G
Abjad Latin dasar | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|
Aa | Bb | Cc | Dd | Ee | ||
Ff | Gg | Hh | Ii | Jj | ||
Kk | Ll | Mm | Nn | Oo | ||
Pp | Rr | Ss | Tt | |||
Uu | Vv | Ww | Xx | Yy | Zz |
Huruf G atau g hurupu o-7 (opituliyo) to delomo alfabet Latin. To delomo bahasa Indonesia wawu Melayu, huruf G mewakili konsonan letup langit-langit belakang bersuara (/ɡ/). Huruf G juga digunakan dalam dwihuruf "ng" untuk konsonan sengau langit-langit belakang (/ŋ/). Dalam bahasa Inggris, huruf G digunakan untuk konsonan letup langit-langit belakang bersuara dan juga konsonan gesek pascarongga-gigi bersuara (/dʒ/).
Sojara
[boli'a | boli'a bungo]Proto-Semitik gaml → | Fenisia gimel → | Yunani Kuno gama → | Yunani Modern gama → | Etruria C → | Latin Kuno C → | Latin Modern G |
---|---|---|---|---|---|---|
Huruf G diperkenalkan pada zaman Latin Kuno sebagai suatu bentuk lain bagi huruf C untuk membedakan konsonan langit-langit belakang bersuara (/ɡ/) dengan yang tidak bersuara (/k/).
Orang pertama yang diketahui menulis huruf G ialah Spurius Carvilius Ruga, orang Romawi pertama yang membuka sekolah berbayar, dan mengajar sekitar 230 SM. Ketika itu, huruf K makin kurang dipakai, sedangkan huruf C yang mulanya mewakili bunyi /ɡ/ dan /k/ sebelum bunyi vokal terbuka, kemudian hanya mewakili bunyi /k/ dalam setiap kedudukan.
Penempatan G oleh Ruga menunjukkan bahwa susunan alfabet, yang berkaitan dengan nilai huruf itu sebagai angka Yunani, menarik perhatian pada abad ke-3 SM. Sampson (1985) berpendapat bahwa: "Jelas sekali bahwa susunan alfabet dirasakan sebagai perihal yang begitu konkrit sehingga suatu huruf baru boleh ditambah di tengah susunan hanya jika terdapat 'ruangan' setelah menggeser huruf yang lama." Menurut beberapa catatan, huruf ketujuh sebelumnya, yaitu Z, disingkirkan dari alfabet Latin pada awal abad ke-3 SM oleh seorang censor Romawi, Appius Claudius, yang merasa huruf itu asing dan tidak penting.
Tidak lama kemudian, kedua konsonan langit-langit belakang /k/ dan /ɡ/ mengalami proses palatalisasi dan alofon sebelum vokal di depan; maka dari itu, huruf C dan G mempunyai nilai bunyi berbeda dalam rumpun bahasa Roman, serta juga bahasa Inggris (akibat pengaruh bahasa Prancis).
Tipografi
[boli'a | boli'a bungo]Huruf kecil ‹g› masa kini memiliki dua variasi tipografi: ekor terbuka () dan ekor melingkar (). Versi ekor terbuka berasal dari bentuk huruf kapital G dengan menaikkan serif yang membedakannya dengan huruf C, sehingga menutup lengkungan C seperti huruf D terbalik (Ɑ), kemudian penambahan garis vertikal dari bawah melengkung ke kiri. Versi ekor melingkar juga terjadi karena hal serupa, dengan variasi yang terjadi sehingga lengkungan ke kiri kembali menuju kanan lalu kembali ke kiri lagi sehingga terjadi suatu lingkaran. Versi ekor melingkar biasa digunakan pada tipe huruf Roman dan populer digunakan saat pencetakan menggunakan tipe huruf Roman karena bentuk ekor melingkar cenderung lebih pendek sehingga celah antarbaris tidak terlalu lebar. Pada huruf G versi ekor melingkar, garis kecil di sebelah kanan atas, seperti garis akhir yang mencuat, disebut ear.
Kode komputasi
[boli'a | boli'a bungo]Alfabet fonetik NATO | Kode Morse |
Golf |
Bendera isyarat | Semafor | Braille |