Komplikasi Diabetes
Komplikasi Diabetes
Komplikasi Diabetes
DHIFA CLUB
BPJS KESEHATAN
KOMPLIKASI
DIABETES MELLITUS
DR. AHMAD. ASY ARIE, S.KED., DPDK
Apa sih diabetes mellitus itu ?
Hiperglikemia (Hyperglycemia)
Hiperglikemia atau gula darah tinggi dalam waktu
yang panjang dapat menyebabkan kerusakan
jaringan dan organ tubuh. Komplikasi ini dapat
terjadi jika pasien tidak mengambil tindakan-
tindakan untuk mengurangi level glukosa dalam
darah seperti injeksi insulin, atau karena
disebabkan pola makan dan hidup yang tidak
berorientasi pada penanganan penyakit diabetes.
Hiperglikemia adalah kondisi yang serius dan
membutuhkan tindakan medis secepatnya.
Hipoglikemia (Hypoglycemia)
Dalam beberapa kasus, penderita diabetes melakukan
penanganan yang salah dan berlebihan sehingga level
glukosa dalam darah menjadi terlalu rendah.
Melewatkan jam makan dan olahraga serta
mengkonsumsi obat diabetes (memperkecil kadar
glukosa) atau melakukan injeksi insulin bisa
menyebabkan hipoglikemia.
Selalu mengontrol level glukosa dalam darah dan
konsultasikan dengan dokter mengenani penanganan
diabetes yang tepat, agar pasien tidak jatuh dalam
kondisi hipoglikemia ini.
Ketoacidosis
Ketoacidosis adalah komplikasi penyakit diabetes
yang terjadi saat tubuh tidak mampu menggunakan
glukosa/gula darah sebagai energi karena
kekurangan insulin. Saat sel-sel tubuh kekurangan
energi, mereka akan menggunakan cadangan
lemak sebagai energi. Saat jaringan lemak
terganggu, terbentuklah zat keton (racun) dalam
tubuh. Kondisi ini bisa mengakibatkan kesulitan
bernapas, sakit perut parah, dan juga dehidrasi.
Komplikasi Jangka Panjang
Semakin lama seseorang menderita penyakit diabetes,
maka semakin tinggi pula resikonya mengalami komplikasi
akibat problem glukosa dalam darah ini. Penanganan yang
baik bisa mencegah terjadinya komplikasi-komplikasi ini,
atau semakin baik pasien mengontrol level glukosa tetap
normal maka semakin kecil resikonya.
Komplikasi akibat diabetes umumnya berhubungan dengan
kerusakan pembuluh darah. Diabetes dalam jangka
panjang dapat menyebabkan pembuluh darah menyempit
dan mengurangi volume aliran darah ke berbagai bagian
tubuh seperti mata, ginjal, jaringan saraf, dan lain
sebagainya.
Akibatnya bagian-bagian tubuh tersebut akan mengalami
kerusakan fungsi yang serius, bahkan mengancam nyawa.
1. Penyakit kardiovaskuler
Penderita diabetes lebih berisiko terkena penyakit
kardiovaskelar dua sampai empat kali lipat
dibandingkan masyarakat umum. Risiko komplikasi
kardiovaskuler ini tergantung pada usia, faktor genetik,
serta ada tidaknya hipertensi, hiperkolesterolemia
(kelebihan kolesterol), dan kebiasaan merokok.
Diabetes berkontribusi terhadap munculnya
penyakit jantung. Seiring waktu, tingginya tingkat
glukosa dalam darah menyebabkan penggumpalan
darah dan meningkatkan risiko penyumbatan pembuluh
darah dekat jantung (serangan jantung), otak (stroke)
atau kaki (gangren).
2. Penyakit Ginjal (Nefropati).
Jaringan ginjal terdiri dari banyak pembuluh darah kecil yang
membentuk sebuah filter yang berperan menghilangkan racun
dan limbah dari darah. Diabetes kronis dapat menyebabkan
pembuluh-pembuluh darah kecil itu rusak.
Diabetes juga membuat ginjal bekerja lebih keras untuk menyaring
kelebihan kadar glukosa darah yang tidak terserap karena
kekurangan insulin atau resistensi insulin. Pada akhirnya, ginjal
dapat mengalami kerusakan secara bertahap, mulai dari
hyperfiltrasi (pembengkakan ginjal karena bekerja terlalu keras),
mikroalbuminuria (kerusakan membran penyaring sehingga
sebagian protein masuk ke dalam darah dan urin), sampai
akhirnya menjadi gagal ginjal.
Risiko gangguan ginjal meningkat bila penderita diabetes juga
memiliki tekanan darah tinggi/hipertensi.
3. Penyakit Syaraf (Neuropati).
Kualitas sirkulasi darah yang buruk akibat diabetes dalam jangka
panjang dapat merusak jaringan saraf. Kerusakan sistem saraf
yang paling jelas dan umum adalah di bagian kaki dan tungkai
yang biasanya ditandai rasa kesemutan, kehilangan sensasi (mati
rasa) atau nyeri di jari-jari kaki, kemudian naik secara bertahap
hingga tungkai.
Jika kaki sudah mati rasa, Anda harus sering memeriksa kaki Anda,
karena sangat mungkin Anda tidak merasakan apa-apa bila terjadi
luka di kaki (misalnya karena tertusuk kaca). Bila luka itu kemudian
menjadi borok yang luas, mungkin satu-satunya terapi adalah
amputasi.
Neuropati juga dapat mempengaruhi saraf yang mengontrol
pencernaan, tekanan darah, denyut jantung dan organ seksual
(menyebabkan impotensi).
4. Penyakit Mata.
Diabetes dapat menyebabkan kerusakan organ-organ
mata sehingga penglihatan menjadi kabur atau hilang
(buta). Penyakit mata akibat diabetes meliputi:
Retinopati: kerusakan pada pembuluh darah di retina.
Retina adalah jaringan peka cahaya di belakang mata.
Retina yang sehat diperlukan untuk penglihatan yang baik.
Katarak: pengeruhan lensa mata. Katarak berkembang
pada usia lebih dini pada penderita diabetes.
Glaukoma: peningkatan tekanan cairan di dalam mata
yang menyebabkan kerusakan saraf optik dan kehilangan
penglihatan.
Penderita diabetes hampir dua kali lebih mungkin terkena
glaukoma dibandingkan orang dewasa lainnya.
5. Kerentanan terhadap infeksi.