Bab I Gastritis Taufik Revisin I

Als docx, pdf oder txt herunterladen
Als docx, pdf oder txt herunterladen
Sie sind auf Seite 1von 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan saat ini dihadapkan pada dua masalah, di satu pihak
penyakit menular masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang belum
banyak tertangani, di lain pihak telah terjadi peningkatan kasus penyakit tidak
menular (PTM) yang banyak disebabkan oleh gaya hidup karena urbanisasi,
modernisasi, dan globalisasi. Gaya hidup yang tidak sehat seperti mengkonsumsi
makanan pedas, asam dan sering makan tidak tepat waktu dapat menjadi
penyebab masalah gangguan pencernaan seperti diare dan dapat meningkatkan
asam lambung yang mengakibatkan penyakit gastritis (Pastor, 2019).
Gastritis atau lebih dikenal sebagai maag atau tukak lambung berasal dari
bahasa yunani yaitu gastro, yang berarti perut/lambung dan itis yang berarti
inflamasi/peradangan. Gastritis dapat menyerang seluruh lapisan masyarakat dari
semua tingkat usia maupun jenis kelamin sejak usia dewasa muda hingga lanjut
usia (Angelia & Magie, 2019).
Kejadian penyakit gastritis disebabkan karena pola makan yang tidak sehat
seperti konsumsi alkohol, makanan pedas, merokok, konsumsi kopi, stres fisik,
stres psikologis, kelainan autoimun. Gejala yang timbul pada pasien gastritis
adalah rasa tidak enak pada perut, perut kembung, sakit kepala, mual dan lidah
berlapis (Eka Novitayanti, 2020).
Pola makan adalah perilaku yang dilakukan seseorang dalam memilih dan
menggunakan bahan makanan dalam mengonsumsi pangan setiap tahun
(Laurensius Fua Uwa et al., 2019). Komponen yang termasuk pada pola makan
meliputi jenis makanan, frekuensi makan, dan jadwal makan (Pradnyanita, 2019).
Pola makan yang tidak baik yang sering dilakukan oleh siswa adalah sering
makan mie instan, sering minum soft drink, minum minuman beralkohol, suka
ngemil yang tidak sehat, makan yang terlalu cepat, makan kekenyangan, makan

1
yang tidak teratur dan sering jajan sembarangan yang tidak memperhatikan
kebersihan dan nilai gizi dari makanan tersebut (Pradnyanita, 2019).
Faktor ini dipengaruhi antara lain oleh pola makan, kebiasaan merokok,
konsumsi NSAID dan kopi. Pola makan yang tidak sehat, lambung menjadi
sensitif bila asam lambung meningkat maka dapat menyebabkan gastritis.
Kasus gastritis menunjukkan angka yang cukup tinggi diberbagai negara.
Menurut WHO (World Health Organization) pada tahun 2019, persentase
penyakit gastitis dibeberapa negara yaitu, 69% di Afrika, 78% di Amerika
Selatan, dan 51% di Asia. Kejadian penyakit gastritis didunia mencapai 1.8 juta
hingga 2.1 juta penduduk setiap tahunnya. Sedangkan kejadian gastritis di Asia
Tenggara sekitar 583.635 dari jumlah penduduk setiap tahunnya (Azer &
Akhondi, 2020).
Menurut WHO tahun 2022, persentase angka kejadian gastritis di Indonesia
adalah 40.8% dan mencapai prevalensi 274.396 kasus dari 238.452.952 jiwa
penduduk di beberapa daerah di Indonesia. Menurut Maulidiyah (2020), di Kota
Surabaya angka kejadian Gastritis sebesar 31,2%, Denpasar 46%, sedangkan di
Medan angka kejadian infeksi cukup tinggi sebesar 91,6%, Berdasarkan profil
keesehatan kesehatan tahun 2020, gastritis merupakan salah satu penyakit di
dalam sepuluh penyakit terbanyak pada pasien rawat inap di rumah sakit di
Indonesia dengan jumlah 30.154 kasus (4,9%) (Gustin, 2020). Provinsi Nusa
Tenggara Barat pada urutan ke 5 sebanyak 95.770 kasus ( BPS NTB) prevalensi
kejadian gastritis di provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar 122.234 kasus gastritis
Survey awal yang telah dilakukan oleh penliti pada tanggal 30 Maret 2023
terhadap 50 orang remaja di Wilayah Kerja Puskesmas Bolo pada remaja
terdapat 20 orang (60%) yang memiliki riwayat gastritis, dimana karakteristik
pola makannya sering mengkonsumi makanan yang pedas, bergas, dan asam. dan
(40%) tidak memiliki riwayat gastritis tetapi memiliki riwayat penyakit lainnya
dengan pola makan jarang mengkonsumsi makanan yang pedas, bergas dan
asam. (Puskesmas Bolo, 2023)

2
Berdasarkan informasi yang di peroleh oleh peneliti pada tanggal 05 juli 2023
data yang di dapatkan peneliti sebelumnya dari buku laporan tahunan 2023 di
Puskesmas Bolo tentang penyakit gastritis pada remaja 15-18 tahu sebanyak 100
orang. Gastritis disebabkan karena pola makan yang tidak sehat seperti makanan
pedas, konsumsi kopi, stres fisik, psikologis, kelainan. Gejala yang timbul pada
pasien gastritis adalah rasa tidak enak pada perut, perut kembung, sakit kepala,
mual dan lidah berlapis (Eka Novitayanti, 2020).
Alasan peneliti mengambil judul hubungan pola makan dengan kejadian
gastritis pada remaja 18-25 tahun di karenakan pada observasi awal peneliti
kebanyakan remaja sekolah banyak yang mengalami gastritis, di akibatkan
karena banyak menkomsusi makanan yang pedas, bergas, dan asam. itu semua
adalah makanan vaforit para remaja jaman sekarang yang kurang peduli terhadap
kesehatan mereka. dan juga perang orang tua sangatlah penting dalam fase
kuratif terhadap remaja sekolah yang mengalami riwayat gastritis.
Dari penjelasan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik melaksanakan
penelitian tentang Hubungan Pola Makan Dengan Kejadian Gastritis Pada
Remaja 18-25 Tahun Di Wilayah Kerja Puakesmas Bolo 2023.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat di buat rumusan masalah, Bagaimana
Hubungan Pola Makan Dengan Kejadian Gastritis Pada Remaja 15-18 Tahun Di
Wilayah Kerja Puakesmas Bolo 2023.
C. Tujuan Penelitian
1) Tujuan Umum
Hubungan Pola Makan Dengan Kejadian Gastritis Pada Remaja 15-
18Tahun Di Wilayah Kerja Puakesmas Bolo 2023.?
2) Tujuan Khusus
a) Telah Mengetahui Pola Makan Pada Remaja 15-18 Tahun Di Wilayah
Kerja Puskesmas Bolo ?

3
b) Telah Mengetahui Gastritis Pada Remaja 15-18 Tahun Di Wilayah Kerja
Puskesmas Bolo 2023 ?
c) Telah Menganalisi Hubungan Pola Makan Dengan Kejadian Gastritis Pada
Remaja 15-18 Tahun Di Wilayah Kerja Puakesmas Bolo 2023?
D. Manfaat Penelitian
1) Bagi Teoritis
a) Hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi pemikiran terkait dengan
pola makan dengan gastritis.
b) Diharapkan dapat menjadi masukan atau bahan informasi/referensi bagi
penelitian selanjutnya atau pun mahasiswa lain yang berminat mendalami
studi tentang hubungan pola makan dengan kejadian gastritis pada remaja
18-25 tahun.
c) Diharapakan dapat mengembangkan khazanah keilmuan pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Di Kampus STIKES Yahya Bima.
2) Bagi Akademis
Menambahkan kepustakaan yang dapat dijadikan salah satu rujukan
dalam pembuatan tugas-tugas kemahasiswaan terkait dengan pengembangan
ilmu keperawatan di STIKES Yahya Bima dan kampus-kampus kesehatan
lainnya.
3) Bagi Praktis
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk masukan dalam rangka
meningkatkan upaya-upaya pencegahan hubunga pola makan dengan kejadi
gastritis pada Mahasiswa STIKES Yahya Bima dan masyarakat-masyarakat
di daerah lainnya.
4) Bagi Puskesmas Bolo
Memberi informasi tentang Hubungan pola makan dengan kejadian
gastritis sehingga dapat bekerja sama dengan Dinas Kesehatan sebagai
masukan untuk menentukan strategi pencegahan dan penanggulangan
kejadian gastritis

4
5) Bagi Jurusan Ilmu Keperawatan
Dapat menambah referensi serta pengetahuan tentang perilaku pola makan
sehingga terjadinya gastritis. Penelitian ini juga dapat digunakan sebagai
bahan tambahan kepustakaan dalam penelitian selanjutnya.
E. Keaslian Penelitian

No Nama Penelitian Judul Penelitian Desain Variable Kesimpulan


Penelitian Penelitian
1. Merita sapitri, wilpi Hubungan tingkat Penelitian dengan Tingkat stres,pola Ada hubunggan
inda sukandar, stres dan pola menggunakan metode case konsumsi dan yang
irawati inda wilpi. konsumsi dengan control dan desain kejadian gastritis signifikan/bermak
kejadian Gastritis deskriptif analitik na antara tingkat
di Puskesmas stres dengan
Pakuan Baru Jambi. kejadian penyakit
gastritis di
Puskesmas
Pakuan Baru Kota
Jambi Tahun
2015
2. Tussakiah,Widiya Hubungan pola Deskriftif analitik dengan Pola makan,tingkat Ada hubungan
Masrul,Masrul makanan dan desain cross-sectional stres dan antara pola makan
Burhan,Ida tingkat stres study. kekambuhan dengan
Rahman terhadap gastritis kekambuhan
kekambuhan gastritis
gastritis pada
masyarakat wilayah
kerja puskesmas
Torak kota
Payukumbuh tahun
2017
3 Huzaifah, Zaqyyah Hubungan Jenis penelitian analitik Pengetahuan Ada hubungan

5
pengetahuan dengan desain studi Cross tentang penyebab pengetahuan
tentang penyebab Sectional. gastritis dan tentang penyebab
gastritis dengan perilaku gastritis dengan
perilaku pencegahan perilaku
pencegahan gastritis pencegahan
gastritis pada gastritis dengan
Mahasiswa S.I nilai P = 0,000 <α
Keperawatan 0,05.
Universitas
Muhamadiyah
Banjarmasin

Das könnte Ihnen auch gefallen