Pemeriksan MATA
Pemeriksan MATA
Pemeriksan MATA
6.
PEMERIKSAAN GLAUKOMA
1. pemeriksaan bola mata
- dilakukan dengan alat
tonometer.
- Pengukuran sebaiknya di
lakukan pada orang berusia 20
tahun keatas.
alat yg di gunakan adalah
tonometri schiotz dan tomometer
aplanasi.
Tonometri digital
Cara ini paling buruk dan tidak di
benarkan untuk di pakai.
Dasar pemeriksaan dengan merasakan
reaksi lenturan bola mata.
Tebal kornea
penting karena dapat memberikan hasil
yang salah pada pemeriksaan tekanan
bola mata.
kornea yang tipis (kurang dari 500 uM
)memberi kesan tekanan bola mata yang
rendah demikian sebaliknya.
Tonografi
Gonioskopi
untuk melihat keadaan sudut bilik
mata yang menimbulkan glaukoma.
pemeriksaan ini dilakukan dengan
meletakkan lensa sudut (goniolens)
di dataran depan kornea setelah
diberikan lokal anestetikum.
1. uji kopi
2. uji minum air
3. uji steroid
4. uji variasi diurnal
5. uji kamar gelap
1. metode Hirschberg
pada uji ini dari sentolop diberikan pada jarak
30 cm dari mata:
- bila terdapat desenterasi 1 menit berarti
terdapat deviasi 7 derajat atau 15 prisma
dioptri.
- bila refleks sinar dekat tengah pupil
dibanding tepi pupil diperkirakan juling 5-6
derajat.
- bila refleks sinar berbeda yang satu ditengah
sedang yang lain ditepi pupil berarti
kedudukan mata juling 15 derajat/30prima
dioptri
2. metode Krimsky
dilihat letak refleks kornea pada mata
yang diperiksa dibandingkan letak pada
mata sebelahnya, mungkin :
- bila tidak sama berarti juling
- dengan meletakkan prisma pada satu
atau kedua mata sehingga terjadi posisi
refleks sinar yang simetris pada kedua
mata akan menunjukkan derajat juling
mata tersebut.
3. uji duksi
pemeriksaan dilakukan dengan pasien
mengikuti gerakan lampu pada jarak 30
cm oleh satu mata yang dibuka beda
seluruh arah pergerakan mata.
bila terjadi perlambatan atau percepatan
dari gerakan otot mata berarti fungsi otot
tidak normal.