Penilaian Status Gizi

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 22

Penilaian Status Gizi

Pengertian
Status gizi adalah ukuran keberhasilan dalam pemenuhan
nutrisi untuk anak yang diindikasikan oleh berat badan dan
tinggi badan anak. Status gizi juga didefinisikan sebagai status
kesehatan yang dihasilkan oleh keseimbangan antara
kebutuhan dan masukan nutrien.
Penilaian status gizi adalah interprestasi dari data yang
didapatkan dengan menggunakan berbagai metode untuk
mengidentifikasi populasi atau individu yang resiko atau
dengan status gizi buruk (FKM UI, 2010).
PENILAIAN STATUS GIZI BALITA BERDASARKAN BERAT BADAN DAN TINGGI BADAN DI TK KEMALA
BHAYANGKARI 71 KABUPATEN KARANGANYAR oleh N. Kadek Sri Eka Putri *Dosen AKBID Mitra
Husada Karanganyar dalam Jurnal Maternal Volume 9 Oktober 2013
Pemantauan status gizi
Terdapat metode pemantauan status gizi, diantaranya
menggunakan antropometri. Menurut Jahari
(2004), antropometri gizi berhubungan dengan berbagai
macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari
berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. Ukuran tubuh seperti
berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas dan tebal lemak
di bawah kulit. Sementara Soekirman (2000), mengatakan
bahwa interpretasi dari keadaan gizi anak dengan indikator
BB/U, TB/U dan BB/TB yang digunakan pada survei khusus,
akan menjadikan kesimpulan bisa lebih tajam.
Pengertian dan Alat Ukur Pemantauan Status Gizi, www.indonesian-publichealth.com, 2013
Penilaian Status Gizi
Ada beberapa cara melakukan penilaian status
gizi, secara langsung dan tidak langsung.
Penilaian status gizi secara lagsung dibagi
menjadi empat penilaian yaitu antropometri,
klinis, biokimia, dan biofisik
Status Gizi, Menentukan Keadaan Gizi dengan Penilaian Status Gizi, www.indonesian-publichealth.com, 2014
Antropometri
Pada metode antopometri kita kenal
dengan Indeks Antropometri. Indeks
antropometri adalah kombinasi antara
beberapa parameter, yang merupakan dasar
dari penilaian status gizi. Beberapa indeks
telah diperkenalkan seperti berat badan dibagi
tinggi badan (BB)/(TB), tinggi badan dibagi
umur (TB)/(U), tinggi badan dibagi berat
badan (TB)/(BB).
Anthropometry Nutritional Status Measure, www.indonesian-publichealth.com, 2013
STANDAR ANTROPOMETRI PENILAIAN STATUS GIZI ANAK, KEMENKES RI, 2010
STANDAR ANTROPOMETRI
PENILAIAN STATUS GIZI ANAK,
KEMENKES RI, 2010
STANDAR ANTROPOMETRI
PENILAIAN STATUS GIZI ANAK,
KEMENKES RI, 2010
STANDAR ANTROPOMETRI
PENILAIAN STATUS GIZI ANAK,
KEMENKES RI, 2010
STANDAR ANTROPOMETRI
PENILAIAN STATUS GIZI ANAK,
KEMENKES RI, 2010
STANDAR ANTROPOMETRI
PENILAIAN STATUS GIZI ANAK,
KEMENKES RI, 2010
STANDAR ANTROPOMETRI
PENILAIAN STATUS GIZI ANAK,
KEMENKES RI, 2010
STANDAR ANTROPOMETRI
PENILAIAN STATUS GIZI ANAK,
KEMENKES RI, 2010
STANDAR ANTROPOMETRI
PENILAIAN STATUS GIZI ANAK,
KEMENKES RI, 2010
STANDAR ANTROPOMETRI
PENILAIAN STATUS GIZI ANAK,
KEMENKES RI, 2010
STANDAR ANTROPOMETRI
PENILAIAN STATUS GIZI ANAK,
KEMENKES RI, 2010
STANDAR ANTROPOMETRI
PENILAIAN STATUS GIZI ANAK,
KEMENKES RI, 2010
Klinis
Teknik penilaian status gizi juga dapat dilakukan secara klini.
Pemeriksaan secra klinis penting untuk menilai status gizi
masyarakat. Metode ini didasarkan atas perubahan-
perubahan yang terjadi yang dihubungkan dengan
ketidakcukupan zat gizi. Hal ini dapat dilihat pada jaringan
epitel (supervicial epithelial tissues) seperti kulit, mata,
rambut dan mukosa oral atau pada organ-organ yang dekat
dengan permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid.
Penggunaan metode ini umumnya untuk survei klinis
secara cepat (rapid clinical surveys). Survei ini dirancang
untuk mendeteksi secara cepat tanda-tanda klinis umum
dari kekurangan salah satu atau lebih zat gizi. Di samping
itu digunakan untuk mengetahui tingkat status gizi
seseorang dengan melakukan pemeriksaan fifik yaitu tanda
(sign) dan gejala (Symptom) atau riwayat penyakit.

Status Gizi, Menentukan Keadaan Gizi dengan Penilaian Status Gizi, www.indonesian-publichealth.com, 2014
Biokimia
Penilaian status gizi secara biokimia dilakukan dengan
melakukan pemeriksaan spesimen yang diuji secara
laboratoris yang dilakukan pada berbagai macam
jaringan tubuh, seperti darah, urine, tinja, jaringan
otot, hati.
Penggunaan metode ini digunakan untuk suatu
peringatan bahwa kemungkinan akan terjadi keadaan
malnutrisi yang lebih parah lagi. Banyak gejala klinis
yang kurang spesifik, maka penentuan kimia faali dapat
lebih banyak menolong untuk menentukan kekurangan
gizi yang spesifik.

Status Gizi, Menentukan Keadaan Gizi dengan Penilaian Status Gizi, www.indonesian-publichealth.com, 2014
Biofisik
Penentuan status gizi secara biofisik
adalah metode penentuan status gizi dengan
melihat kemampuan fungsi (khususnya
jaringan) dan melihat perubahan struktur dari
jaringan. Metode ini secara umum digunaakan
dalam situasi tertentu seperti kejadian buta
senja epidemik (epidemic of night blindnes).
Cara yang digunakan adalah tes adaptasi
gelap.
Status Gizi, Menentukan Keadaan Gizi dengan Penilaian Status Gizi, www.indonesian-publichealth.com, 2014
Penilaian Status Gizi Secara Tidak Langsung
Survei Konsumsi Makanan : Survei konsumsi makanan
adalah metode penentuan status gizi secara tidak langsung
dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi yang dikonsumsi.
Pengumpulan data konsumsi makanan dapat memberikan
gambaran tentang konsumsi berbagai zat gizi pada
masyarakat, keluarga dan individu. Survei ini dapat
mengidentifikasikan kelebihan dan kekurangan zat gizi.
Statistik Vital : Pengukuran status gizi dengan statistik vital
dilakukan dengan menganalisis statistik kesehatan seperti
angka kematian berdasarkan umur, angka kesakitan dan
kematian akibat penyebab tertentu dan data lainnya yang
berhubungan. Teknik ini digunakan antra lain dengan
mempertimbangkan berbagai macam indikator tidak
langsung pengukuran status gizi masyarakat.

Status Gizi, Menentukan Keadaan Gizi dengan Penilaian Status Gizi, www.indonesian-publichealth.com, 2014
Faktor Ekologi : Malnutrisi merupakan masalah
ekologi sebagai hasil interaksi beberapa faktor fisik,
biologis dan lingkungan budaya. Jumlah makanan
yang tersedia sangat tergantung dari keadaan ekologi
seperti iklim, tanah, irigasi, dan lain lain.
Pengukuran faktor ekologi dipandang sangat penting
untuk mengetahui penyebab malnutrisi di suatu
masyarakat sebagai dasar untuk melakukan program
intervensi gizi.
Status Gizi, Menentukan Keadaan Gizi dengan Penilaian Status Gizi, www.indonesian-publichealth.com, 2014

Anda mungkin juga menyukai