Communication is an important routine for every individual and is a part of social life. Likewise... more Communication is an important routine for every individual and is a part of social life. Likewise when organizing, good and smooth organizational communication is also needed so that an organization can run properly in order to achieve common goals. However, in our environment there are still many organizations whose coordination between members is still not going well, so this can affect the work process of the organization. This research is in the form of quantitative research that aims to see whether communication within the organization has an impact on organizational commitment that exists in the organization of the Faculty of Islamic Studies in a private sector in Riau.The form of this research is a population study with 27 subjects. This study uses two scales, namely the organizational commitment scale with a reliability coefficient value of 0.951 and an item validity coefficient value of 0.273 < r x y < 0.563, for the organizational communication scale the reliability coefficient value is 0.942 with an item validity coefficient value of 0.234 < r x y 0.385. Data analysis using SPSS software, to test the hypothesis is done by simple linear regression test. In accordance with the results that have been obtained by researchers and the discussions that have been carried out, it can be concluded that communication skills in organizations have an impact on organizational commitment to BEM members of the Faculty of Islamic Studies at one of the private universities in Riau. The results also show that organizational communication has an effect of 26.8% on organizational commitment.
Penelitian ini menguji efektivitas pelatihan pemaafan dalam menurunkan stres kerja perawat yang b... more Penelitian ini menguji efektivitas pelatihan pemaafan dalam menurunkan stres kerja perawat yang bekerja di Rumah Sakit Jiwa di kota Pekanbaru. Hipotesis penelitian ini adalah mengetahui perbedaan tingkat stres kerja perawat Rumah Sakit Jiwa di Pekanbaru antara sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan pemaafan. Rancangan penelitian ini menggunakan pretest-posttest control group design. Responden penelitian sebanyak 30 orang yang terbagi ke dalam 15 orang kelompok eksperimen dan 15 orang kelompok kontrol. Alat ukur dalam penelitian ini mengadaptasi skala stres kerja Perceived Stress Scale (PSS-14) yang telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia. PSS-14 memiliki koefisien reliabilitas α=0,85. Modul pelatihan pemaafan disusun mengacu pada proses pemaafan dari Enright & Coyle yang terdiri dari empat fase yaitu fase membuka kembali, fase memutuskan, fase bekerja dan fase pendalaman. Analisis data menggunakan teknik uji beda Non Parametrik Mann-Whitney yang menunjukkan bahwa pelatihan pe...
Kesalahpahaman dalam komunikasi sering terjadi antar angggota kelompok KKN UMRI yang berujung pad... more Kesalahpahaman dalam komunikasi sering terjadi antar angggota kelompok KKN UMRI yang berujung pada perselisihan sesama anggota, dan berimbas dalam penyelesaian program kerja KKN. Komunikasi interpersonal menjadi fokus dalam penelitian ini untuk melihat kontribusinya terhadap kerjasama tim pada mahasiswa KKN UMRI yang dilakukan pada saat pandemik covid-19. Sample penelitian menggunakan mahasiswa KKN UMRI tahun 2020 yang jumlah 281 orang, dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan skala kerjasama tim dan skala komunikasi interpersonal yang dianalisa menggunakan Uji Korelasi Parametrik Pearson, untuk melihat hubungan antara komunikasi interpersonal dengan kerjasama tim pada mahasiswa KKN UMRI. Nilai koefisien korelasi dari hasil uji analisa korelasi antara kerjasama tim terhadap komunikasi interpersonal ialah 0,048 dengan tingkat signifikansi (p) 0,418 (p>0,05) yang artinya komunikasi interpersonal tidak berkontribusi terhadap kerjasama tim pada mahasiswa KKN UMR...
Perkembangan teknologi yang terjadi di Indonesia pada masa sekarang, membuat budaya barat perlaha... more Perkembangan teknologi yang terjadi di Indonesia pada masa sekarang, membuat budaya barat perlahan tapi pasti mulai masuk dan berbaur dengan budaya di Indonesia. Salah satunya adalah budaya homoseksual yang ada di negara barat kini sudah banyak masyarakat Indonesia yang mengalaminya. Sedangkan dalam lingkungan masyarakat Indonesia hal tersebut masih tabu, sehingga para homoseksual mengalami keterasingan dalam dirinya. Hal inilah yang menjadi perhatian menarik bagi peneliti. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran loneliness pada komunitas pria homoseksual yang tergabung di kelompok “X” di kota Bandung. Responden yang diteliti adalah para pria homoseksual yang terdapat di kelompok “X” yang berusia sekitar 16-28 tahun. Terdapat satu buah alat ukur yang digunakan untuk menjaring data mengenai loneliness. Alat ukur loneliness tersebut bernama UCLA Loneliness Scale yang merupakan alat ukur baku dan dikonstruksi oleh Daniel W.Russel (1996). Alat ukur ini berisi 20 item yang di bagi kedalam 2 aspek yaitu emotional isolation dan social isolation. Berdasarkan hasil pengolahan data statistik, diperoleh gambaran bahwa pria homoseksual kelompok “X” sebagian besar mengalami loneliness dalam dirinya. Dari 65 responden yang diberikan alat ukur loneliness, terdapat 29 (44,6%) responden yang menghayati social isolation dan emotional isolation tinggi, 7 (10,8%) responden yang menghayati social isolation tinggi dan emotional isolation rendah, 4 (6,2%) responden yang menghayati emotional isolation tinggi dan social isolation rendah, dan sisanya 25 (38,5%) responden yang tidak menghayati loneliness atau bisa dikatakan social isolation dan emotional isolationnya rendah. Peneliti menganjurkan bagi orang-orang yang terjun dalam bidang klinis untuk memotivasi para komunitas homoseksual agar mereka tidak lagi merasa asing dari lingkungannya dan juga bagi peneliti yang akan meneliti tentang loneliness diharapkan dapat menggunakan probing selain dengan alat ukur baku yang sudah ada agar mendapatkan hasil yang lebih komprehensif.
, TRAPPED IONS QUANTUM COMPUTING LAB TEAM-We directly observed laser-cooled 174 Y b + ions confin... more , TRAPPED IONS QUANTUM COMPUTING LAB TEAM-We directly observed laser-cooled 174 Y b + ions confined in 4-rod Ion trap to study ions crystalline phase, and images of them taken by EM-CCD were used to characterize the structural phase of trapped ions and calculate temperature of each ion. With a variety of perturbations in the beginning, different structural phase transition processes were detected by continuously taking pictures of ions in the experiment. The experiments results are in good agreement with theoretically simulation that show symmetrical and partial temperature-driven structural phase transition for trapped ion crystal and help us understand ions melting phenomenon to increase ions lifetimes in the future.
Dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 13 melakukan penelitian terhadap Usaha Kecil dan... more Dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 13 melakukan penelitian terhadap Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) Kerupuk Rambak terdapat di Kota Pekanbaru, RW 15, Kelurahan Rejosari, Kecamatan Tenayan Raya bertujuan untuk menyusun strategi peningkatan penjualan dan pengembangan usaha agar semakin meningkat kedepannya. Kegiatan KKN ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif disertai informasi faktor internal dan eksternal pada keunggulan kompetitif berupa bahan baku, buku kas, mesin dan alat, metode kerja / teknologi, kemasan, promosi dan pemasaran. Kegiatan produksi dilakukan tergolong sederhana dari segi pemasarannya. Produk dikemas menggunakan kemasan plastic dan belum menggunakan logo penjualan. Selama kegiatan KKN berlangsung, kami sebagai mahasiswa KKN kelompok 13 memberikan penyuluhan dan pendampingan usaha tersebut. Kegiatan ini semoga dapat memberikan manfaat bagi mitra dalam mengembangkan usahanya.
Penelitian ini mendiskusikan tentang proses harmoni internal diantara ‘dimensi sertaan jiwa’, yai... more Penelitian ini mendiskusikan tentang proses harmoni internal diantara ‘dimensi sertaan jiwa’, yaitu Al-ruh dan Al-hawa. Jiwa (Al-nafs) adalah diri yang memiliki peran utama dalam proses harmoni tersebut. Dengan pendekatan kepustakaan (library reseach), proses harmoni tersebut dijelaskan pada kerangka konsep Psikologi Islam. Untuk mendinamiskan jiwa, Allah SWT meyertakan hawa nafsu (al-hawa) pada diri manusia. Hawa nafsu pada awal dan dasarnya memilki kecenderungan negatif (al-nafs al-ammarah bi al-su), Energy hawa nafsu yang dapat dikendalikan akan bertransformasi menjadi dorongan positif (al-nafs al-muthmainah). Ketaatan jiwa terhadap anjuran kebaikan dari al-ruh adalah kunci utama pengendalian al-hawa. Al-ruh adalah diemensi sertaan pada jiwa yang memiliki peran startegis dalam membimbing jiwa supaya tetap dijalan kebaikan.
Menjadi narapidana bukanlah sesuatu yang mudah di lingkungan masyarakat, khususnya usia remaja. M... more Menjadi narapidana bukanlah sesuatu yang mudah di lingkungan masyarakat, khususnya usia remaja. Munculnya stereotype negatif dari masyarakat dapat mempengaruhi keadaan psikologis remaja ketika melanjutkan hidup setelah keluar dari penjara. Pemaafan yang ada pada diri dibutuhkan agar dapat mengatasi rasa bersalah akibat dari perbuatannya dimasa lalu. Kualitas kebermaknaan hidup yang dimiliki oleh narapidana remaja dapat menjadi motivasi untuk melanjutkan hidupnya di masa yang akan datang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara forgiveness dengan kebermaknaan hidup pada siswa binaan yang ada di LPKA Tk.II kota Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan skala meaning in Life queationnaire (20 aitem) dan skala Heartland Forgiveness Scale (HFS) (18 aitem) dengan metode pengumpulan data kuantitatif yang melibatkan seluruh siswa binaan sebanyak 70 orang remaja dengan rentang usia 13-18 Tahun yang ada di LPKA Tk.II kota Pekanbaru. Analisis data dari hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan positif yang cukup signifikan antara Forgiveness dengan tingkat kebermaknaan hidup remaja (r = 0.662, p = 0.000), yang artinya semakin baik pemaafan dalam diri siswa binaan maka semakin baik juga kebermaknaan hidupnya.
Ada banyak program yang dijalankan pemerintah untuk menanggulangi kemiskinan ini, diantaranya ban... more Ada banyak program yang dijalankan pemerintah untuk menanggulangi kemiskinan ini, diantaranya bantuan langsung tunai, penciptaan lapangan kerja, sembako murah dan lainnya. Harapannya dengan adanya program ini masalah kemiskinan bisa teratasi. CIBEST merupakan singkatan dari Center for Islamic Business and Economic Studies, dimana model ini digunakan untuk megukur metode kedua dimensi tersebut, spiritual dan material (ekonomi) dan mengombinasikannya untuk mengetahui keadaan rumah tangga miskin tanpa atau dengan adanya bantuan zakat. Penelitian ini dilakukan di Kota Pekanbaru dengan menggunakan metode penelitian CIBEST. Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh jumlah rumah tangga mustahik yang berada pada kategori rumah tangga sejahtera mengalami peningkatan dari 0.25 menjadi 0.76%. Indeks kemiskinan material menggambarkan jumlah rumah tangga mustahik yang masuk dalam kategori miskin secara materialnya namun kaya secara spiritual juga mengalami penurunan dari 0.56 menjadi 0.21%. I...
ABSTRAK Penelitian ini menguji efektivitas pelatihan pemaafan dalam menurunkan stres kerja perawa... more ABSTRAK Penelitian ini menguji efektivitas pelatihan pemaafan dalam menurunkan stres kerja perawat yang bekerja di suatu Rumah Sakit Jiwa di kota Pekanbaru. Hipotesis dalam penelitian ini adalah mengetahui perbedaan tingkat stres kerja perawat Rumah Sakit Jiwa di Pekanbaru antara sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan pemaafan. Stres kerja karyawan akan menurun setelah diberikan pelatihan pemaafan. Rancangan penelitian ini menggunakan pretest-posttest control group design. Responden penelitian sebanyak 30 orang yang terbagi ke dalam 15 orang kelompok eksperimen dan 15 orang kelompok kontrol. Penelitian ini mengadaptasi alat ukur skala stres kerja yaitu Perceived Stress Scale (PSS-14) yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia. PSS-14 memiliki koefisien reliabilitas α sebesar 0,85. Modul pelatihan pemaafan disusun mengacu pada proses pemaafan dari Enright & Coyle (1998) yaitu terdiri dari empat fase, fase membuka kembali, fase memutuskan, fase bekerja, dan fase pendalaman. Analisis data menggunakan teknik uji beda Non Parametrik Mann-Whitney yang menunjukkan bahwa pelatihan pemaafan efektif untuk menurunkan stres kerja perawat yang menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kontrol pada pengukuran prates dengan nilai Z =-3,411 dan p = 0.001(p>0.05). Pengukuran pascates skor stres kerja ditunjukkan dengan nilai Z =-4.679, p = 0.00 (p<0.05). Sedangkan pengukuran stres kerja tindak lanjut diperoleh nilai Z =-4,508 p = 0.000 (p<0.05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah pelatihan pemaafan dapat menurunkan stres kerja perawat yang bekerja di Rumah Sakit Jiwa di Pekanbaru. Kata kunci : Rumah Sakit Jiwa , Pelatihan Pemaafan, Perawat, Stres Kerja Perawat. PENDAHULUAN Rumah Sakit Jiwa X merupakan satu-satunya Rumah Sakit Jiwa pemerintah yang ada di Provinsi Riau. Rumah Sakit Jiwa "X" memiliki perawat yang bertugas di Instalasi rawat inap, perawat Instalasi Gawat Darurat (IGD), dan juga Instalasi rawat jalan. Resiko kerja yang dimiliki pun berbeda-beda satu dan lainnya. Selain itu, perawat pasien jiwa juga seringkali dihadapkan pada keluarga pasien ataupun pihak ketiga yang bertanggungjawab atas pasien. Tidak sedikit keluarga pasien yang kurang komunikatif dan kurang kooperatif dengan pihak perawat sehingga menimbulkan kesalahpahaman ataupun hubungan yang kurang baik antara keluarga pasien dengan perawat pasien jiwa. Hasil wawancara dengan salah satu perawat di Rumah Sakit Jiwa "X" kota Pekanbaru, diketahui ada beberapa hal yang menjadi sumber munculnya stres kerja pada perawat. Salah satu diantaranya adalah keadaan pasien. Pasien jiwa yang baru biasanya datang dengan kondisi fisik yang berbeda-beda, tergantung dari lingkungan rumahnya, ada pasien jiwa yang datang dengan keadaan bersih tetapi ada juga yang datang dengan keadaan fisik yang kurang baik (kotor & bau). Faktor lain yang dapat menyebabkan stres kerja pada perawat adalah keluarga pasien. Keluarga pasien yang tidak kooperatif dan sulit diajak berkomunikasi menjadi penghambat kesembuhan pasien yang diharapkan oleh perawat. Hal lain yang dapat menimbulkan stres kerja pada perawat adalah tuntutan dari manajemen rumah sakit. Manajemen atau institusi rumah sakit menginginkan kinerja yang baik dari
Communication is an important routine for every individual and is a part of social life. Likewise... more Communication is an important routine for every individual and is a part of social life. Likewise when organizing, good and smooth organizational communication is also needed so that an organization can run properly in order to achieve common goals. However, in our environment there are still many organizations whose coordination between members is still not going well, so this can affect the work process of the organization. This research is in the form of quantitative research that aims to see whether communication within the organization has an impact on organizational commitment that exists in the organization of the Faculty of Islamic Studies in a private sector in Riau.The form of this research is a population study with 27 subjects. This study uses two scales, namely the organizational commitment scale with a reliability coefficient value of 0.951 and an item validity coefficient value of 0.273 < r x y < 0.563, for the organizational communication scale the reliability coefficient value is 0.942 with an item validity coefficient value of 0.234 < r x y 0.385. Data analysis using SPSS software, to test the hypothesis is done by simple linear regression test. In accordance with the results that have been obtained by researchers and the discussions that have been carried out, it can be concluded that communication skills in organizations have an impact on organizational commitment to BEM members of the Faculty of Islamic Studies at one of the private universities in Riau. The results also show that organizational communication has an effect of 26.8% on organizational commitment.
Penelitian ini menguji efektivitas pelatihan pemaafan dalam menurunkan stres kerja perawat yang b... more Penelitian ini menguji efektivitas pelatihan pemaafan dalam menurunkan stres kerja perawat yang bekerja di Rumah Sakit Jiwa di kota Pekanbaru. Hipotesis penelitian ini adalah mengetahui perbedaan tingkat stres kerja perawat Rumah Sakit Jiwa di Pekanbaru antara sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan pemaafan. Rancangan penelitian ini menggunakan pretest-posttest control group design. Responden penelitian sebanyak 30 orang yang terbagi ke dalam 15 orang kelompok eksperimen dan 15 orang kelompok kontrol. Alat ukur dalam penelitian ini mengadaptasi skala stres kerja Perceived Stress Scale (PSS-14) yang telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia. PSS-14 memiliki koefisien reliabilitas α=0,85. Modul pelatihan pemaafan disusun mengacu pada proses pemaafan dari Enright & Coyle yang terdiri dari empat fase yaitu fase membuka kembali, fase memutuskan, fase bekerja dan fase pendalaman. Analisis data menggunakan teknik uji beda Non Parametrik Mann-Whitney yang menunjukkan bahwa pelatihan pe...
Kesalahpahaman dalam komunikasi sering terjadi antar angggota kelompok KKN UMRI yang berujung pad... more Kesalahpahaman dalam komunikasi sering terjadi antar angggota kelompok KKN UMRI yang berujung pada perselisihan sesama anggota, dan berimbas dalam penyelesaian program kerja KKN. Komunikasi interpersonal menjadi fokus dalam penelitian ini untuk melihat kontribusinya terhadap kerjasama tim pada mahasiswa KKN UMRI yang dilakukan pada saat pandemik covid-19. Sample penelitian menggunakan mahasiswa KKN UMRI tahun 2020 yang jumlah 281 orang, dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan skala kerjasama tim dan skala komunikasi interpersonal yang dianalisa menggunakan Uji Korelasi Parametrik Pearson, untuk melihat hubungan antara komunikasi interpersonal dengan kerjasama tim pada mahasiswa KKN UMRI. Nilai koefisien korelasi dari hasil uji analisa korelasi antara kerjasama tim terhadap komunikasi interpersonal ialah 0,048 dengan tingkat signifikansi (p) 0,418 (p>0,05) yang artinya komunikasi interpersonal tidak berkontribusi terhadap kerjasama tim pada mahasiswa KKN UMR...
Perkembangan teknologi yang terjadi di Indonesia pada masa sekarang, membuat budaya barat perlaha... more Perkembangan teknologi yang terjadi di Indonesia pada masa sekarang, membuat budaya barat perlahan tapi pasti mulai masuk dan berbaur dengan budaya di Indonesia. Salah satunya adalah budaya homoseksual yang ada di negara barat kini sudah banyak masyarakat Indonesia yang mengalaminya. Sedangkan dalam lingkungan masyarakat Indonesia hal tersebut masih tabu, sehingga para homoseksual mengalami keterasingan dalam dirinya. Hal inilah yang menjadi perhatian menarik bagi peneliti. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran loneliness pada komunitas pria homoseksual yang tergabung di kelompok “X” di kota Bandung. Responden yang diteliti adalah para pria homoseksual yang terdapat di kelompok “X” yang berusia sekitar 16-28 tahun. Terdapat satu buah alat ukur yang digunakan untuk menjaring data mengenai loneliness. Alat ukur loneliness tersebut bernama UCLA Loneliness Scale yang merupakan alat ukur baku dan dikonstruksi oleh Daniel W.Russel (1996). Alat ukur ini berisi 20 item yang di bagi kedalam 2 aspek yaitu emotional isolation dan social isolation. Berdasarkan hasil pengolahan data statistik, diperoleh gambaran bahwa pria homoseksual kelompok “X” sebagian besar mengalami loneliness dalam dirinya. Dari 65 responden yang diberikan alat ukur loneliness, terdapat 29 (44,6%) responden yang menghayati social isolation dan emotional isolation tinggi, 7 (10,8%) responden yang menghayati social isolation tinggi dan emotional isolation rendah, 4 (6,2%) responden yang menghayati emotional isolation tinggi dan social isolation rendah, dan sisanya 25 (38,5%) responden yang tidak menghayati loneliness atau bisa dikatakan social isolation dan emotional isolationnya rendah. Peneliti menganjurkan bagi orang-orang yang terjun dalam bidang klinis untuk memotivasi para komunitas homoseksual agar mereka tidak lagi merasa asing dari lingkungannya dan juga bagi peneliti yang akan meneliti tentang loneliness diharapkan dapat menggunakan probing selain dengan alat ukur baku yang sudah ada agar mendapatkan hasil yang lebih komprehensif.
, TRAPPED IONS QUANTUM COMPUTING LAB TEAM-We directly observed laser-cooled 174 Y b + ions confin... more , TRAPPED IONS QUANTUM COMPUTING LAB TEAM-We directly observed laser-cooled 174 Y b + ions confined in 4-rod Ion trap to study ions crystalline phase, and images of them taken by EM-CCD were used to characterize the structural phase of trapped ions and calculate temperature of each ion. With a variety of perturbations in the beginning, different structural phase transition processes were detected by continuously taking pictures of ions in the experiment. The experiments results are in good agreement with theoretically simulation that show symmetrical and partial temperature-driven structural phase transition for trapped ion crystal and help us understand ions melting phenomenon to increase ions lifetimes in the future.
Dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 13 melakukan penelitian terhadap Usaha Kecil dan... more Dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 13 melakukan penelitian terhadap Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) Kerupuk Rambak terdapat di Kota Pekanbaru, RW 15, Kelurahan Rejosari, Kecamatan Tenayan Raya bertujuan untuk menyusun strategi peningkatan penjualan dan pengembangan usaha agar semakin meningkat kedepannya. Kegiatan KKN ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif disertai informasi faktor internal dan eksternal pada keunggulan kompetitif berupa bahan baku, buku kas, mesin dan alat, metode kerja / teknologi, kemasan, promosi dan pemasaran. Kegiatan produksi dilakukan tergolong sederhana dari segi pemasarannya. Produk dikemas menggunakan kemasan plastic dan belum menggunakan logo penjualan. Selama kegiatan KKN berlangsung, kami sebagai mahasiswa KKN kelompok 13 memberikan penyuluhan dan pendampingan usaha tersebut. Kegiatan ini semoga dapat memberikan manfaat bagi mitra dalam mengembangkan usahanya.
Penelitian ini mendiskusikan tentang proses harmoni internal diantara ‘dimensi sertaan jiwa’, yai... more Penelitian ini mendiskusikan tentang proses harmoni internal diantara ‘dimensi sertaan jiwa’, yaitu Al-ruh dan Al-hawa. Jiwa (Al-nafs) adalah diri yang memiliki peran utama dalam proses harmoni tersebut. Dengan pendekatan kepustakaan (library reseach), proses harmoni tersebut dijelaskan pada kerangka konsep Psikologi Islam. Untuk mendinamiskan jiwa, Allah SWT meyertakan hawa nafsu (al-hawa) pada diri manusia. Hawa nafsu pada awal dan dasarnya memilki kecenderungan negatif (al-nafs al-ammarah bi al-su), Energy hawa nafsu yang dapat dikendalikan akan bertransformasi menjadi dorongan positif (al-nafs al-muthmainah). Ketaatan jiwa terhadap anjuran kebaikan dari al-ruh adalah kunci utama pengendalian al-hawa. Al-ruh adalah diemensi sertaan pada jiwa yang memiliki peran startegis dalam membimbing jiwa supaya tetap dijalan kebaikan.
Menjadi narapidana bukanlah sesuatu yang mudah di lingkungan masyarakat, khususnya usia remaja. M... more Menjadi narapidana bukanlah sesuatu yang mudah di lingkungan masyarakat, khususnya usia remaja. Munculnya stereotype negatif dari masyarakat dapat mempengaruhi keadaan psikologis remaja ketika melanjutkan hidup setelah keluar dari penjara. Pemaafan yang ada pada diri dibutuhkan agar dapat mengatasi rasa bersalah akibat dari perbuatannya dimasa lalu. Kualitas kebermaknaan hidup yang dimiliki oleh narapidana remaja dapat menjadi motivasi untuk melanjutkan hidupnya di masa yang akan datang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara forgiveness dengan kebermaknaan hidup pada siswa binaan yang ada di LPKA Tk.II kota Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan skala meaning in Life queationnaire (20 aitem) dan skala Heartland Forgiveness Scale (HFS) (18 aitem) dengan metode pengumpulan data kuantitatif yang melibatkan seluruh siswa binaan sebanyak 70 orang remaja dengan rentang usia 13-18 Tahun yang ada di LPKA Tk.II kota Pekanbaru. Analisis data dari hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan positif yang cukup signifikan antara Forgiveness dengan tingkat kebermaknaan hidup remaja (r = 0.662, p = 0.000), yang artinya semakin baik pemaafan dalam diri siswa binaan maka semakin baik juga kebermaknaan hidupnya.
Ada banyak program yang dijalankan pemerintah untuk menanggulangi kemiskinan ini, diantaranya ban... more Ada banyak program yang dijalankan pemerintah untuk menanggulangi kemiskinan ini, diantaranya bantuan langsung tunai, penciptaan lapangan kerja, sembako murah dan lainnya. Harapannya dengan adanya program ini masalah kemiskinan bisa teratasi. CIBEST merupakan singkatan dari Center for Islamic Business and Economic Studies, dimana model ini digunakan untuk megukur metode kedua dimensi tersebut, spiritual dan material (ekonomi) dan mengombinasikannya untuk mengetahui keadaan rumah tangga miskin tanpa atau dengan adanya bantuan zakat. Penelitian ini dilakukan di Kota Pekanbaru dengan menggunakan metode penelitian CIBEST. Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh jumlah rumah tangga mustahik yang berada pada kategori rumah tangga sejahtera mengalami peningkatan dari 0.25 menjadi 0.76%. Indeks kemiskinan material menggambarkan jumlah rumah tangga mustahik yang masuk dalam kategori miskin secara materialnya namun kaya secara spiritual juga mengalami penurunan dari 0.56 menjadi 0.21%. I...
ABSTRAK Penelitian ini menguji efektivitas pelatihan pemaafan dalam menurunkan stres kerja perawa... more ABSTRAK Penelitian ini menguji efektivitas pelatihan pemaafan dalam menurunkan stres kerja perawat yang bekerja di suatu Rumah Sakit Jiwa di kota Pekanbaru. Hipotesis dalam penelitian ini adalah mengetahui perbedaan tingkat stres kerja perawat Rumah Sakit Jiwa di Pekanbaru antara sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan pemaafan. Stres kerja karyawan akan menurun setelah diberikan pelatihan pemaafan. Rancangan penelitian ini menggunakan pretest-posttest control group design. Responden penelitian sebanyak 30 orang yang terbagi ke dalam 15 orang kelompok eksperimen dan 15 orang kelompok kontrol. Penelitian ini mengadaptasi alat ukur skala stres kerja yaitu Perceived Stress Scale (PSS-14) yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia. PSS-14 memiliki koefisien reliabilitas α sebesar 0,85. Modul pelatihan pemaafan disusun mengacu pada proses pemaafan dari Enright & Coyle (1998) yaitu terdiri dari empat fase, fase membuka kembali, fase memutuskan, fase bekerja, dan fase pendalaman. Analisis data menggunakan teknik uji beda Non Parametrik Mann-Whitney yang menunjukkan bahwa pelatihan pemaafan efektif untuk menurunkan stres kerja perawat yang menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kontrol pada pengukuran prates dengan nilai Z =-3,411 dan p = 0.001(p>0.05). Pengukuran pascates skor stres kerja ditunjukkan dengan nilai Z =-4.679, p = 0.00 (p<0.05). Sedangkan pengukuran stres kerja tindak lanjut diperoleh nilai Z =-4,508 p = 0.000 (p<0.05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah pelatihan pemaafan dapat menurunkan stres kerja perawat yang bekerja di Rumah Sakit Jiwa di Pekanbaru. Kata kunci : Rumah Sakit Jiwa , Pelatihan Pemaafan, Perawat, Stres Kerja Perawat. PENDAHULUAN Rumah Sakit Jiwa X merupakan satu-satunya Rumah Sakit Jiwa pemerintah yang ada di Provinsi Riau. Rumah Sakit Jiwa "X" memiliki perawat yang bertugas di Instalasi rawat inap, perawat Instalasi Gawat Darurat (IGD), dan juga Instalasi rawat jalan. Resiko kerja yang dimiliki pun berbeda-beda satu dan lainnya. Selain itu, perawat pasien jiwa juga seringkali dihadapkan pada keluarga pasien ataupun pihak ketiga yang bertanggungjawab atas pasien. Tidak sedikit keluarga pasien yang kurang komunikatif dan kurang kooperatif dengan pihak perawat sehingga menimbulkan kesalahpahaman ataupun hubungan yang kurang baik antara keluarga pasien dengan perawat pasien jiwa. Hasil wawancara dengan salah satu perawat di Rumah Sakit Jiwa "X" kota Pekanbaru, diketahui ada beberapa hal yang menjadi sumber munculnya stres kerja pada perawat. Salah satu diantaranya adalah keadaan pasien. Pasien jiwa yang baru biasanya datang dengan kondisi fisik yang berbeda-beda, tergantung dari lingkungan rumahnya, ada pasien jiwa yang datang dengan keadaan bersih tetapi ada juga yang datang dengan keadaan fisik yang kurang baik (kotor & bau). Faktor lain yang dapat menyebabkan stres kerja pada perawat adalah keluarga pasien. Keluarga pasien yang tidak kooperatif dan sulit diajak berkomunikasi menjadi penghambat kesembuhan pasien yang diharapkan oleh perawat. Hal lain yang dapat menimbulkan stres kerja pada perawat adalah tuntutan dari manajemen rumah sakit. Manajemen atau institusi rumah sakit menginginkan kinerja yang baik dari
Uploads
Papers by Dwita Razkia