Kolor I Metri
Kolor I Metri
Kolor I Metri
KOLORIMETRI DAN
ELEKTROFOTOMETRI
Kolorimetri & Elektrofotometri
Kolorimetri analisis yang didasarkan pada kekelaman warna
bisa dilakukan secara visual
kolorimetri visual kolorimeter visual
zat yang akan diukur berwarna (zat aslinya berwarna atau
bisa dibuat berwarna)
Pada metode ini interaksi radiasi dengan zat langsung diamati
dengan mata tanpa bantuan alat yang
mengubah radiasi menjadi signal yang bisa
dibaca.
Kekelaman dibandingkan dengan kekelaman suatu larutan lain yang
sudah diketahui konsentrasinya (larutan standar/larutan baku)
Kolorimetri
Kolorimetri & Elektrofotometri
Kolorimeter visual sumber cahaya dan tabung
untuk diisi larutan analat
ataupun standar yang akan
dibandingkan
Kolorimeter visual
Tabung Nernst
Tabung Hehner
Kolorimeter Dubosq
Kolorimetri & Elektrofotometri
_
okuler
_
_
_
_
_ cermin
_
_
cermin
a. Tabung Nernst
_
_
_ pelampug
_
_
_
_
_
_ cermin
_
_
_
b. Tabung Hehner c. Kolorimeter Dubosq
Kolorimetri & Elektrofotometri
Perhitungan konsentrasi
t
s
.C
s
= t
a
.C
a
Contoh
Kadar besi dalam beberapa sampel ditentukan dengan menggunakan
kolorimeter Dubosq setelah seluruh besi yang ada diubah menjadi ion
feri dan kemudian direaksikan dengan SCN- sehingga terbentuk
senyawa kompleks yang berwarna merah. Sebagai standar digunakan
larutan feri yang konsentrasi awalnya 0.01M. Larutan standar untuk
pengukuran diperoleh dengan terlebih dulu mengencerkan 5 ml larutan
tersebut menjadi 100 ml sebelum direaksikan dengan SCN-. Larutan
standar setinggi 4.0 cm ternyata memberi kekelaman yang sama
dengan contoh 1, 2, dan 3, masing-masing dengan tinggi 5.6, 2.8, dan
3.5 cm. Berapakah konsentrasi besi dalam larutan sampel yang diukur
?
Kolorimetri & Elektrofotometri
Kolorimetri visual ketelitian pengukuran cukup baik
peralatannya mudah didapat & murah
Kelemahan yang dimiliki yaitu:
(1) menggunakan mata untuk pengamatan
(2) menggunakan sinar putih
Penggunaan mata telanjang merupakan kelemahan karena
sifatnya subyektif, mudah lelah dan kemampuannya terbatas
pada daerah warna dan kekelaman tertentu
Kerja mata juga dipengaruhi oleh keadaan pencahayaan di
ruangan tempat pengukuran
Kolorimetri & Elektrofotometri
Serapan sinar dan warna zat
Bila suatu zat bertemu dengan radiasi terjadi interaksi, sebagian
spektrum radiasi tersebut diserap oleh zat dan sebagian lagi
diteruskan ke mata
Bagian radiasi yang sampai ke mata tersebut memberikan gambaran
mengenai benda tersebut
Bila zat menyerap sebagian dari sinar tampak dan meneruskan
sebagian sinar tampak lainnya, maka akan terlihat warna sinar yang
diteruskan tersebut.
Jelasnya, bila benda meneruskan sinar merah ke mata kita maka kita
akan melihat benda tersebut berwarna merah. Bila benda
menyampaikan sinar biru ke mata kita maka benda tersebut akan
tampak berwarna biru.
Serapan Radiasi & Segi
Kuantitatifnya
Kolorimetri & Elektrofotometri
Ke mana perginya sinar lainnya?
Sinar lainnya tersebut diserap walaupun tentu saja tidak
seluruhnya diserap
Sinar yang diserap merupakan komplemen dari sinar yang
diteruskan ke mata kita
Warna kedua sinar tersebut disebut warna komplementer
Bagaiman dengan air, yang tampak tidak berwarna oleh mata
kita? tidakkah zat tersebut menyerap sinar? Mungkin saja air
menyerap sinar, tetapi yang pasti air tidak menyerap sinar
tampak. Inilah yang menyebabkan air tidak berwarna
Kolorimetri & Elektrofotometri
Segi kuantitatif penyerapan sinar, serapan dan
transmisi
Ketika suatu berkas sinar masuk ke sistem penyerap, maka laju
serapan foton akan berbanding lurus dengan intensitas sinar tersebut
yang biasa disimbolkan dengan I. Terjadinya penyerapan
mengakibatkan penurunan intensitas, -dI, yang secara matematis
dirumuskan
- dI = k. I. dn
k = tetapan yang tergantung pada zat penyerap dan sinar,
I = intensitas sinar
n = jumlah molekul penyerap
d = perubahan
Kolorimetri & Elektrofotometri
Penyusunan ulang rumusan tersebut menghasilkan
-dI/I = kdn
yang bila diintegralkan kemudian akan menghasilkan
ln I
0
/I = kn
log I
0
/I = kn
n = jumlah molekul penyerap sesuai banyaknya molekul yang
dilalui sinar yang tergantung pada jumlah mol zat tersebut
Jumlah mol zat ditentukan oleh volume larutan (v) dan
konsentrasinya ( C )
Kolorimetri & Elektrofotometri
Volume zat volume berkas sinar perkalian luas penampang berkas
(s) dikalikan panjang berkas yang sama dengan tebal zat
yang dilalui berkas (b)
Luas penampang berkas akan tetap selama panjang gelombang sinar tidak
berubah, karenanya nilai perkaliannya dengan k juga akan tetap yaitu a.
Berdasarkan hal tersebut maka
log I
0
/I = k/2.303 x n
log I
0
/I = k/2.303 x s.b.C
log I
0
/I = a.b.C
log I
0
/I serapan (absorbans) dengan simbol A, sehingga rumusannya
menjadi:
A = a.b.C Hukum Lambert Beer.
Kolorimetri & Elektrofotometri
Tetapan a dalam rumusan tersebut disebut absortivitas spesifik
atau koefisien serapan spesifik yang menyatakan besarnya
serapan sinar yang panjangnya 1 cm oleh zat yang konsentrasinya
1 g/l. Koefisien serapan sering juga disebut koefisien ekstinsi.
Selain absortivitas spesifik dikenal pula absortivitas molar () yaitu
besarnya serapan sinar yang panjangnya 1 cm oleh zat yang
konsentrasinya 1 mol/l. Mudah diduga bahwa
= a x BM (BM = bobot molekul)
Sudah tentu nilai a ataupun tergantung pada berat jenis zat dan
jenis radiasi. Misalnya nilai a untuk KMnO
4
akan berbeda dengan
nilai a untuk Fe(SCN)
3
walaupun pengukuran dilakukan pada
panjang gelombang yang sama. Demikian pula nilai a untuk
KMnO
4
pada panjang gelombang 525 nm tidak akan sama dengan
nilai a KMnO
4
pada panjang gelombang 535 nm.
Kolorimetri & Elektrofotometri
Contoh:
Larutan senyawa fenol (C6H5OH) dengan konsentrasi 100 ppm
menunjukkan serapan (A) sebesar 0,05 pada panjang gelombang
radiasi ultraviolet tertentu. Hitunglah nilai absorptivitas dan
absorptivitas molar senyawa fenol pada panjang gelombang tersebut.
Dari hukum Lambert Beer dapat diketahui bahwa besarnya serapan
sinar berbanding lurus dengan konsentrasi zat penyerap dan jarak
yang ditempuh sinar dalam larutan (tebal larutan, b)
Bila jarak tersebut dibuat tetap, maka a x b akan konstan, sehingga
rumusan tersebut dapat dituliskan sebagai berikut:
A = kC
Kolorimetri & Elektrofotometri
Jarak yang ditempuh larutan bisa dibuat tetap dengan 2 cara:
(1) menggunakan kuvet yang tetap
(2) menggunakan kuvet yang berbeda tetapi telah ditentukan faktor
koreksinya.
Faktor koreksi kuvet dapat ditentukan dengan cara mengukur
serapan suatu larutan yang stabil dan tertentu konsentrasinya
dengan menggunakan kuvet-kuvet yang akan ditentukan faktor
koreksinya
Bila tebal larutan dalam kuvet tersebut sama, maka serapan yang
ditunjukkan oleh larutan dalam berbagai kuvet tersebut akan sama
karena konsentrasinya sama. Inilah yang menjadi dasar penentuan
faktor koreksi tersebut. Pada penentuan faktor koreksi, salah satu
kuvet yaitu yang menunjukkan nilai serapan tertinggi atau terendah,
digunakan sebagai pembanding dengan serapan Ar.
Kolorimetri & Elektrofotometri
Bila kuvet-kuvet lainnya kita beri nomor 1, 2, 3,..,n dan serapannya
Aa, A2, A3, ., An, maka faktor koreksi kuvet ke-n :
n = An/Ar
Dalam pengukuran zat selanjutnya, kuvet r digunakan untuk blanko
sedangkan kuvet-kuvet lainnya untuk zat yang diukur serapannya.
Bila kuvet ke-n digunakan untuk mengukur suatu zat maka
serapannya, An, diubah menjadi serapan yang sesungguhnya, As,
dengan menggunakn faktor koreksi tersebut menurut rumusan :
As = n.An
Nilai As itulah yang kemudian dimasukkan ke dalam persamaan
menurut hukum Lambert Beer.
Kolorimetri & Elektrofotometri
Seperti telah dikemukakan, suatu zat tidak akan menyerap suatu
jenis radiasi secara total, tetapi selalu ada bagian radiasi tersebut
yang diteruskan. Bagian (fraksi) sinar yang diteruskan dibandingkan
dengan sinar awal disebut transmitan (T) atau lebih sering disebut
transmisi. Lebih tepatnya, transmisi ialah perbandingan intensitas
sinar yang diteruskan (setelah sebagian diserap), I, dengan intensitas
sinar mula-mula, I
0
. Rumusannya :
T = I / I
0
Bila kemudian kita bandingkan dengan serapan A yang rumusannya:
A = log I
0
/ I
maka bisa kita peroleh hubungan antara A dan T dengan persamaan:
A = - log T
Contoh
Hitunglah nilai A suatu zat yang menunjukkan transmisi 60%
Kolorimetri & Elektrofotometri
Contoh
Zat yang mempunyai nilai transmisi 30% merupakan larutan yang
konsentrasinya 0.01 M. Berapakah nilai koefisien absorptivitas
spesifik zat tersebut bila BM-nya 300, dan diukur pada saat tebal
larutan 1 cm?
Pada kolorimetri visual konsentrasi analat dihitung dengan rumusan
ta.Ca = ts.Cs. Apakah rumusan tersebut sesuai dengan Hukum
Lambert Beer?
Pada kolorimetri visual, pengamatan dilakukan terhadap kekelaman
warna larutan. Mengapa larutan berwarna dapat mempunyai
kekelaman yang berbeda? Kekelaman terjadi karena sebagian radiasi
diserap oleh zat sehingga tidak diteruskan ke mata kita. Perbedaan
kekelaman terjadi karena berbedanya serapan radiasi tersebut.
Kolorimetri & Elektrofotometri
Pada kolorimetri visual, ta dan ts diukur setelah larutan analat dan
standar menunjukkan kekelaman yang sama. Kekelaman yang
sama akan ditunjukkan oleh dua larutan bila kedua larutan tersebut
menyerap radiasi dengan jumlah yang sama. Artinya, nilai serapan
oleh analat (Aa) sama dengan serapan oleh standar (As). Kalau
kemudian kita masukkan ke dalam hukum Lambert Beer, maka
Aa = aa.ba.Ca dan As = as.bs.Cs.
Pada rumusan tersebut, aa = as karena standar dan analat sama
jenisnya demikian pula radiasinya. Sementara itu, b sama dengan t
(tinggi larutan). Telah pula dikemukakan bahwa bila kekelaman
sama maka :
Aa = As
aa.ta.Ca = as.ts.Cs
karena aa = as, maka ta.Ca = ts.Cs
Kolorimetri & Elektrofotometri
Tampak bahwa rumusan tersebut dapat diturunkan dari hukum
Lambert Beer dan prinsip pengukuran zat dengan kolorimeter visuil
sebenarnya mengikuti Hukum Lambert-Beer
Pada kolorimetri visual dikemukakan bahwa salah satu kelemahnnya
ialah digunakannya sinar putih yang berarti sinar yang sangat
polikromatis. Mengapa penggunaan sinar polikromatis merupakan
kelemahan?
Hukum Lambert Beer menunjukkan adanya besaran absorptivitas (a)
yang nilainya tergantung pada jenis zat dan jenis radiasinya. Bila
zatnya sama tetapi radiasinya berbeda maka akan kita peroleh nilai a
yang berbeda. Jadi, nilai a berlaku untuk sinar monokromatis
tertentu. Bila sinarnya polikromatis maka sebenarnya banyak nilai a
yang tercakup di dalamnya
Kolorimetri & Elektrofotometri
Kelemahan kolorimetri visuil berkaitan dengan penggunaan sinar putih
diatasi dengan mengembangkan suatu peralatan yang bisa mengurangi
tingkat kepolikromatisan sinar yang digunakan untuk pengukuran
elektrofotometer elektrofotometri
Elektrofotometer filter (mendapatkan sinar yang sangat kurang
polikromatis dibandingkan dengan sinar putih)
Fungsi tersebut dijalankan dengan cara menyerap sebagian spektrum sinar
putih dan meneruskan sebagian spektrum yang memang diperlukan untuk
pengukuran cara kerjanya seperti menyaring
Elektrofotometri
Kolorimetri & Elektrofotometri
Peralatan
Komponen elektrofotometer sumber cahaya, filter, sel, fotosel, dan
detektor yang masing-masing mempunyai fungsi tertentu.
Sumber cahaya yang digunakan harus memenuhi beberapa syarat yaitu:
(1) memancarkan berkas sinar dengan intensitas yang cukup besar
sehingga dapat dideteksi oleh detektor dan isyaratnya dapat diukur oleh
penunjuk isyarat
(2) menghasilkan pancaran sinar yang berkesinambungan yang berarti
mengandung semua panjang gelombang dari daerah spektrum yang
dikehendaki
(3) memancarkan cahaya yang stabil intensitasnya selama waktu yang
diperlukan untuk pengukuran. Dengan kondisi stabil tersebut, maka
pengukuran akan bersifat dapat diulang (reproducible). Sumber cahaya
yang biasa dipakai ialah lampu pijar.
Kolorimetri & Elektrofotometri
Filter meneruskan sinar yang diinginkan untuk pengukuran setelah
menahan sebagian sinar yang tidak diperlukan.
Sinar yang diteruskan tadi masih belum bersifat monokromatis karena
masih meliputi suatu pita panjang gelombang yang sempit. Sifat khas filter
ditentukan oleh panjang gelombang yang maksimum diteruskan dan lebar
pita efektifnya
Lebar pita efektif ialah pita panjang gelombang sampai panjang gelombang
yang nilai transmitannya setengah dari nilai transmitan maksimum.
Jenis filter filter serapan & filter interferensi.
Filter interferensi mempunyai lebar pita efektif yang lebih sempit dan
transmitan yang lebih besar daripada yang dimiliki filter serapan
Kolorimetri & Elektrofotometri
.
.
75 --.
Filter interferensi
T (%)
50 -- lebar pita efektif
---x--x
filter serapan
25 -- ---xx-
400 450 500 550 600
l (nm)
Kolorimetri & Elektrofotometri
Sel atau kuvet tempat bahan yang akan diukur serapannya
umumnya terbuat dari gelas tembus sinar tetapi bisa pula dari plastik
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan kuvet ialah :
(1) kuvet harus bersih dan kering bagian luarnya
(2) kuvet harus bersih bagian dalamnya
(3) kuvet diletakkan dengan arah tertentu
(4) larutan yang diukur harus jernih
(5) kuvet diisi sama tinggi setiap kali pengukuran
(6) bila ada pilihan, pilihlah kuvet persegi.
Kolorimetri & Elektrofotometri
Fotosel menangkap cahaya yang diteruskan zat dan kemudian
pengubah energi cahaya menjadi energi listrik yang
kemudian akan disampaikan pada penunjuk
isyarat/detektor.
Fotosel sel fotoemisi (bola lampu yang bagian dalamnya dilapisi
dengan lapisan tipis CsO, K
2
O dan Ag
2
O yang dapat
mengemisikan elektron dan bertindak sebagai
katode)
Cincin logam disisipkan di dalamnya dekat pusat bola lampu
an berfungsi sebagai anode
Bola lampu diisi dengan gas lembam. Bila sinar menumbuk lapisan peka, sinar
akan diemisikan dan menyebabkan arus mengalir melalui sirkuit luar. Arus
tersebut dapat diperkuat dan jumlah sinar yang menumbuk permukaan yang
peka cahaya bisa diukur
Arus yang terukur tersebut kemudian mencapai bagian penunjuk isyarat. Di sini,
isyarat muncul sebagai nilai transmitan ataupun serapan, tergantung pada jenis
alatnya
Kolorimetri & Elektrofotometri
Elektrofotometer mempunyai bagian yang dinamakan lensa
kolimator dan celah
Lensa membuat berkas sinar sejajar
Celah melewatkan berkas sinar yang akan mencapai sel
Pengukuran zat
Pengukuran zat dengan elektrofotometri selalu melibatkan analat, blanko, dan
standar.
Pada kolorimetri visual, sama sekali tidak digunakan blanko
Kolorimetri & Elektrofotometri
Analat ialah bahan yang dianalisis yang berarti mengandung komponen yang
akan ditentukan konsentrasinya.
Blanko ialah larutan yang mendapat perlakuan sama dengan analat tetapi tidak
mengandung komponen analat.
Blanko dibuat untuk mengetahui besarnya serapan yang disebabkan
oleh zat yang bukan analat, baik hanya pelarut untuk melarutkan
ataupun mengencerkan ataupun pelarut dan pereaksi tertentu yang
ditambahkan.
Selisih nilai serapan analat (Aa) dengan nilai serapan larutan blanko (Ab)
menunjukkan serapan yang disebabkan oleh komponen analat. Nilai itulah yang
kemudian diperhitungkan dalam persamaan Hukum Lambert Beer untuk
menghitung konsentrasi komponen dalam analat. Bila Ab =0, maka Aa
menunjukkan nilai serapan komponen analat dan As menunjukkan nilai serapan
komponen analat dalam larutan standar. Karena itu, dalam prakteknya, serapan
blanko memang diatur bernilai nol, sehingga blanko sering disebut sebagai
larutan untuk menolkan
Kolorimetri & Elektrofotometri
Standar ialah larutan yang mendapat perlakuan yang sama dengan analat dan
mengandung komponen analat dengan konsentrasi tertentu yang diketahui
dengan pasti.
Elektrofotometri digunakan beberapa larutan standar dengan
konsentrasi yang berbeda-beda. Standar dibuat untuk mencari nilai
absorptivitas (a) komponen analat bila tebal larutan (b) diketahui
dengan pasti
Dalam prakteknya, standar dibuat untuk mencari nilai konstanta k yang
merupakan perkalian a dan b
Nilai k tersebut bisa diperoleh dari kurva standar.
Kurva standar ialah gambaran yang menunjukkan hubungan antara serapan
suatu sinar tertentu dengan konsentrasi zat yang menyerap sinar tersebut.
Kurva standar bisa pula digunakan langsung untuk menentukan konsentrasi zat
tanpa perlu menghitung k lebih dulu.
Kolorimetri & Elektrofotometri
Pemilihan filter sangat diperlukan untuk mendapat ketelitian dan kepekaan
pengukuran yang tinggi
kesesuaian dengan Hukum Lambert Beer
Bagaimana bisa kita pastikan bahwa suatu filter meneruskan sinar yang
diperlukan atau yang paling banyak diserap oleh zat tertentu ?
Suatu zat berwarna merah bila benda tersebut meneruskan sinar merah ke mata
kita. Sinar bagaimanakah yang diserapnya? Tentunya bukan sinar merah.
Sinar yang diserapnya ialah sinar komplementer dari sinar merah tersebut.
Jadi filter yang harus dipilih ialah yang meneruskan sinar komplementer
tersebut. Dengan demikian, filter yang tepat ialah filter yang warnanya
komplementer dengan warna larutan.
Kolorimetri & Elektrofotometri
Panjang
Gelombang (nm)
Warna Sinar Warna
komplementer
400 - 435
435 - 480
480 - 490
490 - 500
500 - 560
560 - 580
580 - 595
595 - 610
610 - 750
Ungu
Biru
Hijau-biru
Biru-hijau
Hijau
Kuning-hijau
Kuning
Jingga
Merah
Kuning-hijau
Kuning
Jingga
Merah
Merah-ungu
Ungu
Biru
Hijau-biru
Biru-hijau
Kolorimetri & Elektrofotometri
Spektrum transmisi merupakan gambaran yang menunjukkan hubungan
antara panjang gelombang sinar yang mengenai zat (dalam kasus ini,
filter) dengan besarnya transmisi sinar tersebut oleh zat (disini, filter) yang
bersangkutan.
80
-
------------------------------------------------------------
60
T (%)
40
-----------------------------------------------------------------
20
400 500 600 700
l (nm)
Spektrum transmisi filter
l transmisi maksimum : 605 nm
Lebar pita efektif : 25 nm
Kolorimetri & Elektrofotometri
Contoh:
Apakah glukosa, karoten, dan klorofil dapat diukur langsung dengan elektrofotometer
setelah dibentuk menjadi larutan. Jelaskan sebabnya!
Elektrofometer bisa hanya mempunyai satu celah sehingga hanya satu
daerah yang bisa dilalui berkas sinar elektrofometer berkas
tunggal
Jenis yang kedua disebut elektrofotometer berkas ganda
Elektrofotometer berkas ganda dikatakan lebih baik dari elektrofotometer
berkas tunggal. Mengapa demikian? Kita lihat dulu dari cara pengukuran
secara sekilas.
Kolorimetri & Elektrofotometri
SC LK C F S FS D
a. elektrofotometer berkas tunggal
SC LK C F S FS D
b. elektrofotometer berkas ganda
Bagan elektrofotometer
SC = sumber cahaya Lk = lensa kolimator
C = celah F = filter S = sel
FS = fotosel D = detektor
Kolorimetri & Elektrofotometri
Konsentrasi komponen analat dihitung berdasarkan serapannya yang sebenarnya
merupakan selisih antara serapan larutan analat dengan larutan blanko ( Aa - Ab).
Nilai tersebut hanya benar bila blanko dan analat diukur dengan menggunakan
cahaya yang sama intensitasnya.
Dari penurunan Hukum Lambert Beer bahwa besarnya penurunan intensitas yang
disebabkan terjadinya serapan oleh partikel tergantung pula pada intensitas sinar
tersebut
Elektroformeter berkas tunggal satu daerah yang bisa dilalui berkas sinar
sehingga hanya ada satu daerah yang bisa
ditempati sel
blanko dan zat analat/standar tidak bisa diukur pada saat yang bersamaan tetapi
bergantian kesalahan pengukuran walaupun mungkin tidak besar
Kolorimetri & Elektrofotometri
Elektrofotometer berkas ganda adanya dua daerah yang bisa
dilalui berkas sinar menyebabkan
blanko dan zat bisa diukur pada
waktu yang bersamaan
Bila waktu pengukuran terjadi perubahan tegangan yng menyebabkan
perubahan intensitas, maka perubahan intensitas tersebut berlaku baik
untuk blanko maupun untuk zat.
perbedaan serapan antara keduanya hanya disebabkan oleh adanya zat
Kesalahan pengukuran yang disebabkan oleh perbedaan intensitas dapat
dihindari
Kolorimetri & Elektrofotometri
Keunggulan elektrofotometri dibandingkan dengan kolorimetri visual
Pada elektrofotometri dipergunakan elektrofotometer yang mempunyai
komponen yang dapat mengukur isyarat yang timbul sementara pada
kolorimetri visual, isyarat tersebut langsung dibaca dengan mata.
Penggunaan mata sebagai detektor bersifat subyektif dan kepekaannya
lebih terbatas pada daerah sinar tampak tertentu. Elektrofotometer lebih
mampu mendeteksi perbedaan yang kecil pada berbagai daerah spektrum
sinar tampak, dan tidak subyektif. Elektrofotometri menggunakan sinar
yang kurang polikromatis dibandingkan dengan kolorimetri visual yang
langsung menggunakan sinar putih. Hal tersebut mempengruhi kesesuaian
kedua metoe dengan Hukum Lambert Beer.
Kelemahan elektrofotometri
Penggunaan filter pada elektrofotometer memang menghasilkan sinar yang
kurang polikromatis dibandingkan dengan sinar putih. Tetapi, sinar yang
dihasilkan tersebut masih cukup polikromatis