Proposal KKL Indofood Fix

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Lulusan sebuah perguruan tinggi dituntut untuk memiliki academic knowledge, skill
of thinking, management skiil, dan communication skill. Sinergisme keempatnya akan
tercermin melalui kemampuan lulusan dalam kecepatan menemukan solusi atas
persoalan-persoalan atau tantangan-tantangan yang dihadapi.
Dalam hal ini, baik secara langsung atau tidak langsung terlibat dalam proses
mekanisme pembangunan bangsa melalui penerjunan mahasiswa ke daerah-daerah dalam
bentuk Kuliah Kerja Lapangan (KKL) yang merupakan upaya partisipasi aktif dalam
memecahkan masalah pembangunan yang dihadapi masyarakat.
Kuliah Kerja Lapangan sebagai realitas Tridarma Perguruan Tinggi dan sebagai
bentuk pengabdian kepada masyarakat, yang merupakan kegiatan intra kulikuler yang
wajib dilaksanakan oleh mahasiswa yang akan menyelesaikan program studi sarjana
(S1). Disamping itu KKL merupakan pendekatan-pendekatan sistem dan multi disipliner.
Itulah sebabnya KKL merupakan laboratorium penggemblengan pendidikan multi fungsi
kearah pengembangan dan motivasi serta persepsi mahasiswa terhadap masyarakat.
Dengan adanya KKL ini, tentunya mahasiswa akan mendapatkan gambaran yang nyata
dari apa yang telah mereka pelajari selama ini. Jadi selain mahasiswa akan matang dalam
teori, mahasiswa juga akan mendapatkan pengalaman nyata yang dapat mereka terapkan
di saat mereka terjun dalam masyarakat.
Adapun Kuliah Kerja Lapangan ( KKL) yang dilaksanakan di PT Indofood CBP
Sukses Makmur Tbk yang merupakan perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur
yang cukup besar, akan memberikan manfaat kepada mahasiswa dalam mengetahui
praktik kerja sesungguhnya dibidang usaha dan manufaktur. dengan begitu mahasiswa
diharapkan mampu memperoleh ilmu yang bermanfaat dalam hal berwirausaha.

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN


1

Dengan

dilaksanakannya

kegiatan

KKL ini,

mahasiswa

dapat

melakukan

perbandingan antara teori yang diterima di perkuliahan dengan praktik yang ada di
lapangan. Serta, mahasiswa juga dapat memberikan penilaian atas kinerja dari institusi
maupun perusahaan yang dikunjungi.
Adapun tujuan dari kegiatan KKL ini, dapat diperinci sebagai berikut:
1.

Mendapatkan pengalaman praktis aplikatif dan implementatif dalam rangka


pengembangan ilmu yang telah didapat selama dibangku kuliah.

2. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melakukan perbandingan antara


teori dan praktik bisnis serta memberikan penilaian atas kegiatan perusahaan
3. Membina dan mengembangkan sikap profesionalisme.
4. Memberikan gambaran secara langsung tentang praktik operasional suatu
institusi/perusahaan dari sisi produksi, pemasaran, keuangan, serta sumber daya
manusia.
5. Memperkaya wawasan untuk menjadi seorang wirausahawan

1.3 WAKTU PELAKSANAAN


Kuliah Kerja Lapangan ini dilaksanakan oleh para mahasiswa widyatama pada hari
Rabu tanggal 11 maret 2015. Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan yang dilakukan oleh
para mahasiswa widyatama adalah melakukan kunjungan ke PT Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk Divisi Noodle Cabang Cibitung yang beralamat di Kampung Jarakosta,
Desa Sukadanau RT 05/RW 02 No.1 Cikarang Barat, Bekasi 17520., dan mengikuti
sebuah seminar yang dilakukan oleh pihak PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk)
dimana di dalam seminar tersebut di jelas kan mengenai proses produksi, distribusi,
serta pengelolaan perusahaan secara umum. Kegiatan seminar tersebut memberikan
wawasan kepada mahasiswa widyatama tentang bagaimana proses kerja sebuah
perusahaan manufaktur makanan terbesar di indonesia melakukan proses produksi dan
pengelolaan perusahaannya.

BAB II
PROFIL ORGANISASI

2.1 NAMA LEMBAGA


PT Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk
2.2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
PT Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk. Divisi Noodle adalah salah satu
perusahaan yang berdiri di bawah naungan Indofood Group. Perusahaan ini
merupakan salah satu perusahaan mie instan terkemuka serta merupakan market
leader mie instan di Indonesia, yang muncul pertama kali dengan nama PT Sanmaru
Food Manufacturing Co. Ltd pada tahun 1970. Pada tahun 1984, perusahaan ini
bergabung dengan PT Sarimi Asli Jaya Divisi Noodle, kemudian pada tahun 1988
bergabung dengan PT Lambang Insan Makmur dan pada tahun 1994 namanya
berubah menjadi PT Indofood Sukses Mamur. Perusahaan ini memulai proses
restrukturisasi internal Grup CBP melalui pembentukan PT Indofood CBP Sukses
Makmur (ICBP) dan pemekaran kegiatan usaha mie instan dan bumbu pada tahun
2009 yang diikuti dengan penggabungan usaha seluruh anak perusahaan di Grup
Produk Konsumen Bermerek (CBP) ke dalam ICBP. Pada tanggal 1 Januari 2011,
secara resmi namanya berubah menjadi PT Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk.
Jenis-jenis produk yang diproduksi oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
divisi noodle ini dapat dibagi menjadi 5 bagian, yaitu :
Normal Noodle : Indomie, Supermie, Sarimi, Sakura
Snack Noodle : Anak Mas
Cup Noodle
: Pop Mie
Dried Noodle
: Mie Telur cap 3 ayam
Bihun
: Pop Bihun
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Cabang Cibitung ini
beralamat di Kampung Jarakosta, Desa Sukadanau RT 05/RW 02 No.1 Cikarang
Barat, Bekasi 17520. Dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
Utara
: berbatasan dengan Pabrik PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
divisi Food Seasoning dan pemukiman penduduk.
Selatan
: berbatasan dengan Pabrik Gas Samator
Timur
: berbatasan dengan Jalan Raya dari Kampung Jarakosta
Barat
: berbatasan dengan pemukiman penduduk, jalan tol dan sawah.
Pada 21 Maret 1998 PT Indofood CBP SuksesMakmur Tbk. memperoleh
sertifikat manajemen mutu ISO versi 9001yang diserahkan di Jakarta pada 3 Maret
1999. Kemudian pada 5 Februari 2004 PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
diperoleh sertifikasi ISO9001:2000 (ISO 9001 versi 2000) dari badan akreditasi SGS
Internationalof Indonesia. Hal ini ditunjukan melalui slogan yang terdapat pada
3

logoIndofood The Symbol of Quality Foods atau Lambang Makanan Bermutu


yang mengandung konsekuensi hanya produk bermutulah yang dihasilkan. Produk
bermutu tidak hanya dibuat dari bahan baku pilihan,tetapi diproses secara higienis dan
memenuhi unsur kandungan gizi dan halal.
2.3 VISI DAN MISI
Visi
Perusahaan Total Food Solutions
Misi
- Memberikan solusi atas kebutuhan pangan secara berkelanjutan
- Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan, proses produksi dan
teknologi kami
- Memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat dan lingkungan
secara berkelanjutan
- Meningkatkan Stakeholders' Values secara berkesinambungan
2.4 SUSUNAN ORGANISASI
Board of Directors

Gambar 1. Struktur Organisasi PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk

Job Description

Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian dalam struktur organisasi
sesuai dengan fungsinya yaitu sebagai berikut:
1)

Manajer Umum (General Manager)

Manejer utama mempunyai wewenang tertinggi perusahaan yang bertanggung jawab atas
berlangsungnya segala kegiatan perusahaan meliputi memimpin mengatur, membimbing dan
mengarahkan organisasi perusahaan, dimana kegiatan tersebut untuk mencapai prestasi yang
tinggi dalam menghasilkan produk-produk berkualitas dengan jaminan sistem mutu yang
selalu terjaga dan dilaksanakan secara konsisten.
2)

Manajer Pabrik (Factory Manager)

Manajer pabrik bertugas dan bertanggung jawab dalam mengatur dan mengawasi kegiatan
yang berhubungan dengan produksi dan mengambil tindakan untuk kelancaran jalannya
proses produksi.

Supervisor Produksi (Production Supervisor)

Supervisor produksi bertugas menyempurnakan organisasi, prosedur dan sistem kerja guna
pencapaian dalam semua aspek. Menyediakan kebutuhan sarana dan fasilitas kerja sesuai
dengan persyaratan.

Manajer Teknik (Manager Technical)

Bertugas merencanakan, mengkoordinasi dan mengendalikan kegiatan teknik sehingga dapat


menjamin kelancaran operasional mesin produksi dan sarana penunjang. Membuat
perencanaan kerja yang diselaraskan dengan tujuan manajemen khususnya dalam kegiatan
yang menyangkut teknik. Menjaga pelaksanaan perawatan dan perbaikan mesin.

Manajer Gudang (Warehouse Manager)

Manajer gudang bertugas merencanakan dan mengendalikan kegiatan pergudangan, sehingga


tercapai tujuan utamanya, diantaranya keamanan, keakurasian jumlah dan kebutuhan barang
yang dikelola, dengan melaksanakan sistem dan prosedur yang telah ditetapkan manajemen.
Menerapkan prosedur kerja, termasuk syarat-syarat, keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
untuk menjaga dan memelihara semua aset perusahaan berupa aset tetap atau aset tidak tetap.

Supervisor PPIC

Supervisor ini bertugas merencanakan jadwal produksi dan mengendalikan pengadaan bahan
baku (Raw Material)/RM dan barang jadi (Finish Good)/FG. Merencanakan kedatangan RM
untuk menunjang kelancaran proses produksi sesuai jadwal yang telah dibuat. Membuat
jadwal produksi berdasarkan Confirmed Weekly Order (CWO) yang diterima. Memantau
tingkat persediaan dari gudang RM maupun FG sehingga standard dan persediaan penyangga
tetap terjaga.
3)

Manajer Pengembangan dan Pengawasan Mutu Produk (Branch Process

Development and Quality Manager)


Manajer PDQC bertugas dan bertanggung jawab dalam memeriksa bahan baku, bahan
tambahan, produk jadi, dan bahan pengemas. Mengawasi analisa kualitas produksi,
bertanggung jawab atas kelengkapan laboratorium untuk analisa dan pengembangan produk.

1. Supervisor Pengawasan Mutu Proses (Quality Control Process Spv)


Supervisor pengawasan mutu proses bertugas membantu BPDQC dalam hal sistem
pengendalian mutu proses produksi. Memantau & mengendalikan kualitas proses produksi
dan produk jadi, sesuai standar mutu yang ditetapkan. Memantau pekerjaan QC Process Spv
& bagian administrasi. Melakuaka perbaikan mutu dan cost peralatan untuk kebutuhan
analisis.
2. Supervisor Pengawasan Mutu Bahan Baku/Produk Jadi (Quality control Raw
Material/Finished Good Spv)
Supervisor pengawasan mutu bahan baku/produk jadi bertugas membantu BPDQC dalam hal
pengendalian mutu RM & FG serta pengembangan proses produksi. Melakukan pengawasan
secara langsung terhadap proses Incoming Quality Control (IQC), Outgoing Quality Control
(OQC) yang meliputi koordinasi QC Field RM & FG serta pelaksanaan penerbitan hasil
analisa IQC dan OQC sehingga aktivitas kerja bisa berjalan lancar. Melakukan koordinasi
tugas IQ RM & FG, OQC RM & FG serta mengembangkan proses. Menjaga kelancaran
tugas penerimaan RM/FG dan OQC RM/FG.
4)

Manajer Keuangan (Finance and Accounting Manager)

Manajer keuangan bertugas dan bertanggung jawab merencanakan, menyiapkan budget dan
planning (AOP) untuk menentukan tujuan yang harus dicapai. Memonitor kegiatan
operasional dalam hal aspek financial supaya sejalan dengan AOP. Menandatangani bank
instrument (Cek, transfer bank) sesuai dengan batasan yang ditetapkan perusahaan. Verifikasi
setiaap pengeluaran biaya ataupun pembelian aset dan penggunaan dana lainnya sesuai
dengan batasan yang ditetapkan oleh perusahaan. Menetapkan pelasanaan sistem dan
prosedur yang berkaitan dengan keuangan.
5)

Manajer Personalia (Branch Personnerl Manager)

Manajer personalia memiliki fungsi merencanakan, mengkordinir, mengarahkan dan


mengendalikan kegiatan kepersonaliaan yang meliputi hubungan industrial, administrasi
kepegawaian, keamanan, kehumasan, dan pelayanan umum untuk mendukung proses
pencapain tujuan perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Selain itu manajer
personalia memiliki tugas dan tanggung jawab menciptakan hubungan industrial yang
7

harmonis untuk mencapai ketenangan industrial (ketenangan kerja dan ketenangan usaha)
dilingkungan perusahaan.
6)

Manajer Pemasaran (Areaa Sales and Promotion Manager)

Manajer pemasaran memiliki tugas dan tanggung jawab dalam mengkoordinir distribusi
produk ke daerah pemasaran, melakukan tugas penjualan dan permintaan produk,
menyiapkan rencana penjualan dan permintaan produk, merencanakan dan membuat
rancangan promosi, serta membuat rencana penjualan dan permintaan produk.
7)

Purcashing Office

Purchasing memiliki tugas dan wewenang dalam menetapkan dan memelihara prosedur
pembelian untuk mengendalikan aktifitas pembelian, mengesahkan dokumen pembelian
sebelum dokumen dikirim ke pemasok dan memilih serta mengevaluasi pemasok yang telah
ditetapkan.

BAB III
HASIL OBSERVASI

3.1. INTERNAL AUDIT PADA SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU


Sistem Persediaan Bahan Baku (PT Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk)
Dalam pelaksanaannya sendiri, internal audit dapat dilakukan dalam pemeriksaan
terhadap sistem yang berjalan pada suatu perusahaan itu sendiri. Berikut akan dijelaskan
mengenai sistem persediaan bahan baku pada PT Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk.
Penyimpanan bahan baku berada pada wewenang Departemen Warehouse (Gudang).
Dalam manajemen gudang bahan baku Divisi Noodle , PT. ISM, Tbk terdapat penanganan
bahan baku, yaitu :

Penerimaan

Sebelum masuk gudang, bagian penerimaan barang digudang akan mengontrol jumlah
yang diterima berdasarkan pesanan (Purcashe Order) dan selanjutnya Departemen
Quality Control akan mengambil contoh untuk memeriksa mutu yang telah ditetapkan.
Perhitungan jumlah bahan baku tepung terigu dan tepung tapioka akan disesuaikan
dengan standar yang telah ditetapkan oleh Divisi Noodle, PT INDOFOOD CBP SUKSES
MAKMUR, TBK,, Tbk. Tepung tapioka mempunyai berat 50 kg per zak, dan perusahaan
telah memperhitungkan rendemen, sehingga berat per zak 49,85 kg. Sedangkan untuk
tepung terigu, berat per zaknya 25 kg dan perusahaan juga telah memperhitungkan
rendemennya sehingga berat per zak 24,55-24,85 kg.

Penyusunan

Kegiatan pengeluaran bahan baku untuk jenis tepung dilakukan dengan cara diangkat
oleh kuli angkut. Setelah bahan baku diturunkan dari truk atau kontainer, bahan baku
terlebih dahulu ditumpuk secara bersilang agar saling mengunci antar satu lapisan dengan
lapisan lainnya di atas palet, sehingga bahan baku tidak terkontak langsung dengan lantai.
Tinggi tumpukan maksimal tepung adalah 10 zak per palet.

Pengeluaran
9

Bahan baku yang dikeluarkan mengikuti sistem First In First Out (FIFO) yaitu bahan
baku yang pertama masuk ke gudang dikeluarkan lebih dahulu dari gudang untuk proses
produksi. Hal ini berkaitan dengan sifat bahan baku yang mempunyai batas kadaluarsa
dan kerugian akibat penyimpanan yang terlalu lama. Bahan baku tepung terigu
mempunyai batas penyimpanan di gudang bahan baku, yaitu satu bulan. Pada cuaca
panas, penyimpanan melebihi satu bulan akan menimbulkan kutu pada tepung terigu.
3.2. PERANAN INTERNAL AUDITOR DALAM SISTEM PERSEDIAAN BAHAN
BAKU PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR, TBK,
Berdasarkan sistem persediaan bahan baku yang ada pada PT Indofood CBP Sukses
Makmur, Tbk, internal auditor dapat melakukan tugasnya sebagai audit internal dalam
melakukan pemeriksaan apakah sistem persediaan bahan baku yang ada pada PT
INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR, TBK, ini sudah berjalan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku dan sesuai dengan standar, berikut adalah peranan internal
auditor dalam pelaksanaan tugasnya selama pemeriksaan sistem :
1. Mencari informasi awal terkait bagian yang akan diaudit (auditee)
Sebelum internal auditor melakukan pemeriksaan terhadap sistem persediaan bahan
baku, internal auditor harus mengetahui bagaimana cara kerja sistem dan prosedurnya.
Sesuai dengan yang sudah dipaparkan, pada sistem persediaan bahan baku terdapat
tiga prosedur, yaitu : Penerimaan, Penyusunan, dan Pengeluaran. Dengan adanya
informasi mengenai prosedur sistem tersebut, internal auditor dapat melakukan
pemeriksaan lebih lanjut.
2. Melakukan tinjauan dokumen dan persyaratan lain yang berkaitan dengan
auditee
pada sistem persediaan bahan baku PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR, TBK,
ini, salah satu dokumen yang dapat digunakan oleh internal aduitor dalam melakukan
pemeriksaan adalah Purchase Order. Dengan adanya purchase order yang digunakan
oleh bagian penerimaan barang dalam proses penerimaan, internal auditor dapat
mengetahui apakah terdapat kesalahan terhadap dokumen atau kinerja pada sistem itu
sendiri berdasarkan bukti yang ada. Kemudian internal auditor dapat mencatat hal-hal
berisfat critical, dan dapat mengetahui proses penting yang perlu ditelusuri lebih jauh.

10

3. Mempersiapkan program audit tahunan dan jadwal pelaksanaan audit secara


terperinci
program audit terhadap sistem persediaan bahan baku PT INDOFOOD CBP SUKSES
MAKMUR, TBK, ini harus direncanakan dari awal dan diinformasikan kepada pihak
auditee, untuk melakukan perbaikan secara berkesinambungan terhadap sistem yang
ada.
4. Membuat daftar pertanyaan audit (audit checklist)
Audit checklist dibuat untuk mempermudah auditor mengingat hal-hal penting yang
perlu ditanyakan. Selain itu, audit checklist juga dapat dijadikan pedoman oleh
auditee untuk mempersiapkan diri sebelum diaudit.
5. Melaksanakan pemeriksaan sistem secara menyeluruh
Auditor melakukan pemeriksaan sistem persediaan bahan baku PT INDOFOOD CBP
SUKSES MAKMUR, TBK, secara menyeluruh. Dimulai dengan prosedur
penerimaan, penyusanan, sampai dengan pengeluaran bahan baku. Dalam
pelaksanaan audit ini, auditor akan melihat apakah dari sistem ini sendiri ada
komitmen dan kesungguhan dalam melakukan perbaikan untuk kedepannya. Seperti
pada saat proses penyusunan, auditor dapat melihat apakah bahan baku yang disusun
itu sudah layak dengan ketentuan penyusunan yang berlaku. Terjun ke lapangan
langsung, merupakan salah satu cara yang efektif bagi auditor dalam melakukan
pemeriksaan sistem secara menyeluruh untuk mengetahui lebih rinci, apakah sistem
benar-benar terlaksana dengan baik pada saat operasional.
6. Mengumpulkan dan menganalisis bukti audit yang cukup dan relevan
Internal auditor harus mengumpulkan bukti yang cukup, supaya apabila ternyata
sistem melakukan kesalahan, bukti tesebut dapat digunakan. Dalam hal ini, audit
internal tidak hanya mengumpulkan temuan melainkan juga mengumpulkan buktibukti prestasi yang sudah dicapai.
7. Melaporkan temuan audit atau masalah-masalah yang ditemukan selama
audit internal

11

Auditor harus menerbitkan laporan temuan audit internal terhadap sistem persediaan
bahan baku untuk ditindaklanjuti oleh auditee. Auditee harus diberi tenggat waktu
tertentu agar proses perbaikan tidak dibiarkan berlarut-larut.
8. Memantau tindak lanjut hasil audit internal sampai dinyatakan selesai
Untuk memastikan seluruh temuan telah diperbaiki, maka auditor internal harus
memeriksa tindakan yang sudah dilakukan setelah melewati tenggat waktu perbaikan
yang diberikan.

12

BAB IV
PENUTUP

4.1. KESIMPULAN
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. merupakan produsen berbagai jenis makanan
dan minuman yang bermarkas di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun
1990 oleh Sudono Salim dengan nama Panganjaya Intikusuma yang pada tahun 1994 menjadi
Indofood. Perusahaan ini mengekspor bahan makanannya hingga Australia, Asia, dan Eropa.
Dalam beberapa dekade ini PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk telah
bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total Food Solutions dengan kegiatan
operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari produksi
dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di rak para pedagang
eceran.
Pada perusahaan manufaktur yang besar ini, peran auditor internal sangatlah penting,
terutama pada sistem perusahaan yang ada. Tanpa keberadaan auditor internal, perbaikan
sistem sulit untuk dicapai. Karena sistem akan berjalan apa adanya tanpa adanya upaya untuk
melakukan evaluasi. Padahal dalam konsep PDCA (Plan D0 -Check Action), audit
internal merupakan upaya melakukan Check (Periksa!) untuk memastikan sistem yang
direncanakan sedari awal berjalan dengan baik dan efektif. Maka dari itu, peranan internal
audit pada perusahaan PT Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk, ini sangat penting dalam
membantu memperbaiki sistem yang ada dengan pemeriksaan audit internal itu sendiri, dan
membantu PT Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk, dalam memperbaiki sistem menjadi lebih
baik.

13

ANALISA PENGENDALIAN INTERNAL


PADA PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR, Tbk,
Proposal KKL

Disusun Oleh :

Nama : Rangga Praditya Pradyptha


NPM : 0112U094

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS WIDYATAMA
2015
14

Anda mungkin juga menyukai