BAB II Laporan Termoregulasi - Daphnia Sp.
BAB II Laporan Termoregulasi - Daphnia Sp.
BAB II Laporan Termoregulasi - Daphnia Sp.
fungsinya.
Pengaturan suhu tubuh (termoregulasi), pengaturan cairan tubuh, dan eksresi adalah
elemen-elemen dari homoeostasis. Dalam termoregulasi dikenal adanya hewan berdarah
dingin (cold blood animal) dan hewan berdarah panas (warm blood animal). Namun
lebih dikenal dengan istilah eksoterm dan endoterm yang berhubungan dengan sumber
panas
utama
tubuh
hewan.
Endoterm adalah hewan yang panas tubuhnya berasal dari hasil metabolisme. Suhu tubuh
hewan ini lebih konstan. Endoterm umum dijumpai pada kelompok burung (aves) dan
mamalia. Hewan endoterm disebut juga homoiterm, karena suhu tubuh hewan ini lebih
konstan. Pada hewan homoiterm suhunya lebih stabi, hal ini dikarenakan adanya reseptor
dalam otaknya sehingga dapat mengatur suhu tubuh. Suhu tubuh tergantung pada neraca
keseimbangan antara panas yang diproduksi atau diabsorpsi dengan panas yang hilang.
Eksoterm adalah hewan yang panas tubuhya berasal dari lingkungan (menyerap panas
lingkungan). Suhu tubuh hewan eksoterm cenderung berfluktuasi tergantung pada suhu
lingkungan. Hewan dalam kelompok ini adalah anggota invertebrata, ikan, amphibia, dan
reptilia.
Daphnia sp. termasuk dalam golongan udang-udangan, namun dalam proses
perkembangan belum lebih jauh. Lapisan luar mengalami molting atau ecdisis sebanyak
17 kali. Mulut Daphnia sp. terdiri dari satu labrum, satu pasang mandibula, satu buah
labium (Radiopoetro, 1977). Menurut Djarijah (1995) mengatakan bahwa Daphnia sp.
merupakan organisme yang termasuk keluarga besar phyllum Arthropoda, kelas
Crustacea. Ciri khas organisme tersebut adalah bentuknya gepeng ke samping
(memampat ke samping) dan beruas-ruas (Djarijah, 1995).
Daphnia
sp..
tubuhnya sekita +50oC. Beberapa makhluk hidup lain bahkan dapat hidup pada suhu
yang lebih ekstrim, sebagai contoh, telah diketahui cacing polychaeta hidup di lubang
laut dalam, pada suhu lebih dari 80oC. Umumnya hewan sangat mudah untuk menyerap
suhu lingkungan luarnya, tetapi burung dan mamalia mampu untuk mengatur suhu
tubuhnya dan menjaganya dari tingkat yang relatif konstan dan berbeda dengan suhu
lingkungan luarnya. Suhu sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup. Peningkatan
suhu dapat pula meningkatkan laju reaksi fisik dan kimia, contohnya adalah laju
metabolisme. Reaksi enzimatis sangat bergantung pada suhu karenanya aktivitas
metabolisme di berbagai jaringan atau organ bergantung pada kemampuan untuk
mempertahankan suhu yang sesuai pada tubuhnya.
gas yang terpanasi bergerak terus itu akan diganti dengan gas yang lebih dingin dan akan
lebih banyak gas berpindah dari benda padat ke gas. Konveksi dikatakan mempunyai
kekuatan jika gerakan benda cair atau gas dibantu kekuatan dari luar seperti angin.
Sebaliknya, konveksi tidak terjadi apabila tidak terdapat kekuatan dari luar.
Radiasi
Radiasi adalah perpindahan panas tanpa kontak langsung antar sumber panas
dengan daerah yang menerima panas. Hukum Stefan Boltzmann menyatakan bahwa
intensitas dari suatu benda sebanding dengan suhu permukaannya dipangkat empat.
Evaporasi
Ketika air menguap (evaporasi) terjadi perubahan bentuk (fase) dari bentuk cair
ke bentuk gas. Perubahan bentuk atau fase ini memerlukan sejumlah besar energi dalam
bentuk panas. Hal ini dikenbal sebagai panas penguapan. Oleh karena itu, evaporasi
dapat menyebabkan pendinginan. Jumlah panas yang diperlukan agar terjadi evaporasi
bergantung kepada suhu pada saat hal tersebut berlangsung. Bila suhu meningkat jumlah
energi panas yang diperlukan untuk mengubah air dari fase cair menjadi gas.
Faktor yang mempengaruhi kerja denyut jantung Daphnia sp. adalah sebagai
berikut :
1. Aktivitas dan faktor yang mempengaruhi denyut jantung Daphnia sp. bertambah lambat
setelah dalam keadaan tenang.
2. Ukuran dan umur, dimana spesies yang lebih besar cenderung mempunyai denyut
jantung yang lebih lambat.
3. Cahaya, pada keadaan gelap denyut jantung Daphnia sp. mengalami penurunan
sedangkan pada keadaan terang denyut jantung Daphnia sp. mengalami peningkatan.
4. Temperatur, denyut jantung Daphnia sp. akan bertambah tinggi apabila suhu meningkat.
Pada lingkungan dengan suhu tinggi akan meningkatkan metabolisme dalam tubuh
sehingga laju respirasi meningkat dan berdampak pada peningkatan denyut jantung
Daphnia sp.
5. Obat-obat (senyawa kimia), zat kimia menyebabkan aktivitas denyut jantung Daphnia
sp. menjadi tinggi atau meningkat.
Daftar Pustaka: