Jurnal Sik Vina

Als pdf oder txt herunterladen
Als pdf oder txt herunterladen
Sie sind auf Seite 1von 26

JURNAL APLIKASI TEKNOLOGI

INFORMASI KEPERAWATAN

Dosen Pengampu: Rusana, M.Kep., Ns.Sp.Kep.An.

Disusun Oleh:

Alvina Novinda Lanna (31111231018)

PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS AL-IRSYAD CILACAP 2023/2024
OPTIMALISASI KINERJA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
KEPERAWATAN BERBASIS APLIKASI SI PANCING (SISTEM
INFORMASI PANTAU STUNTING) UNTUK MENINGKATKAN
KEEFEKTIVITASAN DERAJAT KESEHATAN GIZI ANAK DI
PELAYANAN KESEHATAN PRIMER

1
Suniati Suha , 2Qothrunnada Qurrotu Aini , 3Kartika Diva Ashanty
Program Studi S1 Keperawatan, Fakultas Kedokteran
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang, Banten, 42124
Email : [email protected] , [email protected] ,
3
[email protected]

ABSTRAK

Pendahuluan: Stunting merupakan masalah yang terjadi pada seluruh negara,


termasuk Indonesia. Indonesia menduduki peringkat ke 3, dengan prevalensi
tertinggi di Regional Asia Tenggara sebesar 37%. Dimana Provinsi D.I.
Yogyakarta, menduduki posisi pertama dengan persentase sebesar 25.3%.
Sedangkan, Provinsi Banten memiliki persentase sebesar 6.8% dengan prevalensi
tertinggi terdapat di Kabupaten Pandeglang sebesar 11.5% dan Kota Serang sebesar
10.7%. Stunting, disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup
lama. Akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi.
Stunting, dapat diukur berdasarkan panjang atau berat tubuh, usia, dan jenis kelamin
anak. Di era pandemi covid-19 saat ini, dibutuhkan teknologi digitalisasi tepat guna
yang dapat membantu dalam menuntaskan permasalahan stunting yang ada di
Indonesia. Maka, kami akan membuat suatu aplikasi yang bernama SI PANCING
(Sistem Informasi Pantau Stunting). Tujuan: Untuk mengetahui optimalisasi
kinerja sistem informasi manajemen keperawatan berbasis aplikasi SI PANCING
(Sistem informasi pantau stunting) untuk meningkatkan keefektivitasan derajat
kesehatan gizi anak di pelayanan kesehatan primer. Metode penelitian: Campuran
(Mix method), untuk mendapatkan data kualitatif dan kuantitatif terhadap penelitian
yang akan dilaksanakan. Hasil penelitian: Aplikasi ini bermanfaat untuk
mengoptimalisasi kinerja sistem informasi manajemen keperawatan berbasis
aplikasi SI PANCING (Sistem informasi pantau stunting) untuk meningkatkan
keefektivitasan derajat kesehatan gizi anak di pelayanan kesehatan primer. Aplikasi
ini berfungsi untuk memberikan berbagai macam informasi seperti riwayat
kesehatan, informasi umum kesehatan stunting, catatan perkembangan kesehatan,
pemantauan data stunting, dan informasi umum dipelayanan kesehatan. Aplikasi
ini, dapat di download di Playstore atau Appstore secara gratis. Aplikasi ini dapat
menghubungkan antara orang tua (Keluarga), kader dan pihak pelayanan kesehatan,
agar dapat terus memantau kondisi kesehatan anak. Terdapat juga layanan
konsultasi kesehatan secara Online yang diharapkan dapat membantu orang tua
(Keluarga), kader dan pihak pelayanan kesehatan untuk merawat, mengontrol dan
mendampingi anak dengan stunting. Sehingga, Indonesia bebas dari stunting.
Kata kunci: Kinerja Sistem Informasi Manajemen, Keperawatan, SI PANCING,
Kesehatan Gizi Anak, Pelayanan Kesehatan Primer
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Stunting merupakan permasalahan yang semakin banyak ditemukan di


Negara berkembang, termasuk Indonesia. Menurut United Nations
International Children’s Emergency Fund (UNICEF) satu dari tiga anak
mengalami stunting, sekitar 40% anak di daerah pedesaan mengalami
pertumbuhan yang terhambat (Choliq dkk, 2020 dalam Hasandi dkk, 2019).
Stunting adalah masalah kurang gizi kronis, disebabkan oleh asupan gizi yang
kurang dalam waktu yang cukup lama. Stunting, dapat terjadi sejak janin dan
baru nampak saat anak berusia dua tahun (MCA, 2017). Stunting diukur dengan
memperhatikan kebutuhan gizi, berdasarkan panjang atau berat tubuh, usia,
jenis kelamin anak, ASI ekslusif, dan penilaian status gizi. Orang tua yang tidak
mengukur panjang dan berat tubuh anak pada pelayanan kesehatan, akan
meningkatkan potensi kejadian stunting. Stunting yang telah terjadi, apabila
tidak diimbangi dengan Catch up growth (Tumbuh kejar) mengakibatkan
menurunnya pertumbuhan baik motorik maupun mental (Rahmadhita, 2020).
Pada tahun 2017, sebesar 22.2% atau sekitar 150,8 juta balita di dunia
mengalami stunting. Pada tahun 2017, lebih dari setengah balita stunting
berasal dari Asia (55%). Sedangkan, lebih dari sepertiganya (39%) tinggal di
Afrika. Dari 83,6 juta balita stunting di Asia, proporsi terbanyak berasal dari
Asia Selatan (58.7%) dan proporsi paling sedikit di Asia Tengah (0.9%). Data
prevalensi balita stunting yang dikumpulkan oleh World Health Organization
(WHO), menunjukan bahwa Indonesia termasuk ke dalam Negara ketiga
dengan prevalensi tertinggi di regional Asia Tenggara yaitu sebesar 37%.
Sedangkan, negara lain di Asia Tenggara yaitu Myanmar (35%), Vietnam
(23%), dan Thailand (16%) (Arehda & Jeki, 2019). Di Indonesia posisi pertama
prevalensi stunting di provinsi D.I Yogyakarta menduduki posisi pertama
dengan persentase (25.3%). Sedangkan, provinsi Banten memiliki persentase
6.8% dengan prevalensi tertinggi terdapat pada Kabupaten Pandeglang yaitu
(11.5%) dan Kota Serang (10.7%).
Pemerintah Indonesia menargetkan penurunan stunting melalui program
Sustainable Development Goals (SDGs) dalam targetnya, diharapkan pada
tahun 2030 dapat mengakhiri segala bentuk malnutrisi, stunting, dan wasting
pada balita. SDGs merupakan sebuah program pembangunan yang
berkelanjutan untuk menggantikan Millenium Development Goals (MDGs)
yang berakhir pada tahun 2015. Tujuan SDGs yang terkait dengan kekurangan
gizi berada pada tujuan kedua yaitu tanpa kelaparan (Zero hunger) (Widari,
Bachtiar, & Primayesa, 2021). Indonesia telah bergabung dalam Gerakan
Scaling Up Nutrition (SUN) Movements yang dikenal dengan Gerakan 1.000
Hari Pertama Kehidupan (HPK). Gerakan ini, bertujuan untuk mempercepat
perbaikan gizi untuk memperbaiki kehidupan anak Indonesia di masa
mendatang (MCA Indonesia, 2013).
Menurut While dan Dewsbury (2013), sistem informasi dalam
keperawatan merupakan komponen kunci dalam pemberian asuhan
keperawatan modern. Sistem informasi manajemen, salah satu atribut yang
bermanfaat dalam meringankan proses dokumentasi dalam perawatan.
Sekaligus, menciptakan sejumlah tantangan dokumentasi baru (Nwosisi, Carl,
& Christopher, 2012).
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Setiana Andarwulan dkk pada
tahun 2020 melakukan penerapan teknologi deteksi dini stunting menggunakan
aplikasi SI JAKS untuk menurunkan kesalahan dalam pengolahan data dan
pelaporan data yang berhubungan dengan masalah gizi. Upaya dalam
menurunkan angka kejadian stunting yang ada di Kelurahan Siwalankerto
Surabaya, mencapai target hingga 50% pada tahun 2020 dengan bantuan
aplikasi SI JAKS ini.
Salah satu puskesmas, yang memiliki program untuk menurunkan angka
stunting di kota Serang yaitu Puskesmas Singandaru. Upaya yang dilakukan
untuk menurunkan angka stunting di Puskesmas Singandaru yaitu melakukan
koordinasi dan integritas dalam upaya penurunan angka stunting, melakukan
bimbingan dan pendampingan terhadap masyarakat, dan melakukan sosialisasi
upaya penurunan angka stunting di wilayah Puskesmas Singandaru. Beberapa
puskesmas yang ada di kota Serang, melakukan kegiatan serupa untuk
menurunkan angka stunting. Tetapi, kegiatan yang dilakukan kurang optimal
dalam menurunkan angka stunting yang ada di kota Serang. Maka dari itu,
penulis meluncurkan sebuah trobosan aplikasi SI PANCING (Sistem Informasi
Pantau Stunting) yang mampu menjadi tonggak lahirnya suatu sistem informasi
yang berkaitan dengan masalah gizi agar dapat diminimalisir seminimal
mungkin. Aplikasi ini dapat membantu ibu dalam memahami stunting dan lebih
memperhatikan masa tumbuh kembang anak. Aplikasi ini dapat
mengintegrasikan keluarga yang memiliki anak stunting dengan pelayanan
kesehatan primer yang ada di sekitar lingkungannya. Sehingga, aplikasi ini
dapat memantau secara optimal.
1.2 Rumusan Masalah
Stunting adalah masalah kurang gizi yang diakibatkan oleh pemberian
makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Stunting, dapat terjadi sejak
janin dan baru nampak saat anak berusia dua tahun (MCA, 2017). Indonesia
termasuk ke dalam prevalensi tertinggi regional Asia Tenggara balita stunting
yang dipaparkan oleh WHO dengan persentase 37%. Provinsi Banten memiliki
persentase 6.8% dengan prevalensi tertinggi terdapat pada Kabupaten
Pandeglang (11.5%) dan Kota Serang (10.7%). Digitalisasi kini sedang
melanda berbagai wilayah apalagi saat pandemi covid-19, khususnya dalam
pelayanan kesehatan anak. Upaya pengaplikasian dibidang digitalisasi, salah
satunya menggunakan sistem aplikasi kesehatan untuk memantau kesehatan
anak khususnya pada anak yang terkena stunting. Kurangnya pengetahuan
keluarga dalam menangani stunting pada anak, mendukung perlunya
digitalisasi aplikasi sistem informasi mengenai stunting pada anak. Maka dari
itu, penulis tertarik melakukan penelitian mengenai optimalisasi kinerja sistem
informasi manajemen keperawatan berbasis aplikasi SI PANCING (Sistem
Informasi Pantau Stunting) untuk meningkatkan keefektivitasan derajat
kesehatan gizi anak di pelayanan kesehatan primer.
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui optimalisasi kinerja sistem informasi manajemen
keperawatan berbasis aplikasi SI PANCING (Sistem Informasi
Pantau Stunting) untuk meningkatkan keefektivitasan derajat
kesehatan gizi anak di pelayanan kesehatan primer.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui gambaran demografi anak stunting di pelayanan
kesehatan primer.
2. Mengetahui optimalisasi kinerja sistem informasi manajemen
berbasis aplikasi SI PANCING.
3. Mengetahui keefektivitasan aplikasi SI PANCING terhadap
kesehatan gizi anak di pelayanan kesehatan primer.
4. Mengetahui optimalisasi kinerja sistem informasi manajemen
keperawatan berbasis aplikasi SI PANCING untuk meningkatkan
keefektivitasan derajat kesehatan gizi anak di pelayanan kesehatan
primer.
1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi Keluarga Anak yang Stunting
Aplikasi ini, diharapkan dapat membantu keluarga dalam
memantau kondisi pertumbuhan dan kecukupan gizi anak. Sehingga,
dapat meminimalisir segala permasalahan terkait gizi yang terjadi
pada anak untuk meningkatkan kualitas hidup yang optimal di era
pandemi covid-19.
1.4.2 Bagi Pengelola Program Stunting di Puskesmas
Aplikasi ini, dapat menjadi sarana untuk memantau, menjangkau
serta berkonsultasi dengan keluarga yang memiliki anak stunting serta
dapat memudahkan kinerja dalam melakukan pencatatan dan
pelaporan mengenai perkembangan dan pertumbuhan anak.
1.4.3 Bagi Profesi Keperawatan
Aplikasi ini, menjadi perwujudan dari transformasi digitalisasi
yang sedang marak terjadi di era pandemi covid-19 ini. Aplikasi di
bidang teknologi digital keperawatan ini, diharapkan dapat
memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif bagi anak serta
menjadi cara baru bagi perawat dalam melakukan tugas dan tanggung
jawabnya.
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Sistem Informasi Manajemen
2.1.1 Definisi Sistem Informasi Manajemen
Suatu alat berupa sistem informasi untuk menghasilkan informasi
berkualitas dalam mendukung proses manajemen dan proses
pengambilan keputusan dengan hal-hal yang perlu dikaji yaitu
berdasarkan sistem informasi, data dan database, informasi dan proses
pengambilan keputusan oleh manajemen untuk mengelola suatu
organisasi maupun perusahaan (Patma, Mohammed & Alifiulahtin,
2018; James & Peter, 2018; Pearlson & Saunders, 2012;Putri & Prima,
2019; Damanik, 2020).
2.1.2 Komponen Utama Sistem Informasi
Komponen sumber daya manusia (Brainware), komponen
perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (Software), data
(Dataware), dan komponen jaringan komputer (Netware).
2.1.3 Desain dalam Pembuatan Sistem Informasi
Prosedur pembuatan sistem informasi melalui desain, yaitu Visual
Basic (VB) dan Microsoft SQL Server 2000 (Adegboyega & Aniefiok,
2014).
2.1.4 Proses Pembuatan Sistem Informasi
Mendefinisikan masalah, pembuatan perangkat lunak yang
diperlukan untuk output yang diinginkan, input yang dipersyaratkan,
dan pengelolaan untuk konversi input dan output, mendesain program,
pengkodean program, melakukan tes program komputer,
menginstalasikan dan melakukan pemeliharaan program,
pendokumentasian program secara detail dari program, mendesain,
metode pengkodean, uji coba dan bahasa yang sesuai (Amsyah, 2015).
2.1.5 Komponen Pengelolaan Data dalam Sistem Informasi
Empat komponen utama, antara lain kualitas, manajemen,
teknologi perangkat lunak, intelligence business (Amsyah, 2015).
2.1.6 Kesuksesan Sistem Informasi
Kesuksesan suatu sistem informasi dapat direpresentasikan
dengan karakteristik kualitas dari sistem infromasi itu sendiri, kualitas
output dari sistem informasi, penggunaan terhadap output, respons
pengguna terhadap sistem informasi, pengaruh sistem informasi
terhadap kebiasaan pengguna, dan pengaruhnya terhadap kinerja
organisasi (Model DeLone dan McLean, 2013).
2.1.7 Gambaran Gagasan Teknologi
Berdasarkan penelitian dari Setian A, Retno S, Tetty R, Diva T
(2020) tentang Technologies in caregiving: professionals strategies
for engaging with new technology memberikan gambaran bahwa
dalam artikel ini mempelajari tentang teknologi deteksi dini stunting.
Aplikasi ini berisi data-data mengenai balita, pengecekan status gizi
serta informasi umum mengenai stunting.
2.1.8 Rancangan Teknologi
Pengumpulan data untuk desain rancangan awal, mencari
informasi kebutuhan atau fenomena yang terjadi, membuat kerangka
kerja, mencari ide kreatif, visualisasi, desain teknis teknologi,
pembuatan teknologi, dan cara pengujian.
2.2 Konsep Dasar Stunting bagi Anak
2.2.1 Definisi Stunting
Stunting merupakan kelainan anak di bawah 5 tahun yang gagal
tumbuh, akibat dari kekurangan gizi kronis. Sehingga, anak terlalu
pendek untuk usia, panjang, atau tinggi badannya, lebih kecil dari
standar pertumbuhan anak (Kemenkes, 2018). Kekurangan gizi,
terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal setelah bayi
lahir. Akan tetapi, kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia
2 tahun (Izwardy, 2019 dalam Idham Choliq dkk, 2020).
2.2.2 Penyebab Stunting
Menurut WHO, (2014). Penyebab stunting adalah kondisi
kesehatan yang tidak optimal atau kurang gizi yang disebabkan oleh
tidak adekuatnya konsumsi makanan bergizi yang mengandung
protein, kalori, vitamin A, dan terutama vitamin D. Sementara itu,
penelitian di Nepal menunjukkan bahwa risiko tinggi penyebab
stunting adalah pada bayi dengan berat badan lahir rendah (Dwi Nur
Yadika dkk, 2019). Penelitian menunjukkan bahwa semua masalah
gizi anak (Pendek, gemuk, PTM) berawal dari proses tumbuh
kembang janin dalam kandungan sampai anak berusia 2 tahun. Proses
tumbuh kembang janin, dipengaruhi oleh kondisi fisik dan kesehatan
ibu sewaktu remaja.
2.2.3 Dampak Stunting
Dampak stunting dibagi menjadi 2, yaitu (TNP2K, 2017):
1. Dampak Jangka Pendek
Peningkatan kejadian kesakitan dan kematian,
perkembangan kognitif, motorik, dan verbal pada anak tidak
optimal, serta peningkatan biaya kesehatan.
2. Dampak Jangka Panjang
Postur tubuh yang tidak optimal saat dewasa, meningkatnya
risiko obesitas dan penyakit lainnya, menurunnya kesehatan
reproduksi, kapasitas belajar dan performa yang kurang optimal
saat masa sekolah, serta produktivitas dan kapasitas kerja yang
tidak optimal (Adilla Dwi Nur Yadika dkk, 2019).
2.2.4 Program Pemerintah Menanggulangi Stunting
Pemerintah sudah melakukan dua perencanaan intervensi
stunting yaitu :
a. Intervensi Gizi Spesifik
Intervensi gizi spesifik dengan sasaran ibu hamil, intervensi
gizi spesifik dengan sasaran ibu menyusui dan anak usia 0-6 bulan,
intervensi gizi spesifik dengan sasaran ibu menyusui dan anak usia
7-23 bulan (TNP2K, 2017 dalam Rini A. S, 2019).
b. Intervensi Gizi Sensitif
Sasaran Intervensi Gizi Sensitif adalah masyarakat secara
umum dengan 12 kegiatan yang dapat berkontribusi pada
penurunan stunting.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Kerangka Konsep

Kerangka konsep yaitu dasar pemikiran dari suatu penelitian, membahas


tentang teori dan konsep yang membantu dalam penelitian serta terdapat
beberapa pengkategorian kedalam kelompok variabel (Saryono & Anggaraeni,
2015 dalam Nursalam, 2016).

Variabel Independent Variabel Dependent


Optimalisasi SIM Derajat kesehatan anak di
Keperawatan Berbasis pelayanan kesehatan
Aplikasi SI PANCING primer

Variabel Confounding
1. Berat badan lahir
2. Jenis kelamin
3. Asi ekslusif
4. Faktor ekonomi
5. Tingkat pendidikan
6. Penilaian status gizi
Keterangan:
:Variabel Independent mempengaruhi variabel dependent
:Variabel Counfounding antara variabel independent dan variabel
dependent
3.2 Hipotesis
Hipotesis sebagai pernyataan tentatif antara satu variabel dua variabel
atau lebih (Donsu, 2017). Adapun hipotesis didalam penelitian ini meliputi
adanya hubungan sistem informasi manajemen keperawatan berbasis aplikasi
SI PANCING untuk meningkatkan keefektivitasan derajat kesehatan gizi anak
di pelayanan kesehatan primer.
3.3 Definisi Operasional
Definisi operasional yaitu suatu variabel, yang digunakan dalam suatu
penelitian. Berdasarkan dari karakteristik yang diamati oleh peneliti, dapat
digunakan sebagai suatu parameter ukuran dalam suatu penelitian. Definisi
operasional (DO) yang diteliti adalah variabel independent (Optimalisasi
kinerja SIM), variabel dependent (Keefektivitasan derajat kesehatan anak), dan
variabel counfounding (Berat badan lahir, jenis kelamin, ASI ekslusif, faktor
ekonomi, tingkat pendidikan, dan penilaian status gizi) (Donsu, 2017).
3.4 Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian campuran (Mix method),
metode penelitian campuran akan menghasilkan dua jenis data, yaitu data
kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kombinasi (Mix method) dipilih karena
peneliti ingin mendapatkan pemahaman yang terbaik terhadap rumusan
masalah penelitian. Peneliti ingin mengetahui catatan kesehatan gizi anak di
Indonesia, sebagai bentuk upaya untuk mencegah terjadinya peningkatan
angka stunting (Creswell, 2016).
3.5 Desain Penelitian
3.5.1 Riset Kuantitatif
Populasi ditentukan, dengan dua jenis yaitu populasi terjangkau
dan populasi target. Sampel yang digunakan, sebanyak 153 orang.
Berdasarkan perhitungan rumus sampel, data yang terkumpul akan
diolah melalui pengolahan data antara lain editing, coding, memasukkan
data dan pembersihan data. Analisis data riset kuantitatif mengguunakan
analisis unvariat, bivariate, dan multivariate (Nursalam, 2016).
3.5.2 Riset Kualitatif
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini, dilakukan dengan
wawancara mendalam (Indepth interview). Menurut Creswell (2016),
langkah-langkah dalam analisis penelitian kualitatif adalah mengolah
dan mempersiapkan data untuk dianalisis, membaca keseluruhan data,
menganalisis lebih detail dengan meng-coding data, terapan proses
coding untuk mendekskripsikan data yang akan dianalisis dalam bentuk
narasi atau laporan kualitatif, dan menginterpretasi atau memaknai data.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Alur Pendaftaran

4.1.1 Daftar sebagai Keluarga


1. Login
Pada menu ini, orang tua (Keluarga) harus login menggunakan akun
yang valid terlebih dahulu (Jika sudah memiliki akun). Akun bisa
didapatkan, dari registrasi atau pendaftaran awal.
2. Menu Pendaftaran
Jika orang tua (Keluarga) belum memiliki akun, maka harus terlebih
dahulu mendaftar menggunakan data yang valid. Cara pendaftaran,
cukup mengikuti panduan yang terdapat pada tampilan aplikasi dengan
melengkapi bagian-bagian yang wajib diisi (Lihat pada lampiran 1
bagian 2).
3. Kode Verifikasi
Setelah melakukan pendaftaran, orang tua (keluarga) akan
mendapatkan kode verifikasi melalui SMS ke nomor telepon yang
dipakai untuk registrasi, jika sesuai akan ada ikon centang yang
menyatakan akun sudah berhasil teregistrasi.
4. Menu Utama
Tampilan menu utama SI PANCING, akan menampilkan beberapa
ikon yaitu catatan kesehatan anak, identitas keluarga, informasi umum
mengenai anak, informasi umum mengenai stunting dan hubungi
pelayanan kesehatan terdekat.
5. Menu Catatan Kesehatan Anak
Pada menu ini orang tua (Keluarga) harus melengkapi identitas anak
dan pemantauan stunting, dengan melengkapi bagian-bagian yang
wajib dilengkapi (Lihat pada lampiran 1 bagian 4A).
6. Menu Identitas Keluarga
Orang tua (Keluarga) diminta untuk melengkapi identitas yang ada
dengan benar sesuai dengan data yang ada pada BKKBN (Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional). Identitas keluarga,
baik Ibu maupun suami (Lihat pada lampiran 1 bagian 4B).
7. Menu Informasi Umum Mengenai Anak
Pada menu ini, Orang tua (Keluarga) akan mendapatkan informasi
umum mengenai anak (Lihat pada lampiran 1 bagian 4C).
8. Menu Informasi Umum Mengenai Stunting
Edukasi yang ditawarkan mengenai stunting tentang definisi
stunting, penyebab stunting, lima sasaran pencegahan stunting, semua
permasalahan penyebab stunting dan beberapa pertanyaan tentang
stunting (Lihat pada lampiran 1 bagian 4D).
9. Menu Hubungi Pelayanan Kesehatan Terkait
Pada menu ini, Orang tua (Keluarga) akan difasilitasi untuk
berkonsultasi dengan tenaga kesehatan seperti dokter, perawat, dan ahli
gizi dengan hotline sobat SI PANCING dengan beberapa hal-hal yang
sering ditanyakan. (Lihat pada lampiran 1 bagian 4E).
4.1.2 Daftar sebagai Pelayanan Kesehatan
1. Login
Pada menu ini pelayanan kesehatan, harus login menggunakan akun
yang valid terlebih dahulu (Jika sudah memiliki akun). Akun bisa
didapatkan, dari registrasi atau pendaftaran awal.
2. Menu Pendaftaran
Pada menu ini, harus login menggunakan akun yang valid terlebih
dahulu (Jika sudah memiliki akun). Akun bisa didapatkan, dari
registrasi atau pendaftaran awal saat membuka menu login.
3. Kode Verifikasi
Setelah melakukan pendaftaran, pihak pelayanan kesehatan akan
mendapatkan kode verifikasi melalui SMS ke nomor telepon yang
dipakai untuk registrasi, jika sesuai akan ada ikon centang yang
menyatakan akun sudah berhasil teregistrasi.
4. Menu Utama
Tampilan menu utama, sebagai pelayanan kesehatan akan
menampilkan ikon prevalensi data stunting, data-data pasien dan ikon
hubungi keluarga pasien.
5. Menu Prevalensi Data Stunting
Menu ini menyajikan data terbaru prevalensi stunting di Indonesia
menurut SSGI dan prevalensi stunting di Provinsi Banten tahun 2022.
6. Menu Data-Data Pasien
Data-data pasien akan dikelompokkan berdasarkan desa/kelurahan
terkait.
7. Menu Hubungi Keluarga Pasien
Kontak pasien terdiri atas nama klien, nama Ibu, nama Ayah, nomor
telepon Ibu, dan nomor telepon Ayah. Dengan data tersebut, pihak
pelayanan kesehatan akan mudah menghubungi keluarga dalam
pemantauan stunting.
4.2 Kelebihan Aplikasi
Aplikasi SI PANCING, menghasilkan berbagai informasi seperti
riwayat kesehatan, informasi umum kesehatan, informasi umum tentang
stunting, pemantauan stunting, dan konsultasi tentang stunting. Kelebihan
dari aplikasi SI PANCING yaitu:
1. Tersedia fitur untuk berkonsultasi mengenai stunting dengan pelayanan
kesehatan.
2. Tersedia fitur ruang obrolan yang akan menjadi ruang bersama para
orang tua (Keluarga) untuk bertanya.
3. Desain aplikasi yang menarik dan tidak rumit, sehingga memudahkan
pengguna untuk menggunakannya.
4. Menghubungkan data dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS).
5. Aplikasi ini memudahkan memantau anak dengan stunting oleh orang
tua (Keluarga) dan pelayanan kesehatan.
6. Penggunaan aplikasi ini berkesinambungan dan gratis.
7. Sistem pencatatan dan pelaporan dalam bentuk soft file dan menghemat
waktu, tenaga, dan finansial (Mengurangi ATK dan transportasi).
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Stunting merupakan masalah yang terjadi pada seluruh negara, termasuk


Indonesia. Indonesia menduduki peringkat ke 3, dengan prevalensi tertinggi di
Regional Asia Tenggara sebesar 37%. Di Indonesia, Provinsi D.I Yogyakarta,
menduduki posisi pertama dengan persentase sebesar 25.3%. Sedangkan,
Provinsi Banten memiliki persentase sebesar 6.8% dengan prevalensi tertinggi
terdapat di Kota Pandeglang sebesar 11.5% dan Kota Serang sebesar 10.7%.
Di era pandemi covid-19 saat ini, dibutuhkan teknologi digitalisasi tepat guna
yang dapat membantu dalam menuntaskan permasalahan stunting yang ada di
Indonesia. Maka, kami akan membuat suatu aplikasi yang bernama SI
PANCING (Sistem Informasi Pantau Stunting). Diharapkan, aplikasi ini dapat
membantu orang tua (Keluarga), kader dan pihak pelayanan kesehatan yang
memegang program kesehatan stunting ditempat tersebut untuk merawat,
mengontrol dan mendampingi anak dengan stunting. Sehingga, tetap sehat di
era digital 5.0 dan Indonesia bebas stunting.
5.2 Saran
Berdasarkan rencana penelitian ini diharapkan dapat menambah
wawasan, pengetahuan, serta bahan kajian Mahasiswa/I kesehatan untuk
mengembangkan penelitian terkait optimalisasi kinerja sistem informasi
manajemen keperawatan berbasis aplikasi SI PANCING (Sistem Informasi
Pantau Stunting) untuk meningkatkan keefektivitasan derajat kesehatan gizi
anak di pelayanan kesehatan primer, dapat bermanfaat bagi institusi dan dapat
memberikan masukan dalam upaya pengembangan praktik keperawatan di
bidang Sistem Informasi Manajemen (SIM). Selain itu, mengembangkan
teknologi sistem informasi manajemen dalam tatanan pelayanan kesehatan, dan
bagi peneliti selanjutnya untuk dapat melakukan penelitian lanjutan berupa
penambahan fitur atau icon di dalam aplikasi SI PANCING dalam proses
pengembangannya. Sehingga, diharapkan aplikasi ini memiliki fitur yang lebih
lengkap.
DAFTAR PUSTAKA

Agmadori, Robi. (2021). Rembug Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan


Stunting di Kota Serang. Diakses pada tanggal 20 Juni 2022 pukul 09.24 WIB
dari https://ppid.serangkota.go.id/detailpost/rembug-aksi-konvergensi-
percepatan-penurunan-stunting-di-kota-serang
Amsyah. Z. (2015) Manajemen Sistem Informasi. Cetakan kelima: Katalog dalam
terbitan (KDT): PT Gramedia Pustaka Utama. Diakses pada tanggal 19 Juni
2022 pukul 18:55 WIB dari
https://repository.unsimar.ac.id/index.php?p=show_detail&id=4178&keywo
rds
Andarwulan, S., Retno, S. I., Tetty, R., Diva, T. A. (2020). Penerapan Teknologi
Deteksi Dini Stunting Sebagai Upaya Peningkatan Status Gizi Anak di
Kelurahan Siwalankerto Kecamatan Wonocolo Surabaya. Surabaya: Jurnal
Pengabdian Kepada Masyarakat, 364-365. Diakses pada tanggal 20 Juni
2022 pukul 08:48 WIB dari https://doi.org/10.37339/jurpikat.vli3.414
Arehda, R. S., Jeki, T. (2019). Hulu-Hilir Penanggulangan Stunting di Indonesia.
Jurnal Of Political Issues, 3-4. Diakses pada tanggal 19 Juni 2022 pukul
02:23 WIB dari https://doi.org/10.33019/jpg.v1i1.2
Arsieta, L. H., Sugeng, M., & Riva, M. A. (2019). Hubungan Usia Ibu Hamil dan
Pemberian ASI Eksklusif dengan Kejadian Stunting pada Balita di Dusun
Cemanggal Desa Munding Kabupaten Semarang. Semarang: Jurnal Gizi dan
Kesehatan, 31-32. Diakses pada tanggal 18 Juni 2022 pukul 23:19 WIB dari
http://jurnalgizi.unw.ac.id/index.php/JGK/article/view/15
Badan Pusat Statistik. (2020). Persentase Balita Pendek dan Sangat Pendek.
Diakses pada tanggal 18 Juni 23.46 WIB dari
https://www.bps.go.id/indikator/indikator/view_data/0000/data/1325/sdgs_e
fekti/1
Creswell, John W. (2016). Research Design: Pendekatan Metode Kualitatif,
Kuantitatif, dan Campuran. Edisi Keempat (Cetakan Kesatu). Yogyakarta:
Pustaka Belajar.
Choliq, I., Dede, N., & Mundakir. (2020). Pencegahan Stunting di Medokan
Semampir Surabaya melalui Modifikasi Makanan pada Anak. Surabaya:
Humanism Jurnal Pengabdian Masyarakat, 32-33. Diakses pada tanggal 18
Juni 2022 pukul 23:25 WIB dari http://journal.um-
surabaya.ac.id/index.php/HMN/article/view/4544
Damanik, R. K. (2020). Pengembangan Desain Sistem Informasi Manajemen
Keperawatan. Ahlimedia Book, 45. Diakses pada tanggal 19 Juni 2022 pukul
20:35 WIB dari
https://books.google.com/books?hl=id&lr=&id=u7sPEAAAQBAJ&oi=fnd
&pg=PP1&dq=Menurut+James+dan+Peter+(2008)+sistem+informasi+adal
ah+serangkaian++prosedur+formal+dimana+data+dikumpulkan,+diproses+
menjadi+informasi,+dan++didistribusikan+kepada+pengguna.&ots=JquLQl
vWFs&sig=6ktf6jwAKAfkg17P40uQNvgwDKk
DeLone, W. H., & McLean, E. R. (2013). Information System Success: The quest
for the dependent variable. Information systems research, 3(1), 62. Diakses
pada tanggal 19 Juni 2022 pukul 20:56 WIB dari
https://pubsonline.informs.org/doi/abs/10.1287/isre.3.1.60
Donsu. (2017). Metodologi Penelitian Keperawatan. Yogyakarta: Pustaka Baru
Press.
Efendy, Meilani Putri, Debi Setiawan. (2021). Perancangan Aplikasi Makanan
Empat Sehat Lima Sempurna untuk Mencegah Stunting. JOISH: Journal of
Information System and Informatics Engineering. Vol 5 (No. 5), hal 13-19.
https://www.ejournal.pelitaindonesia.ac.id/ojs32/index.php/JOISIE/article/v
iew/1321/718
Kementrian Dalam Negri. (2022). Sebaran Data Stunting di Setiap Provinsi.
Diakses pada 18 Juni 2022 pukul 01.00 WIB dari
https://aksi.bangda.kemendagri.go.id/emonev/DashPrev/index/4
Masrizal. (2012). Mixed Method Research. Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas.
Vol 6 (No. 2), hal 53-56.
Mitra, M. (2015). Permasalahan Anak Pendek (Stunting) dan Intervensi untuk
Mencegah Terjadinya Stunting (Suatu Kajian Kepustakaan). Jurnal
Kesehatan Komunitas, 258. Diakses pada tanggal 20 Juni 2022 pukul 15:00
WIB dari https://jurnal.htp.ac.id/index.php/keskom/article/view/85
Nursalam. (2016). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pendekatan Praktis
Edisi. 4. Jakarta: Salemba Medika.
Rahmadhita, K. (2020). Permasalahan Stunting dan Pencegahannya. Lampung:
Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 225-229. Diakses pada tanggal 19
Juni 2022 pukul 0:24 WIB dari https://akper-sandikarsa.e-
journal.id/JIKSH/article/view/253/211
Rufaindah Ervin, Patemen. (2021). Application of “Stunting Prevention” Android-
Based Applications to Mother Knowledge and Nutritional Status of Toddlers
Ages 0-36 Months. Jurnal Kebidanan. Vol 11 (No. 1), hal 41-46.
https://eprints.triatmamulya.ac.id/641/1/Application%20of%20%E2%80%9
CStunting%20Prevention%E2%80%9D%20Android-
Based%20Applications%20to%20Mother%20Knowledege%20and%20Nutr
itional%20Status%20of%20Toddlers%20Ages%200-36%20Months.pdf
Saputri, R. A. (2019). Upaya Pemerintah Darah dalam Penanggulangan Stunting
di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Jdp (Jurnal Dinamika
Pemerintahan), 155-156. Diakses pada tanggal 22 Juni 2022 pukul 21:45
WIB dari http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/jdp/article/view/947
Surahman Maman, Nur Widiyasono, & Rohmat Gunawan. (2021). Analisis
Usability User Experience Aplikasi Konsultasi Kesehatan Online
Menggunakan System Usability Scale dan User Experience Questionnaire.
Jurnal Siliwagi. Vol 7 (No. 1), hal 1-8.
Sutarto, Mayasari, D., & Indriyani, R. (2018). Stunting, Faktor Resiko, dan
Pencegahannya. Lampung: Jurnal Agromedicine, 540-545. Diakses pada
tanggal 19 Juni 2022 pukul 00:01 WIB dari
http://repository.lppm.unila.ac.id/9767/
Widadari, S., Bachtiar, N., & Primayesa, E. (2021). Faktor Penentu Stunting:
Analisis Komparasi Masa Millenium Development Goals (MDGs) dan
Sustainable Development Goals (SDGs) di Indonesia. Jambi: Jurnal Ilmiah
Universitas Batanghari Jambi, 1338-1346. Diakses pada tanggal 23 Juni
2022 pukul 18:37 dari
http://ji.unbari.ac.id/index.php.ilmiah/article/view/1726
Yadika, A. D. N., Berawi, K. N., & Nasution, S. H. (2019). Pengaruh Stunting
terhadap Perkembangan Kognitif dan Prestasi Belajar. Jurnal, Majority,
275. Diakses pada tanggal 20 Juni 2022 pukul 18:45 WIB dari
https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/view/2483
(CARA PENGUJIAN APLIKASI SI PANCING)
Alur penggunaan Aplikasi “SI PANCING” antara lain:
1. Pengguna wajib mengunduh
aplikasi di Playstore atau Appstore
2. Setelah itu, melakukan registrasi
dengan mendaftar dan mengisidata
berikut:
3. Setelah registrasi sebagai keluarga/pelayanan kesehatan, silahkan klik
selanjutnya. Kemudian, akan mendapatkan kode verifikasi melalui nomor
telepon dan akun berhasil teregistrasi yang ditandai dengan adanya ikon
centang pada tampilan aplikasi.
4. Akun Keluarga

A. CATATAN KESEHATAN ANAK


B. IDENTITAS KELUARGA

C. INFORMASI UMUM MENGENAI ANAK

1 4

2 5

2 4
7 8

D. INFORMASI UMUM MENGENAI STUNTING

1 3

2 4
7
5

6 8

E. HUBUNGI PELAYANAN KESEHATAN TERDEKAT


5. Akun Pelayanan Kesehatan

A. PREVALENSI DATA STUNTING

B. DATA-DATA PASIEN C. HUBUNGI KELUARGA PASIEN

Das könnte Ihnen auch gefallen