1. Analisis daya dukung aksial dan lateral tiang pancang untuk fondasi jembatan berdasarkan data bor tanah, uji sondir, uji SPT, dan kekuatan bahan. Daya dukung aksial terkecil 514 kN dan lateral 67 kN.
2. Perhitungan tahanan gesek dan ujung tiang pancang menurut Skempton dan Terzaghi-Thomlinson. Tahanan lateral ultimit dari defleksi maksimum dan momen maksimum.
3. Data fondasi abutment jembatan meliputi
100%(10)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (10 suara)
3K tayangan17 halaman
1. Analisis daya dukung aksial dan lateral tiang pancang untuk fondasi jembatan berdasarkan data bor tanah, uji sondir, uji SPT, dan kekuatan bahan. Daya dukung aksial terkecil 514 kN dan lateral 67 kN.
2. Perhitungan tahanan gesek dan ujung tiang pancang menurut Skempton dan Terzaghi-Thomlinson. Tahanan lateral ultimit dari defleksi maksimum dan momen maksimum.
3. Data fondasi abutment jembatan meliputi
1. Analisis daya dukung aksial dan lateral tiang pancang untuk fondasi jembatan berdasarkan data bor tanah, uji sondir, uji SPT, dan kekuatan bahan. Daya dukung aksial terkecil 514 kN dan lateral 67 kN.
2. Perhitungan tahanan gesek dan ujung tiang pancang menurut Skempton dan Terzaghi-Thomlinson. Tahanan lateral ultimit dari defleksi maksimum dan momen maksimum.
3. Data fondasi abutment jembatan meliputi
1. Analisis daya dukung aksial dan lateral tiang pancang untuk fondasi jembatan berdasarkan data bor tanah, uji sondir, uji SPT, dan kekuatan bahan. Daya dukung aksial terkecil 514 kN dan lateral 67 kN.
2. Perhitungan tahanan gesek dan ujung tiang pancang menurut Skempton dan Terzaghi-Thomlinson. Tahanan lateral ultimit dari defleksi maksimum dan momen maksimum.
3. Data fondasi abutment jembatan meliputi
Unduh sebagai XLSX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai xlsx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 17
1.
DAYA DUKUNG AKSIAL TIANG PANCANG
1.1. BERDASARKAN KEKUATAN BAHAN Bentuk penampang tiang pancang : PIPA BAJA Diameter tiang pancang, D = 1000 mm D = 1 m Tabel pipa baja t = 16 mm t = 0.016 m Kuat leleh baja, f y = 240 Mpa f y = 2E+05 kPa Panjang tiang pancang, L = 40 m Luas penampang pipa baja, A = p / 4 * [D 2 - (D - t) 2 ] = 0.025 m 2 Berat baja, w a = 78.5 kN/m 3 Berat pasir, w s = 17.2 kN/m 3 Berat tiang pancang baja yang diisi pasir dalamnya, = 601.5 kN Kapasitas dukung ultimit tiang pancang, = 2868 kN Angka Safety Factor untuk bahan baja, SF = 1.5 Daya dukung tiang pancang = 1912 kN 1.2. BERDASARKAN DATA BOR TANAH (SKEMPTON) Berdasarkan hasil pengujian laboratorium didapatkan data sbb : No. Kedalaman z 1 (m) z 2 (m) 1 Lempung sangat lunak 2 Lempung lunak 3 Lempung sedang 4 Lempung padat 5 Lempung padat berpasir a. Tahanan Ujung Tahanan ujung ultimit dengan rumus Terzaghi : Pb = Ab * (Cb * Nc + g * L * Nq + 0.3 * g *D * Ng) Ab = luas penampang cb = kohesi tanah di bawah dasar tiang (kN/m2) C b = 12 kN/m 2 L = panjang tiang pancang (m) L = 40 m D = diameter tiang pancang (m) D = 1 m g = berat volume tanah di bawah dasar tiang (kN/m2) g = 15.71 kN/m 3 Luas tampang tiang pancang, A b = p/ 4 * D 2 = 0.785 m 2 Sudut gesek dalam tanah di bawah dasar tiang, j = 25 Faktor daya dukung tanah menurut Thomlinson : N c = (228 + 4.3 * j) / (40 - j) N c = 22.37 N q = (40 + 5 * j) / (40 - j) N q = 11 (kN/m2) j (....) Jenis lapisan tanah ANALISIS PONDASI PIER JEMBATAN W p = A * L * w a + p / 4 * (D - t) 2 * L * w s P u = 0.60 * f y * A - 1.2*W p P = P u / SF 0 g (kN/m3) Cu N g = (6 * j) / (40 - j) N g = 10 Tahanan ujung ultimit tiang pancang : P b = A b * (C b * N c + g * L * N q + 0.3 * g *D * N g ) = 5677 kN b. Tahanan Gesek Tahanan gesek ultimit menurut Skempton dihitung dengan rumus : a d = faktor adhesi, c u = kohesi tanah di sepanjang tiang (kN/m2) A s = luas permukaan dinding tiang (m2) As = p * D * L 1 ) L 1 = panjang segmen tiang pancang yang ditinjau (m) Diameter tiang pancang, D = m Perhitungan tahanan gesek ultimit tiang No. As Cu ad Ps (m2) (kN/m2) (kN) 1 2 3 4 5 Tahanan gesek ultimit tiang, P s = S a d * c u * A s = kN c. Tahanan ultimit tiang pancang Tahanan ultimit tiang pancang = kN angka aman SF = 3 Daya dukung tiang pancang = 0 kN 1.3. BERDASARKAN HASIL UJI SONDIR (BAGEMANN) a. Tahanan ujung Tahanan ujung ultimit dihitung dengan rumus : P b = w * A b * q c w = luas reduksi nilai tahan ujung ultimit tiang A b = Luas tahana ujung tiang (m2) q c = tahan penetrasi kerucut statis yang merupakan nilai rata-rata dihitung dari B,D di atas dasar tiang sampai 4. D di bawah dasar tiang (kNm/m2) diameter tiang pancang D = m Luas tampang tiang pancang = #REF! m 2 Tahanan penetrasi kerucut statis rata-rata dari B,D di atas dasar s.d.4.D di bawah dasar tiang q c = kg/cm 2 q c = 0 kN/m 2 Faktor reduksi nilai tahanan ujung ultimit tiang w = Tahanan ujung ultimit tiang pancang = #REF! kN b. Tahanan gesek Tahan gesek ultimit menurut Skempton dihitung dengan rumus P s = S [ A s * q f ] P = P u / SF A b = p / 4 * D 2 P b = w * A b * q c P u = P b + P s z 2 (m) L1 (m) Kedalaman Faktor adhesi untuk jenis tanah lempung pada tiang pancang yg nilainya tergantung dari nilai kohesi tanah, menurut Skempton, diambil : ad = 0.2 + [0.98]cu z 1 (m) A f = Luas pemukaan segmen dinding tiang (m2) A s = p * D * L 1 q f = Tahanan gesek kerucut statis rata-rata (kN/m) No. As Cu ad Ps (m2) (kN/m2) (kN) 1 2 3 4 5 P s = S [ A s * q f ] c. Tahanan ultimit tiang pancang Tahanan ultimit tiang pancang = kN Angka aman SF = Daya dukung tiang pancang = kN 1.4. BERDASARKAN HASIL UJI SPT (MEYERHOFF) Kapasitas ultimit tiang pancang secara empiris dan nilai pengujuan SPT menurut Meyerhoff dinyatakan dengan rumus P u = 40 * N b * A b + N * A s kN dan harus P u = 380* N * A b kN Nb = Nilai SPT di sekitar tiang pancang, dihitung dengan B.D di atas ujung tiang sampai 4.D dibawah ujung tiang Nb = Nilai SPT rata-rata di sepanjang tiang A b = Luas dasar tiang (m 2 ) A s = Luas selimut tiang (m 2 ) Berdasarkan hasil pengujian SPT diperoleh data sbb No. Nilai SPT 1 2 3 4 5 Nilai SPT rata-rata disepanjang tiang N = S L 1 * N / S L 1 = Nilai SPT disekitar tiang (B.D diatas dasar tiang s.d 4. D di bawah dasar tiang N b = Diameter tiang pancang D = m Panjang tiang pancang L = m Luasa dasar tiang pancang A b = p / 4 * D 2 = 0 m 2 Luas selimut tiang pancang A s = p * D * L = 0 m 2 P u = 40 * N b * A b + N * A s = 0 kN P u > P u = 380* N * A b = 0 kN N (m) #REF! #REF! P u = P b + P s P = P u / SF Kedalaman z 1 (m) z 2 (m) L1*N (m) L1 Kedalaman L1 z 1 (m) z 2 (m) Kapasitas ultimit tiang pancang P u = 0 kN Angka aman SF = Daya dukung tiang pancang P = P u / SF = 0 kN 1.5. REKAP DAYA DUKUNG AKSIAL TIANG No P (kN) 1 629.23 2 531.49 3 529.76 4 514.29 Daya dukung aksial terkecil, P = 514.29 kN Diambil daya dukung aksial tiang pancang, Pijin = 510.00 kN Berdasarkan hasil uji SPT (Meyerhoff) Berdasarkan hasil uji sondir (Bagemann) Berdasarkan kekuatan bahan Uraian Daya Dukung Aksial Tiang Pancang Berdasarkan data bor tanah (terzaghi dan Thomlinson 2. DAYA DUKUNG LATERAL TIANG PANCANG 2.1. BERDASARKAN DEFLEKSI TIANG MAKSIMUM Daya dukung lateral tiang (H) dihitung dengan persamaan : H = yo * kh D / [ 2 * * (e * + 1 ) + dengan, = *kh * D / ( 4 * Ep * Ip ) ] D = diameter tiang pancang (m), D = 0.40 m t = tebal tiang pancang, t = 0.012 m L = panjang tiang pancang (m), L = 40.00 m kh = modulus subgrade horisontal (kn/m), kh = 10750 kN/m Ep = modulus elastis tiang baja (kN/m), Ep = 2.10E+08 kN/m Ip = momen inersia penampang (m) Ip = / 64 * * D - ( D - t)+ = 0.00014 m e = jarak beban lateral terhadap muka tanah (m), e = 0.10 m yo = defleksi tiang maksimum (m). yo = 0.006 m = koefisien defleksi tiang, = *kh * D / ( 4 * Ep * Ip ) ] = 0.188497 m * L = 7.54 > 2.5 maka termasuk tiang panjang Daya dukung lateral tiang pancang, H = yo * kh * D / * 2 * * (e * + 1 ) + = 67.16997 2.2. BERDASARKAN MOMEN MAKSIMUM Tegangan leleh baja, fy = 240000 kN/m Tahanan momen, W = Ip / ( D / 2 ) = 0.00072 m Momen maksimum, My = fy * W = 172.8867 kN/m Kohesi tanah rata-rata di sepanjang tiang L1 Cu z1 (m) z2 (m) (m) (kN/m) 1 0.00 24.20 14.2 9.00 127.80 2 24.20 25.60 11.4 18.00 205.20 3 25.60 29.60 4.0 24.00 96.00 4 29.60 32.40 2.8 32.00 89.60 5 32.40 40.00 7.6 12.00 91.20 L1 = 40.0 Cu * L1 = 609.80 Kohesi tanah rata-rata, u = *Cu * L1+ / L1 = 15.245 kN/m f = Hu / * 9 * u * D ] pers.(1) g = L - ( f + 1.5 * D ) pers.(2) My = Hu * ( e + 1.5 * D + 0.5 * f ) pers.(3) My = 9 / 4 * D * u * g pers.(4) Dari pers.(1) : Dari pers.(2) : Dari pers.(3) : My = Hu * ( 0.700 * 0.00911 * Hu ) My = 0.00911 * Hu * 0.70000 * Hu Dari pers.(4) : My = 0.00456 * Hu - 19.700 * Hu 21299.2 Pers.kuadrat : 0= 0.00456 * Hu 20.4000 * Hu - 21299.2 f = 0.01822 Hu g = 39.40 - 0.01822 * Hu g = 0.00033 * Hu - 1.43581 * Hu 1552.36 9/4 * D * cu = 13.7205 NO Kedalaman Cu * L1 Dari pers.kuadrat, diperoleh tahanan lateral ultimit, Hu = 873.645 kN f = 15.9186 m Mmax = Hu * ( e + 1.5 * D + 0.5 * f ) = 7565.16 kNm Mmax > My Termasuk tiang panjang Dari.pers(3) : My = Hu ( 0.700 0.00911 * Hu ) My = 172.974 = 0.00911 * Hu 0.70000 * Hu Pers.kuadrat 0 = 0.00911 * Hu 0.70000 * Hu - 172.974 Dari persamaan kuadrat, diperoleh tahanan lateral ultimit, Hu = 104.629 kN SF = 1.5 H = Hu / SF = 69.75 kN 2.3. REKAP DAYA DUKUNG LATERAL TIANG No Uraian Daya Dukung Aksial Tiang Pancang H (kN) 1 Berdasarkan defleksi tiang maksimum 67.19 2 Berdasarkan momen maksimum 69.75 Daya dukung aksial terkecil, H = 67.19 kN Diambil daya dukung lateral tiang pancang, Hijin = 67.00 kN 3. ANALISIS FONDASI ABUTMENT 3.1. DATA FONDASI ABUTMENT Mutu beton, K - 250 Tegangan leleh baja, Kuat tekan beton, fc ' = 20.8 Mpa fy = 240000 kPa Mutu baja tulangan, U - 32 Diameter tiang pancang, Tegangan leleh baja, fy = 320 Mpa D = 0.40 m Modulus elastis beton, Ec = 21410 Mpa Panjang tiang pancang, Berat beton bertulang, Wc = 25 kN/m L = 40.00 m Lebar arah x, Bx = 3.80 m Tebal, hp = 0.80 m Lebar arah y, By = 10.60 m Tebal, ht = 1.20 m Depan, L1 = 1.70 m Belakang, L2 = 1.30 m Jarak pusat tiang terluar terhadap sisi liar pile-cap a = 0.50 m Jumlah baris tiang pancang, ny = 9 buah Jumlah tiang pancang dalam satu baris, nx = 3 buah Jarak antara tiang pancang arah x, X = 1.40 m Jarak antara tiang pancang arah y, Y = 1.20 m BAHAN / MATERIAL FONDASI TIANG PANCANG BAJA DIMENSI PILE CAP DATA SUSUNAN TIANG PANCANG BAJA Jumlah bor-pile : n = 27 buah No Xmax = 1.20 Ymax = 5.60 1 X1 = 1.20 X1 = 25.92 Y1 = 5.60 Y1 = 188.16 2 X2 = 0.00 X2 = 0.00 Y2 = 4.20 Y2 = 105.84 3 X3 = tdk.ada X3 = tdk.ada Y3 = 2.80 Y3 = 47.04 4 X4 = tdk.ada X4 = tdk.ada Y4 = 1.40 Y4 = 11.76 5 X5 = tdk.ada X5 = tdk.ada Y5 = 0.00 Y5 = 0.00 6 Y6 = tdk.ada Y6 = tdk.ada 7 Y7 = tdk.ada Y7 = tdk.ada 8 Y8 = tdk.ada Y8 = tdk.ada 9 Y9 = tdk.ada Y9 = tdk.ada 10 Y10 = tdk.ada Y10 = tdk.ada X= 25.92 Y= 352.80 m m 3. ANALISIS FONDASI ABUTMENT 3.1. DATA FONDASI ABUTMENT Mutu beton, K - 250 Tegangan leleh baja, Kuat tekan beton, fc ' = 20.8 Mpa fy = 240000 kPa Mutu baja tulangan, U - 32 Diameter tiang pancang, Tegangan leleh baja, fy = 320 Mpa D = 0.40 m Modulus elastis beton, Ec = 21410 Mpa Panjang tiang pancang, Berat beton bertulang, Wc = 25 kN/m L = 40.00 m Lebar arah x, Bx = 3.80 m Tebal, hp = 0.80 m Lebar arah y, By = 10.60 m Tebal, ht = 1.20 m Depan, L1 = 1.70 m Belakang, L2 = 1.30 m Jarak pusat tiang terluar terhadap sisi liar pile-cap a = 0.50 m Jumlah baris tiang pancang, ny = 9 buah Jumlah tiang pancang dalam satu baris, nx = 3 buah Jarak antara tiang pancang arah x, X = 1.40 m Jarak antara tiang pancang arah y, Y = 1.20 m BAHAN / MATERIAL FONDASI TIANG PANCANG BAJA DIMENSI PILE CAP DATA SUSUNAN TIANG PANCANG BAJA Jumlah bor-pile : n = 27 buah No Xmax = 1.20 Ymax = 5.60 1 X1 = 1.20 X1 = 25.92 Y1 = 5.60 Y1 = 188.16 2 X2 = 0.00 X2 = 0.00 Y2 = 4.20 Y2 = 105.84 3 X3 = tdk.ada X3 = tdk.ada Y3 = 2.80 Y3 = 47.04 4 X4 = tdk.ada X4 = tdk.ada Y4 = 1.40 Y4 = 11.76 5 X5 = tdk.ada X5 = tdk.ada Y5 = 0.00 Y5 = 0.00 6 Y6 = tdk.ada Y6 = tdk.ada 7 Y7 = tdk.ada Y7 = tdk.ada 8 Y8 = tdk.ada Y8 = tdk.ada 9 Y9 = tdk.ada Y9 = tdk.ada 10 Y10 = tdk.ada Y10 = tdk.ada X= 25.92 Y= 352.80 m m 5. PEMBESIAN PILE CAP 5.1. GAYA AKSIAL ULTIMIT TIANG PANCANG 5.1.1 TINJAUAN BEBAN ARAH X Gaya aksial ultimit yang diderita satu tiang pancang Pumax= Pu/n + Mux * Xmax / SX Pumin= Pu/n + Mux * Xmax / SX Gaya aksial maksimum dan minimum yangdiderita satu tiangpancang Pu Mux Pu/n Mux*X/SX Pumax Pumin kN kNm kN kN kN kN 1 13113.63 1569.69 485.69 72.67 558.36 413.02 2 12441.87 979.04 460.81 45.33 506.14 415.488 3 12058.63 1055.69 446.62 48.87 495.49 397.74 4 12063.67 1054.66 446.8 48.83 495.63 397.97 5 10978.48 5414.57 406.61 250.67 657.28 155.93 5.1.2 TINJAUAN BEBAN ARAH Y Gaya aksial ultimit yang diderita satutiang pancang Pumax= Pu/n + Muy * Ymax / SY Pumin= Pu/n + Muy * Ymax / SY Gaya aksial maksimum dan minimum yangdiderita satu tiangpancang Pu Mux Pu/n Muy*Y/SY Pumax Pumin kN kNm kN kN kN kN 1 13113.63 625.12 485.69 9.92 495.61 475.77 2 12441.87 0 460.81 0 460.81 460.81 3 12058.63 625.12 446.62 9.92 456.54 436.69 4 12063.67 750.14 446.8 11.91 458.71 434.9 5 10978.48 3140.17 406.61 49.84 456.45 356.76 KOMBINASI 4 KOMBINASI 5 KOMBINASI 5 No Kombinasi Pembebanan KOMBINASI 1 KOMBINASI 2 KOMBINASI 3 KOMBINASI 4 No Kombinasi Pembebanan KOMBINASI 1 KOMBINASI 2 KOMBINASI 3 Gaya ultimit maksimum(rencana) tiang pancang Pumax = 5.2 MOMEN DAN GAYA GESER ULTIMIT PILE CAP PARAMETER BERAT BAGIAN BETON VOLUME BERAT LENGAN MOMEN b h Panjang Shape M kN Xw (M) kNm W1 1.7 0.8 10.6 1 14.416 360.400 0.850 306.340 W2 1.7 0.4 10.6 0.5 3.604 90.100 0.567 51.057 Ws = 450.500 Ms = 357.397 Faktor beban ultimit, K = 1.30 Momen ultimit akibat berat pile cap, Mus = K*Ms = 464.62 kNm Gaya geser ultimit akibat berat pile cap, Wus = K*Ws = 585.65 KN Tebal breast wall, Bd =Bx-L1 - L2 = 0.8 m Jumlah baris tiang pancang, ny = 9 buah X1 = 1.20 Xp1 = X1-Bd/2 = 0.80 X2 = 0.00 Xp1 = X1-Bd/2 = tdk.ada X3 = tdk.adaXp1 = X1-Bd/2 = tdk.ada X4 = tdk.adaXp1 = X1-Bd/2 = tdk.ada X5 = tdk.adaXp1 = X1-Bd/2 = tdk.ada Momen max. pada pile cap akibat reaksi tiang pancang, Mp = 4732.44 kNm Momen ultimit rencana pile cap, Mur = Mp-Mus = 4267.82 kNm untuk lebar pile cap (By) = 10.60 m Momen ultimit rencana per meter lebar, Mu = Mur/By = 402.62 kNm Gaya geser rencana Pile Cap, Vur = ny*Pumax-Wus = 5329.90 kN untuk lebar pile-cap (By) = 10.600 m Gaya geser ultimit rencana per meter lebar, Vu = Vur/By = 502.82 kN 5.3 TULANGAN LENTUR PILE CAP Momen rencana ultimit, Mu = 402.62 kNm Mutu beton, K-250 Kuat tekan beton, fc'= 20.75 MPa Mutu baja, U-32 Tegangan leleh baja, fy = 320 MPa Tebal pile cap, h = ht = 1200 mm Jarak tulangan terhadap sisi luar beton, d' = 100 mm Modulus elastis baja, Es = 2.0E+05 Faktor bentuk distribusi tegangan beton, b1 = 0.85 b = b1*0.85*fc'/fy*600/(600+fy) = 0.03055 4732.44 tdk.ada tdk.ada tdk.ada tdk.ada KODE Jarak tiang terhadap pusat Lengan thd.Sisi luar dinding Xp (m) M = ny*Pmax*Xp (kNm) R max = 0.75*b*fy**1-1/2*0.75*b*fy/(0.85*fc')+ = 5.8086 Faktor reduksi kekuatan lentur, = 0.8 Faktor reduksi kekuatan geser, = 0.75 Tebal efektif pile cap, d = h-d' = 1100 mm Lebar pile cap yang ditinjau, b = 1000 mm Momen nominal rencana, Mn = Mu/ = 503.28 kNm Faktor tahanan momen, Rn = Mn*10 -6 /(b*d2) = 0.41593 Rn < Rmax (OK) Rasio tulangan yang diperlukan : = 0.85*fc'/fy*[1-2*Rn/(0.85*fc')] = 0.00132 Rasio tulangan minimum, min = 0.5/fy = 0.00156 Rasio tulangan yang digunakan, = 0.00156 Luas tulangan yang diperlukan, As = *b*d = 1719 mm 2 Diameter tulangan yang digunakan, D 22 mm Jarak tulangan yang diperlukan, s = /4*D 2 *b/As = Digunakan tulangan, D 22 - 200 As = /4*D 2 *b/s = 1901 mm 2 Untuk tulangan bagi diambil 50% tulangan pokok. As' = 50%*As = 859 mm 2 Diameter tulangan yang digunakan, D 16 mm Jarak tulangan yang diperlukan, s = /4*D 2 *b/As = 233.963 mm Digunakan tulangan, D 16 - 200 As' = /4*D 2 *b/s = 1005 mm 2 5.4 TULANGAN GESER 502821 N Vc =1/6*(fc')*b*d = 835123 N Hanya perlu tul.geser .Vc = 626342 N Vs = Vu/2 = 251410 N Diameter tul.yang digunakan,D 13 Ambil arah jarak Y 600 mm Luas tulangan geser, Av = /4*D 2 *b/Sy = 221.2 mm2 Jarak tulangan geser yang diperlukan (arah X) : Sx = Av*fy*d/Vs = 309.73 mm Digunakan tulangan, D 13 Jark arah X 400 mm Jarak arah Y 600 mm Gaya geser ultimit, Vu = 657.28 kN 3.2. GAYA AKSIAL PADA TIANG PANCANG 3.2.1. TINJAUAN TERHADAP BEBAN ARAH X Gaya aksial maksimum dan minimum yang diderita satu tiang pancang : P max = P / n + Mx * X max / SX 2 P min = P / n - Mx * X max / SX 2 P Mx P / n Mx*X/SX 2 P max P min (kN) (kNm) (kN) (kN) (kN) (kN) 1 KOMBINASI-1 2 KOMBINASI-2 3 KOMBINASI-3 4 KOMBINASI-4 5 KOMBINASI-5 3.2.2.TINJAUAN TERHADAP BEBAN ARAH Y Gaya Aksial maksimum dan minimum yang diderita satu tiang pancang : P max = P / n + My * Y max / SY 2 P min = P / n - Mx * Y max / SY 2 P Mx P / n My*Y/SY 2 P max P min (kN) (kNm) (kN) (kN) (kN) (kN) 1 KOMBINASI-1 2 KOMBINASI-2 3 KOMBINASI-3 4 KOMBINASI-4 5 KOMBINASI-5 3.3. GAYA LATERAL PADA TIANG PANCANG Resultan gaya lateral T max = [ Tx 2 + Ty 2 ] Gaya lateral yang diderita satu tiang pancang H max = T max / n Tx Ty T max H max (kN) (kN) (kN) (kN) 1 KOMBINASI-1 2 KOMBINASI-2 3 KOMBINASI-3 4 KOMBINASI-4 5 KOMBINASI-5 No KOMBINASI PEMBEBANAN No KOMBINASI PEMBEBANAN No KOMBINASI PEMBEBANAN 4. KONTROL DAYA DUKUNG IJIN TIANG PANCANG 4.1. DAYA DUKUNG IJIN AKSIAL 4.1.1. TERHADAP BEBAN ARAH X 1 KOMBINASI-1 100% <100% * P ijin = 2 KOMBINASI-2 125% <125% * P ijin = 3 KOMBINASI-3 140% <140% * P ijin = 4 KOMBINASI-4 140% <140% * P ijin = 5 KOMBINASI-5 150% <150% * P ijin = 4.1.1. TERHADAP BEBAN ARAH Y 1 KOMBINASI-1 100% <100% * P ijin = 2 KOMBINASI-2 125% <125% * P ijin = 3 KOMBINASI-3 140% <140% * P ijin = 4 KOMBINASI-4 140% <140% * P ijin = 5 KOMBINASI-5 150% <150% * P ijin = 4..2. DAYA DUKUNG IJIN LATERAL 1 KOMBINASI-1 100% <100% * H ijin = 2 KOMBINASI-2 125% <125% * H ijin = 3 KOMBINASI-3 140% <140% * H ijin = 4 KOMBINASI-4 150% <150% * H ijin = AMAN No KOMBINASI BEBAN KERJA PERSEN P IJIN P MAX (kN) Kontrol terhadap Daya dukung ijin P ijin (kN) Keterangan AMAN AMAN AMAN AMAN No KOMBINASI BEBAN KERJA PERSEN P IJIN P MAX (kN) Kontrol terhadap Daya dukung ijin P ijin (kN) Keterangan AMAN AMAN AMAN AMAN AMAN P ijin (kN) NoKOMBINASI BEBAN KERJAPERSEN P IJIN P MAX (kN) Kontrol terhadap Daya dukung ijin Keterangan AMAN AMAN AMAN AMAN