KASUS SPIRITUALdocx

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

ASUHAN KEPERAWATAN

KASUS GANGGUAN SPIRITUAL DAN REKREASI PADA LANSIA


Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Gerontik II


Disusun oleh :
Putri Anggrainingsih G2B009003
Prasetyawan Bayu Aden B G2B009006
Richa Mandila G2B009011
Nisa Ikhtiarani G2B009013
Wahyu Prastiyaningrum G2B009017
Vina Ayu Rosyita G2B009019
Indah Rosita G2B009021
Febri Yudha Utama G2B009024
Alifia Ningrum G2B009091
Elidad Dayuman Soinbala G2B009098
Arina Nurul Haque G2B009099


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2011




BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Penuaan merupakan kondisi fisiologis yang akan dialami semua orang. Perasaan
kehilangan dan ditinggalkan merupakan masalah yang sering dialami.
B. Tujuan
Tujuan Umum
Mahasiswa dapat membuat asuhan keperawatan pada lansia dengan masalah Rekreasi
dan Spiritual
Tujuan Khusus
1) Mahasiswa mampu menjelaskan konsep kebutuhan rekreasi dan spiritual
2) Mahasiswa mampu menjelaskan masalah kesehatan yang berhubungan dengan
gangguan kebutuhan rekreasi dan spiritual
3) Mahasiswa mampu melakukan pengkajian fisik dengan gangguan rekreasi dan
spiritual
4) Mahasiswa mampu membuat perencanaan keperawatan pada lanjut usia dengan
gangguan kebutuhan rekreasi dan spiritual





















BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Spiritualitas
Merupakan konsep dua dimensi (vertical dan horizontal). Dimana vertical adalah
hubungan manusia dengan Tuhan, sedangkan horizontal merupakan hubungan manusia
dengan sesama. Spiritualitas digambarkan sebagai sumber kekuatan dan harapan
4
.
Spiritual kadangkala sering kali disamakan dengan agama. Kedua hal tersebut
sebenarnya tidak sama. Spiritual merupakan keyakinan seseorang dan pengalaman
pribadinya dengan Tuhan. Agama merupakan cara untuk menunjukkan keyakinannya.
Keyakinan agama dan keyakinan spiritual merupakan suatu integral yang peting yang
berasal dari rasa kepercayaan seseorang terhadap budaya yang dimiliki dan juga dapat
mempengaruhi keyakinan klien mengenai proses penyakit hingga penyembuhan.
Spiritualitas merupakan keyakinan atau hubungan dengan kekuatan yang lebih tinggi,
kekuatan pencipta , ilahiah, sumber energi yang tidak terbatas.( blais, koening,kathlen &
hayes, janice, dkk. 2006. Praktik keperawatan profesional konsep dan perspektif. Jakarta
: EGC )
Kebutuhan spiritual adalah kebutuhan untuk menguatkan dan mengembalikan keyakinan
juga pemenuhan kewajiban agama, serta kebutuhan untuk memperoleh2 pengampunan,
mencintai menjalin hubungan penuh rasa dan menjalin hubungan dengan tuhan.(yani,
hamid, achir. 1999, aspek spiritual dalam keperawatan. Jakarta : widia medika.
Aspek aspek spiritual :
1. Menghadapi sesuatu yang tidak diketahui atau tidak pasti dalam kehidupan.
2. Pencarian makna dan tujuan hidup.
3. Menyadari dan mampu menarik sumber dan kekuatan dari dalam diri sendiri.
4. Memeiliki perasaan keterkaitan dengan diri sendiri dan dengan tuhan atau sang
maha tinggi ( blais, koening, kathelein & hayes, janice, dkk. 2006. Praktik
keperawatan profesional konsep dan perspektif. Jakarta : EGC )
Proses keperawatan pada lanjut usia, perawat perlu mendengarkan dan memberi
dukungan pada klien yang sedang menghadapi situasi sehat dan sakit. Lansia diberi
kesempatan untuk menggali pengalaman dan juga mengerti mengenai pengalaman masa
lalunya. Pada lansia yang mengalami proses penuaan, memungkinkan lansia dapat
berperan serta atau berhubungan dalam kegiatan keagamaan, oleh karena itu perawat
perlu membantu klien lansia dengan orang-orang atau kelompok yang ada di masyarakat.
Hubungan yang baik antara lansia dengan lingkungan masyarakat sekitarnya dapat
memberikan arti dan harapan bagi lansia. Lansia juga tetap perlu dibantu dalam menjalin
hubungan dengan generasi yang lebih muda, terutama bagi lansia yang pasangan hidup
dan teman seusianya telah meniggal dunia. Perawat juga perlu memfasilitasi klien lansia
dalam menghadapi kematiannya sendiri.



BAB III
PEMBAHASAN
Soal
Ny. D berusia 80 tahun, sejak sebulan yang lalu tinggal di Panti Wreda di Semarang. Ny. D
mengatakan sebelum dibawa ke Panti, anaknya mengajak Ny. D untuk berkunjung ke tempat
sodaranya, akan tetapi Ny. D kaget dan marah karena disuruh anaknya untuk tinggal di Panti.
Ny. D mengatakan bahwa anaknya membuang Ny. D karena Ny. D sudah tidak berguna lagi,
sejak ditinggal Tn. X setelah pembagian warisan kepada anak-anaknya. Ny. D sangat
terpukul karena keinginan pulang ke rumahnya yang dulu, akan tetapi rumah Ny. D sudah
diambil oleh anak-anaknya. Ny. D tidak mempunyai uang dan tidak tahu jalan ke rumahnya.

Pengkajjian
Nama : Ny. D
Usia : 80 tahun
Keluhan : Ny. D marah pada anaknya dan menolak lingkungan baru. Ny. D merasa
dibuang oleh anaknya
Riwayat : Ny. D telah ditinggal oleh suaminya. Ny. D merasa dibuang oleh
anak anaknya.
No. Data Masalah
keperawatan
Etiologi Diagnose
1. Do : pasien
marah dan
menolak
lingkungan baru.
Ds : pasien
mengatakan
ingin kembali ke
rumahnya yang
dulu.

2. Do :
Ds : Ny. D
merasa dibuang
oleh anaknya



1. Spiritualitas
Merupakan konsep dua dimensi (vertical dan horizontal). Dimana vertical adalah
hubungan manusia dengan Tuhan, sedangkan horizontal merupakan hubungan
manusia dengan sesama. Spiritualitas digambarkan sebagai sumber kekuatan dan
harapan
4
. Spiritual kadangkala sering kali disamakan dengan agama. Kedua hal
tersebut sebenarnya tidak sama. Spiritual merupakan keyakinan seseorang dan
pengalaman pribadinya dengan Tuhan. Agama merupakan cara untuk menunjukkan
keyakinannya.
2. Religiositas
Merupakan derajat dan jenis ekspresi dan partisipasi religius dari lansia. Kebutuhan
ini harus dapat diidentifikasi oleh perawat. Tempat tempat ibadah pun mulai
memperhatikan kebutuhan lansia dan meyediakan berbagai pelayanan untuk
memenuhi kebutuhan lansia.
3. Kesejahteraan spiritualitas
Kesejahteraan spiritual menyerap dan mengikat bagian bagian komponen seseorang
untuk menjadi makhluk yang utuh. Hal tersebut mencakup aspek aspek aktivitas
religious dan spiritual yang bertujuan untuk menggambarkan status kepuasan
spiritual.

Anda mungkin juga menyukai