Suatu kelebihan yang harus disyukuri oleh mahasiswa jurusan Tarjamah bahasa Arab UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. karena selain kita dituntut untuk memahami seluk beluk teori penerjemahan dan ilmu bahasa arab itu sendiri, kita juga...
moreSuatu kelebihan yang harus disyukuri oleh mahasiswa jurusan Tarjamah bahasa Arab UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. karena selain kita dituntut untuk memahami seluk beluk teori penerjemahan dan ilmu bahasa arab itu sendiri, kita juga dituntut untuk mempelajari ilmu Linguistik atau ilmu yang mempelajari tentang bahasa. Tidak akan sempurna terjemahan yang kita miliki jika kita hanya memahami salah satu bahasa saja. Karena salah satu syarat kegiatan penerjemahan adalah melibatkan dua bahasa : Bsu dan Bsa. 1 Sehingga mau tidak mau, selain kita harus memahami Bahasa Sumber (B. Arab) kita juga harus memahami teori-teori atau kaidah yang ada di Bahasa Sasaran (B. Indonesia). Berdasarkan itu semua, saya mencoba untuk sedikit membahas mengenai ilmu bahasa itu sendiri atau yang lebih dikenal dengan Linguistik. Akan tetapi, pada kesempatan kali ini saya akan membatasi pembahasan saya hanya berkenaan dengan Bahasa itu adalah budaya (Al-Lughah Tsaqa:fah). Sehingga pembahasan ini lebih terfokus mengenai hal tersebut saja. Sebelum kita jauh membahas itu semua, akan lebih baiknya jika kita mengetahui beberapa pengertian Bahasa dan Budaya dari beberapa ahli dan pakar bahasa. Linguis Arab zaman kuno yang paling berpengaruh pada masa lalu dan turut mempengaruhi struktur pemikiran linguistik modern seperti Ibn Jinn (w. 392 H) mendefinisikan bahwa bahasa adalah bunyi yang dipergunakan setiap komunitas untuk mengungkapkan maksud dan tujuan.2 Ada juga para linguis Arab zaman modern Seperti salah satunya ialah Al-Khuli. Ia juga mendefinisikan bahwa bahasa merupakan sistem yang arbitrer yang mewakili simbol bunyi yang dipergunakan untuk mengungkapkan pemikiran dan perasaan antarindividu yang menggunakan bahasa yang sama.3 Linguis seperti Al-Khuli ini sudah banyak terpengaruhi ilmunya dari para linguis barat. Adapun beberapa tokoh linguis barat yang sangat berpengaruh dan sering disebut di buku-buku linguistik Arab dalam perbincangan mengenai definisi bahasa, seperti de Saussure, Sapir dan Chomsky. Selanjutnya Pei & Gaynor mendefinisikan bahasa sebagai satu sistem komunikasi dengan bunyi, yaitu lewat alat ujaran dan pendengaran, antara orang-orang dari kelompok atau masyarakat tertentu dengan mempergunakan simbol-simbol vokal yang mempunyai arti arbitrer 1 Moch. Syarif Hidayatullah, Jembaatan Kata: Seluk-beluk penerjemahan Arab-Indonesia (Jakarta:PT