Fisiologi Sistem Saraf Perifer
Fisiologi Sistem Saraf Perifer
Fisiologi Sistem Saraf Perifer
Rizka Army
SARAF SENSORIK
Divisi aferen sistem saraf perifer mengirim informasi mengenai lingkungan internal dan eksternal ke SSP - internal: konsentrasi CO2 di cairan tubuh, tidak pernah mencapai tingkat kesadaran
Sensasi somatis
Intepretasi sadar kita mengenai dunia eksternal seperti yang diciptakan oleh otak dari suatu pola impuls-impuls saraf yang disampaikan ke otak oleh reseptor sensorik Intepretasi
RESEPTOR
Pada ujung-ujung perifernya, neuron aferen memiliki reseptor yang memberitahu mengenai perubahanperubahan yang dapat dideteksi atau rangsangan Baik dari dunia luar maupun lingkungan dalam Dengan membangkitkan potensial aksi sebagai respon terhadap rangsang, disalurkan melalui serat aferen ke SSP
Mengirim informasi ke SSP potensial aksi Maka,, Energi energi listrik Transduksi
Setiap jenis reseptor mengkhususkan diri untuk lebih mudah berespon terhadap salah satu jenis rangsangan rangsangan adekuat Perbedaan kepekaan reseptor, dikenal dengan prinsip hukum energi saraf spesifik
Fotoreseptor, cahaya
Mekanoreseptor mekanis
reseptor
Kemoreseptor Zat kimia Termoreseptor Panas,dingin
Osmoreseptor osmotik
Informasi yang dideteksi oleh reseptor disampaikan melalui neuron aferen ke SSP, tempat informasi tsb digunakan untuk berbagai tujuan.
Yaitu..
Pertama Penting untuk pengeluaran eferen, Pengaturan perilaku motorik yg sesuai dengan keadaan lingkungan
Kedua Pengolahan masukkan sensorik untuk reticuler activating system di batang otak penting u/ kesadaran
Ketiga
Pengolahan informasi sensorik di sentral menghasilkan persepsi mengenai dunia diluar kita. Akhirnya sampai SSP disimpan u/ sewaktu-waktu digunakan kembali
Stimulasi reseptor
Mengubah permeabilitas membran Pembukaan nonselektif semua sal.ion kecil Depolarisasi reseptor membran (potensial reseptor)
POTENSIAL RESEPTOR
Potensial reseptor a/ potensial berjenjang yg amplitudo dan durasinya dapat bervariasi bergantung pada kekuatan dan frekuensi penerapan atau penghentian rangsangan Semakin besar rangsangan semakin besar perubahan permeabilitas dan semakin besar potensial aksi
Untuk transmisi jarak jauh potensial reseptor harus diubah menjadi potensial aksi yg dapat menjalar disepanjang serat aferen Perubahan ini dilakukan dengan membuka saluran-saluran Na+ di membran neuron aferen terbentuk potensial aksi akan menjalar ke SSP Pembukaan saluran dibantu dengan zat perantara kimia
ADAPTASI
Karena adanya adaptasi, rangsangan dengan intensitas yg sama tdk selalu menimbulkan potansial reseptor yg sama Terdapat 2 jenis reseptor: 1. reseptor tonik 2. reseptor fasik
Reseptor tonik
Tidak beradaptasi sama sekali atau beradaptasi secara lambat Reseptor ini penting dalam situasi pada saat diperlukan informasi yang terusmenerus mengenai suatu stimulus ex/ reseptor regang otot memantau kekuatan otot
Reseptor fasik
Reseptor yang cepat beradaptasi Ex/ reseptor taktil, ketika kita menggunakan jam, kita tdk terus menerus menyadari bahwa kita menggunakan jam
Ketajaman rangsang
Dipengaruhi oleh: -ukuran lapangan reseptif semakin kecil lapangan reseptif, semakin besar ketajaman ex/. Ujung jari dan siku -inhibisi lateral jalur sinyal paling kuat diaktifkan menghambat jalur yg kurang terangsang
NEURON MOTORIK
Neuron motorik otot rangka Akson-aksonnya sistem saraf somatik Badan sel dari neuron-nuron motorik terletak didalam tanduk ventral korda spinalis Bagian terminal akson neuron motorik mengeluarkan asetilkolin
Neuron motorik dianggap sebagai jalur bersama terakhir, karena satu-satunya jalan bagi setiap bagian lain di sistem saraf untuk dapat mempengaruhi aktivitas otot rangka a/ dengan bekerja pada neuron motorik itu Sistem somatik dianggap dibawah kontrol kesadaran (volunter)
TAUT NEUROMUSKULAR
Setiap jalur saraf otonom yang berjalan dari SSP suatu organ terdiri dari suatu rantai yang terdiri dari dua neuron Badan sel pertama neuron pertama di rantai tersebut terletak di SSP Aksonnya, sel praganglion bersinaps dgn badan sel kedua Akson neuron kedua , serat pascaganglion mempersarafi organ efektor
Serat parasimpatis
Serat-serat praganglion parasimpatis berasal dari daerah kranial dan sakral SSP Serat ini lebih panjang dibandigkan serat praganglion simpatis karena serat tdk terputus sampai mencapai ganglion terminal Serat pascaganglion sgt pendek, yg berakhir di sel organ
Serat-serat praganglion simpatis dan parasimpatis mengeluarkan asetilkolin (ACh) Serat-serat pascaganglion mengeluarkan neurotransmiter yg berbeda: parasimpatis Ach serat kolinergik simpatis norepinefrin serat adrenergik
Sistem simpatis meningkatkan responrespon yg mempersiapkan tubuh untuk melakukan aktifitas fisik yg berat dalam menghadapi situasi penuh stres / darurat Misal. Ancaman fisik dari lingkungan fight-or-flight
Sistem parasimpatis mendominasi situasi tenang dan rileks Ex/.meningkatkan kerja sistem pencernaan dan pengosongan kandung kemih
pengecualian
Pembuluh darah yang dipersarafi hanya menerima serat-serat simpatis kecuali yg memperdarahi penis dan klitoris Kelenjar keringat hanya saraf simpatis mengeluarkan Ach tdk lazim Kelenjar liur simpatis dan parasimpatis tdk antagonis keduanya merangsang pengeluaran air liur komposisi dan volumey yg berbeda
Reseptor membran
Telah diketahui ada 2 jenis reseptor ACh, berdasarkan responya trhdp obat tertentu:
Reseptor nikotinik -diaktifkan oleh turunan tembakau, nikotin -ditemukan disemua ganglion otonom Berikatan dgn serat saraf praganglion dan pascaganglion
Reseptor muskarinik
-diaktifkan oleh racun jamur, muskarin -Ditemukan di membran sel efektor (otot polos, otot jantung,dll) -berikatan dgn Ach yg dikeluarkan dari serat saraf pascaganglion
Reseptor adrenergik
Berdasarkan kemampuan berbagai obat untuk memulai/mencegah respon di organ reseptor, dibagi menjadi 2:
Reseptor 2 berikatan dgn epinefrin Reseptor 1 dan memiliki afinitas yg kira-kira sama antara dgn epinefrin ataupun norepinefrin Alfa menimbulkan efek eksitatorik Beta 1 dijumpai terutam pd jantung Beta 2 bersifat inhibitorik
referensi
Fisiologi manusia , sherwood
Terima kasih