Multiple Trauma
Multiple Trauma
Multiple Trauma
Multiple Trauma
Multiple trauma atau politrauma adalah suatu keadaan dimana terdapat dua atau
lebih kecederaan secara fisikal pada regio atau organ tertentu, dimana salah satunya bisa
menyebabkan kematian dan memberi impak pada fisikal, kognitif, psikologik atau
kelainan psikososial dan disabilitas fungsional.4
Trauma pada penduduk sipil masih tetap merupakan penyebab kematian pada
seluruh kelompok umur di bawah 45 tahun. Lebih dari setengah pasien trauma maupun
multiple trauma merupakan akibat kecelakaan lalu lintas, selebihnya akibat jatuh, luka
tembak, luka tusuk, keracunan, luka bakar dan tenggelam.9 Cedera kepala menempati
urutan pertama sebagai penyebab kematian akibat trauma yang kemudian disusul oleh
cedera toraks dan abdomen.10
2.1 Etiologi
Trauma dapat disebabkan oleh benda tajam, benda tumpul, atau peluru. Luka tusuk
dan luka tembak pada suatu rongga dapat di kelompokan dalam kategori luka tembus.
Untuk mengetahui bagian tubuh yang terkena,organ apa yang cedera ,dan bagaimana
derajat kerusakannya, perlu diketahui biomekanik terutama cedera pada trauma dapat
terjadi akibat tenaga dari luar berupa benturan, perlambatan (deselerasi), dan kompresi,
baik oleh benda tajam , benda tumpul, peluru, ledakan, panas, maupun zat kimia . Akibat
cedera ini dapat menyebabkan cedera muskuloskeletal dan kerusakan organ.1
2.2 Manifestasi klinis19
a) Laserasi, memar,ekimosis
b) Hipotensi
c) Tidak adanya bising usus
d) Hemoperitoneum
e) Mual dan muntah
f) Adanya tanda Bruit (bunyi abnormal pd auskultasi pembuluh darah,
g)
h)
i)
j)
k)
dada penetrasi akibat pegangan pintu atau jendela, cedera limpa atau hepar dan
fraktur pelvis.1
2. Trauma Penetrasi
Luka tembak berkaitan dengan derajat kerusakan yang lebih tinggi dari luka-luka
tikaman. Peluru dapat menyebakan lubang di sekitar jaringan dan dapat terpecah atau
merubah arah dalam tubuh, mengakibatkan peningkatan cedera. Perdarahan internal,
perforasi organ, dan fraktur kesemuanya dapat disebabkan oleh cedera penetrasi.
Dengan menggunakan keterampilan pengkajian yang baik dan kewaspadaan pada
mekanisne terjadinya cederam, perawat unit perawatan kritis dapat membantu dalam
mengidentifikasi cedera yang tidak didiagnosa di unit kegawatdaruratan.