyakit ini,
sehingga pada saat usia sudah tidak muda lagi sangat rentan terserang berbagai jenis penyakit.
Pola hidup yang tidak sehat juga sangat berpengaruh besar bagi kesehatan seseorang seperti jarang
berolahraga, mengkonsumsi minuman beralkohol, merokok, penggunaan obat-obatan terlarang dan
sebagainya. hal ini merupakan faktor pemicu yang sangat tinggi seiring bertambahnya umur seseorang.
Faktor lingkungan juga merupakan salah satu faktor penyebab penyakit degeneratif yang cukup tinggi,
karena jika lingkungan kita tidak terjaga kebersihannya dapat mengakibatkan pertumbuhan virus dan
bakteri yang sewaktu-waktu dapat menyerang baik melalui makanan, minuman dan sebagainya.

Gejala-gejala yang ditimbulkan pada penyakit ini yaitu diantaranya :

1. Seseorang yang usianya diatas 50 tahun dapat timbul gejala-gejala seperti sering gemeteran pada
bagian tubuh seperti tangan, kaki, kepala atau pada rahang.
2. Dapat mengalami kekakuan pada otot-otot dan menimbulkan rasa sakit pada persendian, sehingga
dapat mengakibatkan kehilangan keseimbangan dan kelincahan dalam melakukan pergerakan.
3. Dapat mengalami perubahan mental dan prilaku seperti mengalami penurunan daya ingat, hilangnya
motivasi dan dapat mengakibatkan defresi.
4. Merasakan terjadi kelemahan tenaga
Usia yang sudah tiak muda lagi, secara otomatis tenaga dan produktivitas pun akan mengalami
pelemahan dan tidak kuat lagi untuk melakukan aktivitas yang memerlukan tenaga besar untuk
melakukannya.
Memiliki masa tua yang sehat mental, sosial dan fisik yang masih kuat merupakan harapan setiap orang.
Tidak sedikit orang yang usianya diatas 50 tahun, tetapi masih memiliki tubuh yang sehat, kuat dan
bertenaga. Namun untuk mendapatkan semua itu, diperlukan usaha untuk mencegah dan mewaspadai
akan timbulnya penyakit degeneratif dengan menerapkan pola hidup sehat setiap hari di usia muda.
Demikianlah informasi yang dapat saya sampaikan, semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk anda
semua dan sedikit menambah pengetahuan kita semua akan pentingnya menjaga dan memelihara
kesehatan tubuh dengan menerapkan pola hidup sehat setiap hari.

Anda mungkin juga menyukai